GEREJA YANG IMPOTEN - GEREJA LOT
Gereja Lot memiliki kuasa dan mampu berdampak, tapi tidak
berfungsi, gereja yang impoten yang tidak bisa menghasilkan keturunan. Lot orang benar, bukan orang yang sesat (2 Pet 2:7).
Tapi gereja Lot, adalah gereja yang statis dan hanya melayani diri sendiri.
Gereja Lot penuh dengan ‘self’: Kebalikan dari selfless Faith self-sufficient (Job 20:22),
self-confident (Provebs 14:16), self-seeking (Rom 2:8), self-condemned (Titus
3:9-11) and mostly full of extortion and self-indulgence (Mat 23:25). Gereja Lot hanya menghasilkan generasi
yang amoral dan menghasilkan bangsa yang tidak disukai Tuhan (bangsa Moab ). Balak
bin Zipor, Raja Moab
menyuruh Beleam bin Peor mengutuki bangsa Israel dengan sumpah-serapah.
HASILNYA:Gereja Lot hanya menghasilkan generasi yang amoral dan
menghasilkan bangsa yang tidak disukai Tuhan (bangsa Moab ).
Awal Mula Benih Ilalang Pada Gereja Lot
Yang ada dibenakLot adalah Mesir. Mesir adalah lambang
keduniawian. Jadi otaknya mulai beda dengan hatinya. Kejadian 13:10-11 Lalu Lot
melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak
airnya, seperti taman TUHAN, seperti
tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. — Sebab itu Lot
memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur
dan mereka berpisah. Waktu Abram ke Mesir, Lot
ikut. Walaupun sudah keluar dari Mesir (bahkan sudah dideportasi dan dicekal),
tapi kesan dan gambar Mesir itu tidak bisa keluar dari pikirannya. Itulah cara kerja setan menebar
benih ilalang.
Pengaruh Roh Agamawi Dalam Gereja
Cara yang sama dipakai si jahat untuk terus exist dalam benak gereja-gereja termasuk para pemimpin nya. Nilai-nilai, ukuran, standar, kompromi dengan sistem Babel/dunia mulai merusak kemurnian dari benih pohon kehidupan Kristus. Benih si jahat itu kita namakan roh agamawi. Pohonnya adalah aktivitas semu gereja (tanpa tujuan memuliakan Tuhan, hanya di bibirnya, firman pun hanya dibibir). Semua aktivitas berlawan dengan aktivitas Roh. Buah-buahnya adalah kesombongan, kemunafikan, pride, selfishness, keserakahan, etc. Hasil awal yang jelas adalah perpecahan dan pemisahan.
Perpecahan
Lot memisahkan dirinya dari gereja Kemah Abraham dan mendirikan gerejaLot di lembah Yordan. Yang dilakukan Lot adalah church planting serampangan, karena terputus hubungannya dengan Abraham, bapa rohani. Tidak ada lagi arahan dan bimbingan, tidak lagi menjadi mitra destiny bagi tujuan Tuhan. Dan terutama bahayanya ialah, tidak ada lagi perlindungan dari bapa rohani, yang memiliki ikat-janji dengan Tuhan. Kita tidak boleh membenci mereka
atau gereja jenis ini. Memang
mereka secara spiritual adalah
musuh. Ini adalah jenis musuh
yang dimaksud Yesus dengan kasihilah
musuhmu. Sama dengan sikap Abraham, ia tidak pernah memutus hubungan dengan Lot, walau pun Lot memutuskan untuk berpisah darinya. Lot tetap selamat, tapi keturunannya dan generasi berikutnya hancur.
Mencabut Benih Ilalang
Benih ilalang itu tidak mudah dicabut, dan itu hanya terjadi jika terjadi tuaian. Benih gandum dan benih ilalang itu akan tumbuh bersama sampai dituai.
Jadi bagaimana kita mendesak ilalang itu. Itu tugas dari Tuhan. Tugas utama kita bukan church planting, tapi sowing the good seed, dengan benih yang murni. Pure seed. Pure doctrines. Tanaman gandum akan tumbuh lebih banyak lagi, mendesak tumbuhnya benih ilalang. Itu namanya menggeser teritori musuh. Ini yang harus kita lakukan terus. Amin. Tuhan Yesus selalu menyertai kita.
Yang ada dibenak
Pengaruh Roh Agamawi Dalam Gereja
Cara yang sama dipakai si jahat untuk terus exist dalam benak gereja-gereja termasuk para pemimpin nya. Nilai-nilai, ukuran, standar, kompromi dengan sistem Babel/dunia mulai merusak kemurnian dari benih pohon kehidupan Kristus. Benih si jahat itu kita namakan roh agamawi. Pohonnya adalah aktivitas semu gereja (tanpa tujuan memuliakan Tuhan, hanya di bibirnya, firman pun hanya dibibir). Semua aktivitas berlawan dengan aktivitas Roh. Buah-buahnya adalah kesombongan, kemunafikan, pride, selfishness, keserakahan, etc. Hasil awal yang jelas adalah perpecahan dan pemisahan.
Perpecahan
Lot memisahkan dirinya dari gereja Kemah Abraham dan mendirikan gereja
Mencabut Benih Ilalang
Benih ilalang itu tidak mudah dicabut, dan itu hanya terjadi jika terjadi tuaian. Benih gandum dan benih ilalang itu akan tumbuh bersama sampai dituai.
Jadi bagaimana kita mendesak ilalang itu. Itu tugas dari Tuhan. Tugas utama kita bukan church planting, tapi sowing the good seed, dengan benih yang murni. Pure seed. Pure doctrines. Tanaman gandum akan tumbuh lebih banyak lagi, mendesak tumbuhnya benih ilalang. Itu namanya menggeser teritori musuh. Ini yang harus kita lakukan terus. Amin. Tuhan Yesus selalu menyertai kita.
Saya tambahkan sedikit soal perpecahan
dalam sebuah gereja. Tidak
berarti jika ada perpecahan dalam sebuah gereja, maka gereja itu adalah gereja Lot . Yang jelas perpecahan di gereja mau pun di dalam
pribadi/individu seseorang itu bisa
juga dikarenakan adanya firman_Nya sedang bekerja secara
efektif dan mulai mendesak teritori musuh. Jika hal itu terjadi maka dipastikan
roh-roh agamawi itu akan mulai terdesak. Akan mulai terjadi banyak manifestasi di gereja lokal kita.
Manifestasi roh agamawi itu bisa di dalam diri pribadi seseorang. Kita tidak memakai istilah 'fake Christian' dengan "reservations" atau syak-prasangka, karena kita sendiri pun harus waspada.
Yang lebih berbahaya dan harus dilawan adalah "fake Christianity". Itu tadi, roh agamawi yang bekerja dengan leluasa di gereja-gereja. Jangan tekecoh dengan fasilitas gereja, layar lebar, sound system, kemegahan atau terpesona dengan tim worship, etc. Lampu-lampu di gereja tidak akan menambah kemuliaan Tuhan. Jadi dari siapa kita mendengar firman itu penting sekali. Yesus ditinggalkan para pengikutnya yang 5000 orang. Itu pemisahan yang baik. Jadi ketahuan mana kambing dan mana domba. Jangan sembarang orang memegang microphone atau diberikan mimbar. Kami tidak lagi memberikan mimbar untuk kesaksian. Walau pun benar kesaksiannya dan memang mujizat terjadi, sebab kesaksian dan mujizat itu tidak akan menjadi dasar yang teguh bagi landasan iman.
5012 orang mendengarkan Yesus dan menyaksikan mujizat-mujizat, tapi yang tersisa 12 orang murid-murid. Ke mana yang 5000 orang pengikut Yesus itu??? Ternyata mereka adalah kambing. Dombanya tinggal 12. Kita lihat betapa pentingnya pemuridan di dalam gereja. Jadi landasan iman yang benar, motivasi mengikut Yesus itu berbanding lurus dengan faithfulness dan endurance seseorang dalam perjalanan rohaninya.
Topik terkait dengan Landasan iman klik di sini!
Semoga hal ini menjadi lebih jelas.
Manifestasi roh agamawi itu bisa di dalam diri pribadi seseorang. Kita tidak memakai istilah 'fake Christian' dengan "reservations" atau syak-prasangka, karena kita sendiri pun harus waspada.
Yang lebih berbahaya dan harus dilawan adalah "fake Christianity". Itu tadi, roh agamawi yang bekerja dengan leluasa di gereja-gereja. Jangan tekecoh dengan fasilitas gereja, layar lebar, sound system, kemegahan atau terpesona dengan tim worship, etc. Lampu-lampu di gereja tidak akan menambah kemuliaan Tuhan. Jadi dari siapa kita mendengar firman itu penting sekali. Yesus ditinggalkan para pengikutnya yang 5000 orang. Itu pemisahan yang baik. Jadi ketahuan mana kambing dan mana domba. Jangan sembarang orang memegang microphone atau diberikan mimbar. Kami tidak lagi memberikan mimbar untuk kesaksian. Walau pun benar kesaksiannya dan memang mujizat terjadi, sebab kesaksian dan mujizat itu tidak akan menjadi dasar yang teguh bagi landasan iman.
5012 orang mendengarkan Yesus dan menyaksikan mujizat-mujizat, tapi yang tersisa 12 orang murid-murid. Ke mana yang 5000 orang pengikut Yesus itu??? Ternyata mereka adalah kambing. Dombanya tinggal 12. Kita lihat betapa pentingnya pemuridan di dalam gereja. Jadi landasan iman yang benar, motivasi mengikut Yesus itu berbanding lurus dengan faithfulness dan endurance seseorang dalam perjalanan rohaninya.
Topik terkait dengan Landasan iman klik di sini!
Semoga hal ini menjadi lebih jelas.