Langsung ke konten utama

Preparing the Bride - Session 14: Hearing Faith, Seeing Truth

The Last Generation: Hearing Faith, Seeing Truth


Mendengar, Mengenali dan Melihat PRIBADI Kristus Yang Duduk di atas Tahta

 

Khotbah ini menafsirkan beberapa ayat Alkitab, khususnya dari Kidung Agung, Wahyu, Roma, Ibrani, Galatia, dan Kejadian. Papa Djonny menekankan pentingnya mendengarkan suara Tuhan melalui Firman (Rhema) untuk membangun iman dan mengenali Kristus. Ia juga membahas konsep generasi orang percaya yang tidak melihat Yesus secara fisik namun memiliki iman yang besar, merujuk pada Yohanes 20. Lebih lanjut, khotbah mengaitkan gagasan ini dengan konsep keturunan Abraham berdasarkan iman, bukan hanya keturunan fisik. Secara keseluruhan, input ini adalah eksposisi teologis yang bertujuan untuk menginspirasi pendengar tentang kekuatan iman melalui pendengaran Firman Tuhan dan pengenalan akan Kristus.



Kid 2:8 Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit. Kid 2:9 Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap dan melihat dari kisi-kisi.




Kidung Agung 2:8-9 

Pembacaan Kidung Agung 2 ayat 8-9: "Dengarlah kekasihku perhatikan baik-baik dengarlah kekasihku Lihatlah Ia datang melompat-lompat di atas gunung-gunung meloncat loncat di atas bukit-bukit kita. Identifikasi adanya sesuatu yang tampak bertentangan atau paradoks antara "Dengarlah" dan "Lihatlah Ia datang".


Makna "Dengarlah" sebagai "The Voice" (Ayat 5)

Dalam King James Version, kata "dengar" adalah "The Voice", yang berarti suara yang memiliki arti atau bermakna, bukan sekadar bunyi ("sound").

Suara ini mengandung kata-kata yang dapat dipahami.


Prinsip Kehidupan Wanita Sunem 

Wanita Sunem ini memiliki kebiasaan atau sikap dalam hidupnya di mana ia bisa mendengar lalu kemudian melihat.

Ia mengenali suara sang gembalanya meskipun belum melihat sosoknya.

Membangun Kasih dengan Mengenali Gambaran Tuhan 

Mendengarkan perkataan Tuhan adalah prinsip untuk membangun kasih dan mengenali gambaran pribadi Tuhan.

Firman Tuhan mengatakan bahwa Allah itu Roh, sehingga tidak dapat digambarkan secara fisik.

Firman yang Bersuara dan Iman 

Rasul Paulus mengatakan bahwa Firman itu harus menjadi Firman yang bersuara ("Rhema") supaya timbul iman (Roma 10:17).

Rm 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh Firman Kristus yang bersuara, seperti perkataan dari satu pribadi yang memperkatakan.

Kidung Agung 2 ayat 8-9 digenapi dalam prinsip ini.

Kelahiran iman adalah milik Allah, kekayaan Allah, pemberian Allah yang dianugerahkan setelah mendengar Firman itu menjadi suara dan mengenali siapa yang bersuara.

Iman sebagai Dasar dan Bukti 

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1).

Iman timbul dari Firman yang bersuara (rhema).

Setelah mendengar, iman dianugerahkan, dan melalui iman, seseorang dapat "melihat" hal yang tidak terlihat secara fisik.

Contoh: Melihat Kristus duduk di Tahta Suci melalui iman.

Prinsip wanita Sunem ini luar biasa dan sejalan dengan apa yang diungkapkan Rasul Paulus.

Pengenalan Pribadi Kristus melalui Iman 

Melalui mendengar dan mengenali, seseorang mendapatkan bukti dan melihat kepribadian Kristus.

Dengan iman, seseorang akan mengenali pribadi Kristus yang sekarang di atas Tahta.

Kekuatan wanita Sunem terletak pada keteguhan imannya.


Pengalaman Rasul Yohanes di Wahyu 1 (Ayat 13-17)

Why 1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. 14  Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api. 15  Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah. 16  Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. 17  Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,

Rasul Yohanes dikuasai oleh Roh pada hari Tuhan dan mendengar suara nyaring seperti bunyi sangkakala dari belakangnya (Wahyu 1:10).

Yohanes berpaling untuk melihat suara itu dan tampaklah tujuh kaki dian dari emas (Wahyu 1:12).

Dikuasai oleh Roh berarti dipindahkan ke alam Allah untuk melihat kejelasan Kristus di atas Tahta Allah.

Proses ini hanya memampukan melalui iman.

Deskripsi tentang sosok seperti Anak Manusia di tengah-tengah kaki dian (Wahyu 1:13-17).


Pentingnya Mendengar Suara Tuhan

Setiap saat harus peka terhadap suara Tuhan.

Tuhan akan membangun pengenalan akan identitas wajah Kristus dan Allah.


Wahyu 4:1 

Why 4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.

Yohanes melihat pintu terbuka di surga dan mendengar suara yang dahulu didengarnya (Wahyu 4:1).

Pengalaman Yohanes diawali dengan "sesungguhnya sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang dahulu telah kudengar".

Suara Tuhan sangat penting.


Membiasakan Diri dengan Suara Tuhan

Harus membiasakan diri dengan suara Tuhan, bukan hanya sekedar membaca Firman sampai bersuara.

Firman tidak "bersuara" karena tidak ada telinga rohani yang mendengar.


Telinga Rohani untuk Mendengar 

Roh Kudus selalu berbicara (Wahyu 2:7): "Siapa bertelinga hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat".

Dalam New King James Version, "you have ears, let him hear what the Spirit says to the churches" (present tense).

Banyak orang sulit mendengar karena tidak bertelinga rohani.

Pikiran yang memblokir dan bersikukuh pada opini sendiri menjadi penghalang untuk mendengar suara Roh Kudus.

Menolak Opini Sendiri agar Bisa Mendengar

Orang yang tidak bertelinga rohani tidak mungkin mendapatkan Firman "Rhema".

Gereja seharusnya seperti wanita Sunem yang dianugerahkan kemampuan untuk mendengar.

Meskipun membuat catatan, banyak orang sulit mendengar karena berpegang pada pengertian sendiri.

Roh Tuhan sudah menyediakan Firman suara bagi gereja-Nya.

Gereja sebagai Kekasih Tuhan yang Mampu Mendengar 

Roh Kudus tidak akan mempermuliakan diri sendiri, tetapi akan mempermuliakan Kristus dan Bapa yang bersuara.

Gereja sebagai kekasih Tuhan memiliki kemampuan untuk mendengar suara Firman yang bersuara.

Tanpa Firman yang bersuara, tidak akan ada iman dan kemampuan untuk mengenali pribadi Kristus.

Mengidentifikasi Sifat Kristus

Mendengar memungkinkan identifikasi sifat sang kekasih seperti kijang atau anak rusa yang melompat-lompat.

Ini berbicara tentang pribadi dengan hati nurani murni, ketulusan, kemurnian, kebebasan, dan kelincahan.

Iman adalah Pemberian Allah melalui Pemberitaan

Mengenal Injil melalui pemberitaan Roh Kudus menghasilkan iman (Efesus 2:8-9).

Ef 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,9  itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Keselamatan adalah karena kasih karunia melalui iman, bukan hasil pekerjaan atau usaha manusia, melainkan pemberian Allah.

Allah tidak punya jalan lain untuk menganugerahkan iman tanpa Firman yang bersuara.


Generasi yang Lebih Dahsyat dari Rasul-Rasul

Yesus pernah bernubuat tentang generasi yang jauh lebih dahsyat dari para rasul setelah kenaikan-Nya ke surga dan kematian para rasul. Mungkinkah itu generasi yang dimaksudkan Tuhan itu adalah saudara? Amin. 

Kedahsyatan generasi ini bukan karena jabatan atau posisi, tetapi karena iman mereka. Generasi yang Tuhan siapkan yang disebut sebagai gereja kekasih Tuhan dengan karakteristik tidak melihat namun percaya. 

Kisah Thomas (Yohanes 20:24-29)

Yoh 20:24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. 25  Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"  27  Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." 28  Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"

29  Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

  • Thomas tidak percaya sebelum melihat bekas paku dan mencucukkan jarinya (Yohanes 20:24-25).

  • Setelah delapan hari, Yesus menampakkan diri dan berkata kepada Thomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!" (Yohanes 20:27).

  • Pengakuan Thomas: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28).

  • Yesus berkata kepada Thomas, "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya" (Yohanes 20:29).


Berbahagialah yang Tidak Melihat Namun Percaya (Yohanes 20:29)

Yesus menyebutkan satu generasi yang lebih hebat dari para rasul karena mereka percaya setelah melihat.

Para rasul tidak mendengar atau menganggap serius perkataan Yesus tentang kematian dan kebangkitan-Nya.

Generasi ini adalah generasi yang diberkati ("Berbahagialah"), kebalikan dari para murid yang melihat baru percaya.

Generasi yang dimaksudkan oleh Yesus telah muncul, dan salah satunya adalah kita.

"Barak" (diberkati) artinya Allah akan menekuk lututnya melayani dan memproses hidup umat-Nya.

Allah akan mewujudkan takdir hidup saudara.


Allah Melayani Generasi yang Percaya Tanpa Melihat 

  • Generasi ini mungkin dianggap biasa saja, tetapi kedahsyatannya akan ditunjukkan.

[pada waktu Kristus menyatakan diri-Nya kelak 1 Yoh 2:28, Kol 3:4]


Catatan Injil yang Tidak Lengkap (Yohanes 20:30-31)

Yoh 20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,31  tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

  • Masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya yang tidak tercatat dalam kitab ini (Yohanes 20:30).

  • Yang tercantum dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan beroleh hidup dalam nama-Nya (Yohanes 20:31).

Murid-murid menjadi saksi mata penderitaan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus.

Allah Bapa akan memberkati dan melayani generasi yang percaya tanpa melihat semua kejadian itu.

Generasi ini percaya pada catatan yang tidak lengkap.


Iman Berdasarkan Catatan yang Tidak Lengkap 

Catatan Injil seperti tulisan steno jurnalis, hanya mencatat sedikit.

Generasi ini dapat memperoleh iman berdasarkan catatan yang tidak lengkap.

Yesus berbicara tentang generasi sekarang ini sebagai generasi yang dahsyat.

Mendengar dari pemberitaan orang lain, bukan menjadi saksi mata langsung.


Kesaksian dan Kuasa Roh Kudus 

Generasi ini menerima kuasa Roh Kudus untuk menjadi saksi, sama seperti para murid yang menyaksikan semuanya. Dimulai dari catatan yang tidak lengkap.


Percaya Meskipun Pemberita Injil Belum Sempurna

Injil sampai kepada kita melalui pemberitaan, bahkan dari orang yang belum bertobat sepenuhnya.

Percaya pada ucapan orang yang memberitakan meskipun catatannya tidak lengkap.

Yesus melihat jauh ke depan kepada generasi ini yang percaya meskipun tidak melihat langsung.


Yesus Melihat Generasi Ini

Generasi ini adalah gereja yang diharapkan Tuhan sebagai kekasih-Nya, mendengar dan memiliki iman.

Jangan merasa kecil dibandingkan dengan murid-murid pertama.


Roh Kudus Bersuara dan Telinga Rohani 

Generasi ini dahsyat karena Roh Kudus bersuara dan mereka didapati bertelinga rohani, tidak seperti murid-murid yang tuli meskipun Yesus berbicara empat kali.

Ini adalah pengharapan Tuhan bagi gereja-Nya sebagai kekasih-Nya.

Prinsip "dengarlah kekasihku Lihatlah Ia datang" bukan sekadar syair biasa.


Kidung Agung sebagai Prinsip Kehidupan Gereja

Kristus dikenal lewat Injil, tetapi Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Paulus) adalah catatan yang tidak lengkap.

Banyak tanda yang dibuat Yesus selama 3,5 tahun yang tidak tercatat.


Berkat bagi yang Percaya Tanpa Melihat 

Yesus dengan tegas mengatakan berbahagialah dan diberkatilah orang-orang yang tidak melihat tetapi percaya.

Tuhan akan melayani dan memperhamba diri-Nya untuk mewujudkan takdir hidup saudara.

Generasi ini adalah generasi terakhir yang disebut Kristus.


Pengalaman Pribadi 

Pengalaman pribadi pembicara yang berdoa agar diterima di ITB dan berjanji melakukan kehendak Tuhan. Setelah masuk ITB, bertobat dan meninggalkan kehidupan lama.

Menemukan Yohanes 20:30-31 dan merasa bahwa nubuatan itu tergenapi dalam hidupnya.

Percaya kepada catatan yang disampaikan oleh seorang mahasiswa lain dan menerima Yesus. Ketidaktahuan pembicara tentang Alkitab pada awalnya.

Generasi yang dahsyat ini percaya kepada catatan hamba Tuhan yang tidak lengkap.


Generasi yang Dahsyat Mengenali Sifat Allah 

Generasi ini memiliki iman dan mengenali pribadi Allah.

Sifat dan karakter Allah seperti kijang dan anak rusa yang melompat-lompat.


Generasi Yohanes 20:29-31 Bisa Melihat Pribadi Tuhan dengan Jelas

Generasi ini dapat melihat pribadi Tuhan dengan jelas.

Semua berawal dari Firman yang bersuara dan telinga rohani yang disediakan Allah.

Pembahasan Kidung Agung akan dilanjutkan karena dalamnya makna tentang karakteristik gereja sebagai kekasih Tuhan.


Kristus yang Proaktif Mendatangi 

Yesus melompat-lompat di atas gunung dan bukit menggambarkan posisi yang tinggi, tetapi dapat dikenali.

"Lihatlah Ia datang" menunjukkan bahwa Yesus proaktif.

Yesus mendatangi murid-murid-Nya dan membasuh kaki mereka.

Ini sesuai dengan Yohanes 20:29-31, di mana Allah akan menekuk lutut dan mendatangi generasi yang percaya tanpa melihat.

Tidak perlu terus-menerus memohon, Allah akan berinisiatif [didasarkan ikat janji dengan Tuhan].


Allah Berinisiatif Mendatangi

Allah akan berinisiatif mendatangi dan selalu tersedia bagi saudara.

Yesus yang mendatangi dan proaktif, sehingga tidak perlu ragu.

Allah akan proaktif untuk hidup saudara.


Yohanes 13 dan Tindakan Kristus bagi Generasi Ini

Dalam terang Tuhan dan kuasa Roh, Yohanes pasal 13 menggambarkan apa yang akan diperbuat Kristus bagi generasi ini (Yohanes 20:29-31).


Akses Langsung kepada Kristus 

Meskipun Yesus duduk di sebelah kanan Bapa, sudah dibangun akses langsung kepada Kristus.

Kristus juga bisa langsung menjangkau saudara.

Ini adalah generasi iman, keturunan Abraham oleh iman.


Generasi Iman dan Keturunan Abraham

Bukan semua bangsa Israel saat ini adalah keturunan Abraham yang dimaksud.

Kebenaran Berdasarkan Iman (Roma 4:16)

Rm 4:16 Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua,  — 

  • Kebenaran berdasarkan iman adalah kasih karunia, sehingga janji berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya yang hidup dari hukum Taurat tetapi juga dari iman Abraham (Roma 4:16).


Berkat Abraham Melalui Iman (Galatia 3:13-14)

Gal 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" 14  Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

Kristus telah menanggung kutuk hukum Taurat supaya berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa melalui iman (Galatia 3:13-14).

Generasi ini adalah generasi yang dimaksudkan sejak 2000 tahun lalu.


Definisi Keturunan Abraham Berdasarkan Iman (Kejadian 15:1-6)

Keturunan Abraham yang dimaksud oleh Allah adalah berdasarkan iman, seperti Abraham yang percaya kepada Tuhan dan diperhitungkan sebagai kebenaran (Kejadian 15:1-6).


Kidung Agung 2:8 sebagai Prinsip Generasi Ini

Kidung Agung 2:8 adalah prinsip yang dihidupi oleh gereja sebagai kekasih Tuhan: mendengar Firman suara dan melihat dengan iman.

Iman untuk tidak melihat namun percaya datang dari pemberitaan yang meskipun tidak lengkap.


Generasi yang Dahsyat yang Percaya pada Catatan yang Tidak Lengkap 

Generasi ini dahsyat karena percaya pada catatan yang tidak lengkap, berbeda dengan bangsa Israel yang memiliki catatan lengkap tetapi tidak percaya.

Generasi yang dimaksud Tuhan adalah saudara.

Doa Penutup 

Kami mengucapkan syukur atas penyingkapan nubuatan yang terjadi di masa sekarang.

Terima kasih untuk generasi gereja kekasih Tuhan yang memiliki karakteristik tidak melihat namun percaya.

Pekerjaan Roh Kudus yang membuka mata dan melihat kedahsyatan pekerjaan Allah.

Terima kasih kepada Roh Kudus, Firman, dan Bapa yang menggenapkan hal yang tersembunyi menjadi tersingkap.

Keyakinan akan keberhasilan generasi ini karena sudah ditakdirkan oleh Tuhan.

Dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin


Postingan populer dari blog ini

KEHIDUPAN ZOE Kehidupan Yang Berkelimpahan

Kehidupan Berkualitas Yang Yesus Berikan Yoh 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,    dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. gbr: opernarmautralia.org Yesus datang supaya kita akan memiliki kehidupan yang melampaui arus seluruh aspek kehidupan, lebih dari cukup, mencapai setiap bagian dari roh manusia kita, setiap bagian dari alam jiwa kita, pikiran, kehendak dan emosi, mencapai setiap bagian dari tubuh fisik kita, mencapai setiap bagian dari keuangan kita, hubungan dan semua yang berkaitan dengan kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual kita. Dalam bahasa Yunani,   ada tiga kata yang berbeda -bios, psuche, dan zoe- diterjemahkan sebagai "hidup", dan masing-masing memiliki arti yang berbeda. Bios – adalah kehidupan biologis kita. Semua makhluk hidup memiliki bios. Bioskop artinya gambar hidup. Biologi ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Psuche adal...

Apa Maksudnya dengan CIPTAAN BARU DALAM KRISTUS?

Kor 5:17        Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Ayat di atas menyatakan bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Tapi benarkah demikian?   Dan yang lama sudah berlalu? Sebab kata ‘sesungguhnya’ menunjukkan kita belum bisa melihat yang baru itu. Mari kita telaah. Ef 4:24            dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. MANUSIA BARU kita telah   diciptakan menurut kehendak Allah SECARA SEMPURNA di dalam KEBENARAN DAN KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA yaitu DI DALAM KRITUS YESUS.   KEBENARAN DAN KEKUDUSAN INI TELAH TERUJI yaitu Yesus sendiri yang dalam rupa-Nya sebagai manusia – TELAH TERBUKTI SUDAH MENGALAHKAN DOSA DAN MAUT. Ef 2:10        ...

MENJADI SERUPA DENGAN YESUS KRISTUS

gbr: seperti memiliki DNA spiritual yang sama Menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya atau menjadi serupa dengan Yesus Kristus merupakan tujuan dari panggilan kita sebagai gereja. Menjadi serupa dengan Kristus merupakan takdir / destiny yang sudah ditetapkan Bapa (predestinated). _Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara._  Rom 8:29 _Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya._  Rom 8:30 Membaca berulang-ulang ayat-ayat yang sama mungkin membosankan; tapi saya percaya rahmat Tuhan selalu baru setiap hari, amin! Selalu perkataan Tuhan adalah untuk mengingatkan kita untuk meneguhkan panggilanNya atas hidup kita, sehingga kita dikuatkan. B...

EIDO dan GINOSKO

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya: *"Jikalau engkau tahu (eido) tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:*  Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." Gbr: youtube.com Eido di sini artinya memiliki pengetahuan. Mungkin tau dari orang lain atau pernah melihat-Nya. Pernah mendengar khotbah atau melihat perbuatan dan mujizat yang Yesus lakukan. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan disebut orang bodoh dan bahkan sebagai pelaku kejahatan, karenanya mereka menolak karunia Allah dan menolak Yesus yang diutus oleh-Nya. Orang bodoh tidak melihat apa yang disediakan Allah dan akan berakhir kepada hidup yang sia-sia walau sesukses apa pun di dunia ini menurut anggapan orang. Yohanes 1:11-12 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu merek...

Kuasa Ikat Janji – bagian 4: Berjalan dalam Kemitraan

Kuasa Ikat Janji: Berjalan dalam Kemitraan dengan Tuhan Upper Room 182 – 18 Maret 2025 Dr. Jonathan David Khotbah ini menggunakan perjanjian Allah dengan Abraham sebagai contoh utama, menjelaskan bahwa ikat janji (covenant) itu melampaui iman manusia dan berakar pada sifat kesetiaan (faithfulness) Allah untuk menggenapi firman-Nya. Lebih lanjut, ditekankan bahwa keterlibatan aktif dan kepatuhan manusia dalam ikat janji, yang disimbolkan dengan sunat (peran kekuatan dan usaha sendiri manusia dikurangi), mengundang intervensi ilahi yang lebih besar dan memberdayakan umat beriman serta keturunan mereka. Khotbah ini mendorong pendengar untuk mempercayai Allah sepenuhnya dan hidup dalam keselarasan dengan kehendak-Nya sebagai mitra dalam ikat janji. Bagaimana Konsep  ikat janji mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan? Konsep "kuasa ikat janji" secara fundamental mempengaruhi hubungan manusia dengan Tuhan dengan menjadikannya lebih dari sekadar hubungan biasa, melainkan se...

Preparing the Bride (session 12): Prinsip Mengasihi Tuhan dengan Benar

Prinsip Cinta dan Keteguhan Iman Kid 2:5 Kuatkanlah aku dengan penganan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku. Kismis melambangkan kekuatan roh, sementara buah apel diartikan sebagai perkataan Tuhan yang tepat waktu dan menyegarkan.   Ams 25:11  Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. Pembicara menjelaskan bahwa perkataan ini, seperti apel emas di pinggan perak, tersedia di "istana raja," menunjuk pada kehadiran Roh Kudus yang menyampaikan firman Kristus. Lebih lanjut, teks membahas tangan kiri kekasih di bawah kepala mempelai sebagai kasih Tuhan yang menjangkau orang-orang "bodoh" dan "asing," sementara tangan kanannya yang memeluk melambangkan kemenangan, kekuatan, dan kehormatan yang melingkupi gereja. Akhirnya, ditekankan pentingnya menjaga kemurnian cinta kepada Kristus dan menolak cinta palsu yang digerakkan oleh faktor lahiriah. Kuatkanlah Aku dengan Kue Kismis: Cin...

KETEGUHAN HATI

KETETAPAN   HATI Banyak masalah muncul karena orang tidak mempunyai ketetapan hati . Banyak orang yang tidak memiliki ketetapan hati yang teguh. Apa pun yang dia miliki: bakat, kemampuan, kekayaan dan sumberdaya tidak bisa menolongnya berhasil.

The Grace of Giving (Part 1)

"Kasih Karunia untuk Memberi" bagian 1 oleh Dr. Jonathan David  Upper Room 183 – 25 Maret 2025 Khotbah ini membahas konsep kasih karunia dalam konteks memberi, terutama dalam komunitas Kristen, dengan merujuk pada 2 Korintus 8. Inti pembahasannya adalah bagaimana kasih karunia memampukan orang untuk melepaskan hak istimewa demi meningkatkan kualitas hidup orang lain, mencontohkan Kristus dan jemaat Makedonia. Memberi yang sejati bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang penyelarasan hidup dan sumber daya untuk menciptakan kesetaraan dan memberdayakan orang lain, sehingga kemiskinan sistemik dapat diatasi dan standar hidup meningkat secara keseluruhan dalam komunitas. Terakhir, pentingnya pengelolaan sumber daya yang terhormat dan bertanggung jawab dalam pelayanan kasih juga ditekankan. Catatan ringkas dan poin-poin penting Halaman 1 Dr. Jonathan David kasih karunia untuk memberi ini sangat penting bagi seorang pebisnis dan bagi komunitas gereja. Beliau memulai dengan mer...

ROMA 15:1-7

MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG TIDAK KUAT 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. 15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. 15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemulia...

Keluar dari Kebodohan dan Pikiran Sia-sia

SATE 23 October 2020 – **   Bacalah terlebih dahulu: 1 Korintus 3:19-21, Efesus 4:17-32   Paulus tidak henti-hentinya menasehatkan anggota-anggota jemaat agar mereka membaharui pikiran. Konsep Manusia Baru Berdasarkan perspektif Paulus dalam Efesus 4:17-32 adalah:   *Manusia baru adalah manusia yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan, di mana orangorang yang percaya kepada Yesus memiliki kedudukan baru yaitu dari kebinasaan dipindahkan kepada hidup yang kekal dan manusia yang terus diperbaharui serta dipersatukan dengan Yesus sebagai Sang kepala.   *Manusia baru di dalam Kristus, orang percaya tidak lagi menjadi senjata-senjata kelaliman tetapi sebaliknya menjadi senjata-senjata kebenaran dan hidup memuliakan Allah.   *#1. Sebagai manusia baru, mengapa kita tidak boleh lagi hidup dalam pikiran yang sia-sia = eskotismenoi tê dianoia ontes (= digelapkan pengertiannya) dan apêllotriômenoi tês zôês tou theou (= terasing dari hid...