Langsung ke konten utama

Hikmat Ilahi di Balik Pohon Pengetahuan dan Rencana Kekal Allah (MKS #10)

Khotbah papa Djonny pada sesi ini menyajikan wawasan mendalam mengenai hikmat ilahi dan rencana kekal Allah. Sesi tersebut membahas secara ekstensif tentang Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat di Taman Eden, menegaskan bahwa pohon itu merupakan bagian dari strategi ilahi, bukan sekadar ujian, dan menegaskan bahwa Firman (Firman) adalah Pribadi Allah yang hidup, yang esensial bagi transformasi spiritual. Selain itu dijelaskan bahwa dosa dan hukum (Nomos) telah ada sebelum Hukum Musa, dan menekankan pentingnya menafsirkan peristiwa Alkitab dari perspektif Allah, yang berbeda tajam dengan pandangan Iblis yang kurang bijaksana dan gagal memahami kedaulatan Tuhan, yang pada akhirnya akan dikalahkan melalui Kerajaan Allah.



Catatan Lengkap: Hikmat Ilahi di Balik Pohon Pengetahuan dan Rencana Kekal Allah

I. Pengantar: Memahami Firman dan Rencana Ilahi

  • Bab ini membahas wawasan teologis mendalam tentang Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat di Taman Eden, menyoroti hikmat kedaulatan Allah dan rencana kekal-Nya.

  • Firman (Word) adalah konsep sentral; ia bukan hanya kata-kata yang diucapkan tetapi adalah Pribadi Allah itu sendiri, yang mewujudkan roh dan kehidupan. Firman Allah adalah realitas yang hidup, integral bagi keberadaan manusia dan transformasi rohani.

  • Konsep-konsep kunci yang diperkenalkan termasuk kehendak bebas (free will), sifat dosa, peran hukum (Nomos), dan kontras antara pemahaman manusia dan iblis—terutama musnahnya hikmat ilahi (hikmat Allah) pada Iblis.

  • Penting untuk melihat peristiwa alkitabiah dari perspektif Allah, bukan dari perspektif Iblis, untuk mencapai pemahaman dan iman yang sejati.

  • Hidup dan iman manusia berakar pada rencana kekal Allah, yang diungkapkan melalui Firman-Nya.

  • Rencana Allah dilaksanakan melalui hukum dan hikmat ilahi, bukan melalui kegagalan atau kebetulan.

II. Tujuan Sejati Pohon Pengetahuan di Eden

  • Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat sengaja ditanam oleh Allah di Eden.

  • Manusia ditempatkan di Eden bukan hanya untuk diuji atau dijebak, tetapi untuk mengelola dan memelihara taman, termasuk pohon itu sendiri (Kejadian 2:15).

  • Larangan memakan buah dari pohon itu adalah ekspresi dari kehendak bebas, yang memungkinkan manusia memilih ketaatan atau ketidaktaatan.

  • Pohon itu merepresentasikan kehendak bebas manusia, sebuah karunia yang diberikan Allah kepada manusia, berbeda dengan sifat spiritual malaikat.

  • Kesalahpahaman Iblis:

    • Iblis menafsirkan larangan itu sebagai ujian yang dapat ia eksploitasi untuk menggagalkan rencana Allah.

    • Kesalahpahaman ini menyoroti kurangnya hikmat ilahi pada Iblis.

    • Iblis menyangka bahwa Eden adalah arena ujian ("Iblis menyangka bahwa itu adalah arena ujian"), tetapi sebenarnya itu adalah jebakan ilahi bagi Iblis sendiri.

III. Peran Hukum Ilahi dan Konsep Dosa

  • Dosa sudah ada bahkan sebelum hukum formal (Torah / taurat) diberikan kepada Musa.

  • Hukum (Nomos) dalam Alkitab mewakili tatanan ilahi Allah dan bukan hanya perintah tertulis.

  • Meskipun dosa ada (masuk ke dalam dunia) sejak Adam, ia tidak secara resmi diperhitungkan sampai hukum diwahyukan (Roma 5:12,13).

  • Kematian (maut) berkuasa sejak zaman Adam, menunjukkan bahwa konsekuensi dosa sudah aktif jauh sebelum Musa (Roma 5:14).

  • Hukum Allah adalah kudus, adil, dan baik (Roma 7:12), membentuk dasar tata kelola ilahi.

  • Kehadiran hukum menunjukkan keadilan Allah, dan dosa hanya diperhitungkan di mana hukum itu dikenal. 

  • Catatan: 

Ibrani 8:10 (TB)  "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu (sesudah Ia membawa mereka keluar dari Mesir)," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 

IV. Kontras antara Perspektif Iblis dan Hikmat Allah

  • Sepanjang bab, pembicara mengkontraskan ketidaktahuan dan kesombongan Iblis dengan hikmat kedaulatan Allah.

  • Pemberontakan Iblis (Yesaya 14, Yehezkiel 28) berasal dari kesombongan dan keinginan untuk menyaingi Allah.

  • Iblis percaya bahwa rencana Allah telah gagal ketika Adam dan Hawa berdosa, tetapi pada kenyataannya, Allah telah meramalkan dan memasukkan peristiwa ini ke dalam tujuan kekal-Nya.

  • Kurangnya hikmat Iblis membuatnya salah membaca Eden sebagai medan pertempuran untuk kesetiaan umat manusia.

  • Rencana Allah mencakup penggunaan salah langkah Iblis sebagai cara untuk mengalahkannya secara permanen.

  • Penyaliban Yesus dikutip sebagai bukti: seandainya Iblis memahami rencana Allah, ia tidak akan mengizinkan kematian Kristus, yang memulai penebusan umat manusia.

  • Kegagalan Iblis adalah ketidakmampuannya untuk memahami struktur ilahi ini.

  • Allah bersukacita bahkan ketika Iblis memakan umpannya ("Allah tertawa ketika iblis memakan umpannya"), karena hal itu memajukan rencana ilahi.

V. Karya Berdaulat Allah Melalui Manusia yang Tidak Sempurna

  • Allah bekerja melalui individu-individu yang cacat (seperti Abraham, Nuh, Samuel, Daniel, dan lainnya) untuk mencapai rencana ilahi-Nya.

  • Tata kelola Allah beroperasi melalui hukum dan penunjukan ilahi,[juga keadilanNya] bukan hanya kesempurnaan manusia.

  • Contohnya, Abraham dipanggil dari latar belakang pagan (Ur Kasdim) dan dibawa ke dalam rencana Allah meskipun memiliki ketidaksempurnaan (Kejadian 12).

  • Nuh mendapat kasih karunia di mata Allah di tengah korupsi yang meluas (Kejadian 6:8).

  • Kehidupan para hamba Allah ini menggarisbawahi bahwa rencana Allah melampaui kegagalan manusia dan berakar pada hukum ilahi.

  • Iblis tidak melihat bagaimana Allah mengatur sejarah melalui hamba-hamba pilihan-Nya ("Iblis tidak tahu bagaimana Allah bekerja pada beberapa hamba-hambanya yang besar").

  • Rencana Allah tidak digagalkan oleh dosa manusia tetapi bekerja melaluinya menuju pemulihan tertinggi.

VI. Kerajaan Allah dan Kekalahan Mutlak Kejahatan

  • Kerajaan Allah (kerajaan surga) adalah solusi akhir bagi masalah kejahatan dan dosa di bumi.

  • Kerajaan ini dicirikan oleh kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita dalam Roh Kudus (Roma 14:17).

  • Pengakuan Yesus oleh Petrus (Matius 16:16-19) menandai fondasi gereja dan otoritas untuk mengikat dan melepaskan di bumi dan di surga.

  • Kerajaan ini bersifat sekarang (present) dan masa depan (future), menjembatani realitas ilahi dan duniawi.

  • Kehadiran Iblis di bumi bersifat sementara dan pada akhirnya akan disingkirkan.

  • Kejatuhan manusia dan kutukan berikutnya atas ciptaan (Roma 8:19-21) adalah bagian dari proses ilahi yang mengarah pada pemulihan kosmik.

  • Kerajaan Allah akan terwujud sepenuhnya ketika bumi mencerminkan surga, bebas dari dosa dan kematian.

VII. Bahaya Mengadopsi Perspektif Satanik dalam Interpretasi Alkitab

  • Pembicara memperingatkan agar tidak menafsirkan Kitab Suci dari perspektif Satanik atau duniawi, yang dapat menyebabkan keputusasaan, kesalahpahaman, dan kekalahan rohani.

  • Banyak yang menafsirkan Alkitab dengan berfokus pada kegagalan dan kejahatan manusia, yang mencerminkan sudut pandang Iblis.

  • Pemahaman yang benar memerlukan pekerjaan Roh Kudus dan penerimaan hukum kedaulatan Allah.

  • Pesimisme tentang bangsa-bangsa dan kepemimpinan dikritik sebagai dipengaruhi oleh pandangan dunia Satanik.

  • Iman menuntut kepercayaan pada rencana kekal Allah meskipun ada kesulitan saat ini.

  • "Jika firman Tuhan mengatakan perintah itu tidak berat, sementarasaudara merasakan itu berat, berarti saudara kurang mencintai Tuhan".

  • Orang percaya dipanggil pada iman yang melampaui keadaan yang terlihat dan selaras dengan tujuan ilahi.

  • Kemenangan tertinggi dijamin melalui ketaatan dan kebangkitan Kristus.

  • Iman didasarkan pada hikmat dan hukum Allah yang tidak pernah gagal, bukan pada keadaan manusia.

VIII. Panggilan untuk Merangkul Hikmat Allah (Kesimpulan)

Bab ini menantang orang percaya untuk:

  1. Mengenali Firman Allah sebagai Pribadi yang hidup yang memberdayakan hidup dan iman.

  2. Memahami Pohon Pengetahuan bukan sebagai ujian semata tetapi sebagai strategi ilahi.

  3. Memahami bahwa dosa dan hukum ada dalam hubungan yang kompleks sebelum hukum Musa.

  4. Menolak perspektif Satanik yang salah memahami rencana Allah sebagai kegagalan.

  5. Melihat sejarah alkitabiah sebagai orkestrasi kedaulatan Allah melalui manusia yang tidak sempurna.

  6. Menantikan Kerajaan Allah sebagai pemulihan tertinggi ciptaan.

  7. Menyelaraskan pandangan dunia mereka dengan hikmat Allah, memercayai hukum dan janji kekal-Nya.

Pemahaman ini memberikan kerangka kerja transformatif untuk memahami realitas spiritual dan sejarah manusia melalui lensa hikmat dan hukum kekal Allah, mendorong orang percaya untuk hidup dengan keyakinan dan harapan.


Postingan populer dari blog ini

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

DEKADE GANDA SURGA TERBUKA Bag 17, REFORMASI GEREJA, RESTORASI SION 2 Dr. Jonathan David

"UPPER ROOM 207 – 30 September 2025 REFORMASI GEREJA, PEMULIHAN SION (Bag 2)" ,  Sesi ini bertema pertumbuhan rohani dan manifestasi kemuliaan Allah melalui anak-anak-Nya. Pengkhotbah secara ekstensif menggunakan kutipan dari Alkitab, terutama 2 Korintus 3 dan Roma 8 , untuk menjelaskan pentingnya transformasi dari kemuliaan kepada kemuliaan yang terjadi ketika seseorang menanggapi Roh Kudus dengan muka yang tidak berselubung. Poin utama adalah bahwa orang percaya harus bertumbuh dewasa dari status "anak kecil" atau "hamba" menjadi "putra" (mengacu pada Galatia 4:1 ), karena seluruh ciptaan menantikan pembebasan dari kerusakan melalui manifestasi nyata dari anak-anak Allah. Selain itu, khotbah ini menekankan perlunya memelihara hubungan yang benar dan mempromosikan reformasi gereja dari agenda duniawi ke fokus ilahi, sehingga kuasa zaman yang akan datang dapat dijamah. Catatan Selengkapnya: Reformasi Gereja, Pemulihan Sion (Bag 2) I....

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

BELAJAR DARI GEREJA EFESUS

Salah satu gereja yang dibangun rasul Paulus dari awalnya adalah jemaat Efesus. Gereja Efesus menjadi gereja yang perkembangannya sangat fenomenal, karena dalam beberapa tahun dilatih oleh rasul Paulus mereka telah memberikan dampak kepada kota Efesus dan firman tersebar di Asia .

ROH YANG AKTIF DAN KUAT

MENGOPERASIKAN ROH Roh kita harus aktif, hidup , kuat dan memiliki kepekaan, tajam sehingga kita bisa menangkap hadirat tuhan. Kita punya tanggung jawab utk mengaktifkan roh kita, kita harus bangun manusia roh kita, bukan pikiran kita, bukan kepadaian kita. Kita harus memiliki roh yg terbuka roh yg memberi keleluasaan, kebebasan untuk Roh Kudus bekerja dalam hidup kita, dalam roh kita, sehingga hidup kita dikendalikan oleh Roh Kudus (Gal 2:20).

Pemalas dan Orang Yang Rajin

 Mari kita bahas bersama-sama berdasarkan ayat-ayat Amsal tentang kemalasan dan kerajinan. Ayat-ayat kunci: Amsal 12:24 Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa; 13:4 Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan; 15:19 Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata; 18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak; 21:25 Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.   Amsal 24:30 Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.31  Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah  roboh. 32 Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. 33 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," 34 maka datanglah kemiskinan seperti seora...

PERLUNYA TERUS MENGALAMI UPGRADE DAN UPDATE

PAULUS DI YERUSALEM KPR 21:15-26 Hukum Taurat, sunat dan keimamatan Lewi/Harun telah menjadi budaya dan adat-istiadat yang melekat pada orang Israel ribuan tahun lamanya. Tanpa mereka dan kita mengalami upgrade dan update dengan memperbarui pikiran dan akal-budi, sulit untuk melepaskan kebiasaan dan adat-istiadat tersebut.

Ujian dan Pembentukan Allah atas Manusia (MKS #08)

Sesi ini berfokus pada pentingnya pembentukan spiritual bagi umat Kristen. Tujuan utama Allah adalah agar manusia menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, Yesus Kristus, sebuah proses yang diyakini tidak akan gagal meskipun ada kejatuhan manusia ke dalam dosa. Proses pembentukan tersebut, mengacu pada kisah penciptaan Adam di Taman Eden—termasuk ujiannya dengan Pohon Pengetahuan—Selain itu, pembicara juga menyoroti bahaya hidup menurut kedagingan dan pandangan jangka pendek, serta pentingnya memiliki "pikiran Kristus" agar berkenan kepada Allah. Catatan lengkap ini disusun berdasarkan inti ajaran dan poin-poin penting yang disajikan dalam sumber yang diberikan, dengan merujuk pada ayat-ayat Alkitab dan konsep teologis yang dibahas. I. Pembukaan dan Peran Roh Kudus Penyampaian firman merupakan kelanjutan dari minggu lalu mengenai manusia kerajaan surga. Kebenaran yang disampaikan diyakini akan tersebar luas, sama seperti ketika Yesus kembali dari pencobaan di padang gurun dala...