Persepuluhan dan Persembahan
PROFIL RUMAH PERBENDAHARAAN
PS. Ir. Djonny
Tambunan
SELALU ADA PERSEDIAAN. Mal 3:10
bawalah seluruh persepuluhan dan persembahan itu ke rumah perbendaharaan,
supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku.
Selalu tunjukkan kepada Tuhan, ada
selalu standby persediaan buat pekerjaan
Tuhan.
Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya. (Yoh 4:34)
Rumah perbendaharaan (hidup saudara) sudah memutuskan
untuk menyediakan makanan buat Tuhan. Tantangan untuk memberikan
persembahan, itu bukan persediaan, tapi dadakan dan engkau tidak akan
memberikan sesuai kondisi dompetmu. Ada persepuluhan dan persembahan yang
harus kau siapkan dan kau catat untuk pekerjaan Tuhan. Tidak perlu lagi kau
berdoa dan bergumul. Kau akan gunakan jalan dan prinsip Tuhan. Karena kau
sedang membangun prinsip Tuhan, artinya
kau akan dipercayakan Tuhan. Itu yang dimaksud Korintus; berilah dengan
kerelaan hatimu, bukan dengan paksaan. Itulah cara kau mendapatkan perkenanan
Tuhan. Putuskan untuk mengijinkan Tuhan mengetest Dia . Jadi profil pertama
adalah selalu ada persediaan. Bukan
berapa banyak uangnya, tapi kehidupan yang sesuai prinsip2 Tuhan.
Diri kita harus
merupakan bagian daripada rumah perbendaharaan Tuhan. Rumah yang Tuhan bangun
itu harus berfungsi juga sebagai rumah perbendaharaan. Di rumah
perbendaharaan ada kekayaan Tuhan. Hidup saudara merupakan kekayaan Tuhan.
Bukan uang saudara, walau pun namanya rumah perbendaharaan. Dia melatih kita
dan membawa kita kepada hukum persembahan, tapi sebenarnya bukan uang yang
jadi masalah. Ini mengenai kehidupan kita. Uang hanyalah alat. Pada masa yang
lampau mereka mempersembahkan hasil kebun, hasil ternak dan lain-lain. Itu yang
mereka persembahkan kepada Tuhan.
Prinsip rumah
perbendaharaan harus terbangun dalam diri saudara. Banyak orang Kristen
memberikan persembahan lebih banyak apabila dia diberkati lebih banyak. Itu
bukan prinsipnya Tuhan. Kita
harus memberikan hukum. Jangan hari ini kita memberikan menurut kasih, besok
memberi menurut hukum; menyelaraskannya dengan kekuatan dompetnya.
Kehidupannya pun menyelaraskan diri dengan kekuatan dompetnya. Kadang-kadang
kita merasa Tuhan sedang mengasihi saya, sedang memberkati saya, menyembuhkan
saya, timbul kasihnya untuk memberikan lebih lagi dan pas di kantongnya lagi
banyak uang. Rejekinya lagi banyak. Kita tidak bisa memberi seperti itu.
Tuhan tidak
pernah berubah; hukum dan ketetapannya juga tidak pernah berubah. Dulu Dia
perlakukan itu mulai dari Adam, sampai kepada Yesus, sampai kepada rasul
Paulus; tetap sama.
Dia tidak
berubah, kita yang berubah-ubah. Di Hagai 1:2 Bangsa Israel berkata, belum waktunya
untuk membangun rumah Tuhan. Dan di Malaekhi dikatakan mereka merampoki apa
yang merupakan haknya Tuhan. Jadi
prinsip dan hukumnya tidak pernah berubah.
Rumah tidak
berbicara mengenai satu atau seseorang; tapi merupakan kesepakatan
bersama-sama. Ketika bangsa Israel
secara bersama-sama sepakat menghancurkan tembok Yerikho mereka berhasil. Tapi
ketika ada yang mulai mengambil keuntungan pribadi, yang bernama Akhan, ketika
mereka akan menakhlukan kota
Ai, mereka kalah. Ribuan orang Israel
mati, padahal pada waktu merebut Yerikho, Alkitab tidak menulis ada yang mati.
Padahal kota
Yerikho 10x lebih kuat daripada Ai. Itulah hidup yang egois.
Rumah perbendaharaan itu berbicara bagaimana saudara
telah berurusan dengan Tuhan secara pribadi, egomu dihancurkan, kehidupan yang
lama dihancurkan, diberikan pandangan yang baru; sehingga saudara bisa hidup
bersama-sama dengan yang lain. Jika
saudara ingin hidup yang nyaman dengan yang lain, matikan ego saudara. Kalo kau ingin menang sendiri dan ingin
kata-katamu dituruti, kau tidak bisa bergaul dengan orang lain. Kita diasingkan
oleh orang lain. Saya bertemu dengan orang yang tidak bergaul, tapi di rumahnya
dia tidak egois. Dia hanya pemalu. Ternyata dia memiliki lebih banyak teman
daripada orang-orang yang bisa bergaul, karena dia tidak egois. Orang lebih
senang bergaul dengan orang yang tidak ego. Terlebih kalo soal uang, akan
terlihat ukuran ego orang. Akan kelihatan ‘termometer’ ego kalo masalah uang.
Jadi sadari rumah
perbendaharaan itu sangat penting buat hidup saudara.
Hagai 1:1-8
(Haggai 1:4)
"Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu
yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
(Haggai 1:5) Oleh
sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
(Haggai 1:6) Kamu
menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak
sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi
badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk
upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
(Haggai 1:7)
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
(Haggai 1:8) Jadi
naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan
kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.
Jadi, Tuhan ingin kita membangun dulu rumah Tuhan
daripada membangun rumah kita; sehingga Dia bisa memberikan berkatNya, karena
kemuliaan Tuhan hadir di situ.
Dalam keadaan
apapun. Dia ingin lebih diutamakan. Mereka menabur banyak, tapi menuai sedikit.
Mereka makan tapi tidak bisa kenyang. Tidak ada kepuasan. Keutamaan Dia
menjadikan kepuasan buat hidup saudara. Patokan orang adalah kepuasan daging,
kepuasan dunia, sehingga tidak pernah terbangun rumah perbendaharaan.
Jadi apa yang
harusnya pertama-kali terbangun adalah rumah Tuhan yang berfungsi juga sebagai
rumah perbendaharaan; buat Tuhan dan buat bangsa-bangsa. Ini yang harus menjadi
ketetapan buat rumah rohani kita. Membangun rumah Tuhan itu harus sesuai dengan
ketetapan dan mengikuti prinsip-prinsip Tuhan. Maz 127:1. Kita harus mengikuti
aturannya Tuhan.
(Philippians
2:12) Hai saudara-saudaraku yang
kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu
dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi
terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
(Philippians
2:13) karena Allahlah yang mengerjakan
di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Tuhan ingin
bekerja dalam hidup kita tanpa kehadiran pemimpin. Pembangunan hidup saudara
tidak boleh berhenti, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu menurut
kerelaannya. Dia yang bekerja menurut kemauanNya. Membangkitkan kemauan dan
kehendak. Membuat langkah-langkah hidup, mengubah cara berpikir. Dia terus bekerja
dalam diri kita.
Jadi biarkan Dia
terus membangun terus. Membangun pikiran saudara, membangun karakter saudara,
dan seluruh hidup saudara. Dia membangun rumah dimulai dari diri kita. Di mulai
dari hidup saudara. Masing-masing kita adalah batu-batu hidup, baru bisa
terbentuk satu rumah, rumah rohani. Pemimpin memberikan firman, patron dan
contoh. Tapi siapa yang mengerjakannya? Allah. Biarkan Dia bekerja lebih bebas.
Dosa menghambat, kedagingan bisa menghambat. Karakter makin buruk kalo kita
suka kepada dosa. Tapi Dia tetap terus bekerja, walau pun saudara menghambatNya.
Jadi prioritaskan rumah Tuhan. Belum saatnya kita urus rumah-tangga kita atau
apa pun yang terbaik buat diri kita (Hagai 1).
Di Maleakhi 3 ada 9 hal.
1)Tuhan tidak pernah berubah.
2)Umatnya yang
berubah-ubah. Kita perlu
menyelaraskan dengan prinsip Tuhan yang tidak pernah berubah.
3)Dan Dia ungkapkan tentang persepuluhan dan persembahan
itu merupakan hukum buat Dia.
4) Kita harus membangun rumah perbendaharaan Tuhan melalui uang kita. Bukan dengan uangnya, tapi saudara yang memegang uang itu yang
membangunnya. Jangan salah tangkap. Dengan uang 1 Milyar pun tetap belum
tentu saudara bisa membangun rumah Tuhan, tapi saudara mau apa kan uang itu. Wanita
janda itu bisa membangun dengan 2,5 sen; suatu jumlah yang terkecil.
5) Ada persediaan makanan di rumah Tuhan
6) Sorga akan terbuka
7) Akan ada perlindungan
8) Tujuan rumah perbendaharaan Tuhan adalah untuk
bangsa-bangsa. Tuhan punya hati,
punya pemikiran dan rencana untuk bangsa-bangsa
9) Jadi kita harus membangun rumah perbendaharaan. Itu yang harus
jadi prioritas buat kita.
(Jika kita terus melihat ke ay18. Akan ada pembedaan antara orang yang
beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepadaNya. Kita tidak
akan dikenakan pakaian kabung ay15. Kita
akan mendapat pengertian dan tidak akan lagi menyebut berbahagia dan mujur bagi
orang fasik ay14. Tuhan akan menghormati mereka yang sungguh-sungguh
memperhatikan hukum-hukumNya, beribadah sungguh-sungguh kepadaNya dengan mencatatkan
nama mereka di kitab peringatan ay16-17. Sebab mereka akan menjadi milik
kesayangan Tuhan. Ada pemulihan hubungan
bapa-anak, pemulihan ikat-janji sejak dari bapa leluhur; supaya berkat-berkat
Abraham, Ishak dan Israel itu mengalir kepada bangsa-bangsa melalui rumah
perbendaharaan Tuhan Mal4).
Ulangan 8:
Ini berbicara
mengenai prinsip dan kebenaran ketika mereka dibawa keluar dari Mesir. Semua
dicukupkan dan diberkati oleh Tuhan. Lalu mereka diingatkan, Tuhan ingin mereka
harus terbangun sebagai rumah perbendaharaan yang merupakan sumber-sumber ilahi
bagi bangsa-bangsa.
Jangan bangun uangmu, kau akan gagal. Ini cara Tuhan.
Inilah caranya kau akan jadi sumber ilahi bagi bangsa-bangsa. Kalo pun orang kaya itu banyak uang, dia
tidak pernah bisa jadi perbendaharaan. Janda itu bisa jadi rumah perbendaharaan
walau pun uangnya sedikit. Orang kaya itu walau pun berkelimpahan, Tuhan
mengatakan, dia tidak pernah bisa jadi rumah perbendaharaan. Bukannya uang itu yang menjadi ukuran buat
Tuhan. Tapi prinsip siapa yang saudara
ikuti dan gunakan. Apakah kau mengikuti prinsip dirimu / prinsip dunia (mammon) atau
engkau ikuti prinsip Tuhan. Jika
kita bisa ikuti prinsip Tuhan, itu tidak lagi menjadi prinsip, tapi menjadi
hukum yang berlaku di dalam hidup kita. Inilah hukumnya yaitu di Ulangan 8.
(Deuteronomy
8:1) "Segenap perintah, yang
kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya
kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang
dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
(Deuteronomy
8:2) Ingatlah kepada seluruh perjalanan
yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat
puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk
mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada
perintah-Nya atau tidak.
(Deuteronomy
8:3) Jadi Ia merendahkan hatimu,
membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan
yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti,
bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang
diucapkan TUHAN.
Ternyata Tuhan juga memberikan kelaparan. Untuk apa? Makanan tidak ada harganya bagi Tuhan. Yang berharga bagi Tuhan adalah dirimu, hidupmu,
karaktermu. Dia lakukan itu, tapi kau tidak akan mati kelaparan. Pada waktunya
kau diberi makanan; tapi makanan yang tidak pernah kau kenal. Artinya,
tanpa kita menduga Tuhan akan memberikan
supply yang lain. Rupanya manna itu makanan malaikat, karena ketika
matahari muncul, manna itu sudah hilang. Tapi
manna itu membuat kenyang dan herannya keringat orang Israel tidak merusak
pakaiannya.
Dia tunjukkan bagaimana Dia
membangun.
Di 3 ayat pertama
fokusnya adalah kepada kehidupan
saudara, supaya jadi sumber ilahi buat orang lain, buat kota, buat
bangsa-bangsa. Itu adalah hidup saudara.
Baru setelah itu
dia bicara tentang harta dan uang. Jadi jangan selalu pikirkan tentang uang.
Perhatian utama Tuhan adalah hidupmu, bukan uangmu. Jadi kita harus selaraskan pikiran kita dengan Tuhan. Jika kau selalu
pikirkan uang, kau akan migraine,stress, maag, diare, dst; karena fokusmu tidak
sama dengan fokus Tuhan. Dia ingin kita
bisa bekerja-sama denganNya.
Tapi lihat orang Israel. Walau pun 40 tahun orang Israel
berjalan, kakinya tidak bengkak dan pakaiannya tidak rusak. Ini bukan hanya bicara tentang kesehatan saja, tapi ini bicara soal
kehidupan yang lain. Ada
tiang awan dan tiang api yang menaungi mereka. Mereka tetap berjalan dengan
tegar, karena ada kehidupan lain yang
disuplai oleh Tuhan. Jadi itulah sebabnya, Tuhan menekankan untuk kita
hidup menurut prinsipNya dan
jalan-jalanNya. Itu yang selalu jadi penekananNya.
1.
Manusia hidup bukan dari roti saja, tapi dari setiap
firman yang keluar dari mulut Tuhan (ay3). Kehidupan saudara harus diubah. Saudara harus hidup
menurut dari perkataan Tuhan saja. Ini poin yang terpenting. Jadi jangan hidup
dari uang. Jangan berpikir rumah perbendaharaan itu uang. Ingat bukan uang yang
mengatur hidup dan keadaan saudara, tapi saudara yang mengatur uang. Perkataan
Tuhan itu yang akan membangun hidup saudara, sehingga merobah karakter saudara.
Dibutuhkan perkataan Tuhan untuk mengubah karakter.
Semua yang terjadi dalam hidup saudara itu karena firman. Miliki kasih, focus passion dan prioritas karena firman Tuhan. Tanpa
firman itu mustahil. Ini penting sekali. Bangun karakter dan hati kita.
Bersihkan dari motivasi yang jelek. Itu hanya bisa karena firman. Daud mengatakan karena cintaku akan rumahMu,
aku akan memberikan lebih. Semua material telah dipersiapkan supaya Salomo bisa
membangun rumah Tuhan. Perkataan Tuhan itu yang membuat cintanya muncul. Jika
tidak ada perkataan Tuhan, yang timbul adalah cinta akan uang. Cinta uang
adalah akar segala kejahatan. Kebanyakan orang bisa membuang buah kejahatan
atau pohon kejahatan, tapi akarnya tidak ditebang. Akarnya itu ada di hati.
Sulit untuk ditebang. Itu sebabnya penting manusia hidup dari perkataanNya. PerkataanNya
sangat berharga untuk mengubah karakter, mengubah hati saudara dan motivasi
saudara. Menyelaraskan hidup saudara dengan Tuhan. Hidup dari perkataanNya
bukan dari roti saja. Kitab Ezra. Rohnya disetir oleh Tuhan. Bagaimana mungkin? kalo kita bergaul dengan Tuhan melalui
firmanNya, rohmu mudah disetir.
Hagai 1:14 Tuhan menggerakkan semangat Zerubabel,
semangat Yosua dan semangat selebihnya dari bangsa Israel. Jadi roh mereka disetir
oleh Tuhan.
Banyak orang yang susah menjadi rumah perbendaharaan
karena engkau mengeraskan rohmu. Mengeraskan hatimu. Tetap hidup dengan motivasi.
Hidupmu disetir ketakutan. Tidak percaya dengan prinsip-prinsipnya Tuhan. Saudara
menjadi takut, karena sekarang Tuhan bukan hanya berkata ada 10 pertama, tapi
ada lagi 10 persen kedua, ada lagi 10 persen ketiga, ada lagi 10 persen
keempat, dst; kau akan ketakutan dan berpikir tidak mungkin aku bisa hidup
dengan sisanya. Tidak mudah kita memberikan persembahan seperti itu untuk
Tuhan. Kita bergumul dengan diri sendiri, dengan logika kita.
Tanpa perkataan Tuhan kita tidak akan pernah berobah.
Tanpa perkataan Tuhan, hati kita akan dikendalikan diri kita. Kita akan jadi pelit
dan selalu duniawi. Roh kita tidak mudah dikendalikan. Terlebih parah, tanpa perkataan Tuhan, setiap
sen kau rasa uang itu milikmu. Kau adalah pemilik, bukan pelayan atas uangnya
Tuhan. Terutama bagi engkau yang selalu
kesusahan dalam soal keuangan.
Hati-hati, jangan terus bekerja tanpa perkataan Tuhan.
Ul8:17-18. Maka janganlah
kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku
memperoleh kekayaan ini. Tetapi
haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan
kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan
perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti
sekarang ini.
Dikatakan, Tuhanlah yang memberikan kekuatan untuk
memperoleh kekayaan. FT mengobah kita dari pemilik jadi pEñata-layan, jadi
karakter yang buruk jadi baik; motivasi yang buruk menjadi motivasi dengan tujuan Tuhan.
2.
Pemeliharaan = penghematan = berkat dari Tuhan (ulangan8:4). Pakaianmu tidak menjadi buruk, kakimu tidak menjadi
bengkak. Ini bicara mengenai penghematan. Dalam ilmu akutansi, penghematan itu
bisa ditulis sebagai income tambahan. Banyak orang tidak mengerti, penghematan
itu adalah berkat. Sakit-sakitan itu membuat saudara tidak bisa jadi berkat.
Penghematan/pemborosan terjadi karena gaya
hidup. Jangan dirimu/gaya hidupmu diubahkan karena berkat. Banyak tidak
menyadari berkat dari penghematan. Baju apa pun yang kau pakai, tidak akan
mengubah status saudara. Ada 3 hal yang harus kau waspadai: a.
Kecenderungan hatimu b. waspadai gaya-hidup. Ini yang terberat. Gaya hidup harus tetap
sederhana. c. Waspadai jangan tergoda dengan selera yang bukan berasal dari
Tuhan. Lebih baik orang buta dan tuli, karena tidak mudah tergoda. Kau harus
bisa menghandel diri. Pencobaan itu tidak datang dari luar, tapi dari
keinginanmu.
3.
Ay.8-9-10.
Orang Israel
makan roti. Mereka masuk ke negeri yang banyak gandum. Ada nilai tambah dari gandum menjadi roti. Akan
ada hikmat untuk meningkatkan nilai tambah.
4.
Ay5-6.
Jalanlah menurut prinsip-prinsip dan jalan-jalan Tuhan. Tugas dan
tanggung-jawabmu apa? Saudara tidak diminta Tuhan untuk cari uang. Uang akan
mencari saudara. Ikuti prinsip ini. Pengkhotbah 2:25-26. Carilah hikmat, pengetahuan dan sukacita dari
Tuhan. Saudara harus terima itu. Kepada
orang yang dikenannya….. Ketika kau menghidupi jalan-jalan dan prinsip-prinsip
Tuhan kau akan diperkenanNya. Maka, Tuhan telah memberi tugas kepada yang lain.
Ia memerintah orang-orang dunia (Mesir) untuk mencari rejeki sebanyak mungkin
dan dengan caraNya Ia akan memindahkannya kepadamu. Jangan pikirkan bagaimana
caranya. Itu urusan Tuhan.
Tabernakel Tuhan dibangun selama perjalanan di padang gurun. Kel 3:21 Tuhan menyetir hati orang Mesir.
Tuhan yang memegang hati. Orang-orang
Israel diminta
mentaati firman Tuhan untuk meminta kepada orang Mesir. Orang Israel adalah
bangsa yang diperkenan Tuhan. 36:4-6 Bangsa Israel telah menjadi rumah
perbendaharaan Tuhan. Mal 3:10 Tuhan membuka tingkap-tingkap langit memberikan
berkat berkelimpahan sehingga tidak ada lagi ruang cukup. Mereka baru tau
mereka diberikan berkat untuk tujuan
Tuhan membangun Tabernakel. Selalu tersedia makanan, selalu ada komitmen untuk
dipersembahkan untuk Tuhan. Kebanyakan kita belum siap untuk diberkati karena
belum menjadi rumah perbendaharaan.
5.
Ul8:17-18
Jika suatu hari kau diberikan kekuatan/kuasa untuk memperoleh kekayaan itu
karena janjiNya kepada bapa rohanimu, bukan karena kekuatanmu. Kau harus bangun fondasi untuk generasi berikutnya
dan bukan memberikan harta bukan sebagai warisan tapi sebagai pusaka.
Abraham diberkati dalam segala hal Kej24. Dia berikan warisan kepada Ishak dan
memberikan pemberian-pemberian kepada anak-anak yang lain. Bisa saja harta Ishak habis walau pun seluruh harta itu diberikan
semuanya kepada Ishak. Tapi Tuhan memberkati Ishak. Itu artinya warisan telah
berubah jadi pusaka. Warisan makin hari makin habis, tapi pusaka makin
diberkati. Uang itu tidak boleh jadi
warisan, tapi tunjukkan prinsip hidup. Berikan pusaka kepada anak-anakmu.
Pengkhotbah 5: Ada banyak orang yang memiliki kekayaan tapi
tidak bisa menikmatinya., Jadi ada 2
kekuatan yang harus kau miliki, kekuatan untuk memperoleh kekayaan dan kekuatan
yang menikmati kekayaan itu. Yang kekal
hanyalah fondasi yaitu diperkenan oleh Tuhan untuk memperoleh kekayaan dan
untuk menikmatinya. Kalo kau kehilangan tujuan, kau akan kehilangan kekuatan
untuk menikmatinya. Miliki fondasi yang benar. Ceritakan kepada
anak-anakmu. Dan jangan kehilangan tujuannya.