Roma 14:1-5
Roma 14:1-3 Terimalah orang
yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan,
tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.
Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan
siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah
telah menerima orang itu.
*Ay1-3
yang dimaksudkan bukanlah soal makanan jasmani, tapi makanan rohani.* Alkitab selalu
berbicara hal-hal yang spiritual. Seperti yang dikatakan di ayat 1, ini adalah
soal *pendapat seseorang atau responnya
terhadap firman*.
gbr: wikiwand.com |
Kita tidak akan hanya melihat apakah
pendapat itu disampaikan oleh orang yang lemah atau kuat iman nya. Sebab ay1-3
ini berbicara dari sisi audience/pendengar atau orang yang makan.
Cenderung orang / pendengar meremehkan
pendapat orang lain yang berbeda darinya, terlebih menyangkut FT. Mengapa? Ini
terhubung dengan ay5 yang akan kita bicarakan sebentar nanti.
Pada dasarnya sikap dan respon dan
pendapat orang percaya tergantung pada level
pemaham dan pengertian akan FT. *Bukan FT - yang tertulis atau didengar - yang
memerdekakan seseorang, tetapi kebenaran yang didapatnya.*
Yohanes 8:31-32 Maka
kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu
tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
dan *kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu*."
Firmannya luarbiasa, tetapi tanpa
merespon firman, maka seseorang tidak akan mendapatkan kebenaran dan manfaat
dari tujuan firman itu. Kita harus mengaktifkan roh kita setiap kita mendengar
FT dengan mengatakan ‘ya’ atau ‘amin’. Maka walau pun tidak mengerti, firman
akan bekerja – bukan di telinga atau di pikiran – tetapi dalam roh kita.
*Dari sisi sebagai pembicara* /penyampai
FT, yang penting kita mengikuti sikap dan
teladan Yesus.
Kepada orang banyak (God's people or
believers) Yesus menyampaikan firman dengan perumpamaan. Tetapi kemudian,
ketika orang banyak sudah pergi, Yesus menjelaskan arti sebenarnya dari firman
pengajarannya itu kepada murid-muridNya.
Jadi dalam menyampaikan Firman, Yesus
memakai hikmatNya:
1. Supaya FT tidak jatuh sia-sia ke
tanah yang berbatu-batu / keras, supaya iblis tidak mengambil nya. Porsi yang
tepat untuk setiap jenis tanah.
2. Ia memakai prinsip: Matius 7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang
kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya
jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
3. Namun Tuhan Yesus juga memakai pola, prinsip kebenaran dan waktu-waktu sorga. Segala sesuatu ada waktunya dan ada batasan
nya.
*Ketika
orang banyak mulai tidak fokus kepada FT dan mencondongkan hatinya kepada
berkat-berkat dari mujizat-mujizat yang dikerjakan-Nya, IA menghalau mereka.*
Sebab mereka tidak menghargai FT semestinya.
Yesus tidak mengusir mereka,
tetapi mereka sendiri yang pergi meninggalkanNya. Yesus punya cara untuk
menghalau mereka pergi, yaitu dengan memberikan firman yang keras. Mereka tidak
percaya lagi kepada-Nya pada titik perjalanan tertentu. Setelah itu Yesus juga
menantang 12 murid-murid-Nya, apakah mereka tidak pergi juga?
Yohanes 6:68 Jawab Simon
Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? *Perkataan-Mu
adalah perkataan hidup yang kekal.*
Lihat Yesus sebagai gembala yang baik,
tidak memakai peri kemanusiaan, tidak memakai belas kasihan yang
disalah-artikan oleh orang percaya, karena mereka melanggar prinsip-prinsip
kebenaran dan tidak menghargai FT.
Gereja Yesus Kristus rela kehilangan 5000 jemaat-Nya dan
demi mendapatkan dan memurnikan mereka, terutama untuk memurnikan ke-12
murid-murid-Nya.
Pada masa ini adakah seorang gembala yang rela kehilangan
persembahan milyaran rupiah per bulan (dari 5000 jemaat) seperti Yesus demi
memurnikan iman dan motivasi mereka? Berapa banyak gembala yang membuang rasa kemanusiaannya dan belas kasihnya demi prinsip kebenaran FT?
Lanjut ke ay4.
Roma 14:4 _Siapakah kamu,
sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia
jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena
Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri._
Ini masih segaris dengan perikop di
atas “Jangan menghakimi saudara mu".
Hamba orang lain di sini berkonotasi
hamba Tuhan (atau pembicara) dari gereja lain (yang mungkin diundang untuk
membawakan FT). Itu bukan wilayah kita. Tapi bisa juga itu berarti pemimpin /
pastor di gereja kita.
*Tuhan Yesus Kristus sebagai Kepala
Gereja, Dialah yang akan berurusan langsung dengan hambaNya.*
Contoh. Walaupun imam Elia berlaku
tidak benar di hadapan Tuhan oleh karena tidak menegur kesalahan anak-anaknya,
Samuel tetap taat kepada imam Eli. Samuel memakai prinsip "chain of
command" versi Kerajaan.
Walau pun Samuel masih kecil,Tuhan
menghargai sikap Samuel dan memberitahukan kepadanya apa yang akan Tuhan
lakukan terhadap keluarga imam Eli. Sejak itu Samuel mulai menjadi suara Tuhan.
Pertama-tama suara Tuhan disampaikan kepada imam Eli dan ...
1 Samuel 3:19-20 Dan Samuel
makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu
yang dibiarkan-Nya gugur.
Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada
Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN.
Lanjut ke ayat terakhir yang kita bahas
malam ini, ay5.
Roma 14:5 Yang seorang
menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang
lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin
dalam hatinya sendiri.
*Ay5
berbicara mengenai keyakinan di dalam hati seseorang dari orang percaya.*
Sebagai contohnya Paulus menggunakan
keyakinan orang atau anggapan orang tentang hari-hari. Ini menarik sekali untuk
kita renungkan lebih lagi.
Sekarang saya mau hubungkan ay1 dengan
ay5 ini dulu. Kalo sempat baru bahas mengenai hari-hari tertentu.
*Mengapa
orang percaya itu ada yang mendapatkan
kebenaran ada yang tidak?*
Lihat lagi Yohanes 8:31-32.
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya:
"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu *benar-benar adalah murid-Ku* dan
*kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.*"
Ketika kita sepakat dengan Roh Kudus
maka IA akan bekerjasama dengan kita. Roh Kudus
adalah protokoler sorgawi dan pelaksana Firman. Sepakat artinya percaya
kepada perkataan Tuhan, yaitu apa yang disampaikan oleh pembawa firman atau
pembicara,
Maka sekarang tergantung pada respon
pendengar, apabila kita adalah tanah yang subur,
*Roh Kudus akan bekerja dan membawa kita
kepada pengertian dan pemahaman Firman
dan kebenaranNya dan jalan-jalanNya* - yang merupakan pribadi Kristus.
Hati seorang murid adalah telinga yang
mendengar. Hanya kepada murid-murid akan dibukakan kebenaran FT.
Karena pada dasarnya *orang percaya
yang belum menyerahkan dirinya untuk dibentuk sebagai murid* cenderung tidak
percaya kepada yang menyampaikan FT.
Mereka hanya percaya jika Tuhan sendiri
yang menyampaikan atau menyatakannya secara langsung kepada mereka. Dan
biasanya firman yang merupakan kebenaran bagi mereka, harusnya memberkati hidup
mereka, sesuai dengan keinginan mereka.
Sehingga jika berkat itu datang,
kesembuhan terjadi, karir melambung, bisnis maju, baru mereka bersaksi dengan
berapi-api. Mereka tidak mengerti, bahwa FT itu sanggup mengubahkan hidup
mereka, yaitu kembali kepada tujuan Tuhan semula, kembali kepada kasih yang
mula-mula; agar umat Tuhan menyadari ada tujuan Tuhan dalam hidup mereka.
Lukas 22:67-68 katanya:
"Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami." Jawab Yesus:
"Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan
percaya;dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepada kamu, namun kamu tidak akan
menjawab.
Orang cenderung tidak percaya kepada
pembicara, sekalipun pada waktu itu Yesus sendiri yang menyampaikan nya. Intinya
bukan masalah kurang kualitas pembicara nya.
Pada level murid, dalam hal praktek di
lapangan (marketplace) ketidakpercayaan semacam ini juga sering terjadi,
sehingga Yesus harus berkata kepada murid-murid Nya sendiri:
Matius 8:26
Ia berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu takut, *kamu yang
kurang percaya*?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu,
maka danau itu menjadi teduh sekali.
Matius 17:20 Ia berkata kepada
mereka: "Karena *kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu*:
Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat
berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini
akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Yohanes 10:37 Jikalau Aku tidak melakukan
pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku.
*Sebab
KURANG PERCAYA kepada Yesus, mereka kekurangan iman. Iman adalah salah satu
material yang dibutuhkan supaya kuasa Tuhan bekerja.*
*Kita
sebagai murid-murid Kristus juga memiliki masalah yang sama, oleh sebab itu
kebanyakan kita cenderung memilih-milih dan memilah-milah FT yang sesuai dengan
keadaan kita saat ini, yang menyenangkan, yang cocok, yang dilakukan oleh
mayoritas gereja, sehingga cenderung memilih jalan yang lebar dan bukan jalan
yang sempit.*
Saya tampilkan satu ayat saja yang
biasanya disalah-artikan atau tidak sesuai dengan maksud firman itu.
Yohanes 14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah
kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
Terjemahannya kurang
tepat. Harusnya: *Kamu sudah percaya kepada Tuhan, percayalah juga kepada-Ku.*
John 14:1 "Let not your heart be troubled; you
believe in God, believe also in Me.
Apa yang Yesus bicarakan di sini? Di ay2 Yesus baru
mengatakannya, tetapi di ay1 Dia katakan syaratnya dulu untuk dapat menerima
dan percaya ay2 ini. *Reward bagi mereka
yang percaya adalah HATINYA TIDAK AKAN GELISAH DAN AKAN MEMILIKI KEYAKINAN
DALAM HATINYA.*
14:2 *Di
rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal*. Jika tidak
demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk
menyediakan tempat bagimu. 14:3 Dan
apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan
datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku
berada, kamupun berada.
Buat
orang banyak *Yoh 14:2 ini menganggap firman ini* *sama seperti janji Tuhan
yang lainnya* – *yaitu janji mengenai sorga*, sebab kebanyak orang hanya fokus
kepada ay 2 saja, sehingga seringkali
ayat 1 dan ayat 3 dilewatkan begitu saja. Bagi yang lain, ayat 1 Yoh 14,
penting sekali bagi pembangunan manusia roh kita.
Yang seorang menganggap tempat tinggal
adalah rumah kita di sorga kelak, ketika kita kembali ke sana. Rumah itu akan
dihiasi semakin indah sesuai dengan perbuatan baik yang kita lakukan kepada
orang lain. Mereka yang menerima kebaikan kita, merekalah yang akan menghiasi
rumah kita. Kebanyakan orang stop sampai kepada pemahaman ini.
*Orang cenderung ingin mengenakan pikiran sendiri
yang bersifat fisik. Yang dari bumi ingin mereka terapkan di alam sorgawi yang spiritual.* Mereka menggunakan pikiran mereka. Keyakinan
mereka ini yang membuat mereka berhenti pada pemahaman ini. *Padahal, di Wahyu dikatakan Yerusalem Baru
itu turun dari sorga ke bumi, bukan dari bumi ke sorga.* Dan
juga doa yang Yesus mengajarkan: *Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.*
Bukan dari bumi ke sorga. Jadi
kebanyakan orang percaya memakai prinsip yang salah, oleh sebab itu pemahaman
mereka jadi terbolak-balik.
*Sebenarnya yang Yesus ingin jelaskan adalah mengenai RUMAH, kita sebagai rumah, sebagai Bait
Suci spiritual.*
Alasannya adalah: di Yohanes 14 ayat 3 Yesus
katakan Dia akan kembali dan ingin berada di rumah yang sama dengan kita?
Berarti…..apakah itu rumah kita pribadi di sorga kelak atau rumah Tuhan??
Jawabannya adalah kita harus membangun manusia roh
kita sebagai Bait Suci Tuhan sehingga di mana Tuhan akan merasa nyaman tinggal
bersama kita. *Di alam sorga Tuhan Yesus
Kristus menyiapkan dulu secara spiritual.* Baru kita bisa membangun RUMAH
kita di bumi ini yang sesuai ukurannya, standardnya, materialnya termasuk
warnanya yang sesuai dengan selera Tuhan di bumi ini. Itulah manusia roh kita.
Syarat untuk dapat membangun rumah kita yang di
bumi seperti yang ada di sorga ini adalah
1. Percaya
kepada Yesus sebagai Anak Manusia. Percaya bahwa Anak Manusia, Yesus bisa
menjadi KRISTUS; sehingga kita sebagai manusia bisa menjadi putra-putra Allah.
Kita bisa menjadi saudara-saudara Yesus, yang sulung di antara banyak saudara.
2. Percaya
kepada Roh Kudus yang diperintahkan untuk membantu dalam proses membangun,
menyiapkan dan melengkapi kita.
3. Percaya
kepada pembawa berita, yaitu Yesus dan murid-murid-Nya, dan sekarang pembawa
beritanya adalah manusia biasa juga yaitu ke-5 jawatan yang Tuhan sediakan:
nabi, rasul, gembala, penginjil, guru.