Penyebab Kegagalan Dalam Mengikut Tuhan
Rangkuman Penyebab Kegagalan mengikut Allah
Banyak orang yang mengalami kegagalan dalam mengikut Tuhan. Mereka tidak sampai mengakhiri garis akhir dalam perlombaan iman. Tidak sampai kepada takdir (destiny) yang Tuhan tetapkan dalam hidup mereka. Kita berdoa, supaya jangan kita terjerumus, sebab hambatan terbesar ada dari dalam sendiri.
Kita bisa mengalami firman
Tuhan. Realtita firman Tuhan adalah realita Tuhan sendiri yang menyatakan Pribadi-Nya kepada kita. Realitas Tuhan itu akan kita miliki dan nikmati, sebab Firman Kebenaran-Nya menjadi milik kita sendiri, menjadi iman dan jatidiri kita. Firman Kebenaran yang diwujudkan
di dalam dan melalui kita kami. Firman Tuhan akan mencapai maksudnya lewat hidup kita. Biarlah Roh Kudus menuntun kita, memberikan pengertian dan hikmat.
Mat
8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak
ke seberang. 19 Lalu datanglah seorang
ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke
mana saja Engkau pergi." 20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak
mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya,
berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan
ayahku." 22 Tetapi Yesus berkata
kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan
orang-orang mati mereka."
Luk
9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang
itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
60 Tetapi Yesus berkata kepadanya:
"Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan
beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
2 orang ini berencana ikut Tuhan. Pertama
ia seorang ahli taurat.
Ia mulai terbuka siapa diri Yesus dengan
semua hukum taurat yang ia pahami. Ia melihat koneksinya. Ia berkata: Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
Yesus menjawab dengan istilah: "Serigala mempunyai liang dan burung
mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan
kepala-Nya."
Kendala mengikut Tuhan itu bisa terbongkar,
mengikut Tuhan itu datang dari diri sdr, bukan dari lingkungan.
Ahli taurat ini mengakui Yesus itu rabbi, “guru”,
meski pun Yesus bukan keturunan seorang rabbi. Orang ini sudah periksa
kehidupan Yesus, Ia layaknya seperti rabi2 lain yang tersohor pada masa itu.
Nikodemus, Saulus (Paulus) seorang rabi. Ini dari budaya bangsa Yahudi bukan
orang Ibrani. Itu dimulai pada saat pembuangan di Babel. Semua hamba2 Tuhan
yang menyadur kembali hukum Taurat dan
kitab2 Musa menjemahkannya kepada bahasa yang lebih mudah, menguraikannya,
mereka disebut para rabi. Apa masalahnya kalau seorang ahli taurat mengakui
bahwa Yesus itu adalah seorang rabi. Tentu harusnya kita jika diposisi itu
sangat sukacita dan menjadikan ia murid sdr. Tapi Yesus singkapkan kendala yang
ada pada orang ini. Yesus menjawab keinginan ahli taurat ini: serigala punya
liang, burung punya sarang, tapi Anak
Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Apa artinya?
Ya, rumah itu tempat yang nyaman. Ia punya
hukum2, itu tempat yang nyaman. Walau pun ia tau kebenaran yang baru (terkini)
ia akan kembali kepada hukum2 yang lama. Yesus menunjuk kepada keyakinan ahli
taurat ini. Kalau kau berhasil mengalami terobosan, kebenaran dibukakan ketika
Allah berkata lain, kau bersedia bergerak maju, apa kau bisa ikuti kegerakan
Tuhan di mana saja. Bukan jadi penghalang. Tapi banyak orang mengikuti Tuhan
dengan apa yang sudah diketahui saja, yang memberikan berkat, kenyamanan; tapi
Allah itu dinamis. Ia membawa kau ke dimensi yang tidak terbatas. Anak
Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Ini bicara
tentang kepala. Apakah kepala kita ini? Ketika Ia mengalami kesengsaraan apa
kah kau tetap setia? Apa tuntutan-Nya itu berkaitan dengan keinginan orang ini:
aku mengikuti kemana pun kau pergi?
Yesus itu bangsa Yahudi dari keturunan
Ibrani dan Dia berada di sekeliling orang Ibrani dan bangsa Yahudi. Tentu Yesus
tidak berikan perumpamaan supaya orang ini bisa mudah mengerti perkataan Yesus
itu. Mat 13, Yesus bicara kepada banyak orang dalam bentuk perumpamaan.
Mat
13:10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa
Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" 11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia
untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
Yesus mengetahui akan mengungkapkan rahasia
kepada mereka yang berguna, bukan Cuma ingin mendengar dan menjadi puas. Ada
istilah yang Yesus katakan dan hanya pernah Ia ucapkan pada ahli Taurat, Farisi
dan Saduki saja; tidak pada murid2.
Mat
8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya:
"Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku."
Yesus tidak menghakimi: betul kan? Tapi Ia
berikan perumpamaan yang tidak dimengerti mereka.
- Ada kesediaan
ahli Taurat ini jadi murid Yesus: aku akan mengikuti Engkau. Ini tentu
kabar baik buat kita. Ada kesediaan, kerelaan dan kemauan datang dari
dirinya. Tentu saudara menyambut dan merespon orang ini. Tidak seperti
Yesus yang harus mempertimbangan ulang.
- Aku ikut engkau
kemana pun Kau pergi? Ini luarbiasa ia mau menyingkirkan kehendak bebasnya dan egonya untuk mengikuti
Yesus. 2 hal ini jadi bahan2 untuk mengikut Yesus, untuk menurut kehendak
Tuhan. Pernahkan kita bertanya: ini bahan2 sudah cukup untuk Allah
membentuk hidup kita. Yesus menjawab ahli Taurat itu: itu belum cukup.
Yesus menjawab yang lain. Apa salahnya dari seorang ahli Taurat? Bukankah
Nikodemus juga seorang Farisi, seorang rabi, seorang ahli Taurat. Yesus
menyambut Nikodemus. Dia beritahukan apa yang bisa dikerjakan Allah supaya
bisa lahir baru.
Ada banyak orang bersedia untuk dimuridkan
bersedia, menyerahkan kehendaknya untuk menuruti kehendak Allah. Sdr pikir itu
cukup diucapkan? Apa Allah menyambut yang demikian. Yesus tau realita apa yang
dihadapi orang ini, apa yang membuat ia gagal di tengah jalan ketika mengikut
Yesus.
Mat
7:21 Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku : Tuhan, Tuhan! akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku
yang di sorga.
Bukan masuk sorga, tapi masuk ke dalam
pemerintahan
kerajaan, yang melakukan kehendak Bapa.
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada
waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Tuhan tidak mengakui kau hamba-Nya, sebab
bukan datang dari kehendak Tuhan. Banyak orang berlomba untuk semua kegiatan
dan aktivitas rohani, karena merasa sudah berada dalam pemerintahan Allah. Tapi
akhirnya Tuhanlah yang menilai. Jangan tertusuk hatimu dan kecewa. Dia tau
siapa yang tepat disebut hamba-Nya dan murid-Nya.
Apa yang Yesus katakan tentang hamba /
murid-Nya / pengikut-Nya:
Pertama
Luk
14:26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya,
ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan,
bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Orang ini mengajukan diri menjadi murid
Tuhan. Tapi mengapa Yesus mengatakan: anak manusia tidak dapat meletakkan
kepalanya. Ia ingin menjalankan kepemimpinan dalam hidup sdr.
Luk
14:27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat
menjadi murid-Ku.
Ini yang dimaksudkan anak manusia tidak
dapat meletakkan kepalanya. Ia bicara
dengan kiasan yang pada masa itu dipahami orang Yahudi / Ibrani. Itu bicara
tentang kepemimpinan. Anak manusia
tidak memiliki tempat yang bebas dalam diri kalian untuk berperan sebagai
kepala, tempat bagi Tuhan memimpin kehidupan.
Ada
harga yang harus dibayar dan ada
pergeseran yang harus terjadi. Ini bukan terobosan, tapi pergeseran.
Jawaban Yesus disesuaikan dengan budaya
yang dimengerti orang Israel/ibrani.
Siapa yang dapat memimpin dirinya? Seekor
burung dan segirgala dipimpin oleh dirinya sendiri. Tapi anak manusia tidak
punya tempat meletakkan kepalanya. Bukan seluruh hidupnya, hanya kepala. Kepala
sdr diletakkan pada leher sdr. Dinamikanya kekiri ke kanan, atas bawa
ditentukan oleh leher. Pada waktu Yesus mengatakan tempat itu bicara tempat
kepemimpinan dalam hidup sdr untuk jadi sempurna, jadi benar; hanya apabila
leher tidak menghambat kebebasan dari kepada untuk bergerak menurut maunya
kepala.
Ini istilah dalam PL yang diungkapkan Allah
tentang Israel. Yesus mengambil istilah ini mengubahnya sedikit, tapi
pengertiannya. Sulit bagi Tuhan bukan karena Allah punya masalah yang datang
dari diri sdr yang menuntut kepemimpinan. Anak manusia tidak mempunyai tempat
melakukan kepemimpinannya; Tuhan
katakan: tegar tengkuk (stiff neck); leher tempat meletakkan kepala.
Yang
saya dapatkan dari topik khotbah ini :
Di bandingkan dari luar, hambatan dari diri
sendiri lebih banyak.
Contohnya hidup dalam zona nyaman, masih
hidup dengan pandangan sendiri, merasa sudah tau, banyak pengetahuan,
mengabaikan Tuhan,suka menunda nunda dsb nya.
Ini ayat yang menjadi remedy buat saya dan saya percaya buat orang lain juga.
Amsal 3:5-10
3:5 Percayalah kepada TUHAN 1 e dengan segenap hatimu, dan
janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri 2 . 3:6 Akuilah
Dia dalam segala lakumu 3 ,
maka Ia akan meluruskan f jalanmu. g 3:7 Janganlah
engkau menganggap dirimu sendiri h bijak, takutlah akan TUHAN i dan jauhilah kejahatan; j 3:8 itulah
yang akan menyembuhkan tubuhmu k dan menyegarkan tulang-tulangmu. l 3:9 Muliakanlah
TUHAN dengan hartamu 4 dan
dengan hasil pertama m dari segala penghasilanmu, 3:10 maka
lumbung-lumbungmu akan diisi penuh n sampai melimpah-limpah, dan
bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
Saya terus belajar mengosongkan diri untuk
tujuan Allah dalam hidup saya, terus belajar membangun manusia roh saya. Ketika
hambatan itu datang, saya selalu belajar untuk menyadari bahwa dalam setiap
tingkah laku saya Tuhan menyertai saya.
Saya selalu ingin memberikan kebebasan roh kudus
bekerja, salah satu nya dengan mentaati perkataan bapa rohani.
Juga saya belajar untuk berdamai dengan diri
sendiri, belajar mencintai diri sendiri untuk Tuhan, hidup sehat. Bukan
mencintai diri sendiri dengan Ego dan hanya memikirkan diri sendiri, kehendak
sendiri/agenda sendiri.
Berdamai dengan diri sendiri maksudnya agar
mendapat kebenaran, hasilnya damai sejahtera dan sukacita dari roh kudus
artinya Roh kudus ikut bersuka cita, ada perkenanan Tuhan. Jadi
apapun instruksi yang di katakan oleh bapa itu tidak berat.
Memang tidak mudah, maka dari itu saya
selalu berdoa agar Tuhan memurnikan hati saya, dan membuat saya melihat, agar
tidak melenceng. Apa yang dunia tawarkan itu membuat kita jauh dari Tuhan.
Saya bersyukur memiliki bapa rohani, dan
rumah rohani yang membuat saya di jagai, karena banyak orang-orang di gereja yang
hidupnya fatherless, dan di dalam kebingungan.
Firman ini membuat saya menyadari bahwa saya tidak boleh hidup dengan
pandangan sendiri. Dan saya tidak mau hidup dalam orientasi uang(mamon) sudah
di katakan bahwa kita hanya penata layar nya Tuhan.
Harus alami pergeseran, dalam motivasi dan,
selalu miliki hati yang murni.
Akhir akhir ini dunia sedang gencar-gencarnya dengan slogan
“show your true self”, “ love your self” atau self
love. Cukup berbahaya apabila orang percaya terbawa/bergeser pandangannya.
Walaupun kehendak bebas kita tidak bisa di matikan, tapi dengan ada nya
kehendak bebas itu saya/kita gunakan untuk mencintai Tuhan.
Tidak boleh berkeras hati atau menjadi
jemaat yang lehernya tegar tengkuk. Kadang pikiran kita sendiri yang membuat bapa
rohani atau Allah sulit bekerja dalam hidup kita. Ketika kita memberi hidup
kita kepada Allah, dengan kuasa yang dimilikinya pasti Allah bersedia meng-upgrade hidup setiap
kita.
Kita harus bersiap sedia selalu untuk dapat merepresentasikan
kehidupan Kristus,
karakter Yesus.
Betapa
pentingnya kita mengalami realita Kerajaan Sorga dan realita Tuhan sendiri,
bagaimana realita kehadiran Tuhan dalam setiap aspek hidup kita itu benar-benar mencengkeram
seluruh keberadaan kita.
Bukan hanya realita Tuhan itu dalam roh
ketika kita menyembah, tapi juga bisa kita alami dan rasakan dalam jiwa
pikiran, perasaan dan keinginan serta dalam tubuh kita setiap saat. Kita bisa
melihat, merasakan dan alami semua dari setiap tanda-tanda yang menyertainya.
Realita Tuhan adalah Kebenaran Firman yang
terwujud di dalam dan melalui diri setiap kita. Kuasa dan pekerjaan Firman dan
Roh yakni setiap pekerjaan baik yang disediakan Allah Bapa - akan mencapai
maksudnya lewat hidup kita.
Be In His Love and Grace