Pola Penipuan Yang Rohani Dan Berhasil!
Tuhan telah menemukan pola penipuan yang Dia nyatakan SEKARANG, dan untuk semua orang yang datang di masa depan kita.
Banyak orang yang berpikir bahwa mereka hanya pantas mendapatkan remah-remah dari meja tuan mereka (Mat 15:21-28).
Banyak orang yang mengagumi Yesus dan berpikir hanya untuk mendapatkan berkat dari pada-Nya dan tidak pernah berharap apalagi sampai kepada iman bahwa Bapa dan Tuhan Yesus Kristus kita sangat MAU, supaya kita menjadi seperti Dia dalam karakter, dalam kata-kata dan perbuatan. Juga menjadi jawaban dan menjadi berkat bagi orang lain.
Banyak orang Kristen juga tidak yakin ia segambar dan serupa dengan Allah, sebab ketika dilahirkan kembali, kita menjadi ciptaan baru yang sudah segambar dan serupa dengan Allah. Hanya perlu melangkah ke dalam iman untuk hal itu terwujud.
Lazarus yang miskin juga mendapatkan remah-remah dari meja orang kaya itu (Luk 16:20-21). Sebenarnya, remah-remah adalah apa yang diberikan dunia kepada kita. Banyak orang berpikir seharusnya dia berjuang dan rela bekerja keras untuk berkat-berkat NATURAL dan JASMANAI - dan tidak menyadari itu sebenarnya adalah remah-remah. Itu salah satu tipuan pikiran kita yang paling berhasil untuk membatasi ruang gerak pengharapan dan iman! Orang Kristen tidak percaya untuk memberikan dirinya di dalam pemeliharaan Tuhan dan ingin berusaha sendiri sekeras-sekerasnya untuk memenuhi segala kebutuhannya dan keluarganya.
Mat 15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. 22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Mat 15:23 Akan tetapi, Yesus tidak menjawab perempuan itu, satu kata pun. Dan, murid-murid-Nya datang dan mendesak-Nya, kata mereka, "Suruhlah ia pergi karena ia terus-menerus berteriak di belakang kita."
Mat 15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Tetapi wanita Kanaan itu, yang tidak selayaknya mendapatkan anugerah Allah pada saat itu, tidak menyerah.
Mat 15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
Walau pun Yesus hanya diutus kepada orang Israel (ay24) dan murid-murid ingin mengusir wanita Kanaan itu, tapi Yesus tidak mengusirnya walau pun jawaban pertama dari Yesus adalah “Tidak”.
Luarbiasa bahwa wanita itu TIDAK mengambil jawaban “tidak” sebagai akhir dari perbincangannya dengan Yesus, walau pun Yesus mengumpamakan dia seperti anjing yang mengharapkan anugerah Allah! Alkitab jelas mengatakan, Tuhan tidak akan memberikan hal-hal yang sangat berharga “mutiara” kepada anjing dan babi. Anugerah pertama-tama diberikan kepada orang Yahudi oleh karena ikat-janji Allah dengan bapa-bapa pendahulu mereka, Abraham, Ishak dan Yakub. Yesus tidak melecehkan perempuan itu dengan perumpamaan-Nya, tapi begitu besarnya kuasa ikat-janji yang harus Dia hormati. Untuk itulah Yesus datang.
Mat 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Mat 15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
Wanita Kanaan itu percaya kepada Yesus dan mengenal Dia sebagai Anak Daud, Messias yang dijanjikan Allah untuk menebus dosa dunia. Dia tahu pengharapannya ada di dalam Tuhannya, Anak Daud dan dia percaya Yesus adalah Messias itu. Apa pun status dirinya dia sekarang, dia perlu pertolongan Messias dan anugerah-Nya. Dan imannya itulah yang menentukan jawaban akhir dari Yesus!
Mat 15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Poinnya adalah kita harus mendesak di alam roh sampai kita mendapatkan perobahan. Tuhan tidak pernah menahan dan tidak dapat menahan perobahan itu ketika permohonan kita MELAMPAUI RASIONAL kita, MELAMPAUI KEBERADAAN KITA. ITU ADALAH TINDAKAN IMAN. Yesus bekerja di jalan iman. Allah bekerja lewat iman. MAKA, TIDAK ADA LAGI YANG BISA MENAHAN PERMOHONAN KITA, SELAIN DIRI KITA SENDIRI.
Yang tidak diketahui orang adalah IMAN itu tidak ada yang besar dan kecil. Yesus katakan iman sebesar biji sesawi pun bisa memindahkan gunung. Jadi, masalahnya adalah gunung itu, bukan besar dan kecilnya iman, sebab iman itu pemiliknya adalah Allah sendiri. Yesus membawa karunia iman. Begitu kita sudah sudah sampai di jalan iman setelah melalui “gunung”, maka perobahan terjadi, hal yang supra-natural terjadi dan mujizat terjadi.
Jadi banyak orang Kristen hanya ingin mendapatkan kesembuhan dan berkat-berkat materi, tidak percaya ia bisa mencapai jalan iman-Nya Tuhan. Ucapan “Tuhan memberkati” dan “Tuhan pasti buka jalan” seringkali sudah cukup menghibur kita?!
PERUBAHAN POLA PIKIR – PEMBARUAN AKAL BUDI
Jadi, yang Yesus lihat adalah POLA PIKIR dari wanita Kanaan yang sebenarnya tidak layak menerima anugerah itu, sebab belum waktunya. Tapi wanita itu TIDAK memakai rasionalitasnya (pikirannya), tidak juga intelektualitasnya sama sekali dalam merespon pernyataan Yesus. Dia bahkan tidak peduli dengan keberadaannya sendiri sebagai perempuan Kanaan, bukan orang Israel. Dia mengeliminasi semua pikiran negatif tentang dirinya, yang menghalangi terjadinya mujizat. Yang dia katakan BUKANLAH JAWABAN dari pikiran yang ada jiwanya, tetapi RESPON DARI DALAM HATINYA. Dia tidak menganggap dirinya seperti anjing, karena itu dia katakan: “ANJING ITU... hanya makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” IA MENEGASKAN KEPADA YESUS, BAHWA IA BUKAN SEPERTI ANJING YANG HANYA MAKAN REMAH-REMAH. IA ADALAH ANAK MANUSIA, SAMA SEPERTI YESUS, TETAPI ANAK DAUD INI DIA PERCAYA DAPAT MENOLONGNYA.
Pola pikir yang benar akan membuat perkataan kita menjadi PERKATAAN IMAN oleh
karena perkataan itu timbul dari hati yang terdalam, dari hati nurani, terus
disinergikan di dalam roh manusia (ruach) bersama Roh
Kudus. YANG DIPROSES DI JIWA (NESHAMA)
ADALAH SEMUA HAL YANG NATURAL. TETAPI YANG DIPROSES LEWAT KESADARAN HATI NURANI DAN ROH, SERTA
DIBAWA MELAMPAUI JIWA, ADALAH SEMUA HAL YANG SUPRA-NATURAL. Melampaui manusia natural dan alam natural.
Jadi, perubahan pola pikir bukanlah seperti yang kita pikirkan selama ini. Sekian lama ini kita mengharapkan pikiran, perasaan dan kehendak yang ada di JIWA (neshama) kita menjadi bersih dan benar. Tidak semudah itu dan BUKAN ITU! Area pikiran adalah area pertempuran di mana seringkali Allah kalah. JIWA (neshama) kita masih dan selalu dipengaruhi oleh buah Pengetahuan baik dan jahat. Itu akan terus berlangsung seumur hidup kita. Tentang hal ini, Paulus mengatakan:
Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa. Rm 7:25
Hukum dosa yang dimaksud Paulus adalah hukum agama atau hukum Taurat. Manusia jiwani hanya melayani tubuh insani (raga, tubuh, yourself, self). Hati nurani, roh dan akal budi adalah manusia batiniah (inner man) kita. JADI INI PERSOALAN BAGAIMANA KITA HARUS MEMBANGUN MANUSIA BATINIAH KITA, MENJADI KUAT, SUPRA-NATURAL YANG MELAMPAUI MANUSIA JIWANI KITA (RASIONAL, INTELEKTUAL, NALAR, dsb.). Bukan terus berkutat, bergulat di area pikiran yang jelas terus-menerus melayani (dedicated to) manusia jiwani. Sebab jiwa itu bukan berasal dari Allah. Jangan salah, BUKAN JIWA KITA YANG DIPERBARUI, TAPI AKAL BUDI KITA yang ada di dalam manusia batiniah <3820> kita. Di mana persisnya akal budi kita? Ia ada di dalam hati yang baru (chayah, <strong# 2421>) yang Tuhan berikan, anugerahkan.
Manusia jiwani kita bagaimana pun akan musnah dan dilenyapkan, tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, bersamaan dengan habisnya nafas hidup kita.
MENDESAK DI ALAM ROH
Wanita ini menunjukkan kepada kita sebagai Gereja, bagaimana kita bisa mendesak di alam roh, supaya kita bisa mencapai iman-Nya Tuhan dan memastikan terjadinya perubahan atas kota dan bangsa kita.
Ketetapan-ketetapan yang Tuhan sudah buat – yang lama berlalu, yang baru sudah datang – harus benar-benar kita percayai. Bagaimana Dia telah memberikan hati yang baru, benar-benar harus kita renungkan dan percayai. Semua ketetapan Tuhan dan pekerjaan-Nya harus kita percayai. Semua harus menjadi perkataan iman kita. Iman adalah satu-satunya jalur dan tangga penghubung antara sorga dan bumi. Jangan bergantung pada besar atau kecilnya iman, tapi terus perbarui dan terima pelatihan dari Roh Kudus, sehingga pola pikir kita bekerja dengan benar, yang memastikan selalu membawa kita kepada iman-Nya Tuhan. Dan perkataan dan firman iman itu pasti terjadi.