PERJALANAN MENUJU SION (2)
Ada standard dan ukuran Tuhan supaya bisa sampai ke SION dan tidak tersesat ke SINAI. Hati-hati membangun, salah sedikit akan mulai melenceng. Perhatikan bagaimana tiap-tiap orang membangun…
Ibrani 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Banyak para saksi yang sudah memberikan kesaksian iman menjadi kebenaran. Mereka sudah membuat peta perjalanan rohani…buat kita. Mereka sekarang menjadikan kesaksian mereka menjadi kebenaran.
Mereka sudah memberikan tongkat estafet ke 4 kepada kita. Kita harus mencapai garis akhir. Marilah kita tanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita… Kita sudah punya peta perjalanan, punya GPS, kita tidak bisa tersesat dan gagal mencapai Sion. Kita tidak bisa punya alasan untuk tersesat, menyimpang dan gagal mencapai Sion. Semua itu untuk menjawab kebutuhan Tuhan. Menjadi jawaban dan solusi bagi kota dan bangsa. Mereka sedang menantikan dan menonton saudara. Jangan pernah berhenti, jangan pernah menyerah. Perlombaan itu sudah ditetapkan dan sudah DIA set untuk saudara jalani secara pribadi bersama-sama saudaramu di dalam rumah rohani.
Perlombaan ini adalah perlombaan iman yang WAJIB (mandatory) untuk saudara ikuti, bukan pilihan. Saudara ikut perlombaan sebagai peserta, bukan sebagai penonton. Bukan juga sebagai penggembira atau supporter….tapi saudara adalah peserta. Setiap individu dalam rumah adalah peserta dalam lomba itu.
Perlombaan ini bukanlah perjuangan hidup, atau pergumulan hidup atau untuk menjadi sukses. Tapi untuk mengejar panggilan Tuhan, mencapai Sion dan mendapatkan mahkota kemuliaan. Persiapkan kondisi rohmu, jiwamu, tubuhmu supaya layak dan fit untuk ikuti perlombaan. Tidak berhenti dan tidak terdiskualifikasi. Hidup dalam firman dan ketaatan. Menguasai jiwa dan tubuh supaya tetap kuat mencapai garis akhir. Ikuti arahan dan instruksi dari mentormu, bapa rohani.
Bagaimana saudara bisa tau sedang ada dalam perlombaan? Rasakan eforia pertandingan dan perlombaan. Rasakan suasana dalam gelanggang perlombaan, bagaimana para saksi iman menyaksikan hidupmu. Kau tidak sendiri. Banyak para saksi yang menyemangati, mempunyai pengharapan kepadamu supaya punya motivasi yang kuat, supaya matamu tetap memandang pada tujuan. Banyak yang menantikan kau menjadi pemenang.
Perlombaan iman ini bukan untuk dirimu sendiri.
Dari firman perkataan Tuhan kita tau apa yang menjadi takdir dan panggilan hidup saudara. Kita adalah generasi penyelesai, generasi pemenang. Sekarang kita sedang dididik, didisiplin, dilatih, dihardik, dipukul bahkan dihajar. Dalam persiapan pertandingan, seorang atlit dipersiapkan dan dilatih untuk mencapai potensi maksimal; dengan cara seperti disiksa, dikondisikan dan dipaksa untuk mencapai. Kalo engkau tidak merasakan sedang dilatih, dididik, diajar dalam rumah, berarti ada yang tidak beres dalam hidupmu. Adalah hal yang baik jika kau merasa sedang menderita.
Mengapa saudara perlu memenangkan lomba? Saudara dinanti-nantikan oleh mereka tampil sebagai pemenang. Miliki kapasitas roh yang makin lebih, tingkatkan lagi. Lebih lagi dalam pengertian dan pemahaman.
Pahami bahwa perlombaan ini harus disikapi dengan benar. Apa yang menjadi sikap saudara dalam mengikuti perlombaan ini?
1. Tanggalkan setiap beban dan dosa. Karena kita dikelilingi oleh banyak para saksi iman seperti awan. Telah memberikan kesaksian menjadi kebenaran. Tanggalkan beban yang tidak perlu dan singkirkan.
BEBAN
Beban akan menghalangi, merintangi, dan menghambat pertandingan. Beban diakibatkan kemalasan, kebodohan, ketidak-taatan akan instruksi, buang-buang waktu, tidak bisa mengatur keuangan, tidak bisa mendidik anak, dan hal-hal lain yang saudara ciptakan sendiri. Beban akan mengakibatkan kau didiskualifikasi dari pertandingan. Beban juga merupakan perhatian dan rasa sayang yang berlebihan terhadap kebutuhan tubuhmu, bisnis, sekolah, pekerjaan, kesenangan, makanan, rekreasi dan lain-lain yang akan menarik engkau ke bawah ketika seharusnya kau naik. Penghidupanmu dan kebutuhanmu akan menarik kau keluar dari arena pertandingan.
Bagaimana sikap saudara supaya bisa menanggalkan beban itu? Tidak ada cara lain, bersikap tegas dan mengambil ketetapan hati untuk menanggalkan gaya hidup, fokus hidup kepada kebutuhan sendiri.
DOSA (amatia)
A. kehilangan sasaran. Jika saudara tidak ikuti agenda Tuhan dan pola Tuhan saudara hidup dalam dosa amatia, karena keluar dari jalur.
B. Menyimpang dari jalan yang lurus dan benar, mengembara atau berkeliling-keliling.
C. Melanggar hukum atau ketetapan Tuhan dalam pikiran dan perbuatan.
2. Bertekun (patience/ hupomone / sabar dan tahan uji).
Ciri-ciri Harus memiliki sikap dalam kehidupan:
Steadfast (tegas, teguh, tidak tergoyahkan)
Constancy (tidak mudah berobah, tidak angin-anginan, tidak moody, konsisten)
Endurance (daya tahan, kekuatan untuk bertahan dalam situasi sulit dan tidak menyenangkan)
Patience (sikap untuk menerima masalah / penderitaan tanpa menjadi jengkel, marah, kuatir atau terganggu, tidak mengeluh dan menggerutu karena percaya Tuhan yang pegang kontrol)
Perseverance (kegigihan, pantang menyerah, bangkit dari kegagalan)
Yesus memiliki hupomone. Ketika disalib tidak ada keluhan, tidak ada erangan, tidak ada kemarahan. Dari mulutnya Dia katakan: ya, Bapa ampuni mereka, karena mereka tidak tau apa yang mereka perbuat!
3. Saudara harus mau dibentuk di dalam rumah spiritual, supaya bisa mendapatkan hupomone ini.
Ibrani 12:2-5 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
Marilah kita melakukannya dengan mata (aphorho) yang tertuju kepada Yesus…
Ada 3 pribadi disebutkan di sini: Yesus, bapa rohani, Esau.
Mata saudara harus tertuju kepada Yesus sebagai pola dan teladan dalam kehidupan saudara. Alihkan pandanganmu dari hal-hal yang lain dan hanya fokus kepada Yesus sebagai pola… Yesus sebagai manusia di bumi menjalankan perlombaan dari awal sampai akhir. Dia sebagai Author (pioneer, forerunner) dan Finisher (sulung, memimpin dalam iman). Dalam diriNya ada jalan…. Ada iman. Dia memimpin dalam iman.
Ibr 12:25 kita akan mewarisi kerajaan yang tidak tergoncangkan. Pahami kehidupan Yesus. Pahami dari sisi manusianya. Yesus sebagai manusia di bumi. Tidak seorang pun sampai kepada Bapa kecuali melalui Aku. Dia mengetahui jalan-jalanNya sampai kepada pribadi Bapa…..karakter Bapa… Yesus memiliki hupomone. Selalu ingat (ingat berulang-ulang) pada Yesus yang sudah melakukannya. Tuhan mempertemukan kau pada seseorang….yaitu seorang sumber anugerah.
Sumber anugerah / bapa rohani / mentor. Untuk membangun, membentuk hidupmu, menata-ulang, memberikan instruksi, menghajar.. (ibr 12:8-11). Apa yang diberikan bapa rohani?
Didikan/disiplin (paidea). Sebuah latihan untuk mematuhi aturan. Terkadang menggunakan cambuk / hukuman untuk memperbaiki sikap ketidak-taatan. Paidea diberikan secara menyeluruh: bukan hanya skil, tapi juga mentalitas, cara berpikir dan mengembangkan karakter-karaktermu. Itu seperti guru tutor untuk tujuan spesifik untuk tiap individu, agar hidupmu berkenan di hadapan Tuhan dan manusia.
Koreksi
Sesahan/hajaran kepada anak-anaknya (ay6)…karena Tuhan menghajar…(paideio) mengubahkan hidupmu supaya memiliki karakter dan rupa Allah.
Apa yang menjadi respon / sikap saudara?
A. tidak lupa dan tidak menganggap enteng/remeh setiap didikan (ay5) Dan sudah lupakah…. Hai anakku jangan menganggap enteng…. (despise).. didikan...
B. tidak menjadi putus asa (ekluo) artinya jangan menjadi kendur, lemah, santai, merasa lelah, jangan sampai kehilangan kekuatan untuk bergerak / bertumbuh.
C. sikap tunduk / taat (hupotaso - ay9) seperti Yesus tunduk dan taat kepada Yusuf dan Maria selama 30 tahun. Seperti Yakub kepada Ishak selama 57 tahun sebelum ke Padan-Aran.
D. Kuatkan tangan dan lutut yang goyah (ay 12). Tangan – perbuatan. Lutut – perjalanan rohani. Kuatkan dirimu dari apa yang bapa rohani berikan sehingga perjalanan hidupmu berhasil.
Esau – pribadi yang ketiga ini tidak kenal bapanya; dia tinggal tapi tidak hidup dalam rumah. Dia keturunan Abraham tapi tidak (ay 16-17).
Apa sikap yang perlu kita waspadai dari Esau?
A. esau sebagai fornicator; dia menjual tubuh dan jiwanya untuk nafsu dan keinginannya.
B. esau sebagai pelanggar hukum (profain person); menginjak-injak hukum yang ada.
Perjalanan Menuju Sion - Ps.Yappy 3-Nov-19
Sermon notes