MEMBANGUN BASIS APOSTOLIK - POWERBASE

MENJADI MURID MENJADI EKKLESIA
Ternyata kata EKKLESIA dalam bahasa Yunani adalah sekumpulan warga-negara bersama-sama membuat keputusan untuk kepentingan kota. Orang-orang yang memilih para pemimpin. Untuk mendeklarasikan perang, memulai dan menghentikan perang. Mereka adalah orang-orang yang menentukan keadaan dan masa depan kota. Mereka memiliki kemampuan dan kapasitas roh, bisa melihat masa depan kota, membuat kebijakan-kebijakan atas kota. 
Inti masalahnya bukan masalah doktrin, tapi karena Yesus dan Paulus selalu menggeser teritori-teritori dan basis-basis kekuasaan; ada geseran  dan itu yang tidak disukai dan dimusuhi oleh mereka.
Oleh karena itu di dalam gereja harus ditemukan orang-orang dengan kualitas murid. Jumlah murid makin bertambah. Murid siap dibentuk hidupnya, siap akan masa depannya. Langkah awal menjadi ekklesia adalah mejadi murid.
Selama ini gereja membangun sembarangan. Para pemimpin, para gembala mencontoh yang ada dan yang salah, tidak mencontoh dari blueprint Tuhan.
Yesus mengatakan: di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
MAT 16:13-19
Ada Bapa, Yesus, Roh Kudus, Yohanes Pembaptis, ada para nabi (Yeremia, Elia), ada orang yang menerima pewahyuan yaitu Simon; sorga terbuka dan dia terhubung dengan Bapa; ada aliran pewahyuan; ada perobahan jadi diri dari Simon ke Petrus; ada banyak opini orang tentang Yesus; ada kunci-kunci.
Gereja bukan dibangun atas opini orang,tapi menurut pewahyuan. Yang menerima pewahyuan itu bukan hanya pada para pemimpin, tapi juga kepada Simon yang masih labil, tapi dia memiliki hati yang haus. Buka hati dan beri diri, beri kebebasan kepada Roh Kudus .
Gereja harus dibangun dari aliran pewahyuan. Simon tidak boleh terus labil, seperti buluh, tapi harus menjadi Petrus, batu karang. 
Ada kunci-kunci kerajaan sorga, yaitu gereja yang bisa membuka pintu-pintu sorga. Itulah gereja yang akan kita bangun, tapi yang membangunnya adalah Yesus sendiri. Para pemimpin dan gembala menjadi mitra Tuhan, memberikan makanan spiritual, mengarahkan, melengkapi. Menjadi kan kita materi yang berharga. Kita seperti batu-batu yang dibangun menjadi tembok, menjadi ruangan dan menjadi rumah, rumah dengan rumah menjadi jalan, dan jalan dengan jalan menjadi kota.
Jadi kita harus jadi materi yang siap dipakai oleh Tuhan. Tuhan tidak pernah salah pilih siapa yang akan dipakainya: Dia lihat hati dan motivasi kita. Ini penting sekali. Selama ada aliran pewahyuan dan firman diberitakan itulah kesempatan bagimu untuk mengalami perubahan. Tuhan masih membutuhkan material untuk membangun rumahNya.
Tugas dari pp JD:
1. Mendengar ulang, membuat catatan sendiri ; supaya menangkap pesan Tuhan yang ingin Dia nyatakan buat hidupmu secara pribadi.
2. Mendoakannya,  mulai mempraktekkannya, mulai membangun bersama Tuhan.
 3. Mulai bergerak dalam roh. Memberitahukan teman-teman, mengirim pesan-pesan yang kau dapat itu.
Kita harus bisa mengekpressikankehidupan Tuhan di dalammu.
Bahan yang Tuhan perlukan adalah:
1.       orang-orang yang bisa menangkap pewahyuan, menerima pewahyuan dari sorga. 
2.       Orang-orang yang terhubung yang bisa melihat di alam roh. tidak fokus kepada alam natural, tapi berpikir secara rohani. Memiliki akses kealam roh dengan bergaul dengan firman.
3.       Orang-orang yang bisa fokus, tidak bergantung dari opini dari orang-orang luar, tapi mendasarkan segala sesuatunya kepada firman.

Selama masih ada penyingkapan firman kita harus berobah:
1.       Dari ketergantungan hal-hal lahiriah;
2.       Dari mengerjakan pekerjaan dari hal-hal natural; tanpa melihat hal-hal atau tujuan-tujuan spiritual. Dapatkan perkataan Tuhan, apa yang dikatakanNya mengenai tujuanNya.
3.       Dari hanya mendengar khotbah tanpa terhubung dengan maksud spiritual dari khotbah tersebut.
4.       Dari melihat kejadian saat ini, peristiwa-peristiwa, kejadian-kejadian, kesulitan-kesulitan, tanpa melihat dari alam spiritual mengenai  tujuan masa depanmu.
AKU AKAN MEMBANGUN JEMAAT-KU DAN ALAM MAUT TIDAK AKAN MENGUASAINYA.
Ini gereja yang kokoh yang begitu kuat, tidak ada yang bisa menghambat dan menguasainya. Tidak alam maut, tidak juga kejahatan, kemiskinan, permasalahan, ketakutan, kebodohan ; atau dikendalikan oleh keadaan. Bahkan kepada gereja diberikan kunci-kunci kerajaan sorga. Gereja yang memutuskan, menentukan dan memegang otoritas apa yang boleh masuk dan keluar dari kota.
CHURCH dari bahasa Portugis. Dari bahasa Yunani: EKKLESIA.
Dulu pengertian eklesia adalah orang-orang menerima keselamatan, yang telah dipindahkan dari gelap kepada terang, menerima hidup yang kekal, dst. Pengertian ini sempit sekali, karena tidak akan memiliki dampak, karena fokusnya hanya pada diri sendiri. Jadi ini pengalaman yang tidak tepat.
Ternyata kata EKKLESIA dalam bahasa Yunani adalah sekumpulan warga-negara bersama-sama membuat keputusan untuk kepentingan kota. Orang-orang yang memilih para pemimpin. Untuk mendeklararikan perang, memulai dan menghentikan perang. Mereka adalah orang-orang yang menentukan keadaan dan masa depan kota. Mereka memiliki kemampuan dan kapasitas roh, bisa melihat masa depan kota, membuat kebijakan-kebijakan atas kota.
Tuhan membangun rumahNya untuk membangun kota. Ketika gereja sudah terbangun dan terjadi reformasi gereja, barulah kota bisa dibangun dan diubahkan.
Maz 127. Tuhan yang membangun rumah. Dia butuh material. Bukan yang murahan. Lihat 3 kriterianya.  Gereja / ekKlesia harus bisa berdampak di kota. Membentuk dan membangun kota. Erat sekali  hubugan gereja dengan kota. 
Tuhan katakan: I will build my ekklesia. Setiap orang yang duduk dalam ekklesia adalah seorang penatua kota, pemimpin kota. Jadi setiap anggota gereja harusnya tidak ada lagi anggota biasa-biasa, kaum awan, jemaat biasa, tapi seorang anggota ekklesia.  Setiap orang di dalam ekklesia memiliki reputasi kebenaran, kejujuran, bisa berdampak. Kita memiliki porsi terhadap kota.
Namanya ekklesia harus berperan dan memiliki posisi, untuk berbicara, berdiskusi dan memberikan pertimbangan, menetapan kebijakan dan hukum-hukum.  Ekklesia mengerti betul kapasitas ilahi dalam dirinya, bukan orang-orang bodoh, tapi orang-orang yang professional, yang mengetahui pikiran Tuhan dalam membangun diri dan membangun kota. Peran ini harus kita ambil sehingga kita bisa berdampak, walau pun mungkin peran kita kecil: sebagai ketua RT, ketua PKK, dst. Tapi saudara memiliki perhatian kepada kota.
Gereja yang Tuhan sedang bangun adalah gereja yang memerintah, memimpin, tempat kepemimpinan, sedang memberikan kontribusikan pembangunan bagi kota. Ini adalah basis apostolic, basis kekuatan, mengambil alih basis kekuatan musuh. Eklesia yang akan memindahkan basis kekuatan setan dan kegelapan kepada gereja. Gereja harus menjadi power-base, sumber otoritas dan sumber pengaruh.
Papa JD menyebutkan kota-kota MEDAN, SURABAYA, MENADO,MALANG harus menjadi basis apostolik, memiiki kolam-kolam Betesda.
 Powerbase dalam militer artinya  juga pangkalan militer. Indonesia sedang membangun powerbase di pulau Natuna dekat Laut Cina Selatan. JIka powerbase ini sudah terbangun, maka wajah Indonesia akan berobah.  Di powerbase ada pasukan lengkap, radar-radar, ada armada AL, ada landasan pacu. Ini untuk mengamankan semua potensi yang ada di sana: minyak dan gas, potensi pariwisata, potensi perikanan.
Akan dibangun juga di Saumlaki NTT dan di Morotai, Maluku. Powerbase ini untuk mengontrol kedaulatan dan kekayaan perairan Indonesia di daerah perbatasan, mencegah penyelundupkan dan pelangggaran teritori oleh nelayan asing dan negara asing. Di perbatasan-perbatasan itu juga dibangun gapura-gapura perbatasan, ada kantor imigrasi dan beacukai, fasilitas penduduk seperti pasar dan sekolah-sekolah.
Itulah pentingnya powerbase.
Gereja juga harus seperti powerbase pangkalan militer. Basis kekuasaan yang akan menguasai atmosfir, mengontrol siapa dan apa saja yang boleh masuk dan keluar. Musuh hanya akan ada di pintu gerbang.
Yesus dan Paulus selalu menggeser teritori-teritori  dan basis-basis kekuasaan, sehingga teritori-teritori dan domain-domain dikuasai oleh Kerajaan Allah. Tidak lagi dikuasai dunia ini, tidak lagi dikuasai oleh orang-orang fasik. Gereja harus memastikan hal ini. Inti masalahnya bukan masalah doktrin, tapi karena ada geseran itu yang tidak disukai dan dimusuhi oleh mereka.  Mereka adalah orang-orang seperti orang Farisi dan Saduki. Yesus dan Paulus terus menggeser  batas-batas ini.
Ef 2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

Ada basis kekuatan setan yang menguasai kota demi kota. Setan itu pelanggar zona eklusif dan garis batas legal yang sudah ditetapkan sorga. Setan ini membangun basis kekuatan setan. Ada kekuatan setan dan roh-roh itu mengendalikan orang-orang fasik. Tujuan kita untuk menjatuhan dan menghancurkan basis kekuatan setan itu yang didukung oleh orang-orang). Penting kita lakukan ini sehingga pintu gerbang kota bisa kita kuasai. Standar, otoritas ditetapkan di pintu gerbang. Tidak boleh ada kejahatan, barang-barang illegal, yang asing yang tidak berasal dari Tuhan tidak boleh masuk. PIntu gerbang neraka dan pintu alam maut tidak bisa beroperasi di gerbang kota, di mana gereja sedang beroperasi dengan akurat.
Jangan hal ini menjadi jauh sekali. Mungkin kita berpikir ini sangat jauh dengan hal-hal yang kita hadapi. Tapi pp JD mengatakan jangan minta hal-hal yang kecil. Tuhan pun tidak pernah meminta hal-hal yang kecil kepada kita. Tapi Dia meminta kita melakukan hal-hal yang mustahil, yang tidak bisa kita lakukan secara natural.  Panggilan kita adalah hal-hal yang besar (we are called for greater).
Selesaikan masalah hidupmu, masalah financial, masalah kesehatan dll, sehingga kita bisa terus maju dengan agenda Tuhan. Selesaikan panggilan/pergumulan pribadimu untuk masuk kepada panggilan korporat sebagai ekklesia. Tuhan sedang menggeser powerbase ini, dari kuasa kegelapan, dari yang jahat, diberikan kepada gereja-Nya. Sekarang gereja yang memerintah kota. Kota itu harus menjadi kerajaan dan membuat musuh-musuh-Nya menjadi tumpuan kaki-Nya. Yesus sedang memerintah, Dia ada di Tahta, Dia mengambil alih negeri dan bangsal-bangsa. Kita dan Putera bekerja bersama-sama untuk mewujudkan tujuan Bapa. Gereja dibangkitkan untuk mengubahkan dunia. Gereja adalah training center. Dibangun menjadi orang-orang yang terampil, professional, yang punya integrtas. Misi kita adalah di luar sana, di kota, buka berputar-putar di dalam gereja. Panggilan hidup kita adalah di luar sana, berdampak di luar sana.
KIS 6:1-7
Di dalam gereja harus ditemukan orang-orang dengan kualitas murid. Jumlah murid makin bertambah (ayat1). Murid siap dibentuk hidupnya, siap akan masa depannya. Langkah awal menjadi ekklesia adalah mejadi murid. Masalah yang timbul bukan karena setan, tapi karena ada perbedaan level rohani. Terjadi pembagia janda-janda terabaikan (ay1). Ini karena tidak ada sikap AS ONE MAN. Tidak ada persatuan. Pembedaan ini karena  ulah manusia. Jadi hanya orang-orang yang memposisikan dirinya sebagai seorang murid yang berpotensi mejadi eklesia.
Para rasul memilih 7 orang murid yang penuh Roh Kudus dan memiliki reputasi baik untuk melayani meja, sehingga para rasul bisa memusatkan diri pada pelayanan doa dan firman. Jadi murid itu berdampak, sehingga jumlah murid makin bertambah banyak, bermultiplikasi.
Murid harus alami progres. Reputasi yang baik membongkar tembok-tembok pemisah antara dirinya dan orang luar.  Yang dipilih  pertama bukan karena  keahlian dan bakat, tapi karena reputasi yang baik. 
KIS 19:1-12
Di Efesus, Paulus menjumpai 12 orang murid.  Mereka adalah murid-murid Apolos dan hanya dibaptis dengan baptisan Yohanes. Mereka tertinggal jauh dari jemaat-jemaat lain, tertinggal jauh dari kegerakan yang terjadi saat itu. Mereka merespon apa yang dikatakan Paulus.  Kemudian mereka dibaptis dalam nama Yesus dan kemudian dipenuhi Roh Kudus.  Setelah dalam dua tahun mereka diajarkan, dibentuk, diproses, diperlengkapi, dan menjadi berdampak dan seluruh Asia mendengar firman Tuhan. Jadi gereja adalah training center, pusat pelatihan yang membuat murid-murid berdampak.
Ciri-ciri seorang murid:
1.       Murid selalu mendengarkan firman;
2.       Murid selalu menerima dan mempercayai firman;
3.       Murid selalu mentaati dan bertindak atas dasar firman;
4.       Murid selalu menggenapkan firman;
5.       Murid tetap hidup dalam firman setiap hari;
6.       Murid selau menyatu dengan gereja, terlibat secara aktif dengan denyut kehidupan gereja (bukan pelayanan).;
7.       Murid selalu tunduk kepada pemerintahan dan hukum-hukum kerajaan.
Dampak selanjutnya: nama Tuhan Yesus semakin mahsyur, tukang-tukang sihir membakar kitab-kitab mereka, firman Tuhan makin tersiar dan makin berkuasa.
Ps.YAPPY_4Sep2016_ sermon notes

AGENDA MANUSIA ATAU KEHENDAK TUHAN - BAGIAN PERTAMA

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

ROMA 15:1-7

EIDO dan GINOSKO

KETEGUHAN HATI

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

TUJUAN UTAMA GEREJA

Pelajaran Alkitab Galatia 4:21-31

MISTERI ALKITAB DAN RAHASIA KERAJAAN ALLAH