*PERSEMBAHAN YANG DITERIMA DI SORGA*
AKAN DIBALAS ALLAH DENGAN
KASIH KARUNIA DARI INGAT-INGATAN ALLAH
_Kisah Para Rasul 10:1-4 (TB) Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah._
_Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!"_
_Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: *"Ada apa, Tuhan?"* Jawab malaikat itu: _*"Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.*_
Dalam pesawat udara menuju kota saya, kami diberikan snack. Ada sebatang coklat dalam kotak makanan itu. Saya ingat anak saya yang ketika itu masih di TK yang saya sayangi. Sebentar lagi saya akan menjumpainya bersama istri saya yang menjemput. Maka saya menyimpannya untuk anak saya. Dan dia menerimanya dengan sangat senang.
Saudara, saat itu saya punya uang untuk kapanpun membelikan coklat lebih dari yang dia mau, tetapi pemberian yang berdasarkan ingat-ingatan adalah hal yang luar biasa, karena tepat pada waktunya. Anak saya tidak memintanya, tidak mengharapkannya. Itulah cara yang saya lihat untuk memahami kasih karunia yang Bapa berikan buat anak-anak Nya.
Kembali kepada kisah Kornelius. Allah mengingat engkau, kata malaikat Tuhan. Persembahan, doa dan sedekah Kornelius telah diterima di sorga. *Apakah sorga membutuhkan sedekah itu?* *Mengapa sedekahnya diterima Tuhan?*
Mengapa persembahan Habil diterima sedangkan Kain tidak?
Bukan saja karena Kornelius dan Habil mempersembahkannya sambil diiringi dengan doa, *tetapi isi dalam dari persembahan itulah yang diterima Tuhan.* Apa isi dalamnya?
Isi dalamnya adalah apa yang Tuhan lihat dari kedalaman hati kita dalam memberikan persembahan.
_Lukas 11:40-41 (TB) Hai orang-orang bodoh,_ _bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?_
_Akan tetapi, *berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.*_
Ketika Tuhan melihatnya bahwa kita membawa persembahan yang bersih Ia akan menerima persembahan itu.
*Bagaimana Tuhan melihatnya isi dalamnya bersih?*
1. Kita harus menyadari semua yang baik yang kita terima berasal daripada Nya.
2. Kita memberikannya tanpa motivasi apa pun. Tidak minta balasan. Tidak minta berkat berlipat-lipat dari yang kita berikan. Tidak minta apa pun termasuk perlindungan dan penyertaan Nya. Jadi murni karena menghormati keberadaan Nya sebagai Tuhan yang menciptakan, membentuk dan menjadikan kita sebagaimana kita saat ini.
3. Kita memberikan persembahan kita tanpa keterpaksaan, tanpa disertai perasaan tertuduh jika tidak memberikannya, kita memberikannya karena penghormatan, kita memberikannya bukan supaya tercatat, kita memberikannya bukan untuk mendapatkan nama, bukan sebagai dermawan, bukan sebagai orang yang murah hati, terakhir bukan secara munafik (Matius 6:2).
4. Kita memberikan persembahan untuk dikuduskan oleh Nya. Oleh karena itu kita memberikan sedekah untuk melengkapi doa dan puasa kita supaya ibadah kita menjadi sempurna. Dan yang kita berikan adalah dari apa yang kita butuhkan dan semua orang mencarinya.
Kita harus melengkapi doa kita dengan sedekah, karena puasa yang dikehendaki Allah adalah supaya kita menyerahkan kepada orang lapar apa yang kita inginkan sendiri (Yes. 58:6, 10).
Tidaklah cukup untuk sekadar berdoa supaya apa yang kita miliki dikuduskan bagi kita. *Kita harus memberikan sedekah dari milik kita yang berharga, yang kita butuhkan, yang kita inginkan, yang kita sayangi dan barulah sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagi kita (Luk. 11:41).*
*Bagaimana Tuhan membalas Kornelius atas persembahan itu?*
Tuhan tidak membalasnya dengan berkat yang melimpah. Tuhan tidak membalasnya dengan naik pangkat dari perwira setingkat kolonel menjadi kapten. Kornelius orang kaya dengan banyak bawahan. Alkitab tidak mencatat bahwa kekayaannya makin bertambah-tambah. Tetapi Tuhan membalasnya dengan kasih karunia-Nya, yaitu hal yang paling dibutuhkan oleh Kornelius dan keluarganya, serta semua orang yang terhubung dengan dia.
*Dia memberikan kasih karunia Nya yang terbesar yang dapat Dia berikan*, yaitu RohNya yang Kudus, yang diingini-Nya dengan cemburu.
Diberikan Roh Kudus itu kepada kita dengan cemburu oleh karena Roh Kudus adalah pemberian yang paling berharga, paling mahal, paling mulia yang tidak sepatutnya kita terima, tapi diberikan hanya karena kasih-karuniaNya.
_Yakobus 4:5 (TB) Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: *"Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!"*_
*Jika kita memberikan persembahan berikanlah isinya sebagai sedekah, dari apa yang kita inginkan sendiri sebagai persembahan yang bersih, yang akan dikuduskan Nya, diterima di sorga dan menjadi ingat-ingatan. Dia akan membalasnya dengan apa yang paling kita butuhkan saat ini.*
2 Korintus 9:8, 11 (TB) Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Pada hakekatnya, persembahan dan sedekah yang kita berikan bertujuan untuk mengikis kedagingan kita menjadi semakin tipis, sehingga akhirnya kita terlepas dari sistem dunia atau sistem Babel.
Tuhan tidak bersaing dengan iblis karena Ia telah dikalahkan di kayu salin, tapi Ia tetap bersaing dengan Mamon di dalam hati banyak orang.
Matius 6:24
Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Apabila kita tidak lagi terikat kepada Mamon sehingga kita dapat mengabdi hanya kepada Allah, itulah yang sebenarnya akan membangkitkan syukur kepada Allah.
Orang yang berkekurangan yang menerima setiap pemberian memang bersyukur kepada Allah karena kebaikan seseorang. Namun sukacita besar dan sorak-sorai di sorga dan ucapan syukur kepada Allah oleh para saksi iman yang telah mendahului kita di sorga hanya terjadi ketika seorang mengalami kelepasan dari Mamon.
Amin.