The House of Shem (Kemah-kemah Sem)
Dari sejarah yang disebutkan di Alkitab, inilah gineologi dari Adam ke Yusuf. Kelihatannya peta ini disusun dari Kej 5:1-32 dan dilanjutka ke Kej 11:10-26 seperti yang Musa tuliskan.
PRA AIR BAH
Dari "peta" gineologi ini dapat dengan mudah kita melihat karya Tuhan yang luarbiasa. Semua generasi terhubung dengan orang-orang strategis Tuhan secara luarbiasa. Kita melihat hubungan 3 generasi: Henokh, Metusalah dan Lamekh. Juga hubungan 3 generasi berikutnya antara: Metusalah, Lamekh dan Nuh. Disusul dengan hubungan antara 3 generasi: Lamekh, Nuh dan Sem. Ini seperti pola yang Allah sediakan untuk menjaga kesinambungan warisan rohani yang kekal (legacy). Pola 3 generasi dalam satu kemah ini menjamin warisan menjadi pusaka - inheritance to heritage legacy.
Bahkan Sem juga terhubung dengan Metusalah, anak dari Henokh. Maka, tidak heran Sem menjadi sangat luarbiasa.
Warisan menggambarkan aset yang diwariskan orangtua kepada anak laki-lakinya, sedangkan pusaka mengacu pada anugerah yang diterima oleh suatu bangsa dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita sedang berbicara tentang legacy secara rohani.
Kej 5:21 Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah. 22 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
CATATAN TENTANG KEKHUSUSAN HENOKH DAN METUSALAH
Apa yang membuat Henokh mengalami titik balik ketika memiliki Metusalah di umur 65 tahun? Tiba-tiba hidupnya menjadi saleh, hidup benar, berjalan bersama Tuhan sampai Allah mengangkat dia ke sorga. Dia mendapatkan Firman Tuhan, akan ada penghakiman dan penghukuman bumi oleh Allah. Itu membuatnya gentar, tidak lagi main-main, tidak sembarangan dan dia bergeser. Tidak lagi mengejar hal-hal lahiriah. Ia hidup bergaul dengan Allah.
Juga Allah tidak membiarkan Metusalah mengalami musibah air bah. Metusalah adalah orang yang terpanjang usianya sepanjang sejarah umat manusia. Metusalah mencapai umur sembilan ratus enam puluh sembilan tahun, lalu ia mati (Kej 5:27). Matinya Metusalah pada usia 969 tahun PERSIS sebelum terjadinya air bah.
Kej 5:25 Setelah Metusalah hidup seratus delapan puluh tujuh tahun, ia memperanakkan Lamekh.
26 Dan Metusalah masih hidup tujuh ratus delapan puluh dua tahun, setelah ia memperanakkan Lamekh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 27 Jadi Metusalah mencapai umur sembilan ratus enam puluh sembilan tahun, lalu ia mati.28 Setelah Lamekh hidup seratus delapan puluh dua tahun, ia memperanakkan seorang anak laki-laki, 29 dan memberi nama Nuh kepadanya, katanya: "Anak ini akan memberi kepada kita penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang telah terkutuk oleh TUHAN."
Kej 7:6 Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi.
Jadi 187+182+600 = 969 adalah genap usia Metusalah sebelum ia mati; persis sebelum air bah datang meliputi bumi. Ini adalah suatu bukti Allah tidak membiarkan orang benar mendapatkan penghukuman dan penghakiman bersama-sama dengan orang fasik. Ams 12:21 Orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana apapun, tetapi orang fasik akan senantiasa celaka.
PASCA AIR BAH
Sekarang kita perhatikan gineologi dari Nuh sampai kepada Abraham. Nuh mencapai usia 950 tahun (Kej 9:29). Pada saat Nuh berumur 500 tahun, Sem lahir. Pada saat air bah, Nuh berumur 600 tahun (Kej 7:6).
Seperti yang telah dinubuatkan oleh Nuh, maka terjadilah bahwa kemah-kemah Sem berhasil menjadi rumah rohani yang merumahi 10 generasi sampai kepada Abraham. Selanjutnya kemah Abraham juga berhasil merumahi 3 generasi, seperti pola yang terjadi sebelumnya di zaman Pra Air Bah. Dan diteruskan oleh kemah-kemah Yehuda yang merumahi 10 generasi pula sampai kepada Abraham. Kelahiran Mesias di kota Bethlehem-Yehuda menandakan demikian luarbiasanya peranan rumah rohani Yehuda. Yesus juga mendapatkan julukan Singa Yehuda. Kita gereja-Nya termasuk generasi yang terakhir di zaman akhir, yakni generasi Kristus. Tapi, tema kita kali ini hanya berbicara mengenai kemah-kemah Sem.
Kejadian 11:10-12, 14, 16-18, 20, 22, 24, 26 (TB) Inilah keturunan Sem. Setelah Sem berumur seratus tahun, ia memperanakkan Arpakhsad, dua tahun setelah air bah itu. Sem masih hidup lima ratus tahun, setelah ia memperanakkan Arpakhsad, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Setelah Arpakhsad hidup tiga puluh lima tahun, ia memperanakkan Selah.
Setelah Selah hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Eber.
Setelah Eber hidup tiga puluh empat tahun, ia memperanakkan Peleg.
Eber masih hidup empat ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan Peleg, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Setelah Peleg hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Rehu.
Setelah Rehu hidup tiga puluh dua tahun, ia memperanakkan Serug.
Setelah Serug hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Nahor.
Setelah Nahor hidup dua puluh sembilan tahun, ia memperanakkan Terah.
Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan Haran.
Kejadian 9:18Setelah Arpakhsad hidup tiga puluh lima tahun, ia memperanakkan Selah.
Setelah Selah hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Eber.
Setelah Eber hidup tiga puluh empat tahun, ia memperanakkan Peleg.
Eber masih hidup empat ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan Peleg, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Setelah Peleg hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Rehu.
Setelah Rehu hidup tiga puluh dua tahun, ia memperanakkan Serug.
Setelah Serug hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Nahor.
Setelah Nahor hidup dua puluh sembilan tahun, ia memperanakkan Terah.
Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan Haran.
Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet; Ham adalah bapa Kanaan.
HUBUNGAN ABRAM DENGAN NUH
Kej 11:31 Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta
cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya;
ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah
Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana. 32 Umur Terah ada dua ratus lima tahun; lalu ia mati di Haran.
Kita coba menelusuri apakah Abram pernah terhubung dengan Nuh sebelum Terah mengajaknya berangkat dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan?
Kej 11:10 Inilah keturunan Sem. Setelah Sem berumur seratus tahun, ia memperanakkan Arpakhsad, dua tahun setelah air bah itu.
Kita mengambil acuan dari sini. Berarti Sem berusia 98 tahun ketika air bah datang. Dan bisa kita hitung berapa tahun setelah air bah itu, ditambah 2 tahun; ketika Abram lahir? Ternyata Abram lahir 262 tahun setelah air bah. Sedangkan Nuh masih hidup selama 350 tahun setelah air bah. Jadi ada overlap selama 88 tahun. Jadi dapat dipastikan Abram juga terhubung dengan Nuh dalam bentang waktu itu sebelum ia diajak Terah meninggalkan Ur-Kasdim.
Hanya sangat disayangkan, bahwa Terah tidak seperti Abram, melainkan Terah ikut beribadah kepada allah lain.
Yos 24:2 Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu:
"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai
Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah
Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain.
TINDAKAN SEM
Kejadian 9:23
Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.
Apa yang dilakukan oleh Sem dan Yafet adalah tindakan seperti yang Allah lakukan terhadap Adam dan Hawa ketika mereka kedapatan telanjang oleh karena jatuh dalam dosa. Allah menutupi ketelajanjangan mereka. Demikian juga Sem dan Yafet menutupi ketelanjangan Nuh yang sedang mabuk berat.
Kejadian 9:26
Lagi katanya: "Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.
Kanaan yang dimaksud adalah Ham.
Kejadian 9:27
Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya."
Sem bangkit membela kehormatan Nuh bapanya, bersama Yafet. Sem mendapatkan, ditinggikan dan diteguhkan berkat kesulungannya. Seperti yang dinubuatkan oleh Nuh, maka ditegakkan rumah Sem (the house of Shem) oleh Allah, di mana dikatakan Yafet juga tinggal di kemah-kemah Sem.
Kejadian 9:27
Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya."
Sem bangkit membela kehormatan Nuh bapanya, bersama Yafet. Sem mendapatkan, ditinggikan dan diteguhkan berkat kesulungannya. Seperti yang dinubuatkan oleh Nuh, maka ditegakkan rumah Sem (the house of Shem) oleh Allah, di mana dikatakan Yafet juga tinggal di kemah-kemah Sem.
KEMAH-KEMAH SEM BAGI BANYAK GENERASI
Kejadian 10:21 (TB) Lahirlah juga anak-anak bagi Sem, bapa semua anak Eber serta abang Yafet.
Ayat ini berbunyi aneh, sebab Eber adalah anak dari Arpaksad. Arpaksad adalah cucu dari Sem. Jadi Eber adalah cicit dari Sem. Jadi lahirlah juga anak-anak bagi Sem yang dimasuk adalah anak-anak spiritual bukan anak-anak secara lahiriah.
Siapa sajakah anak-anak spiritualnya Sem? Mereka adalah semua orang yang menjadi keturunan atau di bawah garis keturunan dari bapa Eber. Bapa di sini juga adalah sebutan atau panggilan secara spiritual kepada Eber.
Eber dalam bahasa aslinya adalah Heber, lalu berubah menjadi Hebrew. Dia adalah bapa orang Hebrew atau bapa orang Ibrani, sebagaimana halnya Ham disebut sebagai bapa orang Kanaan.
Mengapa Eber dipanggil bapa Eber?
Karena banyaknya generasi yang dinaungi di dalam kemah-kemah Sem, termasuk abang Yafet. Bagi mereka yang ada di rumah rohani Sem, Yafet dipanggil secara terhormat sebagai abang Yafet.
Kejadian 10:22 (TB) Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud dan Aram.
Keturunan Sem secara lahiriah adalah sebagaimana yang disebutkan pada ayat 22, terdiri dari Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud dan Aram.
Kejadian 10:24 (TB) Arpakhsad memperanakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber.
Jadi Eber secara jasmani lahiriah adalah anaknya Selah, cucunya Arpakhsad dan cicitnya Sem.
Eber juga mendapatkan panggilan sebagai bapa rohani dan sangat dihormati oleh generasi-generasi selanjutnya. Mereka yang menjadi keturunan Eber atau Heber disebutisebut sebagai orang Hebrew atau orang Ibrani.
Lukas menjelaskan silsilah Yesus.
Lukas 3:34-36 (TB) anak Yakub, anak Ishak, anak Abraham, anak Terah, anak Nahor,
anak Serug, anak Rehu, anak Peleg, anak Eber, anak Salmon,
anak Kenan, anak Arpakhsad, anak Sem, anak Nuh, anak Lamekh.
Mereka yang ada dalam silsilah Yesus adalah mereka yang menjadi jemaat yang sulung, yaitu pembawa benih KerajaanNya.
Apa yang dapat kita pelajari dari semua pengungkapan akan hal ini?
1. Abram telah belajar mengenai nilai-nilai ilahi dan kebenaranNya. Dia belajar bagaimana Allah telah menghukum bumi ini. Namun juga ia belajar bagaimana kebenaran dan kesalehan Nuh dalam meneruskan rencana Allah.
2. Dan ia mengetahui adanya anugerah yang besar dibalik hukuman Allah itu.
3. Abram telah belajar bagaimana cara mempersembahkan korban bakaran yang berbau harum seperti yang dilakukan oleh Nuh, ia dan keluarganya setelah keluar dari bahtera.
4. Abram tau bahwa Allah telah melakukan ikat-janji dengan Nuh untuk tidak lagi menghukum bumi dan memberkati Nuh dengan keturunannya.
5. Abram belajar banyak mengenai kemah-kemah Sem, sehingga Abram juga mampu mendirikan kemah-kemah nya bagi 3 generasi di dalamnya. Bagi dirinya, Ishak dan Yakub; 3 generasi yang selama 15 tahun hidup dalam satu tenda.
6. Dia tau bagaimana hidup secara profetis, namun barulah pada Yakub hal itu dapat digenapi. Kita lihat bagaimana akuratnya Yakub menubuatkan masa depan bagi anak-anak Israel.
Allah tidak asal mencomot Abram. Abram telah belajar banyak hal mengenai jalan-jalan Tuhan dari Nuh, Sem dan Eber; sehingga ia adalah batu yang baik yang telah dipilih Allah.
Kita juga harus menjadi batu-batu pilihan Tuhan bagi pembangunan Bait Kudus Nya. Bait Kudus Nya adalah tubuh kita sendiri.
Kita harus menyadari dan memahami apa dan bagaimana hidup secara profetis.
Gereja yang profetic bukan hanya bisa bernubuat, tapi juga bernubuat secara akurat. Bukan mengada-ngada, harus dilakukan oleh karena faktor Allah.
Ketika kita sedang dipenuhi dan dikuasai oleh Roh Kudus, maka nubuatan yang kita perkatakan dipastikan adalah nubuatan yang akurat.
Namun kehidupan profetis bukan hanya melalui kata-kata, tapi kuasa prophetic itu dapat juga terjadi dari setiap keputusan dan tindakan prophetic yang kita lakukan.
In His Love, Grace and Mercy
26 February 2020
Kejadian 10:21 (TB) Lahirlah juga anak-anak bagi Sem, bapa semua anak Eber serta abang Yafet.
Ayat ini berbunyi aneh, sebab Eber adalah anak dari Arpaksad. Arpaksad adalah cucu dari Sem. Jadi Eber adalah cicit dari Sem. Jadi lahirlah juga anak-anak bagi Sem yang dimasuk adalah anak-anak spiritual bukan anak-anak secara lahiriah.
Siapa sajakah anak-anak spiritualnya Sem? Mereka adalah semua orang yang menjadi keturunan atau di bawah garis keturunan dari bapa Eber. Bapa di sini juga adalah sebutan atau panggilan secara spiritual kepada Eber.
Eber dalam bahasa aslinya adalah Heber, lalu berubah menjadi Hebrew. Dia adalah bapa orang Hebrew atau bapa orang Ibrani, sebagaimana halnya Ham disebut sebagai bapa orang Kanaan.
Mengapa Eber dipanggil bapa Eber?
Karena banyaknya generasi yang dinaungi di dalam kemah-kemah Sem, termasuk abang Yafet. Bagi mereka yang ada di rumah rohani Sem, Yafet dipanggil secara terhormat sebagai abang Yafet.
Kejadian 10:22 (TB) Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud dan Aram.
Keturunan Sem secara lahiriah adalah sebagaimana yang disebutkan pada ayat 22, terdiri dari Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud dan Aram.
Kejadian 10:24 (TB) Arpakhsad memperanakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber.
Jadi Eber secara jasmani lahiriah adalah anaknya Selah, cucunya Arpakhsad dan cicitnya Sem.
Eber juga mendapatkan panggilan sebagai bapa rohani dan sangat dihormati oleh generasi-generasi selanjutnya. Mereka yang menjadi keturunan Eber atau Heber disebutisebut sebagai orang Hebrew atau orang Ibrani.
Lukas menjelaskan silsilah Yesus.
Lukas 3:34-36 (TB) anak Yakub, anak Ishak, anak Abraham, anak Terah, anak Nahor,
anak Serug, anak Rehu, anak Peleg, anak Eber, anak Salmon,
anak Kenan, anak Arpakhsad, anak Sem, anak Nuh, anak Lamekh.
Mereka yang ada dalam silsilah Yesus adalah mereka yang menjadi jemaat yang sulung, yaitu pembawa benih KerajaanNya.
Kejadian 10:25 (TB) Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan.
Pada zaman Peleg dilahirkan bumi terbagi menurut bahasa mereka masing-masing. Maka dapat dikatakan, bahwa bahasa Hebrew atau bahasa Ibrani ini adalah bahasa asli manusia di seluruh bumi, sebelum peristiwa dikacaukannya bahasa manusia oleh Allah.
Pada zaman Peleg dilahirkan bumi terbagi menurut bahasa mereka masing-masing. Maka dapat dikatakan, bahwa bahasa Hebrew atau bahasa Ibrani ini adalah bahasa asli manusia di seluruh bumi, sebelum peristiwa dikacaukannya bahasa manusia oleh Allah.
Ada kedekatan yang istimewa yang dikatakan di Kej 10:25. Dari ayat-ayat di atas kita dapat menghitung bahwa pada waktu Abram dilahirkan, bapa orang Ibrani itu masih hidup selama 239 tahun lagi. Sem juga masih hidup, bahkan masih 244 tahun lagi.
Kata "orang Ibrani" pertama digunakan untuk Abraham. Abraham orang Ibrani. Musa orang Ibrani. Yesus orang Ibrani. Paulus orang Ibrani asli.
Kejadian 14:13 (TB) Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu Abram.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebelum Abram dipanggil keluar dari Haran, dia telah belajar mengenai jalan-jalan Tuhan dari Nuh, Sem, dan selain juga dari Eber. Tidak disebutkan Alkitab bahwa Arpakhsad dan Selah membangun rumah rohaninya.
Dari generasi Sem sampai dengan Abraham terdapat 10 generasi. Jadi rumah rohani Sem telah merumahi 10 generasi sampai Abraham, sebelum Abram pindah ke Haran. Sedangkan Abraham sendiri dipanggil keluar dari Haran dan mendirikan rumah rohani Abraham (kemah Abraham bagi 3 generasi yang sangat-sangat luarbiasa: Abraham, Ishak dan Yakub) di tanah Kanaan.
PANGGILAN ABRAHAM
Kejadian 14:13 (TB) Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu Abram.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebelum Abram dipanggil keluar dari Haran, dia telah belajar mengenai jalan-jalan Tuhan dari Nuh, Sem, dan selain juga dari Eber. Tidak disebutkan Alkitab bahwa Arpakhsad dan Selah membangun rumah rohaninya.
Dari generasi Sem sampai dengan Abraham terdapat 10 generasi. Jadi rumah rohani Sem telah merumahi 10 generasi sampai Abraham, sebelum Abram pindah ke Haran. Sedangkan Abraham sendiri dipanggil keluar dari Haran dan mendirikan rumah rohani Abraham (kemah Abraham bagi 3 generasi yang sangat-sangat luarbiasa: Abraham, Ishak dan Yakub) di tanah Kanaan.
PANGGILAN ABRAHAM
Kej 12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram:
"Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini
ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; 2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
5 Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.
Apa yang dapat kita pelajari dari semua pengungkapan akan hal ini?
1. Abram telah belajar mengenai nilai-nilai ilahi dan kebenaranNya. Dia belajar bagaimana Allah telah menghukum bumi ini. Namun juga ia belajar bagaimana kebenaran dan kesalehan Nuh dalam meneruskan rencana Allah.
2. Dan ia mengetahui adanya anugerah yang besar dibalik hukuman Allah itu.
3. Abram telah belajar bagaimana cara mempersembahkan korban bakaran yang berbau harum seperti yang dilakukan oleh Nuh, ia dan keluarganya setelah keluar dari bahtera.
4. Abram tau bahwa Allah telah melakukan ikat-janji dengan Nuh untuk tidak lagi menghukum bumi dan memberkati Nuh dengan keturunannya.
5. Abram belajar banyak mengenai kemah-kemah Sem, sehingga Abram juga mampu mendirikan kemah-kemah nya bagi 3 generasi di dalamnya. Bagi dirinya, Ishak dan Yakub; 3 generasi yang selama 15 tahun hidup dalam satu tenda.
6. Dia tau bagaimana hidup secara profetis, namun barulah pada Yakub hal itu dapat digenapi. Kita lihat bagaimana akuratnya Yakub menubuatkan masa depan bagi anak-anak Israel.
Allah tidak asal mencomot Abram. Abram telah belajar banyak hal mengenai jalan-jalan Tuhan dari Nuh, Sem dan Eber; sehingga ia adalah batu yang baik yang telah dipilih Allah.
Kita juga harus menjadi batu-batu pilihan Tuhan bagi pembangunan Bait Kudus Nya. Bait Kudus Nya adalah tubuh kita sendiri.
Kita harus menyadari dan memahami apa dan bagaimana hidup secara profetis.
Gereja yang profetic bukan hanya bisa bernubuat, tapi juga bernubuat secara akurat. Bukan mengada-ngada, harus dilakukan oleh karena faktor Allah.
Ketika kita sedang dipenuhi dan dikuasai oleh Roh Kudus, maka nubuatan yang kita perkatakan dipastikan adalah nubuatan yang akurat.
Namun kehidupan profetis bukan hanya melalui kata-kata, tapi kuasa prophetic itu dapat juga terjadi dari setiap keputusan dan tindakan prophetic yang kita lakukan.
In His Love, Grace and Mercy
26 February 2020
Di update terakhir tgl. 09-07-2023