Langsung ke konten utama

Karakter Yang Kuat dan Tangguh (Preparing the Bride #26)


Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang diinginkan Tuhan, mengacu pada Kitab Kidung Agung dan ayat-ayat Alkitab lainnya. Pembicara menafsirkan secara rohani berbagai bagian tubuh wanita Sunem yang dipuji dalam Kidung Agung, seperti bibir, mulut, pelipis, dan leher, menghubungkannya dengan sifat-sifat rohani yang seharusnya dimiliki oleh jemaat. Dia menekankan pentingnya ketulusan dalam perkataan, kemurnian pikiran, dan karakter yang kuat dan tangguh seperti yang digambarkan oleh "menara Daud" dan "pahlawan-pahlawan" (gibor) yang mampu menahan serangan iblis. Khotbah ini mendorong pendengar untuk memiliki kekuatan dalam Tuhan melalui anugerah-Nya dan karakter yang diperindah oleh ketaatan dan kesetiaan.


Penguraian ini berfokus pada pujian Sang Gembala (melambangkan Tuhan) terhadap Gadis Sunem (melambangkan gereja) mengenai berbagai bagian tubuhnya dan makna rohaninya.

Pengkhotbah mengajak pendengar untuk berdoa memohon hikmat, pengertian, dan wahyu dari Roh Kudus agar dapat memahami dan mengaplikasikan firman Tuhan untuk menjadi jawaban atas kerinduan Tuhan akan gereja sebagai kekasih-Nya. Kemudian, pembahasan dilanjutkan dengan perkataan Sang Gembala yang memuji kepribadian Gadis Sunem, menyatakan bahwa ini adalah pujian Tuhan bagi gereja jika ditemukan memiliki karakteristik seperti wanita Sunem ini.

Berikut adalah bagian-bagian tubuh yang dipuji dan makna rohaninya:

  • Bibir
    Disebutkan bagaikan seutas pita kirmizi. Warna kirmizi (merah) dikaitkan dengan benang kirmizi yang digunakan Rahab sebagai tanda keselamatan, yang menunjukkan iman dan janji kesepakatan dengan Israel.

Bibir adalah organ untuk berekspresi, khususnya melalui pujian dan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya (Ibrani 13:15).

Bibir dapat menghasilkan "buah" (fruit of the lips), yaitu pujian, damai sejahtera bagi yang jauh dan dekat (Yesaya 57:19).

Pujian terhadap bibir seperti pita kirmizi menandakan bibir tersebut adalah tanda keselamatan.

Ini mencerminkan kata-kata yang keluar dari dasar iman dan keteguhan iman untuk tetap setia dan bersumpah setia kepada Tuhan, mengekspresikan pujian dan syukur kepada-Nya.

Hal ini berkebalikan dengan Yesaya yang merasa celaka karena najis bibir dan tinggal di tengah bangsa yang najis bibir (Yesaya 6:5). Yesaya disucikan bibirnya dengan bara dari mezbah sebelum diutus berbicara kepada bangsa Israel.

Banyak orang memanggil nama Tuhan (Zefanya 3:9), beribadah dengan bahu membahu, yang membutuhkan kesepakatan hati, bukan hanya di mulut.


  • Mulut
    Disebutkan "Elok mulutmu" atau Indah, cantik.

Makna mulut di sini merujuk pada perkataan

Keelokan mulut dikaitkan dengan kejujuran dalam kata-kata dan memegang komitmen.

Sumber mengontraskan dengan orang yang tidak jujur, yang perkataannya mengalihkan maksud atau mencoba memperdaya Tuhan (Mazmur 78:36, Yesaya 29:13). Tuhan tidak dapat diperdaya atau dibohongi dengan mulut, padahal hati menjauh dari-Nya.

Kata-kata hendaknya senantiasa penuh kasih, bukan kata-kata hambar yang tidak memiliki rasa atau makna (Kolose 4:6).

Mulut yang elok (indah) adalah yang perkataan dari bibirnya mengkonfirmasi apa yang ada di hatinya.


  • Pelipis
    Disebutkan bagaikan belahan buah delima di balik telekung (cadar). Meskipun tertutup, Sang Gembala (Tuhan) dapat melihatnya.

Pelipis disini melambangkan pikiran.

Tuhan dapat melihat dan membaca pikiran, bahkan ketika orang berpikir dalam hatinya (Markus 2:5-8).

Pikiran menjadi pujian di mata Tuhan apabila pikiran tersebut murni dan tertuju pada-Nya.

Digambarkan seperti belahan buah delima (merah, indah, banyak biji dan airnya), melambangkan darah Kristus, kelimpahan akibat pengorbanan Kristus, dan benih-benih yang dapat ditanam dan menghasilkan buah, bahkan ribuan. Pikiran yang murni dan ilahi dapat menjadi benih yang dituai dan menjadi benih bagi orang lain, membangun pola hidup ilahi.

  • Leher

Disebutkan seperti Menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata, seribu perisai tergantung padanya, dan gada para pahlawan semuanya.

Leher di Alkitab sering mencerminkan karakter atau kepribadian.

Ini kontras dengan sifat "tegar tengkuk" (keras kepala, tidak mau diatur, tidak taat, menentang Roh Kudus) seperti yang ditudingkan kepada Israel (Yesaya 48:4, Kisah Para Rasul 7:51, Ulangan 10:16), atau "jenjang leher" yang menunjukkan kesombongan (Yesaya 3:16).

Dosa dapat menjadi "kuk berat" di leher yang melumpuhkan kekuatan rohani (Ratapan 1:14). Beban berat juga dapat diletakkan di leher oleh orang lain (Kisah Para Rasul 15:10, Matius 23:4). Kristus menawarkan kuk yang enak dan beban yang ringan (Matius 11:29-30).

Rantai di leher adalah gambaran tawanan (Yesaya 52:2). Gereja (wanita Sunem) dipuji karena menampilkan karakter orang merdeka, bukan budak.

Leher diperindah dengan mengalungkan kasih dan setia (Amsal 3:3), mentaati perintah dan ajaran (Amsal 6:20-22). Ketaatan dan karakter yang ilahi akan memimpin langkah hidup.

Karakter tegar tengkuk disebabkan oleh pikiran yang salah. Sunat hati (pikiran) diperlukan agar karakter tidak tegar tengkuk, karena jiwa dan pikiran mengekspresikan karakter.

Gambaran Menara Daud dan seribu perisai/gada pahlawan (gibor) melambangkan karakter yang kuat, perkasa (mighty), luhur, dan ilahi, tidak berubah dalam berbagai situasi dan serangan musuh.

Ini dikaitkan dengan menjadi kuat di dalam Tuhan dan dalam kekuatan kuasa-Nya (Efesus 6:10). Kekuatan ini berasal dari Tuhan (dunamis) dan kuasa-Nya (kratos), yaitu kasih karunia Allah (2 Korintus 12:9-10). Karakter jiwa yang kuat seperti iman para pahlawan iman yang sanggup bertahan dalam berbagai keadaan (Ibrani 11).

Menara penyimpanan senjata/perisai melambangkan karakter yang mampu menyimpan dan menggunakan perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:11), khususnya perisai iman (Efesus 6:16) yang dapat memadamkan semua panah api si jahat dalam berbagai situasi. Iman yang kuat penting karena jika iman hancur, karakter dapat berubah menjadi buruk.

Secara keseluruhan, khotbah ini menekankan bahwa pujian Tuhan terhadap gereja sebagai kekasih-Nya (dilambangkan oleh Gadis Sunem) bukanlah berdasarkan penampilan fisik semata, melainkan pada karakter rohani yang termanifestasi melalui perkataan (bibir dan mulut), pikiran (pelipis), dan kepribadian yang kuat serta taat (leher). Karakter ini dibangun oleh Tuhan melalui anugerah-Nya dan ketaatan pada firman-Nya, memungkinkan gereja untuk tetap tangguh dan ilahi dalam menghadapi tantangan.










Postingan populer dari blog ini

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

DEKADE GANDA SURGA TERBUKA Bag 17, REFORMASI GEREJA, RESTORASI SION 2 Dr. Jonathan David

"UPPER ROOM 207 – 30 September 2025 REFORMASI GEREJA, PEMULIHAN SION (Bag 2)" ,  Sesi ini bertema pertumbuhan rohani dan manifestasi kemuliaan Allah melalui anak-anak-Nya. Pengkhotbah secara ekstensif menggunakan kutipan dari Alkitab, terutama 2 Korintus 3 dan Roma 8 , untuk menjelaskan pentingnya transformasi dari kemuliaan kepada kemuliaan yang terjadi ketika seseorang menanggapi Roh Kudus dengan muka yang tidak berselubung. Poin utama adalah bahwa orang percaya harus bertumbuh dewasa dari status "anak kecil" atau "hamba" menjadi "putra" (mengacu pada Galatia 4:1 ), karena seluruh ciptaan menantikan pembebasan dari kerusakan melalui manifestasi nyata dari anak-anak Allah. Selain itu, khotbah ini menekankan perlunya memelihara hubungan yang benar dan mempromosikan reformasi gereja dari agenda duniawi ke fokus ilahi, sehingga kuasa zaman yang akan datang dapat dijamah. Catatan Selengkapnya: Reformasi Gereja, Pemulihan Sion (Bag 2) I....

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

BELAJAR DARI GEREJA EFESUS

Salah satu gereja yang dibangun rasul Paulus dari awalnya adalah jemaat Efesus. Gereja Efesus menjadi gereja yang perkembangannya sangat fenomenal, karena dalam beberapa tahun dilatih oleh rasul Paulus mereka telah memberikan dampak kepada kota Efesus dan firman tersebar di Asia .

ROH YANG AKTIF DAN KUAT

MENGOPERASIKAN ROH Roh kita harus aktif, hidup , kuat dan memiliki kepekaan, tajam sehingga kita bisa menangkap hadirat tuhan. Kita punya tanggung jawab utk mengaktifkan roh kita, kita harus bangun manusia roh kita, bukan pikiran kita, bukan kepadaian kita. Kita harus memiliki roh yg terbuka roh yg memberi keleluasaan, kebebasan untuk Roh Kudus bekerja dalam hidup kita, dalam roh kita, sehingga hidup kita dikendalikan oleh Roh Kudus (Gal 2:20).

Pemalas dan Orang Yang Rajin

 Mari kita bahas bersama-sama berdasarkan ayat-ayat Amsal tentang kemalasan dan kerajinan. Ayat-ayat kunci: Amsal 12:24 Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa; 13:4 Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan; 15:19 Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata; 18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak; 21:25 Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.   Amsal 24:30 Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.31  Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah  roboh. 32 Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. 33 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," 34 maka datanglah kemiskinan seperti seora...

Berkat Abraham dan Bagaimana Allah Memproses Hidupnya (Abram's Blessing And God's Process)

 BACA dan RENUNGKAN Kejadian 14:17 Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja. 18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. 19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, (diberkatilah kiranya Abramnya Allah Yang Mahatinggi) Pencipta (PEMILIK = Yang EMPUNYA) langit dan bumi,   Kejadian 24:1 Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal. 34 Lalu berkatalah ia: "Aku ini hamba Abraham. 35 TUHAN sangat memberkati tuanku itu, sehingga ia telah menjadi kaya; TUHAN telah memberikan kepadanya kambing domba dan lembu sapi, emas dan perak, budak laki-laki dan perempuan, unta dan keledai.   Pokok-pokok Renungan:   1. Proses pembentukan Abram dan berkat melalui Melkisedek: Hal pertama yang Al...

PERLUNYA TERUS MENGALAMI UPGRADE DAN UPDATE

PAULUS DI YERUSALEM KPR 21:15-26 Hukum Taurat, sunat dan keimamatan Lewi/Harun telah menjadi budaya dan adat-istiadat yang melekat pada orang Israel ribuan tahun lamanya. Tanpa mereka dan kita mengalami upgrade dan update dengan memperbarui pikiran dan akal-budi, sulit untuk melepaskan kebiasaan dan adat-istiadat tersebut.