SUPLAI TAK TERBATAS DARI SORGA
MERENGKUH PORSI-NYA BAGIMU
DULU saya dan saudara-saudara punya banyak alasan untuk kecewa, takut dan khawatir. Kita punya banyak sekali alasan untuk tidak mengeluh dan banyak lagi alasan untuk menyerah. Mungkin sebagian kita merasa tidak begitu berarti mengikuti Tuhan atau rasanya tak sebanding dengan apa yang sudah ku korbankan dan ku berikan. Apa pun alasannya itu rasanya saya setuju, amin.
SEKARANG saya tidak lagi melihat alasan-alasan itu. Ketika saya belajar melihat secara spiritual, berpikir dengan akal-budi yang sudah diperbarui sejauh ini, alasan-alasan itu lenyap begitu saja. Saya mencobanya dan berpikir dengan wajar, tapi saya tidak menjumpai alasan itu. Saya tau, ketika saya berjalan menuju jalan masuk ke tempat kudus Nya, mereka berlari kencang meninggalkan saya. Ketika saya berjalan menuju rencana-Nya mereka bersiap-siap dan terburu-buru meninggalkan saya. Ketika saya ada di tempat kediaman-Nya mereka sudah tidak ada.
HARI ini Tuhan mendatangi kita. DIA sendiri yang mendatangi kita. Bukan karena Dia tertarik kepada saya atau saudara, tapi DIA tetap mendatangi kita. Dengan kerelaan-Nya IA menghampiri kita. Walaupun banyak kelemahan dan kekurangan IA menghampiri kita, karena IA Tuhan yang ingat akan ikat-janji Nya, sumpah-Nya kepada Abraham, Ishak dan Israel.
IA TUHAN yang ingin melanjutkan kasih-karunia-Nya dan kasih-setiaNya, bahkan ketika kita masih berdosa. Apalagi ketika IA teringat kasih Nya yang mula-mula kepadamu dan kepada saya.
TUHAN memiliki tujuan-Nya dan IA sudah mempertaruhkan dan mengorbankan semua nya dan segalanya. IA telah membuat diri-Nya bersumpah karena nyala-api cinta Nya berkobar-kobar.
SEKARANG Dia sedang mendatangi INDONESIA dengan cinta yang sama. DIA telah bertekad mewujudkan KERAJAAN-NYA di sini, di bumi Nusantara. Lewat nabiNya DIA sampaikan ANUGERAH Nya. Lewat perkataan nabiNya, membuka gudang-gudang Sorgawi. DIA alirkan semua persediaan dari sorga tanpa batas. Apa yang telah Tuhan siapkan SUDAH dialirkan dan masih terus mengalir mengisi semua bejana yang tersedia.
Apa pun keadaan mu dan saya saat ini, selama kau masih bisa dan mau meresponNya dengan kerelaan. (kau masih bisa memperhatikan tulisan dengan huruf kecil ini: 'dengan kerelaan'). Dia saat ini tidak tertarik dengan kelemahan, khawatir, sedih, kecewamu, maju mundurmu dan bahkan tidak tertarik dengan sukacitamu atau kekayaanmu, posisimu, perpuluhanmu atau apa pun itu. Karena IA MENGENAL SIAPA KITA.
Namun sekarang Dia HENDAK memberikan SATU TAKARAN YANG BARU YANG JAUH MELEBIHI APA YANG KAU DAN SAYA PAHAMI. JAUH MELEBIHI PENGHARAPAN DAN PENGERTIAN MU. JAUH MELAMPAUI IMAN DAN PANGGILAN MU. DIA MENYAPU BERSIH SEMUA KELEMAHAN DAN KELEBIHAN MU DAN MEMBAWANYA KEPADA LEVEL DAN UKURAN NYA SENDIRI. MENGAPA? KARENA DIA MELAKUKAN BUKAN MELAKUKAN NYA UNTUKMU, BUKAN UNTUK TUJUAN MU TAPI UNTUKNYA DAN UNTUK TUJUANNYA!!!
Itu alasannya pp JD katakan JIKA KAU MEMINTA JANGAN MINTA HAL YANG KECIL. MINTA YANG BESAR, YANG SULIT, YANG TIDAK MUNGKIN BAGI MANUSIA.
TUHAN SENDIRI SUDAH MENYIAPKAN PORSINYA BAGI KITA. BUKAN PORSI YANG KECIL, BUKAN PORSI KITA, TAPI PORSI-NYA.
PORSI-NYA BUKAN UNTUK MEMBATASI TAPI UNTUK MEMBEBASKAN, MEMERDEKAKAN, MEMBUKAKAN, MELEBARKAN, UNTUK MELEPASKAN, SESUAI DENGAN TAKARAN TUJUANNYA, KEKAYAANNYA DAN KEMULIAANNYA.
SEKARANG setelah melihat semuanya ini, hanya perlu iman sebesar BIJI SESAWI untukmu meraih PORSI-NYA untuk mu.
DIA SUDAH mendatangi kau dan saya. Tinggal selangkah dua langkah kita bisa meraihnya.
HARUS nya kau dan saya sudah bisa merasakan nya. Bisa mencium baunya. Harusnya kau dan saya sudah bangkit untuk mengambilnya. Harus nya selera mu sudah bangkit dan gairah mu dan semangat mu sudah tinggi.
Kata kan MANA bagian ku Tuhan. Jangan lewatkan aku Anak Daud! Sebab aku telah melihat nya dan telah merasakan nya. Aku telah mendengar Mu berkata COME (silahkan)! Aku telah melihat mata Mu memandang kepada ku. Aku melihat kedua tangan Mu yang berlubang paku terulur kepada ku. Aku tidak mengerti, tapi aku tidak melihat orang lain di sini. Hanya ada Engkau dan aku. Jadi betul itu adalah porsi ku. Terimakasih Tuhan. Haleluyah!