KIDUNG AGUNG - Hawa Terakhir BAGIAN 2

 

BAGIAN 2

 

Mari kita beralih ke pasal  2 Kitab Kidung Agung.

Mawar Saron Dan Bunga Lily Di Antara Duri-Duri

Kid 2:1 Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 

Ini pengakuan jujur dari gadis Sunem. Dengan penuh iman ia mengaku dirinya bagai mawar Saron, bagai bunga bakung di lembah-lembah.

Kid 2:2  —  Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

Raja Salomo mengakui gadis Sunem itu seperti bunga bakung di antara duri-duri. Gadis-gadis Yerusalem yang ada bersama raja seumpama duri-duri dibandingkan dengan gadis Sunem itu.

Luk 12:27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.

Kristus mengakui keindahan bunga bakung yang ada di lembah-lembah. Tidak ada orang yang merawat dan memelihara bunga bakung selain Tuhan sendiri yang memelihara dan mendandaninya dengan embun (Hos 14:5).

Hos 14:5 (14-6) Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.

Kita membaca bahwa Dia menyebut Mempelai Wanita-Nya sebagai bunga bakung, karena dia yang bersedia menyerahkan identitasnya [ke-aku-an, ego, daging] dan tampil dalam penyerahan diri [persatuan] dalam ketaatan dengan Mempelai Pria-nya.

Bunga bakung atau bunga Lily melambangkan pertumbuhan, keindahan dan kehidupan baru dari Ciptaan Baru, sedangkan duri diidentifikasikan sebagai kekhawatiran dunia dan dalam ayat ini disebut wanita muda atau putri-putri Yerusalem.

Mempelai wanita itu sudah didandani oleh Mempelai Pria itu sendiri. Duri-duri [kutuk akibat dosa] mencekik kehidupan baru Allah dari Sang Mempelai Wanita. Kita akan melihat bagaimana Sang Mempelai Pria mendandani Mempelai Wanita dengan tinggal menggembalakan domba-dombanya di antara  bunga bakung dan mengumpulkannya duri-duri untuk Diri-Nya. Dari sini kita bisa mengidentifikasi profesi kekasih gadis Sunem ini adalah gembala.

Kid 2:16 Kekasihku milikku, dan aku miliknya, ia menggembalakan domba-dombanya di antara bunga-bunga bakung

Dapatkah kita melihat Yesus sebagai Mempelai Pria? Apakah kita siap menyerahkan diri kepada Yesus? Saat Dia datang mengetuk pintu hati kita apakah kita datang dengan rela menyerahkan diri kita kepada-Nya? Apakah kita berada di tempat di mana Dia berada? Atau kah kita sering melarikan diri dan tak acuh terhadap kehadiran-Nya, undang-Nya, bisikan-Nya, perintah-Nya?

Saat kita merenungkan kata-kata dalam Kidung Agung ini, kita melihat Sang Mempelai Wanita menjadi kurang mementingkan diri sendiri. Kita tarik mundur ke Kid 1:6.

Kid 1:6 Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; kebun anggurku sendiri tak kujaga.

Si gadis Sunem telah belajar dari saudara-saudaranya dan dengan sepengetahuan ibunya pula, bahwa ia harus membantu menjaga kebun-kebun anggur mereka. Padahal ia seorang wanita. Dan sekarang kulitnya menjadi hitam karena matahari. Ia terus maju lagi melampaui kerendahan-hati. Karena cintanya kepada sang gembala, ia rela merendahkan dirinya dan mengikis dagingnya dengan rela menyerahkan dirinya. Ia menjadi lebih fokus pada apa yang diinginkan Sang Mempelai Pria baginya.

Sementara itu perempuan-perempuan muda – para putri Yerusalem – telah melakukan provokasi membujuk dirinya supaya bergabung dengan kelompok mereka menjadi salah satu istri dari raja Salomo.

Kid 2:7 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!

Ia memperingatkan mereka, bahwa jangan membujuknya karena ia menginginkan kebebasan dan kelincahan seperti kijang-kijang dan rusa-rusa betina di padang daripada di istana raja dengan segala fasilitasnya yang mewah dan megah.

Kita harus selalu fokus dan berkomunikasi dengan Sang Mempelai Pria, supaya kita bisa memenuhi kriteria yang diinginkan Sang Mempelai Pria. Tuhan akan menyingkapkan serangan-serangan rohani sebagai suatu cara untuk memurnikan Sang Mempelai Wanita-Nya.

Saat kita berkomunikasi secara rohani dengan Sang Bapa, penyembahan kita yang intim atau ungkapan kasih kita kepada-Nya memberikan suatu pengalaman yang membawa kita ke alam yang lebih tinggi. Bapa mengetahui bagaimana dan kapan kita akan terbangun secara spiritual dan pada tingkat di mana kita akan maju, tetapi kita juga harus menyadari dan menginginkan hal ini bagi diri kita sendiri juga.

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

MISTERI ALKITAB DAN RAHASIA KERAJAAN ALLAH