Hidup yang bagaimana? Iman yang bagaimana?
GALATIA 3:10 Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat,
berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang
tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum
Taurat." 3:11 Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah
karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan
hidup oleh iman." 3:12 Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman,
melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. 3:13 Kristus telah
menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita,
sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu
salib!" 3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat
Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh
yang telah dijanjikan itu.
==========================
Kita mulai dengan ayat 10.
3:10 Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat,
berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang
tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum
Taurat."
Dikatakan semua orang yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat berada
di bawah kutuk.
Semua orang tanpa kecuali akan otomatis berada di bawah hukum Taurat, kecuali ia mengadopsi hukum
yang lain, yaitu hukum Kristus.
Hukum Taurat ini tidak ubahnya dengan hukum alam atau hukum-hukum dalam
ilmu fisika. Alam pasti tunduk di bawah hukum fisika. Hukum alam itu bekerja - pasti terjadi.
Demikian juga dikatakan hukum
Taurat itu bekerja. Pekerjaan dari hukum Taurat menghasilkan kutuk. Dengan
demikian semua orang yang hidup di bawah hukum Taurat akan terkena kutuk. Apa
akibat dari kutuk hukum Taurat itu? Kematian kekal.
Ayat 11 adalah pokok tema bahasan ini "Orang yang benar akan hidup oleh
iman."
3:11 Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena
melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan
hidup oleh iman."
Berikut Ini adalah inti daripada hukum Kristus.
Ketika kita mengikrarkan iman kita kepada (pekerjaan) Yesus Kristus -
berarti kita meng-adopsi hukum Kristus. Kita terbungkus dan terlindung oleh
hukum Kristus oleh karena iman kita.
Bagaimana bisa? Paulus menjelaskannya di ayat 13.
Ayat 13 menjelaskan bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat;
sehingga memungkinkan kita untuk hidup berdasarkan iman dan tidak lagi berada
di bawah kuasa hukum Taurat. Hubungan kita dengan Tuhan bukan lagi hubungan
agamawi, bukan berdasarkan hukum Taurat, tetapi hubungan yang berdasarkan
ikat-janji melalui iman. Ikat-janji ini dimateraikan dengan darah Kristus. Dan
hubungan ikat-janji ini dijamin secara aktual dan dinamis dengan
diberikannya Roh Kudus kepada kita sebagai pemegang dari janji Tuhan dan
sebagai ahli waris Kerajaan-Nya.
Matius 26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang
ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
Mengapa dimateraikan oleh darah Kristus?
Ibrani 9:15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang
baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal
yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran
yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Perjanjian yang pertama adalah perjanjian lama berdasarkan hukum-hukum
Taurat.
Ibrani 9:16 Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang
kematian pembuat wasiat itu. 9:17 Karena suatu wasiat barulah sah, kalau
pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku, selama pembuat wasiat
itu masih hidup. 9:18 Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama tidak
disahkan tanpa darah.
Perjanjian yang pertama adalah gambaran atau konseptual dari perjanjian
yang sesungguhnya.
Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa
penumpahan darah tidak ada pengampunan. Ibrani 9:22
Ibrani 9:14 betapa lebihnya darah Kristus , yang oleh Roh yang kekal telah
mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak
bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang
sia-sia.
Darah Kristus memiliki kuasa untuk pengampunan, untuk menyucikan hati nurani; menebus dosa kita karena
pelanggaran-pelanggaran kita; dan untuk menghindarkan kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia.
Darah Kristus terus berseru dengan kuat kepada Bapa "mercy, mercy,
mercy".
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat." Lukas 23:34
AYAT 14
Gal 3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat
Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita
menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Ayat 14 Merupakan hasil karya Yesus Kristus.
Jika ada yang bertanya: Apakah hasil
karya Yesus Kristus dengan kematian-Nya di atas kayu salib hanya supaya kita
bisa menerima Roh Kudus? Ini
pertanyaan sangat bagus dan sekaligus sangat bodoh; tergantung kepada maksudnya
bertanya.
Roh Kudus tidak mungkin bisa dicurahkan tanpa pengorbanan Yesus Kristus,
karena semua manusia telah terpisah hubungannya dengan Tuhan dan dengan sorga. Ibrani
9:14 sudah menjelaskan bahwa darah Kristus lah yang menyucikan hati nurani
kita. Tanpa penyucian kita tidak mungkin menerima Roh-Nya yang kudus.
Mengapa menjadi bodoh? Karena orang yang bertanya tidak mengerti baik
karunia, hikmat mau pun kuasa daripada Roh Kudus. Tanpa mengenal dan dipimpin
oleh Roh Kudus tidak mungkin kita bisa hidup benar.
Mungkin kita sudah menerima firman dan pewahyuan, tapi tanpa pekerjaan Roh
Kudus di dalam hidup kita tidak mungkin kita menjadi orang benar. KITA BARU DIBENARKAN DAN BELUM MENJADI ORANG BENAR.
Firman, Roh dan iman bekerjasama dalam satu kesatuan, sebagaimana Bapa,
Putra dan Roh.
Orang-orang yang hidup sebelum Perjanjian Baru disahkan oleh Kristus dengan
darah-Nya, tidak bisa menerima Roh Kudus seperti yang kita terima sekarang ini,
kecuali hanya orang-orang tertentu yang diurapi saja. Sebelumnya, Bapa tidak
bisa mencurahkan roh Kristus dari sorga.
Orang yang benar akan hidup oleh iman
Hidup yang bagaimana? Iman yang bagaimana? Apa hubungannya iman dengan
hidup? Apa hubungannya orang benar dengan iman?
Iman itu yang melekatkan (mungkin ada istilah yang lebih tepat - mengenakan
– attach, put on ) kita kepada hidup di dalam hukum Kristus. Jika seseorang
kehilangan iman berarti ia kehilangan perekat. Jika ada hal-hal yang melemahkan
iman - yaitu ketidakpercayaan dan kehidupan yang kembali kepada kehidupan lama
karena cinta akan dunia ini - berarti
orang itu kehilangan perekat kepada kehidupan dalam Kristus.
Dan hanya iman kepada Kristus yang
menyebabkan hukum Kristus itu bekerja terus
dalam kehidupan kita. Selama kita
memegang ikat-janji dan tidak melepaskannya atau menggagalkannya maka kita aman
dalam lindungan Tuhan, karena hukum Kristus itu bekerja dalam hidup kita.
Karena itu kita dituntut untuk tidak pernah melupakan kasih yang mula-mula ketika
pertama kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan, demi meneguhkan ikat-janji kita
dengan Dia.
Hidup yang bagaimana?
Ini adalah kehidupan di mana mulai ketika kita
dilahirkan kembali. Ada satu kesadaran akan kasih-Nya yang abadi, akan keberadaan-Nya;
kesadaran akan diri kita dan kebutuhan ketergantungan hidup kita kepada-Nya.
Kelahiran kembali adalah awal dari kehidupan yang
baru (a new way of living). Ini adalah mujizat yang
sesungguhnya yang pertama kita terima dan alami sendiri. Ini adalah hidup yang berkelimpahan, lebih
daripada sekedar mengakhiri kehidupan yang lama. Kehidupan yang baru sangat bertolak-belakang
dengan kehidupan lama, sehingga kehidupan manusia lama harus diakhiri sehingga
tampil manusia baru sebagai ciptaan baru dalam Kristus.
Semua dimulai dari Firman. Dan semua dijadikan dan disempurnakan oleh
Firman. Maka proses menjadi manusia baru
sudah tiba oleh karena Firman dan Roh. Hidup yang kita jalani adalah
kehidupan baru itu. Jika masih ada
kerikil dan terkena debu (dari iblis, karena secara fisik kita masih hidup di
dunia ini), maka itu harus segera dibersihkan sehingga (daya rekat) iman kita
tidak berkurang. Hubungan kita dengan Tuhan tidak menjadi renggang. Tidak boleh ada satu hal atau keadaan apa
pun yang merongrong iman kita kepada Kristus. Jika ada, kau harus lari
daripadanya, bukan dengan doa dan puasa, bukan dengan menantangnya, tapi lari
saja seperti Yusuf lari dari istri Potifar. Contoh lainnya, jika kita
disuruh terus-menerus berbohong padahal kita sudah berusaha menasihati pimpinan
kita - maka tidak ada jalan lain kecuali berhenti bekerja.
Yang menguatkan dan membangun hubungan kita adalah Firman dan Roh. Roh
Kudus akan membuat Firman-Nya bekerja di dalam dan mengubahkan hidup kita dari
hari ke hari.
Namun, untuk dapat bertumbuh semakin dewasa dan semakin kuat, ada banyak
hal-hal yang harus seseorang lepaskan - bagaimana pun besar tantangannya dan
resikonya untuk melepaskannya - supaya paradigma kita yang lama digantikan
dengan ukuran, dimensi dan standar Kerajaan-Nya. Paradigma tentang kesuksesan,
tentang pendidikan, tentang bisnis, tentang politik, tentang keuangan, tentang
hubungan, tentang masa depan, tentang jodoh, tentang cita-cita; dst.
Dalam prakteknya akan membawa perobahan dan tantangan yang lebih besar lagi
dalam kita bekerja dan berinteraksi dengan segala sesuatunya. Semua target dan
agenda hidup kita, tentang keluarga, anak-anak, bisnis, pekerjaan, pendidikan - dan semua lainnya akan mengalami tantangan
masing-masing.
Semua itu adalah bagian dan proses dari perjalanan kehidupan kita yang
baru. Jika kita terus tekun di dalamnya, tiba-tiba kita dapat melihat apa yang
tidak pernah kita lihat sebelumnya. Tiba-tiba kita memasuki dimensi dan aspek kesadaran yang
belum pernah masukkan sebelumnya.
Tiba-tiba saudara sudah memasuki domain yang baru yang tidak pernah anda pahami
dan jalankan.
Ukurannya dan penilaiannya adalah Kristus sebagai
batu penjuru. Kebenaran kita digantikan dengan kebenaranNya, jalan-jalan kita diganti
dengan jalan-jalan-Nya, tujuan kita digantikan dengan tujuan-Nya, bahkan kita
tidak lagi memiliki agenda pribadi karena kita telah menjadi pribadi yang baru
(new self) dengan cara hidup yang baru (a new way of living). Hasilnya semua harus mengarah kepada -Nya,
membawa kita lebih dekat kepada-Nya. Itulah kehidupan ilahi yang mengalir dan
diimpartasikan oleh Roh Kudus melalui pewahyuan Firman.
Intinya adalah seperti yang dijelaskan oleh rasul Paulus: dalam perjalanan
kehidupan rohani, kita harus membuang banyak sampah dari dalam hati, pikiran,
benak, mata, telinga, mulut... dan seterusnya supaya kita
memperoleh kehidupan
Kristus di dalam dan melalui kita.
Flp 3:8 Malahan segala sesuatu
kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari
pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan
menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.
Tuhan Yesus berjanji bahwa kita tidak akan pernah dibiarkan sendiri. Apa
yang Dia selesaikan di atas kayu salib adalah kekuatan kita. Kita harus mampu
mengobarkan iman dan pengharapan akan kemuliaan itu setiap saat di domain mana
pun kita berada. Dia berjanji untuk menuntaskan pekerjaan baik-Nya di dalam
kita.
IMAN YANG BAGAIMANA?
Saya kembali dulu ke atas mengenai penjelasan inti daripada hukum
Kristus:
Ketika kita mengikrarkan iman kita kepada *(pekerjaan) Yesus Kristus* -
berarti kita meng-adopsi hukum Kristus.
Saya beri tambahan (pekerjaan) - karena kita harus mengerti apa yang
dikerjakan oleh Yesus sampai menjadi Kristus. Yesus ketika di kayu salib berdoa
buat mereka yang menyalibkan-Nya: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Doa Yesus ini BUKAN BUAT KITA karena kita menerima-Nya sebagai utusan
Bapa.
Dalam Yoh 6:29: Jawab Yesus kepada mereka:
"Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu
percaya kepada Dia yang telah diutus
Allah."
Dalam terjemahan NKJV lebih jelas lagi: “ *This is the work of God, that
you believe in Him whom He sent.* ”
Artinya, ini pekerjaan dari Tuhan...bukan pekerjaan manusia, yang membuat
sehingga kita percaya dan beriman kepada-Nya.
Dengan kata lain, pekerjaan yang dikehendaki Allah bukanlah pekerjaan
manusia melainkan oleh iman!
Iman lah yang harus menjadi dasar daripada
ikat-janji kita dengan Tuhan melalui Yesus Kristus yang diutusnya.
Saya tidak setuju jika dikatakan iman itu hanya sebagai bumbu. Tidak. Iman adalah awal, dasar dan inti kita
dengan Tuhan. Serupa, hubungan kita dengan pasangan haruslah sah dalam ikrar dan
ikat-janji. Setelah menjadi suami-istri yang menjadi dasar hubungan satu dengan
lainnya bukan karena penampilan, kekayaan, sex, senang, kagum, dlsb. Bukan juga
karena anak-anak; tapi karena ikat-janji pernikahan yang kudus. Hanya ikat-janji
dan ikrar yang sudah diucapkan yang menjadi dasar, awal dan inti; yang lainnya
barulah boleh disebut bumbu-bumbu dan pelengkap.
Hubungan Yang Intim
Yoh 4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau,
seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang
Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *Jikalau engkau tahu tentang karunia
Allah* dan *siapakah Dia* yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya
engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air
hidup."
Tahu ada bermacam-macam kata dalam bahasa Yunani.
sunemi berarti mengetahui dengan panca indra
Eido = tahu karena membaca dan mendengar
Epistamai = tahu karena melihat
Ginosko = tahu karena mengalami sendiri; mengalaminya dan melakukannya.
*Jikalau engkau tahu (ginosko) tentang karunia Allah (pemberian Tuhan)*
Karunia Allah bukan karunia-karunia lainnya seperti karunia bernubuat,
menyembuhkan dlsb. tapi the gift of
God. Pemberian Tuhan.
Yesus adalah pemberian Allah kepada kita. Dia
menjadi sumber anugerah utama. Para rasul, gembala, penginjil, guru dan lainnya termasuk kita sendiri
bisa menjadi sumber anugerah buat orang lain.
Yohanes 4:14 tetapi barangsiapa minum air yang
akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya
air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang
terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal
Roh Kudus juga merupakan the gift of God.
Tuhan mau saudara ginosko kepada sumber anugerah.
Karena mengalami, menghidupi, mendownload, mengikuti dan mengambil seluruh
kehidupannya.
Yoh 8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi
yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu
benar-benar adalah murid-Ku 8:32 dan kamu akan mengetahui (ginosko) kebenaran,
dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Inilah iman yang hidup itu. Ginosko kepada sumber anugerah sehingga
aliran-aliran kehidupan itu mengalir dan memancar.
Di dalam Dia Berkat Abraham sampai kepada
bangsa-bangsa lain
Semua dimulai dari Firman-Nya. Firman adalah benih. Tuhan telah menaburkan
benih bangsa-bangsa dan benih Kerajaan-Nya. Yesus Kristus adalah penggenap dari
hukum Taurat dan penutup dari Perjanjian Lama sekaligus pengantar kepada
Perjanjian Baru. *Berkat Abraham
bukanlah berkat picisan yang seperti kebanyakan disebut-sebut orang-orang
percaya - berkat harta dunia. Tidak perlu darah Kristus untuk mendapatkan
kekayaan, karena setan pun bisa memberikan dunia ini dan kemuliaannya jika
orang menyembahnya, seperti yang pernah ia tawarkan kepada Yesus.* Walau pun
hanya dalam pikiran dan dalam hati, bersihkan anggapan yang picisan itu.
PENUTUP
Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada
pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan. 29:12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa
kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; 29:13 apabila kamu mencari Aku,
kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.
Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah
rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. 55:9
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu
dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Karakter Perempuan (Gereja) Menutupi Idola (Masalah)
Ketika hendak kembali ke Kanaan, Rahel mencuri terafim ayahnya.
Lalu kata Rahel kepada ayahnya: "Janganlah bapa marah, karena aku
tidak dapat bangun berdiri di depanmu, sebab aku sedang haid." Dan Laban
mencari dengan teliti, tetapi ia tidak menemui terafim itu. Kej 31:35
And she said to her father, "Let it not displease my lord that *I
cannot rise* before you, for the manner of women is with me." And he
searched but did not find the household idols. Gen 31:35 NKJV
Gereja itu dilambangkan sebagai perempuan. Rahel menyembunyikan barang
pemujaan milik ayahnya.
*Tepat apa yang diucapkan oleh Rahel, dia tidak
dapat bangkit*, karena masalah kewanitaannya.
*Gereja juga tidak dapat bangkit karena menyembunyikan banyak masalahnya.*
*Tuhan tidak bisa memaksa gereja untuk bangkit selain mau menyerahkan dan
membereskan masalahnya.*
Rahel tidak mengerti dan tidak mengenal siapa Allah dari suaminya. Rahel
belum mengenal betul karakter Yakub, suaminya. *Gereja sering tidak memahami
karakter dari calon Mempelai Pria, menyembunyikan apa yang tidak
disukai-Nya.*
*Gereja tidak dapat bangkit menuju kapasitasnya secara penuh dalam Kristus,
jika masih mengidolakan dirinya sendiri.*
Gereja masih asyik dengan caranya dalam beribadah dan melakukan pujian dan
penyembahan. Masih asyik dengan metoda-metodanya dan teologinya dalam melayani
dan menginjili. Masih asyik dengan pemberian-pemberian dan karunia-karunia dari
Tuhan dan bukan dengan Pemberi-nya. Masih asyik membuat mujizat-mujizat dan
lupa membangun dirinya. Masih asyik dengan kesempatan-kesempatan yang Tuhan
berikan dan kurang memberikan Tuhan kesempatan dan waktu-waktu untuk bersekutu
dengan-Nya.
Banyak gereja telah memainkan pelacur melalui
sikap apatis dan rasa puas diri, karena dia kehilangan arah. Gairah cinta
pertamanya murni, sederhana, dan hidup!
APLIKASI
Dalam perjalanan hidup bersama Tuhan – kita harus mengijinkanTuhan membuka
dan membongkar segala kelemahan dan kekurangan kita dalam setiap aspek hidup
kita. Apakah masalah keuangan, masalah emosi, kurang tekun, kurang kesabaran,
masalah hubungan, masalah sex, ada kepahitan, trauma, dlsb yang merupakan
kelemahan kita selama ini.
Kita harus dapat mengenali dan mengorek-ngorek sampah-sampah yang di dalam,
membersihkan sampah-sampah yang berserakan, mengumpulkan dan meminta Tuhan
dengan anugerah dan kuasaNya untuk membakarnya. Kita tidak mungkin menjalani
hubungan yang sehat dengan Tuhan dengan keberadaan sampah-sampah itu.
Singkatnya kita harus bangkit. Bangkit dari kelemahan kita, dengan iman
mengatasinya bersama Tuhan, menurut kuat kuasaNya di dalam nama Kristus. Dan
barulah kita bisa hidup dalam anugerahnya untuk menerima aliran-aliran air
hidup itu.
Aliran air hidup itu akan membersihkan dan menguduskan kehidupan dan setiap
aspek kehidupan kita dengan sisa-sisa sampah-sampahnya. Terus membuatnya tetap
bersih, sehat dan hieginis. Sampah dan kotoran itu otomatis akan menghambat apa
yang Tuhan ingin aliran kan akan terhambat. Bukan Tuhan tidak ingin memberikan
atau menolong, tanpa kita bekerja sama dengan Firman dan Roh-Nya; aliran-aliran
kehidupan itu tetap menyumbatnya.
Kita adalah orang-orang yang dipisahkan dari orang-orang dunia ini. Apa
artinya dan untuk apa? Artinya kita terus-menerus dikuduskan mengalami
penyucian, pembentukan, perobahan pola pikir dan seterusnya sehingga kita
betul-betul diselaraskan dengan ukuran-ukuran dan standar Tuhan. Kita dibentuk
– dibangun sesuai dengan dimensi-dimensi yang Tuhan tetapkan. Beberapa hamba Tuhan percaya, proses
penyelarasan dan pembentukan ini masih terus berlangsung, bahkan ketika kita
sudah dipanggil ke pangkuan Abraham.
Di rumah Bapa ada banyak tempat, ada banyak perabot (2 Tim 2:20). Oleh
kuasa Firman dan Roh-Nya itu membentuk kita sesuai tujuan Tuhan menjadikan kita
perabot macam apa yang dikehendakinya.
2 Tim 2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya
terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang
pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang
kurang mulia. 2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia
akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang
layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.