Langsung ke konten utama

Mempercepat Penggenapan Profetik ( ACCELERATING PROPHETIC FULFILMENT)

Ringkasan dari Input "MEMPERCEPAT PENGGENAPAN PROFETIK"

oleh Dr Jonathan David the Upper Room #62  16082022 

Inti Khotbah:

Dr. Jonathan David membahas tentang bagaimana kita dapat mempercepat penggenapan firman profetik yang Tuhan berikan kepada kita. Ia menekankan bahwa menerima nubuatan dari Tuhan hanyalah langkah awal; yang terpenting adalah bagaimana kita merespons dan mengambil tindakan untuk membawa nubuatan tersebut menjadi kenyataan.



Kisah Para Rasul 10:9-16 sebagai Ilustrasi:

Kisah Petrus dengan penglihatan kain berisi binatang haram menjadi landasan utama. Reaksi awal Petrus terhadap perintah Tuhan untuk menyembelih dan makan menunjukkan berbagai hambatan yang sering kita alami dalam merespons firman profetik:

  1. Respon Pribadi: Petrus menolak karena belum pernah makan makanan haram. Ini mencerminkan kecenderungan kita menolak perintah Tuhan karena tidak sesuai dengan kebiasaan atau preferensi kita.

  2. Preferensi Pribadi: Kita sering kali lebih memilih apa yang kita inginkan daripada menaati apa yang Tuhan perintahkan. Preferensi pribadi ini membatasi kita dalam menerima dan menggenapi firman Tuhan.

  3. Mengacu pada Hukum Musa: Petrus berpegang pada hukum Musa, yang sudah digenapi oleh Kristus. Kita juga sering terikat pada tradisi dan pemahaman lama, sehingga sulit menerima pembaruan dari Tuhan.

  4. Prasangka: Prasangka rasial dan agama menghalangi Petrus untuk taat. Prasangka, diskriminasi, dan ketidaksukaan akan golongan tertentu bisa merintangi kita dari menerima kehendak Tuhan.

  5. Persepsi: Cara kita memahami firman Tuhan seringkali salah. Persepsi yang salah dapat menghalangi kita melihat kebenaran Tuhan.

  6. Kebingungan: Beberapa orang belajar firman lebih dalam tapi menyangkal kuasa-Nya, membuat mereka kebingungan.

Respon yang Tepat Terhadap Firman Profetik:

Dr. Jonathan David menjelaskan kualitas respon yang seharusnya kita miliki terhadap firman profetik:

  1. Ketaatan Tanpa Pemahaman Penuh: Ketaatan adalah kunci pertama, bahkan jika kita belum sepenuhnya memahami maksud Tuhan. Paulus taat pada visi surgawi yang ia terima dan itu membawanya pada 14 tahun belajar dan menerima wahyu. Kita juga harus siap taat tanpa banyak pertimbangan.

  2. Sensitif Terhadap Roh Kudus: Kita perlu peka terhadap tuntunan Roh Kudus yang akan mengarahkan kita untuk memahami dan menggenapi firman Tuhan.

  3. Terhubung dengan Komunitas: Respon yang tepat membawa kita terhubung dengan komunitas, memungkinkan kita untuk mempengaruhi dan memberikan dampak yang lebih besar.

Aliran Sistematis Mempercepat Penggenapan Profetik:

Dr. Jonathan David memberikan aliran sistematis yang bisa membantu kita mempercepat penggenapan profetik:

  1. Uraikan Nubuatan Original: Nubuatan asli harus dituliskan, diuraikan dengan jelas agar kita dapat memahaminya.

  2. Jelaskan dan Interpretasi: Nubuatan diuraikan dengan pemahaman kita, dengan bahasa yang mudah dimengerti orang lain.

  3. Temukan Kebenaran yang Membuka Firman: Cari kebenaran yang akan membantu kita memahami dan melepaskan kuasa profetik.

  4. Pengajaran yang Mengilhami: Kita memerlukan pengajaran yang memberikan pewahyuan, pemahaman, dan hikmat.

  5. Perenungan Firman: Merenungkan firman akan menyingkapkan kebenaran dan maksud Tuhan di balik nubuatan.

  6. Eksekusi Firman dengan Cepat: Jangan menunda ketaatan; ketaatan yang ditunda adalah dosa yang menghambat berkat Tuhan.

  7. Hubungkan Tanda Penggenapan: Menghubungkan titik-titik penggenapan nubuatan akan memberikan kita pemahaman dan arah di masa depan.

  8. Hormati Tuhan atas Penggenapan Firman:

    • Petakan Perjalanan Pribadi: Saat firman Tuhan digenapi, hidup kita, lingkungan dan cara berpikir kita berubah. Kita perlu membuat penyesuaian secara rohani agar sesuai dengan penggenapan itu.

    • Tolong Orang Lain Melihat Tanda Penggenapan: Bantu orang lain melihat apa yang Tuhan kerjakan, sehingga mereka juga ikut mengalami penggenapan firman.

    • Gerakkan Orang Lain Mengikuti Jalan Roh: Inspirasi orang lain untuk mengalir bersama Roh Tuhan.

Mengenali Nabi Palsu:

Dr. Jonathan David mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap nabi palsu. Ia memberikan beberapa ciri nabi palsu:

  1. Gaya Hidup Kedagingan: Hidup mereka dikendalikan oleh kedagingan, bukan oleh Roh.

  2. Jejak Langkah yang Merusak: Jejak mereka ditandai dengan kekacauan, kebingungan, dan perpecahan.

  3. Suara yang Membawa Ketakutan: Suara mereka memanipulasi ketakutan dan tidak memberikan pengharapan.

  4. Buah yang Buruk: Hasil pelayanan mereka tidak baik dan tidak menghasilkan kebenaran.

  5. Sifat Dasar yang Tidak Berubah: Sifat batiniah mereka tetap sama, walau penampilan luar mereka bisa menipu.

  6. Tidak Sesuai Standar Tuhan: Mereka tidak diukur oleh standar firman Tuhan.

  7. Pilihan yang Salah: Pilihan mereka mengarah pada kejahatan dan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Pergerakan Tuhan di Akhir Zaman:

  1. Berdaulat dan Berkuasa atas Bangsa-bangsa: Tuhan akan mengatur dan berkuasa atas hukum di bangsa-bangsa, masa penghakiman dimulai.

  2. Bergerak dengan Strategis: Ia memilih orang yang tepat dan bertindak tepat waktu.

  3. Bergerak dengan Tiba-Tiba: Perubahan dapat terjadi secara tiba-tiba, kita perlu waspada.

  4. Bergerak secara Simultan: Tuhan bekerja secara serentak di berbagai tempat.

  5. Bergerak Spontan: Akan ada manifestasi dan ekspresi penyembahan yang baru dan spontan.

  6. Bergerak Sesuai Firman: Pergerakan Tuhan akan sesuai dengan ayat-ayat firman yang akurat.

  7. Memulai di dalam Bait-Nya: Penghakiman dan pergerakan dimulai di bait-Nya, tempat Tuhan tinggal.

Memahami Apa yang Tuhan Kerjakan:

Bagaimana kita bisa memahami apa yang Tuhan kerjakan di dalam roh kita:

  1. Merasakan dalam Roh: Kita harus merasakan pekerjaan Tuhan dalam roh, hati, dan hidup kita.

  2. Melihat Alam Supranatural: Kita harus melihat alam supranatural yang tidak terlihat.

  3. Berpegang pada Penugasan Original: Kembalilah pada penugasan awal yang Tuhan berikan.

  4. Mendengar Pesan Firman yang Dapat Didengar: Dengarkan suara Tuhan melalui telinga rohani kita dan firman-Nya.

  5. Menerima Firman Profetik: Terimalah firman profetik tentang apa yang Tuhan kerjakan.

  6. Membedakan Hal Negatif: Kita harus mampu membedakan tantangan yang datang dari ketidakpercayaan.

  7. Memiliki Roh Pengharaan: Kita perlu memiliki roh pengharapan yang mengantisipasi karya Tuhan.

Penutup:

Dr. Jonathan David mengakhiri khotbahnya dengan menekankan pentingnya kita untuk memiliki roh pewahyuan, hikmat, dan pengertian. Ia mengajak kita untuk mengambil setiap pesan dan janji Tuhan, dan membiarkan diri kita terlibat dalam penugasan yang mengubah hidup.

Ringkasan Inti:

Untuk mempercepat penggenapan profetik, kita harus merespons firman Tuhan dengan ketaatan, kepekaan terhadap Roh Kudus, dan terhubung dengan komunitas. Kita juga harus mengikuti aliran sistematis yang diuraikan, waspada terhadap nabi palsu, dan memahami bagaimana Tuhan bergerak di akhir zaman. Dengan demikian, kita akan menjadi bagian dari penggenapan rencana Tuhan di bumi.

Semoga ringkasan ini membantu! Jika ada hal spesifik yang ingin Anda dalami, jangan ragu untuk bertanya.

Untuk mendapatkan khotbah selengkapnya klik LINK ini.

Postingan populer dari blog ini

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

KUASA IKAT JANJI (Bagian 2)

Upper Room 180 - 4 Maret 2025 Dr. Jonathan David "Perjalanan ikat janji" adalah perjalanan di mana Allah membawa Abraham masuk ke dalam hubungan yang mendalam, di mana Allah menjadi sumbernya dan berjanji untuk menyertai serta mengubah segala sesuatu di mana pun Abraham berada. Dalam perjalanan ini, identitas Abraham tidak lagi didasarkan pada latar belakang lahiriahnya. Yesus mengatakan ini untuk menekankan bahwa hubungan spiritual berdasarkan ketaatan kepada kehendak Allah lebih penting daripada hubungan darah. Bahayanya adalah jika kita terlalu terikat pada kewajiban dan identitas lahiriah sehingga menghalangi kita untuk menyelesaikan tugas Tuhan. "Penebusan sejati" adalah pembebasan dari diri sendiri, ketakutan, pola pikir lama, dan identitas yang dibentuk oleh hal-hal duniawi. Identitas sejati kita ada di dalam Kristus, dan tujuannya adalah untuk semakin serupa dengan-Nya, melepaskan keakuan agar dapat memperoleh Kristus. Tuhan ingin mengubah bangsa-bangsa mel...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

Kuasa Ikat Janji – bagian 4: Berjalan dalam Kemitraan

Kuasa Ikat Janji: Berjalan dalam Kemitraan dengan Tuhan Upper Room 182 – 18 Maret 2025 Dr. Jonathan David Khotbah ini menggunakan perjanjian Allah dengan Abraham sebagai contoh utama, menjelaskan bahwa ikat janji (covenant) itu melampaui iman manusia dan berakar pada sifat kesetiaan (faithfulness) Allah untuk menggenapi firman-Nya. Lebih lanjut, ditekankan bahwa keterlibatan aktif dan kepatuhan manusia dalam ikat janji, yang disimbolkan dengan sunat (peran kekuatan dan usaha sendiri manusia dikurangi), mengundang intervensi ilahi yang lebih besar dan memberdayakan umat beriman serta keturunan mereka. Khotbah ini mendorong pendengar untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya sebagai mitra dalam ikat janji. Bagaimana Konsep  ikat janji mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan? Konsep "kuasa ikat janji" secara fundamental mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan dengan menjadikannya lebih dari sekadar hubungan biasa, melainkan se...

Preparing the Bride - Session 08

Karakteristik Gereja Sebagai Kekasih Tuhan - Sesi 08 Tema masih membahas tentang karakteristik gereja yang diidamkan Tuhan sebagai kekasih-Nya , menggunakan Kidung Agung dan perumpamaan bunga bakung di antara duri . Analogi utama yang digunakan adalah kisah Gadis Sunem dalam Kitab Kidung Agung dan hubungannya dengan Kekasihnya dan Raja Salomo. Membandingkan kecantikan lahiriah seorang gadis dengan keindahan batiniah yang dikerjakan oleh Tuhan sendiri , menekankan bahwa Allah lebih tertarik pada hati dan kesetiaan rohani daripada penampilan luar atau upaya manusia. Lebih lanjut, Kidung Agung mengilustrasikan prinsip ini melalui kisah Raja Salomo, gadis Sunem, pemilihan Daud sebagai raja, dan ajaran Yesus tentang bunga bakung di ladang , yang menunjukkan bahwa nilai sejati di mata Tuhan terletak pada kualitas batin yang ilahi . Kid 2:1 [Gadis Sunem] Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2  —  [Salomo] Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah m...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?  Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebagai seorang rasul Tuhan, Paulus mengambil SIKAP TEGAS untuk tidak mencari perkenanan manusia. Tujuannya adalah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menggenapinya. gbr: knowing-jesus.com Ini adalah suatu MASALAH SERIUS dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang cemburu. Ketika kita mulai mengandalkan orang dalam hidup kita atau dalam melayani Tuhan, maka kita akan mulai kehilangan pengharapan di dalam Tuhan. Saul sangat mengutamakan orang Israel dibandingkan Tuhan. Ketika Samuel terlambat sedikit datang ke Gilgal, Saul menjadi tidak taat dan mempersembahkan korban bakaran sendiri; karena ia melihat rakyat mulai meninggalkannya. Walau pun Samuel menegurnya dan mengecam perbuatannya yang bodoh, Saul tidak menyesal.  Saul juga...

Preparing the Bride - Session 04

Gereja sebagai Kekasih Tuhan Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang ideal menurut pandangan Tuhan. Kitab Kidung Agung menjadi fokus utama kita untuk menganalisis hubungan antara mempelai wanita dan kekasihnya sebagai analogi untuk hubungan antara gereja dan Kristus. Kita akan melihat perbandingan Adam pertama dan Adam terakhir dari 1 Korintus, serta peran wanita dalam kejatuhan dari 1 Timotius, untuk menekankan pentingnya kesetiaan dan ketahanan gereja terhadap godaan. Selain itu khotbah ini menggali peran Kristus sebagai Gembala melalui berbagai ayat Perjanjian Lama dan Baru, menyoroti kasih dan pengorbanan-Nya bagi umat-Nya. Tema Utama: Karakteristik Kehidupan Gereja yang Diharapkan Tuhan sebagai Kekasih-Nya Pendahuluan: Pembahasan ini penting bagi pengikut Tuhan dan umat-Nya. Tujuan Tuhan lebih dari sekadar menyelamatkan; Ia ingin gereja menjadi kekasih-Nya yang sejati dan hidup manunggal dengan-Nya. Firman Tuhan (Rhema) membimbing perjalanan iman. Gereja sebagai Kekas...

PREPARING THE BRIDE - SESSION 03

❤️ Kidung Agung: Gambaran Gereja Sebagai Kekasih Kristus Khotbah ini mengacu pada kitab Kidung Agung dalam Alkitab untuk menggambarkan  hubungan kasih antara Kristus (Sang Mempelai Pria) dan Gereja (Sang Mempelai Wanita). Kisah cinta dalam Kidung Agung adalah gambaran untuk kesetiaan dan pengorbanan dalam hubungan spiritual ini. Khotbah juga menyinggung tokoh-tokoh Alkitab lainnya, seperti Adam, Hawa, dan Raja Salomo, untuk memperkuat poin-poin teologis (logika Tuhan) tentang dosa, penebusan, dan hikmat ilahi. Inti dari khotbah ini adalah untuk mendorong pendengar agar memiliki hati yang haus akan Tuhan dan merespons pekerjaan Roh Kudus dalam hidup mereka, seperti mempelai wanita yang setia menantikan kedatangan mempelai prianya.                                              Pendahuluan Saudara-saudara diharapkan memiliki hati yang haus dan lapar aka...