Ringkasan Sesi 3 TLC
Medan
Inti sesi:
Semua jemaat, khususnya kaum muda, diajak untuk kembali berfokus
pada bagaimana kita dapat hidup dalam Roh Kudus untuk memenuhi destiny (tujuan
ilahi) yang telah ditetapkan Allah. Ini melibatkan pemahaman tentang peran Roh,
Firman, dan bagaimana pikiran kita dapat menghalangi tujuan Allah.
Poin-Poin Utama:
Setiap orang
memiliki tujuan yang ditetapkan Tuhan. Pentingnya mempersiapkan diri lebih
serius, dan lebih meningkat untuk menyelesaikan panggilan Tuhan, bukan hanya
pelayanan.
Yesaya 59:21: Janji Tuhan tentang Roh dan Firman-Nya yang
tidak akan meninggalkan keturunan-Nya sampai selama-lamanya.
Harus bersemangat seperti anak muda di Muar yang berkorban
untuk melayani Tuhan.
Fokus pada mempersiapkan diri untuk memenuhi panggilan
Tuhan, bukan hanya kesuksesan duniawi.
Janji Allah dan Respon Kita:
Yesaya 59:21: Roh dan Firman Allah tidak akan meninggalkan
keturunan-Nya selama-lamanya.
Yesaya 60:1: Panggilan untuk bangkit karena terang sudah
datang.
Ikat janji Allah adalah dasar untuk menjawab panggilan
Tuhan.
Kita harus merespon janji Tuhan dan menyiapkan diri.
Select Arrow:
Grup khusus anak-anak muda untuk mempersiapkan orang-orang
yang akan meneruskan panggilan Tuhan. Saling menopang, membangun, dan
bersinergi antar gereja lokal. Menjadi garam dan terang dunia melalui karakter
yang dibentuk oleh kasih karunia Tuhan. Pentingnya bersinergi dan menolong
saudara seiman, bukan hanya bertahan di gereja lokal.
Tantangan:
Tekanan dunia melalui medsos yang membuat kita mengejar
kesuksesan materi. Memasuki "tahun lembu berdarah" yang semakin
menekan jika kita mengejar dunia.
Bahaya Kenyamanan:
Fasilitas gereja lokal bukan tujuan, hanya sarana untuk
mengalami kehidupan Tuhan.Terlalu nyaman dalam fasilitas gereja dapat
menjauhkan kita dari tujuan Tuhan. Perubahan pikiran terjadi saat mulai fokus
pada tujuan Tuhan.
Kebenaran dan Hidup oleh Roh:
Hidup dalam roh, berjalan dalam roh, dipimpin oleh roh akan
menghasilkan kebenaran. Kebenaran adalah wujud kehadiran Tuhan dalam hidup
manusia. Nafas hidup Allah adalah kekal.
Roh Kudus akan memimpin kita pada kebenaran. Roh Kudus bukan hanya nafas hidup,
tetapi juga esensi kehidupan Allah.
Manusia: Unsur Ilahi dan Fana:
Manusia adalah makhluk tanah yang berdarah (Adam), tetapi
memiliki faktor ilahi (Alev). Unsur tanah (Adamah) dapat dikutuk, tetapi roh
dari Allah tidak. Darah bagian dari tubuh, bukan jiwa atau roh. Tubuh akan
kembali menjadi debu, tetapi roh kembali kepada Allah.
Korban:
Korban (karap): Mendekat kepada Tuhan. Penebus datang untuk
Sion (mereka yang menghargai penebusan Kristus). Allah proaktif membuat
perjanjian dengan manusia. Allah akan memberikan ikat janji jika kita memiliki
harapan untuk rencana-Nya.
Peran Roh Kudus:
Roh Kudus ditempatkan pada manusia untuk mewujudkan ikat
janji Allah. Roh membawa Firman dalam batin, diproses sampai ke mulut. Hukum
Allah ditaruh dalam akal budi dan hati (Yeremia 31:33; Ibrani 8:10; 10:16). Roh
Kudus memberi kesaksian tentang kebenaran (Ibrani 10:15). Roh Kudus bekerja
dalam roh yang penurut, terus bekerja meskipun kita tidak sadar.
Telinga Rohani:
Telinga untuk mendengar Firman adalah gabungan roh dan jiwa.
Hanya mereka yang siap jiwanya yang bisa menerima Firman Tuhan.
Pentingnya Roh dalam Diri:
Roh Tuhan hanya hadir dalam roh yang penurut, membawa
tujuan-Nya sampai ke tubuh. Tatanan Tuhan: Roh adalah bos, jiwa kurir, dan
tubuh / display. Roh Kudus memberi pengertian tentang tujuan, jalan, hukum, dan
kebenaran Allah. Kita harus memiliki keinginan akan hal-hal yang kekal, bukan
hal duniawi.
Mewujudkan Rupa Allah:
Roh kita memiliki potensi untuk menggambarkan rupa Allah. Allah
mewujudkan ikat janji-Nya melalui roh kita. Roh Kudus bekerja untuk menciptakan
rupa Allah dalam diri kita, dan dapat mempengaruhi orang lain. Dimensi Allah
adalah nyata dan dapat diwujudkan.
Respon Kita:
Hidup dalam roh, berjalan dalam roh, dipimpin oleh roh. Hentikan
mengandalkan pikiran, karena itu produk diri kita. Biarkan Roh Kudus bekerja
dalam diri kita dan membawa kita pada kebenaran. Pentingnya mengidentifikasi
kasih karunia yang ada pada orang lain.
Jadilah harapan Allah, siap untuk menerima kekuatan-Nya.
Kesimpulan:
Sesi ini mengajak kita untuk fokus pada dimensi rohani dan
mengizinkan Roh Kudus bekerja dalam hidup kita, sehingga kita bisa menggenapi
destiny ilahi yang telah Allah tetapkan bagi setiap kita. Ini melibatkan
penyerahan pada pimpinan Roh Kudus, hidup dalam kebenaran, dan fokus pada
hal-hal yang kekal, bukan hal duniawi yang sementara.