BAGAIMANA SPIRIT BABEL MENGUASAI DAN MENAWAN GEREJA
Tujuan utama spriit babel adalah menghadang
perjalanan gereja, menghambat kita. Mencoba mengalihkan perhatian kita, fokus
hidup kita, sehingga kita gagal mencapai destiny; sehingga kita gagal
menggenapi ketetapan bapa. Spirit babel
membuat kita mengalami kendala, rintangan, kendala, sehingga fokus kita bukan lagi
kepada tujuan Tuhan, bukan lagi pada
kehendak bapa, tapi fokus pada bagaimana
kita menyelesaikan masalah-masalah hidup kita pribadi. Akhirnya fokus kita, apa yang kita kejar itu
adalah tentang kesejahteraan manusia, hidup kita tetap nyaman dan diberkati.
Contoh dalam pelayanan kesembuhan orang minta
disembuhkan, demi dirinya, bukanlah untuk tujuan Tuhan. Sedangkan mereka yang
sejak lahir sakit, cacat, dalam keterbatasan dan kekurangan mereka tidak fokus
kepada kebutuhan pemulihan dan kesembuhan, mereka stop berdoa untuk itu; tapi
beralih kepada bagaimana menggenapi kehendak Tuhan. Jadi
kita perlu waspadai, karena kerja roh babel itu halus sekali, sepertinya
hal itu baik dan tidak menyimpang. Hal-hal yang baik itu belum tentu benar,
tapi ditunggangi oleh spirit Babel
yang akhirnya orang-orang Kristen itu hidupnya menyimpang dari tujuan Tuhan.
Tidak lagi fokus pada tujuan Tuhan, tapi mengejar apa yang baik, bukan apa yang
benar.
Spirit Babel bekerja secara halus. Tidak menggoda
kita supaya melakukan dosa dari sepuluh hukum Taurat: berdusta, berzinah,
membunuh, mencuri, merampas hak orang. Bukan hal-hal yang begitu nyata, tapi tipis-tipis
begitu saja antara baik dan benar. Yang
benar itu pasti datang dari Tuhan, karena Tuhan itu adalah kebenaran. Tapi yang
baik belum tentu datang dari Tuhan. . Yang baik mungkin datang dari kemanusiaan
kita, dari belaskasih kita, dari keinginan
banyak orang, dari pemikiran kita. Ini yang disebut tipis-tipis halus. Itu
sebabnya kita perlu waspadai. Yang penting adalah memahami bahwa spirit babel bekerja di area kepentingan
untuk mengutamakan untuk kesejahteraan diri kita / manusia. Halus dulu mulainya,
tidak pernah saudara itu tiba-tiba berubah. Kenapa? Karena setan tau, bahwa
kita sebagai orang percaya/ gereja Tuhan itu bukan orang-orang
sembarangan. Kita sudah cukup kuat,
sudah tau kita sudah punya ikat janji dengan Tuhan. Jadi dia memakai cara-cara
yang halus. Ini pentingnya kita harus
hidup dalam kewaspadaan. Terus upgrade dan tingkatkan kapasitas roh kita.
Jadi BAGAIMANA spirit Babel menawan dan menguasai gereja?
Spirit Mesir, spirit Kain sudah tidak disebutkan,
tapi spirit Babel
terus ada sampai kitab Wahyu. Dan akhirnya akan dibinasakan dan dihancurkan
(Wahyu 18,19).
Wahyu 1:1-3
Rev 1:1 Inilah
wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya
kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya
yang diutus-Nya , Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya
Yohanes.
Rev 1:2 Yohanes
telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh
Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
Rev 1:3
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata
nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya
sudah dekat.
Wahyu Yesus Kristus berarti gereja ada di
dalamnya. Beda jika dituliskan inilah wahyu Yesus. Wahyu Yesus Kristus bukan
bicara tentang pribadi Yesus. Yesus adalah pribadi sebagai manusia. Kristus itu
bicara tentang gereja. Kitab wahyu ini juga bukan pewahyuan tentang antikris
atau tentang setan, melainkan wahyu Kristus dan gerejaNya. Maka dikatakan
berbahagialah, diberkatilah. Berbahagialah ia yang membacanya.... Jadi kitab
wahyu ini mengabarkan kabar bahagia, bukan supaya kita menjadi takut atau ngeri.
Untuk bisa melihat dan ditunjukkan apa yang harus diketahui dan harus dipahami
hal-hal yang harus terjadi. Kita harus tergantung sungguh-sungguh pada Roh
Kudus supaya mendapatkan pertolongan untuk memahaminya.
Sebab sudah dekat waktunya, yaitu waktunya Tuhan,
kalender Tuhan, agenda. Dan pada setiap agenda Tuhan kita hanya bisa
menggenapkan apa yang sudah Tuhan rencanakan.
Jadi inilah wahyu Yesus Kristus, merupakan kunci
untuk membukakan hal-hal yang utama. Kitab Wahyu pasal yang pertama inilah yang
menjadi kunci dari kitab Wahyu pada pasal-pasal berikutnya dan juga merupakan
kunci buat seluruh Alkitab.
Ketika Yesus diwahyukan sebagai Raja kita harus
tau bagaimana harus bersikap di hadapan Raja. Tidak akan kita sembarangan. Kita
akan berpakaian yang bagus. Ketika diungkapkan bahwa gereja akan menikah dengan
Kristus, dikatakan berbahagialah mereka yang diundang. Kita akan tau bahwa kita
harus memakai pakaian pesta – yaitu perbuatan benar dari orang-orang kudus.
Jadi kitab wahyu pasal pertama ini adalah kunci. Perbuatan kita adalah untuk
menggenapkan rencana Tuhan. Itu sebabnya penting sekali buat gereja mengupgrade,
mengupdate dan menyelaraskan dirinya (readjusted, rebuilt and realigned). Di
kitab Wahyu tidak pernah dituliskan lagi Yesus sebagai Juru Selamat. Artinya,
Yesus di kitab Wahyu tidak pernah Yesus disebut sebagai Juru Selamat. Artinya
pemahaman kita harus meningkat dan menanjak. Orang yang selalu mengikuti Yesus
terus menerus dengan pewahyuan sebagai Juru Selamat, dia akan tertinggal,
karena terus jatuh bangun dalam dosa. Ia akan terus berfokus pada dirinya
sendiri. Ia terus memperlakukan Yesus
untuk kepentingan pribadinya: Yesus yang menyelamatkan; Yesus yang melindungi;
Yesus yang menolong; Yesus yang menyembuhkan, menolong, yang menjawab doa. Ia
selalu tergoda untuk hidup dalam dosa, karena ia merasa hidup dalam Yesus
selalu ada jaminan pengampunan dosa-dosanya. Ia akan
seperti pengemis dalam kerajaan yang selalu meminta (pengampunan) dalam
kerajaan Allah. Dia terus berharap diberi.
Pengemis tidak boleh ada dalam kerajaanNya.
Kita harus mengenal Yesus sebagai Kristus dan
Raja. Tau bagaimana bersikap di hadapan Raja. Tau bagaimana menyiapkan dirimu.
Selalu stand by, selalu hormat, tidak bersikap kurang-ajar, tidak pernah
tawar-menawar. Lalu kita harus juga memahami gereja sebagai mempelai yang
sedang dipersiapkan bagi Kristus.
Jadi harus beranjak dari Juru Selamat / Anak
Domba, lalu beranjak menjadi Raja, lalu sebagai Kristus.
Lihat lagi Ay1. Apa yang dikaruniakan Allah
kepadaNya? Yang diberikan adalah
pewahyuan tentang Yesus Kristus. Yesus itu adalah: Anak Domba Allah, Gembala
yang baik, sebagai Pintu, sebagai Messias, sebagai roti hidup, sebagai Raja, sebagai
Mempelai Pria, dst.
Tentang diri kita: kita sebagai Anak Allah, sebagai
orang percaya (kepada firman), sebagai seorang murid (yang selalu dibentuk),
seperti anak domba (yang siap berkorban dan dikorbankan), sebagai hamba Tuhan.
Pewahyuan ini diberikan kepada hamba-hambaNya.
Pertama-tama kepada Yohanes, seorang hamba Tuhan. Jadi diberikan kepada orang
yang menempatkan dirinya sebagai hamba Tuhan, yang humble. Seorang yang
memberikan dirinya, siap di hadapan Tuhan. Seorang yang sudah ditebus, dibeli
dengan harga yang lunas. Seorang hamba
tidak punya hak untuk medapatkan upah, waktu istirahat, bahkan keamanan untuk
dirinya. Dia sudah memberi hidupnya sepenuhnya kepada tuannya. Ia bebas dari
spirit babel. Orang yang mempunyai spirit babel akan menempuh jalan yang baik
menurut dirinya sendiri. Seperti orang yang perkasa di hadapan Tuhan seperti
Nimrod. Orang yang menempuh jalannya
sendiri, menurut apa yang baik seperti yang dipikirnya sendiri. Bukan jalan
yang jahat, jalan yang baik, tapi bukan jalan yang benar. (Bukan jalan Tuhan). Seperti
mereka yang membangun menara babel; mereka orang-orang yang hebat, yang
mempunyai nama (mencari nama sendiri). Mereka orang-orang yang perkasa di
hadapan Tuhan. (Tuhan katakan mengenai mereka: Ini barulah permulaan usaha
mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
Kej 11:6)
Kita harus membangun spirit seorang hamba, yang
humble. Tidak merasa dirinya hebat. Kalau pun dirinya berhasil, dia tau itu
karena Tuhan. Dia selalu bertanya pada
Tuhan, apa yang menjadi kehendak Tuhan -bukan sedikit-sedikit berdoa- tapi selalu menyelaraskan hidupnya dengan firman,
dengan perkataan Tuhan. Dia akan mengatakan: Tuhan di luar Engkau, aku tidak
akan bisa berbuat apa-apa. Apa yang kulakukan, karena aku melihat Bapa
melakukannya. Apa yang aku katakan, karena aku dengar apa yang Bapa katakan.
Nah, orang yang memiliki spirit seorang hamba ini yang bisa mengalami aliran
pewahyuan, yang bisa dibukakan pewahyuan
tentang Yesus Kristus (Wah 1:1).
Apakah saudara membangun dirimu seperti itu? Atau
sebaliknya kau merasa kuat, bisa berhasil sebagai orang yang gagah perkasa di
hadapan Tuhan? Itu bukan spirit hamba. Gampang sekali orang seperti itu
tersantet oleh spirit babel.
Kepada Yohanes dan hamba-hambaNya; kepada
gerejaNya ditunjukkan pewahyuan Yesus sehingga gerejaNya bisa menyelesaikan apa
yang harus terjadi.
Rev 19:7 Marilah
kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan
Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Wahyu 19:7 pengantinNya telah siap sedia. Gereja telah siap sedia. Artiya bagi kita,
kita harus menyiapkan diri kita seperti seorang mempelai perempuan berdandan.
Mempercantik dirnya. Menyelaraskan dirinya sehingga layak dipersandingkan
dengan Mempelai Pria. Kita harus bersiap sedia setiap hari. Jangan menjalani
hidup begitu saja, terjebak dalam kerutinan. Sadari bahwa kita harus selalu
menyiapkan diri. Tuhan tidak selalu
menunggui kita. Banyak orang-orang lain yang sudah menyiapkan diriya,
bahkan seperti murid-murid Yesus, mereka telah memberikan hidupnya, menyiapkan
dirinya, walau pun mereka pernah gagal. Jadi sejak 2000 tahun yang lalu juga
sudah ada mereka yang bersiap-siap. Sepuluh gadis itu adalah gereja. Tapi yang
5 bodoh tidak bersiap sedia. Ada
5 gadis lain yang sudah bersiap-siap seluruhnya, karena mereka bijak. Kelima
gadis bijak menyiapkan minyak ilahi, memiliki karakter-karakter ilahi. Ingat, Tuhan itu bukan maha sabar, tapi
panjang sabar. Ada
waktuya pintu itu ditutup dan 5 gadis bodoh itu terlambat dan tidak bisa masuk
ke dalam perjamuan kawin Anak Domba.
Tidak selamanya Tuhan akan menunggu kita. Dia
terus bergerak maju. Jika kita terus berdiam diri saja maka kita akan
tertinggal. Saudara harus membenahi diri dan Roh Kudus akan mempercepat langkah
saudara. Ada
percepatan yang akan menolong saudara. Ingat penyamun yang ada di sebelah kiri
Yesus di atas kayu salib. Apa yang Yesus katakan: Hari ini juga kau akan bersama-sama
dengan Ku di taman firdaus. Firdaus adalah taman raja. Penjahat itu sangat
jahat karena itu ia dihukum salib. Dia berkata: “Tuhan ingatlah akan aku, jika
Kau datang sebagai Raja.” Hanya kepada penyamun ini saja Yesus berkata
demikian. Orang ini sudah tertinggal jauh, tapi tiba-tiba ia bangkit dalam
iman. Penyamun ini mengalami percepatan. Yudas juga merasakan penyesalan yang
sangat mendalam karena telah menjual Yesus. Tapi dia tidak bertobat. Petrus
melakukan hal yang tidak kalah buruknya dari Yudas, karena ia telah menyangkal
Yesus 3 kali. Tapi ia menyesal dan bertobat (Imannya tidak gugur, karena Yesus
telah bersyafaat bagi Petrus).
Kita harus tau pewahyuan tentang apa yang dikaruniakan Bapa kepada Yesus akan
membuat saudara bisa menyelaraskan diri dan mengalami percepatan dan
pertumbuhan iman.
Tuhan-hamba; guru-murid; Raja-hamba.
Berbahagialah orang yang membaca dan mengikutinya.
Rev 1:4 Dari
Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai
sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan
datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
Wahyu 1:4 Dari Yohanes dan ketujuh Roh Kudus
kepada tujuh jemaat. Tujuh adalah angka kesempurnaan, jangan diartikan secara
numerik. Ketujuh Roh Kudus adalah kesempurnaan Roh Kudus, kepenuhan Roh Kudus
(kasih, karunia, anugerah, dst).
Rev 1:13 Dan di
tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah
yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari
emas.
Rev 1:14 Kepala dan
rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala
api.
Ay13,14. Adalah gambaran Yesus Kristus dalam kematangan,
penuh dengan pengalaman (melintasi segala alam), penuh hikmat, tidak ada siapa
pun meragukanNya. MataNya memandang sangat dalam menembus hati.
Ketujuh jemaat memang ada 7 jemaat bahkan lebih
daripada itu, tapi ketujuh jemaat mewakili karakter daripada seluruh jemaat,
baik kelebihan dan kekurangannya. Jadi ketujuh jemaat ini mewakili Tubuh
Kristus secara keseluruhan sebagai satu kesatuan. Ketujuh jemaat artinya jemaat
yang harus terus mengalami upgrade untuk menjadi jemaat yang sempurna, jemaat
yang layak menerima pewahyuan Yesus Kristus. Karakter ini masih relevan dengan keadaan jemaat
modern sekarang ini di mana semua belum siap untuk menjadi Mempelai Kristus.
Apa
yang membuat gereja tertawan dan dikuasai spirit babel?
Spirit
babel mengakibatkan gereja tidak bisa memenuhi agenda dan kebutuhan Tuhan untuk
menjadi gereja seperti: gereja anak laki-laki (Wah 12), atau seperti 144.000
yang mengikuti Anak Domba di Sion (wah 14:1) atau sebagai gereja Mempelai
Kristus, atau sebagai Bait Suci, dan sebagai gereja yang manunggal dengan
Kristus.
Sebelumnya kita akan melihat terlebih dulu, bagaimana
akhir daripada perjalanan gereja.
Di kitab Wahyu 4 ada 24 tua-tua dengan 24 tahta.
Di tengah-tengah ke24 tahta itu ada lagi sebuah tahta.
Rev 22:1 Lalu ia
menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan
mengalir ke luar dari takhta Allah dan
takhta Anak Domba itu.
Wah 22:1 dinyatakan hanya ada satu tahta, yaitu
Tahta Allah dan Tahta Anak Domba. Bisa diartikan hanya ada satu Tahta: Tahta
Bapa dan Anak Domba. Yesus bukan lagi sebagai Mempelai Laki-laki; tapi sebagai
Anak Domba Allah.
Pada akhirnya hanya ada Anak Domba Allah. Jadi
gereja sesudah pernikahan Anak Domba sekarang manunggal dengan Kristus: menjadi
Anak Domba Allah.
Ini adalah metamorfosa gereja pada akhirnya: Gereja akhirnya juga sebagai Anak Domba Allah.
Rev 14:1 Dan aku
melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan
Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya
dan nama Bapa-Nya.
Rev 14:2 Dan aku
mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru
guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain
kecapi yang memetik kecapinya.
Rev 14:3 Mereka
menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk
dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu
selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari
bumi itu.
Rev 14:4 Mereka
adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan,
karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang
mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara
manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Rev 14:5 Dan di
dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Wah 14:1-5 Inilah riwayat perjalanan gereja; selalu mengikuti kemana pun Anak Domba
itu pergi.
Gereja yang memiliki karakter seperti Yesus
Kristus, Anak Domba. Mereka selalu ada di jalannya Tuhan. Mereka murni seperti
perawan, tidak mencemarkan dirinya dengan spirit babel. Yang memiliki spirit
yang mau berkorban. Jika jemaat selalu
mengikuti kemana pun Anak Domba itu, maka gereja akan terbebas dari spirit
babel. Begitu saudara meninggalkan perjalanan kawaan anak domba ini, saudara
akan dihabisi dan tidak bisa bertahan. Kristus
hanya “menikah” dengan spirit yang memiliki karakter yang sama denganNya,
sebagai anak domba, sebagai orang yang bersedia berkorban.
Rev
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega,
firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang
Mahakuasa."
Rev
22:13 Aku adalah Alfa dan Omega, Yang
Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
Wah 1:8 Yesus sebagai Alfa-Omega.
Way 22:13 Yesus sebagai Alfa-Omega.
Ternyata inti dari pada dua ayat di atas sama. Yesus
menyatakan diriNYa sebagai Alfa dan Omega. Dia yang memulai dan Dia juga yang
mengakhirinya. Apa yang Dia mulai dalam hidup saudara, Dia yang memulainya dan
Dia yang mengakhirnya supaya kita duduk di tahta bersama Dia. Kita ada di dalamNYa. Kita adalah generasi
Yesus Kristus.
SEKARANG KITA KEMBALI KE JEMAAT EFESUS. APA YANG
TERJADI DENGAN JEMAAT EFESUS?
Wah 2:1-7
Rev 2:1
"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari
Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di
antara ketujuh kaki dian emas itu.
Rev 2:2 Aku tahu
segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa
engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah
mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak
demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
Rev 2:3 Dan engkau
tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
Rev 2:4 Namun
demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang
semula.
Rev 2:5 Sebab itu
ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi
apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu
dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak
bertobat.
Rev 2:6 Tetapi ini
yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut
Nikolaus, yang juga Kubenci.
Rev 2:7 Siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat:
Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Ay1. Ketujuh bintang di tangan kananNya: gereja
yang sempurna yang dalam tangan kananNya. Kristus berjalan di tengah-tengah gerejaNya.
Dia bekerja. Dia mengawasi, mengamat-amati gereja-gerejaNya.
Apa yang menyebabkan jemaat Efesus jatuh?? Dulu
saya berpikir yang menyebabkan jemaat Efesus jatuh adalah karena mereka
meninggalkan kasih yang mula-mula. Ternyata bukan itu. Meninggalkan kasih yang
semula adalah buahnya, manifestasinya. Meninggalkan kasih yang semula artinya
kasih saudara itu sudah luntur. Mengapa
jemaat Efesus meninggalkan kasih yang semula??
Jika seorang suami-istri tidak lagi mengasihi
pasangannya; dengan mudah ia berzinah. Gereja akan mudah berzinah dengan spirit
Babel karena
melupakan kasih semula. Ketika luntur gairahnya, passionnya, kesukaannya; ia
mudah berzinah dengan spirit babel. Dengan demikian ia dengan mudah akan
meninggalkan jalan-jalan Tuhan, walau pun tetap di gereja. Mereka tetap
melakukan pelayanan tanpa kenal lelah; tapi sebenarnya bukan melayani Tuhan.
Hanya menjalankan tugas, kewajiban dan melakukan rutinitas. Ibarat suami-istri
tetap serumah, tetap seranjang, tetap menyediakan makanan, tetap membereskan
rumah, tapi hatinya sudah lain.
Itu yang tejadi pada jemaat Efesus. Tapi apa yang menyebabkan mereka kehilangan
kasih yang mula-mula itu? Jemaat Efesus adalah jemaat yang luarbiasa yang
berdampak kepada kota dan berdampak kepada
seluruh Asia hanya dalam waktu dua tahun. Seluruh
Asia mendengar firman Tuhan karena testimoni hidup mereka, cara hidup mereka
yang luarbiasa. Namun dalam waktu sepuluh tahun gereja Efesus ambruk. Jatuh
terlalu dalam. Jika kamu tidak bertobat Aku akan mengambil kaki dian dari mu.
Mengapa??
Rev 2:2 Aku tahu
segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa
engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah
mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak
demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
Ay2. Mereka tidak dapat sabar terhadap
orang-orang jahat. Ini beda dengan sifat / karakter Tuhan. Orientasi mereka
adalah pelayanan. Mereka menghakimi; mereka jengkel, kecewa dan marah kepada
orang-orang yang mereka anggap menghambat tugas mereka, menghambat tugas mereka.
Fokus mereka adalah ingin dengan cepat
menuntaskan tugas pelayanan mereka. Menghakimi dan menghukum adalah bagian
Tuhan, bukan bagian gerejaNya.
2 Pet 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia
sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa,
melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Tuhan tidak lalai, tapi Ia sabar. Ia menghendaki
jangan ada yang binasa. Tuhan panjang
sabar; tapi jemaat Efesus tidak sabar. Kita
harus tetap tegas dan tetap sabar. Kita
tidak boleh menghakimi, tapi bagian kita adalah menyatakan kebenaran.
Paulus tetap bersabar selama tiga bulan lamanya
menghadapi mereka yang terang-terangan menentang jalan Tuhan. Dan ia tetap
tegas; sehigga ia memisahkan murid-murid yang lain dari mereka supaya
murid-murid tidak terkontaminasi.
Gereja harus tetap sabar dan tegas;
memanifestasikan karakter Kristus. Bagian kita menyatakan dan memberitakan kebenaran.
Gereja harus bersikap sabar terhadap mereka yang jahat. Kesabaran adalah buah
karakter Roh Kudus. Jadi jemaat Efesus
tidak sabar, sementara Tuhan saja sabar terhadap orang-orang jahat. Berarti
gereja Efesus tidak memakai karakterNya Tuhan, yang harusnya termanifestasi.
Itu sebabnya Tuhan katakan, jika engkau tidak bertobat Aku akan mengambil
kaki-dian, identitas gereja pada mereka. Inilah akar penyebab mereka
meninggalkan kasih yang semula.
Jadi
bagaimana sikap suadara terhadap orang jahat? Orang yang tidak mau ikut
kebenaran? Bisakah saudara menobatkan mereka? Bagian saudara apa? Bagian
saudara adalah memberitakan Injil, memberitakan kebenaran. Menobatkan mereka
adalah peran Roh Kudus.
Allah itu
kasih. Sifat dan jatidiri Allah adalah
kasih. Sabar itu hanya salah satu karakter Allah. Spirit babel tidak
jelas-jelas bekerja dengan cara mengajak / menggoda gereja untuk melakukan
perbuatan yang jelas berdosa. Jemaat Efesus berorientasi melakukan tugas
pelayanan, tapi dalam melakukan tugas pelayanan itu mereka bersikap tidak
sabar. Hasilnya bagus, bahwa mereka mendapati bahwa rasul-rasul itu ternyata
palsu / pendusta. Ketidaksabaran muncul dari keinginan daging kita, dari ambisi
kita. Seharusnya kita membiarkan Roh Kudus bekerja; karena penghakiman dan
penghukuman datangnya dari Tuhan. Lakukan saja bagian saudara. Pastikan saudara
tidak jatuh pada kepentingan diri dan mengandalkan diri sendiri, sehingga
spirit babel tidak menunggangi hidupmu.
1 Kor 13:1. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa
manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Kasih itu kata benda, zat dan karakter Allah. Kasih itu bukan kata kerja.
Beda antara kasih dan mengasihi. Jadi mengasihi
itu bukan dengan perasaan, tapi melakukan, memberi, bertindak dengan kasih.
Jangan katakan saya sudah tidak punya perasaan mengasihi…. Jadi bye bye… Bukan
begitu. Itu sebabnya orang mudah menceraikan istrinya karena katanya sudah
tidak ada perasaan mencintai. Padahal cinta itu bukan perasaan, tapi melakukan.
Bertindak mengasihi, melayani, memperhatikan, menerima dia apa adanya, baru
timbul perasaan mengasihi. Jadi jangan ditutupi.
1Co
13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak
memegahkan diri dan tidak sombong.
Tapi jemaat Efesus tidak bisa melakukannya.
Mereka tidak mampu menanggung, menghadapi dengan sabar orang-orang jahat di
sekitar mereka. Tidak mampu memikul / menghandel. Inilah awal kejatuhan mereka.
Wah 2:5 Sebab itu
ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi
apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu
dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak
bertobat.
NKJV remember from where you have fallen;
Ingat-ingatlah darimana...mulainya kau
jatuh...darimana awalnya kau jatuh, dimana pertama-kali kamu mulai berbelok, darimana
mulainya kau berbeda dengan Tuhan.
Contoh lain kejatuhan Demas.
2 Tim4:9-10 Berusahalah supaya segera datang kepadaku,
karena
Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke
Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia
dan Titus ke Dalmatia .
Demas meninggalkan Paulus ketika ia ada dalam
penjara.
Kol 4:14 Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih dan dari Demas.
Ini tulisan Paulus sebelum di penjara; Demas
masih bersama dia. Demas tadinya adalah rekan sekerja. Ditulis sejajar dengan
tabib Lukas.
Phm 1:23 Salam
kepadamu dari Epafras, temanku sepenjara karena Kristus Yesus, Phm 1:24
dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku.
Apa yang sebenarnya dibuat Demas sehingga
meninggalkan Paulus? Ketika Paulus di penjara termanisfestasi / terungkap apa
yang ada di hati Demas. Kenapa dikatakan Demas telah mencintai dunia? Dosa apa
yang dilakukan Demas? Apa dia berzinah, merampok, menjadi pebisnis, berdagang?
Tidak. Tapi Demas telah memakai jalan-jalan dunia, memakai pikirannya sendiri.
Mungkin dia berpikir: kalo Paulus rasul yang benar dan berkenan, kenapa dia ada
dipenjara sekarang? Kenapa tidak punya istri, tidak punya rumah, dilempari
batu? Jadi Demas pergi meninggalkan Paulus ke Tesalonika; gereja yang hebat
yang dibangun Paulus. Dia tidak meninggalkan Paulus dan tidak meninggalkan
gereja, tapi memakai jalan-jalan Tuhan; karena dia tidak bisa menerima keadaan
Paulus. Inilah spirit babel yang bekerja pada Demas. Sikap Demas ini ada juga
pada jemaat Efesus yang menentang jalan-jalan dan cara Tuhan.
Jadi bagaimana seseorang meninggalkan kasih yang
semula?
1. Lebih menyukai /berorientasi / lebih fokus kepada kewajiban dan pelayanan;
dan kepada apa yang menjadi peranan kita; kita ingin hasil yang lebih
besar/cepat (orientasi hasil).
2. Ketika kita tau firman Tuhan tapi kita melakukannnya dengan jalan/cara dunia.
Contoh: Esau. Dia menyadari istrinya tidak disukai, dia ambil lagi istri yang
lain. Sarai mengambil cara dunia. Daud ketika membawa tabut Tuhan dengan
menaikkan tabut memakai kereta seperti orang filistin mengangkut barang.
3. Tuhan ingin kita mengasihi Dia, lebih dari cara-cara/target/hasil kita.
Yesus ingin kita mengasih Dia, baru lakukan pelayanan (agape). Sampai Yesus
bertanya 3 x kepada Simon Petrus: Apakah engkau mengasihiKu melebihi
mereka..... Gembalakanlah domba-dombaKu.
Mat
7:13 Masuklah melalui pintu yang sesak
itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan
banyak orang yang masuk melaluinya;
Demas ingin jalan yang cepat. Dan jemaat Efesus
ingin tetap hebat.
1
Yoh 2:15-16 Tahapan kemunduran Demas:
1Jn 2:15 Janganlah
kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi
dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 1Jn 2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu
keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal
dari Bapa, melainkan dari dunia.
1. Memakai cara dunia/jalan dunia
2. Mulai mencintai dunia
3. Kehilangan kasih yang mula-mula kepada Bapa
1Jn
2:5 Tetapi barangsiapa menuruti
firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah
kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.
Seberapa banyak saudara tau firman; lakukan.
Jangan berdalih belum tau banyak, belum sempurna.
1 Yoh 5:3-5
1Jn 5:3 Sebab
inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.
Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, 1Jn 5:4
sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah
kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
Tuhan ingat kepada jemaatNya? Apa yang Tuhan
ingat? Ketika kita ikut jalan-jalan Tuhan dan perintah-perintahNya. Ketika kita
ikuti jalan-jalan Tuhan, itulah bukti perintah-perintahNya.
Kita hanya bisa mengalahkan dunia dengan iman
yang dinyatakan dengan menuruti jalan-jalan Tuhan dan mengikuti
firman/perintahNya. Itulah mengasihi Tuhan dengan 100%. Waktu kita melakukan
perintah-perintahnya kita akan mampu mengalahkan dunia. Perintah-perintahNya
tidak berat; walau pun jalan Tuhan itu sempit dan sesak. Ikuti dengan kasih
kepada Tuhan; maka kita tidak akan merasa berat.
Amin.
CATATAN TAMBAHAN:
Kristus bukan hanya mengamat-amati
gereja-gerejaNya dari sorga; namun Dia juga berjalan di tengah-tengah mereka,
mengamati kekurangan dan kelebihan apa yang ada pada mereka .
TujuanNya bukan untuk menyalahkan mereka, tapi
supaya mereka tidak melakukan pekerjaan yang sia-sia. Tidak cukup hanya rajin / bertekun (being
diligent); harus menanggung kesabaran (bearing patience) dan harus ada
kesabaran menunggu (must be waiting patience). Gereja Efesus harus bertobat, menyesal dan
merasa malu atas dosa menyimpang dari cara-cara mereka yang semula (cara yang
ditunjukkan Tuhan dan rasul Paulus). Turunnya
semangat mereka; kelembutan, kesabaran dan keseriusan; kasih yang telah menjadi
dingin; tidak seperti sebagaimana pertama-tama mereka lakukan. Mereka masih
tekun melayani, mempertahankan kebenaran, bahkan menderita aniaya, sebagai
rutinitas (atas dasar yang lain…) dan bukan kecintaan mereka kepada Tuhan. Hal-hal itu bukan hanya melunturkan kasih
mereka kepada Tuhan, tapi juga kasih kepada sesama. Mereka hanya
menjalankan tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi. Mungkin bagi mereka itu sudah “menyenangkan dan memuaskan” Tuhan. Maaf, kalau boleh diperumpamakan seorang
istri merasa cukup hanya dengan memberikan pelayanan sex kepada suaminya. Itu
tidak betul, bukan relasi yang suami-istri yang benar. Pelayanan mereka baru lengkap jika didasari cinta kasih Tuhan, tindakan
yang benar dan kesetiaan pada pengajaran harus berjalan seimbang dalam
kehidupan gereja. Bukan tugas mereka
untuk mempertahankan reputasi sebagai gereja yang luarbiasa berdampak bagi kota
dan seluruh Asia Kecil; atau sebagai gereja yang reputasinya mengenal
kebenaran, penerima warisan ajaran dari rasul-rasul utama seperti Paulus dan
Yohanes. Tidak ada reputasi atas alasan
apa pun yang harus dipertahankan gereja. Kristus hanya menghendaki
kesederhanaan dan kemurnian yang memanifestasikan kasih yang tulus terhadap
Tuhan yang dilambangkan sebagai kasih seorang istri kepada suaminya. Paulus
mengingatkan kepada jemaat Korintus: Sebab
aku mempertemukan kamu dengan satu suami, sehingga aku dapat mempersembahkan
kamu sebagai perawan yang murni kepada Kristus. Kristus tidak menuntut
perawan yang berprestasi dan apalagi berprestise. Ia tidak menghendaki ‘api’
yang lain yang berasal dari gemerlap prestasi dan kuat gagah kita, tapi Dia lah
yang akan memberikan api kemuliaan dari pribadiNya sendiri. Ini artinya
penundukan diri seorang Mempelai Wanita dengan dalam untuk menghormati Mempelai
Pria dalam hubungan kasih yang murni. Pada
dasarnya orang yang gagah perkasa di hadapan Allah adalah penyangkalan akan
anugerah Tuhan, sebaliknya kesetiaan pada kasih yang semula adalah tindakan
menyangkal diri (Mat 16:24).
Ps.Yappy Widjaya_19Mar2017