YESUS ANAK DOMBA ALLAH
MENGAPA BANYAK ORANG BERHENTI MENGIKUT YESUS (part2)
By Ps. Ir. Yappy Widjaya 14 Agustus 2016
Saudara sudah lama mengikuti Tuhan. Tapi sekarang saudara merasa kasih saudara sudah pudar, sudah dingin, sudah tawar hati, tidak lagi bergairah. Mungkin kau masih bergereja, tapi ada sesuatu yang mengikat saudara di gereja. Merasa sudah terhubung lama dengan pastor dan teman-teman, kalau kau di suruh memilih kau lebih senang di rumahdan berlibur. Kau hanya terikat faktor-faktor jasmani, bukan lagi factor-faktor ilahi. Tidak lagi bergairah. Ada perubahan dalam hatimu atau hatinya. Ada pandangan hidup dan motivasi yang berubah. Penilaian yang berubah. Mungkin kau tetap berkata ‘yes’ dan ‘amin’ ketika mendengar khotbah, tapi itu bukan hal yang spiritual dari dalam hatimu.
Ada mujizat dari 5 roti 2 ikan. Banyak orang yang mengikut Yesus sampai sore menjelang malam. Mereka tidak sadar bahwa mereka lapar, sampai Yesus melakukan mujizat. Tapi kemudian hati mereka berobah, motivasi mereka berobah. Mujizat itu Yesus buat untuk menguji mereka dan kemurnian hati mereka. Keesokan harinya tiba-tiba saja mereka mau mengangkat Yesus sebagai raja. Lalu Yesus mengatakan: Aku lah roti hidup yang turun dari sorga. Janganlah terpaut pada hal-hal jasmani. Lalu mereka mengatakan hal ini terlalu keras, siapakah yang dapat menerimanya. Kemudian tinggallah 12 orang murid-muridNya dan Yesus menantang mereka untuk meninggalkan Dia. Kata Petrus; Tuhan kepada siapakah kami pergi, karena perkataanMu adalah perkataan hidup dan kekal.
Apa yang seharusnya menjadi motivasi dalam mengikut Yesus?
Yohanes 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”
Behold….. perhatikan dengan benar, dengan saksama. Kita harus pro-aktif, bisa melihat, bisa menjangkau, bisa menjamahNya. Bangkitkan dan miliki kehausan dan kelaparan untuk mengenal dan mengikut Dia sebagai Anak Domba Allah. Harus memiliki kerinduan dan passion untuk mengenalnya secara pribadi, bukan kenal dari mulut orang. Kita jangan hanya mengenalnya hanya sebagai Juru Selamat. Jangan kepercayaanmu hanya sampai di situ saja. Pengenalanmu dangkal sekali, jika hanya mengenalNya sebagai Juruselamat, sumber berkat dan sebagai jawaban. Kebanyakan orang Kristen hanya sedemikian dangkalnya. Suatu saat jika pengharapan mereka tidak terpenuhi dan masalahnya tidak terselesaikan bertahun-tahun, maka ia akan kecewa. Apalagi dia mendengar kesaksian ‘kisah sukses’ dari orang lain di mimbar gereja. Mereka tidak sedang berjalan bersama Yesus, Anak Domba Allah.
Adam dan Hawa mengenakan daun pohon ara untuk menutupi ketelanjangan mereka. Tapi menggantikannya dengan kulit binatang yang sudah dikorbankan dan disembelih. Persembahan Kain dari hasil kebunnya tidak berkenan kepada Tuhan, tapi persembahan korban bakaran Habil berkenan di hadapanNya.
Wahyu 22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Air kehidupan mengalir dari tahta Allah dan tahta Anak Domba. Dari kitab kejadian sampai kitab Wahyu Yesus diperkenalkan sebagai Anak Domba yang disembelih. Tidak bisa dibedakan tahta Allah dan tahta Anak Domba Allah.
Ketika Yohanes memperkenalkan Yesus pertamakali , sebagai protokoler Kerajaan Allah, dia memperkenalakan Yesus sebagai Anak Domba Allah. Itu tidak memenuhi pengharapan orang-orang. Hanya 2 orang yang mengikut Yesus, salah satunya adalah Andreas murid Yohanes Pembaptis sendiri. Walau pun Yohanes mendengar kesaksian dari Bapa di sorga, dia sendiri mendengarkan suara itu ketika dia membaptis Yesus di sungai Yordan dan melihat Roh Tuhan turun atas Yesus dalam rupa burung merpati.
Yesus Anak Domba Allah tidak popular di gereja-gereja. Yang popular adalah Yesus Juru selamat. Mengahapus dosa manusia.
Tapi kita harus megenalNya sebagai Anak Domba Allah. Kita harus siap menghidupi kehidupan-Ny dan kematianNya (dan juga kebangkitan-Nya). Dia tidak memiliki hak dalam segala aspek hidup-Nya. Dengan demikian Allah dengan mudah memiliki otoritas atas hidupNya.
Anak Domba seorang yang mengerjakan dan menggenapi tujuan Tuhan. Misinya adalah menghapus dosa dunia. Dunia harus dikembalikan kepada tatanan sorga. Dunia pendidikan, kesehatan, agama, entertain dst… semua harus dikembalikan. Kita harus memiliki jalan yang sama, menyelesaikan misi yang sudah dimulaiNya. Di mana pun kita berada, panggilan hidupmu adalah untuk mempengaruhi dan berdampak, memulihkan domain-domain kehidupan di dunia ini. Hidupmu bukan untuk cari makan dan nafkah untuk keluargamu.
Domba adalah binatang yang paling siap menjadi korban. Dia tidak tau kapan dia mati, tapi dia harus siap setiap saat untuk dikorbankan. Fokus kita bukan Yesus sebagai juru selamat, sebagai jawaban problem hidupmu, menjagai mu dari segala bahaya dan ketika kau tidur. Yesus bukan pengawal, bukan satpam. Kau sendiri siap sedia menjadi jawaban, menjadi juru selamat.
Yesus sebagai domba yang kelu, diam saja ketika di bawa ke pembantaian.
Jadi siapakah Yesus dalam hidup saudara?
Lukas 9:18-23 Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: "Kata orang banyak, siapakah Aku ini?"
Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit."
Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah."
Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapa pun.
Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Petrus menjawab: Messias dari sorga.
Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakannya, tapi BapaKu yang di sorga.
Petrus membiarkan Roh kudus bekerja di dalamnya.
Kita harus memberikan keleluasaan untuk Roh Kudus bekerja dalam diri kita, miliki passion, untuk mengenal Yesus dan memahami Yesus seperti yang Bapa inginkan dan Bapa nyatakan kepada kita. Bukan dari pengalaman atau kesaksian seseorang. Jika tidak ketika berkat-berkat itu terhenti, kau akan mulai meragukan dan meninggalkan Tuhan.
Mereka yang dipilih, yang dikehendaki oleh Tuhan akan diberikan pemahaman yang sama dengan pemahaman Bapa tentang Yesus, tentang Anak Domba Allah.
Setiap perkataan dan firman yang mendatangimu, walau pun begitu sederhana, kita harus memahami dengan roh bukan dengan kedagingan dan keinginan hatimu. Semua itu adalah firman kerajaan. Bukan orang yang berseru kepada Ku: Tuhan….Tuhan… tapi mereka yang melakukan kehendak Bapa.
Tanpa mematikan keinginan sendiri, mati terhadap diri sendiri kita tidak bisa memahami pesan dari firman itu, karena ego itu akan menutupi pengertian firman itu. Ijinkan Roh dan Firman itu bekerja. Ijinkan Bapa bekerja.
Filipi 2:12-13 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Lembutkan hatimu, maka Bpa yang mengerjakannya di dalam kamu. Baik kehendak dan kemauan, mau pun pekerjaan menurut kemauanNya. Hati yang lembut mudah diarahkan oleh Tuhan, mudah dikerjakan oleh Bapa.
Lukas 9:22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Itulah Yesus sebagai Anak Domba Allah.
Yesus dikatakan seperti Yohanes Pembaptis yang sedang popular, sebagai Yeremia atau Elia atau salah satu nabi yang lain. Itulah sebabnya orang-orang itu tidak dapat mengikuti Yesus sampai akhir, karena salah dan gagal mengenali Yesus. Mereka tidak memahami siapa Yesus .
JESUS: Thou art, the Christ, the Son, the Living, the God.
JESUS IS.
JESUS THE CHRIST.
JESUS THE SON.
JESUS THE LIVING.
JESUS THE GOD.
Mereka mengenali Yesus sebagai tukang kayu, mengenal ibu bapanya secara jasmani, secara natural. Bahkan mereka kenal dengan saudara-saudara Yesus.
Tinggal sesaat lagi kau melihat Aku. Dan tinggal sesaat lagi kau akan melihat Aku. Itulah transformasi Yesus dari yang natural kepada yang spiritual.
Orang-orang yang bersama-sama Yesus, kita pun harus mengalami ujian. Kualitas hubungan saudara harus diuji. Saudara harus evaluasi, siapa Yesus menurut saudara hari ini, besok dan nanti. Level pemahamanmu harus meningkat setiap hari. Kau harus memahami konsekuensimu sebagai pengikut Yesus.
Kita harus menghancurkan penghalang, kedagingan, kepentingan diri sendiri, motivasi yang salah dalam mengikut Yesus. Ketika diberkati kita harus berhati-hati, tetap bersyukur, tapi itulah titik rawan. Tidak ada hubungannya berkat itu dengan siapa Yesus. Murnikan hatimu, murnikan pengenalanmu. Saatnya kau berobah dan buang semua motivasi yang tidak murni. Ikuti Yesus hanya sebagai Anak Domba.
Lukas 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Lukas 9:23 Setiap orang yang mau mengikut Aku harus:
1. Dia harus menyangkal dirinya; menyangkal kehendakmu; tanggulangi dirimu sendiri; menyangkal hak-hak atas suami-istri,anak, atau harta; jadikan Dia yang awal dan yang akhir.
2. Memilkul salib setiap hari, rela berkorban, siap menjadi korban; Luk 9:24-26
Kita harus lakukan setiap hari, stand by, melatih tubuh kita, rela berkorban setiap hari, persiapkan itu, taruh dalam pikiran, matikan kepentinganmu. Benahi dirimu setiap hari. Menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus, mengosongkan diri.
3. Mengikuti Dia: mengikuti firman, mengikuti prinsip-prinsip dan langkah-langkahnya.
Beberapa hal yang menjadi dasar yang membuat kita menjadi lemah untuk mengikut Tuhan dan ini tidak boleh ada dalam hidup saudara:
Karena dasarnya adalah apa yang Tuhan telah perbuat bagi saudara dalam hidup saudara (berkat, jawaban doa, kesembuhan, mujizat, pertolongan Tuhan, dst.). Semua yang Tuhan kerjakan itu adalah supaya saudara kembali kepadaNya, bukan untuk dijadikan dasar untuk menjadi percaya kepadaNya. Orang gila di Gerasa itu ditolak untuk mengikuti Yesus setelah dipulihkan hidupnya. Itu motivasi yang baik, tapi tidak benar menurut pandangan Tuhan. Tapi dia diutus Yesus untuk menjadi saksi Tuhan di Dekapolis.
Pada mulanya adalah Firman. Ikut Yesus karena firman.
Yesus membuat 5000 orang yang berbondong-bondong itu pergi meninggalkan Dia, dengan memberikan mereka makanan yang berlimpah, karena IA ingin memurnikan motivasi mereka, tapi mereka meninggalkanNya.
Berdasarkan kepahitan, kegagalan dan kehancuran. Itu dasar yang rapuh sekali. Boleh kau alami kepahitan, kegagalan dan kehancuran, tapi kau harus memandang Dia sebagai Anak Domba Allah, bukan sebagai juruselamat yang akan menyelesaikan masalah saudara. Sekali pun Sadrakh, Mesakh, Abednego, tidak diselamatkan dari dapur api, mereka memutuskan untuk tetap menyembah Tuhan.
Jika kita mengikut Yesus karena di dasarkan kepada orang-orang pada masa hidupnya, maka ini adalah dasar yang salah, karena suatu hari saudara menjadi lemah jika kesaksian itu tidak terjadi saudara.
Jika didasarkan pada hal-hal lahiriah (papa, mama, saudara, pastor, pendeta) dan bukan karena iman. Ibr 10:38-39. Orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman. Tujuan hidupmu menjadi orang benar, bukan orang baik. Jangan mundur, tapi dengarkan firman terus-menerus sehingga imanmu terus meningkat dan diupgrade.
Didasarkan pada pemahaman manusia , sudut pandang sendiri dan sudut pandang manusia. Ams 16:2; Ams 12:15; Ams 21:2. Hak 21:25
Jangan salah mengenai kasih. Kasih itu berjenis-jenis. Kasih eros, phileo, storge, agape.
Eros kasih suami-istri atau pasangan kekasih, phileo, kasih persaudaraan; storge kasih orang-tua kepada anak; atau andara saudara-saudara kandung; agape adalah kasih Tuhan. Jangan berdasarkan pemikiran dan pemahaman kita sendiri.
Jangan hidup menurut pandanganmu sendiri,menurut seleramu dan pikiranmu sendiri. Bukan dengan kuat, gagahmu, tapi oleh Roh Tuhan. Jangan bersungut-sungut dan berkeluh-kesah, karena itu kau diakui sebagai anak.
Didasarkan pandangan bahwa hidup mengikut Yesus itu tidak akan mengalami kesusahan. Ini pandangan yang salah. Tugas dan tanggung-jawab Tuhan bukan untuk melindungi hidup saudara. Dia adalah Allah Pencipta, Allah Maha Kuasa. Yang Awal dan yang Akhir. Wah 2:8-11
Dia punya kontrol dan kendali. Pastikan Dia tau, bukan karena dosa dan kesalahanmu, tapi Dia mau menguji hatimu supaya setia sampai akhir, sampai mati.
Matius 10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Jangan berharap mengikut Tuhan tidak ada tantangan dan kesulitan.
Yohanes 17:14 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Dunia akan membenci saudara.
Yakobus 1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Hidup dalam pencobaan.