Langsung ke konten utama

Rangkuman Tentang Roh Kudus - BAGIAN 1

Catatan ini mengenai Pribadi Roh Kudus; pencurahan Roh Kudus; tentang perbedaan antara baptisan air dan baptisan roh,  dipenuhi Roh; kepenuhan Roh; dipimpin, dikendalikan dan dalam kuasa Roh.

Terlebih lagi adalah bagaimana pentingnya peranan Roh Kudus dalam hidup kita mengenai hidup oleh Roh.

BAGIAN 1

Pribadi Roh Kudus

Roh Kudus adalah Pribadi dari Elohim sendiri, kehidupan dari Elohim sendiri. Tanpa Roh-Nya tidak ada kehidupan ilahi di dalam Allah. Roh Kudus memiliki karakter yang sama dengan Elohim secara utuh. Itu sebabnya Roh Kudus mengetahui rahasia Allah dan hati Allah yang terdalam.

1 Korintus 2:10
Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.

Mengapa Allah memberikan Roh Kudus kepada kita? Tujuannya Allah adalah mengadopsi kita sebagai anak-anak Allah di dalam keluarga Allah, menjadi saudara-saudara Yesus. Roh Kudus menolong kita melakukan bagianNya di dalam proses adopsi itu.

Kita harus mengalami adaptasi dari kehidupan yang natural dan jiwani saja menjadi kehidupan yang spiritual.


Kehidupan spiritual yang bagaimana? 

Yang sesuai dengan tatanan sebagai ciptaan baru, yang tertata dari roh, jiwa dan tubuh dan bergerak di dalam kuasaNya. 

Bukan hanya ukuran Allah  yang harus tertanam, tapi juga nilai-nilai dan moral dan etika KerajaanNya dan banyak hal lainnya.  Kita harus memahami hukum kerja Allah dan bagaimana sistem komando itu berlangsung dari roh ke hati yakni unsur hati nurani dan seluruh unsur jiwa, lalu menjadi perbuatan tubuh.  Aliran kuasanya selalu berasal dari Firman dengan dinamika Roh yang disertai kasih-karunia-Nya mengalir pertama-tama ke dalam roh kita dan dimanifestasikan keluar menjadi nyata oleh iman di dalam ketaatan penuh.

Adaptasi ini harus terus menerus berlangsung sampai terjadi proses adopsi secara penuh dari bayi rohani sampai menjadi putra Allah. 


Dan Yesus telah mengalami didikan dan diperlengkapi bukan hanya oleh Roh Kudus, juga diperlengkapi oleh Yusuf dan Maria selama 30 tahun; sampai ada kesaksian dari Bapa sendiri dan ditandai dengan burung merpati:

Lukas 3:22 (TB)  dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Pengangkatan menjadi putra (huois) ini sungguh mengagungkan kasih ilahi, kasih Bapa kepada Putra, kasih El Shadday kepada anak-anaknya dan juga menjamin tersedianya berkat-berkat bagi orang-orang pilihan Allah atau anak-anak Allah, supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan.


Allah melakukannya  dengan memperlengkapi Yesus dan setiap putra Allah dengan kuasa-Nya di dalam dan bagi orang itu, sesuai dengan tujuan kekal-Nya dalam mengaruniakan segala berkat rohani atas umat-Nya. 


Ia telah memberkati kita – sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita, di dalam Kristus, BUAH yang SULUNG, KEPALA yang agung dari pemilihan itu, yang dengan penuh perasaan kasih menyebut kita sebagai orang-orang pilihan Allah, sebagai orang-orang pilihan-Nya. Lebih tepatnya, sebagai putra-putra Allah.


Peperangan yang adil di padang gurun dan pelayanan Yesus dengan kuasa Roh Kudus baru dapat dimulai setelah peristiwa diperlengkapinya Yesus dengan kepenuhan Roh Kudus ini. Yesus bukan hanya menerima baptisan air, tetapi ketaatan Yesus sepenuhnya untuk menggenapkan seluruh kehendak Allah menyebabkan langit terbuka untuk meneguhkan segala berkat rohani itu (Efesus 1) dialirkan dan Yesus menerima kepenuhan Roh Kudus yang ditandai dengan rupa burung merpati. Pada saat itu Kej 1:26,27 digenapi di dalam diri Yesus.


Kapan kita menerima Roh Kudus?

Semua orang percaya yang diselamatkan, menerima Roh Kudus yang berdiam pada saat 'Dilahirkan Kembali'.

Jadi, semua orang yang terpilih, dipanggil, mereka merespon Firman akan memiliki Roh Kudus yang tinggal di dalam setiap orang yang diselamatkan di dalam nama Yesus Kristus. 

Efesus 1:13-14 (TB)  Di dalam Dia kamu juga — karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Penerimaan Allah atas Hidup kita

Roma 8:15 (TB)  Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Roh Kudus menyatakan bukti di penerimaan Allah atas hidup kita apa adanya bersamaan dengan kelahiran baru hidup kita.  Ini adalah pengalaman nyata dan sudah menjadi realita, bahwa sekarang kita sudah diadopsi menjadi anak-anak Allah. Kasih dan penerimaan Allah sudah ada di hidup kita. Allah El Shadday terus mengekpresikan kasih Nya di dalam kita melalui Roh Kudus. Setiap orang yang sudah lahir baru harus memiliki kesadaran pewahyuan ini. Tanpa kesadaran ini orang akan bertindak berbeda, seolah-olah ia bukanlah anak perjanjian.  Berbeda sekali di hadapan Allah antara Ismael dan Ishak.

Ini adalah pewahyuan kasih El Shadday yang terbesar kepada anak perjanjian. Ia merangkul kita dan hidup kita dari dalam. Ia tidak hanya menyatakan bahwa kita tidak berdaya tanpa Tuhan, tapi Dia sudah ada dan selalu hadir di dalam kita.

1 Korintus 13:13 (TB)  Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Penyataan KASIH Nya yang terus menerus ada di dalam diri kita. Kasih Nya lebih besar dari pengharapan dan iman kita.

IMAN adalah Pribadi-Nya yang akan menyatakan dan mentransfer kasih dan kehidupan ilahi yang ada di dalam kita keluar menjadi perbuatan dan tindakan. Kita dimampukan mengekpresikan kasih dan kehidupan ilahi oleh iman. Dengan begitu kita bisa menunjukkan iman dari kehidupan ilahi kita dalam kesatuan dengan Roh Kudus.

1 Korintus 13:8 (TB)  Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Pencurahan Roh Kudus

Peristiwa pencurahan Roh Kudus pertamakali terjadi 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus pada hari perayaan Pentakosta.

Kenapa harus terjadi setelah Yesus bangkit dan Yesus naik ke sorga baru terjadi pencurahan Roh Kudus?

Yesus adalah orang pertama yang bangkit dari antara orang mati dan naik ke sorga. Ia ditinggikan sebagai Kristus. Hanya Yesus Kristus yang layak menerima segala kuasa yang ada di sorga, di bumi dan di bawah bumi.  Hanya Dia yang layak menerima janji Bapa. Yesus menerima Roh Kudus dari Bapa untuk dicurahkan ke dunia bagi semua orang yang percaya di dalam nama Nya.

Kisah Para Rasul 2:33 (TB)  Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.

Yesus Kristus menggenapi janji Allah dari Kej 1:26,27. Konsep penciptaan manusia, pemulihan manusia atas sabotase iblis atas manusia, semuanya telah dicakup dalam pekerjaan Bapa yang dilakukan Yesus. Peperangan yang dilakukan Yesus di bumi ini adalah peperangan yang adil sesuai konsep dasar penciptaan.  Orang yang percaya dan beriman di dalam nama Yesus akan menikmati semua keuntungan dari kemenangan Yesus. Dia akan alami juga kemenangan dan seluruh konsekuensi dari kemenangan Yesus atas peperangan itu. Yesus telah membuat jalan yang adil bagi kita untuk menjadi lebih dari pemenang.


Peranan Roh Kudus telah terlibat sejak awal, sejak penciptaan dan terus berlanjut. Demikian pula ketika Firman datang ke dalam dunia melalui tubuh Maria, Roh Kudus datang dan kuasa Allah yang Mahatinggi menaungi Maria.

Kita menerima Roh Kudus supaya kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi hidup kita untuk membuat kita mampu melakukan pekerjaan yang lebih besar dari Yesus. Kita harus meneruskan pekerjaan Bapa yang belum digenapi. Ini adalah bagian penting yang harus terjadi daripada bingkai firman Nya yang melingkupi hidup kita.


Efesus 1:14 (TB)  Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Setelah menerima Roh Kudus "mengikuti keselamatan" bukan berarti kita telah menerima seluruhnya. Menurut Ef 1:14  masih ada lagi bagian yang belum kita peroleh. Bagian yang belum kita peroleh itu adalah  warisan yang hanya dapat kita terima, bukan sebagai anak-anak, tapi sebagai putra yang dewasa (huios).

Nabi Elia sudah menerima sebagian besar dari Roh Tuhan, tetapi Elisa menerima dobel dari apa yang diterima Elia.

Kita harus dibaptis oleh Roh Kudus yang sama. Bukan hanya dipenuhi oleh Roh Kudus untuk kita mengalami damai sejahtera dan sukacita, untuk berbicara kepada Allah dalam bahasa roh dan mengalami pertumbuhan saja. Kita harus menginginkan Roh Kudus bekerja di dalam dan melalui kita tanpa batas. Namun demikian,  jangan pernah menginginkan kuasa itu untuk gaya-gayaan dan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk menggenapkan seluruh kehendak Allah.

Kisah Para Rasul 1:8 (TB)  Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Dia berkata: Aku akan memberimu lebih banyak! Dan lebih banyak lagi untuk kekuatan untuk menjadi saksi….

Banyak yang keluar melayani tanpa kekuatan ini, kuasa untuk menjadi saksi Kristus.  Mereka sudah diselamatkan, tetapi mereka belum menerima semua yang mereka anggap sudah semuanya. Hanya ketika Allah mengangkat kita menjadi huios kita akan menerima baptisan Roh Kudus oleh Yesus Kristus.

Banyak orang yang diselamatkan hari ini telah diajari hal-hal yang tidak benar tentang Baptisan dengan Roh Kudus.

Pada waktuNya ketika Firman sudah membenarkan kita, maka kita layak menerima baptisan Roh Kudus.

Kapan seseorang menjadi siap menerima baptisan Roh Kudus?
Ketika kehidupan sehari-harinya berubah dari kehidupan yang natural dan jiwani menjadi kehidupan yang spiritual.

Baptisan Roh Kudus akan mengubahkan kehidupan spiritual kita menjadi kehidupan yang spiritual dan supranatural.

Hanya 120 dari 5000 orang murid Yesus yang benar-benar menjalani kehidupan yang spiritual di loteng Yerusalem dan siap menerima baptisan Roh Kudus yang mengubahkan hidup mereka menjadi kehidupan yang supranatural.









Postingan populer dari blog ini

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

KUASA IKAT JANJI (Bagian 2)

Upper Room 180 - 4 Maret 2025 Dr. Jonathan David "Perjalanan ikat janji" adalah perjalanan di mana Allah membawa Abraham masuk ke dalam hubungan yang mendalam, di mana Allah menjadi sumbernya dan berjanji untuk menyertai serta mengubah segala sesuatu di mana pun Abraham berada. Dalam perjalanan ini, identitas Abraham tidak lagi didasarkan pada latar belakang lahiriahnya. Yesus mengatakan ini untuk menekankan bahwa hubungan spiritual berdasarkan ketaatan kepada kehendak Allah lebih penting daripada hubungan darah. Bahayanya adalah jika kita terlalu terikat pada kewajiban dan identitas lahiriah sehingga menghalangi kita untuk menyelesaikan tugas Tuhan. "Penebusan sejati" adalah pembebasan dari diri sendiri, ketakutan, pola pikir lama, dan identitas yang dibentuk oleh hal-hal duniawi. Identitas sejati kita ada di dalam Kristus, dan tujuannya adalah untuk semakin serupa dengan-Nya, melepaskan keakuan agar dapat memperoleh Kristus. Tuhan ingin mengubah bangsa-bangsa mel...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

Kuasa Ikat Janji – bagian 4: Berjalan dalam Kemitraan

Kuasa Ikat Janji: Berjalan dalam Kemitraan dengan Tuhan Upper Room 182 – 18 Maret 2025 Dr. Jonathan David Khotbah ini menggunakan perjanjian Allah dengan Abraham sebagai contoh utama, menjelaskan bahwa ikat janji (covenant) itu melampaui iman manusia dan berakar pada sifat kesetiaan (faithfulness) Allah untuk menggenapi firman-Nya. Lebih lanjut, ditekankan bahwa keterlibatan aktif dan kepatuhan manusia dalam ikat janji, yang disimbolkan dengan sunat (peran kekuatan dan usaha sendiri manusia dikurangi), mengundang intervensi ilahi yang lebih besar dan memberdayakan umat beriman serta keturunan mereka. Khotbah ini mendorong pendengar untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya sebagai mitra dalam ikat janji. Bagaimana Konsep  ikat janji mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan? Konsep "kuasa ikat janji" secara fundamental mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan dengan menjadikannya lebih dari sekadar hubungan biasa, melainkan se...

Preparing the Bride - Session 08

Karakteristik Gereja Sebagai Kekasih Tuhan - Sesi 08 Tema masih membahas tentang karakteristik gereja yang diidamkan Tuhan sebagai kekasih-Nya , menggunakan Kidung Agung dan perumpamaan bunga bakung di antara duri . Analogi utama yang digunakan adalah kisah Gadis Sunem dalam Kitab Kidung Agung dan hubungannya dengan Kekasihnya dan Raja Salomo. Membandingkan kecantikan lahiriah seorang gadis dengan keindahan batiniah yang dikerjakan oleh Tuhan sendiri , menekankan bahwa Allah lebih tertarik pada hati dan kesetiaan rohani daripada penampilan luar atau upaya manusia. Lebih lanjut, Kidung Agung mengilustrasikan prinsip ini melalui kisah Raja Salomo, gadis Sunem, pemilihan Daud sebagai raja, dan ajaran Yesus tentang bunga bakung di ladang , yang menunjukkan bahwa nilai sejati di mata Tuhan terletak pada kualitas batin yang ilahi . Kid 2:1 [Gadis Sunem] Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2  —  [Salomo] Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah m...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

GALATIA 1:10-24 KELUAR DARI HIDUP YANG SIA-SIA

Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?  Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebagai seorang rasul Tuhan, Paulus mengambil SIKAP TEGAS untuk tidak mencari perkenanan manusia. Tujuannya adalah melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan menggenapinya. gbr: knowing-jesus.com Ini adalah suatu MASALAH SERIUS dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebab Ia adalah Allah yang cemburu. Ketika kita mulai mengandalkan orang dalam hidup kita atau dalam melayani Tuhan, maka kita akan mulai kehilangan pengharapan di dalam Tuhan. Saul sangat mengutamakan orang Israel dibandingkan Tuhan. Ketika Samuel terlambat sedikit datang ke Gilgal, Saul menjadi tidak taat dan mempersembahkan korban bakaran sendiri; karena ia melihat rakyat mulai meninggalkannya. Walau pun Samuel menegurnya dan mengecam perbuatannya yang bodoh, Saul tidak menyesal.  Saul juga...

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

gbr: seperti memiliki DNA spiritual yang sama Menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya atau menjadi serupa dengan Yesus Kristus merupakan tujuan dari panggilan kita sebagai gereja. Menjadi serupa dengan Kristus merupakan takdir / destiny yang sudah ditetapkan Bapa (predestinated). _Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara._  Rom 8:29 _Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya._  Rom 8:30 Membaca berulang-ulang ayat-ayat yang sama mungkin membosankan; tapi saya percaya rahmat Tuhan selalu baru setiap hari, amin! Selalu perkataan Tuhan adalah untuk mengingatkan kita untuk meneguhkan panggilanNya atas hidup kita, sehingga kita dikuatkan. B...

Preparing the Bride - Session 04

Gereja sebagai Kekasih Tuhan Khotbah ini membahas karakteristik gereja yang ideal menurut pandangan Tuhan. Kitab Kidung Agung menjadi fokus utama kita untuk menganalisis hubungan antara mempelai wanita dan kekasihnya sebagai analogi untuk hubungan antara gereja dan Kristus. Kita akan melihat perbandingan Adam pertama dan Adam terakhir dari 1 Korintus, serta peran wanita dalam kejatuhan dari 1 Timotius, untuk menekankan pentingnya kesetiaan dan ketahanan gereja terhadap godaan. Selain itu khotbah ini menggali peran Kristus sebagai Gembala melalui berbagai ayat Perjanjian Lama dan Baru, menyoroti kasih dan pengorbanan-Nya bagi umat-Nya. Tema Utama: Karakteristik Kehidupan Gereja yang Diharapkan Tuhan sebagai Kekasih-Nya Pendahuluan: Pembahasan ini penting bagi pengikut Tuhan dan umat-Nya. Tujuan Tuhan lebih dari sekadar menyelamatkan; Ia ingin gereja menjadi kekasih-Nya yang sejati dan hidup manunggal dengan-Nya. Firman Tuhan (Rhema) membimbing perjalanan iman. Gereja sebagai Kekas...