1. Hal2 apa yang DIMINTA Tuhan daripada kita
untuk kita lakukan dengan SEGENAP HATI dan dengan SEGENAP JIWA? (Ulangan 10:13)
Hal2 apa yang DIMINTA Tuhan: takut akan
TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia,
beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu, berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN.
Ini adalah kerinduan hati
Tuhan. Ia memiliki pengharapan kita bukan hanya percaya dan menerima
keselamatan jiwa, tapi terlebih Tuhan menginginkan hubungan yang lebih dekat
dan intim dengan Dia. Sebab, Tuhan mengetahui kelemahan dan kekurangan manusia;
jadi ini demi tujuan supaya umat-Nya tetap mengerjakan keselamatan jiwanya
dengan selalu terhubung dengan-Nya. Anugerah-Nya kekal, melaui iman; tapi
ketaatan adalah bukti dari iman kita. Tuhan melihat hati dan mencari iman kita
itu terbukti hidup, tidak pasif dan tidak mati. Ingat, bahwa perkenanan Tuhan
itu datang karena iman hidup dan aktif.
Ibr 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.
Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan
bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
2. Apa yang akan terjadi kalau kita MENTAATI dan MELAKUKAN semua yang Tuhan
MINTA itu? (Ulangan 10:13-14)
Hal yang terjadi: keadaan kita menjadi baik secara rohani, jasmani dan
materi; artinya kebaikan Tuhan bagi roh,
tubuh dan jiwa kita. Hidup kita akan
dipenuhi dengan kedamaian, sukacita, dan berkat dari Tuhan. Semuanya menjadi
baik dan terpelihara sampai kedatangan Tuhan. Jadi kita diberikan pengertian
dan kesadaran akan hal ini, membuat pengenalan kita akan Tuhan bertambah.
1Tes 5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan
semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada
kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
3. Sebutkanlah 2 ATRIBUT TUHAN
Allah kita yang disebutkan oleh Musa dalam Ulangan 10:14
dan Ulangan 10:17?
2 ATRIBUT TUHAN: Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang
mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya; menunjukkan
kemahakuasaan dan kedaulatan Tuhan atas segala sesuatu.
Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar,
kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap.
Bahwa Tuhan adalah pemilik segalanya, disertai dengan kuasa dan kedaulatan.
Dialah pemegang otoritas semuanya itu, yang menegaskan Dia lah Allah damai
sejahtera. Dia memberi dan mengambil. Mengangkat dan menurunkan. Meninggikan
dan merendahkan. Dia Maha Kuasa, hanya memandang kepada iman kita, tidak
melihat secara lahiriah dan status atau jabatan. Tidak memandang bulu.
1Sam 2:7 TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan
meninggikan juga.
Yes 42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu
yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan
menyatakan hukum (keadilan).
4. Apakah saudara PERCAYA dan
MEYAKINI bahwa TUHAN Allah kita itu PEMILIK langit dan
bumi dengan SEGALA ISINYA, temasuk semua UANG, HARTA BENDA dan KEKAYAAN
yang
ada pada diri saudara saat ini? Jadi siapakah yang MENENTUKAN seseorang
itu KAYA atau
MISKIN? Bagaimana saudara bisa menjadi kaya oleh karena kekayaan itu
milik Dia? Apa yang
harus saudara TINGKATKAN dalam hidup saudara, FAKTOR2 Allah apa yang
harus ada dalam
diri saudara supaya Dia menganugerahkan kekayaan kepada saudara? (Ayub
1:1-3)
Ya, saya menyadari dan meyakini Tuhan lah pemilik kekayaan itu.
Di sini kita harus memiliki pandangan atau perspektif yang benar
tentang Tuhan sebagai Pemilik langit dan bumi dan segala isinya. Apa maksudnya
Tuhan yang menentukan seseorang itu kaya atau miskin?
Maknanya buat kita, Dia adalah Tuhan damai sejahtera. Kita harus
berdamai dulu, sehingga merasakan kesejahteraan yang Tuhan berikan. Percuma,
kalau pun kita memiliki kekayaan tapi tidak dapat menikmatinya atau tidak
sejahtera. Damai itu berarti damai dengan diri Tuhan, dengan diri sendiri (mengalahkan
ego dan self di dalam diri sendiri) dan
dengan orang lain. Barulah kita siap menerima pemberian kekayaan Tuhan yang
bersifat materi. Itu pun statusnya bukan sebagai pemilik, tapi pengusaha dan pemelihara. Otoritas yang Tuhan
berikan kepada Adam itu untuk memelihara dan mengusahakan taman. Mengusahakan
berarti memanage / mengelola. Tuhan mempercayakan harta dan kekayaan-Nya untuk
kita manage/kelola.
Yang harus ditingkatkan: Bukan dengan kekuatan sendiri, sebab kita
lihat contoh Ayub – yang memiliki faktor
Allah: saleh, jujur, takut akan Tuhan dan menjauhi korupsi / kejahatan. Jadi hanya
dengan meningkatkan faktor Allah dalam diri kita – juga berdasarkan kasih
karunia-Nya – Tuhan memberikan kepercayaan untuk menjadi pengelola (stewarder)
harta kekayaan-Nya. Sebagai pengelola kita harus menjaga hubungan yang benar
dengan Tuhan bukan berprasangka buruk seperti hamba yang menerima 1 talenta dalam
perumpamaan talenta. Hubungan yang benar
dengan Tuhan membuat kita hidup dari kasih karunia kepada kasih karunia yang
menjagai kita dari pencemaran sifat-sifat dunia. Kita bisa menjadi kaya karena berkat Tuhan,
bukan semata-mata karena usaha kita sendiri. Kekayaan sejati adalah berkat dari
Tuhan.
Tujuan utama kita bukanlah mencari kekayaan materi, tetapi mencari
kerajaan Allah dan kebenaran-Nya (Matius 6:33). Jika kita melakukan hal
tersebut, maka berkat-berkat Tuhan, termasuk kekayaan materi, akan ditambahkan
kepada kita.