YESUS ANAK DOMBA ALLAH YANG MENGHAPUS DOSA DUNIA
MENGAPA BANYAK
ORANG GAGAL DALAM MENGIKUT YESUS
Ps.Yappy Widjaya 31 Juli 2016
MAZ 78: 9-11,22,27
(Psalms 78:9-11) Bani Efraim, pemanah-pemanah yang bersenjata
lengkap, berbalik pada hari pertempuran; mereka tidak berpegang pada perjanjian
Allah dan enggan hidup menurut Taurat-Nya. Mereka melupakan
pekerjaan-pekerjaan-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, yang telah
diperlihatkan-Nya kepada mereka.
(Psalms 78:22) sebab mereka tidak percaya kepada Allah, dan
tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya.
(Psalms 78:37) Hati mereka tidak tetap pada Dia, dan mereka
tidak setia pada perjanjian-Nya.
(Psalms 78:67) Ia menolak kemah Yusuf, dan suku Efraim tidak
dipilih-Nya,
Efraim adalah
anak Yusuf. Bani Efraim sudah meninggalkan Tuhan. Tidak lagi berpegang pada
perjanjian (covenant) dengan Tuhan. Menolak berjalan dalam hukum-hukum
Tuhan. Hanya mengikuti kehendaknya dan
pikirannya. Merasa tidak memerlukan Tuhan lagi. Mereka hidup menurut agendanya,
menurut seleranya, menurut keinginannya. Mereka tidak kekurangan fasilitas dan
sumberdaya, mereka memiliki segalanya bahkan memiliki warisan tanah terbesar
dibandingkan suku-suku yang lain. Jadi mereka berkelimpahan dalam segala sarana
dan prasarana dan sumberdaya. Tapi walau pun bersenjata lengkap, mereka
berbalik pada pertempuran dan meninggalkan atau menolak perintah Tuhan melawan
musuh-musuh Tuhan bersama-sama suku-suku yang lain. Itu yang dilakukan Efraim.
Mengapa? Karena Efraim hanya ingin menikmati kelimpahan dan berkat-berkat dan
warisan yang sudah diperoleh bapa-bapa leluhurnya, baik oleh Yusuf, oleh Yakub
dan oleh Abraham. Mereka menjadi
orang-orang yang hidup hanya berdasarkan berkat. Pemahaman mereka dangkal,
hanya mengenal Allah sebagai pemberi berkat. Sebagai Allah yang memberikan kelimpahan
dan mencukupkan hidupnya. Akibatnya dengan mudah sekali, dia tinggalkan Tuhan. Tidak
lagi berpegang pada perjanjian, menolak hukum-hukum Tuhan. Mereka tidak lagi percaya
kepada Allah, tidak lagi yakin keselamatan yang dari Tuhan. Tidak tetap pada
Tuhan, tidak setia pada Tuhan dan kepada ikat-janjinya dengan Tuhan. Akibatnya
Tuhan menolak mereka dan tidak dipilih-Nya.
Mengapa banyak
orang gagal mengikuti Yesus? Itu terjadi pada Efraim dan bisa terjadi pada
setiap kita. Kadangkala kita juga terkejut mengikuti berita tentang orang yang
sudah lama mengikut Tuhan dan kemudian mereka lari. Mereka meninggalkan Tuhan
karena lupa pada kasih yang mula-mula. Kita terkejut, koq bisa demikian? Pada
awal-awalnya dia begitu berapi-api, begitu hebat, begitu sungguh-sungguh dia
melayani Tuhan, rela berkorban apa pun, tapi tiba-tiba dia meninggalkan Tuhan. Tiba-tiba
ia lari dari Tuhan. Makin lama makin menghilang, makin tidak bergairah dan satu
saat dia memutuskan untuk meninggalkan Tuhan. Bisa saja tetap bersama kita di
gereja, di camp, dst. Tapi sebenarnya
dia tidak lagi sedang mengikuti Tuhan. Dia tidak lagi memiliki cinta yang
mula-mula. Kasih berkobar-kobar, hati yang bergairah kepada Tuhan. Itu yang
menjadi perenungan bagi kita.
Kenapa demikian? Banyak
orang yang memulai dengan benar tapi
melanjutkan dengan salah. Salah satu faktor penting mengapa hal itu terjadi dan
yang menjadi penyebab sebenarnya adalah seberapa
dalam kita mengenal Tuhan. Seberapa kita kenal TuhanYesus itu akan menentukan
seberapa jauh kita berjalan bersama dengan Dia.
Jadi pengenalan
akan Pribadi Tuhan adalah faktor yang terpenting.
Jika seseorang
sedang pacaran mereka sangat bergairah menemukan segala sesuatu yang baru. Ada cinta yang mula-mula. Apa
saja bisa menjadi topik yang hangat yang asik buat mereka. Betul? Tapi ketika
mereka sudah menikah, mengarungi hidup bersama-sama, punya anak, mulai banyak
hal mulai mengganjal dalam kehidupan mereka. Kemudian beberapa waktu lamanya
mereka mengambil keputusan untuk berpisah atau bercerai. Apa penyebabnya?
Banyak penasehat pernikahan yang mengatakan, o…itu karena si suami atau si
istri mulai berubah. Atau keduanya mulai berubah. Benarkah begitu? Tidak juga. Tapi
faktor yang utama adalah mereka berhenti untuk saling mengenal lebih dalam
lagi. Mereka mulai melihat kegagalan dan kelemahan dan kekurangannya. Tapi
tidak lagi memperhatikan kelebihan pasangannya. Jadi sebenarnya penyebab
utamanya karena kurangnya pengenalan, miskinnya pemahaman. Demikian juga
pengenalan kita akan Tuhan. Seberapa dalam kita mengenal Yesus akan menentukan
berapa KM kita berjalan bersama Dia. Jadi kita semua harus mengenal Dia lebih
dalam dan lebih dalam lagi.
Begitu besar kerinduan Rasul Paulus untuk terus mengenal lebih lagi dan
lebih lagi akan pribadi Yesus.
(Philippians
3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal
Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana
aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya
Paulus menuliskan surat
ini disaat dia sudah lama mengikut Tuhan. Bukan masa-masa yang baru. Kita sudah
lihat pemahaman Rasul Paulus tentang Tuhan Yesus itu begitu luarbiasa. Dalam
beberapa suratnya dikatakan, kepadaku telah disingkapkan pewahyuan pengenalan
Kristus. Surat-suratnya sudah diakui, betapa luarbiasanya pewahyuan tentang
pribadi Yesus. Yang disingkapkan kepada Rasul Paulus itu tergambar dari
tulis-tulisannya. Tapi di sini dia tetap berkata: Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan
persekutuan…
Jadi
mengenal Yesus itu harus benar-benar menjadi passion kita. Itu yang harus kita
cari, kita kejar, kita rindukan, kita dapatkan dan upayakan selalu dekat Tuhan
lebih dalam, lebih dalam lagi. Tapi dengan pemahaman yang benar. Amin?
Dalam Mat 16
Yesus bertanya pada murid-muridNya. Kata orang siapakah Aku ini?
Kata orang, Kau
adalah Yohanes Pembaptis. Kau adalah Yeremia. Kau Elia atau seseorang dari
nabi-nabi itu. Banyak pendapat orang mengenai Yesus. Lalu Yesus bertanya pada
murid-muridNya lagi: Apa katamu? Siapakah Aku ini? Petrus menjawab: Engkau
Adalah, Mesias, Anak, Allah, Yang Hidup. Berbahagialah engkau Simon bin Yunus,
karena bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, tetapi Bapa-Ku yang di
sorga.
Kepada Simon yang
masih labil imannya, Bapa memberikan pewahyuan. Itu sesuai dengan keinginan
Bapa. Kita pun harus menerima aliran pewahyuan itu. Jangan melihat dirimu dan
keadaanmu, merasa masih muda dan belum paham. Asal kita memiliki passion untuk
mengenal Dia lebih dalam, maka Dia akan menyingkapkan pribadi Yesus lebih lagi.
Yoh 1:29-37,40
(John 1:36) Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia
berkata: "Lihatlah Anak domba
Allah!"
(John 1:37) Kedua murid itu mendengar apa yang
dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
(John 1:40) Salah seorang dari keduanya yang mendengar
perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
Yohanes Pembaptis
adalah seorang protokoler kerajaan. Seorang yang menyiapkan jalan, supaya
ketika raja datang, maka jalan itu sudah disiap dilewati. Yohanes tidak ingin
memberitakan kepada orangbanyak secara sembarangan dan tidak akurat mengenai
siapa Yesus. Dia tidak ingin ada pemahaman yang salah tentang pribadi Yesus. Ini
penting sekali. Kalau saudara bertobat
menerima Yesus dengan pemahaman yang salah, maka pertobatan itu tidak akan
membuat Dia mengikut Yesus dengan teguh. Jangan sampai ada orang bertobat
menerima Yesus karena takut masuk neraka, atau karena sedang menghadapi problem
dan masalah yang berat. Orang-orang yang mengambil keputusan menerima Yesus
karena keadaaan-keadaan itu. Ada yang ikut Yesus karena ingin diberkati
supaya hidup lebih baik. Itu penerimaan yang salah. Ada yang mengenal Yesus itu
juruselamat dan sumber berkat. Itu pemahaman yang sangat dangkal. Ada yang ke gereja karena
orangtuanya bergereja di situ. Itu adalah
faktor lahiriah. Jika alasanmu menerima Yesus karena faktor-faktor itu dengan mudah kau akan meninggalkan Yesus. Kita harus mendapatkan pandangan dan
pengenalan yang jelas siapa Yesus itu sebenarnya? Saudara mengalami upgrade dan
update mengenai siapa Yesus itu.
Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah. Dia sebagai protokoler kerajaan tidak mau salah
memperkenalkan Yesus: Behold. Lihat
dan Perhatikan, Itu Anak Domba Allah.
Itu tidak akan memenuhi keinginan kita,
tidak memenuhi harapan kita. Apa yang selama ini mereka kenal siapa Yesus dari gerejamu bisa salah.
Ternyata apa yang mereka kenal selama ini salah. Ternyata Dia adalah Anak Domba
Allah. Yohanes bahkan tidak mengatakan Lihat itu Juru Selamat. Lihat itu
Anak Allah. Lihat itu sumber berkat. Lihat Yesus itu sumber jawaban atas segala
masalahmu. Yesus itu bukan jawaban atas
masalahmu. Jangan terima begitu saja kesaksian orang. Yesus tidak akan sesuai dengan harapanmu. Dia adalah Anak Domba Allah. Saudara
harus mengevaluasi motivasi dan tujuan saudara dalam mengikuti Yesus. Kalau itu
tidak sesuai dengan pemikiran dan harapan mu kau akan kecewa dan tinggal tunggu
waktu saja kau akan meninggalkan Yesus. Pastikan saudara sahabat Dia dan mitra
buat Dia dengan cara dan motivasi yang benar.
Ketika Yohanes
Pembaptis memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah, hanya sedikit sekali
orang yang mengikuti Yesus. Sekali lagi evaluasi motivasi saudara dalam
mengikut Yesus. Apa karena kau ingin mendapatkan berkat? Hidupmu lancar dan
beres-beres saja, tidak ada penderitaan dan kegagalan? Kalau itu yang ada dalam
pikiranmu, suatu saat kau akan kecewa dan meninggalkan Dia. Inilah pentingnya
saudara melihat Yesus itu sebagai apa. Perhatikan dan lihat dengan saksama –
seperti apa yang dikatakan protokoler kerajaan – Yesus adalah Anak Domba Allah
yang disembelih untuk menghapus dosa dunia dengan darahNya.
Kondisi Israel pada
jaman Yohanes itu sedang dijajah bangsa Roma. Mereka harus membayar pajak
kepada kaisar Romawi. Dan mereka juga harus membayar bea Bait Suci menurut
hukum-hukum agama. Tetap Yohanes tidak mengatakan: Lihat Yesus sebagai Juru
Selamat, Yesus sebagai sumber berkat, Dia adalah Raja yang akan datang itu.
Jika Yohanes mengatakan hal-hal demikian, itu hanya untuk memenuhi harapan
mereka. Yohanes sebagai protokoler harus memperkenalkan secara tepat dan akurat
siapa Yesus itu.
Mereka
sungguh-sungguh merasa tertindas saat itu. Jika Yohanes memberitakan Yesus
dengan cara yang salah; Yesus sebagai Anak Allah, sebagai sumber berkat,
sebagai jawaban segala atas masalah maka
itu akan menjadi masalah yang besar. Yohanes sebaliknya menghapuskan
pengharapan kemanusiawian mereka.
Yes 53:7 Dia
dianiaya tapi dia membiarkan diri ditindas….
(Isaiah 53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri
ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang
menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Itulah yang
terjadi dengan Yesus, Anak Domba Allah.
Jika Yesus itu
diperkenalkan Yohanes sebagai Anak Allah, artinya seluruh pengharapan manusia
akan terpenuhi. Banyak orang percaya kepada perkataan Yohanes, maka akan ada
begitu banyak orang mengikuti Yesus dengan motivasi yang salah. Yohanes telah
memperkenalkan Yesus dengan sejujurnya.
Ketika Yohanes
memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba
Allah, Andreas, muridnya, mengikuti Yesus. Jadi hanya sedikit orang yang
mengikuti Yesus.
Tapi ketika Yesus
melakukan mujizat memberi makan 5000 orang dan 4000 orang, mereka mengikuti
Yesus kemana pun Yesus pergi dan ingin mengangkat Dia sebagai raja Israel. Itu
persepsi dan pemahaman yang salah (error) tentang mengikut Yesus.
Dia adalah Anak
Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Itulah misinya. Dosa dunia. Dunia yang
dibangun tidak sesuai dengan tatanan Tuhan. Dunia milik Tuhan. Dan darah Yesus
sebagai Anak Domba Allah yang tersembelih menghapus dosa dunia.
Itu sebabnya
mengapa banyak orang Kristen maju mundur. Ketika diberkati, disembuhkan,
dijawab doanya mereka bergairah.
Kesaksian mereka di mimbar gereja akan membuat pemahaman tentang Yesus menjadi
makin salah. Motivasi orang akan semakin salah. Walau pun namanya bagi berkat,
kesembuhan, pemulihan dan mujizat mungkin yang timbul adalah batu sandungan
buat yang lain: iri hati, merasa minder, membuat orang tersebut popular, dst.
Hati-hati pengenalan kita akan Tuhan. Mujizat itu bisa jadi adalah ujian buat
kita. Apakah itu membuat kita terdorong untuk makin mengenalnya atau hanya
menikmati saja. Jangan bergantung pada mujizat.
Daniel 3:16-18
(Daniel 3:16) Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab
raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku
dalam hal ini.
(Daniel 3:17) Jika Allah kami yang kami puja sanggup
melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala
itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
(Daniel 3:18) tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku
mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan
menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
Sadrakh, Mesakh
dan Abednego memiliki ketetapan. Itu ketetapan mereka dan keputusan mereka,
walau pun tidak ada mujizat, mereka tetap sujud dan percaya. Tidak peduli apa yang akan terjadi, hidup
kita tidak dipulihkan, kita tetap miskin, doa kita tetap belum terjawab, tidak
disembuhkan; kita tetap percaya, bukan karena mujizat atau semuanya itu tapi
karena Dia adalah Tuhan. Itu level yang harus kita capai.
Jemaat Makedonia
sangat miskin, menderita dan difitnah, tapi memberi dengan limpahnya, melebihi
harapan Paulus. Mereka kaya dalam
kekurangan.
Ketika saudara diberkati itu adalah titik rawan, karena
saudara bisa kehilangan tujuan. Sering kita menganggap, saudara diberkati
karena sudah membangun hubungan dengan Tuhan.
Dia memberkatimu karena Dia punya tujuan.
Lazarus itu
miskin sekali. Mendapat makanan remah-remah dan anjing itu menjilati
luka-lukanya. Dia mati di pangkuan Abraham (hades). Dia keturunan Abraham. Dia
miskin karena Tuhan punya tujuan. Semua
yang Tuhan lakukan karena Dia punya tujuan.
Kita diselamatkan bukan karena sudah membangun hubungan
dengan Tuhan. Kalau saudara
diberkati pastikan saudara medapatkan perkataan dan firmanNya. Saudara
diberkati karena ada tujuanNya. Berkat
itu untuk mengkonfirmasi perkataan dan firmanNya. Jadi kalau saudara
diberkati, pastikan ada perkataan dan firman Tuhan mendatangi hidup saudara.
Ketika ada perkataan Tuhan mendatangi hidupmu itu artinya Tuhan memberkatimu.
Yoh 6:25
(John 6:25) Ketika orang banyak menemukan Yesus di
seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba
di sini?"
(John 6:26) Yesus menjawab mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan
karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
(John 6:27) Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan
dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang
kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan
oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Yesus itu seperti
roti spiritual. Mereka minta makanan yang natural, yang jasmani. Manusia hidup
buka dari roti saja, tapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Yoh 6:58 60,61,66
(John 6:58) Inilah roti yang telah turun dari sorga,
bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa
makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."
(John 6:60) Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari
murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang
sanggup mendengarkannya?"
(John 6:61) Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa
murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka:
"Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
(John 6:66) Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut
Dia.
Yoh 6:66 Mereka
undur dan tidak lagi mengikuti Dia. 666 ini adalah antikris. Jadi jangan
takut jadi antikris, karena saudara punya peluang jadi antikris. Jangan takut
setan, karena saudara berpeluang kesetanan.
Kembali ke Yoh. Setelah
Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus
dosa dunia. Andreas membuat keputusan untuk mengikut Yesus dan tetap bertahan
sampai seterusnya, termasuk Simon Petrus, Thomas, Filipus, …Mereka bertahan
mengikut Yesus sampai mati. Mereka rela berkorban bagi Yesus.
Kalau saudara mengenal dan mengikuti Yesus sebagai Anak
Domba Allah, kau tidak akan jatuh.
Apa artinya anak
domba? Anak domba tidak punya hak baik
mati mau pun hidup. Tidak punya otoritas apa pun. Jika kita mengikuti Yesus
sebagai Anak Domba kita sedang masuki
hidup tanpa hak dan otoritas. Walau pun ada srigala mau memakannya, dia pasrah.
JIka kita mau
bertahan mengikut Yesus sebagai anak domba Allah:
·
Kita
tidak punya hak lagi, sekarang hak sepenuhnya adalah miliki Tuhan. Hak atas
uang, rumah, hak atas dihormati, hak atas istri,anak.
·
Kita
terpanggil untuk mengerjakan dan menggenapi tujuan Tuhan saja, bukan tujuan
diri kita.
·
Yesus
Anak Domba yang tersembelih. Dia menjadi korban bagi Allah. Kita pun harus siap
menjadi korban bagi Tuhan.
Lukas 9:23-27
Ay23. Kata-Nya kepada mereka semua:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya setiap hari dan mengikut
Aku.
Urutannya, sebelum
kau dapat mengikuti Yesus pertama-tama kau harus: 1)Menyangkal diri, 2)memikul
salib dan 3) baru bisa mengikut Yesus.
Jadi pertama-tama
menyangkal diri, kedua memikul salib setiap hari dan baru mengikut Yesus.
Menyangkal diri artinya tidak
punya hak dan tidak punya otoritas.
"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu
dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang
Engkau kehendaki."
Pikul salib
sendiri, bukan salib Kristus. Salib sendiri, mati terhadap diri sendiri:
terhadap ego, kepentingan. Kita juga harus siap berkorban sehingga walau pun
kehilangan nyawa, kehilangan hal-hal jasmani, hal-hal natura, kita akan
mendapatkan Zoe (kehidupan ilahi): Yoh 6:23-24.
Bagaimana kita
bisa menemukan Yesus sebagai Anak Domba? Menjadi pemahaman yang jelas, menjadi
iman, menjadi pengertian dan mengambil keputusan untuk mengikuti Dia sebagai
Anak Domba Allah tanpa keraguan lagi.
·
Mat
5:8 Berbahagialah orang yang murni hatinya (pure in heart). Motivasi hatimu harus murni. Tanggulangi dulu apa yang ada dalam hati
saudara.
·
Yoh16:16
Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja
pula dan kamu akan melihat Aku." Sesaat saja kita melihat Yesus secara
natural dan kemudian kita lihat Dia secara spiritual. Behold…. Lihat dalam
dimensi spiritual…. Berhenti melihat
Yesus secara natural. Mulai melihat Dia secara spiritual. Lupakan
berkat-berkat, lupakan apa yang Dia sudah kerjakan dalam hidup kita. Lupakan
mujizat-mujizat. Kita menyembah Dia bukan karena apa yang sudah DIA kerjakan dalam hidup
kita, bukan karena apa yang Dia sudah berikan. Dia akan menguji kita. Suatu
saat Dia akan stop semua berkat dan mujizat-mujizat. Apakah dalam saat itu kita
akan meninggalkanNya? Because I go to
the Father…..continually …. (present continuous). Artinya Yesus akan selalu
pergi kepada Bapa, terus menerus. Jangan menganggap Yesus itu adalah jawaban
buat persoalan hidupmu. (Namun jika kau berada di tempat di mana Yesus berada,
kau yang menyelaraskan diri kepada kebenaran dan firmanNya, otomatis kau ada
dalam perlindungan dan penyediaanNya).
·
Mark
6:3-4 Mereka kecewa, karena mereka melihatNya dan mengenalNya secara natural.
Kita akan kecewa kalau mengenali Yesus secara natural. Kenali Yesus seperti
dinyatakan dalam kitab Pewahyuan Yesus Kristus (kitab Wahyu). Kaitkan hidupmu,
masalahmu, kesulitanmu, berkat-berkat yang kau terima, mujizat yang kau terima,
dengan pemahaman Yesus sebagai Anak Domba, maka kau tidak akan kecewa dan tidak
jatuh dalam dosa kesombongan. Jika tidak, kau akan meninggalkan Yesus.
Hampir-hampir Daud tergelincir melihat hal-hal
natural….lalu dia masuk ke tempat
kudusNya. Ternyata Tuhan menaruh mereka di tempat-tempat licin…
Kis 2:42,46. Dari
cara hidup jemaat yang mula-mula, kita tau, ternyata mereka mengikut Yesus
sebagai Anak Domba Allah. Mereka selalu mengingat Yesus sebagai Anak Domba yang
tersembelih.
Lukas 22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap
syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya:
"Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi
peringatan akan Aku."
1 Kor 11:23-26
(1 Corinthians
11:23) Sebab apa yang telah kuteruskan
kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam
waktu Ia diserahkan, mengambil roti
(1 Corinthians
11:24) dan sesudah itu Ia mengucap
syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang
diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
(1 Corinthians
11:25) Demikian juga Ia mengambil cawan,
sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang
dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya,
menjadi peringatan akan Aku!"
(1 Corinthians
11:26) Sebab setiap kali kamu makan roti
ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Memecah-mecah
roti adalah perintah Tuhan, untuk menjadi ingat-ingatan akan Yesus sebagai Anak
Domba Allah yang disembelih dan yang menyerahkan nyawaNya.
Jadi mereka
mengikut Yesus sebagai Anak Domba yang menyebabkan mereka memberikan diri,
bersedia berkorban. Ikuti Dia sebagai
Anak Domba.