Ringkasan sesi 1 TLC Medan, 27-30 Desember 2024
Tema Utama:
Pentingnya memahami rencana kekal Allah bagi hidup setiap
individu, terutama kaum muda, dan bagaimana mereka dapat hidup dalam dimensi
ilahi yang sudah ada dalam diri mereka.
Pentingnya Kaum Muda:
Ada perhatian
khusus pp dan mum pada kaum muda. Mereka bukan hanya sebagai kelompok yang
"tersesat," tetapi sebagai individu yang berpotensi kehilangan
harapan Tuhan atas hidup mereka. Mereka harus diperhatikan karena kesetiaan dan
kesediaan mereka untuk mendengarkan kebenaran.
Transfer Warisan & Pusaka:
Konsep
warisan dan pusaka, di mana pusaka adalah hal-hal berharga dari masa lalu
(pengalaman/perjalanan hamba Tuhan berupa dimensi ilahi yang sudah terbangun)
yang makin bernilai, sementara warisan adalah sesuatu yang diteruskan. Warisan
mencakup dimensi Allah yang terjadi pada hidup para tokoh Alkitab, seperti rasul
Paulus, nabi Elia, yang relevan untuk
masa kini.
Tujuan Hidup
Kekal:
Hidup kekal
bukan hanya di surga, tetapi juga di bumi. Allah telah memberikan dimensi kekal
itu dalam hidup setiap orang percaya.
Poin-Poin Kunci:
Bahaya Tersembunyi:
Bahaya bagi
kaum muda tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam diri mereka.
Langkah yang salah dapat menjauhkan mereka dari pengharapan Tuhan.
Pentingnya Hari
Ketujuh:
Analogi tembok Yerikho di mana tembok tersebut roboh pada
hari ketujuh mengilustrasikan pentingnya ketaatan untuk mencapai janji Tuhan
dan menerima warisan penuh. Hari ketujuh ini dapat dicapai melalui proses yang
terus-menerus dan ketaatan kepada Tuhan.
Josua sebagai Contoh: Josua dipilih bukan karena
pengurapannya, tetapi karena hatinya yang setia dan bersungguh-sungguh pada
Tuhan. Kesetiaan dalam hal-hal kecil (seperti menjadi "juru parkir")
akan membawa pada dimensi Allah yang lebih besar.
Allah Menyelidiki
Hati:
Allah menyelidiki hati dan tahu motivasi setiap individu.
Dia akan memberikan anugerah kepada orang yang tepat.
Yesaya 59:20-21: Ayat ini menjadi dasar, menekankan bahwa
Tuhan datang sebagai penebus dan pelindung. Penebusan (karab/kurban) adalah
harga untuk mendekat kepada Allah. Allah mengikat janji dengan mereka yang
menghormati penebusan, yaitu memberikan Roh dan Firman dalam mulut mereka.
Hidup Kekal:
Jangan mengejar hal-hal yang tidak kekal. Tuhan mau kita fokus
pada hal yang kekal. Hidup yang kekal tidak hanya berlaku di surga, tetapi juga
di bumi.
Kekekalan dan
Dimensi Allah:
Dimensi Allah dalam diri kita tidak akan lenyap dari bumi
ini. Kesetiaan pada pekerjaan sederhana bisa menjadi wadah untuk Allah menyebarkan
dimensi Ilahi ke orang lain.
Pentingnya Roh:
Peran roh, jiwa, dan tubuh dijelaskan. Roh dari Allah (nafas
hidup) memberikan potensi untuk hidup, jiwa menjembatani hubungan antara roh
dan tubuh, dan tubuh sebagai material yang diciptakan. Manusia pada dasarnya
adalah makhluk roh dan harus hidup oleh Roh.
Neraka:
Neraka bukan hanya tempat siksaan, tetapi adalah tempat di
mana tidak ada kehadiran Allah. Kehadiran Allah dalam hidup adalah kunci dan
merupakan berkat yang luar biasa.
Kehendak Bebas:
Manusia diberi kehendak bebas untuk memilih hidup dalam
kehendak Tuhan.
Yesaya 60:1: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu
datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
Ayat ini memberikan waktu Tuhan untuk setiap individu
menunjukkan diri kepada dunia dengan kebenaran.
Kejadian 2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu
dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah
manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Manusia adalah makhluk yang hidup karena hembusan nafas
hidup dari Allah, bukan sekadar makhluk berjiwa.
Kejadian 1:26-28: Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa
Allah. Tujuan manusia adalah menguasai bumi dan segala isinya.
Pesan:
Kaum muda harus menjadi generasi yang setia dan berani hidup
dalam kehendak Tuhan. Hidupilah kekekalan dalam dimensi Tuhan di bumi. Jangan
mengejar popularitas, tetapi biarkan Allah yang memperkenalkan kita kepada
dunia.
Berpikir dan bertindaklah berdasarkan kekekalan, bukan
hal-hal duniawi.
Hidup oleh Roh dan biarkan Roh Kudus bekerja dalam hidup
kita.
Hancurkan tembok penghalang (pikiran, jiwa) untuk menerima
janji Tuhan.