MEMAHAMI YESUS SEUTUHNYA
Mat 13:10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya
kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam
perumpamaan?"
Mat 13:11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia
untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
Kepada kita
sebagai murid-murid-NYA, Tuhan memberikan kita rahasia Kerajaan Sorga. Anugerah
ini haruslah kita hargai dengan amat tinggi, sebab tidak semua orang bisa
mengenal Yesus sebagaimana kita yang sudah dianugerahkan-NYA.
Jadi
sesungguhnya Tuhan itu diskriminatif! Bagi sebagian orang di gereja, firman
Tuhan itu masih merupakan misteri. Kenapa murid-murid diberikan karunia itu?
Karena mereka dipilih dan mereka menyambut pilihan Tuhan itu. Artinya mereka
tidak bisa hidup sembarangan lagi. Firman yang kita dengar harus kita responi
dengan akurat, harus ada komitmen dan akuntabilitas atas kebenaran yang
dapatkan dari Bapa sorgawi.
Isa
55:6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan
ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
Kita
harus bertanggung-jawab atas setiap kesempatan yang Tuhan anugerahkan: ibadah,
komsel, konferensi, dan lain sebagainya. Jika kita tidak disiplin kita bukanlah
murid Yesus. Jangan pernah berpikir jika kita hidup semaunya sendiri, Tuhan
akan terus menganugerahi firmanNya, karunia rahasia Kerajaan Sorga. Bagi mereka
yang mencari kebenaran dan hidup benar, maka misteri itu tidak ada lagi. Perkataan
Tuhan akan menjadi jelas, tidak ada lagi kebingungan.
Tuhan
pernah berkata, jangan berikan mutiara kepada babi atau barang berharga kepada
anjing. Harta sorgawi itu tidak akan diberikan kepada orang yang tidak bisa
menghargai.
Yang
disebut murid itu adalah mereka yang memberikan dirinya untuk diajar,
dibimbing, diarahkan dan taat kepada gurunya. Dia rela kehilangan kebebasannya.
Daud
pernah diremehkan saudara-saudaranya dan orangtuanya. Tapi Tuhan memperhatikan
hatinya. Ia orang yang haus akan isi hati Tuhan, haus untuk mengenal mendalam
ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum Tuhan.
Mat 13:12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan
diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun
juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
Bartimeus
adalah seorang pengemis buta yang duduk di tepi jalan di Yerikho. Walau pun
begitu, dia tidak memiliki mental miskin. Dia memiliki “sesuatu”. Dia
memikirkan hal-hal besar. Dia berani untuk mempunyai mimpi besar, terbebas dari
keadaannya dan berdampak kepada orang-orang.
Kita
harus bebas dari kondisi kita, tidak terbelenggu keadaan atau status kita.
Tidak bergantung dari hal-hal lahiriah. Tetap fokus pada rencana yang Tuhan
sudah tetapkan. Suatu saat Tuhan akan membawa kita untuk bisa menjadi berkat.
Kita tidak boleh menghalangi pikiran kita untuk dapat menerima firman yang
segar, sehingga menjadi benih kehidupan kita. Benih itu membangkitkan iman dan
menyuarakan kebenaran firman itu.
Bartimeus
memiliki benih firman. Terbukti ia bisa memahami Yesus adalah anak Daud yang
dijanjikan untuk menduduki Tahta Daud dan akan memerintah sebagai Raja segala
raja untuk selamanya. Sedangkan orang-orang mengenal Yesus hanya sebagai anak
Yusuf, tukang kayu. Bartimeus memiliki suatu benih yang sangat berharga,
sehingga ketika ia mendeklarasikan: Yesus Anak Daud…. Maka langkah kaki Yesus
terhenti dan menoleh. Siapa yang memiliki, kepadanya akan ditambahkan hingga
berkelimpah. Bartimeus bisa mengkaitkan benih firman itu, bahwa Yesus adalah
Anak Daud. Maka Yesus bertanya: Apa yang kau ingin Ku perbuat bagimu? Ini
luarbiasa. Bartimeus disembuhkan sesuai iman dan permintaannya.
Wanita
yang mengalami pendarahan 12 tahun juga hanya memiliki benih firman. Apa yang
dia dengar tentang Yesus yang menyembuhkan orang sakit, mentahirkan orang
kusta, mencelikkan orang buta, orang lumpuh berjalan. Dengan benih firman itu dan dengan imannya,
ia menciptakan ‘teknologi’ yang mengubahkan seluruh hidupnya.
Kita
tidak boleh menjadi ‘pepesan kosong’ tapi kita harus memiliki sesuatu.
Anugerah dan
karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah akan membawa kita kepada
pengenalan akan Yesus secara seutuhnya. Ketika Yesus lewat di depan mereka,
kepada murid-muridnya, Yohanes Pembaptis memberitahukan: Inilah Anak Domba Allah! Dan mereka langsung mengikut Yesus tanpa
pernah kembali kepada Yohanes Pembaptis. Mereka langsung terkonek dengan
perkataan Anak Domba Allah itu. Bagaimana bisa? Yohanes yang telah mengajari
mereka, bahwa Yesaya pernah mengatakan mengenai Anak Domba yang dibawa ke
pembantaian, yang bulunya digunting di depan banyak orang, ia kelu, tidak
membuka mulutnya (Yes 53:7).
Andreas dan
temannya telah memiliki sesuatu, karena pada waktu itu Yesus belum melakukan
mujizat, belum melayani.
Joh
1:40 Salah seorang dari keduanya yang
mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon
Petrus.
Andreas ini
murid Yohanes Pembaptis, tapi Simon Petrus bukan. Andreas telah mengenal Yesus
sebagai Anak Domba Allah, tapi tidak bagi Simon Petrus. Oleh karena itu, ketika
Yesus menyatakan bahwa Ia akan menanggung banyak penderitaan di Yerusalem,
dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga, Simon Petrus malahan ingin
menghalangi Yesus untuk melakukan ketetapan Bapa.
Joh
6:22 Pada keesokan harinya orang banyak,
yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain
dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu
bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang
berangkat.
Respon Petrus
beda dengan Andreas. Petrus belum memahami bahwa Yesus adalah Anak Domba yang
harus disembelih.
Joh
1:41 Andreas mula-mula bertemu dengan
Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias
(artinya: Kristus)."
Andreas tidak
hanya memahami Yesus sebagai Anak Domba Allah, tapi juga sebagai Messias
(Kristus). Kepadanya Tuhan
menambah-nambahkan pemahaman dan keyakinannya akan Messias.
Joh
1:42 Ia membawanya kepada Yesus. Yesus
memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan
dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
Di sini Yesus
sedang membangkitkan dan membuat penyataan profetik mengenai Simon. Melalui
hidupnya, rencana Tuhan akan berdirinya gereja, salah satunya adalah melalui
Simon (Matius 16:18).
Tanpa
pemahaman seutuhnya kita akan melakukan banyak kesalahan dan menghalang-halangi
ketetapan dan tujuan Bapa seperti Petrus lakukan.
Mat
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke
samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal
itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
Mat
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata
kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab
engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang
dipikirkan manusia."
Kita harus
waspada orang-orang seperti Simon, dalam rumah rohani, juga dapat menghalang-halangi
jalan Tuhan. Barulah setelah pencurahan Roh Kudus Simon berubah total. Dia yang
terkemudian menjadi yang terdahulu, karena dia yang bertobat belakangan menjadi
yang terkemuka.
Joh
1:43 Pada keesokan harinya Yesus
memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata
kepadanya: "Ikutlah Aku!"
Joh
1:44 Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.
Ketika
bertemu dengan Filipus di Galilea, Yesus mengajak Yesus mengikuti Dia, dan
Filipus langsung mengikut Yesus. Mengapa demikian? Karena Filipus memiliki
sesuatu. Apa yang ada pada Filipus?
Joh
1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan
berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam
kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
Filipus
memiliki firman Tuhan dari kitab Musa.
Deu
18:15 Seorang nabi dari tengah-tengahmu,
dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh
TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
Deu
18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan
bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh
firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang
Kuperintahkan kepadanya.
Deu
18:19 Orang yang tidak mendengarkan
segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan
Kutuntut pertanggungjawaban.
Inilah
yang telah dikatakan Filipus kepada Natanael di Yoh 1:45.
Benih
firman Tuhan yang disampaikan Musa ini ada pada Filipus. Tidak ada kebingungan,
tidak ada lagi misteri bagi Filipus. Yesus dari Nazaret, anak Yusuf itulah nabi
yang dimaksudkan Musa. Ini yang
menjadikan Filipus langsung mengikut Yesus ketika diajak. Namun, apakah Filipus
pernah meneliti tentang Yesus? Ya, berarti Filipus sudah mengamat-amati Yesus
dan mengetahui Yesus anak Yusuf. Dan dia dapat mengaitkannya dengan firman yang
Musa sampaikan. Mengapa? Karena dia percaya bahwa Yesus adalah nabi yang akan
datang yang disebutkan itu. Ia memiliki benih firman dalam hatinya. Bukan
pepesan kosong.
Joh
1:46 Kata Natanael kepadanya:
"Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
Joh
1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari
dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata
tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan
di dalamnya!"
Joh
1:48 Kata Natanael kepada-Nya:
"Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum
Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
Murid-murid
Yesus memiliki sesuatu dalam hidupnya. Natanael lebih lagi. Filipus berkata
"Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan
oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
Nazaret
itu kota yang
jahat, yang dibangun dengan darah. Apa yang Natanael miliki? Ia banyak memiliki
banyak firman tentang Messias. Dia berkomentar: "Mungkinkah sesuatu yang
baik datang dari Nazaret?"
Ia
tau Messias bukan dari Nazaret, tapi dari Betlehem. Ia pegang kitab Mikha dan
kitab Yesaya. Ia orang Yahudi asli. Nama Natanael adalah nama orang Yahudi yang
umum sejak jaman PB. Yesus berpendapat:
Natanael adalah orang Israel
yang sejati. Tidak ada dusta, tapi apa yang dikatakannya berasal dari imannya.
Ia mengetahui Messias bukan dari Nazaret, tapi dari Betlehem di tanah Yudea.
Berarti pemahaman Natanael akan Messias lebih baik dari Filipus dan Andreas,
sebab ia lebih banyak memiliki firman Tuhan.
Joh 1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku
berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya?
Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
Joh 1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat
Allah turun naik kepada Anak Manusia."
“Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar
dari pada itu." Ini penyataan Yesus kepada Natanael. Sorga akan terbuka dan ia akan melihat
malaikat-malaikat Allah turun naik, sama seperti yang dialami Yakub.
Hidup di bawah sorga yang terbuka
dengan pelayanan para malaikat, jauh melebihi pengalaman mengusir setan,
mengalami mujizat, lebih dari bernubuat, dlsb. Sebab akan banyak penyingkapan
rahasia Kerajaan Allah, yaitu hidup di dalam kebenaran, damai sejahtera dan
sukacita dari Roh Kudus; kepada hidup kita, menjadi identitas hidup kita. Dan
itu adalah kehidupan dari satu kemenangan kepada kemenangan yang lain. Hidup
yang berkelimpahan berkat sorga. Yang membuat kita naik dari satu level kepada
level berikutnya.
Natanael
mendapat perhatian khusus dari Tuhan, karena ia memiliki dasar dan firman Tuhan. Dikatakan bahwa, Tuhan mengenal siapa kita
dan mengenal milik kepunyaanNya. Tidak mungkin dalam satu kali perjumpaan,
Filipus, Andreas dan Natanael langsung mengikuti Yesus, tanpa ada perhatian
dari Tuhan akan siapa kita dan siapa yang menjadi milik kepunyaanNya.
Kualitas-kualitas
apa dan sikap-sikap yang harus saudara punyai:
1.
Hati yang lembut, mudah dibentuk dan diajar, mudah berubah.
Mat 5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena
mereka akan memiliki bumi.
2.
Hati yang haus dan lapar akan kebenaran. Siapa yang menciptakan kehausan?
Dengan cara mendengar ulang khotbah, merenungkan, membuat notesnya.
Mat 5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan
kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
3.
Telinga rohani yang tajam, tidak tumpul. Mendengar dan memperhatikannya dengan
akurat. Luk 8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu
mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa
yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada
padanya."
Segera
respon dan mentaatinya.
Heb 5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami
katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal
mendengarkan.
Heb 5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut
waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan
asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan
makanan keras.
Lidia
merespon firman yang disampaikan Paulus di Tiatira. Ia sekeluarga memberi
dirinya dibaptis, menjadi penggenap rencana Tuhan dan menjadi penerus benih.
Dia memberikan rumahnya bagi Tuhan, jadi pintu masuk Tuhan di Eropah. Ia
menjadi anak rohani Paulus dan penggenap firman Tuhan, ia menangkap apa yang
Tuhan taruh dalam hidup rasul Paulus. Lidia memiliki telinga seorang murid.
Yes 50:4b Setiap pagi Ia mempertajam
pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
4.
Karakter seorang hamba yang baik dan jujur. Ia setia, loyal mengikuti firman
dan bertanggung jawab untuk memultiplikasikan benih firman dan apa pun yang Tuhan berikan. Menyadari bahwa apa
yang Tuhan berikan itu adalah Tuhan yang percayakan kepada kita sebagai talenta
yang harus dilipatgandakan.
Karena siapa yang mempunyai,
kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan
diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.
Pastikan
kau bukanlah pepesan kosong.
Khotbah ps
Yappy – 17 Juli 2017