Ini adalah refleksi yang sangat penting tentang kekayaan, kemuliaan, dan bagaimana kita seharusnya menanggapi berkat Tuhan.
1 Tawarikh 29:12: "Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya."Amsal 10:22: "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."Pengkhotbah 4:8: "ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas dengan kekayaan; --untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan?--Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan."Pengkhotbah 5:10: "Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya?"Pengkhotbah 5:18: "Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah."
Dasar dan Alasan Allah Memberikan Kekayaan dan Kemuliaan: Dasar Allah memberikan kekayaan dan kemuliaan bukanlah semata-mata karena upaya dan kerja keras kita. 1 Tawarikh 29:12 menegaskan bahwa kekayaan dan kemuliaanberasal dari Allah . Artinya, sumber dari segala berkat adalah Allah sendiri. Dia berdaulat untuk memberikan atau mengambilnya.Penjelasan: Meskipun kerja keras dan ketekunan adalah penting, itu tidak menjamin kekayaan dan kemuliaan. Berkat Allah adalah anugerah dan seringkali diberikan berdasarkanketaatan, tujuan hidup yang benar, dan perkenanan di hadapan-Nya .
Paket Berkat bagi Orang yang Berkenan di Hati Tuhan: Ketika Tuhan menemukan seseorang yang taat kepada perkataan Yesus, tidak mengumpulkan harta di bumi, dan tidak mengabdi pada mamon, maka Tuhan memberikan paket lengkap (Pengkhotbah 5:18):Kekayaan dan harta benda: Berkat materi.Kuasa untuk menikmatinya: Kemampuan untuk menikmati dan mengelola berkat tersebut dengan bijak dan bertanggung jawab.Sukacita dalam jerih payah: Kepuasan batin dan sukacita dalam bekerja, serta menyadari bahwa pekerjaan kita adalah bagian dari panggilan Tuhan.
Penjelasan: Paket ini menunjukkan bahwa berkat Tuhan bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentangkesejahteraan jiwa dan hubungan yang benar dengan Allah . Ini adalah berkat yang utuh dan seimbang.
Kaya Karena Kerja Keras? Amsal 10:22 menegaskan bahwa "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya." Ini berarti bahwa kerja keras saja tidak menjamin kekayaan. Penjelasan: Memang, kita harus bekerja keras, namun kekayaan sejati datang dari berkat dan anugerah Tuhan. Artinya, kita perlumenyelaraskan upaya kita dengan kehendak Tuhan , dan mengakui bahwa Dialah sumber dari segala berkat.
Keadaan Orang Kaya Tanpa Berkat Tuhan: Orang yang bekerja keras tanpa berkat Tuhan mungkin mendapatkan kekayaan duniawi, tetapi kondisinya: Tidak Puas (Pengkhotbah 4:8): Matanya tidak pernah puas dengan kekayaan yang dimilikinya.Kesia-siaan (Pengkhotbah 4:8): Merasa hampa dan sia-sia dalam hidupnya, karena tidak ada tujuan yang lebih tinggi.Tidak Memiliki Kuasa untuk Menikmati (Pengkhotbah 5:18): Dia mungkin memiliki harta, tetapi tidak memiliki kuasa untuk menikmatinya dengan sukacita dan kepuasan sejati.
Penjelasan: Tanpa Tuhan, kekayaan duniawi hanya akan menjadi beban dan kesia-siaan, tidak memberikan kepuasan yang sejati.
Akibat Bertambahnya Kekayaan: "Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya?" (Pengkhotbah 5:10). Penjelasan: Bertambahnya harta seringkali diikuti dengan:Tanggung jawab yang meningkat: Lebih banyak orang yang ingin memanfaatkan kekayaannya (contoh: tanggungan keluarga, permintaan bantuan, dll).Rasa tidak aman: Pemiliknya mungkin merasa was-was dan khawatir harta kekayaannya akan habis atau dicuri.Ketidakpuasan batin: Melihat harta semakin bertambah tidak membuat hatinya puas dan bahagia, justru bisa menjadi obsesi.
Apakah Masih Ingin Kaya? Pertanyaan ini sangat menantang. Intinya bukanlah menolak kekayaan, tetapi mengubah motivasi dan prioritas hidup kita .Penjelasan: Tinggalkan Niat: Jangan berfokus pada keinginan menjadi kaya, tetapiberfokuslah pada ketaatan dan perkenanan di hadapan Tuhan .Urusan Tuhan: Kekayaan adalah urusan Tuhan. Biarkan Dia yang mengatur dan memberkati kita sesuai kehendak-Nya.Kumpulkan Harta di Sorga: Pentingnya mentaati perintah Yesus untuk mengumpulkan harta di sorga. Hal ini dilakukan dengan hidup untuk kemuliaan Allah, melayani orang lain, dan berinvestasi dalam Kerajaan-Nya.
Sumber Kekayaan: Allah adalah sumber utama dari kekayaan dan kemuliaan.Fokus yang Benar: Kita harus mencari perkenanan Allah dan fokus mengumpulkan harta di sorga, bukan di bumi.Berkat Sejati: Berkat sejati bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang sukacita, kedamaian, dan kemampuan untuk menikmati berkat Tuhan.Ketaatan: Ketaatan kepada kehendak Tuhan adalah kunci untuk menerima berkat-Nya yang utuh.