Langsung ke konten utama

Membangun Sion Membentuk Ulang Kota - oleh Dr. Jonathan David

Ringkasan Khotbah: "Membangun Sion Membentuk Ulang Kota"  16082022  the Upper Room

Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.  Yeremia 3:14

 


Khotbah ini membahas visi tentang pembangunan kembali Sion sebagai inti dari pemulihan kota dan kehidupan umat Tuhan. Dr. Jonathan David menguraikan bagaimana Tuhan sedang bergerak secara aktif untuk membangun Sion, yang bukan hanya sekadar tempat, melainkan juga sebuah dimensi rohani di mana kehadiran, kuasa, dan otoritas Allah termanifestasi.

Khotbah dimulai dengan penekanan pada pentingnya mendengar suara Tuhan dan mengasihi kebenaran-Nya. Dr. Jonathan David menyatakan bahwa tanpa kedua hal ini, akan ada kekacauan. Ia juga menekankan tentang karunia-karunia Roh Kudus yang diperlukan, seperti pewahyuan, pengertian, dan hikmat  untuk dapat mengenali dan memahami apa yang Tuhan sedang kerjakan. Contohnya adalah Musa yang mengimpartasikan Roh hikmat kepada Yosua, menggarisbawahi bahwa kapasitas rohani kita akan menentukan sejauh mana kita dapat menerima "warisan rohani”  dari para pendahulu kita atau pemahaman awal tentang rencana Tuhan di depan.

 

Poin kunci pertama dalam khotbah ini adalah konsep bahwa Tuhan sedang memanggil kembali umat-Nya yang murtad dan mengumpulkan mereka ke Sion. Kutipan dari Yeremia 3:14, "Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion," menegaskan bahwa Tuhan memiliki inisiatif dalam memulihkan umat-Nya dan membawa mereka ke tempat yang telah Ia persiapkan. Ini bukan hanya tentang kembali ke sebuah bangunan gereja, melainkan kembali ke sebuah dimensi rohani – kepada tujuan pinciptaan Tuhan -  dimana Tuhan bertahta.

 

Dr. Jonathan David menjelaskan bahwa Sion adalah pola untuk pembangunan kota. Kota-kota perlu memiliki dimensi Sion untuk menghindari kehancuran. Pembangunan Sion mencakup pembangunan kembali masyarakat, komunitas, dan orang-orang di lingkungan kita, khususnya mereka yang memiliki pengaruh atau dapat dipengaruhi. Pembangunan ini bukanlah upaya manusia, tetapi pekerjaan Ilahi yang membutuhkan orang-orang strategis yang dipanggil dan dipilih oleh Tuhan sendiri. Mereka adalah orang-orang yang dibangkitkan dari berbagai latar belakang, status sosial, dan ideologi, dan mereka akan diubahkan menjadi anak-anak Allah yang hidup. Tuhan melatih mereka di daerah masing-masing sebelum mengumpulkan mereka menjadi satu tim strategis.

 

Para pemimpin strategis ini akan diurapi dan diberikan Roh Tuhan, yang akan membawa perubahan dalam roh mereka dan memanifestasikan karakter Allah. Mereka akan menjadi alat baru di tangan Tuhan, membawa gerakan signifikan di bumi. Dr. Jonathan David mengambil contoh Ishak, yang diberikan mandat kerajaan untuk mengizinkan Tuhan membawa masuk orang-orang-Nya. Orang-orang strategis ini akan menjadi gembala, tentara, atau pemimpin di berbagai domain. Tuhan akan mengumpulkan mereka dari utara, selatan, barat, dan timur, untuk dibawa ke Sion.

 

Setiap orang yang dipanggil akan memiliki pola pikir strategis. Perubahan akan terjadi pada pikiran, sikap, dan tindakan mereka. Tuhan sendiri yang akan mengambil, memilih, dan mengangkat orang-orang ini, sama seperti Ia tidak memilih anak pertama Isai sebagai raja. Dr. Jonathan David menekankan bahwa Tuhan melihat lebih dari yang bisa kita lihat dan Ia memilih orang-orang yang mungkin tersembunyi dari pandangan kita. Ia memberikan contoh Samuel yang melewatkan anak-anak Isai sampai yang terakhir, anak gembala yang berbau domba, Daud, yang kemudian diurapi menjadi raja.

 

Tuhan mencari orang-orang yang saleh dan benar, dan akan menempatkan mereka di setiap domain untuk memimpin. Kekuasaan kegelapan akan berakhir, dan Tuhan akan mengutus para pemimpin untuk menjamah orang-orang strategis di gereja. Dikatakan bahwa Tuhan akan membawa umat-Nya ke Sion, kota Allah yang hidup, tempat pertemuan dengan Allah, tempat berjuta-juta malaikat, tempat Yesus sebagai pengantara, tempat darah-Nya berbicara, dan tempat kediaman kudus-Nya. Sion adalah basis operasional Tuhan, tempat tongkat pemerintahan-Nya diulurkan dan tempat Kerajaan Allah termanifestasi secara penuh. Di Sion, umat akan merelakan diri untuk maju di hari kuasa-Nya.

 

Khotbah ini menegaskan bahwa pembangunan Sion akan berdampak pada penyataan Kerajaan Allah melalui gereja. Sion bukan hanya tempat peristirahatan Allah, melainkan juga tempat Ia bekerja dengan dahsyat dan mengeksekusi pemerintahan-Nya. Sion adalah jalan raya dari surga dan pintu masuk bagi surga untuk menginvasi bumi.

 

Dr. Jonathan David membandingkan Sion dengan Gunung Sinai. Di Sinai, umat Tuhan terikat hukum dan merasa puas, tetapi Tuhan harus menghakimi mereka. Di Sion, darah Yesus berbicara lebih kuat dari darah Habel. Darah Habel menuntut pembalasan, sedangkan darah Yesus berbicara untuk membawa kehidupan. Darah-Nya menghancurkan kuasa dosa, sakit-penyakit, dan maut.

 

Terdapat 10 ciri Sion yang dijelaskan, dan yang ke-12 adalah Tuhan sebagai api yang menghanguskan, datang untuk menghakimi bumi. Dr. David juga mengingatkan agar umat Tuhan tidak menolak Dia yang berfirman, karena jika mereka yang menolak firman di bumi tidak luput, apalagi kita yang berpaling dari firman di surga. Tuhan akan menggoncangkan bumi dan langit agar yang tidak tergoncangkan tetap. Oleh karena itu, kita harus mengucap syukur dan beribadah dengan hormat dan takut, sebab Allah adalah api yang menghanguskan.

 

Ada banyak kegoncangan, karena Tuhan ingin agar umat-Nya menjadi tak tergoncangkan, tak bisa dihentikan, dan tak bisa dibatasi dalam sumber daya finansial. Rencana besar Tuhan adalah memulihkan gereja-Nya, membawa masuk Sion, dan membawa masuk penyataan kerajaan-Nya. Dengan 10 ciri Sion yang telah diberikan, kita telah menerima Kerajaan yang tidak tergoncangkan dan akan tinggal tetap.

 

Khotbah ini mengingatkan bahwa kita tidak boleh berperang sendirian, dan bahwa kita harus memiliki orang-orang strategis di sekitar kita. Tuhan juga akan membawa umat-Nya ke Sion, bukan hanya sebagai tempat bagi umat, tetapi juga untuk pelayanan pilihan. Mereka yang selama ini berjalan sendiri akan menemukan persekutuan apostolik dan menjadi bagian dari tim yang saling membimbing dan melindungi. Tuhan sedang membuka hati umat-Nya agar memiliki gembala yang sesuai dengan hati-Nya.

 

Sion adalah tempat rekonstruksi kehidupan, tempat tinggal Tuhan, tempat Ia bekerja dengan perkasa, tempat persembunyian umat-Nya. Dia adalah pembangun dan pembuat kota Sion. Tuhan akan memberikan gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Nya, sama seperti Ia memberikan orang-orang terbaik kepada Yesus, bahkan Yudas Iskariot. Tuhan akan menertawakan tipu daya musuh dan membentengi umat-Nya.

 

Tuhan akan memberikan gembala yang sesuai dengan hati-Nya, yang akan membuat hati umat-Nya semakin mencintai penyataan Kerajaan Allah dan memiliki kemampuan mengenali Kristus dalam setiap orang. Roh Kudus akan memampukan umat-Nya untuk membedakan roh, keluar dari kebusukan dunia. Tuhan sedang membangkitkan orang-orang baik, dan kita harus memiliki hati yang sesuai dengan hati Tuhan.

 

Gembala yang baik akan menggembalakan umat dengan pengetahuan, pengertian, dan hikmat. Tuhan akan menyatakan umat-Nya sebagai orang dewasa yang bisa mewarisi dan menerima dari Bapa. Tidak ada lagi yang mengingat tabut perjanjian, karena Tuhan telah berpindah dari bayangan ke perwujudan yang nyata, yang adalah kebangkitan Yesus. Kebangkitan ini adalah kemuliaan Bapa yang membangkitkan Yesus.

 

Gembala Kerajaan akan memberi makan kawanan domba dengan makanan yang tepat dan strategis. Pengetahuan pewahyuan harus diterima dari para gembala yang dibangkitkan oleh Allah. Umat Tuhan akan menjadi pembawa hadirat-Nya. Gereja yang kita bangun adalah tempat tinggal Allah menjadi nyata. Kita tidak lagi membutuhkan tabut perjanjian, sebab kita telah menjadi pembawa hadirat-Nya. Kita membawa kemuliaan-Nya yang tersembunyi di dalam diri kita. Tuhan sedang membuka pintu untuk mengenal hadirat-Nya secara intim. Kita sedang diajari untuk meresponi hadirat Allah. Kesadaran akan Allah sedang dibangun di dalam hidup kita.

 

Di hari-hari Tuhan membangkitkan gembala-gembala, Tuhan juga membangkitkan orang-orang yang menjadi pembawa hadirat-Nya. Kita tidak lagi membutuhkan tabut perjanjian karena kita memiliki realita manifestasi kehadiran Allah, yang bukan bersifat lahiriah tetapi supranatural. Tuhan akan menegakkan kekuasaan pemerintahan-Nya melalui umat-Nya di Sion. Mereka akan menyebutnya Takhta Tuhan dan mencerminkan pemerintahan Allah secara akurat. Umat Tuhan akan mempengaruhi bangsa dan menjamah mereka dengan sumber daya dari surga. Bangsa-bangsa akan datang dan mempelajari jalan-jalan-Nya dan Tuhan akan menempatkan hadirat dan nama-Nya di sana.

 

Ada kemurnian dan pembersihan dari dosa. Tuhan akan menegakkan pemerintahan-Nya di dalam dan melalui umat-Nya. Kita akan terbebas dari ketakutan dan datang ke tempat di mana Tuhan berada dekat dengan kita. Pemerintahan Allah akan dimodelkan secara akurat, umat akan melihat pemerintahan dan peningkatannya. Tuhan akan memakai umat-Nya untuk membawa hadirat, peraturan, dan pemerintahan-Nya. Mereka akan menjadi pemberi pengaruh dengan jangkauan teritorial.

 

Tuhan akan menghancurkan dinding pemisah, sehingga kita bisa menjadi satu. Yehuda dan Israel akan bergabung bersama, gereja akan dipersatukan, tidak terpisah oleh politik, kesehatan, atau finansial. Kita harus bersiap untuk apa yang akan terjadi, karena akan ada kekurangan makanan dan kebutuhan pokok. Kita harus siap menjadi orang yang dapat membantu sesama, bukannya bergantung pada sistem dunia.

 

Tuhan akan menghancurkan dinding pemisah ideologi yang selama ini memisahkan kita. Kita harus memiliki keragaman dalam kesatuan dan tidak berprasangka terhadap siapapun. Ketika Sion terbentuk, semua bangsa akan berkumpul di sana dan Yehuda dan Israel akan berjalan bersama di tanah pusaka. Tuhan tidak akan berhenti di tengah jalan, ia akan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Kota-kota akan diubah oleh kedatangan Tuhan ke bumi. Tuhan menghancurkan tembok ras, bahasa, dan status ekonomi, juga tembok pemisah antar denominasi gereja. Kita akan menemukan ketenangan dari kebenaran yang diajarkan, dan setiap tipu daya akan hancur. Tuhan akan mengangkat gembala yang sesuai dengan hati-Nya, yang akan menggembalakan kita dengan pengetahuan dan pengertian.

 

Tuhan sedang membangkitkan setiap pria dan wanita untuk membawa pertumbuhan, pemulihan, dan iman pada mujizat. Yehuda dan Israel akan menjadi satu. Tuhan sedang membangun kembali Sion untuk merekonstruksi kota.

 

Manifestasi akhir adalah Allah sebagai Bapa, Ia akan menempatkan kita di tengah-tengah anak-anak-Nya dan memberikan negeri yang indah, kita akan memanggil Dia Bapa dan tidak akan berpaling. Kita adalah warisan dari putra-putra Allah. Ketika putra-putra Allah dimanifestasikan, kerajaan Allah akan diperlihatkan. Tidak ada lagi pemisahan atau perpecahan dalam tubuh Kristus.

 

Tuhan akan menggenapi apa yang telah Ia mulai, membangun gereja diatas pilar-pilar Sion. Kerajaan Allah akan termanifestasi dalam kepenuhan-Nya. Tuhan sedang mengajar kita untuk kedatangan-Nya yang kedua, bagaimana hidup dan bagaimana mendekat pada-Nya tanpa rasa takut. Tuhan akan mengejar kita sampai Ia menemukan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya dalam hidup kita. Kemuliaan Kristus akan termanifestasi dalam hidup kita dan pengharapan akan kemuliaan-Nya menjadi nyata.

 

Biarlah Roh Tuhan menginsafkan hati kita, supaya kita bisa membangun rumah dengan benar. Kita bisa memulihkan kembali kota, dan kota demi kota bisa kita ambil alih. Tuhan akan memberikan patron yang jelas, dan bahan material yang berkualitas. Tuhan membuat bejana kehormatan yang berbeda, ada untuk kehormatan dan ada untuk mempermalukan. Tuhan sedang memberikan kesempatan untuk membuat itu menjadi sangat baik, kuat dan benar. Di hari yang akan datang kita akan dihakimi bukan atas yang kita ketahui, tapi dari apa yang telah menjadi.

 

Roh Kudus akan menyatakan kepada kita semua yang telah Allah berikan. Kita tidak perlu bergumul untuk menerima nubuatan. Setiap hari akan menjadi hari pertempuran, tapi kita juga akan memiliki kemenangan. Semua penyakit dapat kita taklukkan. Terima dimensi anugerah dari Roh Kudus, anugerah kesembuhan, mujizat, pekerjaan mujizat, tanda-tanda, dan kuasa di dalam nama Yesus. Semuanya akan menjadi supranatural. Gereja yang tidak biasa akan menjadi Sion-Nya Tuhan. Tuhan ingin kita membuat patron rumah yang sesuai di seluruh dunia, karena Tuhan akan pulang ke rumah. Tuhan akan membangun gereja-Nya dan akan memenuhi gereja-Nya.

 

Kemuliaan yang akan datang lebih besar dari yang sebelumnya. Kita dalam masa transisi untuk menjadi firman yang menjadi manusia, kemuliaan yang Tuhan miliki di Sorga akan tetap termanifestasi di bumi. Gembala yang baru akan diposisikan di tempat strategis untuk mempraktekkan dan memodelkan kebenaran.

 

Terimalah karunia membedakan roh, firman pengetahuan, pengertian, hikmat, karunia profetik, bernubuat, berbahasa roh, penafsiran. Kita akan melihat Kerajaan Allah termanifestasi. Gereja kita akan berubah. Malaikat akan mengukur Sion, kota Allah yang hidup.

 

Roh Allah melakukan pekerjaan yang baru di gereja, dan mereka akan menjadi lebih responsif. Sama seperti Allah memilih Daud, kita akan dikenali diantara banyak orang. Sejak hari pentahbisan, manifestasi kuasa Allah akan terus datang setiap hari. Tuhan akan membangkitkan kita menjadi pembangun bangsa, pengambil alih kota, pembunuh raksasa. Kita akan bangkit melampaui semua keterbatasan. Tuhan dengan Roh-Nya melihat dan mengamati kita, dan membawa kita keluar dari mentalitas goa kepada mentalitas peperangan.

Untuk melihat khotbah  lengkap klik Link di sini.

Postingan populer dari blog ini

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KUASA IKAT JANJI (Bagian 2)

Upper Room 180 - 4 Maret 2025 Dr. Jonathan David "Perjalanan ikat janji" adalah perjalanan di mana Allah membawa Abraham masuk ke dalam hubungan yang mendalam, di mana Allah menjadi sumbernya dan berjanji untuk menyertai serta mengubah segala sesuatu di mana pun Abraham berada. Dalam perjalanan ini, identitas Abraham tidak lagi didasarkan pada latar belakang lahiriahnya. Yesus mengatakan ini untuk menekankan bahwa hubungan spiritual berdasarkan ketaatan kepada kehendak Allah lebih penting daripada hubungan darah. Bahayanya adalah jika kita terlalu terikat pada kewajiban dan identitas lahiriah sehingga menghalangi kita untuk menyelesaikan tugas Tuhan. "Penebusan sejati" adalah pembebasan dari diri sendiri, ketakutan, pola pikir lama, dan identitas yang dibentuk oleh hal-hal duniawi. Identitas sejati kita ada di dalam Kristus, dan tujuannya adalah untuk semakin serupa dengan-Nya, melepaskan keakuan agar dapat memperoleh Kristus. Tuhan ingin mengubah bangsa-bangsa mel...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

Kuasa Ikat Janji – bagian 4: Berjalan dalam Kemitraan

Kuasa Ikat Janji: Berjalan dalam Kemitraan dengan Tuhan Upper Room 182 – 18 Maret 2025 Dr. Jonathan David Khotbah ini menggunakan perjanjian Allah dengan Abraham sebagai contoh utama, menjelaskan bahwa ikat janji (covenant) itu melampaui iman manusia dan berakar pada sifat kesetiaan (faithfulness) Allah untuk menggenapi firman-Nya. Lebih lanjut, ditekankan bahwa keterlibatan aktif dan kepatuhan manusia dalam ikat janji, yang disimbolkan dengan sunat (peran kekuatan dan usaha sendiri manusia dikurangi), mengundang intervensi ilahi yang lebih besar dan memberdayakan umat beriman serta keturunan mereka. Khotbah ini mendorong pendengar untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya sebagai mitra dalam ikat janji. Bagaimana Konsep  ikat janji mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan? Konsep "kuasa ikat janji" secara fundamental mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan dengan menjadikannya lebih dari sekadar hubungan biasa, melainkan se...

Preparing the Bride - Session 08

Karakteristik Gereja Sebagai Kekasih Tuhan - Sesi 08 Tema masih membahas tentang karakteristik gereja yang diidamkan Tuhan sebagai kekasih-Nya , menggunakan Kidung Agung dan perumpamaan bunga bakung di antara duri . Analogi utama yang digunakan adalah kisah Gadis Sunem dalam Kitab Kidung Agung dan hubungannya dengan Kekasihnya dan Raja Salomo. Membandingkan kecantikan lahiriah seorang gadis dengan keindahan batiniah yang dikerjakan oleh Tuhan sendiri , menekankan bahwa Allah lebih tertarik pada hati dan kesetiaan rohani daripada penampilan luar atau upaya manusia. Lebih lanjut, Kidung Agung mengilustrasikan prinsip ini melalui kisah Raja Salomo, gadis Sunem, pemilihan Daud sebagai raja, dan ajaran Yesus tentang bunga bakung di ladang , yang menunjukkan bahwa nilai sejati di mata Tuhan terletak pada kualitas batin yang ilahi . Kid 2:1 [Gadis Sunem] Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2  —  [Salomo] Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah m...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?  Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebagai seorang rasul Tuhan, Paulus mengambil SIKAP TEGAS untuk tidak mencari perkenanan manusia. Tujuannya adalah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menggenapinya. gbr: knowing-jesus.com Ini adalah suatu MASALAH SERIUS dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang cemburu. Ketika kita mulai mengandalkan orang dalam hidup kita atau dalam melayani Tuhan, maka kita akan mulai kehilangan pengharapan di dalam Tuhan. Saul sangat mengutamakan orang Israel dibandingkan Tuhan. Ketika Samuel terlambat sedikit datang ke Gilgal, Saul menjadi tidak taat dan mempersembahkan korban bakaran sendiri; karena ia melihat rakyat mulai meninggalkannya. Walau pun Samuel menegurnya dan mengecam perbuatannya yang bodoh, Saul tidak menyesal.  Saul juga...

Preparing the Bride - Session 04

Gereja sebagai Kekasih Tuhan Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang ideal menurut pandangan Tuhan. Kitab Kidung Agung menjadi fokus utama kita untuk menganalisis hubungan antara mempelai wanita dan kekasihnya sebagai analogi untuk hubungan antara gereja dan Kristus. Kita akan melihat perbandingan Adam pertama dan Adam terakhir dari 1 Korintus, serta peran wanita dalam kejatuhan dari 1 Timotius, untuk menekankan pentingnya kesetiaan dan ketahanan gereja terhadap godaan. Selain itu khotbah ini menggali peran Kristus sebagai Gembala melalui berbagai ayat Perjanjian Lama dan Baru, menyoroti kasih dan pengorbanan-Nya bagi umat-Nya. Tema Utama: Karakteristik Kehidupan Gereja yang Diharapkan Tuhan sebagai Kekasih-Nya Pendahuluan: Pembahasan ini penting bagi pengikut Tuhan dan umat-Nya. Tujuan Tuhan lebih dari sekadar menyelamatkan; Ia ingin gereja menjadi kekasih-Nya yang sejati dan hidup manunggal dengan-Nya. Firman Tuhan (Rhema) membimbing perjalanan iman. Gereja sebagai Kekas...

PREPARING THE BRIDE - SESSION 03

❤️ Kidung Agung: Gambaran Gereja Sebagai Kekasih Kristus Khotbah ini mengacu pada kitab Kidung Agung dalam Alkitab untuk menggambarkan  hubungan kasih antara Kristus (Sang Mempelai Pria) dan Gereja (Sang Mempelai Wanita). Kisah cinta dalam Kidung Agung adalah gambaran untuk kesetiaan dan pengorbanan dalam hubungan spiritual ini. Khotbah juga menyinggung tokoh-tokoh Alkitab lainnya, seperti Adam, Hawa, dan Raja Salomo, untuk memperkuat poin-poin teologis (logika Tuhan) tentang dosa, penebusan, dan hikmat ilahi. Inti dari khotbah ini adalah untuk mendorong pendengar agar memiliki hati yang haus akan Tuhan dan merespons pekerjaan Roh Kudus dalam hidup mereka, seperti mempelai wanita yang setia menantikan kedatangan mempelai prianya.                                              Pendahuluan Saudara-saudara diharapkan memiliki hati yang haus dan lapar aka...