KERINDUAN PAULUS KE ROMA
gbr: commons.wikimedia.com |
Kalau
kita membaca Roma 1:8-15 ini, selintas saja pun kita akan mengetahui betapa
banyaknya alasan Paulus untuk datang dan menjumpai mereka, jemaat yang tinggal
di Roma.
Mengapa
kita perlu mengetahui alasan Paulus? Karena kita akan melihat betapa luar
biasanya hubungan Paulus sebagai rasul Yesus Kristus dengan jemaat di Roma.
Banyak
pendapat yang mengatakan bahwa bukan Paulus yang mendirikan jemaat Roma. Kita
jangan terpaku dengan komentar itu, yang terlebih penting adalah hubungan
antara rasul Paulus dengan orang-orang percaya yang tinggal di Roma, baik
mereka penduduk sana
atau pun pendatang dan pengunjung.
Roma 1:8 _Pertama-tama aku mengucap syukur kepada
Allahku oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar
tentang imanmu di seluruh dunia._
Paulus
tidak pernah berbasa-basi dalam suratnya. Ia mengatakan semuanya dengan tulus.
Apakah itu ucapan salam mau pun pujiannya disampaikan dengan sungguh-sungguh.
Jadi
alasan pertama kedatangan Paulus adalah karena adanya iman yang mereka miliki.
Tanpa
iman mustahil kita bisa menyenangkan hati Tuhan.
Tuhan
tertarik dengan mereka, karena *jemaat Roma telah menjamah hati Tuhan dengan
iman yang mereka miliki.*
Sering
jemaat salah kaprah, meminta dan memohon supaya setiap hati jemaat dijamah oleh
Tuhan. Iman yang aktif dan positif adalah iman yang dapat menjamah hati Tuhan,
lewat pujian, lewat perkataan, lewat nubuatan, lewat doa dan perbuatan.
Karena
hati Tuhan telah terjamah itulah, maka Tuhan mengutus rasul-Nya, Paulus untuk
datang ke Roma. Dia telah menanamkan
kerinduan itu kepada rasulNya. Kerinduan Paulus adalah kerinduan Tuhan.
Kerinduan Tuhan adalah kerinduan Paulus. Sulit untuk dibedakan.
Roma 1:9-10 _Karena Allah, yang *kulayani dengan segenap hatiku* dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, *adalah saksiku, bahwa dalam doaku aku
selalu mengingat kamu*:_
_Aku berdoa, semoga *dengan kehendak Allah* aku akhirnya
beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu._
Jadi
tidak tepat jika dikatakan kerinduan termasuk alasan Paulus untuk menjumpai
mereka. Sebab itu Paulus menegaskan dulu siapa dirinya, yaitu pelayan Tuhan
yang dilayani nya dengan segenap hati. Dan dengan kehendak Allah saja dia
diberikan kesempatan untuk datang.
Lalu
apa tujuan Paulus mengunjungi mereka? Yang jelas bukan untuk reunian atau
kangen-kangenan. Kita akan lihat ayat-ayat selanjutnya sudah begitu dahsyat. Ada agenda dan kehendak
Tuhan akan yang dilakukan dan dibawakan oleh Paulus.
Roma 1:11 _Sebab aku ingin melihat kamu untuk *memberikan karunia rohani* kepadamu *guna menguatkan kamu*,_
Romans 1:11 _For I long to see you, that I may *impart to you some spiritual gift*, so
that you may be established-–
Wow!
Dahsyat! *Paulus hendak mengimpartasikan
karunia rohani kepada mereka!*
Hey...kita
sering mempersempit pandangan kita mengenai karunia rohani ini menjadi
kemampuan untuk mendapatkan penglihatan, menyembuhkan orang sakit, mengusir
setan, bernubuat, etc.
Bukan
kah kita akan jauh lebih lagi bersukacita jika *sorga selalu terbuka* bagi kita (open heaven), firman dan pewahyuan
selalu mengalir, tidak ada lagi misteri atas rahasia Kerajaan Allah, aliran-aliran air hidup itu dicurahkan, etc.
dibandingkan dengan karunia-karunia yang kita sendiri inginkan?! Itu hidup yang
_beyond the bless_! Inilah karunia-karunia
rohani yang akan *membuat kita terus
dikuatkan; naik dari satu level kepada level berikutnya; beralih dari
kemenangan kepada kemenangan (bukan kalah menang); memperbesar kapasitas roh;
makin dekat kepada tujuan Tuhan (destiny).*
Mengapa
saya katakan Paulus melakukan agenda dan kehendak Tuhan? Padahal ia hanya
berkata: aku hendak.... Bukan kah ia yang berkehendak? Karena Tuhan harus
menggenapi Mat 13:12
_Matius 13:12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan
diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun
juga yang ada padanya akan diambil dari padanya._
Jemaat
Roma memiliki iman sehingga Tuhan menambahkan berbagai berkat rohani kepada
mereka. Kita harus percaya kepada orang-orangnya Tuhan, bukan saja percaya kepada
Tuhan, bahwa apa yang hamba Tuhan katakan itu berasal dari Tuhan.
Yohanes 12:49 _Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku
sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk
mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan._
Ayat
berikutnya lebih dahsyat lagi.
Roma 1:12 yaitu,
supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh *iman kita bersama*, menguatkan kamumu maupun oleh imanku.
Ternyata
Paulus akan mengimpartasikan pula
imannya.
Romans 1:12 _that is, that I may be encouraged together
with you by the *mutual faith* both
of you and me._
Mutual
artinya imbal balik. Akan ada kolaborasi iman. Ada kesatuan iman yang bersinergi. Ini
seperti iman Abraham diberikan kepada Ishak dan juga kepada Yakub.
Allah
nya Abraham menjadi Allah nya Ishak. Allah nya Abraham menjadi Allah nya Yakub.
Keluaran 15:2 _TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah
menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia *Allah bapaku*, kuluhurkan Dia._
Ini
adalah nyanyian Musa dan bangsa Israel
setelah mereka keluar dari Mesir.
Kejadian 32:9 Kemudian berkatalah Yakub: "Ya *Allah
nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak*, ya TUHAN, yang telah berfirman
kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan
berbuat baik kepadamu –
Pada
saat ini Allah Abraham dan Ishak belum menjadi Allah Yakub. Barulah setelah
Yakub bergumul dengan Malaikat Tuhan, Allah kakeknya dan bapa nya menjadi Allah
nya dan Yakub diubahkan jati dirinya menjadi Israel . Sehingga sejak itu, Tuhan
pun mengaku bahwa Ia adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Israel .
Filipi 4:19 _*Allahku*
akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam
Kristus Yesus._
Jika
Allahnya Paulus menjadi Allahnya jemaat Filipi, maka mereka tidak akan pernah
berkekurangan, tapi akan merasa puas dengan apa yang ada (to be content, ayat
11).
Allah yang Paulus
kenal, bukan yang kita kenal. Ini berbicara mengenai dimensi atau kedalaman
akan pengenalan akan Allah.
Jemaat
Roma akan menjadi tempat demonstrasi kemenangan, karena *adanya kesatuan hati antara bapa dan anak-anaknya. Dan antara
anak-anak dengan bapanya.* Inilah yang menyenangkan hati Tuhan. Itu
sebabnya Dia akan mendemonstrasikan kemenangan itu. Keberhasilan adalah
bonusnya. Keberhasilan mereka adalah buah-buahnya!
Rasul
Paulus bertindak sebagai bapa spiritual bagi mereka yang di Roma. Lihatlah juga
salam yang diberikannya di Ef16. Mereka bukanlah orang-orang yang baru
dikenalnya.
Dengan impartasi iman,
maka Allah-nya Paulus akan menjadi Allah-nya jemaat Roma. Sungguh luarbiasa dan
dahsyat, warisan rohani yang diteruskan kepada anak-anak spiritual Paulus!
Salah
satu anak rohani yang paling banyak menerima warisan dari Paulus adalah
Timotius.
Mengapa banyak gereja
mengalami masalah dengan kepemimpinan? Antara gembala dengan jemaat, antara istri
gembala dengan jemaat. Antara diaken/pelayan dengan gembala, masalah antar
jemaat, etc. Semua itu menggambarkan bahwa gereja tidak dibangun dengan memakai
pola ilahi, polanya Tuhan di mana Yesus Kristus harus menjadi dasar.
Maleakhi 4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Maleakhi 4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik
kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku
datang memukul bumi sehingga musnah.
Inilah
jenis pemulihan yang harus terjadi pada setiap gereja yang bermasalah.
Dikatakan Tuhan akan mengutus nabi Elia. Nabi Elia diutus Tuhan dengan cara
yang berbeda dan dengan pelayanan khusus pada masanya, seperti juga Yohanes
Pembaptis.
Demikian
juga Tuhan akan mengutus nabi-nabi dan rasul-rasulNya dengan pelayanan khusus
pada masa ini. Supaya tergenapi janji-janji kepada Abraham dan rencana Tuhan
atas umatnya.
Pemulihan
ini juga harus terjadi kepada setiap keluarga, terutama kepada para gembala dan
para pelayan Tuhan.
Tanpa
gereja dipulihkan tidak akan pernah jemaat bisa bertumbuh dengan sehat dan
benar, seberapa pun kayanya gereja, seberapa pun jemaatnya, seberapa pun karunia
roh yang dimiliki, seberapa pun pengurapan Tuhan, saya pastikan Tuhan tidak
hadir. Bangunan gereja (bukan gedung)
harus memiliki struktur yang benar di atas dasar Kristus. Siapa ahli
bangunan itu? Siapa yang meletakkan dasarnya sehingga bangunan tetap kokoh apa
pun goncangan yang terjadi? Hanya orang-orangNya Tuhan yang dikaruniakan Tuhan
dengan tugas khusus itu seperti rasul Paulus.
1Co 3:10 Sesuai dengan *kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku*, aku sebagai
seorang *ahli bangunan* yang cakap
telah *meletakkan dasar*, dan *orang lain membangun terus di atasnya*.
Tetapi *tiap-tiap orang harus
memperhatikan*, bagaimana ia harus *membangun di atasnya*.
_Eph 2:20 yang dibangun *di atas dasar para rasul dan para nabi*, dengan *Kristus Yesus sebagai batu penjuru*._
_Eph 2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih
tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan._
_Eph 2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan
menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh._
Itu
sebabnya sedang dan sudah terjadi pemulihan 5 jawatan (ef 4:11). Gereja lokal tidak akan bisa dibangun dengan
benar, tanpa pola ilahi. Gereja harus
dibangun menurut patron dan ukuran dari Tuhan. Nuh menerima patron dan
ukuran bahtera dari Tuhan. Musa melihat patron yang ada di sorga. Bait Suci
harus dibangun sesuai dengan selera Tuhan, sehingga Tuhan hadir. Dengan dasar
ini gereja akan menjadi gereja yang kokoh, tidak tergoncangkan dan alam maut
tidak dapat menguasainya.
_Roma 1:13 Saudara-saudara, aku mau, supaya kamu mengetahui,
bahwa aku telah sering berniat untuk datang kepadamu — *tetapi hingga kini
selalu aku terhalang* — agar di tengah-tengahmu aku *menemukan buah*, seperti
juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain._
“Terhalang”
bukan sekedar jadwal Paulus yang penuh, bukan karena kesibukannya.
Banyak
faktor yang menjadi penghalang kedatangannya. Apakah jemaat Roma siap menerima
kedatangannya? Apakah kota
Roma siap? Apakah benih firman yang selama ini diterima mereka, sudah
bertumbuh, berkembang dan siap berbuah?
Kita
lihat surat
kepada jemaat di Roma ini dituliskan rasul Paulus menjelang kunjungannya ke
Roma. Paulus hendak melakukan penyelarasan terlebih dulu. Dia ingin membuat
jemaat Roma memiliki persepsi yang sama, visi yang sama, tujuan yang sama, doktrin
yang sama dan untuk menyamakan frekuensi sehingga jemaat mendapatkan juga
kebenaran yang ia yakini.
Tuhan itu menuntut
buah.
Penghalang itu telah dihancurkan. Sekarang kerinduan Paulus terjawab sudah. Ia
pasti akan menemukan buah.
Paulus
membawa imannya. Akan ada penyatuan iman. Akan ada penyetaraan dan keselaras. Dan
karunia roh adalah bonusnya. Akan ada suka-cita besar dan penghiburan dari Roh Kudus. Kemenangan
dimulai darKERINDUAN
PAULUS KE ROMA
Kalau
kita membaca Roma 1:8-15 ini, selintas saja pun kita akan mengetahui betapa
banyaknya alasan Paulus untuk datang dan menjumpai mereka, jemaat yang tinggal
di Roma.
Mengapa
kita perlu mengetahui alasan Paulus? Karena kita akan melihat betapa luar
biasanya hubungan Paulus sebagai rasul Yesus Kristus dengan jemaat di Roma.
Banyak
pendapat yang mengatakan bahwa bukan Paulus yang mendirikan jemaat Roma. Kita
jangan terpaku dengan komentar itu, yang terlebih penting adalah hubungan
antara rasul Paulus dengan orang-orang percaya yang tinggal di Roma, baik
mereka penduduk sana
atau pun pendatang dan pengunjung.
Roma 1:8 _Pertama-tama aku mengucap syukur kepada
Allahku oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar
tentang imanmu di seluruh dunia._
Paulus
tidak pernah berbasa-basi dalam suratnya. Ia mengatakan semuanya dengan tulus.
Apakah itu ucapan salam mau pun pujiannya disampaikan dengan sungguh-sungguh.
Jadi
alasan pertama kedatangan Paulus adalah karena adanya iman yang mereka miliki.
Tanpa
iman mustahil kita bisa menyenangkan hati Tuhan.
Tuhan
tertarik dengan mereka, karena *jemaat Roma telah menjamah hati Tuhan dengan
iman yang mereka miliki.*
Sering
jemaat salah kaprah, meminta dan memohon supaya setiap hati jemaat dijamah oleh
Tuhan. Iman yang aktif dan positif adalah iman yang dapat menjamah hati Tuhan,
lewat pujian, lewat perkataan, lewat nubuatan, lewat doa dan perbuatan.
Karena
hati Tuhan telah terjamah itulah, maka Tuhan mengutus rasul-Nya, Paulus untuk
datang ke Roma. Dia telah menanamkan
kerinduan itu kepada rasulNya. Kerinduan Paulus adalah kerinduan Tuhan.
Kerinduan Tuhan adalah kerinduan Paulus. Sulit untuk dibedakan.
Roma 1:9-10 _Karena Allah, yang *kulayani dengan segenap hatiku* dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, *adalah saksiku, bahwa dalam doaku aku
selalu mengingat kamu*:_
_Aku berdoa, semoga *dengan kehendak Allah* aku akhirnya
beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu._
Jadi
tidak tepat jika dikatakan kerinduan termasuk alasan Paulus untuk menjumpai
mereka. Sebab itu Paulus menegaskan dulu siapa dirinya, yaitu pelayan Tuhan
yang dilayani nya dengan segenap hati. Dan dengan kehendak Allah saja dia
diberikan kesempatan untuk datang.
Lalu
apa tujuan Paulus mengunjungi mereka? Yang jelas bukan untuk reunian atau
kangen-kangenan. Kita akan lihat ayat-ayat selanjutnya sudah begitu dahsyat. Ada agenda dan kehendak
Tuhan akan yang dilakukan dan dibawakan oleh Paulus.
Roma 1:11 _Sebab aku ingin melihat kamu untuk *memberikan karunia rohani* kepadamu *guna menguatkan kamu*,_
Romans 1:11 _For I long to see you, that I may *impart to you some spiritual gift*, so
that you may be established-–
Wow!
Dahsyat! *Paulus hendak mengimpartasikan
karunia rohani kepada mereka!*
Hey...kita
sering mempersempit pandangan kita mengenai karunia rohani ini menjadi
kemampuan untuk mendapatkan penglihatan, menyembuhkan orang sakit, mengusir
setan, bernubuat, etc.
Bukan
kah kita akan jauh lebih lagi bersukacita jika *sorga selalu terbuka* bagi kita (open heaven), firman dan pewahyuan
selalu mengalir, tidak ada lagi misteri atas rahasia Kerajaan Allah, aliran-aliran air hidup itu dicurahkan, etc.
dibandingkan dengan karunia-karunia yang kita sendiri inginkan?! Itu hidup yang
_beyond the bless_! Inilah karunia-karunia
rohani yang akan *membuat kita terus
dikuatkan; naik dari satu level kepada level berikutnya; beralih dari
kemenangan kepada kemenangan (bukan kalah menang); memperbesar kapasitas roh;
makin dekat kepada tujuan Tuhan (destiny).*
Mengapa
saya katakan Paulus melakukan agenda dan kehendak Tuhan? Padahal ia hanya
berkata: aku hendak.... Bukan kah ia yang berkehendak? Karena Tuhan harus
menggenapi Mat 13:12
_Matius 13:12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan
diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun
juga yang ada padanya akan diambil dari padanya._
Jemaat
Roma memiliki iman sehingga Tuhan menambahkan berbagai berkat rohani kepada
mereka. Kita harus percaya kepada orang-orangnya Tuhan, bukan saja percaya kepada
Tuhan, bahwa apa yang hamba Tuhan katakan itu berasal dari Tuhan.
Yohanes 12:49 _Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku
sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk
mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan._
Ayat
berikutnya lebih dahsyat lagi.
Roma 1:12 yaitu,
supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh *iman kita bersama*, menguatkan kamumu maupun oleh imanku.
Ternyata
Paulus akan mengimpartasikan pula
imannya.
Romans 1:12 _that is, that I may be encouraged together
with you by the *mutual faith* both
of you and me._
Mutual
artinya imbal balik. Akan ada kolaborasi iman. Ada kesatuan iman yang bersinergi. Ini
seperti iman Abraham diberikan kepada Ishak dan juga kepada Yakub.
Allah
nya Abraham menjadi Allah nya Ishak. Allah nya Abraham menjadi Allah nya Yakub.
Keluaran 15:2 _TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah
menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia *Allah bapaku*, kuluhurkan Dia._
Ini
adalah nyanyian Musa dan bangsa Israel
setelah mereka keluar dari Mesir.
Kejadian 32:9 Kemudian berkatalah Yakub: "Ya *Allah
nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak*, ya TUHAN, yang telah berfirman
kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan
berbuat baik kepadamu –
Pada
saat ini Allah Abraham dan Ishak belum menjadi Allah Yakub. Barulah setelah
Yakub bergumul dengan Malaikat Tuhan, Allah kakeknya dan bapa nya menjadi Allah
nya dan Yakub diubahkan jati dirinya menjadi Israel . Sehingga sejak itu, Tuhan
pun mengaku bahwa Ia adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Israel .
Filipi 4:19 _*Allahku*
akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam
Kristus Yesus._
Jika
Allahnya Paulus menjadi Allahnya jemaat Filipi, maka mereka tidak akan pernah
berkekurangan, tapi akan merasa puas dengan apa yang ada (to be content, ayat
11).
Allah yang Paulus
kenal, bukan yang kita kenal. Ini berbicara mengenai dimensi atau kedalaman
akan pengenalan akan Allah.
Jemaat
Roma akan menjadi tempat demonstrasi kemenangan, karena *adanya kesatuan hati antara bapa dan anak-anaknya. Dan antara
anak-anak dengan bapanya.* Inilah yang menyenangkan hati Tuhan. Itu
sebabnya Dia akan mendemonstrasikan kemenangan itu. Keberhasilan adalah
bonusnya. Keberhasilan mereka adalah buah-buahnya!
Rasul
Paulus bertindak sebagai bapa spiritual bagi mereka yang di Roma. Lihatlah juga
salam yang diberikannya di Ef16. Mereka bukanlah orang-orang yang baru
dikenalnya.
Dengan impartasi iman,
maka Allah-nya Paulus akan menjadi Allah-nya jemaat Roma. Sungguh luarbiasa dan
dahsyat, warisan rohani yang diteruskan kepada anak-anak spiritual Paulus!
Salah
satu anak rohani yang paling banyak menerima warisan dari Paulus adalah
Timotius.
Mengapa banyak gereja
mengalami masalah dengan kepemimpinan? Antara gembala dengan jemaat, antara istri
gembala dengan jemaat. Antara diaken/pelayan dengan gembala, masalah antar
jemaat, etc. Semua itu menggambarkan bahwa gereja tidak dibangun dengan memakai
pola ilahi, polanya Tuhan di mana Yesus Kristus harus menjadi dasar.
Maleakhi 4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Maleakhi 4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik
kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku
datang memukul bumi sehingga musnah.
Inilah
jenis pemulihan yang harus terjadi pada setiap gereja yang bermasalah.
Dikatakan Tuhan akan mengutus nabi Elia. Nabi Elia diutus Tuhan dengan cara
yang berbeda dan dengan pelayanan khusus pada masanya, seperti juga Yohanes
Pembaptis.
Demikian
juga Tuhan akan mengutus nabi-nabi dan rasul-rasulNya dengan pelayanan khusus
pada masa ini. Supaya tergenapi janji-janji kepada Abraham dan rencana Tuhan
atas umatnya.
Pemulihan
ini juga harus terjadi kepada setiap keluarga, terutama kepada para gembala dan
para pelayan Tuhan.
Tanpa
gereja dipulihkan tidak akan pernah jemaat bisa bertumbuh dengan sehat dan
benar, seberapa pun kayanya gereja, seberapa pun jemaatnya, seberapa pun karunia
roh yang dimiliki, seberapa pun pengurapan Tuhan, saya pastikan Tuhan tidak
hadir. Bangunan gereja (bukan gedung)
harus memiliki struktur yang benar di atas dasar Kristus. Siapa ahli
bangunan itu? Siapa yang meletakkan dasarnya sehingga bangunan tetap kokoh apa
pun goncangan yang terjadi? Hanya orang-orangNya Tuhan yang dikaruniakan Tuhan
dengan tugas khusus itu seperti rasul Paulus.
1Co 3:10 Sesuai dengan *kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku*, aku sebagai
seorang *ahli bangunan* yang cakap
telah *meletakkan dasar*, dan *orang lain membangun terus di atasnya*.
Tetapi *tiap-tiap orang harus
memperhatikan*, bagaimana ia harus *membangun di atasnya*.
_Eph 2:20 yang dibangun *di atas dasar para rasul dan para nabi*, dengan *Kristus Yesus sebagai batu penjuru*._
_Eph 2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih
tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan._
_Eph 2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan
menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh._
Itu
sebabnya sedang dan sudah terjadi pemulihan 5 jawatan (ef 4:11). Gereja lokal tidak akan bisa dibangun dengan
benar, tanpa pola ilahi. Gereja harus
dibangun menurut patron dan ukuran dari Tuhan. Nuh menerima patron dan
ukuran bahtera dari Tuhan. Musa melihat patron yang ada di sorga. Bait Suci
harus dibangun sesuai dengan selera Tuhan, sehingga Tuhan hadir. Dengan dasar
ini gereja akan menjadi gereja yang kokoh, tidak tergoncangkan dan alam maut
tidak dapat menguasainya.
_Roma 1:13 Saudara-saudara, aku mau, supaya kamu mengetahui,
bahwa aku telah sering berniat untuk datang kepadamu — *tetapi hingga kini
selalu aku terhalang* — agar di tengah-tengahmu aku *menemukan buah*, seperti
juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain._
“Terhalang”
bukan sekedar jadwal Paulus yang penuh, bukan karena kesibukannya.
Banyak
faktor yang menjadi penghalang kedatangannya. Apakah jemaat Roma siap menerima
kedatangannya? Apakah kota
Roma siap? Apakah benih firman yang selama ini diterima mereka, sudah
bertumbuh, berkembang dan siap berbuah?
Kita
lihat surat
kepada jemaat di Roma ini dituliskan rasul Paulus menjelang kunjungannya ke
Roma. Paulus hendak melakukan penyelarasan terlebih dulu. Dia ingin membuat
jemaat Roma memiliki persepsi yang sama, visi yang sama, tujuan yang sama, doktrin
yang sama dan untuk menyamakan frekuensi sehingga jemaat mendapatkan juga
kebenaran yang ia yakini.
Tuhan itu menuntut
buah.
Penghalang itu telah dihancurkan. Sekarang kerinduan Paulus terjawab sudah. Ia
pasti akan menemukan buah.
Paulus
membawa imannya. Akan ada penyatuan iman. Akan ada penyetaraan dan keselaras. Dan
karunia roh adalah bonusnya. Akan ada suka-cita besar dan penghiburan dari Roh Kudus. Kemenangan
dimulai dari sini. Kita tidak melihat jemaat Roma menjadi salah satu dari 7
gereja/jemaat yang mendapatkan teguran / peringatan di Kitab Wahyu.
Mereka
akan mengalami betapa dahsyatnya demonstrasi dan manifestasi Roh Tuhan di Roma,
tidak terbayangkan oleh pikiran yang terbatas ini. Haleluyah... haleluyah...
haleluyah!
i sini. Kita tidak melihat jemaat Roma menjadi salah satu dari 7
gereja/jemaat yang mendapatkan teguran / peringatan di Kitab Wahyu.
Mereka
akan mengalami betapa dahsyatnya demonstrasi dan manifestasi Roh Tuhan di Roma,
tidak terbayangkan oleh pikiran yang terbatas ini. Haleluyah... haleluyah...
haleluyah!