Langsung ke konten utama

BAGAIMANA SPIRIT BABEL MENGUASAI DAN MENAWAN GEREJA

Tujuan utama spriit babel adalah menghadang perjalanan gereja, menghambat kita. Mencoba mengalihkan perhatian kita, fokus hidup kita, sehingga kita gagal mencapai destiny; sehingga kita gagal menggenapi ketetapan bapa.  Spirit babel membuat kita mengalami kendala, rintangan, kendala, sehingga fokus kita bukan lagi kepada tujuan Tuhan, bukan lagi  pada kehendak bapa, tapi fokus pada  bagaimana kita menyelesaikan masalah-masalah hidup kita pribadi.  Akhirnya fokus kita, apa yang kita kejar itu adalah tentang kesejahteraan manusia, hidup kita tetap nyaman dan diberkati.

Contoh dalam pelayanan kesembuhan orang minta disembuhkan, demi dirinya, bukanlah untuk tujuan Tuhan. Sedangkan mereka yang sejak lahir sakit, cacat, dalam keterbatasan dan kekurangan mereka tidak fokus kepada kebutuhan pemulihan dan kesembuhan, mereka stop berdoa untuk itu; tapi beralih kepada bagaimana menggenapi kehendak Tuhan.  Jadi  kita perlu waspadai, karena kerja roh babel itu halus sekali, sepertinya hal itu baik dan tidak menyimpang. Hal-hal yang baik itu belum tentu benar, tapi ditunggangi oleh spirit Babel yang akhirnya orang-orang Kristen itu hidupnya menyimpang dari tujuan Tuhan. Tidak lagi fokus pada tujuan Tuhan, tapi mengejar apa yang baik, bukan apa yang benar.
Spirit Babel bekerja secara halus. Tidak menggoda kita supaya melakukan dosa dari sepuluh hukum Taurat: berdusta, berzinah, membunuh, mencuri, merampas hak orang.  Bukan hal-hal yang begitu nyata, tapi tipis-tipis begitu saja antara baik  dan benar. Yang benar itu pasti datang dari Tuhan, karena Tuhan itu adalah kebenaran. Tapi yang baik belum tentu datang dari Tuhan. . Yang baik mungkin datang dari kemanusiaan kita, dari  belaskasih kita, dari keinginan banyak orang, dari pemikiran kita. Ini yang disebut tipis-tipis halus. Itu sebabnya kita perlu waspadai. Yang penting adalah memahami  bahwa spirit babel bekerja di area kepentingan untuk mengutamakan untuk kesejahteraan diri kita / manusia. Halus dulu mulainya, tidak pernah saudara itu tiba-tiba berubah. Kenapa? Karena setan tau, bahwa kita sebagai orang percaya/ gereja Tuhan itu bukan orang-orang sembarangan.  Kita sudah cukup kuat, sudah tau kita sudah punya ikat janji dengan Tuhan. Jadi dia memakai cara-cara yang halus. Ini  pentingnya kita harus hidup dalam kewaspadaan. Terus upgrade dan tingkatkan kapasitas roh kita.
Jadi BAGAIMANA spirit Babel menawan dan menguasai gereja?
Spirit Mesir, spirit Kain sudah tidak disebutkan, tapi spirit Babel terus ada sampai kitab Wahyu. Dan akhirnya akan dibinasakan dan dihancurkan (Wahyu 18,19).
Wahyu 1:1-3
Rev 1:1  Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.

Rev 1:2  Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.

Rev 1:3  Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Wahyu Yesus Kristus berarti gereja ada di dalamnya. Beda jika dituliskan inilah wahyu Yesus. Wahyu Yesus Kristus bukan bicara tentang pribadi Yesus. Yesus adalah pribadi sebagai manusia. Kristus itu bicara tentang gereja. Kitab wahyu ini juga bukan pewahyuan tentang antikris atau tentang setan, melainkan wahyu Kristus dan gerejaNya. Maka dikatakan berbahagialah, diberkatilah. Berbahagialah ia yang membacanya.... Jadi kitab wahyu ini mengabarkan kabar bahagia, bukan supaya kita menjadi takut atau ngeri. Untuk bisa melihat dan ditunjukkan apa yang harus diketahui dan harus dipahami hal-hal yang harus terjadi. Kita harus tergantung sungguh-sungguh pada Roh Kudus supaya mendapatkan pertolongan untuk memahaminya.
Sebab sudah dekat waktunya, yaitu waktunya Tuhan, kalender Tuhan, agenda. Dan pada setiap agenda Tuhan kita hanya bisa menggenapkan apa yang sudah Tuhan rencanakan.  
Jadi inilah wahyu Yesus Kristus, merupakan kunci untuk membukakan hal-hal yang utama. Kitab Wahyu pasal yang pertama inilah yang menjadi kunci dari kitab Wahyu pada pasal-pasal berikutnya dan juga merupakan kunci buat seluruh Alkitab.
Ketika Yesus diwahyukan sebagai Raja kita harus tau bagaimana harus bersikap di hadapan Raja. Tidak akan kita sembarangan. Kita akan berpakaian yang bagus. Ketika diungkapkan bahwa gereja akan menikah dengan Kristus, dikatakan berbahagialah mereka yang diundang. Kita akan tau bahwa kita harus memakai pakaian pesta – yaitu perbuatan benar dari orang-orang kudus. Jadi kitab wahyu pasal pertama ini adalah kunci. Perbuatan kita adalah untuk menggenapkan rencana Tuhan. Itu sebabnya penting sekali buat gereja mengupgrade, mengupdate dan menyelaraskan dirinya (readjusted, rebuilt and realigned). Di kitab Wahyu tidak pernah dituliskan lagi Yesus sebagai Juru Selamat. Artinya, Yesus di kitab Wahyu tidak pernah Yesus disebut sebagai Juru Selamat. Artinya pemahaman kita harus meningkat dan menanjak. Orang yang selalu mengikuti Yesus terus menerus dengan pewahyuan sebagai Juru Selamat, dia akan tertinggal, karena terus jatuh bangun dalam dosa. Ia akan terus berfokus pada dirinya sendiri.  Ia terus memperlakukan Yesus untuk kepentingan pribadinya: Yesus yang menyelamatkan; Yesus yang melindungi; Yesus yang menolong; Yesus yang menyembuhkan, menolong, yang menjawab doa. Ia selalu tergoda untuk hidup dalam dosa, karena ia merasa hidup dalam Yesus selalu ada jaminan pengampunan dosa-dosanya.   Ia akan seperti pengemis dalam kerajaan yang selalu meminta (pengampunan) dalam kerajaan Allah. Dia terus berharap diberi.  Pengemis tidak boleh ada dalam kerajaanNya.
Kita harus mengenal Yesus sebagai Kristus dan Raja. Tau bagaimana bersikap di hadapan Raja. Tau bagaimana menyiapkan dirimu. Selalu stand by, selalu hormat, tidak bersikap kurang-ajar, tidak pernah tawar-menawar. Lalu kita harus juga memahami gereja sebagai mempelai yang sedang dipersiapkan bagi Kristus.
Jadi harus beranjak dari Juru Selamat / Anak Domba, lalu beranjak menjadi Raja, lalu sebagai Kristus.
Lihat lagi Ay1. Apa yang dikaruniakan Allah kepadaNya?  Yang diberikan adalah pewahyuan tentang Yesus Kristus. Yesus itu adalah: Anak Domba Allah, Gembala yang baik,  sebagai Pintu, sebagai  Messias, sebagai roti hidup, sebagai Raja, sebagai Mempelai Pria, dst.
Tentang diri kita: kita sebagai Anak Allah, sebagai orang percaya (kepada firman), sebagai seorang murid (yang selalu dibentuk), seperti anak domba (yang siap berkorban dan dikorbankan), sebagai hamba Tuhan.
Pewahyuan ini diberikan kepada hamba-hambaNya. Pertama-tama kepada Yohanes, seorang hamba Tuhan. Jadi diberikan kepada orang yang menempatkan dirinya sebagai hamba Tuhan, yang humble. Seorang yang memberikan dirinya, siap di hadapan Tuhan. Seorang yang sudah ditebus, dibeli dengan harga yang lunas.  Seorang hamba tidak punya hak untuk medapatkan upah, waktu istirahat, bahkan keamanan untuk dirinya. Dia sudah memberi hidupnya sepenuhnya kepada tuannya. Ia bebas dari spirit babel. Orang yang mempunyai spirit babel akan menempuh jalan yang baik menurut dirinya sendiri. Seperti orang yang perkasa di hadapan Tuhan seperti Nimrod.  Orang yang menempuh jalannya sendiri, menurut apa yang baik seperti yang dipikirnya sendiri. Bukan jalan yang jahat, jalan yang baik, tapi bukan jalan yang benar. (Bukan jalan Tuhan). Seperti mereka yang membangun menara babel; mereka orang-orang yang hebat, yang mempunyai nama (mencari nama sendiri). Mereka orang-orang yang perkasa di hadapan Tuhan. (Tuhan katakan mengenai mereka: Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Kej 11:6)
Kita harus membangun spirit seorang hamba, yang humble. Tidak merasa dirinya hebat. Kalau pun dirinya berhasil, dia tau itu karena Tuhan. Dia  selalu bertanya pada Tuhan, apa yang menjadi kehendak Tuhan -bukan sedikit-sedikit berdoa-  tapi selalu menyelaraskan hidupnya dengan firman, dengan perkataan Tuhan. Dia akan mengatakan: Tuhan di luar Engkau, aku tidak akan bisa berbuat apa-apa. Apa yang kulakukan, karena aku melihat Bapa melakukannya. Apa yang aku katakan, karena aku dengar apa yang Bapa katakan. Nah, orang yang memiliki spirit seorang hamba ini yang bisa mengalami aliran pewahyuan,  yang bisa dibukakan pewahyuan tentang Yesus Kristus (Wah 1:1).
Apakah saudara membangun dirimu seperti itu? Atau sebaliknya kau merasa kuat, bisa berhasil sebagai orang yang gagah perkasa di hadapan Tuhan? Itu bukan spirit hamba. Gampang sekali orang seperti itu tersantet oleh spirit babel.
Kepada Yohanes dan hamba-hambaNya; kepada gerejaNya ditunjukkan pewahyuan Yesus sehingga gerejaNya bisa menyelesaikan apa yang harus terjadi.
Rev 19:7  Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Wahyu 19:7 pengantinNya telah siap sedia.  Gereja telah siap sedia. Artiya bagi kita, kita harus menyiapkan diri kita seperti seorang mempelai perempuan berdandan. Mempercantik dirnya. Menyelaraskan dirinya sehingga layak dipersandingkan dengan Mempelai Pria. Kita harus bersiap sedia setiap hari. Jangan menjalani hidup begitu saja, terjebak dalam kerutinan. Sadari bahwa kita harus selalu menyiapkan diri. Tuhan tidak selalu menunggui kita. Banyak orang-orang lain yang sudah menyiapkan diriya, bahkan seperti murid-murid Yesus, mereka telah memberikan hidupnya, menyiapkan dirinya, walau pun mereka pernah gagal. Jadi sejak 2000 tahun yang lalu juga sudah ada mereka yang bersiap-siap. Sepuluh gadis itu adalah gereja. Tapi yang 5 bodoh tidak bersiap sedia. Ada 5 gadis lain yang sudah bersiap-siap seluruhnya, karena mereka bijak. Kelima gadis bijak menyiapkan minyak ilahi, memiliki karakter-karakter ilahi.  Ingat, Tuhan itu bukan maha sabar, tapi panjang sabar. Ada waktuya pintu itu ditutup dan 5 gadis bodoh itu terlambat dan tidak bisa masuk ke dalam perjamuan kawin Anak Domba.
Tidak selamanya Tuhan akan menunggu kita. Dia terus bergerak maju. Jika kita terus berdiam diri saja maka kita akan tertinggal. Saudara harus membenahi diri dan Roh Kudus akan mempercepat langkah saudara. Ada percepatan yang akan menolong saudara. Ingat penyamun yang ada di sebelah kiri Yesus di atas kayu salib. Apa yang Yesus katakan: Hari ini juga kau akan bersama-sama dengan Ku di taman firdaus. Firdaus adalah taman raja. Penjahat itu sangat jahat karena itu ia dihukum salib. Dia berkata: “Tuhan ingatlah akan aku, jika Kau datang sebagai Raja.” Hanya kepada penyamun ini saja Yesus berkata demikian. Orang ini sudah tertinggal jauh, tapi tiba-tiba ia bangkit dalam iman. Penyamun ini mengalami percepatan. Yudas juga merasakan penyesalan yang sangat mendalam karena telah menjual Yesus. Tapi dia tidak bertobat. Petrus melakukan hal yang tidak kalah buruknya dari Yudas, karena ia telah menyangkal Yesus 3 kali. Tapi ia menyesal dan bertobat (Imannya tidak gugur, karena Yesus telah bersyafaat bagi Petrus).
Kita harus tau pewahyuan tentang apa  yang dikaruniakan Bapa kepada Yesus akan membuat saudara bisa menyelaraskan diri dan mengalami percepatan dan pertumbuhan iman.
Tuhan-hamba; guru-murid; Raja-hamba. Berbahagialah orang yang membaca dan mengikutinya.
Rev 1:4  Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

Wahyu 1:4 Dari Yohanes dan ketujuh Roh Kudus kepada tujuh jemaat. Tujuh adalah angka kesempurnaan, jangan diartikan secara numerik. Ketujuh Roh Kudus adalah kesempurnaan Roh Kudus, kepenuhan Roh Kudus (kasih, karunia, anugerah, dst).
Rev 1:13  Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

Rev 1:14  Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

Ay13,14. Adalah gambaran Yesus Kristus dalam kematangan, penuh dengan pengalaman (melintasi segala alam), penuh hikmat, tidak ada siapa pun meragukanNya. MataNya memandang sangat dalam menembus hati.  
Ketujuh jemaat memang ada 7 jemaat bahkan lebih daripada itu, tapi ketujuh jemaat mewakili karakter daripada seluruh jemaat, baik kelebihan dan kekurangannya. Jadi ketujuh jemaat ini mewakili Tubuh Kristus secara keseluruhan sebagai satu kesatuan. Ketujuh jemaat artinya jemaat yang harus terus mengalami upgrade untuk menjadi jemaat yang sempurna, jemaat yang layak menerima pewahyuan Yesus Kristus.  Karakter ini masih relevan dengan keadaan jemaat modern sekarang ini di mana semua belum siap untuk menjadi Mempelai Kristus.
Apa yang membuat gereja tertawan dan dikuasai spirit babel?
Spirit babel mengakibatkan gereja tidak bisa memenuhi agenda dan kebutuhan Tuhan untuk menjadi gereja seperti: gereja anak laki-laki (Wah 12), atau seperti 144.000 yang mengikuti Anak Domba di Sion (wah 14:1) atau sebagai gereja Mempelai Kristus, atau sebagai Bait Suci, dan sebagai gereja yang manunggal dengan Kristus.
Sebelumnya kita akan melihat terlebih dulu, bagaimana akhir daripada perjalanan gereja.
Di kitab Wahyu 4 ada 24 tua-tua dengan 24 tahta. Di tengah-tengah ke24 tahta itu ada lagi sebuah tahta.
Rev 22:1  Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Wah 22:1 dinyatakan hanya ada satu tahta, yaitu Tahta Allah dan Tahta Anak Domba. Bisa diartikan hanya ada satu Tahta: Tahta Bapa dan Anak Domba. Yesus bukan lagi sebagai Mempelai Laki-laki; tapi sebagai Anak Domba Allah.
Pada akhirnya hanya ada Anak Domba Allah. Jadi gereja sesudah pernikahan Anak Domba sekarang manunggal dengan Kristus: menjadi Anak Domba Allah.
Ini adalah metamorfosa gereja pada akhirnya:  Gereja akhirnya juga sebagai Anak Domba Allah.
Rev 14:1  Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

Rev 14:2  Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.

Rev 14:3  Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

Rev 14:4  Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

Rev 14:5  Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Wah 14:1-5 Inilah riwayat perjalanan gereja; selalu mengikuti kemana pun Anak Domba itu pergi.
Gereja yang memiliki karakter seperti Yesus Kristus, Anak Domba. Mereka selalu ada di jalannya Tuhan. Mereka murni seperti perawan, tidak mencemarkan dirinya dengan spirit babel. Yang memiliki spirit yang mau berkorban.  Jika jemaat selalu mengikuti kemana pun Anak Domba itu, maka gereja akan terbebas dari spirit babel. Begitu saudara meninggalkan perjalanan kawaan anak domba ini, saudara akan dihabisi dan tidak bisa bertahan.  Kristus hanya “menikah” dengan spirit yang memiliki karakter yang sama denganNya, sebagai anak domba, sebagai orang yang bersedia berkorban.
Rev 1:8  "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Rev 22:13  Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."

Wah 1:8 Yesus sebagai Alfa-Omega.
Way 22:13 Yesus sebagai Alfa-Omega.
Ternyata inti dari pada dua ayat di atas sama. Yesus menyatakan diriNYa sebagai Alfa dan Omega. Dia yang memulai dan Dia juga yang mengakhirinya. Apa yang Dia mulai dalam hidup saudara, Dia yang memulainya dan Dia yang mengakhirnya supaya kita duduk di tahta bersama Dia.  Kita ada di dalamNYa. Kita adalah generasi Yesus Kristus.
SEKARANG KITA KEMBALI KE JEMAAT EFESUS. APA YANG TERJADI DENGAN JEMAAT EFESUS?
Wah 2:1-7
Rev 2:1  "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.

Rev 2:2  Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.

Rev 2:3  Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.

Rev 2:4  Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Rev 2:5  Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Rev 2:6  Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.

Rev 2:7  Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Ay1. Ketujuh bintang di tangan kananNya: gereja yang sempurna yang dalam tangan kananNya.  Kristus berjalan di tengah-tengah gerejaNya. Dia bekerja. Dia mengawasi, mengamat-amati gereja-gerejaNya.
Apa yang menyebabkan jemaat Efesus jatuh?? Dulu saya berpikir yang menyebabkan jemaat Efesus jatuh adalah karena mereka meninggalkan kasih yang mula-mula. Ternyata bukan itu. Meninggalkan kasih yang semula adalah buahnya, manifestasinya. Meninggalkan kasih yang semula artinya kasih saudara itu sudah luntur.  Mengapa jemaat Efesus meninggalkan kasih yang semula??
Jika seorang suami-istri tidak lagi mengasihi pasangannya; dengan mudah ia berzinah. Gereja akan mudah berzinah dengan spirit Babel karena melupakan kasih semula. Ketika luntur gairahnya, passionnya, kesukaannya; ia mudah berzinah dengan spirit babel. Dengan demikian ia dengan mudah akan meninggalkan jalan-jalan Tuhan, walau pun tetap di gereja. Mereka tetap melakukan pelayanan tanpa kenal lelah; tapi sebenarnya bukan melayani Tuhan. Hanya menjalankan tugas, kewajiban dan melakukan rutinitas. Ibarat suami-istri tetap serumah, tetap seranjang, tetap menyediakan makanan, tetap membereskan rumah, tapi hatinya sudah lain.
Itu yang tejadi pada jemaat Efesus. Tapi apa yang menyebabkan mereka kehilangan kasih yang mula-mula itu? Jemaat Efesus adalah jemaat yang luarbiasa yang berdampak kepada kota dan berdampak kepada seluruh Asia hanya dalam waktu dua tahun. Seluruh Asia mendengar firman Tuhan karena testimoni hidup mereka, cara hidup mereka yang luarbiasa. Namun dalam waktu sepuluh tahun gereja Efesus ambruk. Jatuh terlalu dalam. Jika kamu tidak bertobat Aku akan mengambil kaki dian dari mu. Mengapa??
Rev 2:2  Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.

Ay2. Mereka tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat. Ini beda dengan sifat / karakter Tuhan. Orientasi mereka adalah pelayanan. Mereka menghakimi; mereka jengkel, kecewa dan marah kepada orang-orang yang mereka anggap menghambat tugas mereka, menghambat tugas mereka.  Fokus mereka adalah ingin dengan cepat menuntaskan tugas pelayanan mereka. Menghakimi dan menghukum adalah bagian Tuhan, bukan  bagian gerejaNya.
2 Pet 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Tuhan tidak lalai, tapi Ia sabar. Ia menghendaki jangan ada yang binasa. Tuhan panjang sabar; tapi jemaat Efesus tidak sabar. Kita harus tetap tegas dan tetap sabar.  Kita tidak boleh menghakimi, tapi bagian kita adalah menyatakan kebenaran.
Paulus tetap bersabar selama tiga bulan lamanya menghadapi mereka yang terang-terangan menentang jalan Tuhan. Dan ia tetap tegas; sehigga ia memisahkan murid-murid yang lain dari mereka supaya murid-murid tidak terkontaminasi.
Gereja harus tetap sabar dan tegas; memanifestasikan karakter Kristus. Bagian kita menyatakan dan memberitakan kebenaran. Gereja harus bersikap sabar terhadap mereka yang jahat. Kesabaran adalah buah karakter Roh Kudus.  Jadi jemaat Efesus tidak sabar, sementara Tuhan saja sabar terhadap orang-orang jahat. Berarti gereja Efesus tidak memakai karakterNya Tuhan, yang harusnya termanifestasi. Itu sebabnya Tuhan katakan, jika engkau tidak bertobat Aku akan mengambil kaki-dian, identitas gereja pada mereka. Inilah akar penyebab mereka meninggalkan kasih yang semula.
Jadi bagaimana sikap suadara terhadap orang jahat? Orang yang tidak mau ikut kebenaran? Bisakah saudara menobatkan mereka? Bagian saudara apa? Bagian saudara adalah memberitakan Injil, memberitakan kebenaran. Menobatkan mereka adalah peran Roh Kudus.

Allah itu kasih.  Sifat dan jatidiri Allah adalah kasih. Sabar itu hanya salah satu karakter Allah. Spirit babel tidak jelas-jelas bekerja dengan cara mengajak / menggoda gereja untuk melakukan perbuatan yang jelas berdosa. Jemaat Efesus berorientasi melakukan tugas pelayanan, tapi dalam melakukan tugas pelayanan itu mereka bersikap tidak sabar. Hasilnya bagus, bahwa mereka mendapati bahwa rasul-rasul itu ternyata palsu / pendusta. Ketidaksabaran muncul dari keinginan daging kita, dari ambisi kita. Seharusnya kita membiarkan Roh Kudus bekerja; karena penghakiman dan penghukuman datangnya dari Tuhan. Lakukan saja bagian saudara. Pastikan saudara tidak jatuh pada kepentingan diri dan mengandalkan diri sendiri, sehingga spirit babel tidak menunggangi hidupmu.


1 Kor 13:1. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Kasih itu kata benda, zat dan karakter Allah. Kasih itu bukan kata kerja. Beda antara kasih dan mengasihi.  Jadi mengasihi itu bukan dengan perasaan, tapi melakukan, memberi, bertindak dengan kasih. Jangan katakan saya sudah tidak punya perasaan mengasihi…. Jadi bye bye… Bukan begitu. Itu sebabnya orang mudah menceraikan istrinya karena katanya sudah tidak ada perasaan mencintai. Padahal cinta itu bukan perasaan, tapi melakukan. Bertindak mengasihi, melayani, memperhatikan, menerima dia apa adanya, baru timbul perasaan mengasihi. Jadi jangan ditutupi. 

1Co 13:4  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Tapi jemaat Efesus tidak bisa melakukannya. Mereka tidak mampu menanggung, menghadapi dengan sabar orang-orang jahat di sekitar mereka. Tidak mampu memikul / menghandel.  Inilah awal kejatuhan mereka.
Wah 2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

NKJV remember from where you have fallen;
Ingat-ingatlah darimana...mulainya kau jatuh...darimana awalnya kau jatuh, dimana pertama-kali kamu mulai berbelok, darimana mulainya kau berbeda dengan Tuhan.

Contoh lain kejatuhan Demas.
2 Tim4:9-10 Berusahalah supaya segera datang kepadaku,
karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.

Demas meninggalkan Paulus ketika ia ada dalam penjara.
Kol 4:14 Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih dan dari Demas.
Ini tulisan Paulus sebelum di penjara; Demas masih bersama dia. Demas tadinya adalah rekan sekerja. Ditulis sejajar dengan tabib Lukas.
Phm 1:23  Salam kepadamu dari Epafras, temanku sepenjara karena Kristus Yesus,  Phm 1:24  dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku.

Apa yang sebenarnya dibuat Demas sehingga meninggalkan Paulus? Ketika Paulus di penjara termanisfestasi / terungkap apa yang ada di hati Demas. Kenapa dikatakan Demas telah mencintai dunia? Dosa apa yang dilakukan Demas? Apa dia berzinah, merampok, menjadi pebisnis, berdagang? Tidak. Tapi Demas telah memakai jalan-jalan dunia, memakai pikirannya sendiri. Mungkin dia berpikir: kalo Paulus rasul yang benar dan berkenan, kenapa dia ada dipenjara sekarang? Kenapa tidak punya istri, tidak punya rumah, dilempari batu? Jadi Demas pergi meninggalkan Paulus ke Tesalonika; gereja yang hebat yang dibangun Paulus. Dia tidak meninggalkan Paulus dan tidak meninggalkan gereja, tapi memakai jalan-jalan Tuhan; karena dia tidak bisa menerima keadaan Paulus. Inilah spirit babel yang bekerja pada Demas. Sikap Demas ini ada juga pada jemaat Efesus yang menentang jalan-jalan dan cara Tuhan.
Jadi bagaimana seseorang meninggalkan kasih yang semula?
1.      Lebih menyukai /berorientasi / lebih fokus kepada kewajiban dan pelayanan; dan kepada apa yang menjadi peranan kita; kita ingin hasil yang lebih besar/cepat (orientasi hasil).
2.      Ketika kita tau firman Tuhan tapi kita melakukannnya dengan jalan/cara dunia. Contoh: Esau. Dia menyadari istrinya tidak disukai, dia ambil lagi istri yang lain. Sarai mengambil cara dunia. Daud ketika membawa tabut Tuhan dengan menaikkan tabut memakai kereta seperti orang filistin mengangkut barang.
3.      Tuhan ingin kita mengasihi Dia, lebih dari cara-cara/target/hasil kita. Yesus ingin kita mengasih Dia, baru lakukan pelayanan (agape). Sampai Yesus bertanya 3 x kepada Simon Petrus: Apakah engkau mengasihiKu melebihi mereka..... Gembalakanlah domba-dombaKu.
Mat 7:13  Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
Demas ingin jalan yang cepat. Dan jemaat Efesus ingin tetap hebat.

1 Yoh 2:15-16 Tahapan kemunduran Demas:
1Jn 2:15  Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 1Jn 2:16  Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

1.      Memakai cara dunia/jalan dunia
2.      Mulai mencintai dunia
3.      Kehilangan kasih yang mula-mula kepada Bapa
1Jn 2:5  Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

Seberapa banyak saudara tau firman; lakukan. Jangan berdalih belum tau banyak, belum sempurna.
1 Yoh 5:3-5
1Jn 5:3  Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, 1Jn 5:4  sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

Tuhan ingat kepada jemaatNya? Apa yang Tuhan ingat? Ketika kita ikut jalan-jalan Tuhan dan perintah-perintahNya. Ketika kita ikuti jalan-jalan Tuhan, itulah bukti perintah-perintahNya.
Kita hanya bisa mengalahkan dunia dengan iman yang dinyatakan dengan menuruti jalan-jalan Tuhan dan mengikuti firman/perintahNya. Itulah mengasihi Tuhan dengan 100%. Waktu kita melakukan perintah-perintahnya kita akan mampu mengalahkan dunia. Perintah-perintahNya tidak berat; walau pun jalan Tuhan itu sempit dan sesak. Ikuti dengan kasih kepada Tuhan; maka kita tidak akan merasa berat.
Amin.
CATATAN TAMBAHAN:
Kristus bukan hanya mengamat-amati gereja-gerejaNya dari sorga; namun Dia juga berjalan di tengah-tengah mereka, mengamati kekurangan dan kelebihan apa yang ada pada mereka .
TujuanNya bukan untuk menyalahkan mereka, tapi supaya mereka tidak melakukan pekerjaan yang sia-sia.  Tidak cukup hanya rajin / bertekun (being diligent); harus menanggung kesabaran (bearing patience) dan harus ada kesabaran menunggu (must be waiting patience).  Gereja Efesus harus bertobat, menyesal dan merasa malu atas dosa menyimpang dari cara-cara mereka yang semula (cara yang ditunjukkan Tuhan dan rasul Paulus). Turunnya semangat mereka; kelembutan, kesabaran dan keseriusan; kasih yang telah menjadi dingin; tidak seperti sebagaimana pertama-tama mereka lakukan. Mereka masih tekun melayani, mempertahankan kebenaran, bahkan menderita aniaya, sebagai rutinitas (atas dasar yang lain…) dan bukan kecintaan mereka kepada Tuhan. Hal-hal itu bukan hanya melunturkan kasih mereka kepada Tuhan, tapi juga kasih kepada sesama. Mereka hanya menjalankan tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi. Mungkin bagi mereka itu sudah “menyenangkan dan memuaskan” Tuhan.  Maaf, kalau boleh diperumpamakan seorang istri merasa cukup hanya dengan memberikan pelayanan sex kepada suaminya. Itu tidak betul, bukan relasi yang suami-istri yang benar. Pelayanan mereka baru lengkap jika didasari cinta kasih Tuhan, tindakan yang benar dan kesetiaan pada pengajaran harus berjalan seimbang dalam kehidupan gereja. Bukan tugas mereka untuk mempertahankan reputasi sebagai gereja yang luarbiasa berdampak bagi kota dan seluruh Asia Kecil; atau sebagai gereja yang reputasinya mengenal kebenaran, penerima warisan ajaran dari rasul-rasul utama seperti Paulus dan Yohanes.  Tidak ada reputasi atas alasan apa pun yang harus dipertahankan gereja. Kristus hanya menghendaki kesederhanaan dan kemurnian yang memanifestasikan kasih yang tulus terhadap Tuhan yang dilambangkan sebagai kasih seorang istri kepada suaminya. Paulus mengingatkan kepada jemaat Korintus: Sebab aku mempertemukan kamu dengan satu suami, sehingga aku dapat mempersembahkan kamu sebagai perawan yang murni kepada Kristus. Kristus tidak menuntut perawan yang berprestasi dan apalagi berprestise. Ia tidak menghendaki ‘api’ yang lain yang berasal dari gemerlap prestasi dan kuat gagah kita, tapi Dia lah yang akan memberikan api kemuliaan dari pribadiNya sendiri. Ini artinya penundukan diri seorang Mempelai Wanita dengan dalam untuk menghormati Mempelai Pria dalam hubungan kasih yang murni. Pada dasarnya orang yang gagah perkasa di hadapan Allah adalah penyangkalan akan anugerah Tuhan, sebaliknya kesetiaan pada kasih yang semula adalah tindakan menyangkal diri (Mat 16:24).

Ps.Yappy Widjaya_19Mar2017

Postingan populer dari blog ini

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

KUASA IKAT JANJI (Bagian 2)

Upper Room 180 - 4 Maret 2025 Dr. Jonathan David "Perjalanan ikat janji" adalah perjalanan di mana Allah membawa Abraham masuk ke dalam hubungan yang mendalam, di mana Allah menjadi sumbernya dan berjanji untuk menyertai serta mengubah segala sesuatu di mana pun Abraham berada. Dalam perjalanan ini, identitas Abraham tidak lagi didasarkan pada latar belakang lahiriahnya. Yesus mengatakan ini untuk menekankan bahwa hubungan spiritual berdasarkan ketaatan kepada kehendak Allah lebih penting daripada hubungan darah. Bahayanya adalah jika kita terlalu terikat pada kewajiban dan identitas lahiriah sehingga menghalangi kita untuk menyelesaikan tugas Tuhan. "Penebusan sejati" adalah pembebasan dari diri sendiri, ketakutan, pola pikir lama, dan identitas yang dibentuk oleh hal-hal duniawi. Identitas sejati kita ada di dalam Kristus, dan tujuannya adalah untuk semakin serupa dengan-Nya, melepaskan keakuan agar dapat memperoleh Kristus. Tuhan ingin mengubah bangsa-bangsa mel...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

Kuasa Ikat Janji – bagian 4: Berjalan dalam Kemitraan

Kuasa Ikat Janji: Berjalan dalam Kemitraan dengan Tuhan Upper Room 182 – 18 Maret 2025 Dr. Jonathan David Khotbah ini menggunakan perjanjian Allah dengan Abraham sebagai contoh utama, menjelaskan bahwa ikat janji (covenant) itu melampaui iman manusia dan berakar pada sifat kesetiaan (faithfulness) Allah untuk menggenapi firman-Nya. Lebih lanjut, ditekankan bahwa keterlibatan aktif dan kepatuhan manusia dalam ikat janji, yang disimbolkan dengan sunat (peran kekuatan dan usaha sendiri manusia dikurangi), mengundang intervensi ilahi yang lebih besar dan memberdayakan umat beriman serta keturunan mereka. Khotbah ini mendorong pendengar untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya sebagai mitra dalam ikat janji. Bagaimana Konsep  ikat janji mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan? Konsep "kuasa ikat janji" secara fundamental mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan dengan menjadikannya lebih dari sekadar hubungan biasa, melainkan se...

Preparing the Bride - Session 08

Karakteristik Gereja Sebagai Kekasih Tuhan - Sesi 08 Tema masih membahas tentang karakteristik gereja yang diidamkan Tuhan sebagai kekasih-Nya , menggunakan Kidung Agung dan perumpamaan bunga bakung di antara duri . Analogi utama yang digunakan adalah kisah Gadis Sunem dalam Kitab Kidung Agung dan hubungannya dengan Kekasihnya dan Raja Salomo. Membandingkan kecantikan lahiriah seorang gadis dengan keindahan batiniah yang dikerjakan oleh Tuhan sendiri , menekankan bahwa Allah lebih tertarik pada hati dan kesetiaan rohani daripada penampilan luar atau upaya manusia. Lebih lanjut, Kidung Agung mengilustrasikan prinsip ini melalui kisah Raja Salomo, gadis Sunem, pemilihan Daud sebagai raja, dan ajaran Yesus tentang bunga bakung di ladang , yang menunjukkan bahwa nilai sejati di mata Tuhan terletak pada kualitas batin yang ilahi . Kid 2:1 [Gadis Sunem] Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2  —  [Salomo] Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah m...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?  Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebagai seorang rasul Tuhan, Paulus mengambil SIKAP TEGAS untuk tidak mencari perkenanan manusia. Tujuannya adalah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menggenapinya. gbr: knowing-jesus.com Ini adalah suatu MASALAH SERIUS dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang cemburu. Ketika kita mulai mengandalkan orang dalam hidup kita atau dalam melayani Tuhan, maka kita akan mulai kehilangan pengharapan di dalam Tuhan. Saul sangat mengutamakan orang Israel dibandingkan Tuhan. Ketika Samuel terlambat sedikit datang ke Gilgal, Saul menjadi tidak taat dan mempersembahkan korban bakaran sendiri; karena ia melihat rakyat mulai meninggalkannya. Walau pun Samuel menegurnya dan mengecam perbuatannya yang bodoh, Saul tidak menyesal.  Saul juga...

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

gbr: seperti memiliki DNA spiritual yang sama Menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya atau menjadi serupa dengan Yesus Kristus merupakan tujuan dari panggilan kita sebagai gereja. Menjadi serupa dengan Kristus merupakan takdir / destiny yang sudah ditetapkan Bapa (predestinated). _Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara._  Rom 8:29 _Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya._  Rom 8:30 Membaca berulang-ulang ayat-ayat yang sama mungkin membosankan; tapi saya percaya rahmat Tuhan selalu baru setiap hari, amin! Selalu perkataan Tuhan adalah untuk mengingatkan kita untuk meneguhkan panggilanNya atas hidup kita, sehingga kita dikuatkan. B...

Preparing the Bride - Session 04

Gereja sebagai Kekasih Tuhan Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang ideal menurut pandangan Tuhan. Kitab Kidung Agung menjadi fokus utama kita untuk menganalisis hubungan antara mempelai wanita dan kekasihnya sebagai analogi untuk hubungan antara gereja dan Kristus. Kita akan melihat perbandingan Adam pertama dan Adam terakhir dari 1 Korintus, serta peran wanita dalam kejatuhan dari 1 Timotius, untuk menekankan pentingnya kesetiaan dan ketahanan gereja terhadap godaan. Selain itu khotbah ini menggali peran Kristus sebagai Gembala melalui berbagai ayat Perjanjian Lama dan Baru, menyoroti kasih dan pengorbanan-Nya bagi umat-Nya. Tema Utama: Karakteristik Kehidupan Gereja yang Diharapkan Tuhan sebagai Kekasih-Nya Pendahuluan: Pembahasan ini penting bagi pengikut Tuhan dan umat-Nya. Tujuan Tuhan lebih dari sekadar menyelamatkan; Ia ingin gereja menjadi kekasih-Nya yang sejati dan hidup manunggal dengan-Nya. Firman Tuhan (Rhema) membimbing perjalanan iman. Gereja sebagai Kekas...