PETA PERLOMBAAN IMAN
Perlombaan iman harus menjadi perhatian utama kita dan tidak
boleh diabaikan sebab ini merupakan kewajiban dan mandatori (obligatory and
mandatory). Jika kita sudah terlempar dari perlombaan iman, maka terhenti sudah
perjalanan rohani kita.
_1 Samuel 7:16-17 Dari tahun ke tahun ia berkeliling ke *Betel,
Gilgal dan Mizpa*, dan *memerintah* atas orang Israel di segala tempat itu, lalu
ia kembali ke *Rama*, sebab di sanalah rumahnya dan di sanalah ia *memerintah*
atas orang Israel; dan di sana ia mendirikan mezbah bagi TUHAN._
*Peta adalah rute
perlombaan iman yang HARUS kita lalui setiap putaran adalah:*
*RAMA-BETEL-GILGAL-MIZPA.*
*RAMA – mezbah
pribadi* dan mezbah keluarga. Kita harus sudah mengenakan baju efod kita di
Rama.
*BETEL – rumah Tuhan.
Rumah rohani kita harus menjadi rumah Tuhan.* Kita sudah harus siap menerima
firman dan perkataan Tuhan dengan sikap-sikap yang benar. Sudah memiliki
kekudusan dan damai. Sudah menanggalkan beban dan dosa.
*GILGAL* – adalah
awal komitmen, ikat-janji, sudah harus siapkan diri untuk menyebrang dan berperang.
*Gilgal adalah medan peperangan sesungguhnya dan untuk membuktikan siapa kita
di hadapan Tuhan.*
*MIZPA – pos
terpenting untuk mendapatkan perbekalan tambahan dan pertolongan Tuhan; di sini
ada Eben-haezer kita.* Mizpa itu
check-point terpenting. Kita harus waspada dan berjaga-jaga. Kita HARUS ke Mizpa
ketika keadaan dalam situasi memanas , kondisi kritis. Mizpa seperti STOP PIT
kita dalam arena perlombaan mobil yang menyediakan angin, minyak, bahan bakar,
ban dan sebagainya. Tuhan membasuh kaki kita setelah perjalanan jauh juga di
Mizpa. Mizpa adalah mezbah korporat kita. Seberapa pun kuatnya iman kita, kita selalu membutuhkan pertolongan dari tangan Tuhan dan penghiburan dari Roh Kudus.
*PEMERINTAHAN ALLAH*
*Jangan sampai kita
melewati pos-pos itu.* Kegagalan dan
kekalahan Saul di Gilgal dikarenakan ia tidak memiliki pemerintahan Allah dalam
dirinya. Itu adalah posisi yang berbahaya bagi semua orang Kristen.
Kata MEMERINTAH ditulis dua kali pada 1 Samuel 7:16-17. Dikatakan Samuel
memerintah di segala tempat itu. Demikian juga ia memerintah di Rama. Jadi
Samuel memerintah di segala area.
Samuel bukan seorang panglima perang dan bukanlah seorang
ahli strategi perang tapi PEMERINTAHAN ALLAH ada di dalam dirinya. *Dalam perlombaan iman dengan melalui pos-pos itu secara lengkap, tanpa
melewati satu titik pun, maka dipastikan pemerintahan Allah akan terbangun di
dalam hidup kita.*
1 Samuel 7:13
Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah
Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel.
Ketika ada pemerintahan Allah, Tuhanlah yang akan maju
berperang dengan suaranya yang mengguntur dengan hembusan nafasnya dan kalau
perlu dengan tangan-Nya Tuhan melawan musuh-musuh kita.
*MIZPA*
Mizpa berarti menara pengawas. *Mizpa bukan sekedar
menara pengawas untuk kita berjaga-jaga dari musuh. Mizpa merupakan pos yang
strategis dalam peperangan.*
Di Mizpa orang Israel dikumpulkan oleh Samuel dalam pertemuan besar
untuk dibawa ke hadapan Tuhan (1 Sam 10:17). Di sana ia mendirikan mezbah dan
bersyafaat bagi Israel. Ini adalah *doa peperangan rohani yang strategis.*
1 Samuel 10:17 Kemudian
Samuel mengerahkan bangsa itu ke hadapan TUHAN di Mizpa
Mereka merendahkan diri dan menyatakan penyesalan mereka
karena dosa. Mereka mencurahkan hati mereka dalam pertobatan di hadapan Tuhan
dan di hadapan umum. Mereka melakukan
ibadah pertobatan itu dengan bebas dan sepenuh hati, dan menetapkan sebuah resolusi
untuk membuang semua kesalahan, beban dan dosa yang merintangi.
Mereka membuat pengakuan di depan umum, Kami telah berdosa
melawan Tuhan; dengan demikian memuliakan Tuhan, dan mempermalukan diri mereka
sendiri. Dan jika kita mengakui dosa kita, kita akan menemukan Allah kita setia
dan adil untuk mengampuni dosa kita.
*Hal yang pertama
harus dilakukan dalam perlombaan iman adalah membuang dosa dan beban yang
merintangi.*
*MEZBAH KORPORAT*
*Kita harus datang ke
Mizpa. Tidak seorang pun boleh absen. Di Mizpa para pemimpin menegur,
mendisplin kita, bahkan di muka umum.* Kita harus bersedia – menyediakan
hati – untuk datang ke Mizpa. Harusnya Saul juga menyingkir ke Mizpa dan bukan
melanggar perintah Samuel. Walau pun telah kehilangan mahkota raja….dia harus
ke Mizpa. Tidak harus secara fisik –
tapi singkirkan hatinya ke Mizpa dan bukan mempersembahkan korban bakaran. *Mizpa adalah mezbah korporat kita.* *Perlindungan, pertolongan dan kebersamaan kita
dapatkan hanya di Mizpa.*
_Hakim-hakim 21:5 Pada waktu itu berkatalah orang-orang Israel:
"Siapakah dari seluruh suku Israel yang tidak ikut datang dengan jemaah
ini untuk menghadap TUHAN?" Sebab mereka telah bersumpah dengan
sungguh-sungguh mengenai orang yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa,
demikian: *"Pastilah ia dihukum mati."* 21:6 Orang-orang Israel
merasa kasihan terhadap suku Benyamin, saudaranya itu, maka kata mereka: *"Hari
ini ada satu suku terputus dari orang Israel.*_
Bukan kematian secara
fisik, tetapi yang berbahaya adalah *terputus
hubungan spiritual secara korporat* dan kehidupan individual tersebut
membuat *masing-masing orang tersebut
berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.*
Hakim-hakim 21:25 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel;
setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
*PEPERANGAN*
*Peperangan di Mizpa*
Di Mizpa kita bisa
menyingkirkan MUSUH atau berdamai dengan “musuh”. Hati-hati karena *musuh tidak suka kita di
Mizpa. Musuh juga bisa menyerang sampai ke Mizpa untuk mengambil teritori dan
domain kita yang SUDAH atau SEDIANYA diberikan Tuhan kepada kita. Jika kita
lengah dan kendor musuh akan mendatangi Mizpa.*
_1 Samuel 7:7 Ketika didengar orang Filistin, bahwa orang Israel telah
berkumpul di Mizpa, majulah raja-raja kota orang Filistin mendatangi orang
Israel. Serta didengar orang Israel demikian, maka ketakutanlah mereka terhadap
orang Filistin._
*Mizpa adalah titik
kritis ketika kita lemah. Musuh mencoba mengambil segalanya – dari apa yang
tersisa. Seharusnya Mizpa adalah tempat pemulihan kita.*
*PEPERANGAN INTERNAL
DAN PEPERANGAN EXTERNAL*
*Peperangan Internal*
Peperangan internal lebih berbahaya, sebab musuh ada di
dalam. Musuh terbesar bernama SELF. Kita
harus dapat bekerja sama dengan Tuhan atau terus bergumul dengan-Nya (dengan firman-Nya, dengan bapa rohani,
dengan para pemimpin, atau dengan saudara-saudara dalam rumah, dst.) sehingga
akhirnya *Tuhan sendiri harus mengintervensi hidup kita untuk menghancurkan
SELF dan menggantinya dengan nama kita yang sebenarnya (jatidiri yang baru)*.
*MENGGAUNGKAN
FREKUENSI*
*Peperangan internal lebih menyerupai peperangan mental,
karena mental kita benar-benar diuji. Apa yang sebenarnya hendak diubahkan
Tuhan adalah sikap dan perilaku kita (secara singkat kita sebut behavior) yang berasal dari akal-budi dan dikendalikan
oleh roh kita.*
Seorang neurologist atau ahli syaraf bernama Dr. Laraboyd
(anda dapat melihatnya di Youtube) melakukan penyelidikan dan penelitian
mendalam bagaimana input yang kita terima dari luar itu bisa sampai merobah
behavior. Input yang kita terima berupa
sinyal-sinyal. Dia meriset kerja
otak dan hubungannya dengan behavior dan psikologis manusia. Ada kumpulan syafat dalam otak kita yang
bernama *neoroplasticity.* Semua behavior kita merobah otak kita dan
bagaimana ia berfungsi. Perobahan ini tidak tergantung berapa usia kita. Otak
itu memang berobah dan terus menyusut jika kita tidak mengaktifkannya dan
berita baiknya adalah otak itu bisa diatur-ulang atau direorganize. *Ini seperti jiwa (kesenangan, perasaan,
pikiran dan kehendak) kita yang hendak diatur-ulang oleh pekerjaan firman dan
Roh di dalam kita.*
Berita baiknya lagi adalah, prosesnya terjadi terus-menerus
sepanjang waktu, baik ketika kita bekerja mau pun beristirahat. Tidak
tergantung usia, bahkan setelah seseorang mengalami kerusakan otak karena
stroke . Kuncinya adalah neoroplasticity kita. *Dalam hal spiritual dikatakan jangan mengeraskan hati kita – jika kita
mengeraskan hati, tidak ada kelenturan (mungkin istilahnya: spirit plasticity) yang
dibutuhkan untung menggaungkan sinyal (frekuensi) dari input firman yang kita
terima.*
Merobah behavior itu tidak mudah. Jika seseorang mempelajari sesuatu misalnya
bermain piano atau naik sepeda itu harus terus berlatih berulang-ulang. Jika tidak,
input yang kita terima itu hanya sampai kepada emosi karena adanya reaksi
hormonal atau secara kimiawi (chemical) diantara sel-sel otak (neorons). Itu
semua menyulut proses aksi dan reaksi.
Input yang kita terima itu berupa konsentrasi sinyal-sinyal kimiawi. *Secara spiritual sinya-sinyal itu adalah
gabungan (resultan) hasil kerja firman dan Roh.*
Sayangnya reaksi-aksi yang bersifat kimiawi itu hanya
bersifat sementara (short-term) dan hanya memengaruhi ingatan (short-term
memory) dan tidak memengaruhi terlalu dalam kepada keahlian kita (motor skill).
Proses ini tidak mampu mengubahkan behavior yang disebut altering structure. *Dalam hal spiritual berarti tidak ada
mind-set atau paradigma kita diubahkan. Perobahan hanya terjadi di permukaan
dan bersifat sementara, tidak sampai terjadi perobahan karakter.*
Untuk merubah struktur otak (karakter) memerlukan perobahan
memory jangka panjang (long-term memory) yang akan mengobah motor skill
(behavior dan psikologi kita) lebih jauh. Dengan latihan singkat dan hanya
sesekali tidak akan terjadi perobahan struktur otak yang memengaruhi motor
skill kita. *Perobahan dangkal itu tidak
sampai kepada (do not induce) perobahan struktur, karakter atau pola pikir
kita. Itu sebabnya kita memerlukan untuk mendengar khobah berulang-kali,
mencatatnya, melakukannya, memperbaikinya terus dan berulang-ulang.*
Short-term memory tidak memengaruhi behavior karena tidak mendukung untuk
perobahan lebih lama (long-term memory). Tidak ada bagian ingatan dan otak kita
secara regional (spatial of mapping memories) yang cukup kuat memengaruhi behavior
dan skill kita. Jika ya, maka itu akan mengubahkan fungsi otak, bagaimana ia
harusnya diaktifkan.
Neuroplasticity kita disupport secara kimiawi, dan disupport
pula oleh stuktural otak dan fungsional otak yang sudah berobah. Semuanya akan
bekerja secara orchestra untuk mensupport hal-hal baru dan skil baru yang kita
pelajari. Dalam hal spiritual, *kelenturan
hati itu memengaruhi kapasitas roh kita, sehingga dengan kapasitas roh yang
lebih besar dan didukung oleh frekuensi yang sudah digaungkan (dengan amplitudo
– frekuensi dengan kekuatan dan daya rambat yang lebih tinggi) akan lebih
banyak kita menerima input dengan konsentrasi sinyal dari firman dan Roh yang
lebih kuat mencapai (induced) untuk mentransformasi pola pikir, akal-budi dan
akhirnya merobah perilaku dan karakter kita.*
*Demikian betapa
pentingnya kelenturan (kelembutan) hati kita dalam proses pembentukan manusia
roh atau manusia batiniah kita. Itu seperti pintu masuk dan merupakan telinga
rohani untuk menangkap pesan kebenaran firman bagi pekerjaan Tuhan di dalam
kita di mana Tuhan meletakkan hukum-hukum-Nya, ketetapan-ketetapan-Nya dan menegakkan
pemerintahan-Nya.*
_Bilangan 12:3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya,
lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi._
_Ibrani 3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika
kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam
kegeraman"_
*PEPERANGAN EKSTERNAL*
Musuh dalam peperangan eksternal ini sangat nyata, dengan
musuh yang nyata, tidak seperti dalam peperangan internal yang bisa bersembunyi
dan menyamar di dalam. Peperangan eksternal bisa membawa kita kepada kenyataan
dan situasi yang rumit, serba salah dan tidak masuk akal. Tidak bisa dipercaya
bahwa kita bisa berada dalam masalah dan keadaan seperti itu. Semua itu membuat
kita merasa takut, khawatir dan cemas.
Setelah Silo dihancurkan, Gilgal tampaknya menjadi pusat
utama kehidupan religius dan sipil dari bangsa tersebut. Di sana Samuel
menyelenggarakan pengadilan, sidang (konvensi) nasional diadakan untuk
memperbaharui jabatan raja (1 Samuel 11:14-15) serta pasukan dikerahkan (1 Sam 13:4).
Mengapa Gilgal menjadi salah satu pusat kegiatan terpenting
dalam peta perlombaan iman? Kita harus kembali kepada latar-belakangnya ketika
Yoshua memimpin bangsa Israel, masuk ke tanah Kanaan dengan menyebrangi sungai
Yordan dan merobohkan tembok Yerikho.
*PEPERANGAN PERTAMA
YANG SANGAT MENENTUKAN*
*Pembentukan
pemerintahan Allah bersifat progresif. Setiap
perkembangan akan datang akan membuat pergeseran dalam alam spiritual. Pergeseran besar akan menghasilkan
"Tatanan Ilahi". Ini menjadi pekerjaan utama Roh Kudus untuk
mewujudkan Kerajaan-Nya di bumi ini.* Semua dimulai dari Gilgal – di mulai
dari ketertiban. Tanpa ketertertiban, pemerintah tidak akan bekerja dengan
baik.
*Pertama-tama Tuhan
membersihkan rumah-Nya. Dia juga men-set ketertiban di rumah-Nya. Barulah Dia dapat memulihkan rumah-Nya. Dia
memulihkan perlindungan, pelayanan, penyembahan dan pemulihan segala sesuatunya
– sehingga Dia bisa menghadirkan
kemuliaan-Nya.*
Jika penghakiman
pertama dimulai dari rumah-Nya, maka kabar baiknya adalah pemulihan
pertama-tama juga terjadi di rumah-Nya.
*Faktor pemerintahan
Tuhan sebagaimana ditetapkan oleh ikat-janji, oleh iman, oleh pengurapan dan pembebasan
dari masa lalu oleh para saksi iman yang mendahului kita, sangat menentukan kemenangan
kita sesuai dengan polaNya.*
*Peperangan pertama
untuk penaklukan Israel adalah di Yerikho.* Sebelum dapat melakukan
peperangan harus ada keyakinan di atas dasar kebenaran firman untuk kita dapat
meraih kemenangan. *Harus ada pergeseran
cara kita memandang, pergeseran paradigma kita dan menggeser posisi iman kita
dalam melakukan perintah Tuhan.*
Yosua hanya memandangi
memandang tembok Yerikho sambil melamun. Yang dipikirkan bagaimana
caranya masuk ke kota Yerikho. Bagaimana caranya bisa merobohkan tembok yang
mengelilingi kota Yerikho itu? Bagaimana caranya dia bisa menggenapkan
perkataan Tuhan untuk masuk ke tanah Kanaan. Sebenarnya bukan itu yang harus dilakukannya. Matanya
melihat tembok, Yosua fokus melihat persoalan. Tapi kemudian, ada seseorang
laki-laki berdiri berhadapan-hadapan dengannya (a man stood opposite).
Laki-laki itu menghalangi pandangannya ke tembok Yerikho. Musa tidak melamun.
Tapi Yosua masih melamun walau pun ada informasi, itu tidak dipakainya. Jadi
Tuhan perlu intervensi Yosua. Sekarang Yosua melihat Tuhan, sebagai Panglima
Balatentara Tuhan. *Generasi penggenap
ditentukan oleh cara pandangmu atas hal-hal yang spiritual.*
Dalam pertempuran melawan Goliat, Daud melakukan hal yang
sama.
_1 Samuel 17:36 Baik
singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang
tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu,
karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup._
Walau pun Daud telah mengalahkan dan menghajar singa dan
beruang, dia tidak mengandalkan pengalaman, kemampuan dan keyakinannya. Dia
juga tidak terpengaruh oleh hadiah dan kedudukan yang dijanjikan raja. *Dia menggeser posisi dirinya berdasarkan iman
yang berdiri di atas kebenaran dengan mengatakan: Orang yang tidak bersunat itu
telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup. Sekarang posisi Tuhan bukan
lagi berada di belakangnya, tetapi Tuhan sudah bergeser posisi-Nya berada di
sisi Daud.*
Kita tidak bisa asal
mengutip firman: Jika Tuhan dipihak kita siapa lawan kita? Kita harus menggeser
posisi kita dulu, sehingga Tuhan dan kita berada di posisi yang sama.
Setelah dihalang-halangi pandangannya dari tembok Yerikho
dan diintervensi Tuhan, posisi iman Yosua bergeser, dari kebingungan dan
keraguan menjadi keyakinan.
_Jos 5:13-14 Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan
pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang
terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya:
"Kawankah engkau atau lawan?"
Jawabnya: "Bukan, tetapi
akulah Panglima Balatentara TUHAN._
*Panglima Balatentara
Tuhan saat itu tidak bisa membantunya tanpa posisi iman yang sama dengan posisi
Tuhan, walau pun ia sudah datang dan berada di dekat Yosua.* Apakah dia
lawan? Jelas bukan. Dan ditanya apakah
dia kawan? Jawabannya juga bukan. Maksudnya pada saat itu Ia belum menjadi
kawan atau mitra. *Setelah Yosua berobah
pandangannya dan merobah posisi imannya, Panglima Balatentara Tuhan tidak lagi berdiri
berhadapan dengannya, tapi berdiri di pihak Yosua dan menjadi kawannya dan
mitranya dalam pertempuran dan peperangan.*
*Harus terjadi
perubahan cara pandang dan cara berpikir kita, pergeseran paradigma kita,
pergeseran posisi iman kita; bahkan sebelum menghadapi peperangan pertama atau
tepatnya sebelum mendapatkan kemenangan pertama.*
Di mana sebenarnya
posisi iman Tuhan itu? Apakah Tuhan beriman? Posisi iman Tuhan adalah firmanNya
tidak pernah gagal dalam melaksanakan tujuan-Nya dan kehendak-Nya. Dia memberikan
kepercayaan-Nya kepada orang-orang pilihan-Nya (He has given His faithfulness
to His chosen vessels).
*DUA BELAS BATU*
Dua belas batu didirikan di Sungai Yordan sebagai tanda
perintah Allah, dan dua belas batu juga diambil dari sungai dan didirikan di
Gilgal (Yosua 4). Gilgal berarti “batu yang bergulir.” Itu melambangkan tempat
janji perjanjian. Kedua belas batu itu melambangkan fondasi pemerintahan Allah
yang mengatur hati kita. (Keluaran 28: 15-20) Gilgal juga merupakan tempat di
mana celaan masa lalu dihapus.
_Yosua 5:9 Dan
berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu
dari padamu." Itulah sebabnya nama tempat itu disebut Gilgal sampai
sekarang._
*Kita akan melihat
terus bagaimana pembentukan pemerintahan Allah itu terjadi terus menerus dan
progresif pada setiap individu dan juga secara korporat dalam Tubuh Kristus.*
Setiap pergeseran yang terjadi akan memajukan Kerajaan Allah di muka bumi ini,
terus dan terus dan terus; sampai Ia sendiri bertindak. Kita harus merindukan terus dan memastikan untuk mengalami sendiri kemajuan
Kerajaan Allah dan pemerintahan-Nya di dalam dan melalui hidup kita.
BATU KE 13
Yosua 6:1-4
_6:1 Dalam pada itu
Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang
Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. 6:2 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua:
"Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan
pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa. 6:3 Haruslah kamu mengelilingi kota
itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah
harus engkau perbuat enam hari lamanya, 6:4 dan tujuh orang imam harus membawa
tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh,
tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala._
*Dua belas adalah
jumlah pemerintahan ilahi dan tiga belas adalah jumlah tatanan ilahi
(kepatuhan) yang mengarah pada kemenangan.*
Israel mengelilingi Yerikho sekali selama 6 hari dan
kemudian 7 kali pada hari ke 7. Enam dan tujuh adalah tiga belas, “jumlah”
kemenangan yang datang sebagai akibat dari kepatuhan terhadap ketetapan Allah
dan arahan-Nya.
Kepatuhan dan ketaatan melaksanakan perintah dan kehendak
Tuhan membuat tembok itu roboh. Sorak-sorai suara kita adalah sorak-sorai
kemenangan. Dan suara Tuhan yang mengguntur MELEMPARKAN
MUSUH DALAM KEBINGUNGAN. Bersama
Tuhan kita mengalahkan mereka!
Mereka tidak akan lagi menjadi ancaman bagi kita.
*RASUL PAULUS MENJADI
BATU YANG KE-13*
Orang-orang
pilihanNya sudah dipisahkan (separated ones) untuk membawa Firman Kerajaan
sampai kemuliaan-Nya dinyatakan. Mereka adalah Abraham, Musa, Yosua, Samuel,
Daud, Paulus…
Kasih Karunia dan
Pengurapan Yang Luar Biasa
Rasul Paulus tidak berada di ruang atas dengan kedua belas
murid itu, tetapi di Jalan menuju Damaskus ia menjadi rasul ke-13. Di Jalan
menuju Damaskus, Paulus dibawa ke dalam pemerintahan dan tata tertib ilahi.
_Kis 9:15 Tetapi
firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan
bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja
dan orang-orang Israel. 9:16 Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa
banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."_
Pengurapan yang Paulus alami adalah apa yang disebut
pengurapan kemenangan. Dengarkan kesaksian Paulus:
_2 Timotius 3:11
Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah
kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu
kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya._
_2 Timothy 4:17 tetapi
Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku
Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi
mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa._
*BANYAK yang
dipanggil tetapi SEDIKIT yang DIPILIH. Kita adalah the unusual church - alat pilihan (chosen vessel) Tuhan.*
Orang-orang pilihan (seperti generasi Samuel) dipisahkan
untuk melayani tujuan Tuhan dari gangguan (distraction), mereka mendesak lebih
dekat daripada sebelumnya ... karena mereka sangat rindu mendengar firmanNya, melihat
wajahNYA, mengenal hati-Nya, beristirahat di dalam Dia, beribadah di kaki-Nya
dan belajar tentang perspektif dan strategi spiritual untuk musim mendatang.
Pengurapan kemenangan yang akan datang kepada umat PILIHAN Tuhan,
di mulai dari Gilgal dengan men-set pemerintahan Allah di dalam hati kita.
Dimulai dengan men-set ketertiban dalam rumah.
Ada langkah-langkah kepatuhan yang terpadu telah diambil
oleh orang-orang pilihan, ketika mereka secara individu menyerah kepada
panggilan, rencana dan tujuan-Nya.
Gelombang kasih karunia dan anugerah luar biasa yang akan
menghampiri hidup kita. Tuhan Yesus akan memberdayakan kita untuk melakukan apa
yang diperlukan untuk memenuhi apa yang dituntut dari kita. Ini adalah waktu
untuk bersandar pada-Nya untuk kekuatan dan hikmat. Jangan lupa pertolongan
datangnya dari Tuhan di saat kita dalam kesulitan, bukan bergantung pada
pengertian kita sendiri.
Sebaliknya, kita harus membebaskan Roh Kudus bekerja di
dalam kita dan melalui hidup kita untuk mendapatkan pengertian, perspektif, wawasan
dan semua kebutuhan dan dukungan spiritual.
_2 Korintus 12: 9 2 Korintus
12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab
justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih
suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku……_
*Anugerah adalah
pemberdayaan, dan pengurapan adalah ketaatan yang memberdayakan kita untuk
hidup dalam kemenangan.*
*SANCTUARY*
Yang harus diingat-ingat adalah baik Gilgal mau pun Betel dan
tempat-tempat lain, bukanlah “sanctuary” kita secara lahiriah. Gilgal dan Betel
hanyalah pola atau peta yang harus kita lalui, tetapi yang harus kita cari
adalah Tuhan sendiri. Jangan hanya puas mencari pengetahuan dan hikmat. Jangan
puas hanya mendapatkan firman yang murni dan perkataan yang segar. Jangan
berpuas mendapatkan pewahyuan yang wow….. Tetapi carilah dulu Dia sendiri sampai kita
mendapatkan kebenaran dan mempraktekkannya dengan iman dan mewujudkannya di
dalam dan melalui hidup kita.
Amos 5:4-5 Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum
Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup! Janganlah kamu mencari Betel,
janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal
pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap."
Sesungguhnya hanya di dalam Allah ada kehidupan. Carilah
Tuhan, maka kamu akan hidup. Israel keliru menyamakan Tuhan dengan tempat.
Semua tempat ibadah tidak menjamin kita dapat menjumpai, sebab Tuhan ada bagi
hati yang bertobat.
*Perspektif kita
harus benar-benar jelas mengenai destiny, mengenai rumah rohani, tentang pola
rumah, pola bapa-anak, pola sumber anugerah, tentang siapa kita di hadapan
Tuhan dan terutama tentang siapa Yesus - Firman Yang Hidup itu . Kita juga harus menyamakan visi
dengan bapa rohani dan para pemimpin, sehingga kita tidak salah mengartikan
arahan dan perintah; kritikan dan nasihat.* Jangan sampai memandang rumah
rohani sebagai rumah “arrest” (rumah tahanan), tapi jadikan rumah rohani
sebagai tempat “rest” (untuk mendapatkan
damai sejahtera) kita.
*Menyamakan VISI secara
korporat artinya jangan saling terus berdiri berhadap-hadapan, tetapi samakan
posisi iman kita dengan posisi iman bapa rohani sebagai patokan; sebab seorang
bapa rohani telah melihat terlebih dulu di mana posisi iman Tuhan berada, searah
dengan panggilan dan kasih-karuniaNya dan memiliki kepekaan roh yang tinggi.*
Kepekaan roh itu
ibarat GPS spiritual kita yang bisa membaca arah dan menyelaraskannya dengan
posisi dan arah yang sesuai dengan petunjuk dan arahanNya.
Yesaya 30:20 Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba
sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi *matamu
akan terus melihat Dia, 30:21 dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari
belakangmu: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya," entah kamu
menganan atau mengiri.*
Posisi iman seorang
rasul sesuai dengan panggilannya dan kasih karuniaNya, sama dengan posisi iman
Tuhan dan sama pula dengan posisi Panglima Balatentara Tuhan.
Bagaimana mereka bisa bersyafaat bagi keluarga, kota dan
bangsa dengan doa peperangan roh yang strategis dan efektif? Dengan posisi
seorang bapa rohani dan seorang rasul yang demikian, dengan pemerintahan Allah
ada di bahunya, dengan roh yang kuat dan dengan menawan segala pikiran dan menakhlukkannya kepada
ketaatan kepada Kristus.
2 Korintus 10:3-5
10:3 Memang kami masih
hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, 10:4 karena senjata
kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang
diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan
benteng-benteng. 10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap
kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan
Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.
Renungkan: Tuhan tidak menginginkan ibadah status. Ia ingin
agar hubungan nyata dengan-Nya terwujud di dalam kelakuan sehari-hari kita.
Tidak ada pekerjaan firman dan Roh akan menjadi sia-sia, tanpa kita sendiri
yang membiarkannya menjadi mubazir dan sia-sia.
SEKIAN ~ SHALOM