Renungan 03 Juni 2025 - Hawa Terakhir
BACA dan RENUNGKAN
Roma 9:25 seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku
akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih."
Hosea 2:18 Aku akan menjadikan engkau istriKu untuk selama-lamanya dan Aku akan
menjadikan engkau istriKu dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. 19
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.
Roma 9:25 sebutkanlah 2 jenis hubungan yang terjalin antara Tuhan dengan orang percaya. Hubungan yang mana, hubungan seperti apa yang Tuhan inginkan terbangun antara gerejaNya dengan diriNya?
Berdasarkan ayat Roma 9:25 (yang mengutip dari Hosea 2:23) menunjukkan adanya dua jenis hubungan atau status yang dapat terjalin antara Tuhan dengan orang percaya.
Kedua jenis hubungan/status tersebut adalah:
Umat Tuhan. Sumber menjelaskan bahwa panggilan ini adalah dari mereka yang dulunya bukan umat Tuhan menjadi umat Tuhan. Ini adalah hasil pekerjaan Allah semata-mata (kasih karunia) yang memerlukan respon manusia (bertobat, lahir baru). Mereka yang berstatus sebagai umat Tuhan adalah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. Di sini jaskelas bahwa mereka yang diundang bukanlah pengantinnya.
Kekasih-Nya (Kristus). Panggilan ini adalah dari mereka yang dulunya bukan kekasih menjadi kekasih. Di sini ditekankan bahwa ini adalah status lebih daripada hanya menjadi umat Tuhan. Mereka yang disebut kekasih-Nya inilah yang diidentifikasi sebagai pengantin atau istri tunangan Kristus. Merekalah yang dikatakan telah siap sedia (hetoimazo) untuk pernikahan Anak Domba. Status ini berarti mereka menjadi satu (menunggal) dengan Kristus. Merekalah yang menyebabkan adanya perjamuan pesta, bukan sekadar diundang ke perjamuan.
Hubungan yang Tuhan inginkan terbangun antara gereja-Nya dengan diri-Nya bukanlah hanya sebatas menjadi "umat Tuhan", melainkan lebih dari itu. Tuhan memiliki kerinduan agar umat-Nya menjadi kekasih-Nya. Menjadi kekasih-Nya disebut sebagai panggilan dan mitra destiny hidup orang percaya. Tujuan akhir dari proses persiapan gereja oleh Kristus adalah agar gereja mencapai kriteria dan karakteristik yang siap masuk kepada perkawinan dengan Anak Domba Allah sebagai istri yang menyatu dengan Kristus. Oleh karena itu, jangan merasa puas hanya dengan menjadi "umat Tuhan" atau hanya diundang; targetnya adalah menjadi "kekasih" atau mempelai yang siap.
Jelaskan PERBEDAAN yang akan terlihat dalam hidup saudara, ketika saudara menjalin hubungan bersama Tuhan HANYA sebagai UMAT-NYA dan ketika saudara menjalin hubungan dengan Tuhan sebagai KEKASIH-NYA?
Perbedaan Hubungan sebagai Umat-Nya dan Kekasih-Nya:
Sebagai Umat-Nya:
Fokus pada pemenuhan kewajiban dan perintah.
Hubungan mungkin terasa lebih formal dan berjarak.
Motivasi utama bisa jadi karena takut akan hukuman, takut masuk neraka.
Keinginan untuk mendapatkan berkat, perlindungan dan hidup sejahtera.
Mungkin ada rasa kurang dekat atau kurang merasakan kasih Tuhan secara pribadi atau kurang rasa damai sejahtera.
Sebagai Kekasih-Nya:
Fokus pada kasih, keintiman, dan kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan.
Hubungan terasa dekat, personal, dan penuh kasih sayang.
Motivasi utama adalah kasih yang mendalam kepada Tuhan dan kerinduan untuk bersama-sama dengan-Nya.
Ada rasa aman, diterima, dan dipedulikan secara mendalam oleh Tuhan.
Hidup akan diwarnai dengan sukacita, damai sejahtera, dan rasa syukur yang lebih besar.
3. Hosea 2:18 Tuhan akan MENJADIKAN, MEMPROSES gerejaNya sebagai apa? Sampai kapan hubungan ini akan berlangsung?
Tuhan akan MENJADIKAN, MEMPROSES gereja-Nya sebagai istri-Nya. Hubungan ini akan berlangsung untuk selama-lamanya.
4. Tuhan akan membuat IKAT JANJI, COVENANT dengan gerejaNya sama seperti IKAT JANJI antara SUAMI dan ISTRI. Ikat Janji itu akan dibangun di atas dasar KARAKTER ILAHI Allah sendiri. Sebutkanlah karakter-karakter ilahi tersebut (Hosea 2:18)
Karakter-Karakter Ilahi dalam Ikat Janji (Hosea 2:18) adalah:
Keadilan
Kebenaran
Kasih Setia
Kasih Sayang
Kesetiaan
5. Apa KOMITMEN saudara, apa KETETAPAN HATI saudara sebagai KEKASIH Tuhan, sebagai ISTRI TUNANGAN-NYA?
Sebagai kekasih Tuhan, sebagai istri tunangan-Nya, komitmen dan ketetapan hati saya adalah:
Mengutamakan kasih dan kerinduan kepada Tuhan di atas segala sesuatu yang lain dalam hidup saya.
Membangun keintiman dengan Tuhan melalui doa, membaca firman-Nya, dan merenungkan kebaikan-Nya setiap hari.
Hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan, menjauhi segala sesuatu yang dapat mendukakan hati-Nya atau merusak hubungan kami.
Terus belajar dan bertumbuh dalam kebenaran dan keadilan sesuai dengan karakter-Nya.
Menunjukkan kasih setia dan kasih sayang kepada orang lain sebagai cerminan kasih Tuhan kepada saya.
Dengan setia menantikan kedatangan-Nya kembali sebagai mempelai perempuan yang telah dipersiapkan.