MEMBUAT KEPUTUSAN YANG BENAR
KEPUTUSAN YANG BENAR
Sermon, Ps.Yappy,
Apr10,2013
Hidup kita ini selalu dihadapkan pada pilihan demi pilihan. Keputusan
yang kita buat di masa lalu banyak yang kita buat salah sehingga sekarang kita
menghadapi konsekuensi yang tidak baik.
Kita harus bisa memilih dan memutuskan dengan benar. Bukan
karena pikiran, perasaan atau perkataan orang, tapi harus berdasarkan prinsip-prinsip Tuhan, hukum-hukum, nilai-nilai dan
standar Tuhan.
Sebagai anak-anak, suami, istri atau siapa pun kita buat
keputusan berdasarkan perkataan Tuhan. Tidak keluar dari rencana Tuhan.
Praktekkan firman Tuhan tiap hari spy hidup mu terlindung: berdoa, bersekutu,
menyelidiki kembali FIRMAN TUHAN yang sudah kita dapatkan. Pelihara benih FIRMAN
TUHAN yang ada dalam hati kita.
Kita hidup bukan hidup dengan apa yang saudara suka dan mau,
bukan berdasarkan selera saudara. Prinsip-prinsip dan hukum-hukum Tuhan itu
berlaku tetap dan berlaku bagi siapa pun dan untuk setiap lapisan.
Kalau setiap anggota jemaat harus beri perpuluhan, maka
gembala pun harus beri perpuluhan. Kalo jemaat harus berdoa, gembala juga harus
berdoa. Itu contoh prinsip dan nilai-nilai dan hukum-hukum Tuhan. Bukan para
pemimpin yang harus hidup dalam ketaatan, menyelidiki FIRMAN TUHAN dst, tapi
semua orang harus melakukan hal yang sama. FIRMAN TUHAN itu ditulis ribuan
tahun yang lalu; misalnya di Kej. Ada prinsip-prinsip FIRMAN TUHAN.
Semua akan lenyap,
bumi dan sorga akan berlalu, tapi firmanKu tetap, kata Tuhan. Jadi penting
sekali kita mendasari hidup kita pada hukum-hukum, prinsip-prinsip, nilai-nilai
Tuhan. Sistem dunia ini selalu berubah menurut situasi dan kondisi. Apa yang
disebut salah dan dosa di Indonesia apakah tidak disebut dosa di Amerika?
Tidak. Dimana pun hukum Tuhan itu berlaku.
Kalo kita bangun
hidup berdasarkan prinsip-prinsip Tuhan maka hidup kita akan kokoh. Sebaliknya
jika kita hidup berdasarkan apa yang kita suka, maka akan goyah hidup kita. Di
gereja orang Kristen kelihatan penuh kasih dan pemaaf. Apa yang terjadi ketika
mereka bekerja? Ketika menghadapi bawahan? Orang
Kristen di kantor, di rumah dan di gereja berbeda hidupnya kenapa? Karena dia
menggunakan standar yang berbeda. Dia tidak membangun hidupnya berdasarkan FIRMAN
TUHAN, tidak berdasarkan hukum Tuhan. Dia tidak akan mendapatkan masa
depan.
Umpamanya perlakuan berbeda terhadap anak-anak sendiri,
keluarga sendiri. Itu salah. Sebagai
pemimpin sering memperlakukan orang berbeda, itu karena tidak berdasarkan
nilai-nilai Tuhan. Buat keputusan yang benar menjadi lebih-baik dan lebih
baik lagi. Lebih taat, lebih setia dan lebih rela berkorban terhadap Tuhan.
Jangan semakin buruk. Karena kita tidak tau kapan anak-anak kita, saudara kita,
kaum keluarga kita membutuhkan kita. Mereka membutuhkan sesuatu tiba-tiba.
Kalau kita tidak bertumbuh kita tidak akan siap menjawab kebutuhan dan tidak
bisa memberikan jawaban solusi atas masalah mereka. Kita tidak akan tau kapan
itu akan terjadi.
Adik saya didiagnosa di Singpore ternyata terdapat kanker di
payudaranya. Bisakah kita tampil sebagai pribadi yang terhubung dengan Tuhan,
sebagai benih sehingga kita bisa memberikan nasihat yang tepat. Banyak nasihat
yang bisa didapatkan: pergi ke Cina, makan ini itu dll. Dia jadi bingung. Kalo
saya ga bertumbuh saya tidak bisa memberikan apa-apa. Lalu kami berdoa dan mendapatkan perkataan Tuhan
yang membuat dia bergairah kembali, karena sekarang dia tau apa yang harus
dilakukan. Bisakah kau memberikan
jawaban dari perkataan Tuhan, berdasarkan prinsip-prinsip? Apa yang harus kita
bagikan? Bukan dengan firman yang tertulis. Tapi kau harus dapatkan perkataan
Tuhan sekarang.
Kita bisa berikan benih firman dan membuat orang menemukan benih firman
dan tujuan Tuhan dalam hidupnya.
Seorang bapak harus
membuat keputusan yang benar supaya anak-anaknya diberkati. Harus ada
nilai-nilai, perintah dan aturan dalam rumah rohani. Harus ada pemerintahan
Tuhan. Supaya di luar sana kita dapat hidup di luar sana, bisa jadi
pemenang, bisa berdampak di luar sana dan memberi pengaruh. Gereja adalah
tempat pelatihan, tapi di luar sana hidup kita yang sesungguhnya. Gereja bukan
tempat untuk di-charge, bukan tempat untuk kita diberkati, bukan tempat untuk
mendapatkan jawaban, tapi gereja itu
adalah training center yang membuat engkau mengerti, mendapatkan arahan,
belajar supaya kau bisa membawa nilai-nilai itu keluar sana: ke sekolah, ke
tempat kerjamu dlsb.
Dalam gereja harus ada aturan, ada perintah-perintah, ada
pemerintahan Tuhan sehingga kau dapat membuat keputusan yang benar dalam
hidupmu. Ada banyak orang tua yang mengambil keputusan yang salah dalam
menggunakan uangnya, dalam pernikahan anaknya. Hati-hati.
Jika bapak membuat keputusan yang benar maka anak-anak akan
diberkati. Sebaliknya keputusan yang salah walau pun itu menyangkut pribadimu
atau keluargamu sendiri, itu akan berdampak buruk terhadap orang-orang lain.
Banyak contoh-contoh dalam Alkitab . Abraham bersalah pergi ke Mesir ketika terjadi
kelaparan. Di Mesir dia berbohong tentang istrinya. Tuhan perintahkan tetap
tinggal di Tanah Perjanjian, tapi Abram ke Mesir. Keputusan yang salah akan
membawa dia kepada situasi yang salah sehingga dia berbuat salah lagi.
Akibat lain, ketika di Mesir, dia diberi hadiah-hadiah dan diberi budak-budak,
termasuk Hagar. Akhirnya ada keputusan lain yang salah, Abram tidak sabar
memiliki anak seperti janji Tuhan, sehingga disodorkan Hagar menjadi istrinya
oleh Sarah.
Lot mengambil keputusan yang salah. Ketika terjadi
pertengkaran antara gembala-gembalanya dengan gembala Abraham, Lot memilih
lembah Yordan karena mirip dengan tanah Mesir yang sudah menjadi impiannya.
Pilihannya berdasarkan apa yang dia lihat di tanah Mesir, padahal di sana ada
kota Sodom-Gomora yang penduduknya sangat jahat sekali di hadapan Tuhan.
Anak-anaknya terkontaminasi dengan kehidupan Sodom-Gomora. Karena itu
terjadilah inses antara ayah dan anak, sehingga lahir bangsa Moab yang tidak
pernah diperkenan oleh Allah.
Yes 54. Apa
yang dapat membuat kita mengambil keputusan yang benar?
1.
Lihat apa
yang Tuhan telah taruh dalam hidup kita dan hargailah itu karena itu adalah
benih bagi masa depan kita.
(Isa
54:1) Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak
pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau
yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya
akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami, firman TUHAN.
Ini adalah perintah Tuhan, supaya bersorak-sorak. Seringkali kita
dalam kondisi gagal, dalam penderitaan, merasa tidak berhasil, merasa minder,
merasa kesepian. Tapi dengarlah perkataan Tuhan justru pada kondisi-kondisi
seperti itu. Ketika merasa stres, putusasa carilah pertama perkataan Tuhan.
Jangan cari pendapat dan nasihat orang terlebih dulu. Kita pengennya menangis,
mengasihani diri, tapi Tuhan berkata bersukacitalah, bergembiralah. Ini sangat
bertentangan dengan perasaan kita. Pilihan ada pada kita. Mau ikuti perkataan
Tuhan atau melihat kondisi kita? Apa yang harus kita lakukan? Taat saja. Jangan
lihat kondisi dan keadaan sekitar. Banyak suara-suara dari sekitar kita dan
dari dalam kita. Kenapa si mandul harus bergembira, bersorak-sorak? Sebab yang
ditinggalkan suami akan mempunyai anak lebih banyak. Dan ini perkataan dan FIRMAN
TUHAN. Kenapa bicara mengenai anak? Anak adalah benih, masa depan. Kenapa kita
harus bergembira? Karena Tuhan telah menaruhkan sesuatu yang bernilai dan
berharga, tapi kita seringkali kita tidak menyadari, tidak mengetahuinya. Kalo
seorang perempuan tidak tau sedang hami, dia makan seenaknya, naik motor, olah
raga dan lain sebagainya. Tapi begitu dia tau dia hamil, maka dia akan mulai
berhati-hati supaya benihnya itu tidak gugur.
Namun banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa ada benih, ada
perkataan, ada berkat-berkat rohani yang Tuhan sudah taruhkan. Kita seperti
bejana yang sudah Tuhan taruhkan semuanya itu, namun kita masih berbuat
sembarangan, berkata sembarang, berlaku sembarang sehingga benih itu menjadi
gugur. Kita harus lindungi dan hargai benih itu. Tanya Tuhan benih masa depan
apa yang sudah tarukan dalam diri kita?
Tuhan inginkan untuk kita menghargai apa yang Tuhan sudah taruhkan
dalam hidup kita. Kita harus berdoa akan hal itu. Paulus berdoa bagi jemaat
Efesus supaya mereka mengetahui karunia anugrah apa yang Tuhan berikan bagi
mereka?
Jika kita tidak tau, kita tidak bersyukur dan hidup bersungut-sungut.
Kita tidak tau berapa ratus kali kita diselamatkan dan dijagai oleh para
malaikat Tuhan. Ketika kita di jalan, waktu kita makan, waktu kita tidur. Kita
tidak tau berapa banyak kali malaikat Tuhan menjagai hidup kita. Berapa banyak
yang Tuhan sudah lakukan dalam hidup saudara. Kita tidak sadari, sehingga kita
gampang putus-asa, gampang mengeluh dlsb. Sering kita tidak menghargai dan
menyadari hal itu; kita mudah memutuskan tidak beribadah ketika pilek sedikit,
batuk sedikit, hujan sedikit. Sadari betapa luarbiasa apa yang Tuhan sudah
taruh dan lakukan dalam hidup kita.
Tuhan banyak
mendepositokan harga kekayaanNya dalam hidup kita.
Ada tunawisma yang mati karena kelaparan dan kedinginan di Amerika.
Petugas menemukan secarik kertas undian. Ternyata nomor undian itu memenangkan
hadiah lotere yang paling besar. Jadi dia mati kelaparan tanpa mengetahui hal
itu apa lagi menikmati hadiah milyaran rupiah. Kita sering seperti itu, tidak
menyadari kita memiliki banyak harga karun.
Segala
berkat Tuhan di alam sorga di dalam Kristus telah diberikan kepada kita, tapi
kita tidak menyadarinya. Ef 1:3.
Jika kita mendepositokan uang ke bank, bank yang bagaimana? Tentu bank
yang kita percaya. Demikian juga Tuhan, Ia mendepositokan hartaNya kepada
mereka yang Dia percayai. Kita bahkan tidak menghargainya. Banyak yang
mengantuk di gereja, lebih mengejar keuntungan/uang daripada datang beribadah
ke gereja.
Tuhan selalu menilai bagaimana
respon kita atas FIRMAN TUHAN dan perkataanNya. FIRMAN TUHAN adalah material bagi masa depan. Ketika tidak ada
benih, tidak ada tuaian dan tidak ada masa depan. Semua kebenaran dan
pengetahuan firman adalah benih untuk masa depan kita. Jika kita ceroboh dan
tidak memperhatikan, kita tidak mendapatkan apa yang Tuhan berikan, artinya itu
kebodohan kita.
Kita ke gereja untuk mendapatkan benih. Tanpa benih kita tidak
bernilai apa-apa. Bersukacitalah karena Tuhan sudah menaruhkan benihnya untuk
pencapaian di luar sana. Tuhan begitu baik. Ijinkan Tuhan menabur, menanam dan
tugas kita adalah memeliharanya, menumbuhkannya.
2. Kita harus
membuat keputusan yang benar sehingga kita akan mengalami pertumbuhan dan
pingkatan (progress) dalam hidup kita.
(Isa
54:2) Lapangkanlah tempat kemahmu, dan
bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah
tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!
(Isa
54:3) Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke
kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami
kota-kota yang sunyi.
Jika kita melalukan kebenaran dan kehendak Tuhan maka dipastikan
engkau mendapatkan hasil yang baik. Demikian pula keturunanmu Sebaliknya jika
kita melakukannya menurut kehendakmu, pikiranmu, maka kau akan dapatkan hasil
yang tidak baik.
Buat keputusan yang benar berdasarkan prinsip-prinsip, nilai-nilai
Tuhan, jangan berdasarkan kehendakmu, seleramu. Lihat dulu kepada perkataan FIRMAN
TUHAN.
Sangat penting dan krusial bahwa kita selalu hendak mendapatkan
perkataan Tuhan sehingga kita dapat membuat keputusan yang benar. Bukan
berdasarkan apa yang orang-orang lain lakukan.
Ketika kau membuat keputusan yang benar, kau akan mengembang ke kanan
dan ke kiri. Kita akan mengalami progress.
Ikut instruksi-instruksi yang diberikan oleh para pemimpin. Di dalam
Alkitab banyak contoh orang-orang yang taat kepada pemimpinnya, kepada ayahnya.
Daud disuruh membawa sepuluh roti oleh ayahnya buat kakak-kakaknya.
Ketika itu orang Filistin, Goliath 40 hari 40 malam lamanya menghina umat
Allah. Sepuluh roti tidak mengubah keadaan. Lalu dia mengambil batu di sungai
dan merobohkan Goliath. Kita harus menjadi batu, bukan menjadi roti.
Ruth1
Elimelekh memutuskan pergi ke Moab bersama istrinya, Naomi dan kedua
anak laki-lakinya. Mereka meninggalkan
Bethlehem, karena Elimelekh takut mati kelaparan, padahal Bethlehem artinya
Rumah Roti. Akhirnya Elimelekh dan kedua anak laki-lakinya mati. Itu keputusan
yang salah. Ruth hanyalah seorang istri yang harus menurut kepada suaminya.
Ruth membuat
keputusan yang benar. Ruth 1:15-17.
Ruth dapat
melihat masa depannya ada bersama Naomi, bangsa Naomi, Allahnya Naomi.
Secara natural Ruth tidak memiliki masa depan, karena dia mengikuti Naomi
yang hanyalah seorang janda yang tidak
punya apa-apa. Tapi Ruth melihat hal yang ilahi dalam hidupnya Naomi.
Orpa hanya hidup berdasarkan ikatan emosi dengan Naomi sehingga dia
mengambil keputusan yang salah dan meninggalkan Naomi.
Banyak orang
Kristen yang tidak bisa melihat masa depannya ada dalam rumah rohaninya.
Ruth mengikuti setiap instruksi yang diperintahkan Naomi sehingga
kemudian Boas menikahi Ruth. Dari keturunan mereka lahirlah Daud dan Yesus.
Ruth dari bangsa Moab yang tidak diperkenan Tuhan, tapi keputusannya membawa
dia menjadi luarbiasa, menjadi nenek moyang Yesus.
Keputusan benar yang kau buat
hari ini akan menghancurkan akibat-akibat dari masa lalu yang salah.
Ketika Tuhan berbicara berubahlah, buatlah keputusan yang benar.
3. Bangun
ikat-janji dengan Tuhan dan dengan saudara-saudara yang lain dalam rumah rohani
kita.
Isa 54:4) Janganlah
takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab
engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu,
dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu.
(Isa
54:5) Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang
menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah
Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
(Isa
54:6) Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan
yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa
muda akan tetap ditolak? firman Allahmu.
(Isa
54:7) Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau,
tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.
(Isa
54:8) Dalam murka yang meluap Aku telah
menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih
setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu.
Dia akan
menciptakan ulang hidup kita dengan membangun keintiman dengan Dia. Hubungan
kita dengan Tuhan tidak bergantung kepada keadaan, tapi bergantung pada
ikat-janji, seperti hubungan suami-istri.
Bukan karena kita diberkati, banyak uang, kita jadi bergairah. Ruth
mengikuti Naomi dengan ikat-janji seperti suami-istri. Hubungan Orpa dengan
Naomi hanya secara natural, secara hubungan menantu-mertua, hubungan secara
emosional, tapi hubungan Ruth-Naomi lebih dari hubungan natural menantu-mertua,
tapi hubungan secara spiritual.
Jika kita hidup dengan mengasihi istri, suami, anak, orang-tua, maka
kita harus berubah, sehingga kita menjadi berkat bagi mereka.
Kita harus belajar hidup tanpa-pamrih, tidak mengharapkan balas-budi
anak-anak, tidak hidup saling menuntut antara suami-istri, tidak egois.
Orang egois hanya menuntut saja tanpa memberikan kontribusi, tidak
melakukan bagiannya. Tapi jadilah orang yang ‘helpful’ yang memberkati, yang
membuat orang bersuka-cita.
Mari
kita buat keputusan yang benar berdasarkan apa yang Tuhan perkataan,
berdasarkan prinsip-prinsip, kebenaran dan nilai-nilai Tuhan. Dapatkan FIRMAN
TUHAN, doakan dulu sebelum buat keputusan untuk dapatkan perkataanNya.
Keberadaan mu hari ini berdasarkan apa yang kau putuskan di waktu lalu. Keberadaanmu di masa di depan tergantung dari keputusanmu hari ini.