Mari kita renungkan bersama dari Kejadian 14 dan ayat-ayat pendukungnya.
Kejadian
14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke
tanganmu."
Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Allah Yang
Mahatinggi telah MENYERAHKAN MUSUHMU yaitu 4 kerajaan besar dari Sinear, dari
Babel. Abram
juga berasal dari negeri Babel. Empat raja yang dikalahkan Abram, salah satunya
adalah raja dari SINEAR, tempat menara Babel dibangun, dimana Nimrod menjadi
dewa disana. Abram membebaskan Lot yang ditawan karena dia tinggal di Sodom.
Empat raja yang bersatu untuk
menggempur
Sodom yaitu Kedorlaomer dari Sinear, Babel dan sekutunya, semuanya itu dari
garis
keturunannya
HAM. Jadi garis keturunannya Ham ini saling bertikai. Sodom itu juga dari garis
keturunannya
Ham, dia tinggal di tanah Kanaan, rupanya karena peradabannya maju dari garis
keturunan
Ham ini dan mereka banyak ketidakpuasan sehingga akhirnya saling bertikai untuk
merebut dan
menguasai negeri yang kaya raya yang ditempati oleh keturunannya Ham ini.
Itulah yg
dilakukan
oleh Kedorlaomer terhadap Sodom dan bertepatan, bersamaan Abram dipanggil
keluar dari Ur Kasdim dan itu juga bukan daerahnya Sem. Apa yang dikatakan Melkisedek
(Sem) semua berkaitan, yang telah menyerahkan musuhmu, apakah keempat raja itu
musuhnya Abram secara lahiriah? Lebih tepatnya, mereka musuh dari 5 kerajaan
yaitu Sodom dan 4 raja lainnya. Apakah Allah berdusta melalui Sem?
Terpujilah
Allah yang telah menyerahkan MUSUHMU, berarti Kedorlaomer, Sinear dan Babel itu
juga
adalah MUSUH
makanya dia menyebutkan Allah Yang Mahatinggi, jadi jangan sekali kali kita
hidup
dari musuh
kita. Kenapa Kedorlaomer itu menjadi musuhnya Abram juga? Karena dia yang
menawan Lot, dia cari gara2. Tapi ada musuh yang hanya Allah yang bisa
melihatnya, ini bahaya yang terselubung. Ini yang dinyatakan oleh Sem,
dikatakan oleh Sem, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu, Abram mungkin
berpikir, oh jadi Tuhan yang menghancurkan, memberi kekuatan kepadaku
mengalahkan 4 kerajaan. Tujuan Abram hanya ingin membebaskan Lot, tidak ada
yang lain, jadi siapa musuh disini?
Lihat
selanjutnya.
Ayat-ayat
kunci:
Kejadian
14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh
Allah Yang
Mahatinggi,
Pencipta langit dan bumi, 20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah
menyerahkan
musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari
semuanya. 21
Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang
itu, dan
ambillah
untukmu harta benda itu." 22 Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom
itu: "Aku
bersumpah
demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, EMPUNYA langit dan bumi: 23 Aku tidak akan
mengambil
apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya
engkau
jangan dapat
berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.
Yakobus 4:4
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan
dengan dunia
adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia
ini,
ia
menjadikan dirinya musuh Allah.
1 Yohanes
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang
mengasihi
dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 16 Sebab semua yang
ada di
dalam dunia,
yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah
berasal
dari Bapa,
melainkan dari dunia. 17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya,
tetapi orang
yang
melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Yakobus 2:23
Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah
Abraham
kepada Allah
(percaya kepada apa yg dikatakan Sem, diberkatilah Abramnya Allah Yang
Mahatinggi),
maka Allah memperhitungkan
hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut:
"Sahabat
Allah."
Inti Renungan:
Inti dari renungan ini adalah tentang pilihan yang harus kita
buat antara bersekutu dengan Allah atau dengan dunia. Kisah Abram (Abraham)
adalah contoh nyata bagaimana seseorang memilih untuk berpihak pada Allah,
meskipun ada tawaran menggiurkan dari dunia.
1.
Mengapa Abram dengan penuh KETEGASAN MENOLAK
pemberian raja Sodom? Siapa raja Sodom ini, dari garis keturunan siapa? Tinggal
dimana raja Sodom ini? Ingat bahwa KANAAN itu cucunya Ham yang DIKUTUK oleh
Nuh, oleh Tuhan. Jadi apa yang akan terjadi pada RENCANA Allah dalam hidup
Abram jika yang DIKUTUK (SODOM) memberkati, memperkaya yang DIBERKATI (ABRAM)?
Penolakan Abram: Abram menolak
pemberian raja Sodom karena ia PERCAYA apa yang diperkatakan Melkisedek (Sem).
Ia telah lebih mengenal siapa Allah, yaitu Allah Yang Mahatinggi (El Elyon).
Dia mendapat pemahaman bahwa Abram tahu
bahwa Allah lah yang telah memberikan kemenangan dan segala berkat . Lagi pula
ia telah menerima janji Allah. Sedangkan berkat dari raja Sodom berasal dari
dunia yang rusak. Jadi Abraham (Abramnya Allah Yang Maha Tinggi) dengan tegas
menolak pemberian raja Sodom itu.
Asal usul raja Sodom: Raja Sodom
adalah salah satu raja di antara bangsa-bangsa yang mendiami tanah Kanaan.
Kanaan sendiri adalah cucu dari Ham, yang dikutuk oleh Nuh (Kejadian 9:20-27).
Kutukan ini bukan berarti bahwa semua keturunan Ham dikutuk secara individu,
tetapi lebih kepada konsekuensi dan kecenderungan dosa yang diwariskan.
Dampak jika Abram menerima
pemberian raja Sodom: Berarti Abram akan berkompromi secara rohani mengkompromikan
rencana Allah dalam hidup Abram. Allah-lah yang seharusnya menjadi sumber
berkat Abram, bukan Sodom. Dengan menerima dari Sodom, Abram akan terikat
dengan nilai-nilai duniawi yang bertentangan dengan standar dan kehendak Allah.
Hal ini juga akan memberikan kesan bahwa kesuksesan Abram berasal dari dunia,
bukan dari Allah. Lebih jauh, penerimaan tersebut dapat diartikan bahwa Abram
setuju dengan gaya hidup Sodom yang penuh dosa. Ini akan merusak kesaksian
hidupnya sebagai bapa orang beriman dan orang yang diberkati Tuhan.
2.
SODOM itu adalah gambaran DUNIA. Jika Abram
menerima pemberian dari raja Sodom, diperkaya oleh raja DUNIA ini maka
selanjutnya dia akan menjalin PERSAHABATAN dengannya. Apa yang FT katakan
tentang menjalin PERSAHABATAN dengan DUNIA ini, menjadi SAHABAT DUNIA ini?
(Yakobus 4:4) Apa artinya menjadi SAHABAT DUNIA ini? (1 Yohanes 2:15-16)
Persahabatan dengan dunia
(Yakobus 4:4): Yakobus 4:4 dengan jelas menyatakan bahwa persahabatan dengan
dunia adalah permusuhan dengan Allah. Ini berarti bahwa kita tidak bisa
mencintai Allah dan dunia sekaligus. Memilih bersahabat dengan dunia berarti bertentangan
dan mengkhianati Allah.
Lebih jauh, SODOM menggambarkan
kerajaan dunia; sedangkan Allah hendak memberikan Kerajaan Sorga.
Arti Sahabat Dunia (1 Yohanes
2:15-16): 1 Yohanes 2:15-16 menjelaskan bahwa mengasihi dunia berarti mengasihi
apa yang ada di dalamnya, yaitu "keinginan daging, keinginan mata, dan
keangkuhan hidup." Ini adalah nilai-nilai duniawi yang berpusat pada diri
sendiri, kenikmatan sesaat, dan status sosial yang bertentangan dengan
nilai-nilai kerajaan Allah. Menjadi sahabat dunia berarti menjadikan
nilai-nilai dunia ini sebagai prioritas utama dalam hidup. Dengan menolak
persahabatan dengan dunia, sebaliknya kita menjadi sahabat Tuhan dan hidup di
dalam dan mewarisi semua nilai dan budaya kerajaan Sorga.
3.
Ketika saudara memilih untuk menjadi SAHABAT
dunia ini, berarti saudara akan MENGASIHI DUNIA ini, maka saudara sedang
menjadikan Allah sebagai apa? Mengapa banyak orang yang lebih MEMILIH
bersahabat dengan dunia ini, mengasihi dunia ini daripada bersahabat dengan
Allah dan mengasihiNya? Apa yang akan terjadi dengan hidup orang yang menjadi
MUSUH Allah?
Menjadikan allah sebagai musuh /
seteru : Ketika kita memilih menjadi sahabat dunia, kita secara otomatis menjadikan
Allah sebagai musuh kita, karena kita menolak nilai-nilai dan kehendak-Nya.
Alasan orang banyak memilih dunia:
Banyak orang memilih bersahabat dengan dunia karena dunia menawarkan kenikmatan
sesaat, kepuasan materi, dan pengakuan sosial. Dosa seringkali tampak menarik
dan menjanjikan kebahagiaan palsu. Orang juga seringkali tidak menyadari betapa
besar konsekuensinya jika memilih untuk menolak Allah. Selain itu, godaan dunia
seringkali lebih nyata dan langsung dirasakan, sementara kasih Allah seringkali
tidak terlihat oleh mata jasmani.
Akibat menjadi musuh Allah: berarti
kehilangan berkat-berkat-Nya, dan akan menjauhkan diri dari-Nya. Konsekuensinya
adalah terhenti perjalanan rohani, kehilangan tujuan dan rencana Allah, kekecewaan,
dan pada akhirnya, hukuman kekal, karena dirinya menjadi seteru salib. Ini
karena kita telah kehilangan kasih yang mula-mula. Akibatnya iman kitalah yang
digeroti secara perlahan tapi pasti, karena kecenderungan hati kita sudah
berobah.
4.
Apa yang membuat Abram memiliki KEKUATAN untuk
MENOLAK BERSAHABAT dengan raja Sodom, raja dunia? Akibatnya, apa POSISI ROHANI Abraham
di mata Allah? (Yakobus 2:23)
Kekuatan Abram: Kekuatan Abram
untuk menolak godaan dunia berasal dari imannya kepada Allah dan pemahamannya
tentang sumber berkat yang sejati. Abram percaya bahwa Allah-lah satu-satunya
yang dapat memberikan berkat yang kekal dan berharga. Ia lebih menghargai
hubungan dengan Allah daripada harta duniawi. Inilah gambaran dari kekuatan
Allah melalui intervensi dari imam besar Melkisedek. Sifat keserakahan dengan
semua keinginannya telah ditaklukkan dengan memberikan sepersepuluh dari semua
jarahan itu.
Posisi Rohani Abraham: Yakobus
2:23 menyatakan bahwa Abraham disebut "sahabat Allah" karena imannya
yang terbukti melalui perbuatannya. Posisi sahabat diperkuat Allah dengan mengadakan
perjanjian (ikat-janji / covenant) dengan Abram; dengan ini Abram menerima
Allah sebagai perisai dan upahnya Imannya kepada Allah. Dan ketaatannya, telah
memperhitungkannya sebagai kebenaran di hadapan Allah. Ia menunjukkan bahwa ia
sungguh-sungguh percaya kepada Allah dan mengasihi-Nya.
5.
Jadi dalam kehidupan saudara, saudara akan
selalu DIPERHADAPKAN kepada DUA PILIHAN, sebutkanlah kedua PILIHAN itu (Yakobus
4:4). Mana yang akan saudara PILIH? Apa KETETAPAN HATI saudara?
Dua pilihan yang selalu kita
hadapi adalah:
Bersahabat dengan Allah: Memilih
untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah, mencintai Dia, dan mengutamakan
Kerajaan-Nya.
Bersahabat dengan dunia: Memilih
untuk mengejar kesenangan duniawi, nilai-nilai yang bertentangan dengan Allah,
dan mengutamakan diri sendiri (self: membesarkan diri).
Pilihan dan Ketetapan Hati:
Pilihan ada di tangan kita masing-masing. Sebagai orang percaya, saya memilih persahabatan
dengan Allah. Ini adalah pilihan yang membutuhkan ketetapan hati yang kuat,
kesadaran bahwa dunia adalah tempat yang berbahaya bagi iman kita. Kita harus
memohon kekuatan dari Roh Kudus untuk mampu menolak godaan dunia, dan terus
berpegang pada nilai-nilai kerajaan Allah.
Kesimpulan:
Kisah Abram mengajarkan kita bahwa berkat yang sejati
berasal dari Allah, bukan dari dunia. Kita harus berhati-hati terhadap tawaran
dunia yang menggiurkan, karena persahabatan dengan dunia adalah permusuhan
dengan Allah. Mari kita belajar untuk mengutamakan Allah dalam segala aspek
kehidupan kita dan menjadikan-Nya sahabat terbaik kita. Oleh karena itu
persekutuan yang intim dengan Roh Kudus merupakan kunci yang menjaga
kecenderungan hati kita hanya pada Tuhan. Iman percaya itu bergantung pada Tuhan
saja.
Jadi kita perlu bertekun dalam mempercayai dan yakin dengan
menyatakan kesetiaan yang bersifat taat. Inilah iman yang dimiliki Abram.
Hatinya terarah kepada Allah dalam kepercayaan, ketaatan dan penyerahan yang
tetap. Iman kita harus bertumbuh bukan apa adanya, tapi kita harus dari percaya
“hanya bergantung pada-Nya”, tapi terus mengusahakan kepercayaan Tuhan atas
diri kita, sehingga kita mengikat persabatan dengan Allah di atas dasar
ikat-janji (covenant) yang dibuat-Nya dengan Abrahama. Kita menjadi “partaker”
atau bagian dari ikat-janji itu. Ini yang harus kita kejar.
Semoga renungan ini bermanfaat bagi kita semua.