KORELASI BENCANA VIRUS CORONA DAN AIR BAH NUH
Merujuk pada bencana air bah Nuh.
Peristiwa air bah mencantumkan tanggal-tanggal yang jelas. Ini berarti hari-hari itu tetap Tuhan yang pegang kendali, apa pun yang terjadi. Hari-hari ini pun harinya Tuhan, bukan covid-19. Di tengah kelaparan, wabah penyakit dan peperangan, Tuhan selalu bekerja dan pegang kontrol atas seluruh bumi.
Bencana baru akan benar-benar berlalu pada 27 Februari 2021, tahun depan. Pandemi covid-19 akan mencapai peak-nya pada tanggal 17-juli-2020. Namun sebelum mencapai puncaknya terjadi kenaikan separuh dari tinggi bahtera. Ketika orang berpikir bencana sudah reda ternyata masih ada penambahan jumlah korban yang significant. Naiknya setinggi 15 hasta atau 7 meter dari bahtera itu. Dan kejadian itu bisa berlangsung antara 17 Juli – 1 Oktober.
Apa tujuan membandingkan kedua peristiwa ini?
Dasarnya:
Kita tidak perlu berdoa supaya bencana ini cepat-cepat berlalu, tanpa kita tau apa yang Tuhan kehendaki. Tidak masuk akal bila tujuan Tuhan belum tercapai, tapi kita berusaha mencegah-Nya. Simon Petrus mencegah Yesus disalibkan dan Dia katakan kepada Petrus: enyahlah iblis (Matius 16:23).
Bagaimana membuktikan keterkaitannya?
Buktinya:
Semuanya harus sesuai dengan realita yang ada di bumi; tidak mengawang-awang.
Harus ada bukti datanya dari badan independent dan terpercaya. Dalam hal ini saya menggunakan acuan dari Situation report pertama yang diterbikan oleh WHO pada tanggal 21-Jan-2020.
Bagaimana tandanya dan buktinya bahwa pengetahuan dan pengertian itu kita dapatkan dari Allah?
Tanda-tandanya:
Apa yang HARUS terjadi sesudah bencana virus Corona ini?
Mengetahui apa yang Tuhan kehendaki adalah mengetahui pikiran Allah. Mungkinkah kita mengetahui pikiran Allah? Mungkin. Jika seseorang bergaul erat dengan Roh Kudus, Allah bisa memberitahukan sesuai dengan kerelaan-hati-Nya.
Tanpa perlu banyak berpikir, tentu orang sudah menduga; bencana berikutnya adalah bencana ekonomi. Tapi Alkitab juga mengatakan akan ada bencana kelaparan dan perang. Kita tidak akan membahas hal-hal itu di sini. Namun secara garis besar dikatakan sbb:
Pimpinan Roh Kudus
Hanya Roh Kudus yang dapat menyelidiki pikiran Allah dan memberitahukan kepada kita dan memimpin kita kepada seluruh kebenaran. Dia juga akan mengingatkan kita firman yang pernah dilepaskan dari mulut Allah. Nubuatan yang pernah Yesus perkatakan ketika di bumi ini; menjadi acuan dan pola untuk kita dapat kejelasan. Hanya oleh karena Yesus telah melepaskan firman tentang kaitan bencana yang terjadi sebelum kedatangan-Nya yang kedua dengan peristiwa air bah di jaman Nuh (Matius 24:37).
Bukan semata untuk mendapatkan pengetahuan, tapi juga hikmat bagaimana kehendak Allah itu bisa kita lakukan. Namun, hanya kepada mereka yang takut akan Tuhan, diberikan Allah keduanya, pengertian dan hikmat itu. Tanpa bimbingan Roh Kudus orang hanya mendapatkan pengetahuan dan pengertian yang berasal dari buah pengetahuan baik dan jahat, yang membiaskan pengertian maksud dan tujuan firman. Iblis selalu berusaha melemparkan orang dalam kebingungan.
BENCANA AIR BAH (Kejadian 7,8)
Pada waktu bencana banjir besar yang melandan seluruh dunia pada masa Nuh, Allah mengunci (locked down, Kejadian 7:16) bahtera dan mereka yang ada di dalamnya (shut him in) itu dari luar untuk melindungi yang ada di dalam bahtera karena air yang makin meninggi. Setelah seratus lima puluh hari (Kej 7:24) lebih kemudian Allah mengingat Nuh dan mereka semua yang ada di dalam bahtera. Kemudian Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun. (Kejadian 8:1).
Kejadian 7:17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
18 Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air.
19 Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit,
20 sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
22 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat.
23 Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.
24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.
Kej 8:1 Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
KORELASI
Ada peristiwa yang serupa di jaman Nuh dan Alkitab menyatakan peristiwa yang serupa akan terjadi lagi sebelum kedatangan Anak Manusia.
Apakah ada korelasi antara bencana air bah pada jaman Nuh dengan bencana corona virus yang juga sama-sama melanda seluruh dunia?
Kita harus melihat korelasinya dari sisi Alkitab dan dibandingkan dengan laporan-laporan resmi (WHO).
BAGAIMANA BENCANA INI MELANDA
Matius 24:37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Ay38. Seperti jaman Nuh.... demikian pula waktu kedatangan Anak Manusia. Kejadian yang mirip-mirip akan terjadi pada waktu Yesus datang yang kedua kali nanti. Kenapa tidak disebutkan mirip seperti jaman Abraham? Sebab kecenderungan orang pada jaman Nuh hatinya selalu membuahkan kejahatan.
Sudah banyak fakta-fakta yang ada di depan mata kita mengenai kesamaan keadaan manusia di masa sekarang ini soal makan dan minum, kawin dan mengawinkan. Pesta di klub-klub malam dan kawin mengawinkan, perzinahan sudah menjadi hal yang lazim. Ini dari kecenderungan hati mereka yang selalu membuahkan kejahatan.
Ini tidak lagi perlu dibuktikan dengan angka-angka statistik atau laporan resmi.
AY39. Mereka tidak tau akan sesuatu.... Artinya mereka tidak memiliki akal budi yang sudah dibarui dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Mereka tidak memiliki pengetahuan firman, tidak mengerti kehendak Tuhan, tidak melakukan perintah Tuhan, tidak mengenal Tuhan secara pribadi, tidak nyata hasil daripada pekerjaan Bapa dalam hidupnya, dan tidak mengenal pola kerja Tuhan, pola Tuhan itu manifestasi dari karakter Tuhan.
Fakta menunjukkan banyak yang menjadi korban karena tidak tahu akan sesuatu…. Mereka tidak tahu diri, tidak mau diperingatkan, sok tahu, tidak menuruti petunjuk aturan kebersihan, tidak mematuhi aturan dilarang berkumpul, tidak memenuhi aturan social distancing, tidak melakukan self quarantine, self isolation, masih mau mudik ke kota lainnya dan banyak hal-hal lainnya. Mereka tidak tau.... karena kekerasan hatinya, tidak mau tau, tidak peduli.
BERAPA LAMA BENCANA INI BERLANGSUNG DARI AWAL DAN SEBELUM MENCAPAI PUNCAKNYA (PEAK TIME)?
Kej 7:11 Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
12 Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
Kejadian 7:17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
40 hari lamanya bencana air bah itu berkecamuk oleh karena hujan yang turun empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya; serta semua mata air yang ada di gunung-gunung mau pun di dalam samudera raya.
Benarkan virus corona itu melanda selama 40 hari dan 40 malam? Berapa lama virus Corona ini dari sejak kemunculan pertama sampai puncak penyebarannya (peak)?
Ini salah satu hal pertama yang harus dibuktikan dengan data yang ada.
EPICENTER DARI EPIDEMIC CORONA DI CHINA YANG MENJADI PANDEMIC DI DUNIA ADALAH WUHAN
Wuhan adalah epicenter dari epidemi virus Corona. Korban pertama seorang laki-laki berusia 39 tahun dilaporkan menjadi penderita pertama di Wuhan pada tanggal 21 Januari 2020. Dia tinggal bersama ibunya. Ibunya tertular dari laki-laki itu. Ibunya yang berdagang di pasar menularkan kepada banyak orang.
Trend penyebaran penyakit ini di China mencapai puncaknya (peak) pada pertengahan atau akhir February (a mid-to-late-February peak). Dalam email-nya pada 9 Februari 2020, dikatakan oleh Associate Professor Adam Kucharski, seorang expert epidemiology penyakit menular dan berbahaya; trending kasus yang dilaporkan di Wuhan menurun terus dan akan mencapai peak-nya paling lama pada akhir Februari.
Kalau kita menganggap apa yang disampaikan professor benar di akhir Februari adalah puncak (peak) dari virus Wuhan, maka terhitung dari korban pertama tanggal 21-Jan sampai akhir Februari, 29 –Feb-2020 maka terhitung persis 40 hari. Kita lihat data dari badan kesehatan dunia atau WHO.
Jumlah kasus covid-19 setelah melewati masa peak di China melandai (post peak) – setelah melewati 40 hari sejak 21 Januari 2020. Data dari WHO ini memperkuat korelasi bencana yang melanda di jaman Nuh dan bencana virus corona yang melanda sekarang ini.
Kej 8:1 Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
BERAPA LAMA BENCANA AKAN BERLANGSUNG DAN KAPAN BENCANA ITU SURUT
Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya. Maka Allah mengingat Nuh dan mereka yang ada di dalam bahtera. (Kejadian 7:24, 8:1).
Setelah 150 hari bahtera terombang-ambing maka Allah mengingat Nuh dan mereka yang ada di dalam bahtera.
Allah mengingat Nuh dan mereka yang ada di dalam bahtera, bukan karena Allah lupa; tapi firman ini menjelaskan bahwa orang saleh, orang benar dan manusianya Allah itu menjadi ingat-ingatan Allah.
Mereka yang bertobat, yang berbalik kepada Tuhan, yang memanggil nama Tuhan akan diselamatkan dari bencana dan akan dibawa masuk ke dalam bahtera oleh karena di bumi ini masih banyak orang benar dan manusianya Allah.
Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
Ada hal yang aneh pada ayat ini. Bagaimana angin yang berhembus itu bisa membuat air surut?
Air yang ada di permukaan bumi ditiup bagaimana pun tidak akan ke mana-mana. Bagaimana air itu bisa turun atau surut? Mengapa tidak dikatakan Allah membelah perut bumi sehingga membuat air itu ditelan oleh bumi? Air bah yang sedemikian dahsyat dengan kekuatan air yang maha dahsyat akan membelah bumi menjadi dua; jika Allah membelah perut bumi. Maka dengan hikmat Allah yang luarbiasa Dia hembuskan angin panas sehingga air itu menguap.
Maka lebih relevan keadaan sekarang ini bahwa Allah akan menghembuskan angin panas melalui bumi untuk menurunkan bencana virus korona yang sekarang sedang melanda di seluruh bumi.
PUNCAK BENCANA
Jadi setelah peak itu masih ada 150 hari lagi bencana ini baru akan surut. Bencana masih akan melanda terhitung dari 1 Maret sampai pertengahan atau akhir, sampai dengan 31 Juli 2020.
Itu berarti bencana akan PANDEMI COVID-19 AKAN MENCAPAI PEAK-NYA PADA TANGGAL 17-JULI-2020
.
4 Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.
Bencana covid-19 sekarang masih terus berlangsung di seluruh dunia menjadi pandemi. Dan menurut Alkitab, bencana covid-19 akan mencapai PEAK / PUNCAKnya tanggl 17-Juli. Kita lihat saja, apakah ada tanda-tanda bencana pandemi ini akan mencapai puncaknya pada pertengahan-akhir Juli 2020?
SAMPAI KAPAN SELESAINYA BENCANA COVID-19?
Namun kita lihat angin yang ditiupkan Allah untuk membuat air itu kering juga masih membutuhkan waktu lebih lama.
5 Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung.
Pada laporan pertama WHO “Situation Report 1” yang diterbitkan pada tanggal 21-Jan-2020, disebutkan WHO China diinformasikan mengenai penyakit infeksi paru dengan sebab yang belum diketahui yang telah menginfeksi 44 kasus sejak 31-Desember 2019 sampai dengan 3 Jan-2020. Disusul kasus pertama di Thailand pada 13 Januari, orang yang berasal dari Wuhan dan Korea mencatat kasus pertama covid-19 pada tanggal 20 Jan. Juga laporan korban kematian pertama di Wuhan, 21 Jan 2020. Berdasarkan bukti-bukti laporan tersebut belum/tidak ada penentuan tanggal resmi “outbreak covid-19”. Sedangkan Alkitab menyebutkan dengan jelas tanggal “outbreak” air bah 17-Feb. . Namun WHO setelahnya mengumumkan bahwa 11-Maret covid-19 telah menjadi PANDEMI di dunia.
Menurut Alkitab, bencana akan mulai surut setelah 17 Juli, namun sampai bulan Oktober, bencana masih ada dan puncak-puncak gunung pandemi yang melanda akan mulai nampak pada tanggal 1 Oktober. Setelah itu akan terjadi penurunan di seluruh dunia.
BERAPA LAMA PENURUNAN INI SAMPAI SELESAINYA PANDEMI?
Pemantauan Nuh
6 Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu.
7 Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi.
8 Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi.
9 Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.
10 Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;
11 menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
12 Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.
Nuh Memulai Pemantauan
6 Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu.
Alkitab tidak menjelaskan apakah yang dimaksud pada ay6 itu adalah 40 hari setelah bahtera kandas tanggal 17Juli; atau 40 hari setelah 1 Oktober dimana mulai terlihat peaktime di seluruh dunia.
Ada perbedaan waktu lebih dari 40 hari antara 17 Juli – 1 Oktober. 17-31 Oktober = 14 hari. Agustus = 31 hari. September = 30 hari. Total ada perbedaan 75 hari. Jadi yang masuk akal adalah Nuh memulai pemantauannya 40 hari dihitung dari 1 Oktober. Tidak dikatakan 40 hari 40 malam. Hari menurut kamus Alkitab berlangsung dari dini hari sampai fajar petang, yang ditandai oleh cahaya terang(Yoh 11:9-10). Jadi Nuh memulai pemantauannya mulai pada tanggal 10 November.
PEMANTAUAN NUH DENGAN DRONE
Mengapa?
Pertama, karena bahtera Nuh kandas pada gunung Ararat dan pada pagi hari itu dengan pandangan mata dia bisa melihat puncak-puncak gunung yang lain. Baru kelihatan setelah air mulai surut terus sampai tanggal 1 Oktober puncak-puncak itu.
Kedua: dilihat dari metode pemantauan drone menggunakan burung, berarti Nuh tidak bisa melihat ke bawah bahtera dan bisa melihat puncak-puncak gunung, karena air di sekitarnya sudah surut. Tapi dari sejauh penglihatannya, dengan memandang dari jendela bahtera yang dibuatnya di atas, bukan di samping, Nuh tidak hanya bisa melihat semuanya masih ditutupi air. Maka dia memutuskan itu memantau air surut dengan metode burung (dengan drone), sebab burung bisa melihat jauh. Jadi ternyata drone itu ditemukan oleh Nuh, hanya belum ada teknologinya.
Nuh menggunakan 2 jenis burung sebagai drone.
Pertama dia menggunakan burung gagak, tapi burung gagak ini pulang dan pergi. Begitu terus berulang-ulang yang dilakukannya. Tidak ada kejelasan dari metode pertama ini.
Kedua, Nuh menggunakan burung merpati. Dia melakukan pemantauan setiap 7 hari. Pada pelepasan pertama, burung merpati kembali. 7 hari berikutnya dilepaskan lagi, kembali lagi dengan sehelai daun zaitun. Ketiga kali, 7 hari berikutnya Nuh melepaskan burung merpati dan tidak kembali lagi.
Kita tidak tau metode apa yang digunakan untuk mengamati penurunan korban covid-19. Namun metode apa pun sebenarnya tidak masalah. Hanya saja mungkin ada tarik menarik kepentingan mengenai informasi yang disajikan ke depannya. Mungkin saja industri farmasi dan produk kesehatan dan lain-lain masih berkepentingan untuk menghabiskan stok mereka. Hal ini digambarkan dengan karakter si burung gagak yang pulang pergi.
KEJADIAN 8:13 Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering.
14 Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi telah kering.
15 Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh:
16 "Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu;
Bencana baru akan berlalu pada 27 Februari 2021, tahun depan.
Berarti bencana akan genap 1 tahun terhitung sejak kasus muncul di Wuhan 31-Desember 2019 dilaporkan WHO.
TABEL PERBANDINGAN ANTARA BENCANA AIR BAH (NUH) VS PANDEMI CORONA
Matius 24:37 "Sebab sebagaimana HALNYA pada zaman Nuh, demikian pula HALNYA kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Apa tanda-tanda (simptomp) yang lain? Apa akibatnya yang paling terasa selama bencana ini berlangsung di seluruh dunia?
Meningginya Bahtera 15 hasta
Namun di tengah-tengah bencana yang melanda itu dikatakan ada kenaikan tinggi air yang menyebabkan bahtera naik lebih tinggi setinggi 15 hasta SEBELUM menutupi segala gunung tinggi di seluruh kolong langit.
Kejadian 7:
18 Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air.
19 Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit,
20 sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
Kita wajib bertanya-tanya, apa artinya ini? Di sini tidak lagi digunakan satuan lamanya “hari” tapi menggunakan satuan berbeda, yaitu tinggi “hasta”. 15 hasta itu sekitar 7meter. Tinggi dari bahtera Nuh itu 30 hasta. Berarti air bertambah tingginya separuh dari tinggi bahtera itu sendiri.
Tujuan Allah waktu itu adalah menghakimi semua orang, sehingga tidak ada yang luput. Tinggi air melebihi gunung-gunung yang paling tinggi. Secara spiritual ada 3 hal yang selama ini dipertujukkan dunia kepada Tuhan:kedagingan, keinginan mata dan keangkuhan manusia. Kedagingan, keinginan mata dan keangkuhan manusia PASTI ditundukkan oleh bencana yang Tuhan ijinkan atau tunduk pada penghakiman Allah.
Allah juga tidak mengijinkan ketidakpedulian kepada penghakiman-Nya seperti yang selama ini ditunjukkan orang bahwa mereka tidak peduli kepada hukum-hukum Tuhan. Perbuatan jahat manusia itu naik seperti asap di hidung Tuhan (Yesaya 65:5).
Apakah meningginya bahtera itu terkait dengan mutasi virus yang mengganas? Apakah yang terkena mereka adalah orang-orang yang ada di dekat-dekat bahtera? Mereka yang ada dekat-dekat bahtera adalah orang-orang percaya, hamba-hamba Tuhan yang berlaku tidak lurus. Dan kemungkin banyak juga petugas paramedic yang kita sedang membantu korban bencana covid-19 ini. Yang jelas jumlah korban akan bertambah banyak pada waktu naiknya bahtera setinggi 15 hasta itu.
Dan penambahan ketinggian bahtera menurut Kejadian 7 kita lihat sendiri, berada sebelum puncak-puncak tinggi. Ketika orang berpikir bencana sudah reda ternyata masih ada penambahan jumlah korban yang significant. Naiknya setinggi separuh dari badan bahtera itu. Dan kejadian itu bisa berlangsung antara 17 Juli – 1 Oktober.
Sekarang hanya satu hukum yang berlaku: ketidakpedulian nyawa sendiri bila melayang. Aplikasinya adalah apa yang diarahkan oleh pemerintah pada saat bencana covid-19; sebagai perpanjangan tangan Tuhan harus dijalankan rakyat.
Tangan Allah melalui pemerintah sedang menekan semua orang. Namun, harus disadari, bahwa penghakiman selalu disertai kasih-karunia-Nya.
1 Samuel 5:11 Sebab itu mereka memanggil berkumpul semua raja kota orang Filistin itu dan berkata: "Antarkanlah tabut Allah Israel itu; biarlah itu kembali ke tempatnya, supaya jangan dimatikannya kita dan bangsa kita." Sebab di seluruh kota itu ada kegemparan maut; tangan Allah menekan orang-orang di sana dengan sangat berat:
METERAI KE-4 YANG DIBUKA ANAK DOMBA DI KITAB WAHYU
Wahyu 6:7 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!"
8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.
Pedang berarti peperangan dan terorisme. Sampar adalah bencana penyakit menular yang menjadi pandemi. Binatang-binatang buas yang di bumi adalah orang-orang yang kejam, para kriminal dan tega membunuh dan merampok, biasanya dalam kerusuhan dan kekacauan.
Jadi bencana corona termasuk dalam satu paket dengan materai ke-4 ini.
Dari statistik epidemic di Wuhan, 1 dari 5 orang pasien covid-19 meninggal atau 20% dari penderita. Persentasi penderita covid-19 di tiap negara berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung cara tiap-tiap pemerintah negara itu. Biar bagaimana pun covid-19 kelihatannya memberi kontribusi kematian yang cukup besar di seluruh bumi, selain perang dan kerusuhan walau pun merujuk dari bencana air bah, jangka waktu pandemi ini hanya akan berlangsung satu tahun penuh selama tahun 2020 ini.
BENCANA-BENCANA LAIN YANG MENYUSUL SESUDAH INI
Namun, covid-19 merupakan bencana pertama yang melanda seluruh dunia dan yang paling terasa. Pembukaan meterai demi meterai di kitab Wahyu menunjukkan kaitan satu meterai dengan meterai lainnya. Dan pada pembukaan meterai ke-4, paling tidak ada 3 jenis penghakiman buat dunia ini, seperti yang disebutkan tadi: dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar. Nampaknya urutannya akan terbalik dimulai sampar, disusul dengan kelaparan dan peperangan.
Baca artikel terkait:
Tahun-tahun Lembu Kurus.
Tahun ini merupakan awal dari tahun-tahun lembu kurus (2020-2024): The CONSERVE and CASH CONTROL (LEAN COW).
Economic Template: World Economic Cycle – Cyclone
http://www.jonathan-david.orag/prophetic-time-schedules-of -the-economic-cycle/
Peristiwa air bah mencantumkan tanggal-tanggal yang jelas. Ini berarti hari-hari itu tetap Tuhan yang pegang kendali, apa pun yang terjadi. Hari-hari ini pun harinya Tuhan, bukan covid-19. Di tengah kelaparan, wabah penyakit dan peperangan, Tuhan selalu bekerja dan pegang kontrol atas seluruh bumi.
Bencana baru akan benar-benar berlalu pada 27 Februari 2021, tahun depan. Pandemi covid-19 akan mencapai peak-nya pada tanggal 17-juli-2020. Namun sebelum mencapai puncaknya terjadi kenaikan separuh dari tinggi bahtera. Ketika orang berpikir bencana sudah reda ternyata masih ada penambahan jumlah korban yang significant. Naiknya setinggi 15 hasta atau 7 meter dari bahtera itu. Dan kejadian itu bisa berlangsung antara 17 Juli – 1 Oktober.
Apa tujuan membandingkan kedua peristiwa ini?
Dasarnya:
- Percaya Firman (Matius 24:37), firman katakan: peristiwa akhir zaman sama halnya dengan peristiwa bah di zaman Nuh;
- Peristiwa yang tercatat sangat besar dan penting menyangkut jutaan nyawa manusia;
- Sama-sama melanda seluruh bumi;
- Untuk mendapatkan manfaat dari pengetahuan firman, pengertian dan hikmat; untuk kepentingan manusia bersama
- Sama-sama terjadi lock-down yaitu bahtera Nuh dikunci Allah dari luar; pemerintah harus melakukan lock-down; kita pun melakukan self isolation.
Kita tidak perlu berdoa supaya bencana ini cepat-cepat berlalu, tanpa kita tau apa yang Tuhan kehendaki. Tidak masuk akal bila tujuan Tuhan belum tercapai, tapi kita berusaha mencegah-Nya. Simon Petrus mencegah Yesus disalibkan dan Dia katakan kepada Petrus: enyahlah iblis (Matius 16:23).
Bagaimana membuktikan keterkaitannya?
Buktinya:
Semuanya harus sesuai dengan realita yang ada di bumi; tidak mengawang-awang.
Harus ada bukti datanya dari badan independent dan terpercaya. Dalam hal ini saya menggunakan acuan dari Situation report pertama yang diterbikan oleh WHO pada tanggal 21-Jan-2020.
Bagaimana tandanya dan buktinya bahwa pengetahuan dan pengertian itu kita dapatkan dari Allah?
Tanda-tandanya:
- ketika kita membicarakan pengertian itu kita mendapatkan roh dan jiwa kita berkobar-kobar. Banyak hal-hal baru dan pengertian-pengertian baru dibukakan; padahal telah berkali-kali kita membaca kisah Nuh. Dulu tidak ada pembanding, sekarang kita memiliki pembanding.
- Data riil di lapangan akan sama dengan pengetahuan yang kita dapatkan dari Alkitab. Dalam hal ini saya menggunakan peristiwa air bah pada jaman Nuh. Sangat istimewa peristiwa yang sudah terjadi ribuan tahun yang lalu ini dilengkapi dengan banyak tanggal terjadinya.
Apa yang HARUS terjadi sesudah bencana virus Corona ini?
Mengetahui apa yang Tuhan kehendaki adalah mengetahui pikiran Allah. Mungkinkah kita mengetahui pikiran Allah? Mungkin. Jika seseorang bergaul erat dengan Roh Kudus, Allah bisa memberitahukan sesuai dengan kerelaan-hati-Nya.
Tanpa perlu banyak berpikir, tentu orang sudah menduga; bencana berikutnya adalah bencana ekonomi. Tapi Alkitab juga mengatakan akan ada bencana kelaparan dan perang. Kita tidak akan membahas hal-hal itu di sini. Namun secara garis besar dikatakan sbb:
- Allah sedang melakukan RE-SET atas segala keadaan.
- Allah sedang melakukan RE-STORATION atas segala sesuatu (Kis 3:21).
Pimpinan Roh Kudus
Hanya Roh Kudus yang dapat menyelidiki pikiran Allah dan memberitahukan kepada kita dan memimpin kita kepada seluruh kebenaran. Dia juga akan mengingatkan kita firman yang pernah dilepaskan dari mulut Allah. Nubuatan yang pernah Yesus perkatakan ketika di bumi ini; menjadi acuan dan pola untuk kita dapat kejelasan. Hanya oleh karena Yesus telah melepaskan firman tentang kaitan bencana yang terjadi sebelum kedatangan-Nya yang kedua dengan peristiwa air bah di jaman Nuh (Matius 24:37).
Bukan semata untuk mendapatkan pengetahuan, tapi juga hikmat bagaimana kehendak Allah itu bisa kita lakukan. Namun, hanya kepada mereka yang takut akan Tuhan, diberikan Allah keduanya, pengertian dan hikmat itu. Tanpa bimbingan Roh Kudus orang hanya mendapatkan pengetahuan dan pengertian yang berasal dari buah pengetahuan baik dan jahat, yang membiaskan pengertian maksud dan tujuan firman. Iblis selalu berusaha melemparkan orang dalam kebingungan.
BENCANA AIR BAH (Kejadian 7,8)
Pada waktu bencana banjir besar yang melandan seluruh dunia pada masa Nuh, Allah mengunci (locked down, Kejadian 7:16) bahtera dan mereka yang ada di dalamnya (shut him in) itu dari luar untuk melindungi yang ada di dalam bahtera karena air yang makin meninggi. Setelah seratus lima puluh hari (Kej 7:24) lebih kemudian Allah mengingat Nuh dan mereka semua yang ada di dalam bahtera. Kemudian Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun. (Kejadian 8:1).
Kejadian 7:17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
18 Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air.
19 Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit,
20 sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
22 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat.
23 Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.
24 Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.
Kej 8:1 Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
KORELASI
Ada peristiwa yang serupa di jaman Nuh dan Alkitab menyatakan peristiwa yang serupa akan terjadi lagi sebelum kedatangan Anak Manusia.
Apakah ada korelasi antara bencana air bah pada jaman Nuh dengan bencana corona virus yang juga sama-sama melanda seluruh dunia?
Kita harus melihat korelasinya dari sisi Alkitab dan dibandingkan dengan laporan-laporan resmi (WHO).
- Bagaimana bencana ini melanda?
- Berapa lama bencana ini berlangsung dari awal dan sebelum mencapai puncaknya (peak time)?
- Berapa lama bencana ini berlangsung melanda seluruh dunia?
- Apa tanda-tanda (simptomp) yang lain? Apa akibatnya yang paling terasa selama bencana ini berlangsung di seluruh dunia?
- Apa tanda kesudahannya?
BAGAIMANA BENCANA INI MELANDA
Matius 24:37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Ay38. Seperti jaman Nuh.... demikian pula waktu kedatangan Anak Manusia. Kejadian yang mirip-mirip akan terjadi pada waktu Yesus datang yang kedua kali nanti. Kenapa tidak disebutkan mirip seperti jaman Abraham? Sebab kecenderungan orang pada jaman Nuh hatinya selalu membuahkan kejahatan.
Sudah banyak fakta-fakta yang ada di depan mata kita mengenai kesamaan keadaan manusia di masa sekarang ini soal makan dan minum, kawin dan mengawinkan. Pesta di klub-klub malam dan kawin mengawinkan, perzinahan sudah menjadi hal yang lazim. Ini dari kecenderungan hati mereka yang selalu membuahkan kejahatan.
Ini tidak lagi perlu dibuktikan dengan angka-angka statistik atau laporan resmi.
AY39. Mereka tidak tau akan sesuatu.... Artinya mereka tidak memiliki akal budi yang sudah dibarui dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Mereka tidak memiliki pengetahuan firman, tidak mengerti kehendak Tuhan, tidak melakukan perintah Tuhan, tidak mengenal Tuhan secara pribadi, tidak nyata hasil daripada pekerjaan Bapa dalam hidupnya, dan tidak mengenal pola kerja Tuhan, pola Tuhan itu manifestasi dari karakter Tuhan.
Fakta menunjukkan banyak yang menjadi korban karena tidak tahu akan sesuatu…. Mereka tidak tahu diri, tidak mau diperingatkan, sok tahu, tidak menuruti petunjuk aturan kebersihan, tidak mematuhi aturan dilarang berkumpul, tidak memenuhi aturan social distancing, tidak melakukan self quarantine, self isolation, masih mau mudik ke kota lainnya dan banyak hal-hal lainnya. Mereka tidak tau.... karena kekerasan hatinya, tidak mau tau, tidak peduli.
BERAPA LAMA BENCANA INI BERLANGSUNG DARI AWAL DAN SEBELUM MENCAPAI PUNCAKNYA (PEAK TIME)?
Kej 7:11 Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
12 Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
Kejadian 7:17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
40 hari lamanya bencana air bah itu berkecamuk oleh karena hujan yang turun empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya; serta semua mata air yang ada di gunung-gunung mau pun di dalam samudera raya.
Benarkan virus corona itu melanda selama 40 hari dan 40 malam? Berapa lama virus Corona ini dari sejak kemunculan pertama sampai puncak penyebarannya (peak)?
Ini salah satu hal pertama yang harus dibuktikan dengan data yang ada.
EPICENTER DARI EPIDEMIC CORONA DI CHINA YANG MENJADI PANDEMIC DI DUNIA ADALAH WUHAN
Wuhan adalah epicenter dari epidemi virus Corona. Korban pertama seorang laki-laki berusia 39 tahun dilaporkan menjadi penderita pertama di Wuhan pada tanggal 21 Januari 2020. Dia tinggal bersama ibunya. Ibunya tertular dari laki-laki itu. Ibunya yang berdagang di pasar menularkan kepada banyak orang.
Trend penyebaran penyakit ini di China mencapai puncaknya (peak) pada pertengahan atau akhir February (a mid-to-late-February peak). Dalam email-nya pada 9 Februari 2020, dikatakan oleh Associate Professor Adam Kucharski, seorang expert epidemiology penyakit menular dan berbahaya; trending kasus yang dilaporkan di Wuhan menurun terus dan akan mencapai peak-nya paling lama pada akhir Februari.
Kalau kita menganggap apa yang disampaikan professor benar di akhir Februari adalah puncak (peak) dari virus Wuhan, maka terhitung dari korban pertama tanggal 21-Jan sampai akhir Februari, 29 –Feb-2020 maka terhitung persis 40 hari. Kita lihat data dari badan kesehatan dunia atau WHO.
Jumlah kasus covid-19 setelah melewati masa peak di China melandai (post peak) – setelah melewati 40 hari sejak 21 Januari 2020. Data dari WHO ini memperkuat korelasi bencana yang melanda di jaman Nuh dan bencana virus corona yang melanda sekarang ini.
Kej 8:1 Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
BERAPA LAMA BENCANA AKAN BERLANGSUNG DAN KAPAN BENCANA ITU SURUT
Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya. Maka Allah mengingat Nuh dan mereka yang ada di dalam bahtera. (Kejadian 7:24, 8:1).
Setelah 150 hari bahtera terombang-ambing maka Allah mengingat Nuh dan mereka yang ada di dalam bahtera.
Allah mengingat Nuh dan mereka yang ada di dalam bahtera, bukan karena Allah lupa; tapi firman ini menjelaskan bahwa orang saleh, orang benar dan manusianya Allah itu menjadi ingat-ingatan Allah.
Mereka yang bertobat, yang berbalik kepada Tuhan, yang memanggil nama Tuhan akan diselamatkan dari bencana dan akan dibawa masuk ke dalam bahtera oleh karena di bumi ini masih banyak orang benar dan manusianya Allah.
Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
Ada hal yang aneh pada ayat ini. Bagaimana angin yang berhembus itu bisa membuat air surut?
Air yang ada di permukaan bumi ditiup bagaimana pun tidak akan ke mana-mana. Bagaimana air itu bisa turun atau surut? Mengapa tidak dikatakan Allah membelah perut bumi sehingga membuat air itu ditelan oleh bumi? Air bah yang sedemikian dahsyat dengan kekuatan air yang maha dahsyat akan membelah bumi menjadi dua; jika Allah membelah perut bumi. Maka dengan hikmat Allah yang luarbiasa Dia hembuskan angin panas sehingga air itu menguap.
Maka lebih relevan keadaan sekarang ini bahwa Allah akan menghembuskan angin panas melalui bumi untuk menurunkan bencana virus korona yang sekarang sedang melanda di seluruh bumi.
PUNCAK BENCANA
Jadi setelah peak itu masih ada 150 hari lagi bencana ini baru akan surut. Bencana masih akan melanda terhitung dari 1 Maret sampai pertengahan atau akhir, sampai dengan 31 Juli 2020.
Itu berarti bencana akan PANDEMI COVID-19 AKAN MENCAPAI PEAK-NYA PADA TANGGAL 17-JULI-2020
.
4 Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.
Bencana covid-19 sekarang masih terus berlangsung di seluruh dunia menjadi pandemi. Dan menurut Alkitab, bencana covid-19 akan mencapai PEAK / PUNCAKnya tanggl 17-Juli. Kita lihat saja, apakah ada tanda-tanda bencana pandemi ini akan mencapai puncaknya pada pertengahan-akhir Juli 2020?
SAMPAI KAPAN SELESAINYA BENCANA COVID-19?
Namun kita lihat angin yang ditiupkan Allah untuk membuat air itu kering juga masih membutuhkan waktu lebih lama.
5 Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung.
Pada laporan pertama WHO “Situation Report 1” yang diterbitkan pada tanggal 21-Jan-2020, disebutkan WHO China diinformasikan mengenai penyakit infeksi paru dengan sebab yang belum diketahui yang telah menginfeksi 44 kasus sejak 31-Desember 2019 sampai dengan 3 Jan-2020. Disusul kasus pertama di Thailand pada 13 Januari, orang yang berasal dari Wuhan dan Korea mencatat kasus pertama covid-19 pada tanggal 20 Jan. Juga laporan korban kematian pertama di Wuhan, 21 Jan 2020. Berdasarkan bukti-bukti laporan tersebut belum/tidak ada penentuan tanggal resmi “outbreak covid-19”. Sedangkan Alkitab menyebutkan dengan jelas tanggal “outbreak” air bah 17-Feb. . Namun WHO setelahnya mengumumkan bahwa 11-Maret covid-19 telah menjadi PANDEMI di dunia.
Menurut Alkitab, bencana akan mulai surut setelah 17 Juli, namun sampai bulan Oktober, bencana masih ada dan puncak-puncak gunung pandemi yang melanda akan mulai nampak pada tanggal 1 Oktober. Setelah itu akan terjadi penurunan di seluruh dunia.
BERAPA LAMA PENURUNAN INI SAMPAI SELESAINYA PANDEMI?
Pemantauan Nuh
6 Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu.
7 Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi.
8 Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi.
9 Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.
10 Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;
11 menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
12 Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.
Nuh Memulai Pemantauan
6 Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu.
Alkitab tidak menjelaskan apakah yang dimaksud pada ay6 itu adalah 40 hari setelah bahtera kandas tanggal 17Juli; atau 40 hari setelah 1 Oktober dimana mulai terlihat peaktime di seluruh dunia.
Ada perbedaan waktu lebih dari 40 hari antara 17 Juli – 1 Oktober. 17-31 Oktober = 14 hari. Agustus = 31 hari. September = 30 hari. Total ada perbedaan 75 hari. Jadi yang masuk akal adalah Nuh memulai pemantauannya 40 hari dihitung dari 1 Oktober. Tidak dikatakan 40 hari 40 malam. Hari menurut kamus Alkitab berlangsung dari dini hari sampai fajar petang, yang ditandai oleh cahaya terang(Yoh 11:9-10). Jadi Nuh memulai pemantauannya mulai pada tanggal 10 November.
PEMANTAUAN NUH DENGAN DRONE
Mengapa?
Pertama, karena bahtera Nuh kandas pada gunung Ararat dan pada pagi hari itu dengan pandangan mata dia bisa melihat puncak-puncak gunung yang lain. Baru kelihatan setelah air mulai surut terus sampai tanggal 1 Oktober puncak-puncak itu.
Kedua: dilihat dari metode pemantauan drone menggunakan burung, berarti Nuh tidak bisa melihat ke bawah bahtera dan bisa melihat puncak-puncak gunung, karena air di sekitarnya sudah surut. Tapi dari sejauh penglihatannya, dengan memandang dari jendela bahtera yang dibuatnya di atas, bukan di samping, Nuh tidak hanya bisa melihat semuanya masih ditutupi air. Maka dia memutuskan itu memantau air surut dengan metode burung (dengan drone), sebab burung bisa melihat jauh. Jadi ternyata drone itu ditemukan oleh Nuh, hanya belum ada teknologinya.
Nuh menggunakan 2 jenis burung sebagai drone.
Pertama dia menggunakan burung gagak, tapi burung gagak ini pulang dan pergi. Begitu terus berulang-ulang yang dilakukannya. Tidak ada kejelasan dari metode pertama ini.
Kedua, Nuh menggunakan burung merpati. Dia melakukan pemantauan setiap 7 hari. Pada pelepasan pertama, burung merpati kembali. 7 hari berikutnya dilepaskan lagi, kembali lagi dengan sehelai daun zaitun. Ketiga kali, 7 hari berikutnya Nuh melepaskan burung merpati dan tidak kembali lagi.
Kita tidak tau metode apa yang digunakan untuk mengamati penurunan korban covid-19. Namun metode apa pun sebenarnya tidak masalah. Hanya saja mungkin ada tarik menarik kepentingan mengenai informasi yang disajikan ke depannya. Mungkin saja industri farmasi dan produk kesehatan dan lain-lain masih berkepentingan untuk menghabiskan stok mereka. Hal ini digambarkan dengan karakter si burung gagak yang pulang pergi.
KEJADIAN 8:13 Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering.
14 Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi telah kering.
15 Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh:
16 "Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu;
Bencana baru akan berlalu pada 27 Februari 2021, tahun depan.
Berarti bencana akan genap 1 tahun terhitung sejak kasus muncul di Wuhan 31-Desember 2019 dilaporkan WHO.
TABEL PERBANDINGAN ANTARA BENCANA AIR BAH (NUH) VS PANDEMI CORONA
Matius 24:37 "Sebab sebagaimana HALNYA pada zaman Nuh, demikian pula HALNYA kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Apa tanda-tanda (simptomp) yang lain? Apa akibatnya yang paling terasa selama bencana ini berlangsung di seluruh dunia?
Meningginya Bahtera 15 hasta
Namun di tengah-tengah bencana yang melanda itu dikatakan ada kenaikan tinggi air yang menyebabkan bahtera naik lebih tinggi setinggi 15 hasta SEBELUM menutupi segala gunung tinggi di seluruh kolong langit.
Kejadian 7:
18 Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air.
19 Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit,
20 sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
Kita wajib bertanya-tanya, apa artinya ini? Di sini tidak lagi digunakan satuan lamanya “hari” tapi menggunakan satuan berbeda, yaitu tinggi “hasta”. 15 hasta itu sekitar 7meter. Tinggi dari bahtera Nuh itu 30 hasta. Berarti air bertambah tingginya separuh dari tinggi bahtera itu sendiri.
Tujuan Allah waktu itu adalah menghakimi semua orang, sehingga tidak ada yang luput. Tinggi air melebihi gunung-gunung yang paling tinggi. Secara spiritual ada 3 hal yang selama ini dipertujukkan dunia kepada Tuhan:kedagingan, keinginan mata dan keangkuhan manusia. Kedagingan, keinginan mata dan keangkuhan manusia PASTI ditundukkan oleh bencana yang Tuhan ijinkan atau tunduk pada penghakiman Allah.
Allah juga tidak mengijinkan ketidakpedulian kepada penghakiman-Nya seperti yang selama ini ditunjukkan orang bahwa mereka tidak peduli kepada hukum-hukum Tuhan. Perbuatan jahat manusia itu naik seperti asap di hidung Tuhan (Yesaya 65:5).
Apakah meningginya bahtera itu terkait dengan mutasi virus yang mengganas? Apakah yang terkena mereka adalah orang-orang yang ada di dekat-dekat bahtera? Mereka yang ada dekat-dekat bahtera adalah orang-orang percaya, hamba-hamba Tuhan yang berlaku tidak lurus. Dan kemungkin banyak juga petugas paramedic yang kita sedang membantu korban bencana covid-19 ini. Yang jelas jumlah korban akan bertambah banyak pada waktu naiknya bahtera setinggi 15 hasta itu.
Dan penambahan ketinggian bahtera menurut Kejadian 7 kita lihat sendiri, berada sebelum puncak-puncak tinggi. Ketika orang berpikir bencana sudah reda ternyata masih ada penambahan jumlah korban yang significant. Naiknya setinggi separuh dari badan bahtera itu. Dan kejadian itu bisa berlangsung antara 17 Juli – 1 Oktober.
Sekarang hanya satu hukum yang berlaku: ketidakpedulian nyawa sendiri bila melayang. Aplikasinya adalah apa yang diarahkan oleh pemerintah pada saat bencana covid-19; sebagai perpanjangan tangan Tuhan harus dijalankan rakyat.
Tangan Allah melalui pemerintah sedang menekan semua orang. Namun, harus disadari, bahwa penghakiman selalu disertai kasih-karunia-Nya.
1 Samuel 5:11 Sebab itu mereka memanggil berkumpul semua raja kota orang Filistin itu dan berkata: "Antarkanlah tabut Allah Israel itu; biarlah itu kembali ke tempatnya, supaya jangan dimatikannya kita dan bangsa kita." Sebab di seluruh kota itu ada kegemparan maut; tangan Allah menekan orang-orang di sana dengan sangat berat:
METERAI KE-4 YANG DIBUKA ANAK DOMBA DI KITAB WAHYU
Wahyu 6:7 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!"
8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.
Pedang berarti peperangan dan terorisme. Sampar adalah bencana penyakit menular yang menjadi pandemi. Binatang-binatang buas yang di bumi adalah orang-orang yang kejam, para kriminal dan tega membunuh dan merampok, biasanya dalam kerusuhan dan kekacauan.
Jadi bencana corona termasuk dalam satu paket dengan materai ke-4 ini.
Dari statistik epidemic di Wuhan, 1 dari 5 orang pasien covid-19 meninggal atau 20% dari penderita. Persentasi penderita covid-19 di tiap negara berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung cara tiap-tiap pemerintah negara itu. Biar bagaimana pun covid-19 kelihatannya memberi kontribusi kematian yang cukup besar di seluruh bumi, selain perang dan kerusuhan walau pun merujuk dari bencana air bah, jangka waktu pandemi ini hanya akan berlangsung satu tahun penuh selama tahun 2020 ini.
BENCANA-BENCANA LAIN YANG MENYUSUL SESUDAH INI
Namun, covid-19 merupakan bencana pertama yang melanda seluruh dunia dan yang paling terasa. Pembukaan meterai demi meterai di kitab Wahyu menunjukkan kaitan satu meterai dengan meterai lainnya. Dan pada pembukaan meterai ke-4, paling tidak ada 3 jenis penghakiman buat dunia ini, seperti yang disebutkan tadi: dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar. Nampaknya urutannya akan terbalik dimulai sampar, disusul dengan kelaparan dan peperangan.
Baca artikel terkait:
Tahun-tahun Lembu Kurus.
Tahun ini merupakan awal dari tahun-tahun lembu kurus (2020-2024): The CONSERVE and CASH CONTROL (LEAN COW).
Economic Template: World Economic Cycle – Cyclone
http://www.jonathan-david.orag/prophetic-time-schedules-of -the-economic-cycle/