Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Upper Room 32 – DR. Jonathan David

  Hak Kesulungan   bagian 1 (Your Spiritual Birthright part 1 11-01-2022 ) Pengantar – Ps. Cyrus Ini bukan hanya tahun yang baru, hidup kita juga harus baru. Kita   harus mengikuti Yesus dan masuk kepada kesatuan iman. Mat 13: 18   Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. 19   Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.   Ini adalah firman tentang Kerajaan Sorga. Firman yang kita terima bukanlah untuk memenuhi kebutuhan kita, bukan untuk pelayanan atau untuk apa pun, tapi hanya demi untuk membangun Kerajaan-Nya. Hati kita harus mengerti dan mengalami upgrade, sebab Allah dalam keilahiannya Dia mau gereja mengambil otoritas untuk masuk kepada setiap domain, sampai ia menghasilkan anak-anak Kerajaan. Dan itu harus menjadi realita. Kita harus tau bagaimana membuat pewahyuan menjadi realita. Pertama, ki

Upper Room 31 - DR. Jonathan David

The Power of Knowing Part 3 21-12-2021 Pendahuluan Ps. Cyrus Kita sangat bersyukur bisa bersama di dalam Upper Room ini. Kita ada di dalam masa-masa kehidupan yang sangat penting. Tuhan menciptakan kita serupa dan segambar dengan Dia. Tuhan tidak berpikir, tapi Dia sudah mengetahui. Dia menempatkan hal-hal yang harus kita ketahui. Kita seperti mengikuti program-Nya Tuhan dan tidak menjadi serupa dengan dunia .    Tapi sering kita mengikuti pikiran kita saja. Alkitab mengatakan: Jangan mau diubah oleh dunia. Sistem dunia adalah struktur yang didesain mem buat hidupmu jauh keluar dari rencana d an program Tuhan. Dunia menawarkan kehidupan alternative.   Dunia memprogram kita untuk berpikir dulu, baru mengetahui.   Atau mengerti dulu dan baru percaya.   Intinya k ita diprogram dunia untuk tidak menggunakan roh kita, tidak menggunakan intuisi kita;   tapi kita diprogram untuk belajar dengan pikiran kita, mengerti dulu, mencoba dulu, baru percaya. Tapi Tuhan hendak kita