MENJADI GEREJA YANG RELEVAN(2)
SION MELAHIRKAN BANGSA YANG BARU
Yesaya 60:21-22 Pendudukmu semuanya orang-orang benar, mereka memiliki negeri untuk selama-lamanya; mereka sebagai cangkokan yang Kutanam sendiri untuk memperlihatkan keagungan-Ku. Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya.
Mejadi gereja yang RELEVAN itu akan membawa kita DEKAT dengan penggenapan firman-Nya. Kita akan dibawa masuk kepada PERCEPATAN. Pertumbuhan yang cepat dan mendapatkan nutrisi-nutrisi yang luar biasa. Seperti cangkokan yang Kutanam sendiri untuk keagungan Ku.
Siapakah aku ini? Aku dari suku terkecil Manasyee. Kaum ku yang terkecil dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku.
TAPI ketika kau dan aku memposisikan diri ke tempat yang bernama RELEVAN, seperti Gideon, yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat.
Sebab kita akan dibawaNya masuk kepada suatu perkumpulan orang benar. Sebuah kumpulan yang kesukaan nya merenungkan firman-Nya siang dan malam. Kita menuju Sion.
Mazmur 1:2, 5 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
Yoel 2:15 Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, ma
klumkanlah perkumpulan raya.
Yesaya 6b mereka akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."
Kumpulan orang-orang benar dan orang-orang kudus Tuhan adalah bani Sion. Kita dijadikanNya sebagai gereja Sion. Gereja yang merindukan keselamatan dan penebusan bagi bangsa ini. Keberadaan gereja Sion bukan untuk menikmati berkat-berkat dari tanah negeri ini, tapi untuk membawa benih Firman dan melahirkan kembali bangsa yang baru, Indonesia Baru dengan roh yang baru.
Tidak selamanya Indonesia makan remah-remah dari meja negeri-negeri maju. Indonesia negeri yang elok dan kaya. Kau akan dihiburkan oleh ibumu yang melahirkanmu. Kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir, kata Tuhan.
Yesaya 66:7-8, 12 Sebelum menggeliat sakit, ia sudah bersalin, sebelum mengalami sakit beranak, ia sudah melahirkan anak laki-laki. Siapakah yang telah mendengar hal yang seperti itu, siapakah yang telah melihat hal yang demikian? Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu hari, atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali? Namun baru saja menggeliat sakit, Sion sudah melahirkan anak-anaknya.
Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan.
Putri Sion melahirkan anaknya laki-laki. Ia menjelma menjadi seorang ibu. Dulu Hagar meninggalkan Ismail dalam keadaan sekarat. Ayahnya Abraham telah mengusirnya. Dalam keadaan sekarat ia beteriak keras memanggil ibunya. Allah mendengar jeritan anak itu dari tempatnya berbaring di semak-semak. Malaikat Tuhan menolong Hagar dan berjanji membuat keturunan Ismail menjadi bangsa yang besar. Ismail menikahi perempuan Mesir dan mempunyai anak-anak di antaranya Nebayot dan Kedar.
Sampai meninggalnya Abraham dan dikuburkan Ismael tidak pernah mengenal Allah ayahnya, walaupun disunat pada hari yang sama dengan Abraham ayahnya itu. Ismael, Nebayot dan Kedar selamanya sampai hari ini menjadi yatim-piatu secara spiritual.
(orphan soul. The Orphan Soul – Not in relationship with the Creator.)
Keberadaan kita sebagai bani Sion dan putri Sion adalah untuk menjadi ibu spiritual. Memulihkan dan membalikkan hubungan Ismael dengan bapanya. Bapa kembali kepada anak dan anak kepada bapa. Ibu wajib mengenalkan Allah Abraham kepada anaknya, kaum Ismael.
Air dari sumur di padang gurun itu tidak dapat memuaskan dahaga Ismael. Walau pun nyawanya tertolong, namun Ismael merasakan kehilangan yang teramat sangat dirasakan dalam jiwa nya.
Sampai hari ini kaum Nebayot dan Kedar terus mencari dan mencari Allahnya Abraham. Dan ketika sembahyang, mereka berteriak nyaring dan dengan suara menyayat hati meminta air yang dapat memuaskan dahaga jiwa mereka.
Mereka tidak akan pernah percaya kepada siapa pun sampai ibu mereka datang dan memberikan air yang dapat memuaskan rasa haus dan lapar jiwa mereka. Mereka membutuhkan air kehidupan dari sumur yang kekal dari Tahta Allah. Mereka membutuhkan roti yang hidup yang turun dari sorga.
Kita adalah gereja-Nya, Mempelai Perempuan Kristus. Ibu pertiwi dinanti-nantikan terus oleh Indonesia, karena di negeri ini berdiam keturunan Kedar dan Nebayot. Negeri yang kehilangan kasih bapanya dan yang dulu ditinggalkan ibunya dalam keadaan hampir mati kehausan dan kelaparan. Hanya gereja Sion yang bisa menjadi ibu pertiwi bagi Indonesia.
Haleluyah!!!