Catatan & Telaah Manusia Kerajaan Sorga Sesi 7
Roma 8:22
Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
*mengeluh ~ mengerang ~ merintih ~ groaning
Groan inwardly ~ merintih di dalam batin
Kapan kita merintih?
Selama Mengalami Penderitaan dan Ketidaksempurnaan Dunia (2 Korintus 5:2-4)
Penderitaan Fisik: Sakit, kelemahan, dan kefanaan tubuh (kita masih memiliki "tubuh yang fana").
Kesedihan Emosional: Frustrasi, rasa sakit, dan kesedihan yang dialami 0karena hidup di dunia yang penuh dosa dan kejahatan.
Pergumulan Melawan Dosa: Meskipun Roh Kudus ada di dalam kita, kita masih bergumul dengan ketidaksempurnaan dan dosa yang menyedihkan hati.
Roma 8:23
Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Kenapa dan Bagaimana kita mengeluh?
Keluhan kita bukanlah tanda keputusasaan, melainkan ekspresi kerinduan yang mendalam terhadap penggenapan janji Allah yang akan datang. Kita mengeluh "sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita."
Maksudnya: Kita merasa tidak puas dengan kondisi sekarang karena kita tahu ada hal yang lebih besar dan sempurna di depan—yaitu tubuh yang dimuliakan dan hidup dalam kemuliaan Allah. Keluhan ini adalah desahan kerinduan terhadap kepenuhan Roh Kudus dan kemuliaan kekal.
Roma 8:21
tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
Kita sudah menerima Karunia sulung Roh (Roh Kudus)
jaminan pengangkatan sebagai anak (sonship) > penyataan anak-anak Allah (huios)
menantikan pengangkatan sebagai anak (eagerly await our adoption) seperti anak2 di panti asuhan mereka rindu diangkat oleh sebuah keluarga.
kehadiran Roh Kudus di dalam diri orang percaya sebagai jaminan, janji, dan permulaan (cicipan awal) dari kemuliaan dan penebusan penuh (termasuk jiwa dan tubuh, selain roh) yang akan datang.
Karunia sulung Roh:
yang memberikan pengharapan, diangkat, di tebus jiwa dan tubuh kita.
Roh Kudus adalah "cicipan awal" kemuliaan surgawi, membuktikan bahwa seluruh warisan kemuliaan (tubuh yang dimuliakan dan kekal) sudah pasti menjadi milik orang percaya.
Berhak atas warisan
Kehadiran Roh Kudus di dalam orang percaya adalah jaminan (uang muka) bahwa Allah akan menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya. Penebusan penuh itu diidentifikasi Paulus sebagai "pembebasan tubuh kita" dan "pengangkatan sebagai anak" (adopsi penuh), yang akan terjadi pada kebangkitan di akhir zaman.
Belum Sempurna: Meskipun kita memiliki Roh, kita masih hidup dalam tubuh yang fana, lemah, dan rentan terhadap dosa dan penderitaan di dunia yang masih berada di bawah kutukan (seperti yang dijelaskan dalam Roma 8:20-22).
Roh Kudus adalah agen yang memulai kehidupan baru (regenerasi) dan proses pengudusan (sanctification) di dalam diri orang percaya saat ini. Kehadiran Roh menunjukkan bahwa pembaharuan ciptaan yang lebih besar sudah dimulai oleh Allah.
ini faktor yang bisa mempercepat hari Tuhan
Dengan demikian, "buah sulung Roh" adalah hak istimewa orang percaya di masa kini yang berfungsi sebagai penghibur dan jaminan bahwa meskipun kita menderita sekarang, janji kebangkitan tubuh dan kemuliaan kekal adalah sesuatu yang pasti.
Roma 8:19, 23 (TB) Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah (sons, huios) dinyatakan.
Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
anak-anak Allah (sons, huios) dinyatakan:
seperti penyataan Yesus oleh Bapa dari sorga: Inilah Anak Ku yang Ku kasihi…
pembebasan tubuh kita (redemption, redeem)
2 Korintus 5:2
Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,
2 Korintus 5:4
Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
Bagaimana kita menyatakan keluhan kita?
Roma 8:26 (TB) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Romans 8:23 (KJV) And not only they, but ourselves also, which have the firstfruits of the Spirit, even we ourselves groan within ourselves, waiting for the adoption, to wit, the redemption of our body.
Roma 8:19-20 (TB) Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, > manusia, binatang sama2 mengeluh. Walaupun binatang tidak punya batin, ia mengeluh.
Pp katakan mereka, binatang tidak berbuat dosa? Bagaimana dunia binatang diwakili ular telah mencobai Hawa? Allah menghukum ular secara spesifik: merayap dengan perutnya.
ditaklukkan kepada kesia-siaan,
Apa maksudnya? Apa hubungannya dengan kitab Ratapan, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah?
Mazmur 39:5
(39-6) Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan! Sela
Mazmur 94:11
TUHAN mengetahui rancangan-rancangan manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.
Mazmur 127:1
Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Mazmur 127:2
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Pengkhotbah 1:2
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.
Pengkhotbah 1:14
Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Pengkhotbah 5:10
(5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.
Pengkhotbah 2:15 (TB) Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat?" Lalu aku berkata dalam hati, bahwa ini pun sia-sia.
Tanpa Tuhan semua menjadi sia-sia
1 Petrus 1:24-25 (TB) Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
Roma 8:20
Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
Jadi apa maksud Tuhan menaklukkan segala sesuatu kepada kesia-siaan (kehampaan) ?
Jawaban Alkitab AI
Dalam Roma 8:20, dikatakan:
"Karena dengan harapan, seluruh ciptaan ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan atas kehendaknya sendiri, tetapi oleh Dia yang menaklukkan itu, dengan harapan."
Ayat ini menjelaskan tentang realitas bahwa seluruh ciptaan berada dalam keadaan kesia-siaan atau kehampaan akibat dari dosa. Berikut adalah beberapa poin untuk membantu memahami maksud dari ayat ini:
° Kesia-siaan sebagai Konsekuensi Dosa: Kesia-siaan di sini merujuk pada keadaan dunia yang rusak dan tidak sempurna karena dosa manusia. Ini adalah hasil dari kejatuhan manusia ke dalam dosa, yang menyebabkan segala sesuatu tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan berada dalam keadaan penderitaan.
° Penaklukan oleh Tuhan: Tuhan yang menaklukkan ciptaan kepada kesia-siaan menunjukkan bahwa ini adalah bagian dari rencana-Nya. Meskipun ciptaan berada dalam keadaan yang sulit, Tuhan memiliki tujuan dan harapan untuk memulihkan segala sesuatu.
° Harapan Pemulihan: Meskipun ciptaan ditaklukkan kepada kesia-siaan, ada harapan akan pemulihan. Dalam konteks ini, Paulus mengingatkan bahwa akan ada saatnya ketika Tuhan akan memulihkan segala sesuatu dan menjadikannya baru.
Ayat ini mengajak kita untuk melihat bahwa meskipun dunia saat ini mengalami kesulitan dan keputusasaan, ada pengharapan dalam Kristus untuk masa depan yang lebih baik. Ini adalah pengingat bahwa Tuhan bekerja dalam sejarah untuk membawa segala sesuatu kepada tujuan-Nya yang sempurna.
😊
JAWABAN Pertanyaan Komsel, Jumat, 10-10-2025.
1. Allah tahu jalannya untuk mengembalikan tatanan atas bumi kembali ke semula.
A. Apakah jalan Tuhan itu ?
Jalan Tuhan atau cara Tuhan untuk mengembalikan tatanan atas bumi kembali ke semula adalah lewat manusia yang sudah segambar dan serupa Allah sendiri.
Manusia menjadi faktor kunci yg berpengaruh langsung terhadap ciptaan-ciptaan lainnya di bumi yang telah dirusak oleh iblis.
Salah satu strategi Allah adalah dengan menaklukkan seluruh makhluk ciptaan-Nya kepada kesia-siaan atau kehampaan, sehingga tidak ada satupun makhluk bisa berhasil dengan usaha sendiri. Walaupun manusia dan malaikat itu memiliki potensi yang Tuhan sendiri siapkan dengan sangat baik, tetapi usaha mereka akan sia-sia belaka. Baik malaikat ataupun manusia, tidak akan pernah bisa menang terhadap rencana dan rancangan Tuhan. Sebab Tuhan tahu, dalam keadaan berdosa - tidak mungkin manusia dapat memperbaiki dirinya, seperti dikatakan kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata (Kej 6:5). Ia tidak akan membiarkan manusia tanpa penebusan dosa itu meraih dan makan buah pohon kehidupan, sebab mereka akan menjadi sama dengan iblis.
Malaikat dan manusia tidak akan mati, sebab kepada mereka Tuhan telah menghembuskan nafas hidup. Kondisi sangat baik pada waktu penciptaan manusia bukanlah kondisi final. Sifat “immortality” atau keabadian roh (malaikat dan manusia) bukan berarti sudah final.
Yang final itu bukan kesetaraan dengan Allah, tapi menjadi serupa dan segambar, sesuai dengan tujuan penciptaan Tuhan.
Roma 8:19-20 (TB) Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
Seluruh makhluk ciptaan menantikan saat final itu.
B. Level rohani seperti apakah yang disebut segambar dan serupa dengan Allah/Kristus?
Level rohani yang dimaksud adalah level rohani yang dewasa atau huios.
Yesus adalah manusia pertama yang menjadi huios. Ia menjadi yang sulung, buah sulung, lebih utama dari yang lain, dari segala yang diciptakan.
Kolose 1:15
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
Ia sendiri tidak diciptakan, tapi dilahirkan melalui seorang perawan dari Firman dan oleh Roh Kudus.
Ciri seorang huios adalah orang yang diperkenan oleh Bapa dan memiliki ketaatan mutlak.
Mat 3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Roma 8:23 menyatakan kita telah menerima karunia sulung Roh.
Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Maksud dari frasa "karunia sulung Roh" (atau "buah sulung Roh" dalam beberapa terjemahan) dalam konteks ini adalah kehadiran Roh Kudus di dalam diri orang percaya sebagai jaminan, janji, dan permulaan (cicipan awal) dari kemuliaan dan penebusan penuh yang akan datang.
Ini jalan masuk ke level rohani yang serupa dan segambar dengan Allah / Kristus.
Yang memberikan karunia sulung Roh adalah Kristus. Dikatakan Dia membaptis kamu dengan Roh, bukan dengan air. Ini adalah Roh yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati. Dia menjadi yang Sulung. Karena itu kita adalah keturunan Kristus dalam Roh.
Karunia sulung Roh:
* Roh Kudus adalah agen yang memulai kehidupan baru (regenerasi) dan proses pengudusan (sanctification) di dalam diri orang percaya saat ini. Kehadiran Roh menunjukkan bahwa pembaharuan ciptaan yang lebih besar sudah dimulai oleh Allah.
*yang memberikan pengharapan, diangkat, di tebus jiwa dan tubuh kita.
Roma 8:21
tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
*Berhak atas warisan: Roh Kudus adalah "cicipan awal" kemuliaan surgawi, membuktikan bahwa seluruh warisan kemuliaan (tubuh yang dimuliakan dan kekal) sudah pasti menjadi milik orang percaya.
*Kehadiran Roh Kudus di dalam orang percaya adalah jaminan (uang muka) bahwa Allah akan menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya. Penebusan penuh itu diidentifikasi Paulus sebagai "pembebasan tubuh kita" dan "pengangkatan sebagai anak" (adopsi penuh), yang akan terjadi pada kebangkitan di akhir zaman.
*Belum Sempurna: Meskipun kita memiliki Roh, kita masih hidup dalam tubuh yang fana, lemah, dan rentan terhadap dosa dan penderitaan di dunia yang masih berada di bawah kutukan (seperti yang dijelaskan dalam Roma 8:20-22).
*ini faktor yang bisa mempercepat hari Tuhan
*Dengan demikian, "buah sulung Roh" adalah hak istimewa orang percaya di masa kini yang berfungsi sebagai penghibur dan jaminan bahwa meskipun kita menderita sekarang, janji kebangkitan tubuh dan kemuliaan kekal adalah sesuatu yang pasti.
C. Siapakah yang bisa tinggal atau layak tinggal di langit yg baru dan bumi yang baru?
Sudah dibahas di komsel beberapa waktu yang lalu.
Ini adalah area steril dari iblis. Jika kita selalu tinggal dalam kebenaran, iblis tidak bisa menjangkau kita sebab ada pagar yang mengelilingi kita, rumah kita dan segala milik kita (ayub 1:10).
D. Siapakah yang menantikan, merindukan anak-anak Allah dinyatakan?
Seluruh makhluk ciptaan.
Roma 8:19 Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. 20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
° Kesia-siaan sebagai Konsekuensi Dosa: Kesia-siaan di sini merujuk pada keadaan dunia yang rusak dan tidak sempurna karena dosa manusia. Ini adalah hasil dari kejatuhan manusia ke dalam dosa, yang menyebabkan segala sesuatu tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan berada dalam keadaan penderitaan.
° Penaklukan oleh Tuhan: Tuhan yang menaklukkan ciptaan kepada kesia-siaan menunjukkan bahwa ini adalah bagian dari rencana-Nya. Meskipun ciptaan berada dalam keadaan yang sulit, Tuhan memiliki tujuan dan harapan untuk memulihkan segala sesuatu.
° Harapan Pemulihan: Meskipun ciptaan ditaklukkan kepada kesia-siaan, ada harapan akan pemulihan. Dalam konteks ini, Paulus mengingatkan bahwa akan ada saatnya ketika Tuhan akan memulihkan segala sesuatu dan menjadikannya baru.
Karunia sulung Roh itu yang memberikan pengharapan.
2. Iblis tidak memiliki hikmat Allah itu sebabnya dia tidak tahu rencana dan tujuan Allah, tetapi hikmat Allah itu tersedia bagi kita gerejaNya. Bagaimanakah kita memperoleh hikmat Allah, Yakobus 1:4-6, Matius 7:24?
Iblis tahu rencana dan tujuan Allah, namun ia tidak percaya dan tidak mengerti bagaimana Allah mengerjakannya, sebab ia tidak memiliki hikmat.
Yeh 28:12 "Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.
Yeh 28:17 Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya.
Kita memperoleh hikmat Allah, hanya bila melakukan kehendak dan perintah Firman dengan ketaatan mutlak, setia dan hidup hanya dalam kebenaran.
3. Efesus 4 : 17-27. Apakah orang yang sudah lahir baru bisa gagal masuk dalam rencana agung Tuhan sepanjang masa? Bagaimana supaya kita tidak gagal?
Seharusnya tidak. Sebab dia sebenarnya sudah masuk dalam rencana agung Tuhan, bahkan sejak sebelum bumi dan surga ada. Hanya saja ada kemungkinan ia terhenti perjalanan rohaninya, oleh kehendak bebasnya atas kemauannya sendiri dan tidak mau mendengarkan hati nuraninya lagi.
Amsal 8:22-23 (TB) TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.
Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada.
Sebelum bumi ada, berarti surga juga belum ada, sebab surga dan bumi diciptakan pada suatu awal permulaan satu paket (Kej 1:1).
Berarti pula belum ada malaikat, sebagai makhluk ciptaan Allah di surga dan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah di bumi.
Sedemikian menentukannya posisi manusia dalam rencana agung Allah untuk menjadikan langit dan bumi yang baru, di mana hanya terdapat kebenaran.
Jadi tidak akan sedemikian mudahnya gagal dalam perjalanan rohaninya, bila seseorang itu sungguh-sungguh pada Tuhan; kecuali ia benar-benar membuat keputusan lain yang bertentangan dengan rencana dan rancangan Tuhan.
Kain keluar dari rencana Allah dan memilih jalannya sendiri, walaupun Tuhan sendiri telah menyampaikan teguran dan peringatan kepadanya.
Supaya kita sendiri tidak gagal, kita harus mendengarkan Firman, taat kepada Firman. Dia yang setia, adil dan benar akan terus memproses kita dalam perjalanan rohani ini.
Jangan pernah meremehkan hati nuranimu (rohmu) pula, sebab roh penurut tetapi daging lemah.
Orang yang menyampingkan roh, berarti tidak mendengarkan perkataan Roh dan hidup di luar tuntunan Roh.
Wahyu 3:22
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Peringatan ini disampaikan kepada setiap Jemaat. Berarti tujuh kali hal ini disebutkan,berarti betapa pentingnya hal mendengarkan apa yang dikatakan Roh.