RAHASIA TERDALAM HATI MANUSIA, BAGAIMANA ALLAH MEMPROSES HATI KITA MENJADI HATI YANG BARU
ARTIKEL INI Membahas semua Misteri Kejiwaan dan Hubungannya Menurut Iman Kristiani: Keterhubungan Hati Orang Percaya dan Korespondensinya dengan Tingkat Kerohaniannya
Hati merupakan pusat pengaruh bagi kehidupan kita yang memuat semua kecenderungan moral, intelektual dan rasional di dalam mengambil setiap keputusan termasuk perkataan kita, yang menyatakan dan menjadikan siapa kita sebenarnya. Hati terdiri dari hati nurani, roh dan seluruh fungsi jiwa kita.
Hati adalah gabungan antara MANUSIA BATINIAH (inner man) kita dengan MANUSIA JIWANI (pikiran, kehendak dan perasaan (Hebrew strong’s <3820> inner man, mind, will, heart; Greek Equivalent Words: # 2588, #1271 ). Secara keseluruhan HATI merupakan ESENSI dari KEPRIBADIAN dan KARAKTER manusia itu sendiri. Manifestasi dari HATI akan langsung dipancarkan keluar, dinyatakan melalui tubuh kita, melalui mulut, menjadi sikap, perkataan dan perbuatan; menjadi pengalaman hidup kita.
KITA MEMBUTUHKAN PEMBUKAAN MISTERI (pewahyuan) YANG TERDALAM DARI HATI MANUSIA, SUPAYA KITA DAPAT BERCERMIN LEBIH JELAS, MELIHAT KEDALAMAN HATI SENDIRI DAN TERUTAMA UNTUK MENGERTI DAN MEMAHAI SIAPA DIRI KITA YANG SEBENARANNYA DI HADAPAN ALLAH, JUGA SIAPA ALLAH ITU BAGI HIDUP KITA. Sayangnya orang yang belum lahir baru dan tidak terdapat terang di dalam hatinya hanya bisa mengandalkan hati nuraninya. Lebih buruk dari itu ia hanya mengandalkan nalurinya. Itu pun jika hatinya belum mengeras seperti batu. Jadi, jelas kita membutuhkan FIRMAN TUHAN YANG ADALAH TERANG KEHIDUPAN MANUSIA untuk melihat ke kedalaman hati kita sendiri. Dengan adanya terang Tuhan kita bisa melihat bahwa hati kita yang merana, tidak terurus, seperti tanah tandus dan kering kerontang dan pecah-pecah. Kita juga membutuhkan mata air yang mengalirkan aliran air hidup melimpah untuk merendam hati kita supaya menjadi lunak kembali dan bisa ditanami. Salah satu PEWAHYUAN tentang HATI Yesus berikan kepada perempuan Samaria itu.
Yoh 4:13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, 14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.
Inilah PEWAHYUAN TENTANG HATI kita yang ingin Tuhan sampaikan dan harus kita mengerti dari perspektif Tuhan Pencipta kita, bukan dari sudut pandang atau pikiran kita sendiri.
Mrk 4:11 Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, Mrk 4:12 supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain?
Perumpamaan adalah level terendah dari rahasia Kerajaan Allah. Dan perumpamaan tentang penabur adalah perumpamaan pertama dan utama yang Yesus berikan.
Mark 4:3
"Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. 4 Pada waktu ia menabur sebagian benih itu
jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. 5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu,
yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya
tipis. 6 Tetapi sesudah matahari terbit,
layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. 7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri,
lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak
berbuah. 8 Dan sebagian jatuh di tanah
yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.
Jika kita tidak mendapat pengertian dari perumpamaan penabur, sulit untuk bisa memahami perumpamaan yang lain. Itu pun masih perumpamaan, belum merupakan pewahyuan.
Yang menjadi masalah dalam perumpamaan penabur bukanlah penaburnya atau pun benihnya, tetapi tanahnya. Yang menjadi masalah bukanlah firman-Nya atau pewahyuan-Nya, tapi hati orang.
Ketika banyak peristiwa terjadi menimpa kita, itu seperti perumpamaan. Jangan hanya percaya Allah peduli dan Allah mengerti segala persoalan yang kita hadapi, tetapi kita sendiri harus mengerti apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang Allah lakukan dengan kuasa-Nya kepada hati kita. Ada tindakan-Nya, apa yang diberikan-Nya kepada kita sehingga kita bisa merespon-Nya, menanggapi dengan tangan terbuka pertolongan Allah itu dan menerimanya. Yang jelas barangsiapa haus dan barangsiapa minum air yang Yesus berikan, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya, sebab air itu akan menjadi mata air di dalam dirinya. Inilah penyingkapan rahasia Kerajaan Allah itu dari perkataan Yesus itu tentang hati.
Lapisan-lapisan Hati
Ada 5 lapisan atau 5 dimensi yang kita miliki di dalam hati kita. Ke-5 lapisan inilah yang membentuk PRIBADI dan KARAKTER seseorang. Ke-5 lapisan unsur hati kita menurut urutannya di dalam bahasa Ibrani adalah: nefesh ("Lifeforce") < H5315>, ruach (“spirit”) <07307>, neshamah (“soul”) <5397>, chayah (“living” < 2421> ) dan yechidah (“oneness” < 3173>).
Kelima lapisan hati dan jiwa ini bukan berarti kita memiliki 5 pribadi yang berbeda. Justru ketika hati nurani, roh, dan jiwa kita terpisah-pisah dalam artian terjadi ketidak-harmonisan, maka kepribadian kita menjadi tidak SOLID. TIDAK ADA KETETAPAN HATI. Hati menjadi tidak TERINTEGRITAS, banyak mengalami KONFLIK BATIN dan hati tidak berfungsi optimal sebagaimana seharusnya. Orang itu menjadi pribadi yang lemah, kurang berdaya, tidak stabil dan mudah goyah, karena ada ruang-ruang kosong di antaranya, maka seolah-oleh dia memiliki kepribadian ganda atau bahkan multi kepribadian.
Sebaliknya dengan INTEGRITAS HATI, seseorang yang MEMILIKI KETETAPAN HATI menunjukkan bahwa dia adalah pribadi yang bertanggung-jawab, jujur, saleh, konsisten, tidak diragukan, dapat dipercaya dan diteladani. Dikatakan dia adalah orang yang berkarakter, hatinya teguh memegang prinsip-prinsip yang benar dan orang ini akan selalu berhasil dengan apa yang dikerjakannya sebab ia memilki potensi manusia yang optimal. Ini adalah POLA ASLI (original pattern) yang sesuai dengan TUJUAN TUHAN menciptakan manusia di Kejadian 1:26.
Kej 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Dimensi Dan Level Hati Sesuai Urutan Pola Asli
Ini adalah urutan dari ke-5 level hati kita yang memiliki korespondensi dengan level rohani kita:
1. Nefesh – breath, life, lifeforce, living being, self, instincts, desire, passion, appetite, emotions, self consciousness – nafas, kehidupan, daya hidup, makhluk hidup, nyawa, naluri, keinginan, gairah, nafsu makan, emosi, kesadaran diri atau hati nurani
2. Ruach – breath, spirit, relational with God Elohim – roh, kesadaran akan Tuhan, RELASIONAL hubungan dan persekutuan dengan Sang Khalik, Pencipta
3. Neshamah – soul, mind, rational, selfhood, free will – nafas hidup, jiwa (pikiran, perasaan), rasional, pribadi, ego, kehendak bebas, akal budi (wawasan, pengertian)
4. Chayah – living, consciousness of God, wisdom, prudence, good sense – esensi hidup yang sesungguhnya dari pribadi ciptaan baru, kesadaran akan Tuhan, kehati-hatian / bijak (prudence),kepekaan /kehalusan budi pekerti (good sense), kestabilan, keyakinan, keteguhan, ketangguhan
5. Yechidah – oneness, the image and likeness of God, vessel for soul essence (Faith) – kesatuan, integritas, keutuhan; gambar dan rupa Tuhan, kemanunggalan dengan Tuhan, kesatuan suara dan iman, esensi ilahi yang nyata pada manusia.
Integrasi Lapisan-lapisan Hati Kita
Urutan daripada lapisan-lapisan ini tidak boleh berubah, sudah merupakan POLA CARA BERPIKIR dari hati dan jiwa kita yang Tuhan tetapkan, sehingga bisa menggambarkan keserupaan dengan Allah dan manusia memiliki kuasa untuk mengatur alam ini dengan isinya di dalam keselarasan dan keharmonisan dengan kehendak dan tujuan Tuhan. Suatu kehidupan yang supra-natural.
Kekuatan lapisan-lapisan yang menjadi dasar juga harus kuat terutama di level nefesh dan ruach. Roh harus kuat dan membutuhkan kesadaran tinggi dan sensitif untuk jiwa manusia dan pribadi manusia itu menjadi kuat di level Neshamah. Tetapi INTERVENSI IBLIS telah membuat KEMATIAN ROH dan LEMAHNYA FUNGSI HATI NURANI dan KESADARAN DIRI kita. TERJADI PEROBAHAN KEKUATAN YANG MENDASARI HIDUP ( HATI, JIWA dan NAFAS KEHIDUPAN) MANUSIA, SEHINGGA MANUSIA TIDAK BERDAYA DAN DIKUASAI OLEH KUASA KEGELAPAN, KUASA DOSA DAN MAUT. Hati manusia dan pikirannya sebaliknya dipenuhi kekhawatiran, kecemasan, ketakutan dan keraguan. Tujuan Allah supaya manusia berkuasa atas alam dan ciptaan yang lain menjadi terhambat dan menjadi masalah besar di sisi manusia.
MASALAH TERBESAR PADA PRIBADI MANUSIA KARENA DOSA
Pada waktu manusia sudah berdosa dan dalam keadaan dosa, RUACH MENJADI MATI, sudah tidak berfungsi sama sekali. Manusia sudah kehilangan sarana utama untuk bersekutu dengan Allah, keterhubungan, sarana komunikasi dengan Sang Khalik atau Penciptanya.
Kej 2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Juga, hati nurani di level Nefesh atau kesadaran berfungsi tapi sudah lemah, tidak bisa bersuara dengan kuat, dalam mengambil keputusan akhir. Akibatnya, sejak lahir kita sudah dilatih oleh dunia ini BERPIKIR, MEMUTUSKAN dan BERTINDAK TANPA melewati KESADARAN HATI NURANI dan ROH, melainkan dari naluri langsung ke level Neshamah (level-3) di mana itu adalah KEHIDUPAN JIWANI atau MANUSIAWI atau JASMANI untuk berinteraksi dengan kehidupan natural.
STATUS HATI MANUSIA YANG BERADA DI BAWAH HUKUM DOSA DAN MAUT
1. Nefesh – nafas, kehidupan, daya hidup, makhluk hidup, nyawa, diri sendiri, insting, keinginan, gairah, nafsu makan, emosi, kesadaran diri atau hati nurani:
Yang terjadi pada lapisan nefesh setelah manusia jatuh dalam dosa: hati nuraninya merasa tertuduh rasa bersalah, gagal, takut, khawatir, dan tingkat kesadaran dirinya MENURUN ke level terendah. Dan ia lebih mengandalkan dan hidup kebanyakan berdasarkan naluri saja, memenuhi kebutuhan makanan, sulit mengendalikan emosi, mengandalkan semangat. Seharusnya ia lebih mengandalkan kesadaran dari hati nuraninya.
2. Ruach – roh manusia, RELASIONAL hubungan dan persekutuan dengan Sang Khalik, Pencipta: kesadaran akan Tuhan menurun; persekutuan dengan Tuhan terputus, sebab roh manusia menjadi MATI karena dan akan binasa atau mengalami maut <mooth, strong #4191>
3. Neshamah – nafas hidup, jiwa (pikiran, perasaan), rasional, kepribadian, kehendak bebas: kehilangan kemuliaan Allah menjadi telanjang, terekspos sakit penyakit dan kematian (akibat dosa dan maut), mengandalkan naluri tentang baik dan jahat dan mudah tersulut emosinya, egonya menjadi tinggi karena emosinya dipenuhi hal-hal negatif.
Kej 3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
TUNTUNAN HIDUP di level Ruach sudah tidak ada. Manusia hanya mengandalkan NALURInya, karena bergerak dalam keadaan gelap. Kecenderungan dari pikiran orang-orang yang masih dikuasai oleh hukum dosa dan maut, seringkali tertuju kepada hal-hal yang bersifat manusiawi, duniawi atau kedagingan. Orang mengandalkan rasionalnya, kekuatannya, kepandaiannya, kekayaan, ilmu, teknologi dan lainnya. Namun, tidak memiliki kemampuan untuk menolak keinginan daging atau dosa dalam hidupnya. Tidak ada ketenangan, kedamaian dan sukacita. Pasti akan mendapati adanya berbagai jenis ikatan atau ketergantungan dalam hidupnya.
Oleh karena dosa, pikiran manusia menjadi fasik. Ia penuh tipu daya, kecerdikan untuk melakukan penipuan yang licik, kebodohan dan pikiran yang sia-sia. Ef 4:14,17,18
Ef 4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, 17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini
kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak
mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia.
Karena Pengetahuan baik dan jahat berkuasa di dalam jiwa mereka, tetapi tanpa kuasa yang memerintah di dalam hatinya. Pikirannya cenderung terus tertuju kepada hal-hal yang najis oleh ketiadaan kesadaran dan kekuatan roh yang seharusnya ditopang dari sorga. Malahan sekarang MANUSIA “diperlengkapi” untuk BERPOTENSI menjadi JAHAT karena telah memakan buah pengetahuan baik dan jahat. Ini menjadi kelemahan jiwani kita yang utama. Ini adalah cacat permanen, duri dalam daging, yang membuat kita menjadi manusia yang fana. Karena hal itu kita tidak bisa berpikir, bergerak, tidak bisa hidup menurut pola penciptaan Tuhan. Kuasa manusia atas alam dan atas mahluk ciptaan yang lain turut terhilang.
Ef 4:18 Pengertian mereka menjadi gelap dan terpisah dari kehidupan Allah karena kebodohan yang ada dalam diri mereka yang disebabkan oleh kekerasan hati. 19 Perasaan mereka telah menjadi tumpul dan mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu untuk melakukan segala macam kecemaran dengan keserakahan.
Setelah kita melihat ke-3 lapisan hati yang telah porak-poranda ini, banyak orang tidak menyadari lagi bahwa manusia sesungguhnya adalah mahluk yang lebih spiritual daripada mahluk jiwani (80% dibanding 20%). Bahkan orang tidak mengerti arti dari spiritualitas hidup ini yang sebenarnya. Dan karena dasar pemikiran yang salah, maka sekarang mereka mencoba mencari keseimbangan (50:50). Fifty-fifty bukan pola Tuhan. Namun tidak jarang pula orang-orang percaya yang mengatakan mereka 100% mahluk spiritual? Apakah kita seperti malaikat? Justru malaikat tidak punya yang 20% itu! Setelah kita lahir baru, paling tidak 2/3 hati kita itu spiritual (nefesh dan ruach) dan 1/3 hati kita (neshamah) itu jiwani atau duniawi. Maka sangatlah wajar apabila kita selalu mengalami kemenangan, sebab secara struktural hidup kita telah dibuat oleh Tuhan menjadi lebih rohani daripada jiwani. Arti kata, rohani lebih dominan daripada jiwani. Inilah kerangka bangunan baru kita sebagai Bait Suci Roh Kudus. Tidak sempurna, namun menuju kesempurnaan.
Ada 2 area atau status pribadi yang TIDAK MUNGKIN TERCAPAI dalam keadaan berdosa, yakni Chayah dan Yechidah:
Oleh karena kefanaan manusia, ia tidak bisa memiliki arti hidup yang sebenarnya tanpa pertolongan dari Sang Pencipta itu sendiri. Berikut ini adalah pemberian dan karunia Tuhan bagi mereka yang terus hidup menurut pola-Nya.
4. Chayah – living, conscious, wisdom – esensi kehidupan yang sesungguhnya, kesadaran akan keberadaan dirinya dan kesadaraan tinggi akan keberadaan Tuhan, hikmat, kestabilan, keyakinan, keteguhan, ketangguhan; semarak dan keagungan.
Salah satu unsur manusia dan ciptaan Allah adalah keindahannya, keelokan dan kecantikannya (inner beauty, semarak, strong #3314, yiphah).
Yer 2:21 Namun Aku telah membuat engkau tumbuh sebagai pokok anggur pilihan, sebagai benih yang sungguh murni. Betapa engkau berubah menjadi pohon berbau busuk, pohon anggur liar!
Dalam keadaan berdosa, hilanglah pula semarak, keindahan, keelokan dan kecantikannya. Hidup manusia yang semula seperti pokok anggur pilihan, sekarang digambarkan menjadi seperti jerami!
Yes 40:6 Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang.
Manusia tetap belum mau merendahkan hatinya, demi semaraknya, demi namanya dan demi gemilangnya manusia mengejar kesuksesan, kekayaan dan posisi jabatannya. Kemuliaan manusia menjadi semu dan redup disembunyikan di balik kemilau harta dan kosmetik. Tidak ada kecantikan dari dalam yang terpancar.
Yeh 28:17 Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi ematanya.
Yehezkiel mengatakan perkataan Tuhan ketika Iblis dilemparkan ke bumi dan dipermalukan. Lucifer gila kepada pengagungan, ingin ditinggikan seperti Allah Yang Mahakuasa. Maka Allah memusnahkan keindahannya dan hikmatnya.
Yeh 28:7 maka, sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas, yang akan menghunus pedang mereka, melawan hikmatmu yang terpuja; dan semarakmu dinajiskan.
5. Yechidah – oneness, Vessel for soul essence (Faith) – kesatuan / integritas / keutuhan
Peristiwa KELAHIRAN BARU
Sebelum orang percaya mengalami lahir baru, ia harus sampai kepada kesadaran di dalam hati nuraninya, bahwa ia adalah orang berdosa dan rusak hidupnya, tidak berdaya tanpa Allah melakukan intervensi.
Kej 1:2 Bumi belum memiliki bentuk dan kosong; kegelapan melingkupi samudra dan Roh Allah melayang-layang di atas air.
Ada MISTERI di dalam hati manusia yang juga dapat digambarkan seperi lubang SAMUDERA RAYA. Ketika orang belum mengalami lahir baru KEGELAPAN melingkupinya dan Roh Allah melayang-layang di atas air, belum mendapatkan pijakan kaki-Nya.
Kej 1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
Allah harus menyampaikan Firman-Nya. Ketika kita merespon dengan kesadaran di hati nurani, terbit terang di hati kita yang gelap dan dipenuhi air seperti samudera raya. Iblis menyembur-nyemburkan air dari mulutnya untuk merusak dan membinasakan ciptaan Tuhan.
Why 12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
Demikian juga, Iblis menyemburkan air terkontaminasi, supaya manusia terhanyut dalam dosa untuk mendatangkan maut. Itu adalah sungai kematian (Wah 12:15). Ia sadar bahwa ia tidak berdaya, kecuali dengan memberikan kesempatan kepada Roh Tuhan untuk menolongnya.
Kej 7:11 Pada tahun keenam ratus masa hidup Nuh, pada bulan kedua dan hari ketujuh belas bulan itu, terbukalah segala sumber air di kedalaman bumi, dan terbukalah pintu-pintu air di langit.
Orang yang pernah melalui proses dilahirkan kembali pasti pernah mengalami air bah di dalam hatinya. Allah harus melepaskan air hidup dari pintu-pintu air di langit untuk membuka kembali mata air yang ada di dalam hati (nefesh) manusia dan merobohkan benteng-benteng pertahanan yang dibuat musuh sejak kelahirannya di bumi. Membersihkan kembali hati nurani dan kesadaran orang yang merespon firman keselamatan-Nya itu.
Pada saat kita lahir baru, KESADARAN kita akan DOSA, PENGAMPUNAN dan KEDAULATAN TUHAN DIGUGAH KEMBALI yang menyebabkan kita bertobat oleh kekuatan FIRMAN yang mendasarkannya kepada IMAN di dalam nama Yesus Kristus. Pada saat itu kita telah melampaui segala benteng-benteng di dalam pikiran kita dan rasionalias kita oleh karena ANUGERAH KESELAMATAN yang dilimpahkan oleh KASIH BAPA di dalam dan melalui Yesus Kristus. Jadi lapisan-lapisan di dalam jiwa dan hati kita itu mulai ada lagi kehidupan oleh karena IA menghembuskan kekuatan nafas yang baru,daya hidup yang baru (nefesh) dan roh (ruach) yang baru. KESADARAN BERFUNGSI LAGI (nefesh), ROH MANUSIA (ruach) kita MENJADI BARU kembali dan kita dianugerahi Roh Kudus untuk menolong kita dan MELATIH (RETRAIN) kita untuk TERHUBUNG DAN BERSEKUTU DENGAN PENCIPTA, DENGAN KESADARAN TINGGI, ROH YANG KUAT, BERPIKIR YANG BENAR DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN, untuk HIDUP menurut POLA yang ASLI SESUAI TUJUAN TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA.
KESADARAN DAN ROH MANUSIA adalah DASAR KEKUATAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA. Allah tidak mau kejatuhan itu terjadi lagi, sehingga Dia memperlengkapi orang percaya dengan Roh Kudus yang akan mendukung HIDUP manusia itu dari sorga sepenuhnya. Ia menjadi mahluk ciptaan baru dan nefesh yang Allah anugerahkan kembali, menjadi kekuatan hidupnya memastikan dia bisa mencapai takdirnya (destiny) seperti yang ditetapkan Tuhan.
Allah hendak memberikan hati yang baru
Tuhan mau memberikan hati yang baru berdasarkan ikat-janji-Nya dengan Israel. Dia memberikan hati yang dapat mengingat hukum-hukumnya, memercayai hukum-hukum itu. Ini adalah hati yang mencintai hukum-hukum-Nya, serta akal budi untuk mengenali-Nya dan memperoleh pengertian, serta HIKMAT sebagai kekuatan untuk melaksanakannya.
Ibr 8:10 "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Di dalam hati yang baru hanya berlaku hukum Tuhan. Ini bukan hukum Taurat, yang ada di dalam lapisan Neshama, di jiwa kita. Karena itu tidak ada lagi semak duri, tidak ada lagi kutuk, tidak ada lagi ketakutan dan kekhawatiran. Di hati yang baru hanya ada iman yang mengandalkan kekuatan dan kuasa, yakni hikmat Tuhan yang bekerja. Ini adalah hati bergerak dalam ketaatan mutlak berdasarkan kehendak dan tujuan Tuhan.
Rm 11:7 Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya,
Alkitab menegaskan, hati yang baru bukanlah bagi mereka yang menegarkan hatinya, tapi anugerah dan kasih karunia ini diberikan kepada orang-orang yang terpilih. Tuhan membangun ulang hidup kita dan tatanannya dengan hukum Tuhan di atas tanah hati yang baru sebagai manusia ciptaan baru. Tidak setiap orang yang lahir baru membangun hidupnya, tetapi lewat ketaatannya manusia ciptaan baru dibangun. Jadi materialnya adalah setiap ketaatan atas perkataan-Nya. Firman menjadi daging.
Tidak setiap orang yang melihat Kerajaan lantas masuk ke dalam Kerajaan, tapi ketaatan-Nya membuat ia hidup di dalam Kerajaan Sorga yang tidak tergoncangkan.
DIA MAU MEMPROSES LAPIS DEMI LAPIS (LAYER BY LAYER) DARI KE-5 LEVEL UNSUR JIWA / HATI KITA.
1. Nefesh ~ nephesh: a soul, life, lifeforce, living being, self, person, desire, passion, appetite, emotion self consciousness – nafas, kehidupan, daya hidup, makhluk hidup, diri sendiri, insting, keinginan, gairah, nafsu makan, emosi, kesadaran diri
Ini adalah tingkat paling dasar dari setiap mahluk yang diciptakan Allah pada hari ke-5 (Kej 1:20,21). Sebuah kesadaran semua mahluk hidup yang diberikan nafas hidup (nefesh) dan dilengkapi dengan seluruh daya hidup, sehingga bisa bernafas, bergerak, memiliki naluri, keinginan, gairah, nafsu makan.
Suatu bentuk dasar dari roh setiap mahluk hidup yang bernafas, untuk bergerak, kecepatan / kelincahan, gerakan reflek dan kekuatan. Ini adalah nafas kekuatan hidupnya, spirit yang bekerja dan bergerak pada level fisik menggunakan ke-5 pancaindera. Nefesh adalah kekuatan hidup bagi TUBUH (lifeforce, nafas hidup). Selama ada nafas (nefesh), maka tubuh kita masih bisa berfungsi dan dikatakan hidup.
Namun manusia yang diciptakan pada hari-6 juga dilengkapi dengan hati nurani lebih untuk kesadaran pada Sang Khalik dan memiliki kecenderungan pada Tuhan Pencipta. Juga hanya pada manusia ada tingkatan khusus di atasnya, yakni RUACH, yang tidak dimiliki binatang. Roh atau spirit yang adalah “alat komunikasi “ khusus untuk bersekutu dengan Tuhan.
Koresponden level spiritual:
Allah SELALU mencoba untuk MENGGUGAH KEMBALI KESADARAN hati manusia di level Nefesh ini untuk diingatkan kembali, dikuduskan kembali bagi tujuan panggilan dan pengutusan-Nya. Walaupun sudah dalam keadaan berdosa, manusia masih ingat dan masih memiliki kesadaran akan Sang Khalik. Adam dan Hawa masih menyadari Allah Pencipta, yang menempatkannya di Taman Eden bersama Hawa. Adam dan Hawa masih ingat bagaimana mereka telah mengkhianati pesan Allah tentang larangan memakan buah Pengetahuan tentang baik dan jahat, bagaimana mereka melanggar Firman-Nya dan bersembunyi dari Allah dan mendengar Allah suara kaki Allah di taman sedang mencari mereka yang bersembunyi sebab sekarang mereka telanjang.
Karena kasih setia-Nya dan kerelaan-Nya, Allah terus berfirman dan ingin memberikan kesempatan kedua bagi yang percaya kepada-Nya. Dia memberikan Firman yang adalah TERANG kehidupan manusia, supaya hati nurani bisa melihat kebutuhan akan keberadaan Allah, kedaulatan-Nya dan pertolongan-Nya.
Ketika manusia masih di dalam keadaan berdosa, JIWANYA TIDAK BERDAYA sama sekali dan KETELANJANGAN MANUSIA membuatnya TEREKSPOSE oleh DOSA yang telah masuk ke dunia dan menjadi objek sebagai TAWANAN DOSA dan MAUT yang berasal dari Kerajaan Maut. State jiwa manusia berarti dalam keadaan TERKUTUK sama seperti keadaan SETAN sendiri.
Ketelanjangan manusia terjadi karena manusia telah kehilangan kemuliaan Allah, tidak ada lagi terang dan kemuliaan yang melingkupi tubuhnya.
Maka untuk membebaskan manusia dari TAWANAN DOSA DAN MENJADI OBJEK atau TARGET atau PERMAINAN MAUT, Dia mengutus YESUS. Yesus adalah Firman yang jadi manusia.
Firman adalah TERANG KEHIDUPAN. Dan PEKERJAAN-PEKERJAAN YESUS atau FIRMAN itu bertujuan mengusir kuasa kegelapan dan menghancurkan pekerjaan setan.
Ketika seorang yang percaya Firman dan mengalami lahir baru, NEFESH-nya dan RUACH-nya diperbarui. Seseorang yang tidak berdaya atas kuasa dosa dan maut, sekarang mengalami KEMERDEKAAN. KECENDERUNGAN HATINYA SUDAH DIUBAH, tidak lagi mengikuti kemauan dosa dan maut, tetapi ia dapat memilih.
Di sinilah kasih yang mula-mula itu terbit. Air hidup itu mulai terbuka dan mengalir, menjadi mata air (springs) . Ini adalah nafas hidup kita yang baru, yang menentukan kekuatan tubuh kita untuk mempunyai waktu kelegaan yang cukup, damai sejahtera yang cukup dan kasih karunia yang cukup, bagi setiap orang percaya untuk mencapai takdir yang Tuhan tetapkan (destiny) buat hidupnya.
Namun sekarang PENGETAHUAN BAIK dan JAHAT sudah HADIR menjadi PORSI kehidupan manusia. Sebagai alternatif dosa, manusia sekarang dapat memilih Yang Baik dan Yang Jahat dengan kehendak bebas (free will) yang ada padanya. Pada dasarnya buah PENGETAHUAN baik dan jahat itu TIDAK membuat manusia lebih baik dan memberikan pengertian sebagaimana yang dikatakan iblis. Itu hanya tipuan yang dimakan Hawa. Karenanya sekarang MANUSIA “diperlengkapi” untuk BERPOTENSI dan CENDERUNG menjadi JAHAT.
Bagaimana keadaan manusia baru yang sudah dilahirkan kembali? Walau pun sudah dibebaskan dari KUTUK DOSA DAN MAUT, manusia baru TIDAK BOLEH lagi hidup menurut keinginan JIWA-nya lagi, sebab pada level NESHAMAH ini Pengetahuan Baik dan Jahat selalu menuntut manusia, selalu mengingatkan manusia akan dosa dan persekongkolannya dengan si ular tua. Buah dari Pengetahuan Baik dan Jahat adalah hukum Taurat dan kuasa hukum Taurat tidak lain adalah dosa dan maut. Inilah LINGKARAN SETAN yang telah sengaja dibuat Iblis, si ular tua itu, untuk menawan JIWA-JIWA manusia menjadi TERJEBAK di dalam JIWA-nya sendiri (lost in soul).
Orang yang terjebak dalam jiwanya sendiri tidak akan merasakan, bahwa ia SEDANG diterror atau diintimidasi oleh iblis. Ia menganggap sudah sejak diciptakan dan dilahirkan ia mengalamai takdir seperti itu. Sudah lumrah, sudah nasib. Ia tunduk kepada keinginan jiwanya dan tidak merasa itu adalah perbuatan jahat atau dosa, melainkan khilaf berpikir. Itu bentuk kesesatan lain yang terjadi dan diinginkan setan. Akibatnya banyak orang merasa kemiskinan, kesusahan hidup, kebodohan, kesengsaraan, sakit penyakit dan kematian semua sudah sesuai dengan kehendak Allah. Padahal kita tau semua itu adalah akibat dosa masuk ke dalam hati manusia, ke dalam dunia ini. Jadi manusia yang belum mengalami lahir baru, masih ada di dalam lingkaran setan membelenggu hidupnya, masih hidup ketakutan (takut mati, takut dosa, takut setan, dll.), masih khawatir (khawatir keselamatan, kebutuhan hidup, tentang keluarga, tentang masa depan, dll.).
TUHAN tidak tinggal diam atas umat-Nya, buatan tangan-Nya sendiri. Ia mau kepada mereka yang sudah percaya kepada-Nya, untuk IA dapat MENGISI hidupnya, memberdayakan kita dari hukum Taurat dan keluar dari LINGKARAN SETAN atau SIKLUS KEKALAHAN. Juga menjadikan manusia yang sudah dalam SIKLUS KEMENANGAN sebagai MITRA-Nya bagi manusia yang jiwanya masih dalam state KUTUK dosa dan maut untuk kabar baik ini. Sementara eksposure dosa dan maut tetap ada sampai waktunya Allah melenyapkan MAUT itu sendiri. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut (1 Kor 15:26).
Di level rohani mana pun saat ini keberadaan kita, di mana pun dan kapan pun, kita selalu MEMBUTUHKAN KESADARAN AKAN ARTI KEHADIRAN TUHAN DI HIDUP KITA. Akan ada selalu PEWAHYUAN YANG BARU dan segar. Dia mau kita selalu memiliki pengetahuan dan pengenalan yang baru akan Dia. Dia akan meningkatkan KESADARAN kita akan Tuhan untuk MENGENAL-NYA lebih lagi. Dia hendak memiliki hubungan yang terus meningkat dan pengenalan yang lebih dalam.
Ayat-ayat Alkitab yang terkait:
Yoh 1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
Mzm 119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Yoh 1:4 Di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah Terang manusia.
Yoh 14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Gal 3:10 Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."
Gal 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
2. Ruach ~ breath, wind, spirit. Spirit of the living, breathing being, dwelling in the of men:
Roh ini adalah nafas hidup yang Allah berikan, dimana roh (ruach) manusia yang dihembuskan oleh Allah sendiri melalui lobang hidungnya, sehingga manusia menjadi HIDUP (Kej 2:7, Ayb 33:4) untuk menjadi selalu terhubung dengan aliran kehidupan Allah dari sorga.
Ayb 33:4 Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.
Nafas (kehidupan) inilah yang Tuhan masukkan ke dalam manusia pertama, dan semua manusia sesudahnya, bahkan ADALAH bagian utama dan yang paling penting dari menjadi manusia. Di level ruach ini Tuhan menghembuskan SIFAT DASAR ILAHI (kodrat-Nya) ke dalam manusia, sehingga manusia bisa selalu terhubung dengan Allah Pencipta.
Korespondensi level spiritual:
Roh adalah pintu masuk Firman Tuhan yang adalah kehidupan manusia sebenarnya. Dengan roh yang peka kita bisa membedakan roh.
Ketika dalam keadaan berdosa, roh manusia (RUAHC) ini tidak bisa berhubungan dengan Allah, tidak bisa berkomunikasi dengan Allah atau MATI (Kej 2:17).
Ketika orang mengalami lahir baru, ia menerima roh (RUACH) yang baru, yang berasal dari Allah sendiri. Ia menjadi mahluk ciptaan yang baru yang bisa selalu terhubung dengan sorga dan rohnya bekerja pada frekuensi sorga, sehingga ia bisa berkomunikasi dengan setiap mahluk sorgawi dan semua saudara-saudaranya seiman yang memiliki frekuensi yang sama. Tuhan memperlengkapi ciptaan baru-Nya dengan Pribadi Penolong yakni Roh Kudus, yang akan menyertai dia selama-lamanya dan berdiam bersama (inhabit, habitation) manusia baru ini.
Ayat-ayat yang terkait:
1Kor 2:12 Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
Rm 8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
3. Neshamah ~ sould, intellect, mind, rational, selfhood, free will - nafas hidup, jiwa (pikiran, perasaan), rasional, kepribadian, kehendak bebas
Neshama adalah kehidupan natural kita. HANYA MANUSIA PUNYA NESHAMA, BUKAN BINATANG, TIDAK JUGA MALAIKAT. Neshama berkaitan dengan sifat dasar dan karakter manusia. Ini mengungkapkan semua tindakan dan pikiran setiap individu. Neshama adalah tempat pertemuan dua dimensi antara roh dan jiwa, antara yang spiritual dan natural. Maka, level neshama sangat rawan dan paling sering mengalami kegoncangan.
Hati kita adalah buku yang terbuka untuk Tuhan, dan itu harus untuk diri kita sendiri. Hal ini memungkinkan kita untuk mengintip ke dalam perilaku kita dan merenungkan perbuatan kita. Ini sifat elastis dari hati, sehingga kita bisa berubah. Itu membantu kita melihat ketika kita tidak sabar, terlalu sembrono, tidak cukup berusaha. Elastisitas membuat kita bisa mengintip atau meninjau ulang dari level Neshama, turun ke level-level di bawahnya: Nephes (kesadaran, hati nurani) dan ke dalam Ruach (roh).
Koresponden Level rohani:
Sepertinya Tuhan tidak menemui kesulitan ketika Dia bekerja di level Nefesh dan Ruach, tetapi di sini Dia melihat benteng-benteng pertahanan yang telah dibuat oleh musuh Tuhan dan ada pula tembok-tembok berupa kubu-kubu dibentuk pula oleh roh-roh dan budaya yang ada di dunia ini yang mencoba menghentikan pekerjaan Firman dan Roh Kudus pada orang percaya hanya sampai pada level 1 (nefesh) dan 2 (ruach).
1Kor 2:14 Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
Manusia duniawi kita adalah jiwa kita, bukan orang lain yang belum percaya dan menerima Tuhan Yesus. Seumur hidup kita selama masih bernafas (memiliki nefesh) dan selama kita hidup di dalam jiwa kita (neshama) kita tetap menjadi manusia duniawi. Jiwa kita – pikiran, perasaan, dan kehendak kita selalu berlawanan dengan kebenaran yang ditawarkan Firman Tuhan. Alkitab menegaskan, bahwa jiwa tidak akan pernah mengerti dan tidak akan menerima apa yang berasal dari Roh Allah. Natural manusia itu sudah cenderung menolak kebenaran dari Roh Kudus.
Masalah lain manusia natural adalah intelektualitas dan rasionalitas kita tidak bisa menilai atau memahami perkara-perkara spiritual, kecuali oleh kesadaran hati nurani dan oleh roh itu sendiri (Ayb 32:8). Ini yang harus dibereskan Allah oleh karena PROSES DAN CARA BERPIKIR manusia telah dibongkar-bangkir musuh.
Itulah sebabnya ketika kita dilahirkan kembali, Allah memberikan kita hati yang baru yakni Chayah – di mana akal budi kita berada. Manusia jiwani kita, manusia duniawi kita lemah. Mudah terhanyut dan terkontaminasi. Cenderung jahat dan tidak penurut. Tetapi syukur Tuhan memberikan akal budi di dalam hati yang baru. Hati yang baru memiliki kuasa dan ketaatan mutlak. Dan ia sekarang menjadi unsur manusia rohani kita. Manusia jiwani kita adalah orang kuat di dalam rumah, tapi ia ditundukkan oleh akal budi kita. Sebab ini sudah menjadi ketetapan Tuhan. Kesadaran dari hati nurani yang bersih dan kerjasama dengan Roh Kudus sudah cukup untuk mengalahkan manusia jiwani kita. Ditambah lagi dengan akal budi. Tiga lawan satu sudah dapat dipastikan pemenangnya. Oleh sebab itulah Allah harus memperbaiki AKAL BUDI manusia terus-menerus lewat Firman dan Roh Kudus-Nya.
Ayb 32:8 Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.
Akal-budi manusia merupakan kekuatan manusia dalam hal mengambil keputusan untuk berinteraksi dengan alam, untuk mengambil keputusan dan bertindak di dalam kondisi yang sudah ada buah Pengetahuan yang baik dan jahat di dalam jiwanya. Semua yang baik itu akan didorong oleh kuasa Allah yang bekerja, dengan menaikkan standar seperti oleh angin yang kuat dihembuskan dari tempat yang sempit; sehingga yang jahat dapat ditaklukkan.
Maka, mereka akan takut terhadap nama TUHAN dari Barat, dan terhadap kemuliaan-Nya dari terbit matahari. Sebab, Ia akan datang seperti aliran air di tempat yang sempit, yang didorong oleh napas TUHAN.Yes 59:19
Kita harus ambil ini “materai pertahanan” ini sebagai hal yang sangat penting. Roh Tuhan akan menaikkan standar. Musuh datang seperti banjir, Roh Tuhan datang melawan Dia, kemuliaanNya datang seperti arus yang luarbiasa dengan nafas Tuhan.
Bukan berarti Allah menghendaki akal-budi itu dipakai untuk menjadi andalan hidup manusia, tetapi dengan memperbaiki akal-budi, hidup kita diselaraskan kembali kepada tujuan Allah, hukum-hukum Allah, pandangan dan persepektif Allah, cara berpikir yang waras dan sehat, tidak ada konflik dengan hati nurani atau konflik batin. Semua unsur di dalam manusia batiniah menjadi harmonis.
Keharmonisan inilah yang mempertemukan apa yang dari sorga dan dari bumi menjadi satu. Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Kejatuhan Adam Dan Hawa
Kej 3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
Kita lihat pada waktu awal peradaban manusia di zaman Adam-Hawa. Betapa mudahnya Hawa diperdaya oleh setan. Hawa masih memiliki kesadaran yang tinggi akan Tuhan dan juga memiliki roh yang masih bisa berkomunikasi dengan Allah. Masalah terjadi ketika Hawa dikelabui oleh iblis dan berhasil diarahkan kepada level Neshamah ini dimana peranan pikiran, pertimbangan, akal budi, intelektualitas dan aktivitas jiwa sangat menonjol. Boleh dikatakan Adam dan Hawa lebih menonjol hidup dari kekuatan manusia jasmaninya.
Kej 2:23 Maka, manusia itu berkata, "Inilah tulang dari tulangku, dan daging dari dagingku; ia akan disebut ‘perempuan’ sebab ia diambil dari laki-laki.,"
Adam cenderung lebih memperhatikan Hawa, ketimbang hubungannya dengan Allah.
Adam lebih intim dengan Hawa yang berasal dari tulangnya dan dagingnya, daripada dengan Allah yang adalah Mahluk Roh. Daging melambangkan rasa, kasih dan hubungan yang paling intim. Tulang memuat kekuatan (2 Raj 13:21), tapi tulang itu juga dapat menjadi kering (Yeh 37). Tulang kering melambangkan kematian dan ketidakberdayaan. Hanya NAFAS HIDUP (nefesh) Tuhan yang dapat memberikan hidup pada tulang yang kering (Yeh 37:5).
Adam-Hawa mengandalkan Neshama yakni intelektualitasnya, kekuatannya sendiri serta menggunakan hanya 5 pancainderanya, yang justru membuatnya gagal. Kalau saja Hawa tetap menggunakan kesadarannya akan keberadaan Allah dan kedaulatan-Nya, tetap mengandalkan rohnya, kejatuhan itu tidak terjadi. Kecenderungan sikapnya bergeser kepada jiwanya saja, menggunakan pancainderanya, yang telah melihat buah itu begitu menarik hati dan dia berpikir akan memperoleh pengertian, pasti menjadi hal yang berbeda dan istimewa. Hawa berpikir dia akan memperoleh pengertian, tapi tidak berpikir seperti itu bukan dari Tuhan.
Manusia dalam keserupaan dengan Allah ~ Mahluk Supra alamiah
Berbeda dengan mahluk lainnya. Manusia tidak diciptakan hanya dengan perkataan Tuhan saja (Kej 1:26) seperti Dia menciptakan terang, alam semesta dan binatang-binatang. Tapi Tuhan setelah berfirman, Dia membentuk manusia dengan tangan-Nya sendiri. Setelah itu Ia menghembuskan nafas kehidupan (breath) melalui hidungnya, sehingga manusia menjadi mahluk yang HIDUP (a living soul).
Kej 2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas <05397> hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Manusia diberikan nafas hidup – breath strong’s 5397 Neshamah.
Inilah roh manusia yang berbeda dengan roh binatang, berbeda pula dengan roh-roh malaikat, sebab SOUL / JIWA manusia memiliki karakter KESERUPAAN dengan Allah, ESSENSI Tuhan sendiri.
Kej 1:26 AYT Kemudian, Allah berkata, "Marilah sekarang Kita membuat manusia menurut gambar Kita, dalam keserupaan Kita.
ESENSI ILAHI DARI HATI DAN JIWA MANUSIA ADALAH APA YANG MEMBUAT MANUSIA DI ATAS MAHLUK CIPTAAN LAIN; BERMARTABAT (SUPERIOR) DAN BERBEDA DARI SEMUA CIPTAAN LAINNYA, BAHKAN PARA MALAIKAT. MALAIKAT MUNGKIN LEBIH SPIRITUAL, TETAPI MANUSIA LEBIH SALEH. KESALEHAN ADALAH SIFAT DASAR YANG ILAHI.
Hanya dalam hati manusia Sang Pencipta menanamkan esensi-Nya sendiri. Jiwa manusia dengan demikian adalah satu-satunya makhluk yang benar-benar "supra-alamiah" (selain Sang Pencipta)—suatu makhluk yang tidak dibatasi oleh sifatnya sendiri, melainkan hanya dibatasi oleh KEHENDAK BEBAS. Makhluk yang dapat melampaui dirinya sendiri; makhluk yang dapat memilih untuk tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tetapi juga bertindak terhadapnya; makhluk yang pilihan dan tindakannya memiliki arti pribadi yang sebenarnya.
Kodrat ilahi atau esensi Allah sendiri merupakan elemen dasar yang paling dibutuhkan manusia (esensial) untuk bertindak secara supra-natural dengan kehendak bebasnya. INILAH LETAK KESERUPAAN MANUSIA DENGAN ALLAH, MANUSIA YANG SEGAMBAR DENGAN ALLAH.
Flp 2:13 AYT Sebab, Allahlah yang bekerja di dalam kamu, baik untuk mengingini maupun untuk mengerjakan apa yang menyenangkan-Nya.
Jadi manusia mula-mula sudah dilengkapi dengan potensi ilahi Allah untuk berkuasa atas alam dan semua mahluk lain. Inilah bagian yang terhilang dari kejatuhan manusia dalam dosa. Potensi dan kemampuan ilahi ini merupakan kasih karunia Allah yang sudah ada dan kembali mengisi hidup manusia baru kita.
Jiwa Manusia (neshamah “soul” <5397> ) Adalah Pelita Tuhan
Ams 20:27 Roh (neshamah “soul”<05397> jiwa manusia, human spirit ) manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.
Proverbs 20:27 AmpC The spirit of man [that factor in human personality which proceeds immediately from God] is the lamp of the Lord, searching all his innermost parts.
Roh manusia [faktor dalam kepribadian manusia yang langsung keluar dari Tuhan] adalah pelita Tuhan, yang menyelidiki semua bagian terdalamnya.
Proverbs 20:27 Amp The [a]spirit (conscience) of man is the lamp of the Lord,
Searching and examining all the innermost parts of his being.
Amsal 20:27 Amplified roh (hati nurani) manusia adalah pelita Tuhan, Mencari dan memeriksa semua bagian terdalam dari dirinya.
Alkitab mengatakan bagaimana Allah menyelidiki hati manusia melalui “neshamah” atau jiwanya, faktor kepribadiannya (AmpC) dan juga hati nuraninya (Amp).
Ayb 32:8 Tetapi roh <07307> yang di dalam manusia, dan nafas <05397> Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.<0995>
Dari Nafas Yang Mahakuasa keluar Firman. Firman itulah yang ditangkap dan diproses di dalam roh manusia yang akhirnya dengan pengaruh kuasa Roh Kudus, dapat memberikan pengertian dan pemahaman kepada jiwa (soul), pikiran dan perasaan yang menyamakannya dengan perspektif Allah sesuai maksud Firman. Pengertian baru inilah yang memerdekakan kita dan memperbarui akal budi kita.
Kesesatan Sekarang Membuat Manusia Sangat Berpotensi Menjadi Jahat Seperti Binatang
Kej 3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
Pada waktu manusia diciptakan – belum ada KONSEP “baik dan jahat” di level Neshamah.
Ini tidak menjadi rancangan awal penciptaan Allah untuk membuat KONSEP baik dan jahat secara terintegrasi (built-in). Akibat dari intervesi si jahat atas rencana Allah, maka terjadi kekacauan dalam CARA PANDANG dan POLA BERPIKIR MANUSIA. NESHAMAH telah mengambil PORSI yang MUTLAK dalam penentuan pengambilan keputusan dan bertindak. Cara berpikir manusia tidak lagi ditopang oleh level hati yang di bawahnya yakni oleh KESADARAN akan Allah Pencipta (level Nefesh) dan ROH (level Ruach) yang terhubung dengan Sang Pencipta, tapi hanya berdasarkan RASIONALITAS.
Bukan berarti Allah tidak mengetahui apa yang akan terjadi, sebab Ia telah membuat rencana yang agung, rencana-Nya yang kekal. Allah tidak menyiapkan plan-B, tapi kegagalan manusia pertama telah dalam penguasaan Allah.
Kej 3:23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. 24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Kej 3:22 adalah KONTROL Allah atas setiap mahluk hidup. Akses kepada Pohon Kehidupan telah diblokir.
Manusia yang sudah jatuh dalam dosa, yang ada dalam penguasaan Setan tidak dibiarkan Allah untuk hidup selama-lamanya dalam keadaan berdosa. Manusia berkuasa atas alam dan hewan-hewan, sehingga jika dibiarkan hidup selamanya dengan memakan buah Pohon Kehidupan, itu sama saja membiarkan Setan menguasai dan mengontrol seluruh mahluk yang bernafas dan bergerak di alam semesta ini.
Ketika seseorang berbuat dosa, dia “membunuh” sebagian dari dirinya, yang menyebabkan dia kehilangan kepribadiannya (neshamahnya) . Dan jika dia terus berbuat dosa, dia akhirnya kehilangan rohnya (ruachnya) juga, sehingga dia hanya memiliki naluri (bukan lagi hati nurani, conscience atau nefesh), seperti binatang.Mzm 49:20 (49-21) Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.
Ams 9:6 buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."
2Ptr 2:9 maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,
2Ptr 2:10 terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan,
2Ptr 2:12 Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar
Alkitab tegas mengatakan, bahwa mereka yang dikuasai oleh hawa nafsunya, sengaja mencemarkan diri, menghina pemerintahan Allah, berani dan angkuh, suka menghujat dan berbuat jahat; DISAMAKAN dengan HEWAN yang tidak berakal (alogos, strong #249, brute, unreasonable).
Allah telah menyiapkan rencana penyelamatan dan penebusan sejak sebelum dunia diciptakan-Nya untuk orang-orang yang menghormati Firman-Nya (logos). Dan Dia menyimpan orang-orang jahat dan brutal seperti hewan (alogos atau yang hidup tanpa Firman) untuk dihukum dan dihakimi.
Agama (hukum Taurat) Tidak Dapat Menghidupkan Roh Yang Sudah Mati
Kita harus memutuskan semua keterikatan jiwa dengan semua orang dan segala sesuatu yang bukan dari Tuhan. Jiwa kita harus ditambatkan kepada Kristus saja, sebab jiwa kita yang fana harus terus ditundukkan dan bukan berusaha mengakses buah Pohon Kehidupan, sebab itu sudah tidak mungkin terjadi dan menjadi perbuatan sia-sia. Agama dan usaha manusia bukanlah jalan kehidupan, tapi usaha menjaring angin.
2Kor 10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Paulus menegaskan manusia jiwani kita sampai berakhirnya nafas hidup ini selalu menentang pengenalan akan Allah dan oleh karena itu kita harus menawan segala pikiran dan menundukkannya kepada Kristus.
Keterikatan menimbulkan ketergantungan. Tetapi Allah tidak suka dan Dia cemburu jika kita tergantung kepada manusia dan bukan kepada Pribadi-Nya, karena sebenarnya yang kita butuhkan adalah bergantung kepada Pribadi-Nya Tuhan, sebab Ia adalah sumber kehidupan yang sejati.
Kecemburuan Tuhan akan melindungi kita supaya tidak tersesat di dalam jiwa sendiri, karena telah sekian lamanya bahkan hampir seumur hidup kita, pemikiran kita sendiri telah mengkhianati kita.
Rm 2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
Isi hukum Taurat ada di hati manusia (neshama). Hati nurani dan pikiran hanya akan saling menuduh. Jadi segala usaha menyucikan pikiran adalah perbuatan sia-sia, karena agama hanya akan menambah jelas kenajisan pikiran dan dosa kita.
Rm 3:20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
Semua agama apa pun itu berprinsip dan berdasarkan hukum Taurat , yang diterima oleh nabi Musa. Taurat menegaskan dasar sifat dan karakter buah Pengetahuan, yakni Pengetahuan yang baik dan jahat. Oleh karena itu agama juga berisi larangan dan kewajiban. Alkitab menegaskan tidak seorang pun dapat dibenarkan Allah karena melakukan kewajiban dan larangan, karena itu hukum Taurat justru untuk menyatakan dosa. Arti kata, selamanya hidup keagamaan itu sejatinya tidak pernah bergeser dari lapisan Neshamah atau jiwa yang fana itu. Agama tidak berdaya membawa kita ke level kehidupan sebenarnya seperti yang Tuhan mau. Agama tidak membawa pengaruh apa-apa dan tidak berdaya. Ia hanya berjalan dari antara kualitas hidup yang baik dan jahat, bukan kualitas kekudusan dan kesucian; kemenangan dan kemuliaan. Ini adalah jenis kehidupan di dunia yang datar, sedangkan bumi itu sendiri bulat. Itu sebabnya roh agamawi itu selalu berkata semua agama itu membawa kebaikan. Tapi jangan lupa, ia juga membawa sifat jahat itu; sifat kedagingan, kesia-siaan dan kefanaan.
Yang harus kita lakukan adalah memohon terang-Nya menyinari hati kita. Terangnya berarti minta pewahyuan firman, dengar ulang khotbah, merenungkannya dan mendapatkan pengertiannya sesuai maksud firman. Bukan pemikiran atau kebenaran sendiri.
1Ptr 1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Kefanaan ada di jiwa (neshama), demikian juga hukum Taurat dituliskan di sini. Setiap benih yang keluar dari pengajaran manusia (neshama) adalah benih yang fana juga. Hanya dengan dilahirkan kembali oleh Firman kita bisa menerima kembali roh yang hidup, juga menerima benih firman yang hidup. Benih kebangkitan dan hidup dan yang kekal.
DETOKSI: Menghalau Hal-hal Negatif Dari Jiwa Anda Dengan Kuasa Kehidupan-Nya yang adalah Terang Manusia
Pembasuhan dengan air Firman membawa pembersihan jiwa. Proses itu seperti orang meremas spons mungkin menyakitkan, tetapi itu harus datang karena pembersihan hati sangat penting supaya hati kita tetap menjadi lembut dan bisa menyerap firman Tuhan yang segar, tidak lagi dihalangi oleh kotoran. Betapa pentingnya mengetahui dan membedakan ketika suatu jiwa terpecah-pecah seperti tanah kering yang retak-retak.
Tidak adanya ONENESS keutuhan, integritas dalam jiwa menyebabkan orang Kristen mengenakan topeng dan membungkus hatinya dalam kemunafikan agama, berpura-pura memiliki semuanya; didorong dengan bukti dan kinerja semu, sehingga kelihatan aktivitas dan bukan progresivitas kehidupan roh dan pada akhirnya membuat diri sendiri bertanya-tanya: 'Mengapa jadi begini?’
Ada yang menggerogoti jauh di dalam jiwa, membuat orang bertanya-tanya, 'Apakah saya benar-benar bisa mengejar!’ Apakah saya cukup baik, apakah saya sudah memiliki apa yang diperlukan! Bagaimana saya mempertahankan “roda hamster” spiritual ini? Bagaimana saya bisa melanjutkan apa yang saya yakini, ketika saya tidak dapat melihat untuk mencapainya?
Ketika orang merasa kalah, lelah, terkuras, putus asa, maka biasanya ia menginginkan pelarian! Cadangannya hampir habis tetapi dia terus berjalan karena sudah tidak dapat memisahkan fakta dari fiksi. Sekarang karena Anda seorang Kristen, Anda harus tampil untuk diterima oleh Tuhan, tapi mengapa semua orang lain berjalan di atas roda hamster itu bersama Anda?
Saudara terkasih, bisa saja hati Anda dan saya memiliki berbagai tingkat fragmentasi dan lebih celaka lagi ditambah diorientasi, yang ingin Tuhan sembuhkan, sebab masalah ini tidak akan hilang dan berhenti dengan menyapu di bawah karpet! Semua harus terbuka di hadapan Tuhan dengan merendahkan diri dan memohon kasih setia-Nya.
Yes 66:9 "Akankah Aku membuka rahim seseorang, tetapi tidak membuatnya melahirkan?" firman TUHAN, "Masakan Aku, yang membuat orang melahirkan, akan menutup rahim?" firman Allahmu.
Tuhan tidak ingin membuat kita bertambah bingung, karena itu Dia akan mendengar seruan kita, bagaimana pun keringnya tanah hati dan retaknya jiwa kita. Sebab Dia adalah sahabat bagi orang yang patah hati dan remuk jiwanya!
Mzm 34:18 (34-19) TB. TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Wahyu menakjubkan dari kasih Tuhan dan penerimaan tanpa syarat itu luar biasa! Itu adalah anugerah dan belas kasihan yang luar biasa itu menjangkau melalui semua luka dan rasa sakit, sampai ke inti masalahnya.
Why 3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Lihatlah Tuhan sedang berdiri di pintu dan mengetuk, ini adalah cinta kasih Kristus yang sanggup menjangkau ke dalam benteng-benteng dan dibangun di sekitar hati Anda.
Cinta kasih Bapa lah yang menuntun pada pertobatan, jadi bukalah pintu itu, percayalah dan biarkan Dia masuk. Ini adalah awal dari roh, jiwa dan tubuh yang sehat. Namun, saudara harus percaya, mendengarkan Dia dan membuka pintu. Ia akan masuk dan bersamamu selamanya.
Ulangan 32:39 (TB) Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. AKULAH YANG MEMATIKAN DAN YANG MENGHIDUPKAN, AKU TELAH MEREMUKKAN, TETAPI AKULAH YANG MENYEMBUHKAN, dan seorang pun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku.
AKULAH EL CHAYAH - ALLAH YANG MEMBERI ATAU MENJAGAI KEHIDUPAN, MEMBANGKITKAN, MEMULIHKAN HIDUP DAN KESEHATAN.
Membersihkan racun yang tertanam dalam jiwa kita menciptakan tingkat kelimpahan baru yang dapat mengalir ke dalam hidup kita. Jiwa kita harus melalui proses detoks untuk menghilangkan semua aspek negatif dan menjadi lebih dekat dengan Terang Manusia.
Kenajisan (kusta) berasal dari hal negatif yang kita ciptakan dari ucapan jahat kita. Kita sering berbicara tanpa kesadaran akan efek kata-kata kita. Kata-kata yang kita ucapkan memiliki kekuatan dan dapat berdampak negatif pada kita. Kita berbicara dengan bebas tanpa membiarkan kesadaran spiritual kita membimbing dan melindungi kita.
Kita dapat memanfaatkan setiap kekuatan dan kuasa Firman dan mendetoksifikasi jiwa kita dengan menghilangkan hal-hal negatif yang kita ciptakan melalui tindakan, ucapan, dan pikiran negatif kita dengan bersinergi dengan Roh Kudus.
Dimulai dengan level pertama dari hati kita, yakni level Nefesh atau kesadaran. Penting mengerti firman untuk membangkitkan kesadaran kita dan mulai menyadari bahwa setiap kata yang kita ucapkan, setiap tindakan yang kita lakukan, dan setiap pikiran yang kita miliki dapat membawa energi positif atau negatif ke dalam hidup kita. Secara kolektif, ini memiliki dampak global yang mempengaruhi kesadaran umat manusia secara keseluruhan.
Ada tiga tingkatan jiwa kita yang bisa kita detoksifikasi. Level-level ini adalah Nefesh, Ruach dan Neshamah. Setiap tingkat jiwa perlu terus ditopang dengan energi positif dari Firman Tuhan untuk memenuhi tujuan hidup kita.
Kemurnian hati kita dibuktikan oleh tindakan kita. Tindakan mana yang kita buat – yang menghubungkan kita dengan hal positif atau negatif – terserah kita; itu adalah pilihan kita. Maka kita sangat membutuhkan kecenderungan hati yang condong kepada kebenaran, karena oleh kasih karunia-Nya Dia membentuk karakter kita untuk mengambil karakter ilahi-Nya. Ketika kita mengizinkan tindakan kebaikan, berbagi dan kedermawanan, kita mengisi bejana kita dengan anugerah dan energi yang positif. Saat tindakan kita menjadi terpusat pada keserakahan, keegoisan, dan kurangnya kepekaan, kita telah membuka pintu bagi hal-hal negatif. Ini menutup saluran spiritual dalam hidup kita. Tindakan ini menciptakan racun dalam hidup kita dan menguras energi kita.
Tindakan kita mempengaruhi berkat kita, kemakmuran yang kita terima, tidak hanya secara spiritual, tetapi juga secara fisik. Teknologi ini menciptakan kemakmuran dengan berkah. Kuncinya adalah menyadari bahwa tindakan positif yang kita lakukan, seperti keluar dari zona nyaman kita dalam membantu orang lain, mendetoksifikasi hal-hal negatif.
Tingkat kedua dari hati kita adalah Ruach (roh), yang dibuktikan oleh ucapan kita. Kata-kata positif yang kita pilih membantu mengangkat orang lain dan memberikan harapan dan kasih sayang. Ketika kita bergosip, kita mengabaikan kata-kata yang kita ucapkan dan menciptakan hal-hal negatif.
Ruach bertanggung jawab atas hubungan kita. Berbicara secara positif terus menerus menarik Terang ke dalam hidup kita. Terang ini membawa energi yang menciptakan dan menopang hubungan positif dalam hidup kita.
Untuk membersihkan racun yang disebabkan oleh ucapan negatif, kita hanya perlu mengubah kesadaran kita dan berbicara secara positif. Kita harus menahan diri dari terlibat dalam gosip. Sederhana saja: berbicaralah secara positif tentang orang lain dan perhatikan bagaimana hubungan dalam hidup saudara berkembang.
Tingkat ketiga dari hati adalah Neshamah, yang ditopang oleh pikiran kita. Pikiran positif dan negatif kita mempengaruhi hubungan dengan orang tua dan anak-anak kita. Kita harus berhati-hati terhadap jenis pikiran yang kita izinkan masuk ke dalam pikiran kita. Pikiran bisa datang dari orang lain, lingkungan sekitar dan kesadaran kita. Kita perlu berhati-hati dan mengabaikan pikiran negatif, menyingkirkannya dan tidak membiarkannya mendominasi kita. Semakin banyak pikiran negatif yang kita berikan energi, semakin besar racun yang telah kita ciptakan dalam sistem kita.
Untuk membersihkan racun dalam pikiran kita, kita harus bertindak dengan pembatasan dan membuang pikiran negatif. Ketahuilah bahwa pikiran-pikiran ini memberi Anda kesempatan untuk menghilangkan negativitas dan mengungkapkan percikan Terang. Ubah pikiran negatif saudara tentang kemarahan, keserakahan, dan keegoisan menjad i cinta, kasih sayang, dan martabat. Biarkan energi baru itu terwujud dan berkembang dalam hubungan saudara dengan orang tua dan anak-anak saudara. Dengan sesama dan termasuk media sosial.
Dengan menyelaraskan kembali hati dan jiwa saudara melalui penghapusan negativitas (emosi negatif), saudara membuka pintu untuk berkat kelimpahan dan kemakmuran spiritual dan lahiriah. Sadarilah bahwa pikiran, ucapan, dan tindakan kita memengaruhi berkat-berkat yang kita tarik ke dalam hidup kita. Ubah tindakan negatif saudara menjadi cinta, kasih sayang, empati, dan martabat manusia. Hal ini memungkinkan jiwa kita untuk terhubung kepada esensi sejati dari Firman Kristus yang adalah Terang Manusia.
Yoh 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Kita harus bertobat setiap hari. Berarti berhenti berpikir sembrono. berhenti berkata sembrono. Izinkan Roh Kudus setiap hari melatih dan biasakan kembali (retrain) cara berpikir, harus menurut pola kesadaran, roh kebenaran dan pengertian.
2 Korintus 3:14-16 (TB) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini SELUBUNG ITU MASIH TETAP MENYELUBUNGI MEREKA, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ADA SELUBUNG YANG MENUTUPI HATI MEREKA. Tetapi APABILA HATI SEORANG BERBALIK KEPADA TUHAN, MAKA SELUBUNG ITU DIAMBIL DARI PADANYA.
Banyak orang percaya menempatkan dirinya pada posisi yang berbahaya, seperti dikatakan Alkitab.
Rm 10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. 3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Dari ayat-ayat itu kita bisa melihat, bahwa iman tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus dibuktikan dengan perbuatan di atas motivasi yang murni.
Keserupaan Manusia Baru Sangat Berpotensi Menjadi Seperti Allah
Dalam hidup manusia mula-mula, Adam-Hawa belum ada pemikiran tentang baik dan jahat, belum ada pada Neshama. Jadi pada awalnya belum ada masalah. Karena baik dan jahat itu sebenarnya hanya bisa ditangani dihandel oleh Allah dengan KARAKTER ILAHI-NYA. Baru setelah dosa berkuasa, karakter baik dan jahat ini menguasai manusia. Dan celakanya tidak ada KESADARAN (Nepesh) yang kuat dan TANPA KONTROL dari roh (ruach). Tubuh manusia (jiwa) tidak lagi sanggup menopang kehidupannya (neshama) sendiri.
Tadinya tubuh manusia diliputi cahaya kemuliaan Allah dan tidak telanjang. Sekarang tidak ada perlindungan ilahi lagi dan tubuh itu menjadi telanjang, menjadi terekpose oleh dosa dan maut. Tubuh manusia menjadi FANA dan SIA-SIA. Pada akhirnya tubuh dan jiwa ini akan mati dan segala yang dilakukan hanyalah untuk mempertahankan hidup (jiwa) dan tubuhnya yang rapuh. Dan itu adalah kesia-siaan.
Maka sekarang Allah harus membekali kita lagi dengan karakter ilahi-Nya yang DIPERKUAT dan menjadi TERINTEGRASI (build in) DI DALAM kita, menjadi terbangun dengan lengkap dan sempurna menjadi bangunan yang utuh. Jadi Dia membangun inner man kita, manusia batiniah kita. Tuhan mulai membangun dari lapisan terdalam dari dasar hati kita, lubuk hati. Dia harus memperlengkapi kita dengan kuasa yang bisa menang dari sifat dosa dan menang atas maut! Itu sudah terbukti bisa terjadi pada Yesus. Manusia pertama yang bangkit dari kematian, sekali dan untuk selamanya. Inilah yang dimaksud dengan manusia ciptaan baru.
bahwa Kristus harus menderita dan bahwa, dengan alasan menjadi yang pertama bangkit dari antara orang mati, Ia akan memberitakan terang,* baik kepada orang-orang Yahudi maupun kepada bangsa-bangsa lain. Kis 26:23 AYT
Ada dua yang paling berharga dan paling utama yang Dia anugerahkan adalah: Hati yang baru dan Roh Kudus yang akan menjadi penolong kita. Roh Kudus tinggal bersama kita di dalam hati kita, di level Ruach.
Allah tidak bisa mengurangi material atau menurunkan kualitas dari material. Dia memberikan Roh Kudus yang sama, yang juga telah menolong Yesus selama di bumi dan Roh Kudus yang membangkitkan Yesus dari kematian. Tidak berbeda sedikitpun, baik kuasa dan intensitas Roh Kudus yang mengisi hati kita dengan Roh Kudus yang ada pada Yesus Kristus, Anak Allah, Anak Daud. Ini adalah anugerah, pemberian yang rela dari hati Allah sesuai dengan rencana agung-Nya. Telah dibuktikan-Nya kebesaran kasih-Nya, sehingga Ia rela memberikan Anak-Nya yang tunggal (Yoh 3:16), supaya kita tidak binasa, tidak hidup dalam kebodohan dan tidak hidup dalam kesia-siaan. Ini adalah intervensi Allah langsung dalam hidup saya dan saudara.
Harapkan selalu intervensi Allah dalam hidup kita, maka kita akan terlepas dari kebodohan dan kesia-siaan menuju hidup yang kekal. Jangan hanya harapkan berkat dan perlindungan Tuhan saja, tapi bagaimana kita hidup berkelimpahan di dalam Dia.
Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Yeh 36:26
Kamu akan Kuberikan <05414> hati <3820> yang baru, <02319> dan roh <07307 ruach> yang baru <02319> di dalam batinmu <07130> dan Aku akan menjauhkan <05493> dari tubuhmu <01320> hati <03820> yang keras <068> dan Kuberikan <05414> kepadamu hati <03820> yang taat. <01320>Yeh 36:26
Ayat-ayat terkait:
Yer 17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Flp 2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Ibr 8:10 "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Rm 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Proses dan Alur Berpikir Menurut Pola Asli
Proses dan alur berpikir kita harus menurut pola asli, dari level dasar fungsi hati kita yakni hati nurani, kesadaran (nefesh). Pewahyuan firman selalu menggugah kembali hati nurani kita untuk pemulihan dan kesegaran. Kita tidak harus menanti malaikat Tuhan menggoncangkan air kolam Betesda. Bukan lagi dari luar, karena kita memiliki Roh Kudus; melainkan proses itu sekarang dimulai dari kedalaman hati kita. Itu adalah lubuk hati kita. Firman yang kita terima itu yang akan menggoncangkan air di dalam hati kita.
Meningkat di level ke-2 atau level roh (ruach), harus bersinergi dengan Roh Kudus menangkap pesan itu dan mengambil semua material yang dikandung oleh firman pewahyuan. Di dalamnya ada kasih karunia, ada kuasa, ada kesegaran yang baru menyegarkan (refresh) akal budi kita.
Agama tidak akan pernah memulai dari level-1, mau pun level ke-2, tetapi langsung ke level ke-3 atau level jiwa (neshama). Level hati nurani dan roh yang mati tidak bisa merespon firman; melainkan roh agamawi yang selalu menyetir orang mulai memakai pikiran dan mengaduk-aduk perasaan seperti yang dilakukan oleh seorang motivator, di mana manusia jiwani dan lahiriahnya sangat dominan berperan. Maka agama tidak akan pernah memperbarui akal-budi seseorang, tapi berusaha menggugah keinginan orang, motivasi orang tanpa pertolongan Tuhan. Roh agamawi selalu bekerja di level neshama. Itu adalah kekuatan manusia lahiriah dan natural yang digunakan.
Maka agama tidak berdaya sama sekali dan tetap saja berpotensi untuk membawa orang makin tersesat di dalam jiwanya. Yang mereka jalankan adalah perintah agama dan itu tidak pernah dilakukan di atas kesadaran dari lubuk hati dan kekuatan kuasa Tuhan.
Pola Penipuan Yang Rohani Dan Berhasil!
Tuhan telah menemukan pola penipuan yang Dia nyatakan SEKARANG, dan untuk semua orang yang datang di masa depan kita.
Banyak orang yang berpikir bahwa mereka hanya pantas mendapatkan remah-remah dari meja tuan mereka (Mat 15:21-28).
Banyak orang yang mengagumi Yesus dan berpikir hanya untuk mendapatkan berkat dari pada-Nya dan tidak pernah berharap apalagi sampai kepada iman bahwa Bapa dan Tuhan Yesus Kristus kita sangat MAU, supaya kita menjadi seperti Dia dalam karakter, dalam kata-kata dan perbuatan. Juga menjadi jawaban dan menjadi berkat bagi orang lain.
Banyak orang Kristen juga tidak yakin ia segambar dan serupa dengan Allah, sebab ketika dilahirkan kembali, kita menjadi ciptaan baru yang sudah segambar dan serupa dengan Allah. Yang lama telah berlalu, yang baru sudah datang (2 Kor 5:17). Bukan hanya menghafal ayat ini, tapi perlu melangkah ke dalam iman untuk hal itu terwujud.
Lazarus yang miskin juga mendapatkan remah-remah dari meja orang kaya itu (Luk 16:20-21). Sebenarnya, remah-remah adalah apa yang diberikan dunia kepada kita. Namun banyak orang berpikir seharusnya dia berjuang dan rela bekerja keras untuk berkat-berkat natural dan tidak menyadari itu sebenarnya adalah remah-remah. Itu salah satu tipuan pikiran kita yang paling berhasil untuk membatasi ruang gerak pengharapan dan iman! Orang Kristen tidak percaya untuk memberikan dirinya di dalam pemeliharaan Tuhan dan ingin berusaha sendiri sekeras-sekerasnya untuk memenuhi segala kebutuhannya dan keluarganya.
Mat 15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. 22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Mat 15:23 Akan tetapi, Yesus tidak menjawab perempuan itu, satu kata pun. Dan, murid-murid-Nya datang dan mendesak-Nya, kata mereka, "Suruhlah ia pergi karena ia terus-menerus berteriak di belakang kita."
Mat 15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Tetapi wanita Kanaan itu, yang tidak selayaknya mendapatkan anugerah Allah pada saat itu, tidak menyerah.
Mat 15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
Walau pun Yesus hanya diutus kepada orang Israel (ay24) dan murid-murid ingin mengusir wanita Kanaan itu, tapi Yesus tidak mengusirnya walau pun jawaban pertama dari Yesus adalah “Tidak”.
Luarbiasa bahwa wanita itu TIDAK mengambil jawaban “tidak” sebagai akhir dari perbincangannya dengan Yesus, walau pun Yesus mengumpamakan dia seperti anjing yang mengharapkan anugerah Allah! Alkitab jelas mengatakan, Tuhan tidak akan memberikan hal-hal yang sangat berharga “mutiara” kepada anjing dan babi. Anugerah pertama-tama diberikan kepada orang Yahudi oleh karena ikat-janji Allah dengan bapa-bapa pendahulu mereka, Abraham, Ishak dan Yakub. Yesus tidak melecehkan perempuan itu dengan perumpamaan-Nya, tapi begitu besarnya kuasa ikat-janji yang harus Dia hormati. Untuk itulah Yesus datang.
Mat 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Mat 15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
Wanita Kanaan itu percaya kepada Yesus dan mengenal Dia sebagai Anak Daud, Mesias yang dijanjikan Allah untuk menebus dosa dunia. Dia tahu pengharapannya ada di dalam Tuhannya, Anak Daud dan dia percaya Yesus adalah Mesias itu. Apa pun status dirinya dia sekarang, dia perlu pertolongan Mesias dan anugerah-Nya. Dan imannya itulah yang menentukan jawaban akhir dari Yesus!
Mat 15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Poinnya adalah kita harus mendesak di alam roh sampai kita mendapatkan perobahan. Tuhan tidak pernah menahan dan tidak dapat menahan perobahan itu ketika permohonan kita MELAMPAUI RASIONAL kita, MELAMPAUI KEBERADAAN KITA. ITU ADALAH PENYATAAN DAN TINDAKAN IMAN KITA. Yesus juga bekerja di jalan iman. Bapa bekerja lewat iman untuk terjadinya transaksi antara sorga dan bumi. MAKA, TIDAK ADA LAGI YANG BISA MENAHAN PERMOHONAN KITA, SELAIN DIRI KITA SENDIRI.
Yang tidak diketahui orang adalah IMAN itu tidak ada yang besar dan kecil. Yesus katakan iman sebesar biji sesawi pun bisa memindahkan gunung. Jadi, masalahnya adalah gunung itu, bukan besar dan kecilnya iman, sebab iman itu pemiliknya Allah. Yesus membawa karunia iman. Begitu kita sudah sudah sampai di jalan iman setelah melalui “gunung”, maka perobahan terjadi, mujizat terjadi.
Jadi banyak orang Kristen hanya ingin mendapatkan kesembuhan dan berkat-berkat, tidak percaya ia bisa mencapai jalan iman-Nya Tuhan. Ucapan “Tuhan memberkati” dan “Tuhan pasti buka jalan” seringkali sudah cukup menghibur kita?!
PERUBAHAN POLA PIKIR – PEMBARUAN AKAL BUDI
Jadi, yang Yesus lihat adalah POLA PIKIR dari wanita Kanaan yang sebenarnya tidak layak menerima anugerah itu, sebab belum waktunya. Tapi wanita itu tidak memakai rasionalitasnya, tidak juga intelektualitasnya sama sekali dalam merespon pernyataan Yesus. Dia bahkan tidak peduli dengan keberadaannya sendiri sebagai perempuan Kanaan, bukan orang Israel. Dia mengeliminasi semua pikiran negatif tentang dirinya, yang menghalangi terjadinya mujizat. Yang dia katakan BUKANLAH JAWABAN dari pikiran yang ada jiwanya, tetapi RESPON DARI DALAM HATINYA. Dia tidak menganggap dirinya seperti anjing, karena itu dia katakan: “ANJING ITU... hanya makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” IA MENEGASKAN KEPADA YESUS, BAHWA IA BUKAN SEPERTI ANJING YANG HANYA MAKAN REMAH-REMAH. IA ADALAH ANAK MANUSIA, SAMA SEPERTI YESUS, TETAPI ANAK DAUD INI DIA PERCAYA DAPAT MENOLONGNYA.
Pola pikir yang benar akan membuat perkataan kita menjadi PERKATAAN IMAN oleh karena perkataan itu timbul dari hati yang terdalam, dari hati nurani, terus disinergikan di dalam ruach bersama Roh Kudus. YANG DIPROSES DI JIWA (NESHAMA) ADALAH SEMUA HAL YANG NATURAL. TETAPI YANG DIPROSES LEWAT KESADARAN HATI NURANI DAN ROH, SERTA DIBAWA MELAMPAUI JIWA, ADALAH SEMUA HAL YANG SUPRA-NATURAL.
Jadi, perubahan pola pikir bukanlah seperti yang kita pikirkan selama ini. Sekian lama ini kita mengharapkan pikiran, perasaan dan kehendak yang ada di JIWA (neshama) kita menjadi bersih dan benar. Tidak semudah itu dan BUKAN ITU! Area pikiran adalah area pertempuran di mana seringkali Allah kalah. JIWA (neshama) kita masih dan selalu dipengaruhi oleh buah Pengetahuan baik dan jahat. Itu akan terus berlangsung seumur hidup kita. Tentang hal ini, Paulus mengatakan:
Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa. Rm 7:25
Manusia jiwani hanya melayani tubuh insani (raga, tubuh, yourself). Hati nurani, roh dan akal budi adalah manusia batiniah (inner man) kita. JADI INI PERSOALAN BAGAIMANA KITA HARUS MEMBANGUN MANUSIA BATINIAH KITA, MENJADI KUAT, SUPRA-NATURAL YANG MELAMPAUI MANUSIA JIWANI KITA (RASIONAL, INTELEKTUAL). Bukan terus berkutat, bergulat di area pikiran yang jelas terus-menerus melayani (dedicated to) manusia jiwani. Sebab jiwa itu bukan berasal dari Allah. Jangan salah, BUKAN JIWA KITA YANG DIPERBARUI, TAPI AKAL BUDI KITA yang ada di dalam manusia batiniah <3820> kita. Di mana persisnya akal budi kita? Ia ada di dalam hati yang baru (chayah, <strong# 2421>) yang Tuhan berikan, anugerahkan.
Manusia jiwani kita bagaimana pun akan musnah dan dilenyapkan, tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, bersamaan dengan habisnya nafas hidup kita.
MENDESAK DI ALAM ROH
Wanita ini menunjukkan kepada kita sebagai Gereja, bagaimana kita bisa mendesak di alam roh, supaya kita bisa mencapai iman-Nya Tuhan dan memastikan terjadinya perubahan atas kota dan bangsa kita.
Ketetapan-ketetapan yang Tuhan sudah buat – yang lama berlalu, yang baru sudah datang – harus benar-benar kita percayai. Bagaimana Dia telah memberikan hati yang baru, benar-benar harus kita renungkan dan percayai. Semua ketetapan Tuhan dan pekerjaan-Nya harus kita percayai. Semua harus menjadi perkataan iman kita. Iman adalah satu-satunya jalur dan tangga penghubung antara sorga dan bumi. Jangan bergantung pada besar atau kecilnya iman, tapi terus perbarui dan terima pelatihan dari Roh Kudus, sehingga pola pikir kita bekerja dengan benar, yang memastikan selalu membawa kita kepada iman-Nya Tuhan. Dan perkataan dan firman iman itu pasti terjadi.
Serangan serius terhadap kehidupan adalah serangan terhadap manusia batin kita
Ayub 27:3 selama napasku masih ada di dalam aku, dan napas Allah ada di dalam lubang hidungku, 4 bibirku takkan mengucapkan ketidakbenaran, dan lidahku takkan menggumamkan kebohongan.
Kita tidak boleh menjadi terbiasa dan terbuka akan hal-hal yang membuat kita menjadi terekspos oleh musuh. Jangan menganggap kecil apa yang dilakukan musuh terhadap hidup kita, jangan lengah. Mungkin kita merasa sudah hidup sehat dengan pola makan dan berolah-raga, sehingga kesehatan tubuh kita terjaga. Tapi tetap waspada dan jangan membuka peluang sedikit pun terhadap serangan langsung ke dalam. Kita tidak boleh membiarkan perasaan tertekan atau stress terus menghantui hidup kita. Jangan izinkan manusia duniawi kita menekan roh mau pun hati nurani kita.
Lawanlah iblis....
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Yak 4:7
Ini juga bicara tentang integritas hati kita yang harus kita jagai. Ayub menjagai integritas dan keteguhan hatinya untuk tidak mencela Tuhan atas keputusan-Nya apa pun itu walau pun menyusahkan hatinya dan mengganggu jiwanya. Dengan demikian Ayub telah membuat musuh, si iblis menjadi bingung atas sikapnya, sehingga mau tidak mau ia harus undur daripadanya.
Ayb 2:10 Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Pembentukan Ulang Akal Budi Orang Percaya
Sebaliknya Tuhan menggunakan pewahyuan Firman yang berisikan kekuatan Allah sendiri untuk mempengaruhi kesadaran hati nurani dan mengasah akal-budi kita. IA ingin melakukan pemulihan dan pembentukan ulang akal-budi kita.
Pertama: Proses pemurnian hati nurani dan kesadaran
Tuhan ingin kita datang kepada-Nya dan mendengarkan perkataan-Nya dengan hati yang murni seperti seorang anak kecil yang tulus tanpa prasangka, tanpa menyisipkan motivasi dan pemikiran sendiri, tanpa membawa pengalaman, tanpa prasangka dan tanpa asumsi-asumi atau opini dari dunia ini.
Kemurnian hati adalah kesadaran hati nurani. Semakin tinggi kesadaran semakin hati kita dimurnikan dan menjadi rendah hati.
Nabi Yesaya mendapatkan penglihatan tentang kekudusan dan kedaulatan Allah (Yes 6:1-7). Juga pewahyuan bagaimana para Serafim bersikap ketika berada di hadirat Allah. Dengan 2 sayapnya menutupi wajahnya menandakan hormat dan pemujaan kemuliaan Allah dan dengan 2 sayapnya menutupi kakinya menandakan kerendahan hati, 2 sayap untuk terbang bersiap dan melayani Tuhan yang duduk di atas tahta-Nya. DIA yang mereka layani adalah Adonai, sebutan bagi Kristus Yesus yang telah mati, bangkit, naik ke sorga, dimuliakan dan duduk di atas Tahta- Nya di sorga.
Kuasa daging pada JIWA Dia hancurkan. Kekuatan bicara yang najis dihancurkan dengan bara api (Yes 6:7). Mulutnya harus ditahirkan, supaya pesan_Nya kepada bangsa-bangsa bisa terlaksana. Hatinya harus dikerat kedagingannya. Allah harus menyampaikan api untuk memurnikan dan menyucikannya.
Allah tidak menuduh, tapi Dia siapkan caranya dan pemulihan. Pada saat FT menyentuh pada bibir, bara itu menyentuh bibir, dosanya diampuni. Bagaimana Ia membenahi hati kita. Ibr 9:14 Dia buang perbuatan sia-sia.
Api itu api penghakiman. Dosa tetap harus dihukum. Bara itu menyakitkan ketika menyentuh bibir. Dosa yang ditimpakan kepada Yesus dan semua dosa yang ditanggungnya; Dia menjalani api penghakiman. Tapi Dia tidak hangus, tapi dosa itu yang dibakar habis seperti persembahan yang dibakar pada mezbah ukupan.
Kedua: Pembaruan Akal Budi
FT memproses akal budi sehingga makin lunak hati kita, semakin kita selaras dengan FT, memperoleh pengertian untuk kita oleh iman dibawa ke level selanjutnya, Chayah. Di sini tersimpan segala kekayaan FT yang kita responi, percayai, hidupi. Telah memenangkan hati kita, melampaui rasionalitas dan alam kesadaran. Apa yang kita pikirkan dan katakan secara sadar dan selaras FT itu yang akan melampaui manusia natural kita. Melampaui neshama kita.
Dengan akal budi kita menahan bibir kita dari berbicara serampangan, mengoceh dan menahan emosi kita, sehingga tidak mencemarkan pikiran, jiwa dan tubuh kita. Kemurnian FT yang kita dengar terjaga dari pemikiran sendiri dan tidak akan diserongkan dengan motivasi sendiri dan tidak akan gugur.
Akal budi mendatangkan karunia, membuat kita pandai dan berjalan lurus. Ia mendatangkan perkenanan, dipercayai, menuju ke atas (mengalami upgrade terus), memperkuat tangan dengan kebijakan, merupakan sumber kehidupan, mempertimbangkan perkara dengan hikmat, tanda kebesaran, kemuliaan dan kemahsyuran. Akal budi membuat kita mengerti banyak hal dan dapat melakukan banyak hal, sebab ia berdampingan dengan hikmat.
Akal budi berbicara lebih kuat, sehingga kita bisa lebih mengasihi Tuhan. Dengan akal budi kita melayani hukum Allah. Dia menaruhkan hukum-hukumNya pada akal budi kita.
Mat 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Ibrani 8:10 "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
1 Petrus 1:13 Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
Apa sebenarnya akal budi?
1. prudence, good sense: 1 Sam 25:3 <07922>
2. insight, understanding, discernment: 1 Taw 22:12, Ayub 17:4, Ams 3:4, 13:15, Maz 111:10
Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi? <0998> Ayb 28:12
tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi." <0998> Ayb 28:28
Hanya, TUHAN kiranya memberikan kepadamu akal budi <07922> dan pengertian <0998> dan membuat engkau menjadi pemegang perintah atas Israel, supaya engkau memelihara Taurat TUHAN, Allahmu. 1Taw 22:12
Ketiga: Dari Firman Pewahyuan Menjadi Pengertian
Kita sudah dibentuk ulang supaya menjadi seorang anak yang lebih peduli pikiran Kristus, lebih mendengar perkataan Tuhan daripada mendengar opini orang ramai. Walau pun perkataan Tuhan itu seringkali sangat tidak sejalan dengan pikiran dan semangat kita sendiri.
Untuk memperoleh pengertian yang benar maksud firman dibutuhkan kemurnian hati, mendengar apa yang dikatakan Roh dan keterbukaan. Jiwa yang polos, jujur dan tulus seperti anak kecil. Mendengar seperti anak kecil dengan telinga seorang murid. Tidak tawar-menawar, tidak sok tau, tidak berasumsi, tidak memikirkan plan-b. Maka kita akan melihat hikmat lebih besar, lebih jelas, lebih dekat.
Pengertian dengan wawasan (insight) itu membuat firman melepaskan kuasa-Nya untuk membebaskan (deliverance) kita dari segala tekanan, kebodohan dan kesia-siaan. Membangun kekayaan firman dan memperoleh hikmat disertai iman yang bertambah. Kemerdekaan melampaui pikiran dan akal sehat jiwani (soul) kita. Biar kita istirahatkan jiwa kita, jangan mengembara kemana-mana. Biarkan kesadaran dan roh mengambil-alih pikiran. Pengertian yang kita peroleh dari inspirasi dan pewahyuan firman logos itu membentuk hikmat dengan keyakinan teguh, tidak bergumul lagi dengan jiwa dan menghasilkan pekerjaan iman.
Hati yang Baru
Ada 2 lapisan hati yang baru, yang Tuhan tambahkan dan karuniakan:
1. Chayah – living, to live, have life, remain alive, sustain life, live prosperously, live for ever, be quickened, be alive, be restored to life or health; wisdom, prudence, good sense
Chayah adalah pribadi yang supra-rasional— supra alami – supra natural.
Chayah adalah tempat berkehendak, komitmen, dan keyakinan. Ini adalah daya dan kemampuan, akal budi, pertimbangan, kebijaksanaan untuk hidup, memiliki kehidupan, tetap hidup, mempertahankan hidup, hidup sejahtera, hidup selama-lamanya, dihidupkan, hidup, dipulihkan hidupnya atau kesehatan untuk hidup, memiliki hidup, tetap hidup, menopang hidup, hidup sejahtera, hidup selama-lamanya, dibangkitkan, menjadi hidup, dipulihkan ke kehidupan atau kesehatan.
Chayah – inilah esensi hidup yang sesungguhnya, kesadaran akan Tuhan, akal budi (wawasan, pengertian), kehati-hatian / bijak (prudence),kepekaan /kehalusan budi pekerti (good sense), kestabilan, keyakinan, keteguhan, ketangguhan.
Yoh 15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Yoh 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Koresponden Level rohani:
Pintu gerbang ke level Chayah adalah iman, sehingga firman iman itu membangun kestabilan dengan keyakinan teguh, percaya diri, tidak mudah goyah ditopang oleh kesadaran tinggi di level sebelumnya, mempunyai pandangan / visi ke depan, hidup bagi generasi selanjutnya. Dapat dikatakan orang yang mencapai level ini sudah tidak rasional lagi, sudah di atas rasional, melebihi pengertian dan akal budi orang-orang yang masih memakai rasionalitasnya untuk pertimbangan dan memutuskan sesuatu. Rasionalitas selalu dibayangi untung-rugi, ketakutan, target dan disertai emosi/nafsu dan juga resiko besar.
Ef 4:17-19 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
Ini adalah level “hidup” dengan bentuk paling lengkap, telah membuang kebodohan untuk memperoleh pengertian dan membuang kesia-siaan oleh karena hikmat. Dari akar katanya “Chet” menunjukkan “istirahat”, “kedamaian”, “harmoni”, atau “kurangnya perselisihan/kontradiksi.” Tidak ada konflik dalam batinnya. Dalam pengertian itu, jelasnya, Chayah mengingat “kehidupan” sebagai keadaan keseimbangan di antara semua komponen hati dalam tubuh seseorang. Kehidupan hanya bisa ada ketika semua komponen itu hidup berdampingan satu sama lain. Ini adalah manusia baru yang sudah dilahirkan sebagai gereja Anak laki-laki. Ia harus di bawa kepada tahta, kepada kesatuan yang utuh dengan Tuhan. Prosesnya tinggal satu langkah lagi, yakni penyerahan total kepada ketaatan mutlak.
Chayah mengacu pada sifat transendental jiwa yang terus "hidup" meski pun tubuh fisik mati. Chayah terjadi ketika peranan “jiwa” atau “kedagingan” itu mati, mengacu pada keseluruhan daya hidup yang holistik.
Yeh 16:14 Dan namamu termasyhur di antara bangsa-bangsa karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya, oleh karena semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
Akulah El Chayah - Allah yang memberi atau menjagai kehidupan, membangkitkan, memulihkan hidup atau kesehatan (Ulangan 32:39)
Ayat-ayat yang terkait:
1Taw 22:12 Hanya, TUHAN kiranya memberikan kepadamu akal budi dan pengertian dan membuat engkau menjadi pemegang perintah atas Israel, supaya engkau memelihara Taurat TUHAN, Allahmu.
2Taw 2:12 Lalu Huram melanjutkan: "Terpujilah TUHAN, Allah orang Israel, yang menjadikan langit dan bumi, karena Ia telah memberikan kepada raja Daud seorang anak yang bijaksana, penuh akal budi dan pengertian, yang akan mendirikan suatu rumah bagi TUHAN dan suatu istana kerajaan bagi dirinya sendiri!
Ayb 32:8 Tetapi roh <07307> yang di dalam manusia, dan nafas <05397>Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.
2. Yechidah – oneness – keutuhan, integritas
Yechidah berkonotasi esensi jiwa — kesatuannya dengan sumbernya, esensi tunggal Tuhan. Di level ini seseorang sudah manunggal dengan Allah - “being one with God”. Karena esensi jiwa manusia adalah "secara harfiah bagian dari Tuhan" , bagian dari Tuhan di dalam kita.
Koresponden Level rohani: integritas seseorang yang mempertahankan akuntabilitas, merespon panggilan, hidup dalam keakuratan dan perkenanan. Ditopang semua kekuatan di level bawahnya. Tidak mementingkan diri. Jiwanya sudah SOLD OUT. Terjual kepada Allah. Sudah ditebus (redeemed) seluruhnya dan jiwanya sudah dimenangkan, bukan hanya hidupnya diselamatkan. Satu pandangan, satu pikiran dengan Tuhan. Bentuk kehidupan yang sudah paripurna. Ini adalah orang-Nya Tuhan. Manusia-Nya Allah. Allah di dalam manusia. Kepenuhan keallahan berdiam secara jasmani di dalam manusia Yesus dan kita dipenuhi di dalam Dia.
Kol 2:9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, 10 dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.
Tidak semua orang dapat menyadari Chayah dan Yechidah mereka selama hidup mereka. Hanya mereka yang merupakan Bnei Aliyah ("orang-orang yang bergerak ke atas" dalam pengertian spiritual), terus mengalami peningkatan level rohani (stature), bertambah-tambah dalam kesadaran takut akan Tuhan, dan pengenalan akan Kristus yang dapat pantas terhubung dengan Chayah-Yechidah.
Rabi Alexander Sender Shor (1660-1737) menjelaskan bahwa orang biasa memiliki Nefesh, Ruach, dan Neshamah, tetapi beberapa orang memiliki lebih dari itu dan beberapa memiliki kurang dari itu. Dia menjelaskan bahwa seorang nabi — yang mencapai puncak kesadaran spiritual — memiliki elemen tambahan Chayah dan Yechidah .
Tuhan sedang membentuk dan membangkitkan suatu generasi yang menunjukkan kemampuan manusia untuk bangkit dan melampaui alam. Bukan menaklukkan alam di luar dirinya, tapi mereka bangkit melampaui jiwanya. Kehidupannya yang natural dan rasional, menjadi supra natural dan melampaui daya nalar. Karena aliran kasih karunia Tuhan telah menaikkan standar hidup mereka sudah di atas ambang natural.
Ada aliran substansi dan energi yang tidak dapat dibedakan apakah dari Allah atau kekuatan dari roh itu sendiri, karena sudah terjadi penyatuan antara roh manusia dengan Roh Kudus dan Firman Iman, mengandung semua kemungkinan yang bisa muncul. Semua yang tidak mungkin menjadi mungkin karenanya.
Ada kuasa dan rahmat yang berasal dari kesadaran akan keberadaan Tuhan dan keberadaan pribadi manusia menjadi kekuatan jiwa, serta kualitas hidup yang belum pernah dibangkitkan dari jiwa. Ia menjadi seperti gerbang berputar, kekuatan untuk memasuki tingkat yang lebih tinggi, untuk memasuki misteri jiwa seseorang, dan kemudian kembali kepada kesadaran duniawi. Kehidupannya sudah ada di dalam dua dimensi – bumi dan sorga – pada saat yang bersamaan (concurrently). Ini yang sudah didemonstrasikan Yesus ketika Ia hidup di bumi ini. Pada saat yang sama Ia juga melihat dan mendengar Bapa di sorga. Apa yang dikerjakan dan apa yang Bapa katakan. Inilah kehidupan yang di bawah sorga terbuka, di mana ada tangga untuk naik dan turun dari bumi ke sorga, bolak balik.
Banyak orang yang mulai memahami bahwa mereka bukan dari dunia ini dan karena mereka bukan dari dunia ini maka mereka tidak akan dibatasi oleh hukum alam!
Lapisan “yechidah” adalah super-spiritualitas atau kekudusan dan kesalehan oleh karena kodrat ilahi secara nyata tertampil dalam hidup dan pribadi kita.
Cara agar kita dapat melewati “pintu” menuju kehidupan yang baik adalah dengan menanamkan nilai-nilai baik dalam diri kita dan anak-anak kita, seperti kebijaksanaan, kebenaran, dan kasih karunia! Semua yang mewakili kemungkinan tak terbatas.
Orang-orang ini akan bertindak seperti Tuhan, tidak bertindak selaku wali Tuhan, tapi di bawah otoritas Tuhan Yesus. Mereka melakukan kehendak dan tujuan Tuhan, karena kehendaknya yang ada di dalam jiwa, sudah menjadi sama dengan kehendak Tuhan.
Mereka adalah umat milik kepunyaan-Nya yang menjadi pemenang dalam Firman-Nya dan tidak melihat keterbatasan alami mereka, tetapi pada Tuhan mereka yang tidak terbatas!
Apa yang Anda lihat di sorga dibawa kembali ke alam natural dan membangun Kerajaan Allah di bumi seperti di surga! Ini adalah waktu untuk naik ke surga dan membawanya kembali. Kita bergerak dalam kemampuan super yang melampaui natural, saat Anda menatap ke langit!
Saatnya bersinar!
SEMUA KARENA PEKERJAAN FIRMAN DAN ROH
Roh Kudus bekerja di setiap aspek dan setiap level hati kita. Dia bekerja di level hati nurani. Dia bekerja di level roh. Dia bekerja di level jiwa. Dia bekerja di hati kita yang baru. Dia menyatukan semuanya sampai kemuliaan Tuhan nyata di dalam manusia-Nya Allah.
Roh Kudus akan melampaui apa yang tidak bisa dilalui karena kekerasan pikiran, menjinakkan imajinasi dan kehendak manusia. Dia membawa kekuatan air hidup, membuka pintu-pintu sungai air hidup di sorga untuk melampaui kesombongan dan keangkuhan pikiran manusia, kebanggaannya, kehendaknya yang selalu menentang kebenaran. Dengan api sorgawi Roh Kudus menghanguskan semua kenajisan dan keinginan daging manusia serta mentahirkannya dari dosa dan kenajisan.
Dia mulai membawa firman ke dalam hati kita. Dia mulai membuka “amplop” dari firman logos yang kita dengar dari telinga jasmani kita. Membawanya ke dalam hati nurani kita, mencoba menggugah kesadaran kita. Ketika kita merespon firman di area hati nurani ini, ia membukakan pengertian kita tentang bagaimana mengaplikasikan perkataan firman tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari kita, sehingga kehidupan sehari-hari yang kita jalani tidak lagi terbelenggu oleh berbagai kekurangan, kelemahan maupun keterbatasan dari apa yang sudah kita miliki atau belum kita punyai secara lahiriah. Kita sepenuhnya hidup dengan mengandalkan arahan Roh atau penyingkapan kehendak Bapa dan respon ketaatan dari diri kita.
Respon itulah yang membawa perkataan firman ke dalam roh kita, di mana di situ ada Roh Kudus yang menerjemahkannya untuk kita menjadi pengertian sesuai dengan maksud firman. Respon berbeda dari jawaban, sebab jawaban berasal dari pikiran, tetapi respon berasal dari roh kita. Respon lebih merupakan gambaran sikap hati dan ketinggian level air hidup di dalam hati kita. Respon juga berasal dari kobaran api Roh Kudus di dalam kita.
Pada level hati nurani dan level roh, firman itu belum menjadi rhema. Masih ada tembok tinggi yang harus dilaluinya. Penolakan dan resistensi itu selalu datang dari tembok jiwa kita yang menjulang di mana kebenaran harus melawan rasionalitas dan semua fakta-fakta natural kita, manusia insani, manusia jiwani kita dengan ego-nya, kehendak bebas dan emosinya. Di sini pula roh agamawi dan roh kemunafikan bersembunyi. Pada titik inilah kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus, karena kesadaran hati nurani dan pengertian dari perkataan Tuhan mendapatkan pertentangan. Jiwa adalah bagian yang manusia kita yang fana, produk dunia yang sudah afkir dan usang (obsolete) oleh karena penyimpangan-penyimpangan dan distorsi dari ukuran kebenaran Kristus.
Alkitab juga memberikan kejelasan, Sang Penolong, Roh Kudus bukan hanya memberikan instruksi dan dorongan, juga akan terus MENGINGATKAN (mengajar dan menegur) kita akan semua kebenaran-Nya. Roh Kudus sangat mengenal hati kita dari tempat yang paling terdalam. Dia membawa kebenaran itu bukan ke dalam pikiran yang ada di jiwa kita, karena pikiran kita sulit untuk menerima apa yang dari Roh oleh karena Pengetahuan baik dan jahat selalu bertentangan dengan kebenaran.
Oleh pertolongan dan kerjasama dengan Roh Kudus, maka kebenaran itu dapat melampaui manusia jiwani kita dan kita terima. Kebenaran itu tersimpan di lapisan Chayah hati kita, area hati kita yang baru, yang dikaruniakan Tuhan. Pada saat kita membutuhkan Roh Kudus membawanya kembali kepada area hati nurani dan kesadaran kita untuk menyegarkan (refresh) ingatan kita dan menguatkan kita.
Jadi, Roh Kudus ingin memastikan kita bisa terus memiliki kehidupan sehari-hari yang stabil, kokoh dan selalu berkemenangan - kita terhubung dan hidup di dalam kerajaanNya yang tak tergoncangkan. Maka Roh Kudus terus mengubahkan akal budi kita. Maka kita harus bekerja sama dengan Roh Kudus untuk rela dilatih dan dilatih terus pembentukan pola pikir kita, sehingga memastikan terjadinya perubahan pada konsep pikir dan dasar keyakinan kita dari ‘mindset’ yang lama, paradigma yang lama, perspektif yang lama, persepsi yang lama dan cara pandang yang lama!
Roma 12:2-3 (TB) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat MEMBEDAKAN MANAKAH KEHENDAK ALLAH: APA YANG BAIK, YANG BERKENAN KEPADA ALLAH DAN YANG SEMPURNA. Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: JANGANLAH KAMU MEMIKIRKAN HAL-HAL YANG LEBIH TINGGI DARI PADA YANG PATUT KAMU PIKIRKAN, TETAPI HENDAKLAH KAMU BERPIKIR BEGITU RUPA SEHINGGA KAMU MENGUASAI DIRI MENURUT UKURAN IMAN, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Jadi, chayah adalah tempat di mana Tuhan menaruhkan iman dan akal budi kita di hati yang baru.
Jiwa (neshama) tidak boleh lebih tinggi dari akal budi (chaya). Ini adalah hukum yang baru bagi kita yang percaya. Kita mau tidak mau akan menundukkan diri (self, neshama) kita oleh karena . Inilah yang Tuhan katakan, Kau akan Ku BERIKAN HATI YANG TAAT. Chaya memiliki kedudukan lebih tinggi dari neshama kita, maka jiwa akan tunduk.
Ukuran iman adalah kapasitas kita di dalam Chayah yang sebenarnya tidak terbatas, tergantung seberapa dalam, lebar dan tingginya pengenalan kita akan Kristus, itulah kapasitas iman kita.
Kol 3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Colossians 3:16 AMP 16 Let the [spoken] word of Christ have its home within you [dwelling in your heart and mind—permeating every aspect of your being] as you teach [spiritual things] and admonish and train one another with all wisdom, singing psalms and hymns and spiritual songs with thankfulness in your hearts to God.
16 Biarlah firman Kristus [yang diucapkan] memiliki rumahnya di dalam diri Anda [berdiam di hati dan pikiran Anda—meresapi setiap aspek keberadaan Anda] sewaktu Anda mengajarkan [hal-hal rohani] dan menasihati serta melatih satu sama lain dengan segala hikmat, menyanyikan mazmur dan himne dan lagu-lagu rohani dengan rasa syukur di hati Anda kepada Tuhan.
Perkataan firman-Nya (rhema) ada di dalam Chayah itu TURUN meresapi aspek jiwa (pikiran, perasaan dan kehendak) hingga sampai pada mulut. Itu bukan kata-kata hikmat manusia, tapi disampaikan dengan segala hikmat dari level yang lebih tinggi, dari perbendaharaan chayah kita. Rhema itu mengajar dan menegur terutama aspek-aspek jiwa kita sendiri. Ada kekayaan melimpah di dalam Rumah Tuhan.
Air hidup mengalir bukan dari bagian jiwa kita. Bukan oleh pikiran, perasaan dan kehendak kita, tetapi dari pintu gerbang hati kita, Bait Suci. Dimanifestasikan oleh gerak bibir, tapi bukan oleh pikiran, perasaan dan kehendak, melainkan dari dalam perbendaharaan kekudusan dan kesucian Bait Suci.
Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. 1Kor 2:13
Sedangkan buah pikiran berasal dan imajinasi dari lapisan Neshama, demikian juga hukum Taurat berada di dalamnya bersama Pengetahuan yang baik dan jahat.
1Kor 2:131Kor 9:8 Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian?
Nasihat, pengajaran dan impartasi selalu dan hanya berasal dari tempat kedudukan yang lebih tinggi.
Ef 4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
Chayah adalah bukit Sion kita di mana keluar pengajaran.
Mi 4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Perkataan dan kekayaan Kristus yang ada di dalam hati kita dan termanifestasi melalui mulut kita. Hanya perlu satu langkah saja, kita melangkah dalam iman kita maju dan melebur ke dalam iman-Nya Tuhan. Itulah saatnya kita mendesak di alam roh dan berserah kepada kesatuan Firman dan Roh di dalam Kristus Yesus. Ketika kita berserah, Tuhan menilai integritas hati kita. Dia melihat Gereja yang Dia bangun. Lalu Dia juga melihat Sion, kota Allah tempat Ia memerintah. Yechidah adalah kesatuan kasih dan iman-Nya Tuhan di dalam kita.
APLIKASI
Saya berdoa Tuhan membuka kesadaran, mengingat dan menyegarkan lagi kesadaran akan Tuhan Yesus Kristus. Kesadaran akan kasih yang semula. Kesadaran keberadaan Kristus yang ditinggikan dan duduk di tahta. Kesadaran kedaulatan-Nya. Kesadaran bahwa Dia adalah Firman yang menjadi manusia. Dia tetap sama dulu, sekarang dan selamanya. Kesadaran kasih setia-Nya, ketaatan-Nya kepada Bapa dan pengorbanan-Nya. Kesadaran untuk setia pada panggilan dan pemilihan-Nya atas hidup kita. Kesadaran akan iman, pengharapan dan kasih. Kesadaran sebagai ciptaan baru, saya yang masih hidup di dunia, namun roh saya berasal dari sorga. Ada benih ilahi di dalam saya, ada Pribadi Kristus di dalam saya yang sedang mencetak karakter saya. Kesadaran Roh Kudus yang ada di dalam hati saya, mengajar, menghibur, menguatkan, memampukan, memungkinkan menerobos semua hal yang menghalangi kita.
Tuhan mau saya menguatkan,meneguhkan serta menjaga hati dengan segala kewaspadaan. Saya tidak boleh teralihkan dari hal-hal yang natural oleh keadaan dan peristiswa buruk; dari kesenangan jiwa seperti hobi; dari rutinitas dan menjadi biasa-biasa oleh roh familiar. Kasih yang mula-mula dan kesadaran di hati nurani saya tidak boleh teralihkan sama sekali, tapi harus semakin saya meneguhkan dan menguatkannya.
Kita harus menyadari kelemahan manusia jiwani kita, daging kita. Daging itu lemah, roh penurut. Elemen-elemen jiwa adalah bagian dari manusia duniawi kita yang tidak bisa menerima apa yang dari Roh. Mengapa? Manusia insani kita itu fana dan tidak akan mendapatkan bagian dalam Kerajaan Sorga. Jiwa akan tetap melayani tubuh insani sampai kita mati atau tertidur. Kesadaran dari hati nurani bekerja sama dengan Roh Kudus akan membuat manusia roh kita menjadi kuat dan menerobos keangkuhan manusia jiwani kita, menerobos intelektualitas, logika, rasionalitas dan perbantahan dari manusia fana ini. Jiwa kita harus dimenangkan.
Tuhan ingin saya terus dibangun dan membangun manusia batiniah saya. Manusia batiniah kita harus terus mengalami kemenangan dan kemenangan dari manusia jiwani dan insani kita dalam peperangan seumur hidup. Ini bukan peperangan di luar melawan kerajaan angkasa, tapi peperangan yang terjadi di dalam. Jiwa harus melayani kepentingan dan kehendak Tuhan kita dan itu berarti mengasihi Tuhan kita. Ketika kita dibebaskan dari tubuh yang fana, maka kita akan menerima tubuh yang kekal. Itu adalah tubuh kemuliaan yang tidak dapat berdosa dan yang sekarang masih tersimpan di sorga.
Roh Kudus tolonglah kami menghadapi hari-hari kami yang penuh tantangan, supaya kami bisa menjadi jawaban atas segala aspek hidup kami. Berikan kami pengertian dan hikmat, supaya perkataan Tuhan bisa mengubahkan akal budi kami, mengubahkan perspektif dan persepsi kami. Kami percaya hal yang tidak mungkin akan terjadi, yang supra natural akan menjadi natural dalam hidup kami, bahkan hal yang mustahil terjadi, mujizat terjadi, kesembuhan terjadi, pemulihan terjadi.
Tuhan mau saya membangun hati yang baru di atas fondasi Kristus yang akan menyatukan semua dimensi dan keberadaan saya menjadi manunggal dengan keallahan-Nya. Satu kehendak, satu visi dan misi, satu tujuan, satu iman, kesatuan Roh, satu Bapa, satu karakter.
Kami mau secara sadar setiap pagi mencari wajah-Mu, menyelaraskan hati kami dan bersekutu dengan Mu dalam doa dan penyembahan di dalam roh dan kebenaran. Kami mau menetapkan hati kami hanya terpaut padamu hari ini dan seterusnya. Kami mau dipimpin oleh dan bersinergi dengan Roh Kudus. Kami mau mengutamakan menghidupi kehidupan-Mu, kehidupan “zoe” dan bukan hidup yang natural dan sementara yang dari jiwa “psuche” kami.
Saya merasakan adanya kebutuhan yang khusus di dalam diri saya sendiri. Saya sudah minta pengertian bagaimana orang menguatkan dan meneguhkan hatinya, seperti perintah Tuhan kepada Yosua dan Gideon sampai berkali-kali. Juga bagaimana cara kerja dari pola pikir yang Tuhan maksudkan dan sesuai dengan tujuan penciptaan-Nya. Oleh karena itulah Tuhan mewahyukan pesan-pesan tentang tantanan hati yang Dia maksudkan, supaya kita mendapatkan pengertian dan hikmat-Nya mengaplikasikan dan membuka diri lebar-lebar kepada Roh Kudus dan bekerjasama lebih kuat lagi untuk mendesak di dalam roh dengan kesadaran hati nurani yang tinggi. Bukan puas hanya mendapatkan remah-remah dari Tuhan, tapi bagaimana terjadi ledakan pekerjaan Roh dan Firman di dalam hati kita , sehingga hal-hal yang supra-natural menjadi bagian hidup kita sehari-hari. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kita. Amin.
CATATAN PENTING
Kita sudah melihat betapa pentingnya kita menjaga kesadaran dari hati nurani kita. Ini arti menguatkan dan meneguhkan hati kita seperti yang Tuhan katakan kepada Yosua dan Gideon. Kesadaran ini akan membuat kita memiliki semangat untuk terus menjagai api roh kita. Untuk menjadi siap dan terus dalam posisi bersiap seperti tiga gadis bijak untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus yang kedua, sebagai Mempelai Pria yang menjemput kita. Kesadaran akan persiapan minyak, tidak menjadi lelah, tidak menjadi biasa-biasa saja (familiar). Sebagai manusia ciptaan baru yang telah dimeteraikan dan sudah terpilih menjadi milik kepunyaan-Nya sendiri.
1. Pertama samakan kehendak – submit dan serahkan kehendak dengan kesadaran hati nurani.
Mat 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Jadilah kehendak Mu di hatiku – di dalam jiwaku, di dalam dagingku – seperti di sorga.
2. Hendaklah Prioritas hidup kita berpusat pada perintah dan kehendak Tuhan, serta selalu berpaut kepada janji-janji Tuhan dan perkataan nubuatan Kristus baik, dalam waktu kelimpahan mau pun kekurangan.
Kej 2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Adam berpikir Hawa adalah tulang dan dagingku. Ini adalah pemikiran dari hal yang natural dan memang berdasarkan fakta alamiah. Namun itu juga yang menjadi sebab Adam juga memakan buah Pengetahuan baik dan jahat, karena ia percaya kepada perempuan itu. Adam percaya perkataan Hawa lebih dari perkataan Tuhan.
Kej 3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Adam percaya apa yang berasal dari dalam dagingnya, sebab Hawa berasal darinya . Adam berdosa, sebab pikirannya dan tindakannya yang berasal dari darah dagingnya. Sampai hari ini, manusia berpikir dan percaya keturunan darah daging – sebagai keluarga. Pemikiran itu tidak sesuai dengan pikiran Tuhan. Itu hanya fokus kepada manusia yang terdiri dari darah daging. Jadi manusia selalu fokus akan kebutuhan darah daging. Ia fokus untuk mencari nafkah buat keluarganya, sementara mengabaikan pesan-pesan Firman yang dia dengar.
Tetapi pikiran Kristus menyatakan dan membuktikan: tanpa makanan dan air 40 hari 40 malam Ia bisa tetap hidup sehat. Tanpa darah Ia tidak mati, tapi Ia sendiri berkehendak menyerahkan nyawa-Nya, nafas hidup-Nya kepada Bapa, sebab semuanya SUDAH SELESAI, baik perintah mau kehendak Bapa sudah dilakukan-Nya di bumi ini. Itu membuktikan darah dan daging sebenarnya tidak bisa menguasai nafas hidup yang Tuhan berikan!
Yoh 19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
. Jangan anggap enteng janji Tuhan akan warisan yang akan kita terima untuk kita bisa menghadapi tantangan yang lebih besar dan keadaan yang lebih buruk di dalam dunia ini.
Roh bisa diwariskan. Apa yang diterima Elisa dari Elia membuktikan roh bisa diwariskan. Oleh Yesus Kristus sekarang setiap orang percaya bisa menerima anugerah dan warisan Roh Kristus. Dulu Elisa terpilih dari antara ratusan anak nabi, tapi sekarang setiap anak Tuhan berhak atas warisan Roh Kristus, oleh karena mereka telah terpanggil sejak semula.
Pemilihan itu bukan berdasarkan perbuatan, bukan rajin beribadah, bukan bisa berkhotbah, bukan hal-hal yang natural, juga bukan karena hal-hal yang spiritual, tapi karena pemilihan-Nya oleh karena panggilan-Nya sejak semula.
Rm 9:11 Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, — supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya —
Inilah warisan roh itu. Tidak berarti otomatis kita menjadi serupa dengan Kristus, tapi roh kita mendapatkan benih Kristus dalam hal kesadaran dan hati nurani. Semua fungsi roh dapat berfungsi jauh melebihi apa yang kita pikirkan, inginkan dan rasakan. Roh Kristus membuat keserupaan itu lebih dekat, karena sekarang Pribadi-Nya sudah ada di dalam kita.
Roh Kudus adalah tanda dan meterai Allah sendiri. Iblis memberikan Pengetahuan baik dan jahat di dalam jiwa kita, tapi Bapa memberikan meterai kepada orang percaya pada saat ia mengalami lahir baru. Meterai yang menandakan kepada mereka yang ada di bumi, di bawah bumi dan di sorga, bahwa orang itu telah menjadi miliki-Nya. Saat itu pemanggilan dan pemilihan-Nya diteguhkan dan dimeteraikan. Telah lunas dibayar oleh darah Yesus Kristus.
4. Roh Kudus bukan hanya meterai, tapi ketika kita bersedia dengan kerelaan dan kesadaran hati nurani kita, maka Roh Kudus memimpin hidup kita. Bagaimana kita bertindak dan menyatakan kerelaan kita? Kita harus semakin mengikis kedagingan, sifat daging dan kepercayaan kita terhadap karakter daging. Maka kita akan terus menerima perobahan di dalam akal budi kita, yang merupakan bagian dari hati yang baru yang Tuhan telah anugerahkan pada saat kelahiran baru itu. Setiap kali kita merespon firman-Nya dengan kesadaran hati nurani, maka akal budi kita diperbarui (di update dan di upgrade) menjadi semakin serupa dengan karakter Kristus. Di dalam hati kita, kita semakin mengenal siapa Kristus yang ada di dalam kita, bahwa Dia lah yang sesungguhnya menjadi pengharapan akan kemuliaan. Bagian atau warisan yang ditentukan dan ditakdirkan bagi orang-orang kudus.
Ef 1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,
5. Pengharapan kita ialah dari Tuhan dan kita telah merespon serta menerima panggilan-Nya, sehingga kita bisa menjadi orang-orang yang terpilih. Dari dalam kita Kristus harus tertampilkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kepercayaan kita di dalam daging makin menipis, maka Kristus akan makin tertampilkan, sebab Kristus yang ada di dalam kita melalui Roh Kudus akan bermanifestasi dan beracara melalui sikap, perkataan, perbuatan dan ketaatan kita. Maka Allah akan bertindak, bukan lagi karena kemampuan dan kebisaan kita, tapi hal-hal yang supra-natural akan terjadi oleh karena Dia berkehendak dan bertindak.
KAMUS MINI
1. Hati (Heart Greek’s strong #3820 /kardía)
"the affective center of our being" and the capacity of moral preference i.e our "desire-decisions" that establish who we really are. [Heart (2588 /kardía) is mentioned over 800 times in Scripture, but never referring to the literal physical pump that drives the blood. That is, "heart" is only used figuratively (both in the OT and NT.]
2. Hati (Heart Hebrew’s strong #2588 /kardía)
a. the vigor and sense of physical life.
b. the center and seat of spiritual life, "the soul or mind, as it is the fountain and seat of the thoughts, passions, desires, appetites, affections, purposes, endeavors" (so in English heart, inner man, etc.); to lay a thing up in the heart to be considered more carefully and pondered, Luke 1:66; to fix in the heart i. e. to purpose, plan, to do something, Acts 5:4 (A. V. conceived in thy heart);
c. the thought of a thing enters the mind, 1 Corinthians 2:9. specifically, of the understanding, the faculty and seat of intelligence; of the dullness of a mind incapable of perceiving and understanding divine things the following expressions occur: of the will and character: f the soul so far forth as it is affected and stirred in a bad way or good, or of the soul as the seat of the sensibilities, affections, emotions, desires, appetites, passions"; of the soul as greatly and peculiarly moved, Luke 24:32; of the cultivation of constancy and endurance, James 5:8. in reference to good-will and love: to have one in one's heart, of constant remembrance and steadfast affection, Philippians 1:7; of a soul conscious of good or bad deeds (our conscience): 1 John 3:20
3. akal budi <1271>
1271 /diánoia ("pemikiran kritis"), secara harfiah "penalaran menyeluruh", menggabungkan kedua sisi masalah untuk mencapai kesimpulan (pribadi) yang bermakna. "Penalaran yang luas" seperti itu penting untuk mencintai (25 /agapáō) Tuhan dan sesama kita (lihat Mrk 12:30). Itu juga merupakan alat penghancuran diri ketika dilakukan tanpa cahaya dan kuasa Allah (Luk 1:51; Ef 2:3, 4:18; Kol 1:21).