Rumah Rohani
POLA RUMAH ROHANI
Ps. Ir. Djonny Tambunan
Sekaranglah
waktunya, apa yang pernah saudara terima perkataan Tuhan itu, janji Tuhan,
nubuatan itu, maka kita akan menerimanya, kita akan menikmatinya dan kita akan
menggenapinya. Jangan lihat ke belakang. Tuhan berkata: Apa yang Ku
firmankan akan Ku genapi segera dengan sempurna. Kapan kita siap? Selama kita
tidak siap tidak akan tergenapi.
Kalo kita mengambil sikap seperti binatang-binatang yang
masuk ke dalam bahterah Nuh, maka kita akan masuk. Nuh hanya menyediakan satu
jenis makanan bagi semua binatang. Semua orang yang mengambil sikap seperti
Ishak itulah yang akan menerima warisan. Harta yang berharga tidak diberikan kepada
mereka yang bersikap seperti anjing dan babi.
Apa yang membuat kita
masuk atau tidak adalah keputusan kita sendiri, sikap kita sendiri. Jangan
minta waktu, karena waktu tidak bisa mengubah saudara, tapi apa merubah
kita adalah keputusan kita. Lupakan yang di belakangmu, apakah baik atau buruk,
lupakan dan terima apa yang disediakan di depan.
Hari ini saudara yang memutuskan dan mengambil sikap, apakah
saudara mau hidup dalam pola rumah atau tidak? Itu keputusan saudara. Semua orang punya kelemahan dan punya masa
lalu, tapi apakah orang itu mau berubah? Kita membutuhkan orang-orang yang
punya komitmen (untuk berubah) dan loyalitas (pada tujuan) dalam pola rumah.
Pola rumah
- Hanya mendengar satu suara
- Hanya memiliki nilai yang sama
- Penyerahan diri
- Covenant / ikat janji
- Medengar Satu Suara
Yoh 10:1-5. Yesus membukakan pintu. Gembala
membukakan pintu. Kita tidak memulai dari nol. Bapa rohani kita membukakan
pintu sorga bagi kita. Domba hanya tinggal mengikuti kemana pemimpin kita. Jika
pemimpin menegur saudara, jangan pernah ambil sikap sakit hati. Jangan
mengambil posisi yang salah pada waktu kita ditegur. Untuk kita, bapa rohani
kita sudah membuka pintu sorga, membuka alam roh, kita tinggal mengikuti saja. Domba bergerak kemana gembala bergerak.
- Perhatikan apa yang kau dengar
- Perhatikan dari siapa kau mendengarnya. Tidak semua orang harus kita dengar, tapi kita harus tau siapa yang harus kita dengar. Hanya satu suara yang menjadi anugrah hidup kita, yang membangun hidup kita itulah yang harus kita dengar. Elisa tidak mau mendengar apa kata rombongan nabi.
- Perhatikan bagaimana mereka berbicara. Mereka berbicara asal-bunyi. Tapi yang perlu kita perhatikan adalah suatu yang membuat kita memiliki keyakinan teguh, yang membangun, yang membuat kita bergairah kepada Tuhan. Jika tidak itu adalah suara asing.
- Jangan menentukan pilihan sendiri.
- Jangan ambil keputusan sebelum ada suara.
- Dengarkan suara pemimpinmu.
1. Kita hanya mendengar satu suara.
Markus 4:23-24 Ukuran yang
kau pakai akan diukurkan kepadamu; Ibr 13:7-9 Taati pemimpinmu. Apa yang dilakukan Abraham? Ketaatan Abraham
kepada Tuhan; itu yang menjadi contoh; sehingga Ishak pun taat kepada Abraham.
Itulah buah ketaatan yang diterima Abraham. Buah ketaatan itu akan kita lihat,
akan terjadi dalam hidup kita. Jika kita hanya mendengar hanya satu suara kita
akan naik dan naik. Badai tidak pernah menjadi masalah bagi rajawali. Juga
badai tidak akan jadi masalah buat kita. Sebesar apa pun badai itu datang,
badai itu dari luar. Yang jadi masalah adalah badai yang ada di hidup kita di
hati kita.
2. Memiliki
Nilai Yang Sama
Artinya, apa yang
bernilai dan berharga dalam rumah ini, itu juga berharga buat kita. Apa yang
berharga buat pemimpin dan saudara-saudara dalam satu ikat-janji; itu juga
yang berharga di mata kita. Kita bisa melihat semua saudara-saudara dalam satu
rumah berharga bagiku. Bertolong-tolonglah satu dengan yang lain, jangan bawa
beban kita sendiri. Jika kita bertolong-tolongan kita akan kuat dan tidak ada
beban yang berat. Jangan membuat beban karena kebodohan sendiri. Nonton bola
sampai tengah malam adalah kebodohan sendiri. Nonton bola itu tidak salah, tidak dosa.
Segala sesuatu mungkin tidak salah, tapi tidak segala sesuatu itu membangun
hidup kita.
Apa yang berharga dalam rumah dan rekan-rekan kita itu
berharga juga bagi kita. Jika rumah rohani ini berharga bagi kita maka kita
rela mengesampingkan hal yang lain. Apa yang berharga bagi Maria sehingga dia
duduk di kaki Yesus, mendengarkan Yesus dan rela dimarahi Martha? Perkataan
Tuhan itulah yang berharga baginya. Makanan
dan minuman yang dihidangkan pada waktu fellowship itu tidak begitu penting,
tapi membangun hubungan itu lebih penting.
Apa yang paling bernilai bagi Ruth? Naomi
berkata, aku tidak punya anak lagi. Tapi Ruth berkata: Allahmu adalah Allahku, bangsamu adalah bangsaku. Ikat-janji adalah
yang paling berharga bagi Ruth,bukan suami
Itai berkata kepada
Daud, tuanku raja jauh lebih berharga daripada 10,000 prajurit, karena itu
janganlah berperang bersama kami supaya jangan bangsa ini semua musnah karena
tuanku raja mati.
Belajarlah peduli satu sama lain. Belajarlah saling
menghargai. Orang lain bisa berusaha menjatuhkan kita, tapi jika kita memiliki
saudara-saudara yang ada dalam satu rumah, kita akan aman.
Apa yang menjadi standar rumah dan apa yang menjadi prinsip
rumah rohani ini, itu juga yng menjadi standar dan prinsip kita. Kita tidak
bisa menurunkan standar rumah ini, karena faktor manusia dan faktor lahiriah
Ada prinsip-prinsip
yang tidak bisa kompromikan misalkan standar rumah Tuhan. Ada juga yang
bisa kita kompromikan misalnya pakaian pengkhotbah atau makanan. Sesuatu yang
tidak prinsipil itu boleh dikompromikan, tapi yang prinsipil tidak bisa
dikompromikan.