Langsung ke konten utama

TERUJI, TERBUKTI UNTUK PROMOSI

Rangkuman “TERUJI, TERBUKTI UNTUK PROMOSI (Bag 5)”

Upper Room 178 – 18 Februari 2025

Dr. Jonathan David

Sesi ini berfokus pada konsep "sungai Tuhan" dan lima tahapan yang terkait dengannya, yaitu penyegaran, pembersihan, pembentukan, impartasi, dan pelepasan. Dr. David menekankan pentingnya membersihkan diri dari kedagingan dan "keakuan , pengaruh budaya negatif, dan pola pikir yang membatasi untuk menerima impartasi (pencurahan) ilahi dan pelepasan (release) ke dalam destiny seseorang - agar dapat mengalami berkat dan kelimpahan dari Tuhan. Ia juga memperingatkan tentang bahaya "sungai Babel,"  yang melambangkan sistem duniawi yang korup dan menyesatkan mewakili agama palsu. Khotbah ini memotivasi pendengar untuk terus berproses dalam Tuhan, membiarkan Roh Kudus memimpin mereka menuju transformasi dan tujuan ilahi.


Mengapa "keakuan" menghambat pembentukan diri?

"Keakuan" menghambat pembentukan diri karena beberapa alasan penting yang berkaitan dengan pertumbuhan rohani dan pribadi. Berikut adalah poin-poin yang menjelaskan mengapa "keakuan" menjadi penghalang:

Menghancurkan Proses Pembentukan: Setiap kali pembentukan terjadi, "keakuan" akan menghancurkannya. Ini berarti bahwa setiap upaya untuk memperbaiki diri atau dibentuk oleh Tuhan akan terhambat jika "keakuan" masih dominan.

  • Menghalangi Impartasi dan Pelepasan: Jika Tuhan membiarkan seseorang memasuki tahap impartasi (penerimaan berkat dari surga) dengan "keakuan" yang masih termanifestasi, orang tersebut dapat menjadi bahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Misalnya, seseorang mungkin bernubuat atau memberi dengan kesombongan, yang akan membuat segala sesuatu dalam hidup menjadi tidak normal. Dalam tahap pelepasan, "keakuan" yang kuat dapat menyebabkan seseorang merasa memiliki lisensi untuk bertindak semaunya, yang pada akhirnya akan merusak diri sendiri.
  • Mencemari Berkat: Jika seseorang memasuki tahap impartasi dan pelepasan dengan "keakuan", berkat-berkat yang diterima dapat berubah menjadi kutukan. Orang tersebut mungkin melupakan jalan menuju gereja, melupakan Alkitab, dan melupakan berdoa. Hidupnya menjadi dipenuhi dengan hal-hal duniawi.
  • Menghambat Aliran Berkat: "Keakuan" dapat menyebabkan korsleting dari suplai Tuhan, sehingga berkat-berkat tidak dapat mengalir dengan dahsyat. Berkat yang seharusnya diterima menjadi terkontaminasi oleh "keakuan" di dalam diri.
  • Kurangnya Peningkatan: Jika "keakuan" tidak berkurang, Tuhan tidak dapat memberikan peningkatan dalam hidup seseorang. Seseorang harus menundukkan diri dan mengatasi "keakuan" agar Tuhan dapat berkarya lebih besar dalam dirinya.
  • Egois: Pada dasarnya manusia itu egois, sehingga setiap hubungan, setiap ayat yang dibaca, dan segala sesuatu yang digarisbawahi selalu tentang diri sendiri. Ketika "aku" itu tidak ada lagi, Tuhan telah membentuk diri seseorang.

Bagaimana budaya lama dapat menghambat?

Budaya lama bisa menghambat ketika ada bagian-bagian tertentu dari budaya tersebut yang menghalangi seseorang untuk maju. Dr. Jonathan David menjelaskan bahwa seseorang tidak harus dibatasi oleh budayanya. Berikut adalah poin-poin penting terkait hal ini:

  • Identitas dan Budaya: Orang seringkali merasa bahwa kehilangan budaya berarti kehilangan identitas. Namun, identitas sejati seseorang berasal dari kasih karunia Tuhan.
  • Konflik Budaya: Semakin seseorang berpegang pada budayanya, semakin besar kemungkinan terjadi bentrokan dengan budaya lain. Ini karena orang lain juga akan berpegang pada budaya mereka masing-masing.
  • Mentalitas yang Menghambat: Jika ada bagian dari mentalitas atau budaya yang menghambat kemajuan, bagian tersebut harus dilepaskan. Ini termasuk sikap dan ketakutan tertentu yang tidak memungkinkan seseorang untuk maju.
  • Fokus pada Roh: Penting untuk tidak membangun hubungan berdasarkan kedagingan atau politik, melainkan fokus pada hubungan rohani. Dengan demikian, seseorang dapat terbebas dari keterbatasan budaya dan mentalitas yang menghambat.
  • Pengalaman: Pengalaman masa lalu dapat memengaruhi masa kini dan menghalangi masa depan. Pengalaman yang keliru dapat membatasi seseorang, tetapi penting untuk tidak membiarkan pengalaman buruk menghentikan kemajuan.

Apa pengaruh budaya kepada pola pikir seseorang?

Budaya dapat memengaruhi pola pikir seseorang secara signifikan, terutama jika seseorang terlalu terpaku pada budayanya sendiri. Selain hal-hal yang telah dijelaskan di atas, soal: Keterbatasan IdentitasKonflik dengan Budaya Lain, Mentalitas yang Menghambat, Pengaruh Pengalaman Masa Lalu; juga penting sekali masalah perspektif yang dapat menciptakan batasan dalam pikiran seseorang.

  • Pentingnya Perspektif Rohani Untuk mengatasi pengaruh negatif budaya, penting untuk fokus pada perspektif rohani. Hubungan yang dibangun tidak hanya berdasarkan aspek kedagingan atau hal-hal lahiriah,  tetapi lebih pada hubungan rohani, yang memungkinkan seseorang untuk terbebas dari keterbatasan budaya dan ritual-ritual budaya khususnya.

Dengan kata lain, budaya dapat membentuk pola pikir seseorang, tetapi tidak seharusnya menjadi batasan yang menghalangi kemajuan atau menghalangi hubungan dengan Tuhan dan orang lain. Membebaskan diri dari aspek-aspek budaya yang menghambat dan berfokus pada pertumbuhan rohani dapat membantu seseorang mengembangkan pola pikir yang lebih terbuka dan dinamis mengikuti pola Roh Kudus.

Konsep Sungai Tuhan

Bagaimana konsep sungai Tuhan mempengaruhi pembaharuan diri, pembersihan, pembentukan, impartasi, dan pelepasan?

Konsep sungai Tuhan, seperti yang dijelaskan papa Jonathan, mempengaruhi berbagai aspek pertumbuhan rohani dan pribadi:

  • Penyegaran diri (Tahap pertama): Dimensi pertama sungai Tuhan adalah penyegaran. Ini seperti mandi, di mana seseorang merasa segar kembali setelah merasa kotor atau tercemar. Dalam hadirat Tuhan, seseorang dapat dengan cepat menyelaraskan diri, bangkit, dan memperbarui kekuatan. Ini membantu seseorang untuk tidak terus-menerus terpuruk, tertekan, atau tertindas oleh perasaan negatif, kekhawatiran, dan kecemasan.
  • Pembersihan (Tahap kedua): Tahap kedua dari sungai Tuhan adalah pembersihan. Tuhan mencari hal-hal negatif dan hal-hal dari masa lalu yang menghalangi seseorang untuk melangkah ke masa depan. Ini termasuk menyingkirkan benih musuh dan hal-hal negatif yang menghambat. Seseorang harus meminta Tuhan untuk membersihkan dan membebaskan dari budaya atau mentalitas yang menghambat. Pengalaman masa lalu yang memengaruhi masa kini juga dibersihkan.
  • Pembentukan (Tahap ketiga): Tahap ketiga adalah pembentukan, di mana Tuhan membentuk tetapi juga menyingkirkan 'keakuan'. Tidak semua hal yang diperbolehkan itu berguna. Seseorang harus memutuskan apa yang ingin dipertahankan dan apa yang tidak. Apa pun yang bersifat 'keakuan' yang tidak berguna atau menjauhkan dari kehidupan Roh harus dihentikan. Jika 'keakuan' ada, Tuhan tidak dapat membentuk seseorang.
  • Impartasi (Tahap Keempat): Tahap keempat adalah impartasi, di mana banyak hal akan datang kepada seseorang. Hal-hal yang sebelumnya tidak dipahami atau dipercayai, sekarang mulai dipahami dan diimani. Tuhan melepaskan semuanya kepada orang tersebut karena mereka sekarang berada dalam tahap di mana 'keakuan' tidak ada lagi. Tidak ada korslet dari suplai Tuhan karena tidak terkontaminasi oleh 'keakuan'.
  • Pelepasan (Tahap Kelima): Tahap kelima adalah pelepasan, di mana Tuhan akan mulai melepaskan seseorang. Seseorang telah mempelajari pengendalian ilahi dan sekarang Tuhan memberikan pelepasan ilahi. Ke mana pun orang itu pergi dan apa pun yang mereka lakukan, mereka akan berhasil. Setiap tempat yang diinjak telapak kaki orang itu, Tuhan akan memberikannya kepada mereka karena mereka sudah diciptakan untuk penugasan.

Peringatan Terhadap "Sungai Babel": 

Peringatan terhadap sungai Babel dijelaskan papa Jonathan sebagai peringatan terhadap percampuran antara agama palsu dan sistem duniawi yang dapat merusak kehidupan rohani. Berikut adalah poin-poin penting terkait peringatan ini:

  • Sumber Pencemaran: Sungai Babel digambarkan sebagai sungai yang mengairi bangsa-bangsa di dunia, tetapi tercemar. Bangsa-bangsa meminum dari sungai ini dan menjadi mabuk oleh percabulan rohani.
  • Campuran Agama dan PerdaganganBabel adalah campuran dari agama palsu dan sistem perdagangan duniawi yang menikah bersama. Sistem ini membuat orang menjadi kaya, tetapi juga menyebabkan kehancuran orang-orang kudus.
  • Penghakiman Tuhan: Tuhan akan menghakimi Babel dalam satu jam, dan sistem ini akan runtuh. Keruntuhan bank dan sistem keuangan adalah contoh dari penghakiman ini.
  • Akibat Meminum dari Sungai Babel: Orang-orang yang meminum dari sungai Babel akan mengalami kehancuran sumber daya mereka. Mereka akan berdiri jauh karena takut akan siksaan yang akan datang.
  • Sistem yang Menindas: Sistem Babel menggunakan pinjaman dan utang untuk membuat bangsa-bangsa menjadi budak. Negara-negara yang terjerat utang akan terus membayar bunga tanpa pernah benar-benar terbebas.
  • Pentingnya Memilih Sungai Kehidupan: Umat Tuhan diperintahkan untuk menutup sungai-sungai Babel dan minum dari sungai kehidupan yang mengalir dari takhta Allah. Dengan minum dari sungai kehidupan, umat Tuhan dapat terhindar dari pencemaran dan kehancuran yang disebabkan oleh sistem Babel.
  • Ciri-ciri Sungai Babel: Sungai ini memberi makan kedagingan dan memelihara pertumbuhan kedagingan. Humanisme dan filosofi manusia bukanlah tujuan dari sungai kehidupan.
  • Pentingnya Kerohanian: Orang percaya harus fokus pada sungai Yang Mahatinggi dan minum dari sungai kehidupan untuk memperoleh air yang menyelamatkan dan membersihkan. Sungai internal yang mengalir dari dalam hati akan membawa orang percaya ke tingkat berikutnya.
  • Keruntuhan Sistem Babel: Keruntuhan sistem Babel digambarkan sebagai kesempatan bagi orang-orang benar untuk menerima kelimpahan dari Tuhan. "Dekade mendatang akan menjadi dekade yang penting karena ini adalah dekade di mana kelimpahan dari Tuhan akan turun atas orang-orang benar."

Pentingnya Cetak Biru Mental (Mental Blueprint): Papa ini menyatakan bahwa memiliki cetak biru mental yang tepat adalah kunci untuk menghasilkan kekayaan dan mematuhi kehendak Tuhan. Pikiran yang diperbarui memungkinkan seseorang untuk membedakan kehendak Tuhan dan menerima kasih karunia-Nya. "Karena sebagaimana seseorang berpikir demikianlah ia akan menjadi."

Untuk penjelasan detil mengenai "Mental Blueprint" KLIK DI SINI: Lihat Sesi Upper Room berikutnya:"Kuasa menghasilkan kekayaan" dari Perspektif Spiritual (Upper Room 179).

Pentingnya Kreativitas: Kemampuan untuk berkreasi dan berinovasi dipandang sebagai dimensi penting untuk menghasilkan kekayaan di masa depan. "Uang akan berada dalam dimensi roh kreatif dan intuitif dalam dekade ini." Tuhan akan memberikan hal-hal baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Kutipan Penting:

"Kau tidak akan pernah bisa mengubah dunia sampai hal ini lenyap, biarlah hal ini tertanam di dalam hatimu, bahwa daging bukanlah cara hidup yang kau inginkan."

"Makanan-Ku adalah kehendak Dia yang telah mengutus Aku dan untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya."

"Jika ada bagian tertentu dari budaya yang menghambatmu, lepaskan hal itu."

"Jika 'keakuan/diri' ada, Tuhan tidak dapat membentuk kita."

"Dekade mendatang akan menjadi dekade yang penting karena ini adalah dekade di mana kelimpahan dari Tuhan akan turun atas orang-orang benar."

Kesimpulan:

Pesan ini merupakan ajaran tentang transformasi rohani melalui pemurnian diri, penundukan ego, dan keterhubungan dengan sumber ilahi. Dokumen ini mendorong para pendengar untuk melepaskan diri dari pengaruh duniawi, mencari hadirat Tuhan, dan membiarkan diri dibentuk menjadi wadah berkat bagi bangsa-bangsa.

Untuk melihat catatan lengkapnya klik link ini.

Postingan populer dari blog ini

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

gbr: seperti memiliki DNA spiritual yang sama Menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya atau menjadi serupa dengan Yesus Kristus merupakan tujuan dari panggilan kita sebagai gereja. Menjadi serupa dengan Kristus merupakan takdir / destiny yang sudah ditetapkan Bapa (predestinated). _Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara._  Rom 8:29 _Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya._  Rom 8:30 Membaca berulang-ulang ayat-ayat yang sama mungkin membosankan; tapi saya percaya rahmat Tuhan selalu baru setiap hari, amin! Selalu perkataan Tuhan adalah untuk mengingatkan kita untuk meneguhkan panggilanNya atas hidup kita, sehingga kita dikuatkan. B...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

Kuasa Ikat Janji – bagian 4: Berjalan dalam Kemitraan

Kuasa Ikat Janji: Berjalan dalam Kemitraan dengan Tuhan Upper Room 182 – 18 Maret 2025 Dr. Jonathan David Khotbah ini menggunakan perjanjian Allah dengan Abraham sebagai contoh utama, menjelaskan bahwa ikat janji (covenant) itu melampaui iman manusia dan berakar pada sifat kesetiaan (faithfulness) Allah untuk menggenapi firman-Nya. Lebih lanjut, ditekankan bahwa keterlibatan aktif dan kepatuhan manusia dalam ikat janji, yang disimbolkan dengan sunat (peran kekuatan dan usaha sendiri manusia dikurangi), mengundang intervensi ilahi yang lebih besar dan memberdayakan umat beriman serta keturunan mereka. Khotbah ini mendorong pendengar untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya sebagai mitra dalam ikat janji. Bagaimana Konsep  ikat janji mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan? Konsep "kuasa ikat janji" secara fundamental mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan dengan menjadikannya lebih dari sekadar hubungan biasa, melainkan se...

Preparing the Bride (session 12): Prinsip Mengasihi Tuhan dengan Benar

Prinsip Cinta dan Keteguhan Iman Kid 2:5 Kuatkanlah aku dengan penganan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku. Kismis melambangkan kekuatan roh, sementara buah apel diartikan sebagai perkataan Tuhan yang tepat waktu dan menyegarkan.   Ams 25:11  Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. Pembicara menjelaskan bahwa perkataan ini, seperti apel emas di pinggan perak, tersedia di "istana raja," menunjuk pada kehadiran Roh Kudus yang menyampaikan firman Kristus. Lebih lanjut, teks membahas tangan kiri kekasih di bawah kepala mempelai sebagai kasih Tuhan yang menjangkau orang-orang "bodoh" dan "asing," sementara tangan kanannya yang memeluk melambangkan kemenangan, kekuatan, dan kehormatan yang melingkupi gereja. Akhirnya, ditekankan pentingnya menjaga kemurnian cinta kepada Kristus dan menolak cinta palsu yang digerakkan oleh faktor lahiriah. Kuatkanlah Aku dengan Kue Kismis: Cin...

The Grace of Giving (Part 1)

"Kasih Karunia untuk Memberi" bagian 1 oleh Dr. Jonathan David  Upper Room 183 – 25 Maret 2025 Khotbah ini membahas konsep kasih karunia dalam konteks memberi, terutama dalam komunitas Kristen, dengan merujuk pada 2 Korintus 8. Inti pembahasannya adalah bagaimana kasih karunia memampukan orang untuk melepaskan hak istimewa demi meningkatkan kualitas hidup orang lain, mencontohkan Kristus dan jemaat Makedonia. Memberi yang sejati bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang penyelarasan hidup dan sumber daya untuk menciptakan kesetaraan dan memberdayakan orang lain, sehingga kemiskinan sistemik dapat diatasi dan standar hidup meningkat secara keseluruhan dalam komunitas. Terakhir, pentingnya pengelolaan sumber daya yang terhormat dan bertanggung jawab dalam pelayanan kasih juga ditekankan. Catatan ringkas dan poin-poin penting Halaman 1 Dr. Jonathan David kasih karunia untuk memberi ini sangat penting bagi seorang pebisnis dan bagi komunitas gereja. Beliau memulai dengan mer...

Preparing the Bride - Session 08

Karakteristik Gereja Sebagai Kekasih Tuhan - Sesi 08 Tema masih membahas tentang karakteristik gereja yang diidamkan Tuhan sebagai kekasih-Nya , menggunakan Kidung Agung dan perumpamaan bunga bakung di antara duri . Analogi utama yang digunakan adalah kisah Gadis Sunem dalam Kitab Kidung Agung dan hubungannya dengan Kekasihnya dan Raja Salomo. Membandingkan kecantikan lahiriah seorang gadis dengan keindahan batiniah yang dikerjakan oleh Tuhan sendiri , menekankan bahwa Allah lebih tertarik pada hati dan kesetiaan rohani daripada penampilan luar atau upaya manusia. Lebih lanjut, Kidung Agung mengilustrasikan prinsip ini melalui kisah Raja Salomo, gadis Sunem, pemilihan Daud sebagai raja, dan ajaran Yesus tentang bunga bakung di ladang , yang menunjukkan bahwa nilai sejati di mata Tuhan terletak pada kualitas batin yang ilahi . Kid 2:1 [Gadis Sunem] Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. 2  —  [Salomo] Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah m...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

KUASA IKAT JANJI (Bagian 2)

Upper Room 180 - 4 Maret 2025 Dr. Jonathan David "Perjalanan ikat janji" adalah perjalanan di mana Allah membawa Abraham masuk ke dalam hubungan yang mendalam, di mana Allah menjadi sumbernya dan berjanji untuk menyertai serta mengubah segala sesuatu di mana pun Abraham berada. Dalam perjalanan ini, identitas Abraham tidak lagi didasarkan pada latar belakang lahiriahnya. Yesus mengatakan ini untuk menekankan bahwa hubungan spiritual berdasarkan ketaatan kepada kehendak Allah lebih penting daripada hubungan darah. Bahayanya adalah jika kita terlalu terikat pada kewajiban dan identitas lahiriah sehingga menghalangi kita untuk menyelesaikan tugas Tuhan. "Penebusan sejati" adalah pembebasan dari diri sendiri, ketakutan, pola pikir lama, dan identitas yang dibentuk oleh hal-hal duniawi. Identitas sejati kita ada di dalam Kristus, dan tujuannya adalah untuk semakin serupa dengan-Nya, melepaskan keakuan agar dapat memperoleh Kristus. Tuhan ingin mengubah bangsa-bangsa mel...