DI DALAM RUMAH BAPAKU
Dulu kita yatim-piatu (fatherless). Dulu kita sendiri (lonely). Sekarang kita bersyukur dikaruniakan Tuhan sehingga memiliki rumah rohani dan bapa rohani dan memiliki banyak saudara – partners in destiny. gbr: tweeter.com Rumah rohani bukan gereja pada umumnya. Dalam gereja jemaat tau dan mengerti bahwa pendeta, pastor; adalah hamba Tuhan yang mempunyai tugas dan tanggung-jawabnya untuk menyampaikan firman, melayani jemaat, peduli pada jemaat, memberkati jemaat. Tetapi mereka tidak bisa melihat dalam dimensi Allah, dimensi ilahi, ukuran Allah. Sangat berbeda dengan rumah rohani di mana kita tidak menganggap dan melihat yang berbicara di depan itu adalah pendeta atau pastor saja; tetapi yang kita lihat adalah seorang bapa rohani (spiritual father) yang ditetapkan oleh Tuhan dan kita harus percaya bahwa apa yang disampaikannya itu berasal dari Tuhan. Dalam rumah rohani ada bapa rohani yang berotoritas, ada standar Kerajaan, ada kedisplinan, ada pemuridan, banyak pengajaran, ad