"UPPER ROOM 207 – 30 September 2025 REFORMASI GEREJA, PEMULIHAN SION (Bag 2)",
Sesi ini bertema pertumbuhan rohani dan manifestasi kemuliaan Allah melalui anak-anak-Nya. Pengkhotbah secara ekstensif menggunakan kutipan dari Alkitab, terutama 2 Korintus 3 dan Roma 8, untuk menjelaskan pentingnya transformasi dari kemuliaan kepada kemuliaan yang terjadi ketika seseorang menanggapi Roh Kudus dengan muka yang tidak berselubung. Poin utama adalah bahwa orang percaya harus bertumbuh dewasa dari status "anak kecil" atau "hamba" menjadi "putra" (mengacu pada Galatia 4:1), karena seluruh ciptaan menantikan pembebasan dari kerusakan melalui manifestasi nyata dari anak-anak Allah. Selain itu, khotbah ini menekankan perlunya memelihara hubungan yang benar dan mempromosikan reformasi gereja dari agenda duniawi ke fokus ilahi, sehingga kuasa zaman yang akan datang dapat dijamah.
I. Kuasa Transformasi Melalui Roh Kudus (2 Korintus 3)
Kita berada di masa penting di mana 'Kristus yang di dalam dirimu' harus menjadi 'Kristus yang nyata melalui dirimu'.
Tuhan adalah Roh; di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan (kebebasan).
Kemerdekaan ini adalah kuasa transformasi tercepat yang perlu kita jamah.
Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung.
Dengan demikian, kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Melihat Kemuliaan di Cermin: Ketika kita melihat ke cermin, kita melihat diri kita sendiri dalam kemuliaan Tuhan.
Perbedaan dengan Perjanjian Lama: Tidak seperti Musa yang menyelubungi mukanya agar orang Israel tidak melihat hilangnya cahaya yang sementara. Pikiran, hati, dan wajah orang Israel terselubung saat membaca perjanjian lama, dan hanya Kristus yang dapat menyingkapkannya. Namun, ketika seseorang berbalik kepada Tuhan, selubung itu disingkirkan.
Kebebasan dari Dosa: Kemerdekaan dalam Roh memungkinkan kita melihat Tuhan membebaskan diri kita dari dosa tanpa kesadaran akan dosa.
II. Penantian Ciptaan dan Manifestasi Putra Allah (Roma 8)
Penderitaan Ciptaan: Sampai sekarang, segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin (labor).
Pengharapan Ciptaan: Seluruh ciptaan sedang menunggu dan merindukan untuk dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah (Roma 8:21).
Ciptaan yang baru akan lahir, dan ketika mereka datang dalam kemuliaan, mereka akan masuk ke dalam kemuliaan anak-anak Allah.
Penantian Kita: Bukan hanya ciptaan, kita sendiri juga mengeluh dalam hati sambil menantikan:
Karunia Sulung Roh (menjadi buah Roh yang sulung). Kelompok ini disebut 'anak sulung'.
Pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Pengharapan dan Iman: Kita diselamatkan dalam pengharapan. Kita harus menantikannya dengan tekun (Roma 8:24-25).
Kemuliaan di dalam diri kita harus nyata dan dinyatakan kepada kita, yang tidak layak dibandingkan dengan penderitaan.
III. Perlunya Kedewasaan dan Pengangkatan sebagai Putra (Galatia 4)
Isu Ketidakdewasaan: Selama seorang ahli waris belum akil balig (anak kecil), ia sedikit pun tidak berbeda dengan seorang hamba (budak), meskipun ia adalah tuan dari segala sesuatu (pemilik segalanya). Ini adalah keadaan yang menyedihkan.
Syarat Utama: Kita harus bertumbuh dewasa.
Tujuan Pertumbuhan: Untuk dapat hidup seperti seorang putra, bukan hanya melalui pelayanan.
Perwalian dan Pengawasan: Kita berada di bawah perwalian dan pengawasan/pengurus/pembimbing sampai tanggal yang ditetapkan oleh Bapa (Galatia 4:2). Tuhan menempatkan kita dalam berbagai situasi agar kita bertumbuh dewasa.
Transformasi Status: Setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya (Yesus) untuk menebus mereka yang takluk pada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
Status Anak: Karena kita adalah anak, Roh Anak-Nya disuruh ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" (Galatia 4:6).
Hasil Akhir: Kita bukan lagi hamba, melainkan anak.
IV. Implikasi Praktis dan Keniscayaan Manifestasi
Mengendalikan Hidup: Kita mengendalikan hidup kita sendiri, tidak dikendalikan oleh keadaan, situasi, fakta, atau angka.
Pertumbuhan Emosional: Kita harus bertumbuh dari krisis emosional dan hubungan, serta singkirkan orang-orang yang terus-menerus membuat berselisih dengan Roh Tuhan. Kita harus memprioritaskan hubungan yang membuat kita tetap hidup.
Pentingnya Pesan Pembapaan: Pesan pembapaan ini sangat penting karena merupakan pewahyuan terakhir untuk menjalani hidup di bumi sebagai putra-putra.
Kuasa Zaman yang Akan Datang: Kuasa ini akan membantu kita membedakan zaman kebenaran dan berakhirnya zaman dosa. Ini adalah kuasa untuk berkata 'tidak' pada kuasa dosa dan 'ya' pada kehendak-Nya.
Senjata Kita: Di Perjanjian Baru (Wahyu), kau adalah senjatanya (Wahyu 12:10-11), bukan lagi hanya mengenakan senjata (Efesus 6:10-17).
Percepatan Pertumbuhan: Roh Kudus ingin kita mengenal roh adopsi yang akan mendorong kita keluar dari ketidakdewasaan dan hal-hal duniawi.
Tugas dan Tujuan: Kita memiliki kuasa untuk menaklukkan unsur-unsur bumi (Kejadian 1:28), seperti menghentikan hujan, api, badai, dan banjir.
Pemeriksaan Diri (2 Korintus 13:5): Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah Kristus Yesus ada di dalam diri kamu?.
Fokus pada Kebenaran: Kita harus melakukan, memikirkan, mendukung, menegaskan, memajukan, melindungi, dan memublikasikan apa yang benar (kebenaran).
V. Wawasan Kenabian
Reformasi: Kata reformasi berarti memperbaiki tulang.
Australia: Kebangunan rohani akan terjadi di Australia ketika parlemen memiliki 23 pemimpin Kristen yang saleh atau lebih. Ini adalah pertanda dan awal dari jam waktu di surga.
Tiga Roh: Tuhan ingin memberikan roh pewahyuan, roh pengertian, dan roh hikmat.
Peran Yesus: Yesus adalah jalan menuju surga. Surga tidak akan turun kecuali Dia telah menyelesaikan pekerjaan-Nya.