Langsung ke konten utama

Pemalas dan Orang Yang Rajin

 Mari kita bahas bersama-sama berdasarkan ayat-ayat Amsal tentang kemalasan dan kerajinan.

Ayat-ayat kunci:

Amsal 12:24 Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa; 13:4 Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan; 15:19 Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata; 18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak; 21:25 Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.



 Amsal 24:30 Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.31  Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh. 32 Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. 33 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," 34 maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.


 Bagaimana kitab Amsal menggambarkan orang yang MALAS itu?

Amsal 13:4: Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia. Ini menunjukkan bahwa orang malas memiliki banyak keinginan dan cita-cita, tetapi tidak ada usaha untuk mewujudkannya. Keinginan mereka berakhir sia-sia karena tidak disertai tindakan. Ini mengindikasikan tidak ada komitmen dan tanggung jawab, rendahnya integritas si pemalas.

Amsal 18:9: Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak. Orang malas tidak hanya merugikan dirinya sendiri tetapi juga berpotensi merusak, baik itu pekerjaan, lingkungan, atau bahkan hubungan. Kemalasannya membuatnya tidak produktif dan malah menjadi beban.

Amsal 21:25: Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja. Orang malas terus menerus menginginkan sesuatu, tetapi tidak mau berusaha untuk mendapatkannya. Keinginan yang tidak terpenuhi ini justru menjadi "pembunuh" bagi dirinya, menimbulkan frustrasi dan kekecewaan.

Amsal 24:30-33: Deskripsi ladang seorang pemalas dipenuhi semak belukar (onak dan jeruju), dengan tembok yang roboh. Ini menggambarkan kondisi orang malas yang tidak terurus, tidak bisa fokus, penuh masalah, dan tidak produktif. Peringatan di ayat 33 adalah gambaran kebiasaan orang malas yang selalu menunda-nunda apa pun dan akhirnya membawa pada kehancuran. Tidak ada aliran air di ladangnya, karena terhambat oleh banyak sampah masalah, bukan karena tidak ada sumber air.


Poin-poin perenungan:

1.       Disamakan dengan orang yang seperti apa orang yang MALAS itu? (Amsal 24:30)

Berdasarkan Amsal 24:30, orang malas disamakan dengan orang yang tidak berakal budi. Ini menunjukkan bahwa kemalasan bukan hanya masalah fisik atau keengganan bekerja, tetapi juga masalah pola pikir dan hikmat. Orang malas tidak menggunakan akal budinya untuk melihat pentingnya kerja keras dan tanggung jawab.

 

2. Apa HASIL dan AKIBAT dari KEMALASAN?

Amsal 12:24: Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa.

Orang rajin akan mencapai posisi yang lebih tinggi, sedangkan orang malas akan terpaksa bekerja keras tanpa menikmati hasilnya.

 

Amsal 15:19: Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.

Orang malas menghadapi banyak kesulitan dan hambatan dalam hidupnya karena ketidakmampuannya untuk mengatasi tantangan. Sementara itu, orang yang jujur dan rajin memiliki jalan yang lebih lancar dan mudah.

Amsal 24:34: Maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

Kemiskinan dan kekurangan adalah akibat yang pasti dari kemalasan. Ini bukan hanya soal kekurangan materi, tetapi juga kekurangan dalam berbagai aspek kehidupan.

3. Mengapa hamba ketiga ini dikatakan TIDAK BERGUNA? Bagi siapa dia TIDAK BERGUNA? Dalam hal apa dia TIDAK BERGUNA?

Hamba ketiga dalam perumpamaan talenta (Matius 25:14-30) dikatakan tidak berguna karena:

Bagi Tuannya: Dia tidak menggunakan talenta (karunia) yang diberikan tuannya untuk menghasilkan keuntungan. Dia menyia-nyiakan kepercayaan tuannya dan bahkan menyalahkan tuannya atas kemalasannya.

Bagi Dirinya Sendiri: Dia tidak mengembangkan dirinya dan tidak berusaha menjadi lebih baik. Kemalasannya membuatnya tidak produktif dan akhirnya merugikan dirinya sendiri.

Dalam Hal Tanggung Jawab: Dia tidak bertanggung jawab atas karunia yang dipercayakan kepadanya. Dia gagal memenuhi harapan tuannya dan menyia-nyiakan potensi yang ada padanya.

 

4. Bukankah kita sedang membahas tentang bagaimana menjadi HAMBA yang DIPERCAYA oleh Tuhan. Lawan dari kemalasan adalah KERAJINAN, KETEKUNAN. Menurut saudara, KERAJINAN, KETEKUNAN saudara dalam hal apa yang bisa menaikkan BAROMETER KEPERCAYAAN Tuhan kepada diri saudara?

Menurut saya, kerajinan dan ketekunan dalam beberapa hal dapat menaikkan barometer kepercayaan Tuhan kepada kita:

Kerajinan dalam mempelajari Firman Tuhan dan berdoa: Membangun hubungan yang intim dengan Tuhan melalui firman dan doa adalah fondasi penting. Kerajinan dalam hal ini menunjukkan kesungguhan kita untuk mengenal dan mengasihi Tuhan. Ini juga akan memampukan kita untuk mengerti kehendakNya.

Ketekunan dalam melayani: Menggunakan talenta dan karunia yang kita miliki untuk melayani orang lain dengan tulus dan setia menunjukkan bahwa kita adalah hamba yang siap sedia.

Kerajinan dalam melakukan pekerjaan kita sehari-hari: Bekerja dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab dalam pekerjaan apapun (baik itu pekerjaan kantor, tugas rumah tangga, atau pelayanan) adalah bentuk ibadah dan menunjukkan integritas kita sebagai seorang hamba Tuhan.

 

Ketekunan dalam menghadapi tantangan: Tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan dan tetap setia kepada Tuhan dalam situasi apapun menunjukkan bahwa kita adalah orang yang berpegang teguh pada iman.

Kerajinan dalam mengasihi dan mengampuni: Mengasihi sesama, bahkan musuh sekalipun, serta mengampuni orang yang bersalah kepada kita, adalah cerminan kasih Kristus dan menunjukkan kedewasaan rohani kita.

 

Kesimpulan:

Kemalasan adalah musuh besar dalam kehidupan rohani dan juga dalam kehidupan sehari-hari. Dengan merenungkan ayat-ayat Amsal, kita dapat melihat betapa merusaknya kemalasan dan betapa pentingnya kerajinan dan ketekunan. Sebagai hamba Tuhan, kita dipanggil untuk menggunakan talenta dan karunia yang kita miliki dengan maksimal, sehingga kita dapat menyenangkan hati Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.

Semoga pembahasan ini bermanfaat dan membantu kita untuk terus bertumbuh dalam iman dan pelayanan.

Postingan populer dari blog ini

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

DEKADE GANDA SURGA TERBUKA Bag 17, REFORMASI GEREJA, RESTORASI SION 2 Dr. Jonathan David

"UPPER ROOM 207 – 30 September 2025 REFORMASI GEREJA, PEMULIHAN SION (Bag 2)" ,  Sesi ini bertema pertumbuhan rohani dan manifestasi kemuliaan Allah melalui anak-anak-Nya. Pengkhotbah secara ekstensif menggunakan kutipan dari Alkitab, terutama 2 Korintus 3 dan Roma 8 , untuk menjelaskan pentingnya transformasi dari kemuliaan kepada kemuliaan yang terjadi ketika seseorang menanggapi Roh Kudus dengan muka yang tidak berselubung. Poin utama adalah bahwa orang percaya harus bertumbuh dewasa dari status "anak kecil" atau "hamba" menjadi "putra" (mengacu pada Galatia 4:1 ), karena seluruh ciptaan menantikan pembebasan dari kerusakan melalui manifestasi nyata dari anak-anak Allah. Selain itu, khotbah ini menekankan perlunya memelihara hubungan yang benar dan mempromosikan reformasi gereja dari agenda duniawi ke fokus ilahi, sehingga kuasa zaman yang akan datang dapat dijamah. Catatan Selengkapnya: Reformasi Gereja, Pemulihan Sion (Bag 2) I....

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

BELAJAR DARI GEREJA EFESUS

Salah satu gereja yang dibangun rasul Paulus dari awalnya adalah jemaat Efesus. Gereja Efesus menjadi gereja yang perkembangannya sangat fenomenal, karena dalam beberapa tahun dilatih oleh rasul Paulus mereka telah memberikan dampak kepada kota Efesus dan firman tersebar di Asia .

ROH YANG AKTIF DAN KUAT

MENGOPERASIKAN ROH Roh kita harus aktif, hidup , kuat dan memiliki kepekaan, tajam sehingga kita bisa menangkap hadirat tuhan. Kita punya tanggung jawab utk mengaktifkan roh kita, kita harus bangun manusia roh kita, bukan pikiran kita, bukan kepadaian kita. Kita harus memiliki roh yg terbuka roh yg memberi keleluasaan, kebebasan untuk Roh Kudus bekerja dalam hidup kita, dalam roh kita, sehingga hidup kita dikendalikan oleh Roh Kudus (Gal 2:20).

Berkat Abraham dan Bagaimana Allah Memproses Hidupnya (Abram's Blessing And God's Process)

 BACA dan RENUNGKAN Kejadian 14:17 Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja. 18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. 19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, (diberkatilah kiranya Abramnya Allah Yang Mahatinggi) Pencipta (PEMILIK = Yang EMPUNYA) langit dan bumi,   Kejadian 24:1 Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal. 34 Lalu berkatalah ia: "Aku ini hamba Abraham. 35 TUHAN sangat memberkati tuanku itu, sehingga ia telah menjadi kaya; TUHAN telah memberikan kepadanya kambing domba dan lembu sapi, emas dan perak, budak laki-laki dan perempuan, unta dan keledai.   Pokok-pokok Renungan:   1. Proses pembentukan Abram dan berkat melalui Melkisedek: Hal pertama yang Al...

PERLUNYA TERUS MENGALAMI UPGRADE DAN UPDATE

PAULUS DI YERUSALEM KPR 21:15-26 Hukum Taurat, sunat dan keimamatan Lewi/Harun telah menjadi budaya dan adat-istiadat yang melekat pada orang Israel ribuan tahun lamanya. Tanpa mereka dan kita mengalami upgrade dan update dengan memperbarui pikiran dan akal-budi, sulit untuk melepaskan kebiasaan dan adat-istiadat tersebut.