PAULUS DI ROMA
KPR
28:17-22
Gambar: jw.org |
Setelah
melalui perjalanan yang panjang dan melelahkan akhirnya Paulus tiba di Roma.
Tapi barangkali karena agenda, birokrasi dan protokol kerajaan, Paulus tidak
bisa langsung di hadapkan kepada kaisar.
Sementara itu statusnya adalah tahanan rumah dengan dikawal oleh seorang
penjaga kerajaan.
Walau
pun statusnya seorang tahanan, Paulus diijinkan untuk dijumpai oleh
orang-orang. Itu sebabnya Paulus tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk
memberitakan injil Kerajaan Allah kepada bangsa Yahudi yang ada di Roma.
Ia
memulai dengan memanggil orang-orang Yahudi
terkemuka untuk berkumpul. Paulus menjelaskan situasi yang sedang dihadapinya.
Paulus menjelaskan bahwa oleh karena *Tuhan
mempunyai pengharapan yang besar kepada bangsa Israel * seperti yang sedang ia
beritakan dan kerjakan.
Atas
penyampaian Paulus, respon mereka tidaklah begitu menggembirakan. Mereka
mengaku hanya mendengar sedikit dan karena itu hanya mengerti sedikit. Mereka
sebagian bersikap netral dengan mengatakan tidak mendengar tentang apa-apa yang
jahat mengenai Paulus.
Dan
sebagian mendengar bahwa ada sebuah sekte (mahzab) yang baru dari agama Yahudi.
Dan mereka ingin mengetahui lebih lanjut dari Paulus, apa pendapatnya tentang sekte yang mendapat perlawanan di
mana-mana ini.
_Act 28:22 Tetapi kami ingin mendengar dari engkau,
*bagaimana pikiranmu*, sebab *tentang mazhab ini* kami tahu, bahwa di
mana-manapun ia mendapat perlawanan."_
Pada
saat ini jemaat Roma masih sedikit. Sebagian sudah meninggalkan Roma karena
diusir oleh kaisar Kaludius (KPR 18:2). Itu sebabnya Tuhan mengutus Paulus ke
Roma, tapi bukan untuk mendirikan jemaat, tapi lebih untuk memperkuat mereka.
Roma adalah salah satu kota
yang dituju Tuhan untuk menjadi target pemberitaan Injil Kerajaan Allah.
Kelihatannya:
1) orang-orang Yahudi di Roma sangat *mengutamakan akal sehat (common sense),
intelektualitas dan pikiran mereka.*
2)
Mereka juga *orang-orang yang terbuka*
dan mau mendengarkan penjelasan hal-hal yang baru dalam hal ini mahzab / sekte
baru menurut istilah mereka.
3)
Mereka mau mendatangi Paulus yang belum tentu mereka kenal, artinya mereka
cukup *mempunyai kerendahan hati*.
Kemungkinan mereka telah mendengar tentang Paulus dari saudara-saudara yang
lain.
_Act 28:21 Akan tetapi mereka berkata kepadanya:
"Kami tidak menerima surat-surat dari Yudea tentang engkau dan juga tidak
seorangpun *dari saudara-saudara kita datang memberitakan apa-apa yang jahat
mengenai engkau*._
Nah,
jadi mereka memiliki 1 kekurangan dan 2 kelebihan; ini merupakan awal yang baik
bagi Paulus untuk lebih membukakan pikiran mereka dengan hikmat dan kuasa
firmanNya.
*Hal-Hal Yang Harus
Selalu Menjadi Poin-Poin Refleksi Diri Dan Pertobatan Kita.*
AKAL
SEHAT DAN PERJALANAN ROHANI
Perjalanan
rohani kita bukanlah untuk perform atau gagah-gagahan. Tapi perjalanan kita
adalah untuk menjadi seperti Kristus. Jadi *perjalanan
rohani kita bukan untuk perform tapi untuk menjadi.*
Dan
Yesus telah melalui salibNya. Kita juga menuju salib dan kita harus melaluinya.
*Perjalanan rohani kita adalah
perjalanan menuju salib. Dan itu bukanlah hal yang bagus menurut
intelektualitas dan akal sehat kita.*
*Tujuan daripada semua
itu adalah supaya hanya kehidupan Kristus yang beroperasi dan terekspresi
melalui hidup kita.*
KETERBUKAAN
*Keterbukaan* adalah hal yang bagus
untuk bisa menerima bukan hanya sekedar hidup kita dikoreksi, tapi *supaya hidup kita dibangun dan dibentuk
ulang. Mezbah yang lama kita harus dirobohkan dan dibangun ulang.*
KERENDAHAN HATI
*Kerendahan hati* diperlukan bukan
hanya untuk datang kepada Tuhan. Tapi juga bagaimana dengan kerendahan hati
kita belajar satu dengan yang lainnya. Apalagi belajar dari seseorang seperti
rasul Paulus yang sudah terbukti mengabdikan dirinya hanya kepada Tuhan.
Kerendahan
hati membuat kita memahami tujuan Tuhan dan rencana Tuhan. Membuat kita bisa
masuk dalam rencanaNya itu. *Bagaimana
kita terlibat dalam rencana dan pekerjaan Tuhan, tergantung bukan dari seberapa
banyak firman yang kita pahami, tapi seberapa banyak firman yang kita hidupi.*
KEBINGUNGAN
KARENA TIDAK MEMAHAMI KEKEKALAN
Mungkin
terkadang tidak paham, terutama apa yang terjadi dengan hidup kita, dengan
keluarga kita; dalam kebingungan Tuhan ingin kita lebih dalam lagi dan lebih
dekat lagi kepadaNya. *Kita sering
terpaku dengan ukuran dan penglihatan yang natural. Itu yang membuat kita
kehilangan* apa yang seharusnya Tuhan bangun dalam hidup kita. *Tuhan selalu
ingin membangun sesuatu dalam hidup kita yaitu yang nilainya kekal / kekekalan.*
Ecc 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, *bahkan Ia memberikan kekekalan dalam
hati* mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan
Allah dari awal sampai akhir.
*Jangan hanya
menantikan berkat dan mujizat, tapi terutama nantikan supaya Ia memberikan
kekekalan dalam hati kita.*
*Pekerjaan Tuhan yang
ajaib adalah membangun kekekalan dalam hati kita.* Bukan mujizat-Nya itu
sendiri.
Lebih
mudah bagiNya menjadikan anak-anak Abraham dari batu-batu daripada membangun
kekekalan di dalam hati kita.
_Mat 3:9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat
berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: *Allah dapat menjadikan anak-anak bagi
Abraham dari batu-batu ini!*_
KAIN DAN HABEL
Sifat
tinggi hati sebaliknya akan menjauhkan kita dari Tuhan. Kain mengetahui apa
yang baik, apa yang disukai Tuhan; tapi tidak melakukannya. Habel tidak beda
dari Kain, sama-sama mendengar dan
mengetahui dari Adam/Hawa apa yang baik, apa yang disukai Tuhan dan dia
melakukannya.
*Tujuan
akhir spirit Kain (spirit Babel )
adalah hidup dalam faktor lahiriah / natural dan meniadakan faktor Roh / faktor
Tuhan.* Kain takut mati, takut dibunuh karena merasa dikejar-kejar oleh apa
yang baik dan benar yang berasal dari Tuhan. Maka ia lari dari hadapan Tuhan. *Yang
ditentangnya ialah cara dan jalan-jalan Tuhan.*
API KEGERAKAN YANG
DIBAWA PAULUS KE ROMA
Penjelasan saya juga
ingin menekankan apa yang dibawa oleh Paulus ke Roma, masih merupakan hal
yang awam atau asing di telinga orang-orang Yahudi di Roma, bahkan bagi para
pemukanya. *Paulus sedang membawa
kegerakan yang dahsyat, kegerakan sekarang, kegerakan Yesus Kristus atau
kegerakan Kerajaan*.
Orang-orang
Yahudi di Roma pada waktu itu adalah orang-orang yang masih tinggal di zona
nyaman mereka. Bahkan sebagian mereka
masih ada di dalam dimensi perjanjian lama dan tidak atau belum beralih kepada
perjanjian baru.
*Mereka masih ada
dalam kegerakan yang lama. Dimensi yang lama.*
Tuhan
Yesus pernah berkata: “Di rumah Bapa Ku banyaklah tempat tinggal…..
Aku
pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Aku akan datang kembali dan
membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada”.
*Banyak gereja yang
masih berada di tempatnya berada (comfort zone), bukan di tempat-Nya Tuhan
Yesus Kristus berada.*
Mereka
masih nyaman dengan tempat yang dulu, yang menjadi ingat-ingatan, kesuksesan
mereka, mujizat-mujizat yang mereka alami, berkat-berkat Tuhan, kegerakan lama yang mereka alami, dst. *Mereka masih hidup terikat di masa lalu.*
Itu adalah gereja Terah yang terus mengingat-ingat kematian anaknya, Haran . Terah mati di Haran . Ia tidak sanggup /
mampu melanjutkan perjalanan rohaninya bersama Abram, yang mengikuti panggilan
Tuhan.
*”Gereja Terah” kehilangan
panggilannya, kasih karunia-Nya dan anugerah-Nya, karena tidak bisa mengikuti
ke mana Tuhan berada. Mereka kehilangan seluruh destiny-nya.*
Mereka
mungkin mengalami mujizat dan berkat-berkat, tetapi tidak ada nilai-nilai
kekekalan yang bisa Tuhan bangun dalam hidup mereka. Kehilangan yang tragis!
Tuhan
berada dan berjalan di tengah-tengah kaki dian. Kaki dian adalah gerejaNya.
Bukan berarti Tuhan berada di mana gerejaNya berada. Gereja harus mengikuti irama
Tuhan bergerak, menyelaraskan diri dan mengikuti dengan (conform with) standarNya
Tuhan.
Ia
bisa menyingkirkan kaki dian itu kalo kita tidak bertobat. Di hadapan Tuhan,
tanpa kaki dian, kita bukan gereja lagi (Wahyu 2:5).
_Rev 2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau
telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.
Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan *Aku akan mengambil kaki
dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.*_
*Kaki Dian adalah
pengakuan dan pandangan Tuhan terhadap gereja.* Kalo Tuhan menyebut
gereja, berarti memiliki standar Tuhan; yaitu ketika Tuhan Yesus dapat bergerak
bebas di tengah-tengah jemaat. Jadi jangan membuat sembarang rencana dan acara
di gereja, fokusnya haruslah apa yang menjadi tujuan dan kehendak Bapa. Yesus
harus menjadi poros.
*Gereja harus
memperhatikan kegerakan Tuhan.* Jika tiang api atau tiang awan bergerak, maka
jemaat harus bergerak. *Jika tidak, maka
gereja menjadi gereja yang irrelevant. Dunia harus melihat gereja sebagai
gereja yang dibutuhkan pada masanya atau gereja yang hadir dan relevant, bagi kota dan bangsanya.*
Dunia sudah mulai bisa melihat seberkas cahaya; contoh Ahok sebagai gereja yang
dibutuhkan dan relevant pada masa ini.
*Ketika Firaun yang
tidak mengenal Yusuf bangkit di Mesir, umat Tuhan harus bersiap untuk memasuki
kegerakan Tuhan.*
Oknum-oknum yang licik telah memanfaatkan faktor ras, agama dan politik
kedaerahan. Seringkali dari bangkitnya sekumpulan umat yang mewarisi roh yang
berbeda, merupakan tanda bagi bangkitnya umat Tuhan; yang dapat melepaskan
dimensi profetik dengan intensitas doa yang kuat. *Ini
adalah tanda sedang terjadi akselerasi dari kuasa firman yang sedang menuju pada
titik penggenapannya. Umat Tuhan akan bertambah banyak dan bermultiplikasi di
negeri.*
Act 7:17 Tetapi *makin dekat genapnya janji* yang
diberikan Allah kepada Abraham, *makin bertambah banyaklah bangsa itu di
Mesir*,
Act 7:18 sampai bangkit seorang raja lain memerintah
tanah Mesir, seorang yang tidak mengenal Yusuf.
Act 7:19 Raja itu
*mempergunakan tipu daya* terhadap bangsa kita dan menganiaya nenek
moyang kita serta menyuruh membuang bayi mereka, supaya bangsa kita itu jangan
berkembang.
Kita akan melihat perobahan demi perobahan dalam iklim
politik di hari-hari mendatang. Tuhan ada di Tahta-Nya!
Dengan cara yang tidak disangka-sangka, banyak orang akan
bangkit dalam kebenaran untuk mengambil tongkat estafet dan menyelesaikan
pertandingan.
*Kami gerejaMu meminta
intervensi Tuhan, intervensi dari SION, dengan melepaskan Roh Kebangkitan dan
melepaskan kuasa untuk menang (power to prevail) bagi gereja-gereja khususnya
di Indonesia.* Gereja-gereja bangkit dalam kuasa
dan kemenangan, untuk mencapai destiny / garis akhir dari panggilan yang
ditetapkan Tuhan kepadanya.
*Angin-angin
perubahan itu akan menjangkau setiap kota
dan mempengaruhi setiap domain kehidupan!*
*Kami lepaskan
anugerah untuk memerintah (grace to govern), yang akan membawa bangsa ini kepada ketaatan
dalam Kristus Yesus! *
Rom 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja
dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi
Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Ini waktunya untuk bangkit dan bicara. Waktunya untuk
berdoa, berkhotbah dan bernubuat sampai
terjadinya kebangkitan roh dan reformasi gereja secara nyata.
Amin.
KEKEKALAN
Kekekalan
adalah nilai-nilai ilahi atau karakter ilahi. Tuhan telah menaruhkan benih
kekekalan itu menjadi suatu keinginan mendalam akan hal yang lebih daripada hal-hal
duniawi / natural / material atau kemanusiaan.
Nilai-nilai
ini hanya bisa kita dapatkan dalam perjalanan rohani kita, bukan dengan
pengetahuan dan iman yang mati. Ini adalah bagian karunia dari rahasia Kerajaan
Sorga.
Kita
harus dapat menyelami rencana Tuhan dan misteri firmanNya, melihat apa yang Dia
sediakan dan kerjakan sehingga kita dapat mengambil nilai-nilai kekekalan-Nya
itu, sedikit demi sedikit menumbuhkan karakter ilahi dalam diri kita. Ini adalah
proses yang panjang, melelahkan, tidak masuk akal, paradoks kehidupan,
menyakitkan dan memerlukan banyak pengorbanan.
Proses
ini bukan sebuah siklus, tapi sebuah proses akumulasi seperti dikatakan di Mat
13:12.
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan
diberi 1 ,
sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang
ada padanya akan diambil dari padanya
Hidup kita
Bukan Untuk Mengejar Janji-janji-Nya, Melainkan Menjadi saksi-Nya
Nilai-nilai
yang kekal ini tidak akan terbakar oleh api.
Semua
itu ada dalam ketetapan dan hukum-hukum Tuhan.