KEIMAMATAN MELKISEDEK (part 2)
HIDUP DI BAWAH KEIMAMATAN MELKISEDEK
Heb 7:3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.
Ps. Yappy Widjaya 27-Nov-2016
Heb 7:1 Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia
pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja,
dan memberkati dia.
Heb 7:2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh
dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran,
dan juga raja Salem,
yaitu raja damai sejahtera.
Heb 7:3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.
Heb 7:4 Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang
kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala
rampasan yang paling baik.
Melkisedek adalah Imam Allah yang Mahatinggi, raja Salem. Kita tidak lagi hidup di bawah keimamatan Harun.Walau pun ada banyak gereja menyebut namanya Gereja Yesus
Kristus mereka hidup dalam keimamatan Harun. Hidup dalam ketakutan. Mereka
berupaya dengan kekuatan dan usaha mereka, berdasarkan hukum Taurat. Keimamatan
Melkisedek kita berdasarkan hubungan perkenanan, anugerah, karena ada darah
Kristus. Kita lakukan segalanya karena sudah diterima oleh Tuhan, sudah diakui,
menerima Roh Adopsi.
Kita membenahi terus hidup kita. Persembahan dan perpuluhan
bukan karena kita diberkati atau menjadi layak, tapi karena hukum Tuhan.
Kita harus terus renungkan. Doa puasa bukan supaya doa kita
lebih manjur. Tapi supaya kita lebih memahami alam roh dan terhubung dengan
Bapa. Kita mematikan faktor-faktor lahiriah.
Keimamatan Melkisedek
berarti membuat kita berjalan dalam Roh.
Jangan malas berdoa, doa puasa, merenungkan firman dst...
bukan itu. Motive kita yang berubah. Kita hidup di bawah anugerah. Terima
Zoe.... kita bergairah.. Kita memiliki kerinduan dan kecintaan akan firman.
Bukan lagi beban bagi kita beribadah, mengikuti komsel, doa puasa, dst. Kita melakukan itu karena ada tujuan, Tuhan
telaah memilih dan menetapkan. Apa yang kita lakukan bukan supaya kita berkenan
di hadapan Tuhan dan manusia. Kita sudah menerima perkenanan Tuhan dan yang
penting kita melakukan sesuai perkataan Tuhan. Yang penting motivasi saudara
benar dalam melakukan kebenaran. Jangan mau selalu dihargai, direspon,
mengharap pujian dan imbalan. Itu tidak benar dan berarti saudara masih hidup
dalam keimamatan Harun.
INTERVENSI TUHAN
Tuhan menjamah Abraham, mengintervensi Abraham sebelum
sistem dunia (raja Sodom)
mencobai Abraham. Ada
banyak hal yang Tuhan lakukan untuk melakukan intervensi. Jangan pikir
intervensi itu suatu pertolongan, mujizat, kesembuhan dan Tuhan membuka jalan.
Kadang-kadang intervensi itu buruk, sehingga kita tercapai
tujuanNya supaya kita tidak lagi mengandalkan manusia. Mungkin suami itu makin
buruk, makin menyebalkan.....
Tapi itulah intervensi Tuhan, sehingga kita menyadari kita
hidup di bawah keimamatan melkisedek. Kita tidak tergantung kepada orang,
kepada suami, tapi mengandalkan Tuhan.... Saudara tidak akan mengeluh dan
bersungut-sungut jika memahami ada intervensi dan campur tangan Tuhan.
Jangan minta ubahkan suami, istri dan anak-anak... Tuhan
berkata: Aku tidak berurusan dengan mereka, tapi Aku mau bereskan hidupmu.
Tuhan berurusan dengan kita.
Jangan menuntut mereka berubah, jika kau sendiri belum
berubah. Jika kau mengerti hidup di bawah keimamatan Melkisedek dan intervensi
Tuhan, kau tidak mudah bersungut-sungbersungut-sungut dan mengeluh.
Raja Sodom
sudah mendengar Abram memperoleh kekayaaan dari Mesir, karena ia berbohong
mengenai istrinya. Mitra destiny-nya saja dijual. Itu bukan kesaksian yang baik.
Jadi orang beranggapan.... o....Abram mudah dibeli.....
Hati-hatii jika saudara mudah menukarkan iman, prinsip hidup
dengan hal-hal materi, habislah kita.
Mereka melihat saudara bisa disetir dan dikendalikan oleh
uang, habislah. Itu sebabnya Melkisedek memotong (intervensi) Abram dulu...
UKURAN KEBERHASILAN
Keberhaslan kita artinya kita dapat merepresentasikan dan
mempresentasikan bapa rohani. Melkisedek adalah satu sumber anugerah, menjadi
bapa rohani dan Abram memberikan penghargaan dengan memberikan persepuluhan...
Diberkatilah Abram, milik Allah yang Mahatinggi.
Intervensi itu menyebabkan Abram mampu menolak tawaran raja Sodom. Walau pun kita
hidup an bekerja di Babel
dan di Mesir, kita tidak akan bergantung kepada mereka, tidak menekan hidupmu,
tidak membuat kau ketakutan, tidak terintimidasi. Kau tidak boleh menaruh
pengharapanmu di sana,
tapi benar-benar terhubung dengan Tuhan. Tekan habis pengeluaran dan pakai
untuk tujuan Tuhan.
MENGHADAPI TEKANAN
Bagaimana kita mengelola keuangan kita, membuat kita
terbebas. Kita punya kapasitas untuk menghadapai tekanan, intimidasi, stress
dari sistem dunia ini. Jangan orang melihat saudara menjadi kaya karena bisnis,
karena pekerjaan, dst. Tapi seharusnya orang melihat karena Tuhan ada pada
kita. Melalui firman dan perkataannya membuat kita terbebas. Buka dirimu
terhadap keimamatan Melkisedek, karena itu menjadi kekuatan, perlindungan dan
intervensi hidup saudara. Masuk dalam anugerahNya di mana Tuhan menjadi sumber
penghidupan kita, dan menjadi Bapa bagi hidup kta.
Masuk dalam dmensi ini, maka kau akan terbebas dari
ketakutan akan uang, masa depan. Kita akan menjadi gereja yang unstopable.
Orang-orang yang hidup di zaman Nuh itu sangat jahat. Bagaimana Nuh bisa
mengubahkan keadaan mereka? Ternyata Nuh hanya diminta untuk menjadi titik
masuk (point of entrance). Nuh bukan diselamatkan dari air bah, tapi
diselamatkan oleh air bah. Diselamatkan dari apa? Dari kontaminasi orang-orang
itu.
MENJADI TITIK-MASUK
Urapan Koresh itu sebenarnya titik masuk. Setiap orang yang
membuka dirinya, untuk menyadari standar hidup. Bukan hal terlalu besar apalagi
mustahil bagi gerejaNya mengubahkan kota
dan bangsa. Cukup menyediakan dirimu menjadi titikmasuk. Terus berjalan dan
terhubung dengan Tuhan, maka kau akan menjadi titik masuk bagi Tuhan. Terus
terhubung dengan bapa rohani, responi dan lakukan perintahnya.
Empat ratus enam puluh setelah Malaekhi Tuhan belum
berfirman lagi. Itu waktu jedanya. Kenapa?
Karena tidak ditemukan point of entrance. Pernah ada jeda dalam
hidup Abram, 13 tahun lamanya. Dia hidup
secara natural, senang dengan Ismail. Dia tidak lagi jadi titik masuk selama
itu. Tidak ada firman yag mendatangi manusia 460 tahun lamanya. Ada musim kelaparan di
bumi ini. Juga pernah terjadi pada zaman imam Eli, sampai Samuel menjadi point
of entrance. Ketika Maria berkata: Aku ini hambaMu, jadilah menurut
perkataanMu.... Saat itulah Maria menjadi point of entrance.
Percaya, bertindak dan berubah akan perkataan Tuhan akan
membuat kita menjadi titik-masuk Tuhan. Saudara akan alami intervensi Tuhan. Di
Kej 12 Abram dipanggil Tuhan keluar dari Ur-Kasdim. Dia percaya, dia bertindak
dan terus berubah. Ketika ada kegagalan, Tuhan harus mengintervensi.
Dalam keimamatan Melkisedek kita bisa menjadi model,
mengalami intervensi, untuk menjadi point of entrance.
BAGAIMANA BISA
MENJADI TITIK-MASUK:
1. Percaya, bertindak
dan berubah.
2. Siapkan diri, benahi diri, siap sedia (stand by) menjadi
titik masuk Tuhan, perkataan Tuhan harus terwujud atas kota dan bangsa. Persiapan (standby) ini
termasuk sudah harus keluar dari kekhawatiran, tidak panik, mematikan agenda
pribadi. Semua hal harus sudah set(settled) dalam sikap kita.
Kis 1:1-4 Murid-murid tidak boleh meninggalkan Yerusalem.
Mereka harus menunggu Roh Kudus. Tapi Tuhan tidak menjelaskan berapa lama
mereka harus menunggu. Murid-murid bukan dari Yerusalem, mereka dari Betsaida,
dari Yudea, etc. Mereka taat. Baru 10
hari kemudian terjadilah peristiwa Pentakosta (50 hari setelah Yesus naik ke
sorga).
Apa yang mereka lakukan selama menunggu 10 hari itu? Ini
masa persiapan. Tidak ada firman, tidak ada Yesus, tidak ada Bapa di bumi ini.
Bayangkan. Lihat ay14.
Tuhan temukan Daud karena ia siap. Tuhan temukan Maria
karena dia siap.
Jika kau percaya perkataan Tuhan, kau akan bertindak dan
menyiapkan diri.
Dengan mendadak Tuhan datang. Dengan sekaligus. Dengan
seketika. Jadi kita harus selalu siap. Siapkan dan perbesar kapasitas untuk
tujuan Tuhan. 318 orang Abraham memiliki kapasitas yang besar. Raja Sodom rela membayar
berapapun.
DI BAWAH KEIMAMATAN MELKISEDEK
Tuhan akan terus mendatangi hidup kita sampai firman itu
ter-realisasi. Kita harus bisa keluar dari sistem babel, sampai kau katakan “I
shall not want”. Tidak lagi dipengaruhi jiwamu oleh keadaan. Selama itu belum
terjadi, firman akan terus mendatangimu.
Melkisedek membawa roti dan anggur. Itu perkataan Tuhan.
Maksudnya jangan supaya kita ragu. Jangan beri tempat setan berpijak
(kesempatan). Jangan biarkan tuduhan, intimidasi dan keraguan. Jika kita hidup
di bawah keimamatan Melkisedek, kita tidak
akan ragu-ragu, firman akan terus mendatangi, mengalir, membuat kita memiliki
strong conviction.
Kita akan diproteksi dari musuh dan mammon. Rampasan perang
itu yang dari 4orang raja (yang mengalahkan 5 orang raja) adalah hak Abram.
Abram memberikan sepersepuluh dari semuanya itu, sebagai tanda penghormatan.
Kita akan tetap fokus kepada Allah dan kepentingan Allah. Membangun rumah
rohani. Menjadikan kita... masuk dalam ‘rest’.
Kita akan memperoleh kekuatan dan kemenangan.
Kita akan dihadapkan dengan musuh. Sutradaranya Tuhan.
Skenarionya dari Tuhan. Ingat kita akan memperoleh kebenaran. Kita akan
memiliki kekuatan menghidupi firman.
Tuhan akan menyerahkan musuh kepadamu. Abram memperoleh kemenangan dalam
peperangan merebut Lot dari 5 raja itu. Musuh
sudah diletakkan di bawah kakimu.
Pewahyuan yang baru akan selalu mendatangi hidup kita. Itu
yang diterima Abraham sebagai pencipta: pewahyuan pengenalan Tuhan, dan
pemahaman jatidirimu di hadapan Tuhan.
Kita akan dipertemukan dengan orang-orang terhormat. Tapi
kita butuh konfirmasi, penegasan dari sorga. Tidak tau darimana dan bagaimana
caranya, tapi karena kau telah menjadi titik masuk. Daud siapkan diri di padang rumput. Dengan
kecapi dia bermazmur, membangun hubungan dengan Tuhan. Dia benahi diri. Dia hadapi
beruang dan singa (musuh-musuh natural). Akhirnya dia terhubung dengan
orang-orang terhormat (istana Saul). Promosi itu akan datang. Ada orang-orang yang mengamati saudara. Orang-orang dunia akan melihat.
Ps. Yappy Widjaya 27-Nov-2016