Langsung ke konten utama

KIDUNG AGUNG - Hawa Terakhir BAGIAN 1

Kristus akan datang untuk Pengantin-Nya, kekasih hati-Nya. Orang percaya harus dipersiapkan, bukan hanya menjadi umat-Nya, anak-anak-Nya yang percaya, tetapi menjadi Gereja-Nya, kekasih hati-Nya.

Why 19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Para sahabat Mempelai Pria, mereka lah yang diutus Tuhan untuk mempersiapkan mempelai-Nya.

Yoh 3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Sahabat mempelai laki-laki mempersiapkan Mempelai Wanita dengan pemahaman dan pengenalan yang lebih dalam tentang kasih Mempelai Pria.

Pesan pertama ini terdapat dalam Kidung Agung. Bapa hendak menggambarkan KASIH-Nya dan kasih sayang-Nya yang istimewa kepada Mempelai-Nya yang Terkasih (kita).

Melalui padang gurun, kita belajar bahwa Bapa sangat menghendaki kita memilih Dia di atas SEGALA hal dan melalui ini kita menjadi “PENGANTIN”-Nya yang sepenuhnya bersatu dalam kesatuan.

Kidung Agung

Kidung Agung, Salomo memaparkan hidupnya gadis Sulam atau gadis Sunem dengan cara yang tersembunyi agar kita dapat menemukan kekasihnya, Sang Gembala. Kidung Agung sendiri tidak memberikan gambaran Salomo yang menjalani kehidupan barunya menurut roh, tapi justru ia hendak mencari bagaimana gadis Sunem itu sampai begitu sangat mengasihi kekasihnya, Sang Gembala. Ia tidak tergoda sedikit pun dengan rayuan dan puisi romantis raja. Juga tidak terpengaruh cintanya kepada kekasihnya, walau pun raja memamerkan segala kekayaan, kemegahan, keagungannya dengan para pengawal yang merupakan para pahlawan yang gagah perkasa dan kereta kerajaan dan terutama hikmat raja yang nyata berasal dari Tuhan.

Kid 3:7   Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel. 8  Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam. 9  Raja Salomo membuat bagi dirinya suatu tandu dari kayu Libanon. 10  Tiang-tiangnya dibuatnya dari perak, sandarannya dari emas, tempat duduknya berwarna ungu, bagian dalamnya dihiasi dengan kayu arang. Hai puteri-puteri Yerusalem, 11  puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.

Dalam perjalanan dari padang gurun kembali ke istananya yang megah, raja hendak membawa gadis Sunem itu masuk kedalam imaginasinya seolah-olah ia sedang berada dalam iring-iringan pengantin. Raja telah mengenakan mahkota yang pernah dikenakan ibunya pada hari pernikahannya terdahulu. Ibunya raja adalah Batsyeba, telah menikahinya dengan Naama, seorang perempuan Amon.

1Raj 14:21  Adapun Rehabeam, anak Salomo, ia memerintah di Yehuda. Rehabeam berumur empat puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tujuh belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem, kota yang dipilih TUHAN dari antara segala suku Israel untuk membuat nama-Nya tinggal di sana. Nama ibunya ialah Naama, seorang perempuan Amon.

Pernikahan Pertama Salomo – Kawin Campur

Salomo menikah sebelum dia ditahbiskan menjadi raja Israel, menggantikan raja Daud. Sebab Salomo memerintah sebagai raja selama 40 tahun, sedangkan Rehabeam sudah berumur 41 tahun waktu naik tahta. Jadi 1 atau 2 tahun sebelum Salomo diangkat sebagai raja, ia sudah dinikahkan dengan Naama, ibu Rehabeam, seorang perempuan Amon.  Itulah hari kesukaan hatinya.

1Raj 11:42 Lamanya Salomo memerintah di Yerusalem atas seluruh Israel ialah empat puluh tahun.

Pada umumnya Kidung Agung, dibaca sebagai puisi atau surat cinta antara Salomo dan gadis Sunem. Padahal Kidung Agung adalah kisah cinta segitiga antara raja, gadis Sulam dan Sang Gembala.

Kidung Agung menggambarkan berjalan bersama Tuhan sebagai "Pernikahan Anak Domba", seperti dikatakan oleh Yohanes dalam Kitab Wahyu.

Why 19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Saat kita mulai benar-benar mendalami kata-kata “kasih” Salomo yang merupakan rayuan dan gombalan, juga kata-kata mesra gadis Sunem kepada kekasihnya, serta kata-kata Sang Gembala; maka akan terungkap, sisi praktis Kitab Kidung Agung, dan bagaimana itu memengaruhi kehidupan kita, dan bagaimana kita dapat membangun hubungan pernikahan yang kuat dengan Kristus sebelum Kedatangan-Nya Kembali.

 

Pencobaan Berat

Gadis Sunem itu menemukan pencobaan, rintangan dan binatang buas di padang gurun. Jika potensi risiko dan masalah ini tidak ditangani, hal itu akan sangat mengganggu pertumbuhan rohani kita. Dan bahkan membuat kita gagal dan terhenti perjalanan rohani kita bersama kekasih kita, Sang Gembala. Walau pun tidak sekali pun ayat menyebut kata Tuhan, kita bisa mengetahui bahwa kekasih hatinya si gadis Sunem yang berprofesi sebagai gembala, itulah Kristus Yesus, Tuhan kita.

Pembaca Kidung Agung yang budiman harus dapat membedakan manakah perkataan raja Salomo, perkataan si gadis Sulam (Sunem) dan perkataan Sang Gembala.

Dalam perjalanan baru kita, kita akan membandingkan sikap dan respon kita kepada TUHAN dengan sikap dan respon Sang Mempelai Wanita (gadis Sunem) dan Sang Mempelai Pria (kekasihnya, sang gembala) dalam Kidung Agung, sampai akhirnya terungkaplah tangga rohani yang tersembunyi untuk memasuki hadirat dan Masa Pertunangan-Nya dengan Sang Mempelai Pria kita.

Ia menampilkan diri-Nya bukan hanya sebagai Tuhan, Penebus, Juru Selamat, dan Raja kita, tetapi juga dalam hubungan yang paling intim dan pribadi yang dapat dibayangkan.

Sungguh menakjubkan bahwa Bapa telah memberikan kita panduan petunjuk rohani melalui daya imajinasi yang hampir seperti bertualang dari hutan, gunung dan kota untuk membantu kita dalam percintaan kita yang sedang tumbuh dewasa.

Ia mencari Mempelai Wanita yang disucikan untuk menjadi nilai-nilai kasih antara suami (Sang Mempelai Pria) dan istri (Sang Mempelai Wanita).

Kasih Kristus bagi Mempelai-Nya adalah kekal dan tidak akan pernah pudar, karena Ia telah berjanji bahwa Ia TIDAK AKAN PERNAH meninggalkan atau mengabaikan Mempelai-Nya.

Hos 2:19 (2-18) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. 20  (2-19) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.

Namun, kita tidak boleh lelah menunggu Kedatangan-Nya dan lupa mengisi pelita kita dengan minyak. Kita akan tetap sibuk mempersiapkan pakaian dan pelita pernikahan kita.

Awal Petualangan

Kidung Agung diawali dengan ungkapan kerinduan Sang Mempelai Wanita kepada Sang Mempelai Pria:

Kid 1:2  —  Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur, 3  harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!

Kiranya Tuhan mempersenjatai, melengkapi kita dengan kasih-Nya.  Kasih setia Tuhan itu lebih nikmat daripada karunia-karunia, termasuk karunia hikmat Salomo. Namun harum bau urapan-Mu, karena Roh Kudus-Nya mengurapi kepalaku dengan minyak yang tercurah atas nama-Mu, sebab itu umat-Nya akan makin mencintai Tuhan. Ia melindungi pikiranku dan jiwa yang ada di kepala dari kecemaran pemikiran najis dan jahat. Belzebul adalah pangeran lalat, kenajisan dan hawa nafsu kedagingan.

Itu adalah pernikahan yang penuh dengan kasih karunia yang berdaulat dan tanpa syarat, karena Dia mengasihi Mempelai Perempuan-Nya dengan belas kasihan, kasih dan anugerah yang kekal.

Pernikahan rohani dimulai dengan doa keinginan, dan pernyataan kesediaan Sang Mempelai untuk menanggapi setiap langkah yang mungkin diambil-Nya terhadapnya. Ada kekuatan Bapa yang menarik Mempelai Perempuan-Nya, sehingga ia tertarik kepada Mempelai Pria.

Kid 1:4a Tariklah aku di belakangmu, marilah kita cepat-cepat pergi!

Kekuatan Bapa telah dilepaskan sebelum ia mengutus hamba-hamba-Nya dengan otoritas-Nya.

Yoh 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

Karena:  Sang raja [Salomo] telah membawa aku ke dalam maligai-maligainya [bilik-bilik kamarnya].

Raja Salomo telah memiliki banyak isteri dan gundik. 

Tetapi:  Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur! Layaklah mereka cinta kepadamu!

Gadis Sunem dan harusnya semua kekasih Tuhan hidup bersuka cita karena kekasih kita, lebih daripada berkat yang kita dapatkan, meski pun fasilitas yang disediakan adalah fasilitas dari seorang raja Salomo.

" Tariklah aku " berhubungan dengan rasa lapar rohani kita yang harus melampaui segala hal dalam hidup kita. Keinginan jasmani kita tidak dapat memiliki pengaruh dan semuanya harus dilepaskan atau dimatikan.

Kita harus mengkondiskan diri kita, sehingga memungkinkan munculnya motivasi dalam diri kita oleh Dia, dan hanya Dia. Bukan karena berkat-berkat dan perlindungan, pengurapan kesembuhan atau Inilah sifat sejati kita, kerinduan agar Dia saja yang memberi makan dan memuaskan saat kita karunia ilahi lainnya. Kita mempersiapkan diri untuk dibawa ke Kamar-Nya sebagai Pengantin-Nya dan bukan ke kamar raja Salomo.

 

Bagaimana kita mencapainya?

Bapa akan segera mengamankan keselamatan (to secure the safety) Mempelai Wanita-Nya untuk menarik cinta mereka kepada-Nya dengan membebaskan mereka masing-masing dari dosa daging mereka.

Dosa-dosa kita dan kelemahan kita menghalangi kita memasuki ruang pernikahan ini, bahkan hanya sebagai tamu undangan. Yang tidak membuat kita tidak layak, hanya karena tidak mengenakan pakaian pesta.

Mat 22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 13  Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 14  Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Jadi banyak orang percaya, umat Tuhan di dalam Kerajaan-Nya yang ternyata tidak layak, karena tidak mengenakan pakaian pesta. Mereka telah menerima undangan Sang Raja pada pesta perjamuan kawin Anak Domba. Mereka telah merespon dengan baik, tapi tidak hidup dalam kebenaran, tidak hidup dalam kekudusan, tidak mencuci pakaian mereka. Mereka tau cara memanipulasi orang-orang, bahkan di dalam Kerajaan-Nya. Sebenarnya Tuhan hanya membutuhkan kemurnian hati dan ketulusan untuk Dia dapat meluruskan jalan-jalan kita dan mengikuti-Nya ke mana Roh Kudus menuntun.

Setelah mengalami kelahiran baru tidak berarti kita sudah menjalani hidup sebagai Ciptaan Baru. Semua unsur sebagai Ciptaan Baru sudah dipenuhi dan dianugerahkan Tuhan di dalam hidup kita, tapi itu tetap menjadi pilihan kita apakah kita mau melakukannya atau tidak. Tuhan tetap menghormati kehendak bebas kita sebagai manusia merdeka.

Setelah dilahirkan baru tidak berarti kita mengasihi Tuhan, kecuali dengan ketaatan melakukan perintah dan kehendak Tuhan. Awalnya, kita tidak mencintai-Nya sebagaimana yang Dia inginkan, karena kita adalah Mempelai-Nya yang belum siap.

Seharusnya dan sewajarnya atau sepatutnya kita mempersembahkan diri kita kepada Sang Bapa, dan secara aktif mencari Dia dengan menantikan Dia, dengan tenang menghadapkan diri kita di hadapan-Nya sehingga rasa lapar rohani kita dapat tercipta dan diaktifkan di dalam diri kita.

Rm 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Mempersembahkan diri bukan hanya dengan ide, kekuatan dan kemampuan kita. Pola penyembahan selalu seperti itu sejak Kain dan Habil melakukan persembahan. Semua yang baik dan benar dan menyenangkan dan berkenan itu hanya bersumber dari kehidupan Tuhan sendiri. Oleh kasih karunia-Nya kita dapat melakukannya dengan akurat.

Biarlah kasih akan Tuhan memenuhi hati kita.

Yes 62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat  pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Dia yang telah memulainya dalam kasih, biarlah Dia juga mengakhirinya dalam kasih. Kasih yang kekal tidak pernah terputus, tidak pernah berhenti.

Yer 31:3 Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.

Tuhan Yang Mahatinggi, Bapa Semesta Alam, Raja segala raja, Engkau telah menunjuk Kristus sebagai Mempelai Pria kami.

Why 21:9  Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

Bapa akan memamerkan pengantin perempuannya, Gereja sebagai mempelai Kristus.

Postingan populer dari blog ini

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KUASA IKAT JANJI (Bagian 2)

Upper Room 180 - 4 Maret 2025 Dr. Jonathan David "Perjalanan ikat janji" adalah perjalanan di mana Allah membawa Abraham masuk ke dalam hubungan yang mendalam, di mana Allah menjadi sumbernya dan berjanji untuk menyertai serta mengubah segala sesuatu di mana pun Abraham berada. Dalam perjalanan ini, identitas Abraham tidak lagi didasarkan pada latar belakang lahiriahnya. Yesus mengatakan ini untuk menekankan bahwa hubungan spiritual berdasarkan ketaatan kepada kehendak Allah lebih penting daripada hubungan darah. Bahayanya adalah jika kita terlalu terikat pada kewajiban dan identitas lahiriah sehingga menghalangi kita untuk menyelesaikan tugas Tuhan. "Penebusan sejati" adalah pembebasan dari diri sendiri, ketakutan, pola pikir lama, dan identitas yang dibentuk oleh hal-hal duniawi. Identitas sejati kita ada di dalam Kristus, dan tujuannya adalah untuk semakin serupa dengan-Nya, melepaskan keakuan agar dapat memperoleh Kristus. Tuhan ingin mengubah bangsa-bangsa mel...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

Kuasa Ikat Janji – bagian 4: Berjalan dalam Kemitraan

Kuasa Ikat Janji: Berjalan dalam Kemitraan dengan Tuhan Upper Room 182 – 18 Maret 2025 Dr. Jonathan David Khotbah ini menggunakan perjanjian Allah dengan Abraham sebagai contoh utama, menjelaskan bahwa ikat janji (covenant) itu melampaui iman manusia dan berakar pada sifat kesetiaan (faithfulness) Allah untuk menggenapi firman-Nya. Lebih lanjut, ditekankan bahwa keterlibatan aktif dan kepatuhan manusia dalam ikat janji, yang disimbolkan dengan sunat (peran kekuatan dan usaha sendiri manusia dikurangi), mengundang intervensi ilahi yang lebih besar dan memberdayakan umat beriman serta keturunan mereka. Khotbah ini mendorong pendengar untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya sebagai mitra dalam ikat janji. Bagaimana Konsep  ikat janji mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan? Konsep "kuasa ikat janji" secara fundamental mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan dengan menjadikannya lebih dari sekadar hubungan biasa, melainkan se...

Preparing the Bride - Session 08

Karakteristik Gereja Sebagai Kekasih Tuhan - Sesi 08 Tema masih membahas tentang karakteristik gereja yang diidamkan Tuhan sebagai kekasih-Nya , menggunakan Kidung Agung dan perumpamaan bunga bakung di antara duri . Analogi utama yang digunakan adalah kisah Gadis Sunem dalam Kitab Kidung Agung dan hubungannya dengan Kekasihnya dan Raja Salomo. Membandingkan kecantikan lahiriah seorang gadis dengan keindahan batiniah yang dikerjakan oleh Tuhan sendiri , menekankan bahwa Allah lebih tertarik pada hati dan kesetiaan rohani daripada penampilan luar atau upaya manusia. Lebih lanjut, Kidung Agung mengilustrasikan prinsip ini melalui kisah Raja Salomo, gadis Sunem, pemilihan Daud sebagai raja, dan ajaran Yesus tentang bunga bakung di ladang , yang menunjukkan bahwa nilai sejati di mata Tuhan terletak pada kualitas batin yang ilahi . Kid 2:1 [Gadis Sunem] Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2  —  [Salomo] Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah m...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?  Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebagai seorang rasul Tuhan, Paulus mengambil SIKAP TEGAS untuk tidak mencari perkenanan manusia. Tujuannya adalah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menggenapinya. gbr: knowing-jesus.com Ini adalah suatu MASALAH SERIUS dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang cemburu. Ketika kita mulai mengandalkan orang dalam hidup kita atau dalam melayani Tuhan, maka kita akan mulai kehilangan pengharapan di dalam Tuhan. Saul sangat mengutamakan orang Israel dibandingkan Tuhan. Ketika Samuel terlambat sedikit datang ke Gilgal, Saul menjadi tidak taat dan mempersembahkan korban bakaran sendiri; karena ia melihat rakyat mulai meninggalkannya. Walau pun Samuel menegurnya dan mengecam perbuatannya yang bodoh, Saul tidak menyesal.  Saul juga...

Preparing the Bride - Session 04

Gereja sebagai Kekasih Tuhan Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang ideal menurut pandangan Tuhan. Kitab Kidung Agung menjadi fokus utama kita untuk menganalisis hubungan antara mempelai wanita dan kekasihnya sebagai analogi untuk hubungan antara gereja dan Kristus. Kita akan melihat perbandingan Adam pertama dan Adam terakhir dari 1 Korintus, serta peran wanita dalam kejatuhan dari 1 Timotius, untuk menekankan pentingnya kesetiaan dan ketahanan gereja terhadap godaan. Selain itu khotbah ini menggali peran Kristus sebagai Gembala melalui berbagai ayat Perjanjian Lama dan Baru, menyoroti kasih dan pengorbanan-Nya bagi umat-Nya. Tema Utama: Karakteristik Kehidupan Gereja yang Diharapkan Tuhan sebagai Kekasih-Nya Pendahuluan: Pembahasan ini penting bagi pengikut Tuhan dan umat-Nya. Tujuan Tuhan lebih dari sekadar menyelamatkan; Ia ingin gereja menjadi kekasih-Nya yang sejati dan hidup manunggal dengan-Nya. Firman Tuhan (Rhema) membimbing perjalanan iman. Gereja sebagai Kekas...

PREPARING THE BRIDE - SESSION 03

❤️ Kidung Agung: Gambaran Gereja Sebagai Kekasih Kristus Khotbah ini mengacu pada kitab Kidung Agung dalam Alkitab untuk menggambarkan  hubungan kasih antara Kristus (Sang Mempelai Pria) dan Gereja (Sang Mempelai Wanita). Kisah cinta dalam Kidung Agung adalah gambaran untuk kesetiaan dan pengorbanan dalam hubungan spiritual ini. Khotbah juga menyinggung tokoh-tokoh Alkitab lainnya, seperti Adam, Hawa, dan Raja Salomo, untuk memperkuat poin-poin teologis (logika Tuhan) tentang dosa, penebusan, dan hikmat ilahi. Inti dari khotbah ini adalah untuk mendorong pendengar agar memiliki hati yang haus akan Tuhan dan merespons pekerjaan Roh Kudus dalam hidup mereka, seperti mempelai wanita yang setia menantikan kedatangan mempelai prianya.                                              Pendahuluan Saudara-saudara diharapkan memiliki hati yang haus dan lapar aka...