Memberi Diri Dipimpin Oleh Roh untuk KEPENUHAN KAPASITAS kita
SATE 15 September 2020 – **
Bacalah terlebih dahulu : Galatia 5:16-26
Seseorang akan terus diganggu oleh roh-roh dunia selama ia terus memberi dirinya untuk dipengaruhi oleh apa yang ia lihat, rasa atau dengar. *Belajarlah memiliki atau membangun ketetapan untuk hidup hanya dari FirmanNya.* Jangan terpengaruh atas apa yang sedang terjadi di sekitar kita atau apapun yang sedang kita alami atau rasakan. Pergunakan otoritas di dalam nama Tuhan Yesus untuk menaklukkan dan mengendalikan emosi kita. *Emosi seseorang seharusnya berfungsi untuk dia mengekspresikan keberadaan Tuhan yang bekerja dalam hidupnya. Jangan biarkan musuh mengambil alih emosi kita untuk ia pakai mengacaukan ketenteraman yang ada dalam hati kita.* Terkadang kita akan menghadapi beberapa peristiwa atau keadaan yang secara manusiawi memberi hak untuk seseorang jadi kuatir, takut, marah, gundah, ragu, dll. Bagaimana cara kita menghandle hal tersebut supaya iblis tidak mengambil bagian.
*#1. Apa yang kita alami jika kita memberi diri dipimpin oleh Roh?*
Sejak kita lahir, banyak hal yang ditanamkan roh dunia dan roh jahat. Dia bangun benteng-benteng dan kubu-kubu di pikiran kita. Benteng-benteng itu terbentuk dari filosofi dan prinsip-prinsip dunia yang logis dan lazim yang berasal dari pemerintah-pemerintah (principalities), penguasa (rulers of the darkness) dan roh-roh jahat di udara yang membentuk logika kita (spiritual of wickedness in high places). Suatu hari ketika kita mengenal Tuhan, dia memakai benteng-benteng logika dan pikiran menjadi benteng pertahanan buat iblis, sehingga iblis bisa memanfaatkan orang.
*Maka ketika kita memberi diri dipimpin oleh Roh yang banyak kita rasakan adalah banyak terjadi konflik di dalam batin kita ketika kita mendapatkan firman kebenaran. Sebab kebenaran itu sering berbenturan dengan pikiran, logika dan kelaziman kita.* Kita makin dapat mengalami damai sejahtera kita ketika kita memilih dan merespon kepada firman dan menghidupi kebenaran-Nya. Roh Kudus menguatkan dan mendukung kita dalam peperangan ini. Roh Kudus ada di dalam roh kita, sehingga ketika seorang berdoa dalam bahasa roh, maka roh kita menjadi semakin berani, semakin kuat dan semakin perkasa. Kelimpahan dari roh kita sendiri mengalir kepada kekuatan jiwa dan memperbarui pikiran dan keputusan kita. Itulah cara Roh Kudus membangun hidup seseorang lewat firman kebenaran dan firman hikmat.
*Maka tepat sekali dikatakan bahwa , Yesus dipimpin oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai oleh iblis (Mark 1:12,13). Kita tidak boleh mundur sejengkal pun dari tanah hati kita. Kita tidak boleh takut mengalami konflik dan pencobaan sampai iblis meninggalkan dan tidak bisa menjangkau kita lagi untuk selamanya. Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus (Mat 4:11). Hanya orang-orang yang telah menang pencobaan yang mendapatkan pelayanan malaikat-malaikat.*
*#2. Apa pula yang akan terjadi kalau seandainya kita tidak ada dalam pimpinan Roh Kudus?*
*Yang terjadi sebaliknya adalah kita mencoba mencocok-cocokan, membengkok-bengkokkan firman logos itu dengan pikiran, logika dan apa yang menjadi kelaziman kita. Itu usaha kita membuat kita tetap senyaman mungkin.* Suatu hari pasti keluar manifestasi roh dari sikap kita yang terpendam dan munafik itu, sehingga terjadi percecokan, pertengkaran, perdebatan, iri hati dan akhirnya perpecahan. *Maka ada nasihat palsu dari si jahat yang mengatakan: carilah gereja yang membuatmu damai sejahtera. Itu yang cocok buatmu. Orang itu akan menjadi pengembara seperti bapanya si iblis itu sampai ia mendapatkan damai sejahtera (rest) palsu itu dengan berpindah-pindah gereja demi mendapatkan ‘rest’ (Luk 12:43)*. Orang itu tidak akan pernah mau menjadi murid, tidak mau berkomitmen (ikat-janji) dan sering mengklaim janji-janji sepihak kepada Tuhan dalam nama Tuhan Yesus. Dia tetap rajin beribadah, mungkin menggebu-gebu dengan semangatnya setelah mendapatkan gereja yang cocok. Itu yang disukai iblis, sehingga iblis bisa mencari sasaran lainnya.
*#3. Bagaimana kita mengalahkan rasa kuatir, takut, marah, gundah ataupun ragu dalam hidup kita?*
Perasaan adalah salah satu fungsi dari jiwa kita. Perasaan-perasaan itu timbul tenggelam sewaktu-waktu. Kuatir, takut, marah, galau, ragu dan seterusnya adalah emosi negatif yang timbul oleh karena kita fokus pada fakta-fakta yang ada di sekitar kita. Maka betul perasaan atau emosi negatif kita ini harus kita kalahkan. *Caranya adalah dengan hidup di dalam firman setiap hari, fokus pada firman. Tidak ada alternatif lainnya, supaya setiap saat kita dilingkupi oleh firman-Nya dan damai sejahtera-Nya oleh karena kita memiliki iman. Iman bicara tentang bukti dari apa yang TIDAK KELIHATAN, bukan fakta-fakta yang terlihat.*
Bukannya kita lari dari kenyataan yang ada; tapi percaya bahwa semua persoalan yang kita hadapi itu bisa kita ATASI karena DIA yang ada DI DALAM kita, jauh melebih apa yang ada di LUAR kita. Ini bicara mengenai KAPASITAS kita sendiri. KAPASITAS kita yang berasal dari iman yang hidup akan membuktikan KAPABILITAS jauh melebihi persoalan yang kita hadapi. Iman yang hidup akan MEMINTA, MENCARI dan MENGETOK.
*Sebagai anak, kita harus meminta, mencari dan mengetok kepada Bapa untuk DIPENUHI OLEH-NYA KAPASITAS ROH KITA. Kita harus bisa menjamah dan mengetuk hati Bapa, dengan mencari-Nya dan berani menghadap tahta kasih-karuniaNya; sehingga kita mendapatkan pertolongan pada waktunya.*