HUKUM TAURAT DAN KUK PERHAMBAAN
<<<<
Arti Hukum Taurat >>>>
Salah satu tujuan
hukum Taurat adalah untuk melindung benih
perempuan itu menjadi benih Kristus (Kej 3:15) dan untuk membantu
orang-orang untuk mengetahui siapa Mesias itu, berdasarkan dari garis keturunan-Nya.
Pada bagian ini Paulus belum
menekankan arti dari hukum Taurat itu sendiri. Setelah itu barulah Paulus
menjelaskannya. Tetapi yang kita akan bahas di sini penekanannya adalah betapa
pentingnya bahwa kita telah dibebaskan dari hukum Taurat.
Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara,
--sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum--bahwa *hukum
berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup*? Rom 7:1
Sebab seorang* isteri terikat oleh hukum
kepada suaminya selama suaminya itu hidup*. Akan tetapi apabila suaminya
itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. Rom 7:2
Jadi selama suaminya hidup ia dianggap *berzinah*,
kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia
bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri
laki-laki lain. Rom 7:3
Sebab itu, saudara-saudaraku, *kamu juga
telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus*, supaya kamu menjadi milik
orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, *agar
kita berbuah bagi Allah*. Rom 7:4
Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging,
hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh *hukum Taurat, bekerja dalam
anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut*. Rom 7:5
Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari
hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang *mengurung kita*,
sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru *menurut Roh* dan
bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat. Rom 7:6
Paulus pada bagian ini menjelaskan karakteristik hukum Taurat dan kondisi
kita:
1. Hukum itu mengikat dan berkuasa
selama kita hidup. Hal itu diibaratkan seperti hubungan suami-istri, bahwa
si istri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup.
2. Hukum itu “sakral”. Dan
barangsiapa melakukan pelanggaran dari hukum itu adalah tindakan zinah. Berarti
itu adalah dosa dan kekejian.
3. Hukum itu bekerja di dalam
daging, bekerja dalam anggota-anggota tubuh; melalui hawa nafsu dosa dan
berbuah maut.
4. Hukum Taurat itu disebut pula
sebagai hukum dosa dan hukum maut berdasarkan akibat yang ditimbulkannya
(Roma 8:2).
5. Kita tidak bisa berbuah dan
tidak bisa melayani Tuhan jika hukum itu masih mengurung kita. Tapi
bersyukur kita telah mati bagi hukum Taurat sehingga hukum Taurat itu tidak
berdaya.
Saya kira kita sudah mengerti bahwa hukum
itu sudah ada dan terkandung di dalam “Buah Pengetahuan Yang Baik dan Jahat”.
Jadi hukum itu berlaku dan mengurung kita sejak manusia jatuh dalam dosa.
Dan sangat menarik sekali apa yang
dikatakan Paulus di Roma 7:14; bahwa hukum Taurat itu adalah rohani
(spiritual). Ini masih terkait dengan “kesakralan” hukum Taurat. Sakral
menurut KBBI itu “suci”; tetapi menurut hemat sy sakral itu artinya tidak
boleh satu kali pun dilanggar. Itu sebabnya Paulus mengatakan hukum Taurat
itu mengurung kita.
Lalu mengapa Tuhan menurunkan hukum
Taurat (melalui Musa bagi bangsa Israel ), apa tujuannya?
1. Hukum Taurat untuk memperjelas
hukum, aturan dan memperjelas pelanggaran dan hukuman, sampai Yesus datang
untuk menggenapi semua tuntutan hukum Taurat.
2. Tujuan hukum Taurat adalah untuk
melindung benih perempuan itu menjadi
benih Kristus (Kej 3:15) dan untuk membantu orang-orang untuk mengetahui siapa
Mesias itu, berdasarkan dari garis keturunan-Nya.
Paulus melanjutkan, bahwa kita
telah dibebaskan dari hukum Taurat, kita sekarang dalam keadaan baru. Keadaan
baru ini dikatakan menurut Roh.
Mengapa dikatakan demikian?
1. Messias yang disebut juga Kristus
itu sudah menggenapi tuntutan hukum Taurat. Yesus tidak melakukan pelanggaran,
tapi IA menanggung semua pelanggaran,
dosa dan maut.
Yesus adalah satu-satunya orang yang
menggenapi hukum Taurat.
2. Di Roma 8:2 dia menjelaskan:
Roh, yang memberi hidup telah
memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Rom 8:2
3. Di bawah hukum kita
tidak bisa menjadi serupa dengan Kristus. Itu tidak mungkin baginya, karena
tidak menerima benih Kristus. Menerima benih Kristus berarti dilahirkan kembali
dari Roh. Yoh 3:6.
Bahasan ini pasti banyak meninggalkan
pertanyaan. Misalkan, <<<< 1. jika kita telah dibebaskan dari
hukum dosa dan hukum, mengapa kita masih bisa berbuat dosa? >>>>
Kita dibebaskan dari *hukum* dosa dan
hukum maut, artinya kita tidak lagi ada
di bawah hukum Taurat.
Kristus adalah penutup atau penggenap
dari hukum Taurat.
For Christ is the end of the law for
righteousness to every one that believeth. Rom 10:4
Hanya kepada yang percaya saja, maka
ia terbebas dari hukum Taurat. Percaya artinya beriman kepada Yesus Kristus.
Masih dari uraian di atas
faktor-faktor ini jelas tetap berlaku:
1. Hukum Taurat itu tetap berlaku
selama-lamanya, karena sifatnya rohani Mat 5:18;
2. Selama kita masih dalam tubuh kita
masih bisa dicobai dan memiliki kelemahan; melalui panca indra kita. Hanya saja
kita roh kita tidak bisa diacak-acak musuh, karena Roh yang ada di dalam kita
jauh lebih besar dari yang ada di luar;
3. Kita masih memiliki kehendak bebas
walau pun tidak tunduk lagi di bawah hukum Taurat, melainkan tunduk di bawah
hukum Roh dan Iman.
4. Kita mengikuti Perjanjian Baru
yang berdasarkan kasih dan anugerah.
<<<< 2. Apakah artinya
kita telah dibebaskan? >>>>
Kita telah diberikan kuasa untuk
menolak keinginan daging kita. Kita telah dipindahkan dari kuasa kegelapan
kepada kuasa terang-Nya yang ajaib. Kita telah dipindahkan dari siklus kematian
dan kekalahan (cycle of death and defeat) kepada siklus kehidupan dan
kemenangan (cycle of life).
Selama kita bertindak menurut Roh,
kita bersih, karena hukum yang berlaku atas kita adalah hukum Roh dan Iman.
(Gal 5:18, 2 Kor 3:6).
Sebenarnya tidak pas disebutkan hukum
Roh dan Iman seperti dijelaskan 2 Kor 3:6, yang ada hanyalah perjanjian baru
yang bukan terdiri dari hukum (yang tertulis, yang mematikan) tapi dari Roh
yang menghidupkan. Singkatnya Roh dan iman ini bekerja sama dalam kebenaran
(Gal 5:5).
Kita bisa melihat penjelasan yang
detail untuk mendapatkan pengertian yang tepat mengenai
1. Cycle of Defeat di link ini
https://youtu.be/ 1 HzuKGIz 8 gQ
Breaking the Cycle of Death &
Defeat
2. Cycle of life di link ini
Living in the Fulness of Life
<<<< 3. Bagaimana kita
bisa sungguh-sungguh mereka >>>>
Supaya kita
sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah
teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Gal 5:1
Ketika kita hidup dalam pimpinan Roh,
maka kita pasti terus berada dalam siklus kehidupan di dalam Kerajaan Tuhan.
Kita menjadi lebih dari pemenang (Roma 8:37).
Mari miliki passion untuk mencari
terlebih dulu Kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya. Maka seluruh keinginan (desire)
dan kebutuhan kita akan terpuaskan oleh-Nya. Ketika kita hidup dan berjalan
dalam Roh, bergaul karib dan dalam keintiman, semua menjadi mungkin. (Mat 6:33,
Yoh 15:17, Gal 5:16,25).
<<<<< Bagaimana
mungkin kita dikenakan lagi kuk perhambaan? >>>>
Supaya kita
sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah
teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Gal 5:1
Ketika kita berhenti dari perjalanan
rohani, arti kata hidup kita tidak lagi dipimpin oleh Roh Kudus, maka berarti
kita dikenakan lagi kuk perhambaan. Koq bisa? Apa maksudnya?
1. Bangsa Israel gagal menjadi
Kerajaan Imam.
Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan
bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel ." Exo 19:6
Mengapa? Mereka tidak mau masuk pada
Perjanjian Baru. Mereka percaya kepada Mesias, tapi tidak percaya kepada
Kristus. Mereka terhenti perjalanan rohaninya pada hukum Taurat.
2. Demikian pula semua anak-anak
Abraham yang terhitung dilahirkan dari daging, mereka terhenti pada hukum
Taurat.
Mereka mencari kebenaran sendiri
dengan mendirikan agama-agama.
Sebab, oleh karena mereka
tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan
kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. Rom 10:3
Ini juga bisa terjadi pada
orang-orang Kristen. hanya ingin mendengar khotbah yang sesuai dengan
keadaannya, sesuai dengan seleranya, ingin mendirikan kebenaran sendiri. Mereka
berani bayar mahal pembicara-pembicara beken hanya untuk menentramkan hati,
menyenangkan dan menipu hati mereka sendiri.
3. Jangan sampai kita
ditolak seperti Esau, karena tidak menghargai benih ilahi, bahkan untuk
memperbaiki kesalahan ia tidak beroleh kesempatan. Ibr 12:17.
Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia
hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk
memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air
mata. Heb 12:17
Esau tidak menghargai benih ilahi. Ia
menghargai hak kesulungan hanya untuk menerima berkat-berkat jasmani / materi,
tapi bukan untuk menjadi penerus generasi / pembawa benih ilahi. Bagi Tuhan ini
adalah hal yang serius,
sehingga Tuhan berkata: Aku mengasihi
Yakub, tapi Aku MEMBENCI ESAU.
4. Banyak orang Kristen
terhenti perjalanan rohaninya pada hukum anugerah dan hukum kasih. Mereka telah memperoleh
anugerah keselamatan, namun terhenti pada berkat-berkat dan perlindungan.
Mereka hanya ingin hidup di zona nyaman. Betul, mereka memelihara kekudusan,
tapi kebenaran dan anugerah yang mereka miliki hanya untuk diri sendiri. Mereka
hidup seperti Lot , orang benar itu. Mereka
memiliki benih Kristus tapi tidak bertumbuh dan tidak berbuah.
Yang ditaburkan di tengah
semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan
tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Mat 13:22
Jenis orang Kristen
seperti ini tidak layak bagi Kerajaan-Nya.
Karena Kerajaaan Allah
itu diumpakan dengan benih. Kita telah menerima benih Kristus atau benih
Kerajaan.
Hati-hati. kita boleh mengalami
penderitaan apa pun atau kesenangan apa pun, tapi jangan sampai perjalanan
rohani kita terhenti. Hanya mau menerima kasih karunia, tapi tidak mau yang ga
enak, memiliki motive yang berbeda.
1. orang kristen dengan tanah subur;
mudah di-akses oleh Tuhan
2. orang Kristen yang tadi diantara
semak duri, mudah diakses oleh dunia
3. orang kristen pinggir jalan, mudah
diakses (dimakan) oleh iblis
Ini semua mengenai orang percaya /
orang Kristen, karena Yesus bicara mengenai perumpamaan Kerajaan Sorga
Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal. Joh 3:16
Yoh 3:16 bukan hanya
bicara mengenai keselamatan, tapi tujuan
utamanya adalah hidup yang kekal. Tubuh pasti mati, tetapi benih tidak akan
pernah mati, melainkan hidup kekal.
<<<< Benih yang kekal adalah
benih Kerajaan, benih Kristus >>>>
Intinya begini.
Kekristenan atau Kerajaan Allah itu
mulai dari Kejadian sampai Wahyu semua bicara mengenai benih.
Coba lihat Kej 3:15: permusuhan
antara benih/keturunan perempuan dan benih/keturuan ular. Permusuhan dan peperangan itu berlangsung
selamanya dari Kejadian sampai Wahyu. Setan selalu mengejar mau menghancurkan
benih / keturunan perempuan (gereja).
Tapi kita lihat di Wahyu kepastian kemenangan ada di tangan Tuhan.
Dia pegang kontrol. Dia pegang kendali.
Di Wahyu 12 perempuan (gereja) yang
melahirkan Anak laki-laki di tunggui oleh si naga, ular tua itu: tapi Anak itu
lalu dirampas dan dibawa ke Tahta dan
perempuan itu dilindungi.
Jadi Kekristenan / Kerajaan Sorga itu bicara mengenai
benih ilahi & keturunannya.
Kita bukan saja sudah dimerdekakan
dari akibat hukum Taurat yang harusnya kita tanggung, tapi juga kita telah
menerima benih Kristus. Kita harus menjagai benih ilahi yang ada pada kita.
Kita sudah menerima benih Kristus / Kerajaan.
Yesus sendiri menerima benih dari
Abraham, – yang menerima benih perjanjian- diteruskan oleh Ishak,
Yakub....Yehuda.... Daud....dst. Dari
perjalanan dari generasi ke generasi ini semua hendak dihancurkan baik benih
mau pun garis keturunan (lineage).
Berapa banyak bayi mati oleh Herodes?
Berapa banyak ibu dan ayah menangisi kematian anak-anaknya di jaman itu?
Sama seperti ketika zaman saat-saat
kelahiran Musa, terulang kembali.
Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama terdengar
ratapan, tangisan yang pahit pedih: Rahel menangisi anak-anaknya, ia tidak mau
dihibur karena anak-anaknya, sebab mereka tidak ada lagi. Jer 31:15
Jadi setiap kita tidak boleh gagal
memahami betapa berharganya benih yang kita terima.
Jangan seperti Esau. Jika pemahaman ini
sudah dibukakan, lebih mudah kita memahami cara kerja Tuhan, bahwa semua
terkait dengan benih dan iblis selalu mengincar benih itu.
Demi untuk menjagai kemurnian benih
dari pencemaran, maka Abraham mengatur
pernikahan Ishak. Dan Ishak mengatur
pernikahan Yakub. Mereka DIATUR dan DIJODOHKAN demi untuk menjagai benih ilahi.
Semua hukum termasuk hukum Taurat
adalah untuk melindungi benih ilahi dari pencemaran akan dunia ini, dari
kedurhakaan dan kemerosotan (corruptible).
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru juga sama tujuannya yaitu
untk melindungi benih ilahi dan keturunannya.
Kaitkan semua firman yang kita dapat
dengan benih ilahi, maka kita akan mudah mengerti.
Kerajaan Sorga diumpakan sebagai
orang yang menaburkan benih di ladang. Jika kita gagal mengerti perumpaan
pertama mengenai Kerajaan Sorga ini, maka kita akan gagal memahami banyak hal
lainnya. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengatakan di Mat 13:19.
Matius 13:19 Kepada setiap orang yang
mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si
jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang
ditaburkan di pinggir jalan.
Markus 4:13
<<< Benih macam apa yang kita bawa sekarang?
>>>
Kepada kita sudah diberikan benih
yang murni, yang sudah terbukti unggul dan terbukti sudah menang dan tidak
dapat dihentikan (unstopable). Yesus sendiri adalah benih itu. Bapa memberikan
kita benih Kristus, yaitu Roh Kudus. Roh yang sama yang membangkitkan Kristus
dari antara orang mati. Kita bukan lagi membawa benih perempuan itu (Hawa).
Benih perempuan itu masih mengandung kutuk, dosa dan maut; dan semua itu sudah
ditanggung akibatnya oleh Yesus lewat sengsara-Nya sampai mati di atas kayu
salib.
Benih ini harus ditumbuh-kembangkan
dan dibangun di rumah rohani dengan arahan bapa rohani sampai rupa dan karakter
Kristus benar-benar terbentuk di dalammu. Ada bapa rohani di dalam rumah,
seperti Abraham kepada Ishak; seperti Ishak kepada Yakub; seperti Musa kepada
Yosua; seperti Naomi kepada Ruth;
seperti Mordekhai kepada Ester; seperti Elia kepada Elisa; seperti Isai kepada
Daud; seperti Paulus kepada Timotius; dan masih banyak lagi.
Bapa terimakasih Kau begitu baik dan
bermurah hati kepada kami semua. Kau bukakan banyak hal dan terutama hal-hal
yang mendasar; pengertian yang mendasar; bahwa betapa berharganya benih
KerajaanMu. Bapa adalah pemilik benih dan ladang itu. Kami ingin menjagainya,
menumbuhkannya, membangunnya; sehingga rupa Kristus terbentuk di dalam kami.
Sebab Bapa akan menuntut tuaian, hasil; yaitu kami sebagai saudara-saudara
Yesus, yang Tunggal di antara banyak saudara.
Karakter Kristus terbentuk dalam kami,
sehingga kami menjadi gereja yang membawa benih sampai Anak Laki-laki itu
dilahirkan dan dibawa kepada Tahta Bapa di sorga untuk memerintah bersama Yesus
Kristus untuk selamanya.
KerajaanMu dan Pemerintahan Mu akan
menjadi nyata di muka bumi ini. Kami mau menghormati hukum-hukum Mu dan
perjanjian-perjanjianMu yang adalah untuk melindungi kami sebagai carrier benih
ilahi dan membawa kesaksian Kristus kemana pun Anak Domba pergi dan berada.
Kami menjadi berharga di mataMU
karena benih itu; oleh sebab itu kami pasti dilindungi dan diberkati olehMu
tanpa kami meminta. Kami mendapat pertolongan oleh seluruh kekuatan dan back up
dari Sion.
Terimakasih Bapa atas segalanya. Haleluyah,
kami berdoa dalam nama Yesus Kristus. Amin