Manusia Dibenarkan Karena Iman
Paulus mengajak kita untuk dapat
menanggalkan manusia lama kita; tidak berpikir secara natural; tidak tergantung
kepada hal-hal lahiriah. Iman yang kita miliki haruslah iman yang aktif dan
dinamis; iman itu bisa ‘dilihat’, bisa di dengar melalui ucapan dan perkataan kita.
gbr. truelivingtoday@wordpress.com |
Bahasan
kita malam ini diambil dari kitab Roma 3:21-31.
Manusia
Dibenarkan Karena Iman
Paulus
memberikan penjelasan ini kepada jemaat di Roma, jadi bukan kepada orang yang
belum percaya. Mengapa? Ini untuk meneguhkan doktrin dan menjawab keraguan terutama
kepada orang Yahudi yang dua ribu tahun lebih lamanya hanya mengenal hukum
Taurat. Pikiran lama mereka harus diterobos. Mindset
yang lama harus dicabut dan ditinggalkan, diganti dengan mindset yang baru. Itu
namanya pembaruan pikiran dan akal budi sehingga selaras dengan perkataan /
firman Tuhan.
Rom 3:21 Tetapi
sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang
disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, Rom 3:22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus
Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
Kebenaran apa yang telah Allah nyatakan? Dan apa yang
telah disaksian dalam Kitab Taurat dan kitab-kitab para nabi?
Apa yang dikatakan dalam kitab Taurat dan kitab-kitab para
nabi merupakan kebenaran Allah. Kitab-kitab itu juga menubuatkan rencana
kekekalan Allah dan keselamatan yang Allah sediakan bagi manusia sejak dari
kitab Kejadian.
Rencana menyelamatkan manusia hanyalah bagian dari rencana
kekekalan Allah yang besar – yang awalnya dan yang akhirnya sukar untuk
dipahami manusia.
Ecc 3:11 Ia membuat
segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati
mereka. Tetapi manusia tidak dapat
menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Nubuatan telah digenapi. Anugerah keselamatan itu sudah
ditangan semua orang yang mau percaya, yang memiliki iman.
Yesus Kristus telah dinyatakan. Anak dinyatakan. Bapa
dinyatakan.
Anak telah dinyatakan oleh Bapa. Anak juga telah
menyatakan Bapa.
Tetapi mengapa dikatakan tanpa hukum Taurat? Hal ini sudah dijelaskan pada perikop
sebelumnya yaitu: Hukum Taurat ….tidak menyelamatkan (ayat pokoknya ROMA 3:20.)
Rom 3:23 Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, Rom
3:24 dan oleh kasih karunia telah
dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Anugerah
keselamatan itu sudah ada dan tersedia bagi setiap orang yang percaya dan tidak
percaya. Namun keselamatan itu harus
diraih dengan iman. Ini dijelaskan lebih lanjut di ayat-ayat:
Rom 3:27 Jika
demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa?
Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
Rom 3:28 Karena
kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan
hukum Taurat.
Iman yang bagaimana?
Rom 3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi
jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk
menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah
terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Rom 3:26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan
keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan
orang yang percaya kepada Yesus.
Paulus
menjelaskan yang dimaksud adalah iman karena percaya kepada Yesus. (ay26).
Lalu ada hal yang
menarik di ayat 25 untuk diperhatikan.
1. Kristus Yesus
telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian (karena iman).
Kristus Yesus menjadi tokoh sentral dalam rencana Allah.
2. Adanya
keterangan yang mengatakan: Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya,
karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa
kesabaran-Nya.
Ini maksudnya adalah dari zaman permulaan manusia jatuh
dalam dosa sampai dengan zaman Taurat.
Barulah setelah kedatangan Yesus berlaku zaman anugerah
dan/atau zaman gereja. Dan inilah yang dimaksud dengan kata “sekarang” pada
ayat 21. Dan sampai dengan hari ini zaman gereja atau zaman anugerah ini sudah
berlangsung 2000 tahun lamanya.
Lalu pertanyaan yang mungkin timbul adalah apakah beda
iman dari zaman Taurat dan iman dari zaman anugerah? Tetapi saya kira jawaban ada
pada pasal 4 kitab Roma ini. Namun saya berikan sedikit clue yang penting di
sini:
Gal 3:23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah
pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
Gal 3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita
sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
Yang jelas, Yesus datang untuk menggenapkan hukum Taurat,
bukan untuk menghapusnya.
Kita lanjutkan kembali ke ayat 28.
Rom 3:28 Karena
kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan
hukum Taurat.
Rom 4:2 Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena
perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan
Allah.
Jas 2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan
karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di
atas mezbah?
Kalo kita stop di sini, maka akan meninggalkan
kebingungan; tapi kemudian Yakobus menjelaskan lagi:
Jas 2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan
perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Jas 2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang
mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah
memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham
disebut: "Sahabat Allah."
Sekarang kita mengerti; bahwa iman yang dituntut adalah iman yang aktif; yang sempurna karena
ditopang oleh perbuatan-perbuatan yang merupakan manifestasi karena percaya
kepada Yesus Kristus.
Rom 3:29 Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi
saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya,
benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
Tiba-tiba Paulus bertanya seperti itu, karena Paulus
menyadari rasa bangga orang Yahudi sebagai bangsa pilihan Tuhan. Ia tidak ingin
orang Yahudi memiliki mindset seperti itu. Pada saatnya nanti, malahan orang
Yahudi baru menyadari betapa keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa
lain, dan mereka sendiri tertinggal di belakang. Maka hal itu akan membuat
mereka cemburu dan berbalik kepada Yesus dan kembali kepada destiny-nya.
Rom 11:11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung
dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada
bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
Selanjutnya Paulus menjelaskan pula, bahwa bagi orang bersunat mau pun tidak; berlaku
hukum iman dan anugerah yang sama.
Rom 3:30 Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan
membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak
bersunat juga karena iman.
Pada akhirnya Paulus menjelaskan, bahwa sama seperti
Kristus Yesus telah menggenapkan hukum Taurat; maka apa yang dilakukan para
Rasul dan murid-murid Tuhan adalah semakin meneguhkan hukum Taurat dengan
kesaksian-kesaksian mereka.
Rom 3:31 Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum
Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.
Kita melihat mindset orang Yahudi terlalu dipengaruhi oleh
Taurat, sunat dan adat-istiadat, seperti yang digambarkan dalam KPR 15.
Apa yang dapat
kita simpulkan di sini?
1. Paulus mengajak kita untuk dapat menanggalkan manusia
lama kita; tidak berpikir secara natural; tidak tergantung kepada hal-hal lahiriah.
Ini sudah dan selalu ditekankan Paulus
berkali-kali dalam hal dan kesempatan yang berbeda-beda.
2. Iman yang kita miliki haruslah iman yang aktif dan
dinamis; melampaui zaman; sesuai dengan arahan dan perkataan Tuhan. Jangan
terus terpaku kepada keadaan: keadaan lahiriah, keadaan natural, pendidikan,
keadaan keuangan, etc. atau terpaku oleh trauma, kegagalan, keberhasilan atau
terpaku oleh kegerakan masa lalu, etc.
Bagaimana kita sendiri bisa memastikan bahwa kita memiliki
iman yang aktif?
Cirinya adalah iman itu bisa ‘dilihat’, bisa di dengar
melalui ucapan dan perkataan kita.
Mat 8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia
dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara
orang Israel .
Mar 2:5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah
Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
Act 14:22 Di tempat
itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan
mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami
banyak sengsara.
3. Sangat menarik bahwa kata “iman” ditemukan sebanyak 155
x dalam Alkitab PB. Tapi tidak satu pun ditemukan dalam PL. Di kitab Roma
sendiri kata iman terdapat 27x.
Rom 10:17 Jadi,
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
4. Oleh iman kita dapat memperoleh:
a. Pengampunan dosa
b. Kesembuhan
c. berkat-berkat
d. membawa orang kepada Tuhan
e. memperoleh hidup
f. memperoleh kebenaran
g. dibenarkan
h. menerima janji-janji
i. hidup dalam damai sejahtera
j. menguasai diri, tidak bermegah
k. menghindarkan kita dari dosa
l. beroleh kekuatan Allah
m. bisa memperkatakan / memberitakan firman
n. diberkati bersama-sama Abraham (dalam pangkuan Abraham)
o. menerima Roh Kudus
p. kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah
dengan penuh kepercayaan
q. iman adalah perisai yang dapat memadamkan semua panah
api dari si jahat.
5. Iman tidak bisa bekerja tanpa kasih. Kasih Bapa telah
mengaruniakan iman kepada kita.
Gal 5:6 Sebab bagi
orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat
tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.
Eph 2:8 Sebab
karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah,
1Co 13:13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih,
dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.