KIDUNG AGUNG - Hawa Terakhir BAGIAN 3
Bagian 3
Mari kita melanjutkan masih di pasal 2 Kitab Kidung Agung.
Kid 2:13 Pohon ara
mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah!
Waktu kita telah tiba, Mempelai Kristus, Bangunlah dan Carilah Hadirat-Nya
Kid 2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di
persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah
suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Bapa ingin kita hadir dalam hadirat-Nya dan mendengar
ungkapan kasih kita kepada-Nya melalui suara kita. Dengan rasa syukur dan
penyembahan yang manis melalui suara kita.
Tuhan membawa Mempelai Wanita-Nya ke padang gurun untuk
beberapa waktu, tetapi dalam perjalanannya dia menyadari ada batas-batas untuk
berdiam dalam Bayangan-Nya. Tapi dia tidak puas hidup dalam Bayangan-Nya, ia
ingin mendapatkan realita dari kehadiran-Nya. Ia sangat merindukan hal ini,
sebab ia sedang merasa amat tertekan dengan berada di dalam perkemahan raja
Salomo.
Kid 3:1 Di atas ranjangku pada malam hari kucari
jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.
Ia merasakan
berkat-berkat-Nya, kekuatan-Nya dan penghiburan-Nya tidak cukup buat ia bisa
merasa puas. Benar ia dapat bertahan dari godaan dan cobaan, tapi ia sudah
tidak sabar lagi. Ia harus mencari kekasih-Nya, cinta-Nya yang paling berharga.
Kid 3:2 Aku hendak
bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari
dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Kid 3:3 Aku ditemui
peronda-peronda kota. "Apakah kamu melihat jantung hatiku?"
Kebutuhannya akan Dia meningkat di dalam hatinya. Ia harus
bertemu dengan-Nya, menjumpai-Nya, bukan hanya dalam khayalan-Nya. Ia telah
menyesali tidak merespon panggilan-Nya dan ajakan-Nya untuk BANGKIT, pada: Kid 2:13 Pohon ara mulai berbuah, dan bunga
pohon anggur semerbak baunya. Bangunlah,
manisku, jelitaku, marilah!
Sementara kegelapan telah datang dan ia bertanya-tanya pada
peronda-peronda kota. Mereka adalah orang-orang yang telah Tuhan tugaskan untuk
berjaga-jaga. Mereka sudah tidak melihat lagi Sang Gembala. Cara-cara masa
lalunya untuk mencari TUHAN tidak lagi berhasil dan dia tidak dapat merasakan
kehadiran-Nya, dan dia mulai panik. Ia siap untuk melangkah lebih jauh
bersama-Nya, tetapi belum siap untuk menjawab Panggilan-Nya. Bapa yang selalu
bekerja, tidak mengizinkan penjaga yang sedang ronda [bapa rohani, para
pemimpin dan penasihat rohani] untuk melayaninya karena TUHAN sedang menariknya
kepada-Nya. Tuhan tidak mau ia selalu bergantung pada orang lain. Ia harus
beranjak menjadi wanita dewasa.
Kid 3:4 Baru saja aku
meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia,
sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku.
TUHAN ingin agar dia
datang kepada-Nya di Kamar-kamar-Nya di mana Dia akan memperbaruinya karakternya,
sesuai dengan potensinya dan kasih-karunia-Nya. Sekarang, hal yang selama ini
telah dinantikan dengan sabar oleh Sang Bapa di dalam diri Mempelai Wanita-Nya…
mulai terbentuk jauh di dalam dirinya.
Sekarang, ia sangat menginginkan Mempelai Prianya untuk datang
kepadanya secara pribadi. Sama seperti dalam Wahyu 3:20 , Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku
makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Ia mulai menyadari bahwa hanya Bapa sendiri yang mampu
memenuhi segala kebutuhannya dan bertanya di mana ia dapat menemukan-Nya. TUHAN
mendengar doanya dan mulai menariknya selangkah demi selangkah kepada-Nya.
Api Asing
Sedangkan di padang gurun, di perkemahan raja Salomo ia amat
menderita, karena mengalami pencobaan yang amat berat, yang ditampilkan dan
didemonstrasikan raja, didukung oleh gadis-gadis Yerusalem dan orang-orangnya
raja yang mengelilingi dia dalam kebesaran dan kereta-kereta kerajaan.
Kid 3:6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun
seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau
segala macam serbuk wangi dari pedagang? Kid 3:7 Lihat, itulah joli Salomo,
dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel. Kid
3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang
pada pinggang karena kedahsyatan malam.
Ini adalah adegan kebesaran yang dipertontonkan raja Salomo
kepada gadis Sunem dalam perjalanan pulang rombongan raja dari padang gurun.
Iring-iringan itu dimulai dengan pembakaran serbuk wangi dan kemenyan, sehingga
asapnya membubung tinggi membentuk gumpalan-gumpalan dengan harum sermerbak
yang tercium sampai jauh. Seperti itu dilakukan untuk acara penyembahan kepada
Tuhan, tetapi bukan. Seolah-olah rohani,
tapi bukan. Ini adalah api asing.
Ini adalah penyembahan palsu yang sudah tercemar, seperti
yang dilakukan pedagang-pedagang di Wahyu 18:11-16. Pada waktu itu hati Salomo
sudah tercemar dipenuhi dengan kesenangan, hedonisme dan kemewahan duniawi. Ia
sudah memiliki setidaknya 60 isteri dan banyak gundik, serta gadis-gadis.
Im 10:1 Kemudian
anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya,
membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian
mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak
diperintahkan-Nya kepada mereka.
Jadi tidak ada ketulusan, keikhlasan, keinginan dan gairah
untuk merespon kepada kasih Tuhan kita. Anak-anak imam Harun hanya sekadarnya
saja melakukan tugasnya atau panggilannya.
1 Tesalonika
5:16-22. Bersukacitalah senantiasa.
Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang
dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah padamkan Roh, dan
janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang
baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.
Inti dari nasihat di atas adalah gambaran hati kita dalam
kita menjalankan ibadah. Ibadah yang kita jalaninya harus lebih dari ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi.
Mat 5:20 Maka Aku
berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu
tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Dalam hal ini kita tidak boleh bermain-main agama-agamaan.