Langsung ke konten utama

Ketaatan Abram Pada Panggilan Adalah kunci untuk mengalami berkat dan mencapai destiny

 BACA dan RENUNGKAN

 Kejadian 11:26 Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan

Haran.

 

Yosua 24:2 Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel:

Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham

dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain. 3 Tetapi Aku mengambil (LAQAKH =

membawa, memilih, menangkap. Arti lain = memilih untuk menjadi “istri”, untuk mengawini)

Abraham, bapamu itu, dari seberang sungai Efrat, dan menyuruh dia menjelajahi seluruh tanah

Kanaan. Aku membuat banyak keturunannya dan memberikan Ishak kepadanya.

 

Kisah Rasul 7:2 Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang

Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di

Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, 3 dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu

dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. 4 Maka

keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah

menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang;

 


Kejadian 11:31 Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan

Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari

Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana. 32

Umur Terah ada dua ratus lima tahun; lalu ia mati di Haran.

 

Kejadian 12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak

saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

 


1. Tentang Terah dan Abram di Ur-Kasdim. Apa yang FT katakan tentang Terah dan Nahor di Ur-Kasdim? Yosua 24:2 menyatakan bahwa Terah, ayah Abraham (Abram) dan Nahor, tinggal di seberang sungai Efrat (Ur-Kasdim) dan mereka beribadah kepada allah lain (bukan Allah yang benar). Ini menunjukkan bahwa keluarga Abram saat itu berada dalam lingkungan yang tidak menyembah Allah yang benar.

 

Siapa yang mereka sembah dan layani? Mereka menyembah allah lain (berhala), bukan Allah yang benar.

 

Apa yang Allah lakukan kepada Abram? Allah "mengambil" (LAQAKH) Abram dari seberang sungai Efrat (Ur-Kasdim) dan menyuruhnya menjelajahi seluruh tanah Kanaan. Kata "LAQAKH" di sini menekankan bahwa Allah memilih dan memisahkan Abram dari keluarganya dan lingkungannya untuk tujuan-Nya.

 

Sebelum memberkati Abram, Allah memanggil dan memisahkannya dari lingkungan penyembahan berhala di Ur-Kasdim. Ini adalah langkah awal dalam proses pembentukan Abram.

 

2. Panggilan Abram vs tindakan Terah

 

Siapa yang mendapat panggilan dari Allah? Yang mendapat panggilan dari Allah adalah Abram, bukan Terah.

 

Apa yang Terah lakukan terhadap panggilan Allah kepada Abram? (Kejadian 11:31) Terah membawa Abram, Lot (cucu Terah), dan Sarai (istri Abram) keluar dari Ur-Kasdim. Namun, bukannya langsung menuju Kanaan, mereka berhenti dan menetap di Haran. Tindakan Terah ini menunda dan menyimpangkan rencana Allah bagi Abram. Terah tidak sepenuhnya taat pada rencana Allah, bahkan mungkin memiliki agendanya sendiri.

 

Terah, meskipun ikut-ikutan berangkat, tapi sebenarnya ia menghalangi ketaatan Abram kepada panggilan Allah dengan memilih berhenti di Haran.

 

3. Stefanus tentang "kematian" Terah

 

Mengapa Stefanus mengatakan Terah sudah mati padahal ia masih hidup 60 tahun setelah Abram meninggalkan Haran? Stefanus menggunakan bahasa kiasan. Terah "mati" dalam konteks rencana Tuhan. Meskipun ia masih hidup secara fisik, ia telah mati secara rohani dalam kaitannya dengan rencana Allah bagi Abram. Ketaatan Abram untuk keluar dari Haran adalah bagian dari panggilan Allah, dan Terah tidak ikut serta dalam panggilan tersebut. Terah memilih untuk hidup sesuai keinginannya dan tidak lagi menjadi bagian dari rencana Tuhan bagi keturunan Abram.

 

Kenapa Terah MATI dari RENCANA Tuhan? Terah mati dari rencana Tuhan karena ia tidak mengenal Tuhan. Ia adalah penyembah berhala. Ia tidak merespon pada rencana Tuhan. Sebenarnya ia tidak tau apa rencana Tuhan, apalagi kehendak Tuhan, meski pun mungkin Abram menjelaskannya.  Kita harus dapat membedakan rencana dan panggilan Tuhan. Jadi sebenarnya Terah sama sekali tidak tertarik kepada rencana  Tuhan. Ia memiliki pikirannya sendiri, memutuskan sendiri, memiliki rencananya sendiri dan bertindak sendiri.  Jadi tidak melanjutkan perjalanan ke Kanaan itu sesuai kehendaknya. Ia tidak mendukung ketaatan Abram dalam panggilannya. Ia lebih memilih tinggal di Haran daripada mengikuti rencana Allah.

 

"Kematian" Terah di sini bukan kematian fisik, melainkan kematian dari rencana dan kehendak Allah.

 

4. Konsekuensi Ketidaktaatan Abram

 

Apa yang akan terjadi jika Abram tidak taat pada panggilan keluar dari Ur-Kasdim? Jika Abram tidak taat pada panggilan pertama keluar dari Ur-Kasdim, ia akan tetap berada dalam lingkungan penyembahan berhala dan tidak akan mengalami pembentukan dari Allah. Ia tidak akan menjadi "Bapa Orang Beriman" dan rencana Allah melalui keturunannya tidak akan terlaksana.

 

Apa yang akan terjadi jika Abram tidak taat dan tetap tinggal di Haran? Jika Abram tidak taat pada panggilan kedua untuk keluar dari Haran, ia akan tetap berada di bawah pengaruh ayahnya dan tidak akan bisa mengikuti rencana Allah. Ikut terhenti perjalanan rohaninya.  Dia juga akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan janji tanah Kanaan dan menjadi bapa bangsa yang besar.

 

Ketaatan Abram pada panggilan Allah adalah kunci bagi tergenapinya rencana Allah dalam hidupnya. Ketidaktaatan akan menggagalkan rencana tersebut.

 

5. Aplikasi Pribadi: Perintah Tuhan Melalui Bapa Rohani

 

Pernahkah saudara mendapatkan perintah Tuhan melalui instruksi atau arahan dari bapa rohani untuk keluar dari lingkungan/situasi yang bisa menggagalkan destiny? Pertanyaan ini bersifat pribadi dan memerlukan perenungan diri.

 

Bagaimana respons saudara? Respons kita terhadap perintah Tuhan yang disampaikan melalui bapa rohani adalah krusial. Kita harus mengevaluasi diri apakah kita taat dan mau keluar dari zona nyaman atau malah menundanya. Perjalanan rohani tergantung respon kita terhadap rencana dan panggilan Allah. Bila kita tidak merespon atau merespon secara negatif, maka kita akan menjadi sama seperti Terah.

 

Proses Pembentukan: Allah tidak terburu-buru dalam membentuk kita. Ada proses dan tahapan yang harus kita lalui. Setiap step ketaatan kita diuji Tuhan, seperti ketaatan Abram keluar dari Haran, dari rumah bapanya. Setiap tahapan itu sangat penting.

 

Pengaruh Lingkungan: Lingkungan bisa sangat memengaruhi kerohanian kita. Penting bagi kita untuk memisahkan diri dari lingkungan (Ur-Kasdim) yang tidak mendukung pertumbuhan rohani.

 

Kematian Terhadap Daging: Sama seperti Terah, kita juga perlu "mati" terhadap keinginan daging dan keinginan dunia agar kita bisa sepenuhnya mengikuti kehendak Tuhan.

 

Ketaatan adalah Kunci: Ketaatan pada panggilan dan perintah Tuhan adalah kunci untuk mengalami berkat dan mencapai destiny yang telah Tuhan tetapkan.

 

Bapa Rohani: Allah menggunakan bapa rohani sebagai alat-Nya untuk menyampaikan kehendak dan arahan-Nya kepada kita.

 

Postingan populer dari blog ini

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

KUASA IKAT JANJI (Bagian 2)

Upper Room 180 - 4 Maret 2025 Dr. Jonathan David "Perjalanan ikat janji" adalah perjalanan di mana Allah membawa Abraham masuk ke dalam hubungan yang mendalam, di mana Allah menjadi sumbernya dan berjanji untuk menyertai serta mengubah segala sesuatu di mana pun Abraham berada. Dalam perjalanan ini, identitas Abraham tidak lagi didasarkan pada latar belakang lahiriahnya. Yesus mengatakan ini untuk menekankan bahwa hubungan spiritual berdasarkan ketaatan kepada kehendak Allah lebih penting daripada hubungan darah. Bahayanya adalah jika kita terlalu terikat pada kewajiban dan identitas lahiriah sehingga menghalangi kita untuk menyelesaikan tugas Tuhan. "Penebusan sejati" adalah pembebasan dari diri sendiri, ketakutan, pola pikir lama, dan identitas yang dibentuk oleh hal-hal duniawi. Identitas sejati kita ada di dalam Kristus, dan tujuannya adalah untuk semakin serupa dengan-Nya, melepaskan keakuan agar dapat memperoleh Kristus. Tuhan ingin mengubah bangsa-bangsa mel...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

Kuasa Ikat Janji – bagian 4: Berjalan dalam Kemitraan

Kuasa Ikat Janji: Berjalan dalam Kemitraan dengan Tuhan Upper Room 182 – 18 Maret 2025 Dr. Jonathan David Khotbah ini menggunakan perjanjian Allah dengan Abraham sebagai contoh utama, menjelaskan bahwa ikat janji (covenant) itu melampaui iman manusia dan berakar pada sifat kesetiaan (faithfulness) Allah untuk menggenapi firman-Nya. Lebih lanjut, ditekankan bahwa keterlibatan aktif dan kepatuhan manusia dalam ikat janji, yang disimbolkan dengan sunat (peran kekuatan dan usaha sendiri manusia dikurangi), mengundang intervensi ilahi yang lebih besar dan memberdayakan umat beriman serta keturunan mereka. Khotbah ini mendorong pendengar untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya sebagai mitra dalam ikat janji. Bagaimana Konsep  ikat janji mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan? Konsep "kuasa ikat janji" secara fundamental mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan dengan menjadikannya lebih dari sekadar hubungan biasa, melainkan se...

Preparing the Bride - Session 08

Karakteristik Gereja Sebagai Kekasih Tuhan - Sesi 08 Tema masih membahas tentang karakteristik gereja yang diidamkan Tuhan sebagai kekasih-Nya , menggunakan Kidung Agung dan perumpamaan bunga bakung di antara duri . Analogi utama yang digunakan adalah kisah Gadis Sunem dalam Kitab Kidung Agung dan hubungannya dengan Kekasihnya dan Raja Salomo. Membandingkan kecantikan lahiriah seorang gadis dengan keindahan batiniah yang dikerjakan oleh Tuhan sendiri , menekankan bahwa Allah lebih tertarik pada hati dan kesetiaan rohani daripada penampilan luar atau upaya manusia. Lebih lanjut, Kidung Agung mengilustrasikan prinsip ini melalui kisah Raja Salomo, gadis Sunem, pemilihan Daud sebagai raja, dan ajaran Yesus tentang bunga bakung di ladang , yang menunjukkan bahwa nilai sejati di mata Tuhan terletak pada kualitas batin yang ilahi . Kid 2:1 [Gadis Sunem] Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2  —  [Salomo] Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah m...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?  Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebagai seorang rasul Tuhan, Paulus mengambil SIKAP TEGAS untuk tidak mencari perkenanan manusia. Tujuannya adalah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menggenapinya. gbr: knowing-jesus.com Ini adalah suatu MASALAH SERIUS dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang cemburu. Ketika kita mulai mengandalkan orang dalam hidup kita atau dalam melayani Tuhan, maka kita akan mulai kehilangan pengharapan di dalam Tuhan. Saul sangat mengutamakan orang Israel dibandingkan Tuhan. Ketika Samuel terlambat sedikit datang ke Gilgal, Saul menjadi tidak taat dan mempersembahkan korban bakaran sendiri; karena ia melihat rakyat mulai meninggalkannya. Walau pun Samuel menegurnya dan mengecam perbuatannya yang bodoh, Saul tidak menyesal.  Saul juga...

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

gbr: seperti memiliki DNA spiritual yang sama Menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya atau menjadi serupa dengan Yesus Kristus merupakan tujuan dari panggilan kita sebagai gereja. Menjadi serupa dengan Kristus merupakan takdir / destiny yang sudah ditetapkan Bapa (predestinated). _Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara._  Rom 8:29 _Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya._  Rom 8:30 Membaca berulang-ulang ayat-ayat yang sama mungkin membosankan; tapi saya percaya rahmat Tuhan selalu baru setiap hari, amin! Selalu perkataan Tuhan adalah untuk mengingatkan kita untuk meneguhkan panggilanNya atas hidup kita, sehingga kita dikuatkan. B...

Preparing the Bride - Session 04

Gereja sebagai Kekasih Tuhan Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang ideal menurut pandangan Tuhan. Kitab Kidung Agung menjadi fokus utama kita untuk menganalisis hubungan antara mempelai wanita dan kekasihnya sebagai analogi untuk hubungan antara gereja dan Kristus. Kita akan melihat perbandingan Adam pertama dan Adam terakhir dari 1 Korintus, serta peran wanita dalam kejatuhan dari 1 Timotius, untuk menekankan pentingnya kesetiaan dan ketahanan gereja terhadap godaan. Selain itu khotbah ini menggali peran Kristus sebagai Gembala melalui berbagai ayat Perjanjian Lama dan Baru, menyoroti kasih dan pengorbanan-Nya bagi umat-Nya. Tema Utama: Karakteristik Kehidupan Gereja yang Diharapkan Tuhan sebagai Kekasih-Nya Pendahuluan: Pembahasan ini penting bagi pengikut Tuhan dan umat-Nya. Tujuan Tuhan lebih dari sekadar menyelamatkan; Ia ingin gereja menjadi kekasih-Nya yang sejati dan hidup manunggal dengan-Nya. Firman Tuhan (Rhema) membimbing perjalanan iman. Gereja sebagai Kekas...