Langsung ke konten utama

MEMBANGUN BASIS APOSTOLIK - POWERBASE

MENJADI MURID MENJADI EKKLESIA
Ternyata kata EKKLESIA dalam bahasa Yunani adalah sekumpulan warga-negara bersama-sama membuat keputusan untuk kepentingan kota. Orang-orang yang memilih para pemimpin. Untuk mendeklarasikan perang, memulai dan menghentikan perang. Mereka adalah orang-orang yang menentukan keadaan dan masa depan kota. Mereka memiliki kemampuan dan kapasitas roh, bisa melihat masa depan kota, membuat kebijakan-kebijakan atas kota. 
Inti masalahnya bukan masalah doktrin, tapi karena Yesus dan Paulus selalu menggeser teritori-teritori dan basis-basis kekuasaan; ada geseran  dan itu yang tidak disukai dan dimusuhi oleh mereka.
Oleh karena itu di dalam gereja harus ditemukan orang-orang dengan kualitas murid. Jumlah murid makin bertambah. Murid siap dibentuk hidupnya, siap akan masa depannya. Langkah awal menjadi ekklesia adalah mejadi murid.
Selama ini gereja membangun sembarangan. Para pemimpin, para gembala mencontoh yang ada dan yang salah, tidak mencontoh dari blueprint Tuhan.
Yesus mengatakan: di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
MAT 16:13-19
Ada Bapa, Yesus, Roh Kudus, Yohanes Pembaptis, ada para nabi (Yeremia, Elia), ada orang yang menerima pewahyuan yaitu Simon; sorga terbuka dan dia terhubung dengan Bapa; ada aliran pewahyuan; ada perobahan jadi diri dari Simon ke Petrus; ada banyak opini orang tentang Yesus; ada kunci-kunci.
Gereja bukan dibangun atas opini orang,tapi menurut pewahyuan. Yang menerima pewahyuan itu bukan hanya pada para pemimpin, tapi juga kepada Simon yang masih labil, tapi dia memiliki hati yang haus. Buka hati dan beri diri, beri kebebasan kepada Roh Kudus .
Gereja harus dibangun dari aliran pewahyuan. Simon tidak boleh terus labil, seperti buluh, tapi harus menjadi Petrus, batu karang. 
Ada kunci-kunci kerajaan sorga, yaitu gereja yang bisa membuka pintu-pintu sorga. Itulah gereja yang akan kita bangun, tapi yang membangunnya adalah Yesus sendiri. Para pemimpin dan gembala menjadi mitra Tuhan, memberikan makanan spiritual, mengarahkan, melengkapi. Menjadi kan kita materi yang berharga. Kita seperti batu-batu yang dibangun menjadi tembok, menjadi ruangan dan menjadi rumah, rumah dengan rumah menjadi jalan, dan jalan dengan jalan menjadi kota.
Jadi kita harus jadi materi yang siap dipakai oleh Tuhan. Tuhan tidak pernah salah pilih siapa yang akan dipakainya: Dia lihat hati dan motivasi kita. Ini penting sekali. Selama ada aliran pewahyuan dan firman diberitakan itulah kesempatan bagimu untuk mengalami perubahan. Tuhan masih membutuhkan material untuk membangun rumahNya.
Tugas dari pp JD:
1. Mendengar ulang, membuat catatan sendiri ; supaya menangkap pesan Tuhan yang ingin Dia nyatakan buat hidupmu secara pribadi.
2. Mendoakannya,  mulai mempraktekkannya, mulai membangun bersama Tuhan.
 3. Mulai bergerak dalam roh. Memberitahukan teman-teman, mengirim pesan-pesan yang kau dapat itu.
Kita harus bisa mengekpressikankehidupan Tuhan di dalammu.
Bahan yang Tuhan perlukan adalah:
1.       orang-orang yang bisa menangkap pewahyuan, menerima pewahyuan dari sorga. 
2.       Orang-orang yang terhubung yang bisa melihat di alam roh. tidak fokus kepada alam natural, tapi berpikir secara rohani. Memiliki akses kealam roh dengan bergaul dengan firman.
3.       Orang-orang yang bisa fokus, tidak bergantung dari opini dari orang-orang luar, tapi mendasarkan segala sesuatunya kepada firman.

Selama masih ada penyingkapan firman kita harus berobah:
1.       Dari ketergantungan hal-hal lahiriah;
2.       Dari mengerjakan pekerjaan dari hal-hal natural; tanpa melihat hal-hal atau tujuan-tujuan spiritual. Dapatkan perkataan Tuhan, apa yang dikatakanNya mengenai tujuanNya.
3.       Dari hanya mendengar khotbah tanpa terhubung dengan maksud spiritual dari khotbah tersebut.
4.       Dari melihat kejadian saat ini, peristiwa-peristiwa, kejadian-kejadian, kesulitan-kesulitan, tanpa melihat dari alam spiritual mengenai  tujuan masa depanmu.
AKU AKAN MEMBANGUN JEMAAT-KU DAN ALAM MAUT TIDAK AKAN MENGUASAINYA.
Ini gereja yang kokoh yang begitu kuat, tidak ada yang bisa menghambat dan menguasainya. Tidak alam maut, tidak juga kejahatan, kemiskinan, permasalahan, ketakutan, kebodohan ; atau dikendalikan oleh keadaan. Bahkan kepada gereja diberikan kunci-kunci kerajaan sorga. Gereja yang memutuskan, menentukan dan memegang otoritas apa yang boleh masuk dan keluar dari kota.
CHURCH dari bahasa Portugis. Dari bahasa Yunani: EKKLESIA.
Dulu pengertian eklesia adalah orang-orang menerima keselamatan, yang telah dipindahkan dari gelap kepada terang, menerima hidup yang kekal, dst. Pengertian ini sempit sekali, karena tidak akan memiliki dampak, karena fokusnya hanya pada diri sendiri. Jadi ini pengalaman yang tidak tepat.
Ternyata kata EKKLESIA dalam bahasa Yunani adalah sekumpulan warga-negara bersama-sama membuat keputusan untuk kepentingan kota. Orang-orang yang memilih para pemimpin. Untuk mendeklararikan perang, memulai dan menghentikan perang. Mereka adalah orang-orang yang menentukan keadaan dan masa depan kota. Mereka memiliki kemampuan dan kapasitas roh, bisa melihat masa depan kota, membuat kebijakan-kebijakan atas kota.
Tuhan membangun rumahNya untuk membangun kota. Ketika gereja sudah terbangun dan terjadi reformasi gereja, barulah kota bisa dibangun dan diubahkan.
Maz 127. Tuhan yang membangun rumah. Dia butuh material. Bukan yang murahan. Lihat 3 kriterianya.  Gereja / ekKlesia harus bisa berdampak di kota. Membentuk dan membangun kota. Erat sekali  hubugan gereja dengan kota. 
Tuhan katakan: I will build my ekklesia. Setiap orang yang duduk dalam ekklesia adalah seorang penatua kota, pemimpin kota. Jadi setiap anggota gereja harusnya tidak ada lagi anggota biasa-biasa, kaum awan, jemaat biasa, tapi seorang anggota ekklesia.  Setiap orang di dalam ekklesia memiliki reputasi kebenaran, kejujuran, bisa berdampak. Kita memiliki porsi terhadap kota.
Namanya ekklesia harus berperan dan memiliki posisi, untuk berbicara, berdiskusi dan memberikan pertimbangan, menetapan kebijakan dan hukum-hukum.  Ekklesia mengerti betul kapasitas ilahi dalam dirinya, bukan orang-orang bodoh, tapi orang-orang yang professional, yang mengetahui pikiran Tuhan dalam membangun diri dan membangun kota. Peran ini harus kita ambil sehingga kita bisa berdampak, walau pun mungkin peran kita kecil: sebagai ketua RT, ketua PKK, dst. Tapi saudara memiliki perhatian kepada kota.
Gereja yang Tuhan sedang bangun adalah gereja yang memerintah, memimpin, tempat kepemimpinan, sedang memberikan kontribusikan pembangunan bagi kota. Ini adalah basis apostolic, basis kekuatan, mengambil alih basis kekuatan musuh. Eklesia yang akan memindahkan basis kekuatan setan dan kegelapan kepada gereja. Gereja harus menjadi power-base, sumber otoritas dan sumber pengaruh.
Papa JD menyebutkan kota-kota MEDAN, SURABAYA, MENADO,MALANG harus menjadi basis apostolik, memiiki kolam-kolam Betesda.
 Powerbase dalam militer artinya  juga pangkalan militer. Indonesia sedang membangun powerbase di pulau Natuna dekat Laut Cina Selatan. JIka powerbase ini sudah terbangun, maka wajah Indonesia akan berobah.  Di powerbase ada pasukan lengkap, radar-radar, ada armada AL, ada landasan pacu. Ini untuk mengamankan semua potensi yang ada di sana: minyak dan gas, potensi pariwisata, potensi perikanan.
Akan dibangun juga di Saumlaki NTT dan di Morotai, Maluku. Powerbase ini untuk mengontrol kedaulatan dan kekayaan perairan Indonesia di daerah perbatasan, mencegah penyelundupkan dan pelangggaran teritori oleh nelayan asing dan negara asing. Di perbatasan-perbatasan itu juga dibangun gapura-gapura perbatasan, ada kantor imigrasi dan beacukai, fasilitas penduduk seperti pasar dan sekolah-sekolah.
Itulah pentingnya powerbase.
Gereja juga harus seperti powerbase pangkalan militer. Basis kekuasaan yang akan menguasai atmosfir, mengontrol siapa dan apa saja yang boleh masuk dan keluar. Musuh hanya akan ada di pintu gerbang.
Yesus dan Paulus selalu menggeser teritori-teritori  dan basis-basis kekuasaan, sehingga teritori-teritori dan domain-domain dikuasai oleh Kerajaan Allah. Tidak lagi dikuasai dunia ini, tidak lagi dikuasai oleh orang-orang fasik. Gereja harus memastikan hal ini. Inti masalahnya bukan masalah doktrin, tapi karena ada geseran itu yang tidak disukai dan dimusuhi oleh mereka.  Mereka adalah orang-orang seperti orang Farisi dan Saduki. Yesus dan Paulus terus menggeser  batas-batas ini.
Ef 2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

Ada basis kekuatan setan yang menguasai kota demi kota. Setan itu pelanggar zona eklusif dan garis batas legal yang sudah ditetapkan sorga. Setan ini membangun basis kekuatan setan. Ada kekuatan setan dan roh-roh itu mengendalikan orang-orang fasik. Tujuan kita untuk menjatuhan dan menghancurkan basis kekuatan setan itu yang didukung oleh orang-orang). Penting kita lakukan ini sehingga pintu gerbang kota bisa kita kuasai. Standar, otoritas ditetapkan di pintu gerbang. Tidak boleh ada kejahatan, barang-barang illegal, yang asing yang tidak berasal dari Tuhan tidak boleh masuk. PIntu gerbang neraka dan pintu alam maut tidak bisa beroperasi di gerbang kota, di mana gereja sedang beroperasi dengan akurat.
Jangan hal ini menjadi jauh sekali. Mungkin kita berpikir ini sangat jauh dengan hal-hal yang kita hadapi. Tapi pp JD mengatakan jangan minta hal-hal yang kecil. Tuhan pun tidak pernah meminta hal-hal yang kecil kepada kita. Tapi Dia meminta kita melakukan hal-hal yang mustahil, yang tidak bisa kita lakukan secara natural.  Panggilan kita adalah hal-hal yang besar (we are called for greater).
Selesaikan masalah hidupmu, masalah financial, masalah kesehatan dll, sehingga kita bisa terus maju dengan agenda Tuhan. Selesaikan panggilan/pergumulan pribadimu untuk masuk kepada panggilan korporat sebagai ekklesia. Tuhan sedang menggeser powerbase ini, dari kuasa kegelapan, dari yang jahat, diberikan kepada gereja-Nya. Sekarang gereja yang memerintah kota. Kota itu harus menjadi kerajaan dan membuat musuh-musuh-Nya menjadi tumpuan kaki-Nya. Yesus sedang memerintah, Dia ada di Tahta, Dia mengambil alih negeri dan bangsal-bangsa. Kita dan Putera bekerja bersama-sama untuk mewujudkan tujuan Bapa. Gereja dibangkitkan untuk mengubahkan dunia. Gereja adalah training center. Dibangun menjadi orang-orang yang terampil, professional, yang punya integrtas. Misi kita adalah di luar sana, di kota, buka berputar-putar di dalam gereja. Panggilan hidup kita adalah di luar sana, berdampak di luar sana.
KIS 6:1-7
Di dalam gereja harus ditemukan orang-orang dengan kualitas murid. Jumlah murid makin bertambah (ayat1). Murid siap dibentuk hidupnya, siap akan masa depannya. Langkah awal menjadi ekklesia adalah mejadi murid. Masalah yang timbul bukan karena setan, tapi karena ada perbedaan level rohani. Terjadi pembagia janda-janda terabaikan (ay1). Ini karena tidak ada sikap AS ONE MAN. Tidak ada persatuan. Pembedaan ini karena  ulah manusia. Jadi hanya orang-orang yang memposisikan dirinya sebagai seorang murid yang berpotensi mejadi eklesia.
Para rasul memilih 7 orang murid yang penuh Roh Kudus dan memiliki reputasi baik untuk melayani meja, sehingga para rasul bisa memusatkan diri pada pelayanan doa dan firman. Jadi murid itu berdampak, sehingga jumlah murid makin bertambah banyak, bermultiplikasi.
Murid harus alami progres. Reputasi yang baik membongkar tembok-tembok pemisah antara dirinya dan orang luar.  Yang dipilih  pertama bukan karena  keahlian dan bakat, tapi karena reputasi yang baik. 
KIS 19:1-12
Di Efesus, Paulus menjumpai 12 orang murid.  Mereka adalah murid-murid Apolos dan hanya dibaptis dengan baptisan Yohanes. Mereka tertinggal jauh dari jemaat-jemaat lain, tertinggal jauh dari kegerakan yang terjadi saat itu. Mereka merespon apa yang dikatakan Paulus.  Kemudian mereka dibaptis dalam nama Yesus dan kemudian dipenuhi Roh Kudus.  Setelah dalam dua tahun mereka diajarkan, dibentuk, diproses, diperlengkapi, dan menjadi berdampak dan seluruh Asia mendengar firman Tuhan. Jadi gereja adalah training center, pusat pelatihan yang membuat murid-murid berdampak.
Ciri-ciri seorang murid:
1.       Murid selalu mendengarkan firman;
2.       Murid selalu menerima dan mempercayai firman;
3.       Murid selalu mentaati dan bertindak atas dasar firman;
4.       Murid selalu menggenapkan firman;
5.       Murid tetap hidup dalam firman setiap hari;
6.       Murid selau menyatu dengan gereja, terlibat secara aktif dengan denyut kehidupan gereja (bukan pelayanan).;
7.       Murid selalu tunduk kepada pemerintahan dan hukum-hukum kerajaan.
Dampak selanjutnya: nama Tuhan Yesus semakin mahsyur, tukang-tukang sihir membakar kitab-kitab mereka, firman Tuhan makin tersiar dan makin berkuasa.
Ps.YAPPY_4Sep2016_ sermon notes

Postingan populer dari blog ini

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KUASA IKAT JANJI (Bagian 2)

Upper Room 180 - 4 Maret 2025 Dr. Jonathan David "Perjalanan ikat janji" adalah perjalanan di mana Allah membawa Abraham masuk ke dalam hubungan yang mendalam, di mana Allah menjadi sumbernya dan berjanji untuk menyertai serta mengubah segala sesuatu di mana pun Abraham berada. Dalam perjalanan ini, identitas Abraham tidak lagi didasarkan pada latar belakang lahiriahnya. Yesus mengatakan ini untuk menekankan bahwa hubungan spiritual berdasarkan ketaatan kepada kehendak Allah lebih penting daripada hubungan darah. Bahayanya adalah jika kita terlalu terikat pada kewajiban dan identitas lahiriah sehingga menghalangi kita untuk menyelesaikan tugas Tuhan. "Penebusan sejati" adalah pembebasan dari diri sendiri, ketakutan, pola pikir lama, dan identitas yang dibentuk oleh hal-hal duniawi. Identitas sejati kita ada di dalam Kristus, dan tujuannya adalah untuk semakin serupa dengan-Nya, melepaskan keakuan agar dapat memperoleh Kristus. Tuhan ingin mengubah bangsa-bangsa mel...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

Kuasa Ikat Janji – bagian 4: Berjalan dalam Kemitraan

Kuasa Ikat Janji: Berjalan dalam Kemitraan dengan Tuhan Upper Room 182 – 18 Maret 2025 Dr. Jonathan David Khotbah ini menggunakan perjanjian Allah dengan Abraham sebagai contoh utama, menjelaskan bahwa ikat janji (covenant) itu melampaui iman manusia dan berakar pada sifat kesetiaan (faithfulness) Allah untuk menggenapi firman-Nya. Lebih lanjut, ditekankan bahwa keterlibatan aktif dan kepatuhan manusia dalam ikat janji, yang disimbolkan dengan sunat (peran kekuatan dan usaha sendiri manusia dikurangi), mengundang intervensi ilahi yang lebih besar dan memberdayakan umat beriman serta keturunan mereka. Khotbah ini mendorong pendengar untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya sebagai mitra dalam ikat janji. Bagaimana Konsep  ikat janji mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan? Konsep "kuasa ikat janji" secara fundamental mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan dengan menjadikannya lebih dari sekadar hubungan biasa, melainkan se...

Preparing the Bride - Session 08

Karakteristik Gereja Sebagai Kekasih Tuhan - Sesi 08 Tema masih membahas tentang karakteristik gereja yang diidamkan Tuhan sebagai kekasih-Nya , menggunakan Kidung Agung dan perumpamaan bunga bakung di antara duri . Analogi utama yang digunakan adalah kisah Gadis Sunem dalam Kitab Kidung Agung dan hubungannya dengan Kekasihnya dan Raja Salomo. Membandingkan kecantikan lahiriah seorang gadis dengan keindahan batiniah yang dikerjakan oleh Tuhan sendiri , menekankan bahwa Allah lebih tertarik pada hati dan kesetiaan rohani daripada penampilan luar atau upaya manusia. Lebih lanjut, Kidung Agung mengilustrasikan prinsip ini melalui kisah Raja Salomo, gadis Sunem, pemilihan Daud sebagai raja, dan ajaran Yesus tentang bunga bakung di ladang , yang menunjukkan bahwa nilai sejati di mata Tuhan terletak pada kualitas batin yang ilahi . Kid 2:1 [Gadis Sunem] Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2  —  [Salomo] Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah m...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?  Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebagai seorang rasul Tuhan, Paulus mengambil SIKAP TEGAS untuk tidak mencari perkenanan manusia. Tujuannya adalah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menggenapinya. gbr: knowing-jesus.com Ini adalah suatu MASALAH SERIUS dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang cemburu. Ketika kita mulai mengandalkan orang dalam hidup kita atau dalam melayani Tuhan, maka kita akan mulai kehilangan pengharapan di dalam Tuhan. Saul sangat mengutamakan orang Israel dibandingkan Tuhan. Ketika Samuel terlambat sedikit datang ke Gilgal, Saul menjadi tidak taat dan mempersembahkan korban bakaran sendiri; karena ia melihat rakyat mulai meninggalkannya. Walau pun Samuel menegurnya dan mengecam perbuatannya yang bodoh, Saul tidak menyesal.  Saul juga...

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

gbr: seperti memiliki DNA spiritual yang sama Menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya atau menjadi serupa dengan Yesus Kristus merupakan tujuan dari panggilan kita sebagai gereja. Menjadi serupa dengan Kristus merupakan takdir / destiny yang sudah ditetapkan Bapa (predestinated). _Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara._  Rom 8:29 _Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya._  Rom 8:30 Membaca berulang-ulang ayat-ayat yang sama mungkin membosankan; tapi saya percaya rahmat Tuhan selalu baru setiap hari, amin! Selalu perkataan Tuhan adalah untuk mengingatkan kita untuk meneguhkan panggilanNya atas hidup kita, sehingga kita dikuatkan. B...

Preparing the Bride - Session 04

Gereja sebagai Kekasih Tuhan Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang ideal menurut pandangan Tuhan. Kitab Kidung Agung menjadi fokus utama kita untuk menganalisis hubungan antara mempelai wanita dan kekasihnya sebagai analogi untuk hubungan antara gereja dan Kristus. Kita akan melihat perbandingan Adam pertama dan Adam terakhir dari 1 Korintus, serta peran wanita dalam kejatuhan dari 1 Timotius, untuk menekankan pentingnya kesetiaan dan ketahanan gereja terhadap godaan. Selain itu khotbah ini menggali peran Kristus sebagai Gembala melalui berbagai ayat Perjanjian Lama dan Baru, menyoroti kasih dan pengorbanan-Nya bagi umat-Nya. Tema Utama: Karakteristik Kehidupan Gereja yang Diharapkan Tuhan sebagai Kekasih-Nya Pendahuluan: Pembahasan ini penting bagi pengikut Tuhan dan umat-Nya. Tujuan Tuhan lebih dari sekadar menyelamatkan; Ia ingin gereja menjadi kekasih-Nya yang sejati dan hidup manunggal dengan-Nya. Firman Tuhan (Rhema) membimbing perjalanan iman. Gereja sebagai Kekas...