Faktor Keberanian Menjadi Penyebab Orang Dipilih Tuhan atau Tidak
Banyak orang yang gagal dalam perjalanan rohani ini setelah
dipanggil, percaya, dibaptis air mengalami lahir baru dan seterusnya. Mereka memang
layak diundang oleh Sang Raja, tapi gagal memenuhi undangan itu, seperti yang
digambarkan oleh perumpamaan di Mat 22:1-14. Mereka memberikan respon
bermacam-macam:
- Mereka tidak menganggap
undangan yang adalah Firman Tuhan itu penting;
- Mereka sibuk dengan urusan
sendiri, mengurusi pekerjaan dan usaha mereka;
- Mereka sibuk menikmati
hasil kerja, usaha dan jerih-payah mereka yakni kekayaan, hobi, menekuni
minat dan lainnya;
- Mereka tidak menyiapkan
diri dengan jubah. Tidak mau menyiapkan, membenahi dan membangun diri
yakni kehidupan spiritualnya. Itu sebabnya pentingnya menjaga hati nurani
bersih dan murni; supaya tidak teralihkan kembali kepada kehidupan dunia
dengan sistem Babelnya.
- Mereka sudah dipanggil,
diundang lahir baru, tapi mereka tidak peduli apa yang jadi kehendak Allah
dan hanya mau menikmati apa yang
disediakan Allah. Ini tentang motivasi. Mereka hanya ingin memuaskan diri
dengan damai sejahtera Tuhan, berkat-berkat Tuhan, perlindungan Tuhan,
penyertaan Tuhan, mujizat-mujizat Tuhan, tapi tidak peduli dengan kehendak
Tuhan.
- Mereka tidak menghormati
Firman Tuhan dengan pantas. Siapa yang mengundang itu? Raja segala raja. Mereka tidak menghormati apa yang Tuhan
sediakan dan berikan, yakni Firman Tuhan yang mendatangi hidupmu dan Dia
yang berkata-kata kepadamu lewat hamba Tuhan.
- Terakhir, mereka yang
memiliki kebenaran sendiri, membuat standar kebenaran sendiri, membuat
berbagai alasan dan bantahan untuk membenarkan diri sendiri.
Salah satu faktor yang tidak disebutkan di atas adalah
faktor keberanian. Faktor keberanian ini sangat terkait dengan mentalitas
seseorang untuk percaya dan untuk melakukan apa yang dituntut Tuhan dalam
Firman-Nya. Firman Nya menyatakan isi hati-Nya, kehendak-Nya, arahan-Nya,
petunjuk-Nya dan perintah Tuhan.
Apa yang terjadi dengan orang Israel yang gagal TERPILIH
danDITOLAK ALLAH masuk ke Tanah Perjanjian?
Hilangnya KEBERANIAN
untuk PERCAYA KEPADA JANJI TUHAN menjadi penyebab utama semua orang Israel yang
keluar dari Mesir gagal masuk ke Tanah Perjanjian yang berlimpah susu dan
madunya.
Saya tidak bisa membayangkan di manakah keberanian dari para
pemimpin pasukan 1000 dan pasukan 100? Mengapa nyali mereka menjadi ciut
seketika hanya dari mendengar laporan 10 orang? Kita tidak usah bicara secara
rohani, tapi harusnya mereka adalah orang-orang yang gagah perkasa.
Allah selalu memuji-muji KALEB dan Yosua karena apa? Karena mereka adalah para pemberani. Mereka
adalah orang-orang yang tidak mudah kecut dan tawar hatinya.
Yosua telah ditolong
oleh perkataan yang keluar dari mulut Allah untuk menjadi BERANI, jangan takut
dan jangan gentar:
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN,
Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau
dan tidak akan meninggalkan engkau." Ul 31:6
Kaleb mewarisi spirit
keberanian dan gagah perkasa sama seperti Yehuda. Demikian pula Daud, demikian
pula Yesus, Singa dari Yehuda.
Tetapi hamba-Ku Kaleb,
karena lain jiwa (SPIRIT) yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan
sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan
keturunannya akan memilikinya. Bil 14:24
Numbers 14:24 The Message
24 “But my servant
Caleb—this is a different story.
He has a different spirit; he
follows me passionately. I’ll bring him into the land that he scouted and his
children will inherit it.
Apa yang terjadi
pada Kaleb oleh karena KEBERANIANnya, maka ceritanya menjadi berbeda.
Ul 1:28 Ke manakah
pula kita maju? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan
mengatakan: Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota
di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat
orang-orang Enak di sana.
Ul 1:28 AYT Ke mana
kita akan pergi sekarang?’ Orang yang
kita utus telah membuat kita ketakutan dengan laporannya. Mereka
berkata, "Orang itu lebih besar dan lebih tinggi daripada kita,
kota-kotanya besar dan memiliki benteng dengan tembok-tembok setinggi langit.
Kami juga melihat orang Enak di sana."’
Kaleb memberikan
laporan yang berbeda (different story that created History).
Yang terhilang sejak dari tragedi Taman Eden sampai sekarang adalah
KEBERANIAN
Kej 3:10 Ia menjawab:
"Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi
takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Adam secara sadar dari hati nuraninya bahwa ia takut, oleh
sebab itu dengan nalurinya ia lari menjauh dari Allah dan sembunyi. Itulah yang
terjadi, ketika hati nurani menuduh seseorang.
Allah harus memulihkan KEBERANIAN Gideon.
Hak 6:12 Malaikat
TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN
menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."
Raksasa pertama yang
dikalahkan dan dibunuh Daud adalah Goliat. Tidak ada keraguan dan ketakutan
sedikit pun pada Daud, karena Tuhan telah melatih KEBERANIAN Daud di padang
penggembalaan menghadapi singa dan
beruang dan membunuh singa dan beruang itu.
1Sam 17:34 Tetapi Daud
berkata kepada Saul: "Hambamu ini
biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang,
yang menerkam seekor domba dari kawanannya, 35
maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari
mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap
janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. 36 Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh
hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti
salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada
Allah yang hidup."
Setelah Goliat semua raksasa itu mati ditangan Daud dan
orang-orangnya Daud.
Keberanian Pada Gereja Mula-mula
Ketika sidang itu
melihat KEBERANIAN PETRUS DAN YOHANES dan mengetahui, bahwa keduanya orang
biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya
sebagai pengikut Yesus. Kis 4:13
Dunia pertama-tama
tidak melihat iman atau nilai-nilai apa pun yang dibawa orang Kristen, tapi
mereka melihat keberanian. Itu yang mereka lihat pada Petrus dan Yohanes, sebagai pengikut Yesus.
Dan sekarang, ya
Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada
hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Kis 4:29
Murid-murid dan jemaat tidak meminta supaya Tuhan
memperbesar iman mereka, melainkan meminta KEBERANIAN yang lebih untuk
memberitakan firman.
Inilah yang dirasakan KURANG, demikian juga pada masa kini.
Orang Kristen kurang berani menyatakan kebenaran dan apa yang mereka percaya
atau pun tidak berani menyatakan kekurangan mereka. Sikap setengah-setengah ini digambarkan sebagai orang yang
suam-suam atau munafik.
Why 3:15 Aku tahu
segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika
engkau dingin atau panas! 16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak
dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Ini adalah orang Kristen hanya ingin mencari aman dan
memikirkan diri sendiri saja dan keluarganya. Baginya itu sudah lebih dari
cukup. Mereka selalu berada di posisi nyaman, posisi bertahan dan tidak pernah
mau pada posisi menyerang. Saya tidak pernah merugikan orang lain dan saya juga
tidak mau dirugikan. Inilah ciri pedagang yang hanya berpikir soal untung rugi.
Mereka merasa selalu benar sendiri.
Why 3:17 Karena kamu
berkata, ‘Aku kaya, berkelimpahan, dan tidak kekurangan apa-apa,’ dan tidak
tahu bahwa sesungguhnya kamu sengsara, malang, miskin, buta, dan telanjang. Why
3:18 Aku menasihatimu untuk membeli dari-Ku emas, yang dimurnikan dengan api
supaya kamu menjadi kaya, dan pakaian-pakaian putih supaya kamu dapat
memakainya sehingga rasa malu karena ketelanjanganmu tidak akan terlihat, dan
mengoles salep pada matamu supaya kamu dapat melihat.
PEPERANGAN dan KEBERANIAN
Ef 6:19 juga untuk
aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang
benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil, 20 yang kulayani sebagai utusan yang
dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan
KEBERANIAN aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
Paulus tidak
kekurangan iman, tidak kekurangan firman dan tidak kekurangan kasih karunia.
Namun SATU hal yang disadarinya bisa menjadi kekurangannya adalah KEBERANIAN.
Banyak orang yang berani memberitakan Injil, tapi sedikit orang yang bicara
sebagaimana seharusnya ia bicara ketika ada di hadapan sedikit mau pun banyak
orang.
Yesus di hadapan
Pontius Pilatus berani menyatakan rahasia Injil tentang Kerajaan Allah dan Dia
katakan, bahwa untuk itulah Ia lahir, supaya Ia memberikan kesaksian tentang
kebenaran.
Yoh 18:36 Jawab Yesus:
"Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti
hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi,
akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." Yoh 18:37 Maka kata Pilatus
kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau
mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk
itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku
memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari
kebenaran mendengarkan suara-Ku."
Sejak lahir sampai
mati-Nya, bahkan sebelum dan sesudahnya; Yesus selalu membawa kesaksian tentang
kebenaran dan membuka tabir dari rahasia Kerajaan Allah dan dan rencana agung
Allah yang menyatakan kemuliaan Bapa. Itulah sebabnya Yesus memiliki
KEBERANIAN yang luarbiasa. Dan ini sejalan dengan apa yang dikatakan Petrus,
Yohanes dan jemaat pada hari Pentakosta:
Kis 4:25 Dan oleh Roh
Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman:
Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang
sia-sia? 26 Raja-raja dunia bersiap-siap
dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. 27 Sebab
sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus
beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang
kudus, yang Engkau urapi, 28 untuk
melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan
kehendak-Mu.
29 Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada
hamba-hamba-Mu KEBERANIAN untuk memberitakan firman-Mu.
Jemaat mula-mula telah meminta KEBERANIAN yang sama yang
Yesus miliki ketika menghadapi semua musuh Tuhan yang dipakai iblis untuk
melawan dan membunuh Dia yang diurapi.
Setiap orang percaya
harus mengenakan KEBERANIAN sebagai JUBAH KEBENARAN. Harus memahami dan
menyadari kenapa kita dilahirkan kembali oleh pengorbanan darah Yesus, tidak
lain untuk memulihkan KEBERANIAN BERADA DI SISI TUHAN. TANPA KEBERANIAN SEORANG
PRAJURIT YANG SUDAH MENGENAKAN SELURUH PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH MALAH AKAN
MERASA KEBERATAN DENGAN PERLENGKAPAN ITU.
Bagaimana Allah memulihkan keberanian?
Ibr 10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke
dalam tempat kudus
Keberanian yang Allah restorasi adalah keberanian yang
kudus. Keberanian seperti terang mengalahkan gelap. Kekudusan Tuhan tidak ada
bayangan. Keberanian yang membawa kita ke tempat kudus,karena darah Yesus,
Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Darah Yesus yang telah menyucikan kita
membuat hati nurani kita tidak menuduh lagi. Ini yang membuat hati kita
terintegrasi di dalam kesatuan iman dan tujuan panggilan-Nya dalam hidup kita
untuk melakukan kehendak Bapa demi kemuliaan-Nya. Untuk itulah kita dilahirkan
kembali sebagai ciptaan baru.
KESEMPURNAAN KASIH ALLAH DI DALAM KITA KALAU KITA MEMPUNYAI KEBERANIAN
PERCAYA
1Yoh 4:17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di
dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari
penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
Percaya dan iman itu memerlukan keberanian. Berperang dan
berkorban membutuhkan keberanian. Menyatakan kebenaran membutuhkan keberanian.
Memberitakan rahasia Kerajaan membutuhkan keberanian. Yesus dilahirkan untuk
menyatakan kebenaran dan rahasia Kerajaan Allah demi kemuliaan Bapa sampai
mati. Yesus dilahirkan dan hadir ke dunia ini, karena keberanian Bapa. Kasih
menimbulkan keberanian. Itu sebabnya Bapa sangat mengasihi dan berkenan kepada
Yesus. Bukan hanya karena Ia adalah Putra Allah.
Amin